Anda di halaman 1dari 65

Semangat Pagi !

Semangat Pagi !
Rimbawan Indonesia
Tahun 2020 Menunggu Karya Nyata Anda

Selasa,
Rabu, 18 07 Juli 2020
Februari 2009
PILAR UTAMA PROSES BELAJAR MENGAJAR

Skill Leadership
Knowledge (Teknik & Mengelola
Manajemen) SDM

FORESTER

Budaya Budipekerti
Peka Sosial
Forester Luhur

2
Kuliah Perekatan Kayu

Bahan Direkat (Kayu)

Oleh:
Ir. Sushardi, SKh.MP.
A. Bahan Direkat (Kayu)

• Kayu terdiri atas berbagai jenis dengan berbagai


macam sifat, pada umumnya dibagi ; kayu daun
lebar dan kayu daun jarum.

• Bahan direkat kayu dapat pula berupa derivat


kayu baik dalam bentuk yang masih
menampakan sifat kayu atau sudah dalam
keadaan yang berbeda dengan kayu seperti
kertas dll.
Sel serabut dan trakeid

• Sel serabut merupakan sel kayu daun yang


bentuknya panjang dan langsing, lebih panjang
dari sel-sel yang lain, Sel serabut lebih banyak
berfungsi sebagai kekuatan dari pada untuk
pengangkutan

• Sel trakeid merupakan sel kayu jarum yang


bentuknya panjang dan dinding yang tebal, dengan
volume 90 persen dari total
• Sel trakeid berfungsi baik sebagai kekuatan
maupun pengangkutan
Sel-sel trakeid dan pembuluh
Faktor Struktur Anatomi
Kayu
 Perekatan yang baik ditandai
dengan masuknya perekat ke
dalam kayu.
 Masuknya perekat antara lain
melalui sel jari-jari, rongga berupa
lumen sel atau celah dan lobang
yang ada pada setiap sel penyusun
kayu yang terbuka tehadap garis
perekat.
Pembuluh Kayu
Struktur Anatomi Kayu
 Pentingnya mempelajari struktur
dan anatomi kayu untuk perekatan
adalah mengetahui bagaimana
perekat dapat masuk, mengeras di
dalam kayu dan membentuk akar
perekat atau memperluas bidang
singgung.
 Perekatan kayu dalam praktek
dapat dipilahkan ke dalam tiga
kelompok perekatan, yaitu
perekatan ujung atau bidang
tranversal, perekatan bidang
tangensial (kayu lapis) dan
perekatan sisi lebar dan sisi
samping (laminasi).
Sel-sel penyusun kayu
1. Terdiri atas beberapa tipe sel
seperti pembuluh, parenkim
longitudinal, jari-2 dan serabut.

2. Kayu teras, kayu gubal, kayu


awal, kayu akhir, kayu abnormal
dan normal, serta umur kayu
merupakan salah satu variasi
kayu.
 Arah serat kayu adalah
arah sel-sel longitudinal
kayu terhadap sumbu
pohon
Arah Serat Kayu
Arah serat lurus akan memberikan
efek yang berarti apabila perekatan
dikerjakan tegak lurus dengan arah
serat kayu. Hal ini disebabkan karena
naiknya porositas kayu sehingga
diperlukan perekat yang lebih
dibanding dengan perekatan yang
sejajar dengan arah unsur-unsur
penyusun kayu.
Arah serat
 Arah serat yang miring memiliki efek yang
bervariasi.
 Pada irisan longitudinal, kayu dg serat miring
mempunyai porositas yang lebih tinggi dibandingkan
dengan irisan yang sama dari kayu yang berserat
lurus.
 Irisan melintang kayu yang berserat miring
mempunyai porositas yang lebih kecil dibandingkan
dengan irisan yang sama dari kayu berserat lurus.
Arah serat
 Arah serat berpadu yaitu arah serat miring
ganda atau lebih dari satu.

 Pada arah yang berpadu mengakibatkan tidak


teraturnya porositas kayu sehingga
mengakibatkan kesulitan dalam perekatan
karena tidak teraturnya jumlah perekat yang
terserap dalam kayu.
Afinitas kayu terhadap
perekat
 Hubungan antara struktur dan
anatomi kayu dengan perekat sering
kali diukur dengan afinitas kayu
terhadap perekat.
 Afinitas kayu terhadap perekat
adalah kemampuan penempelan
perekat pada suatu jenis dinding sel
suatu jenis kayu.
 Afinitas kayu terhadap perekat
merupakan nilai rata-rata dari tiga
afinitas yang berbeda yaitu;
1. afinitas perekat yang
berhubungan dengan lamella
tengah, dan dinding sel primer;
2. afinitas perekat yang
berhubungan dengan dinding sel
sekunder, khususnya lapisan
dinding sel S2;
3. afinitas perekat yang
berhubungan dengan dinding sel
sekunder yang berbatasan
dengan lumen atau lapisan
dinding sel, S3.
Faktor Sifat Fisika Kayu
 Sifat-sifat fisika kayu yang berpengaruh
erat terhadap perekatan dapat diketahui
apabila sifat tersebut berpengaruh terhadap
kualitas perekatan.

