KEDELAI
(Glycine max L.)
Kedelai merupakan salah satu komoditas tanaman pangan yang memegang peranan
penting di Indonesia, karena kedelai memiliki kandungan gizi yang tinggi, Biji kedelai
memiliki kandungan gizi yang terdiri dari 40% - 45% Protein, 18% lemak, 24%- 36 %
karbohidrat, 8% kadar air, asam amino dan kandungan gizi lainnya yang bermanfaat bagi
manusia. Disamping itu, kedelai juga dapat digunakan sebagai bahan baku industri, pakan
ternak dan juga untuk pembuatan minyak (Suprapto, 2002).
Sejarah Kedelai
Kedelai merupakan tanaman pangan berupa semak yang tumbuh tegak.
Kedelai jenis liar Glycine ururiencis, merupakan kedelai yang menurunkan
berbagai kedelai yang kita kenal sekarang (Glycine max (L) Merril).
Berasal dari daerah Manshukuo (Cina Utara). Di Indonesia, yang
dibudidayakan mulai abad ke-16 sebagai tanaman makanan dan pupuk
hijau. Penyebaran tanaman kedelai ke Indonesia berasal dari daerah
Manshukuo menyebar ke daerah Mansyuria: Jepang (Asia Timur) dan ke
negara-negara lain di Amerika dan Afrika.
Syarat Tumbuh Tanaman Kedelai
Iklim Media Tanam Ketinggian Tempat
Tanaman kedelai sebagian besar Pada dasarnya kedelai Varietas kedelai berbiji kecil,
tumbuh di daerah yang beriklim menghendaki kondisi tanah sangat cocok ditanam di lahan
tropis dan subtropis. yang tidak terlalu basah, tetapi dengan ketinggian 0,5-300 m
Tanaman kedelai dapat tumbuh air tetap tersedia. dpl. Sedangkan varietasi
baik di daerah yang memiliki Tanah-tanah yang cocok yaitu: kedelai berbiji besar cocok
curah hujan sekitar 100-400 alluvial, regosol, grumosol, ditanam di lahan dengan
mm/bulan. Sedangkan untuk latosol dan andosol. Pada tanah- ketinggian 300-500 m dpl.
mendapatkan hasil optimal, tanah podsolik merah kuning Kedelai biasanya akan tumbuh
tanaman kedelai membutuhkan dan tanah yang mengandung baik pada ketinggian tidak lebih
curah hujan antara 100-200 banyak pasir kwarsa, dari 500 m dpl.
mm/bulan. pertumbuhan kedelai kurang
Suhu yang dikehendaki tanaman baik, kecuali bila diberi
kedelai antara 21-34 derajat C, tambahan pupuk organik atau
akan tetapi suhu optimum bagi kompos dalam jumlah cukup.
pertumbuhan tanaman kedelai Tanah yang baru pertama kali
23-27 derajat C. Pada proses ditanami kedelai, sebelumnya
perkecambahan benih kedelai perlu diberi bakteri Rhizobium,
memerlukan suhu yang cocok Kedelai juga membutuhkan
sekitar 30 derajat C. tanah yang kaya akan humus
Budidaya kedelai
Pemilihan Persiapan
Penanaman Pemeliharaan Panen Paska panen
bibit lahan
Pengumpulan dan
Umur panen Ciri dan umur
pengeringan
Penyimpanan dan
Bersifat aditif Periode panen
pengemasan
Perkiraan
produksi
PEMILIHAN BENIH
kedelai, biji atau benih ditanam secara langsung, sehingga apabila kemampuan tumbuhnya
rendah, jumlah populasi per satuan luas akan berkurang.
kedelai tidak dapat membentuk anakan sehingga apabila benih tidak tumbuh, tidak dapat
ditutup oleh tanaman yang ada.
• harus punya umur panen yang cocok dalam pola tanam pada
UMUR PANEN agroekosistem yang ada untuk menghindari terjadinya
pergeseran waktu tanam setelah kedelai dipanen.
BERSIFAT • harus sudah bersifat aditif dengan kondisi lahan yang akan
ditanami sehingga tidak mengalami hambatan dalam
ADITIF pertumbuhannya.
PERSIAPAN LAHAN
areal persawahan
• Mula-mula jerami padi yang tersisa dibersihkan, kemudian dikumpulkan, dan
dibiarkan mengering.
• Selanjutnya, dibuat petak-petak penanaman dengan lebar 3 m - 10 m, yang
panjangnya disesuaikan dengan kondisi lahan.
• Diantara petak penanaman dibuat saluran drainase selebar 25 cm - 30 cm,
dengan kedalaman 30 cm.
• Setelah didiamkan selama 7-10 hari, tanah siap ditanami.
• sebagian besar daun sudah menguning lalu gugur, buah kuning kecoklatan dan retak-
retak, atau polong sudah kelihatan tua, batang berwarna kuning agak coklat dan gundul.
• umur kedelai yang akan dipanen sekitar 75- 110 HST, tergantung pada varietas dan
ketinggian tempat.
• Untuk bahan konsumsi dipetik pada 75-100 HST, sedangkan untuk dijadikan benih dipetik
pada 100-110 HST agar kemasakan biji betul-betul sempurna dan merata.
Cara Panen
Periode Panen
Prakiraan Produksi
• Produksi kedelai yang didasilkan para petani Indonesia rata-rata 600- 700 kg/ha
PASCA PANEN
Pengumpulan Kedelai dikumpulkan kemudian dijemur selama 3 hari. Sesudah kering
dan sempurna dan merata, polong kedelai akan mudah pecah sehingga bijinya
Pengeringan mudah dikeluarkan.
Penyortiran Terdapat beberapa cara untuk memisahkan biji dari kulit polongan.
dan Diantaranya dengan cara memukul-mukul tumpukan brangkasan kedelai secara
langsung dengan kayu atau dimasukkan ke dalam karung dulu, atau
Penggolongan dirontokkan dengan alat pemotong padi.
Penyimpanan Caranya kedelai disimpan di tempat kering dalam karung. Karung-karung kedelai ini
dan ditumpuk pada tempat yang diberi alas kayu agar tidak langsung menyentuh tanah
atau lantai. Apabila kedelai disimpan dalam waktu lama, maka setiap 2-3 bulan
pengemasan sekali harus dijemur lagi sampai kadar airnya sekitar 9-11 %.
Penyimpanan
Penyimpanan biji kedelai untuk konsumsi dilakukan dengan cara sebagai berikut :
1. Biji disimpan dalam kantong plastik berukuran 30-40 kg, ketebalan 0,2 mm dan kedap
udara.
2. Setelah biji dimasukan ke dalam kantong plastik, bagian atas kantong diikat kuat dengan
tali rafia.
3. Kantong-kantong yang telah berisi biji-biji kedelai tersebut, kemudian dimasukan ke
dalam karung plastik (seperti karung pupuk), dan bagian atas karung diikat dengan tali
rafia. Kemudian disusun rapi ditempat penyimpanan/gudang.