Anda di halaman 1dari 9

Anggota Kelompok:

1. Niken Famila (16/396044/SV/10257)


2. Natanael E.B (16/400581/SV/11085)
3. Nicolaus P.A. (16/400582/SV/11086)
4. Rezky K. (16/400585/SV/11089)
5. Rizka H. S (16/400586/SV/11090)
Papan serat adalah berupa papan tiruan yang terbuat dari tumbuhan yang berlikn
oselulosa yang kemudian dilakukan perekatan dan dilakukan pengempaan panas dan
pengempaan dingin.
Langkah 1. Pembuatan Serpih
Dahulu kala, perusahaan hanya memanfaatkan serpihan kayu
(chip) sisa dari proses penggergajian. Namun seiring dengan meningkatnya
jumlah produksi, perusahaan pun mau tak mau harus membuat serpihan
kayu ini sendiri. Chip terbuat dari kayu tanpa lapisan kulit agar daya
tahannya awet. Pembuatannya secara konvensional dilakukan dengan
memotong atau membelah kayu beberapa kali hingga ukuran partikel-
partikelnya menjadi sangat kecil. Kurang lebih ukuran serpihan kayu yang
diharapkan adalah 25 x 25 x 10 mm.
Langkah 2. Penyaringan Serpih
Serpihan kayu yang sudah terkumpul hampir bisa dipastikan kalau
ukurannya tidak sama. Oleh sebab itu, langkah berikutnya adalah menyaring
serpihan-serpihan kayu tersebut, terutama memisahkan serpih kayu yang
ukurannya terlalu besar. Tujuan dari dilakukannya penyaringannya ialah
memperoleh ukuran serpihan-serpihan kayu yang seragam dan sesuai dengan
standarisasi yang berlaku. Proses ini dilaksanakan memakai alat penyaring
khusus. Anda bisa membeli mesin penyaring serpihan kayu di
www.alatperabotan.com.
Langkah 3. Pembuatan Massa Berserat (Pulp)
Langkah selanjutnya yaitu pembuatan massa berserat (pulp) dari serpih
kayu/chip yang telah berhasil dikumpulkan. Tidak hanya melalui metode
pengerjaan secara mekanik, proses pembuatan massa berserat ini juga dapat
dilakukan secara kimia, semi kimia, thermal, serta eksplosi. Dikarenakan proses
pengerjaannya yang sangat rumit dan harus mempertimbangkan aspek-aspek
tertentu, kami akan membahas topik ini di artikel mendatang supaya
pembahasannya bisa lebih lengkap dan mendalam.

Langkah 4. Pengeringan Massa Berserat


Massa berserat perlu dikeringkan terlebih dahulu sebab kandungan air di
dalamnya turut mempengaruhi proses pembuatan papan serat. Jika kadar air
di massa berserat terlalu tinggi, risiko terjadinya blow up pada saat dilakukan
pengempaan pun meningkat tajam. Sebaliknya apabila kandungan air ini
terlalu rendah, laju transfer panas dari permukaan papan ke bagian dalamnya
akan berkurang. Akibatnya waktu pengempaan pun semakin lama. Adapun
kadar air yang ideal berada di titik jenuh serat berkisar antara 25-30 persen.
Langkah 5. Pemberian Bahan Perekat
Bahan perekat merupakan suatu bahan yang memiliki fungsi
perekatan sehingga dapat merekatkan atau menjadikan satu bahan-bahan
yang direkatkan. Cara penerapan bahan perekat biasanya dilakukan dengan
menempelkan atau mempersatukan benda. Contoh-contoh bahan perekat
antara lain glue, resin, adhesive, binder, dan mucilage. Dalam pembuatan
papan partikel, jenis bahan perekat yang dipakai akan mempengaruhi
ketahanannya terhadap kelembaban.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam memberikan bahan perekat yaitu :
Jumlah bahan perekat yang digunakan harus pas sekitar 2-10 persen dari
bobot massa berserat.
Pemberian bahan perekat wajib dilakukan secara merata ke seluruh bagian
massa berserat untuk meningkatkan ikatan antar serat.
Diusahakan pH bahan perekat dalam kondisi asam supaya proses
pengeringannya bisa berlangsung lebih cepat.
Tingkat viskositas bahan perekat yang disarankan sekitar 200-700 op.
Kadar air mat disarankan mencapai 60-70 persen.
Langkah 6. Pembuatan Mat
Proses pembuatan mat untuk menghasilkan papan serat biasanya dilakukan
memakai mesin-mesin khusus yang meliputi deckle box machine, fourdriner machine, serta
clynder machine. Ada dua macam metode dalam membuat mat yakni metode basah dan
metode kering. Proses pembuatan mat menggunakan metode basah melewati tiga tahap
antara lain dryning process, dry pressing process, dan wet pressing process. Sementara itu,
pembuatan mat dengan metode kering terdiri dari dua tahap yaitu dry pressing process dan
semi dry pressing process. Mat lantas dikeringkan dengan mengatur kecepatan penguapan
air, kelembaban, dan suhu.

Langkah 7. Pengempaan Panas


Fungsi pengempaan panas adalah mengubah uap air pada mat menjadi uap air
yang dapat mengenyalkan serat kayu sehingga mudah ditekan. Tahap ini sekaligus berfungsi
untuk mengalirkan transmisi panas dari lapisan permukaan papan menuju ke bagian tengah
papan serat agar proses polimerisasi perekat dapat berlangsung lebih cepat. Adapun
prosesnya sendiri dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut :
Pengempaan panas menggunakan suhu 2000 oC dengan tekanan 50 kp/cm2 selama 1,5
menit. Setelah itu, tekanan diturunkan sampai 15 kp/cm2 dan dipertahankan selama 4,5
menit.
Kemudian dari tekanan 15 kp/cm2 ini dinaikkan lagi mencapai tekanan 50 kp/cm2.
Pertahankan tekanan ini selama waktu 2,5 menit.
Lalu dari tekanan 50 kp/cm2 tadi dilepaskan untuk mengubah nilai tekanannya ke titik nol
secara perlahan-lahan.
Langkah 8. Pengempaan Dingin
Pengempaan dingin berfungsi untuk mengeluarkan kadar air dan gelembung
udara yang terdapat di dalam mat. Langkah ini juga dapat memadatkan mat
serta menentukan tebal mat lebih awal sehingga penghitungan kebutuhan
sumber energi dan biayanya bisa dilakukan sejak awal. Selain itu, pengempaan
dingin memiliki kegunaan untuk membantu mengalirkan bahan perekat sehingga
membentuk lapisan tipis serta membantu proses pemindahan/penembusan
bahan perekat dari bagian permukaan papan ke bagian papan yang lainnya.

Langkah 9. Pemotongan Papan Serat


Papan serat selanjutnya akan dipotong sisi panjang dan sisi lebarnya menurut
ketentuan tertentu. Pemotongan papan serat wajib dilaksanakan sesuai standar
dan keinginan pemesan. Papan serat yang telah dipotong lalu diampelas untuk
menghilangkan lapisan permukaan bagian atas yang langsung mengalami
pengerasan, menghasilkan permukaan yang bertekstur halus, serta
menghasilkan ukuran permukaan yang lebih luas dan tepat. Setelah pekerjaan
pengampelasan selesai lantas papan-papan serat ini disortir berdasarkan
tingkat kualitasnya.
Contoh Pemanfaatan Papan Serat

1. Meja Belajar
2. Lemari
3. Rak sepatu
4. Pintu , dan lain sabagainya.

Anda mungkin juga menyukai