 Kelompok sifat-sifat fisika yang


berpengaruh terhadap perekatan tersebut
adalah berat jenis, kadar air, porositas,
kembang susut dan wetabilitas kayu atau
pembasahan kayu
Berat Jenis Kayu
 Berat jenis berhubungan langsung
dengan tebal dinding sel, dimensi
penampang melintang sel (diameter
sel, tebal dinding sel) dan
perbandingan antara kayu awal dan
kayu akhir.
 Berat jenis berhubungan erat dengan
kekuatan rekat atau keteguhan rekat
kayu.
Berat Jenis Kayu
 Berat jenis mempunyai kolerasi yang positif
terhadap parameter perekatan kayu yaitu
keteguhan rekat kayu. Kenaikan berat jenis kayu
yang direkat kekuatan rekat kayu diharapkan lebih
tinggi pula.
 Pada perkembangan selanjutnya hubungan
tersebut tidak dipegang lagi. Titik berat jenis
dimana terjadi perubahan pengaruh adalah 0,80
yang berarti bahwa kayu dengan berat jenis lebih
berat dari 0,80 tidak akan memproduksi kekuatan
rekat yang lebih besar dari kekuatan rekat dengan
berat jenis 0,80
Kadar Air Kayu
 Kayu bersifat higroskopis, artinya
kayu memiliki daya tarik terhadap
air, baik dalam bentuk uap ataupun
cair.
 Kemampuan kayu untuk menghisap
atau mengeluarkan air tergantung
pada suhu dan kelembaban udara
sekelilingnya.
Kadar Air Kayu
• Kadar air kayu merupakan faktor penting
yang harus diperhatikan pada proses
perekatan kayu.

• Kadar air yang terlalu tinggi akan


mempengaruhi daya rekat, hal ini
disebabkan perekat yang telah dilaburkan
pada permukaan kayu akan menjadi encer
sehingga mobilitas molekul menjadi tinggi.
Kadar Air Kayu
 Apabila ini terjadi pada waktu
pengepresan maka larutan perekat akan
lari keluar dari garis permukaan bahan
direkat jika bahan yang direkat tersebut
tidak porus atau larutan perekat akan
masuk dalam bahan yang direkat, jika
bahan tersebut sangat porus.
 Kedua proses ini akan mengakibatkan
kegagalan perekatan yang disebut
dengan bleeding glue joint dan starved
glue joint
Kadar Air Kayu
 Air yang berada dalam kayu mempunyai pengaruh
yang bermacam-macam tergantung pada kayu
tersebut diolah untuk direkat.

 Kadar air yang tinggi akan mengakibatkan proses


penguapan yang cepat walaupun hanya dalam kondisi
kamar dan kemudian proses ini akan membawa
ekstraktif kayu yang larut dalam air dingin dari
permukaan kayu.
Kadar Air Kayu

• Proses ini berlangsung terus


menerus sehingga
mengakibatkan penumpukan
ekstraktif pada permukaan
kayu dan hasil perekatan
menjadi jelek.
Porositas Kayu
 Porositas kayu adalah tingkat keadaan
dimana bahan yang sedang
dipertimbangkan (substrat kayu) dapat
dilalui bahan cair karena bahan tersebut
bersifat porus.
 Larutan perekat yang merupakan barang
cair dapat mengalir kedalam kayu atau
melalui kayu karena kayu sebagai bahan
porus, sehingga tingkat jumlah perekat
yang masuk kedalam kayu harus diatur.
Porositas Kayu
 porositas kayu disebut juga volume
rongga (void volume) dan
mempunyai hubungan yang sangat
erat dengan kerapatan kayu.

 Kerapatan kayu kering tanur 23,4


lb/ft3 mengandung volume rongga
sebesar 75% . Sedangkan kayu
dengan kerapatan dua kalinya
mengandung rongga sebesar 50%.
Porositas Kayu
• Persen volume ronga dapat dihitung
dengan menggunakan berat jenis
kayu kering tanur.

• Rumus untuk perhitungan volume


rongga RV adalah %RV (rongga
volume) = (1 – BJkt/1,50) x 100.
Porositas Kayu
• Porositas kayu mempunyai korelasi
negatif dengan berat jenis kayu.

