Latar Belakang
Benih yang baik untuk ditanam ialah benih yang memiliki daya kecambah
tinggi. Daya berkecambah suatu benih dapat diartikan sebagai mekar dan
sesuai. Dengan demikian pengujian daya kecambah benih ialah pengujian akan
sejumlah benih, berupa persentase dari jumlah benih tersebut yang dapat atau
mampu berkecambah pada jangka waktu yang telah ditentukan (Danuarti 2005).
Sehingga perlu dilakukan pengujian benih agar dapat diperoleh keterangan atau
gambaran mengenai mutu suatu benih yang akan digunakan untuk keperluan
dalam hal sertifikasi benih hingga sampai ke tangan petani. Dalam pengujian
komposisi dari contoh uji yang mencerminkan komposisi kelompok benih dari
benih, sangat penting dalam menghasilkan benih yang berkualitas tinggi. Pada
pengujian daya berkecambah, benih yang diuji diambil dari fraksi benih murni.
Dengan demikian hasil pengujian kemurnian benih dan daya kecambah benih
1
yang akan mencerminkan komposisi lot benih yang didasarkan pada berat
Tujuan Praktikum
2
TINJAUAN PUSTAKA
terhindarnya para petani dari berbagai kerugian yang dapat timbul dalam
pelaksanaan usaha taninya. Selain itu benih yang baik atau unggul ditunjang
dengan kultur teknik yang mantap, akan dapat meningkatkan berbagai produk
maupun konsumen benih. Karena mereka bisa memperoleh keterangan yang dapat
dipercaya tentang mutu atau kualitas dari suatu benih (Sutopo, 2007).
berdasarkan berat dari contoh benih yang akan diuji atau dengan kata
benih. (Kartasapoetra,2008).
murni, benih tanaman lain, dan kotoran benih yang selanjutnya dihitung
presentase dari ketiga komponen benih tersebut. Tujuan analisis kemurnian adalah
untuk menentukan komposisi benih murni, benih lain dan kotoran dari contoh
Karena benih yang tidak murni dapat merugikan kita pada saat pembelian maupun
3
pertanaman di lapangan. Oleh karena itu, komponen-komponen mutu benih yang
pengujian benih. Apabila berat sampel benih kurang dari 25 gram, maka
terhadap keseluruhan berat semua komponen (bukan terhadap berat sampel benih
yang diuji), yang kemudian dikalikan dengan 100%. Jika tingkat kemurnian benih
(rendah). Hal tersebut dapat terjadi karena dimungkinkan benih yang digunakan
tercampur oleh spesies tanaman lain, gulma atau kotoran lainnya sehingga akan
berpengaruh pada waktu panen yang tidak serentak dan produk yang dihasilkan
Dalam pengertian benih murni termasuk semua varietas dari species yang
dari suatu spesies adalah benih masak dan utuh, benih yang berukuran kecil,
mengerut tidak masak, benih yang telah berkecambah sebelum diuji dan pcahan
benih yang ukurannya lebih besar dari separuh benih yang sesungguhnya, asalkan
dapat dipastikan bahwa pecahan benih itu termasuk ke dalam species yang
Beda antara hasil ulangan pertama dan kedua tidak boleh lebih tinggi
ataulebih rendah dari 5%. Setiap komponen ditimbang lalu ditotal, dimana berat
total seharusnya dengan berat mula-mula keseluruhan contoh uji untuk kemurnian
tetapi bisa kurang. Persentase dari setiap komponen didapatkan dari berat masing-
4
masing komponen dibagi berat total kali 100%. Hasilnya ditulis dalam dua
b. Benih tanaman lain, adalah jenis/ spesies lain yang ikut tercampur dalam
Benih yang berubah warna misal pada Custuta sp. yang berubah
Benih hampa atau tidak mentes atau tidak berisi (Empty Glumes).
5
c. Kotoran benih, adalah benih dan bagian dari benih yang ikut terbawa dalam
Benih dan bagian benih: Benih tanpa kulit benih, benih yang terlihat
bukan benih sejati, biji hampa tanpa lembaga pecahan benih ≤ 0,5
tangkai, dll.
6
BAHAN DAN METODA
Pada praktikum ini, alat yang digunakan adalah timbangan digital, wadah
benih, dan kertas HVS putih, sedangkan bahan yang digunakan adalah benih
tanman jagung.
Perosedur Kerja
1. Benih tanaman yang akan diuji adalah benih komersial yang bisa
benih yang meliputi: Benih Murni (BM), Biji Tanaman Lain (BTL) dan
Kotoran (K).
7
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil Praktikum
Contoh Kerja
81,5 𝑔
= x 100%
103,8 𝑔
= 78,51%
6𝑔
= x 100%
103,8 𝑔
= 5,78%
16,3 𝑔
= x 100%
103,8 𝑔
= 15,7%
8
Pembahasan
komponen yaitu benih murni, benih tanaman lain, dan kotoran. Benih murni
adalah jenis benih yang akan di uji kemurnian benihnya tanpa ada jenis benih
lainnya. Benih kotoran lain aadalah jenisn benih lain yang tercampur oleh benih
yang akan di uji kemurnian benihnya. Dan kotoran adalah sesuatu yang ada atau
benih terlebih dahulu, setelah itu benih murni, benih tanman lain, dan kotoran di
bahwa berat benih murni 81,5 gram = 78,51%, benih tanaman lain 6 gram =
5,78%, dan kotoran 16,3 gram = 15,7%. Dari perhitungan tersebut dapat
simpulkan bahwa benih murni lebih banyak dari pada benih tanman lain dan
kotoran.
9
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
tiga komponen benih murni, benih tanaman lain, dan kotoran benih yang
berdasarkan berat dari contoh benih yang akan diuji atau dengan kata
species benih dan partikel-partikel lain yang terdapat dalam suatu benih.
Saran
pemilihan benih murni, biji tanman lain, dan kotoran. Serta dalam menghitung
persen kemurnian benih haurs teliti agar tidak ada kesalahan dalam
perhitungannya.
10
DAFTAR PUSTAKA
Danuarti 2005. Uji Cekaman Kekeringan Pada Tanaman. Jurnal Ilmu Pertanian.
11 (1) : 22-31
11
PRAKTIKUM TEKNOLOGI PRODUKSI BENIH
KEMURNIAN BENIH
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 1
12