• Semakin tinggi berat jenis kayu maka


porositasnya akan semakin rendah
dan sebaliknya semakin rendah berat
jenis kayu maka porositas kayu akan
semakin tinggi.
Porositas Kayu
 Porositas kayu mempunyai pengaruh yang
bermacam-macam tergantung pada saat
perekatan tersebut dikerjakan.
 Pada kayu yang mempunyai tingkat
porositas yang tinggi akan mengakibatkan
meningginya tingkat mobilitas perekat dan
sebaliknya bila kayu mempunyai porositas
yang rendah maka mobilitas perekat akan
rendah pula.
Porositas Kayu
 Perbedaan porositas kayu juga
menyebabkan perbedaan kapasitas
kayu untuk diterobos masuk oleh
bahan perekat sehingga
menyebabkan pemotongan garis
perekat yang berkesinambungan
untuk mempertahankan keteguhan
rekat tinggi.
 Porositas kayu berpengaruh kuat
terhadap mekanisme perekatan dan
ekonomi perekatan.
Porositas Kayu

 Porositas kayu membantu


menentukan jumlah perekat yang
harus dilaburkan pada permukaan
kayu.
 Kayu dengan porositas yang tinggi
memerlukan jumlah perekat yang
lebih banyak dibanding dengan kayu
yang memiliki porositas yang
rendah.
Klasikasi porositas berdasarkan berat jenis

Kelas kuat Berat jenis Kelas Porositas %


porositas

I Lebih dari … Sangat rendah Kurang dari


0,90 …40

II 0,60 – 0,90 Rendah 40 – 60

III 0,40 – 0,60 Sedang 60 – 63,3

IV 0,30 – 0,40 Tinggi 73,3 – 80

V Kurang dari Sangat tinggi Lebih dari …


…0,30 80
Kembang Susut Kayu
 Jika kayu kehilangan air
dibawah titik jenuh serat (TJS),
yaitu kehilangan air terikat,
kayu akan menyusut.
Sebaliknya, jika air memasuki
struktur dinding sel, kayu akan
mengembang.
Kembang Susut Kayu
Perubahan dimensi mempengaruhi
perekatan kayu dalam dua tahap :

waktu pelaburan perekat dimana air
sebagai pelarut perekat ikut
dilaburkan,

pada tahap setelah perekatan selesai
dan produk perekat ditempatkan pada
kondisi kamar yang tidak seimbang
dengan kadar air produk perekatan.
Wetabilitas Kayu

 Wetabilitas adalah kemudahan suatu


benda atau bahan untuk dibasahi oleh
cairan, yang biasa disebut dengan sifat
pembasahan.
 Dengan kata lain wetabilitas adalah
tingkat kemampuan kayu untuk dibasahi.
Wetabilitas Kayu
• Suatu kayu yang mempunyai wetabilitas
rendah akan sukar dibasahi dan
sebaliknya kayu dengan nilai wetabilitas
yang tinggi akan mudah dibasahi oleh
cairan perekat yang dijatuhkan di atas
permukaan kayu tersebut jika akan
direkat.
Wetabilitas Kayu
 Kecepatan cairan untuk membasahi
permukaan ditentukan oleh viskositas
cairan dan kekerasan permukaan
bahan.
 Permukaan bahan yang tidak rata, pada
bagian yang cekung akan terdapat
udara yang terperangkap sehingga
cairan membasahi bagian yang
menonjol saja.
Wetabilitas Kayu

• Untuk memperbaiki wetabilitas yang


diakibatkan ketidakrataan
permukaan diusulkan dengan
pengamplasan.
Sifat Permukaan kayu

 Permukaan kayu dicirikan baik oleh


tekstur maupun oleh komponen
kimia yang nampak pada permukaan
tersebut.
 Kombinasi tekstur permukaan dan
kimianya menentukan kemudahan
pembasahan permukaan kayu oleh
perekat
Sifat Permukaan kayu

 Permukaan kayu yang rata dan halus


akan menghasilkan perekatan yang
lebih baik atau lebih tinggi
kekuatannya dari pada permukaan
yang kasar.
 Permukaan kayu yang bersih dan
bebas dari debu memudahkan
perembesan perekat kedalam sel
kayu
Sifat Permukaan kayu

 Dalam proses perekat diperlukan adanya


kontak tertutup antara permukaan yang
direkat. Hal ini tidak akan tercapai bila
permukaan kayu tidak rata.
 Permukaan kayu yang kasar akan
membentuk starved glue joint karena
permukaan yang kasar akan menyerap
perekat yang lebih banyak dibandingkan
dengan permukaan yang halus dan rata.
Sifat Permukaan kayu

 Permukaan kayu yang tergosok


mengkilap sering juga mengakibatkan
gabungan pada kayu oleh perekat lebih
lemah.
 Keadaan ini disebabkan pengkilapan
permukaan kayu akan mencegah adhesi
spesifik dengan mengurangi gaya
tarikan spesifik antar kayu dan perekat.
Sifat Kimia Kayu
• Sifat kimia kayu ditentukan oleh tiga
unsur pokok kayu yaitu selulosa, lignin
dan hemiselulosa, sedangkan
keasaman kayu ditentukan oleh
kelompok bahan kimia terkecil yang
disebut dengan ekstraktif kayu.
Sifat Kimia Kayu

Walaupun ekstraktif kayu terdapat


dalam jumlah kecil didalam kayu tetapi
mampu menentukan keberhasilan
perekatan kayu, bahkan kadang-kadang
berperan melebihi ketiga unsur tersebut.
Sifat Kimia Kayu

• Kekuatan kayu ditentukan oleh


kumpulan sel kayu yang berfungsi
sebagai penguat yang disebut sel-
sel serabut.
• Dengan demikian perhatian yang
penuh pada sel serabut akan banyak
membantu dalam mengupas teknik
dan analisis perekatan.
Sifat Kimia Kayu
 Berdasarkan analisis pemilahan dinding
sel serabut dapat diketahui bahwa
dinding sel dapat diuraikan ke dalam
tiga lapisan bahan dinding sel kayu,
yaitu lamella tengah, dinding sel primer
dan dinding sel sekunder.
 Lamella tengah terdiri atas lapisan tipis
yang berfungsi sebagai perekat antar sel
satu dengan sel lainnnya dan juga
merupkan bagian terluar dari sebuah
sel.
Sifat Kimia Kayu

 Lamella tengah terdiri atas material


yang disebut pektin dan lignin.
 Lignin merupakan unsur pokok
kimia kayu satu-2nya yang terdapat
di Lamella tengah.
Sifat Kimia Kayu

 Dinding sel primer terdiri atas


sebagian besar lignin dan sedikit
selulosa.

 Dinding sel sekunder terdiri dari


tiga lapisan yaitu S1, S2 dan S3
dan merupakan bagian yang paling
pokok dari suatu analisis sel kayu.
Sifat Kimia Kayu

 Dinding sel S2 paling tebal diikuti


S1 dan S3. S1 terdiri atas sedikit
selulosa tetapi masih lebih banyak
dibanding dengan dinding sel
primer.
 Orientasi fibril selulosa mempunyai
sudut yang kecil dengan bidang
horisontal.
Sifat Kimia Kayu
 Pengetahuan tentang ekstraktif
kayu sangat diperlukan dalam
perekatan kayu karena sifat
ekstraktif yang berbeda dengan
sifat ketiga unsur pokok kimia kayu.
Perbedaan sifat tersebut adalah :
Sifat Kimia Kayu
• Perbedaan sifat tersebut adalah :

1. Ekstraktif kayu terdiri atas banyak


komponen kimia sehingga mempunyai
efek yang lebih luas dan kompleks
terhadap sifat perekatan kayu.
2. Ekstraktif kayu mempunyai sifat
kelarutan dalam air maupun pelarut
netral lainnya di mana air dan pelarut
netral juga merupakan pelarut dari
perekat-2 yang digunakan.
Sifat Kimia Kayu
Perbedaan sifat tersebut adalah :

3. Ekstraktif berada diluar tubuh unsur-2 pokok


kimia kayu sehingga mempunyai nilai
assesibilitas yang lebih tinggi

4. Penyebaran ekstraktif kayu yang tidak


homogen dalam kayu sehingga menyebabkan
kesulitan perekatan dimana nilai kekuatan rekat
berbeda dari satu tempat ke tempat yang lain
Sifat Kimia Kayu
Ekstraktif mudah sekali terekstrak dari kayu
pada proses penguapan maupun proses
ekstraksi. Termasuk dalam zat ekstraktif
kayu adalah pati, minyak-minyak, lemak,
resin, tanin, pektin, gula, zat warna dan
asam-asam organik. Zat ini dapat
mengurangi keteguhan rekat karena antara
lain menghalangi perekat untuk bereaksi
dengan komponen dalam dinding sel.
TULISAN INI
E-Mail : sushardi@instiper.ac.id HP: 0812 – …akhirnya….
29 – 41697
Lebih Kurang Mohon Dimaafkan

Anda mungkin juga menyukai