Benih tanaman kopi memiliki kulit biji yang cukup keras sehingga untuk berkecambah
membutuhkan waktu yang cukup lama. Menurut Najiati dan Damarti (1999) dalam Murniati dan
Elza Zuhry (2002:1), untuk mencapai stadium serdadu (hipokotil tegak lurus) butuh waktu empat
sampai enam minggu, sementara untuk mencapai stadium kepelan (membukanya kotiledon)
membutuhkan waktu delaman sampai dua belas minggu. Keadaaan ini tentu akan berdampak
Menurut Ashari (1995) dalam Hedty dkk (2014:1), bahwa peerkecambahan adalah proses
pertumbuhan embrio dan komponen komponen biji yang mempunya kemampuan untuk
tumbuh secara normal menjadi tanaman baru. Menurut Harjadi (1979) dalam Hedty dkk
(2014:1), bahwa perkecambahan tergantung pada viabilitas biji, kondisi lingkungan yang cocok,
dan pada beberapa tanaman tergantung pada usaha pemecahan dormansi, kepekaan bibit muda
Lamanya waktu yang dibutuhkan untuk perkecambahan benih kopi di sebabkan karena
sulitnya air untuk menembus kulit benih yang keras. Sehingga kopi memiliki massa dormansi
fisik yang cukup lama. Menurut Kamil (1982), bahwa penyerapan air merupakan proses yang
pertama sekali terjadi pada perkecambahan suatu biji, diikuti dengan pelunakan biji, dan
pengembangan biji (swelling of the seed) pertama kali yang dapat dilihat dan diamati dengan
mata. Penyerapan ini dilakukan oleh kulit biji (seed coat) melalui proses imbibisi dan osmose.
Air memegang peranan yang terpenting dalam proses perkecambahan biji. Beberapa fungsi
air pada perkecambahan biji yaitu untuk melunakan kulit biji dan menyebabkan pengembangan
emryo dan endosperm. Hal ini mengakibatkan pecah atau robeknya kulit biji. Dan air berguna
untuuk mengencarkan propolasma sehigga dapat mengaktikan bermacam macam fungsinya
(Kamil 1982).
Benih kopi memiliki masa dormansi fisik yang cukup lama sehingga perlu dilakukan usaha
untuk memperpendek dormansi fisik benih kopi. Menurut Murniati dan Elza Zuhry (2002),
bahwa usaha untuk memperpendek masa dormansi fisik ini dapat dilakukan secara mekanis dan
kimia. Secara mekanis diantaranya pengupasasn kulit benih, menggosok kulit benih dengan
ampelas, merendam benih pada air yang bersuhu tinggi. Secara kimianya yaitu dengan cara
merendam benih pada larutan kimia. Semuanya ini berrtujuan untuk mempermudah masuknya
air dan oksigen kedalam benih melalui proses imbibisi sehingga dapat mengaktifkan proses
fisiologis dan biokimia yang akhirnya dapat mempercepat proses perkecambahan benih. Menurut
Murniati dan Elza Zuhry (2002), bahwa perendaman benih dalam larutan kimia seperti hormon
tumbuh sitokinin, geberelin dan auksin bertujuan untuk mengaktifkan reaksi reaksi enzimatik
dalam benih.
Menurut Lakitan (1986) dalam Murniati dan Elza Zuhry (2002:2), menyatakan bahwa giberlin
dapat memacu pembelahan sel dan dapat menghidrolisis pati, fruktan dan sukrosa menjadi
glokosa dan fruktosa. hal ini menyebabkan potensi air menjadi ngatif di dalam sel sehingga air
masuk lebih cepat dan menyebabkan pembesaran sel sehingga pertumbuhan jadi lebih cepat.
Selain menggunakan giberelin pematahan masa dormansi kopi dapat dilakukan dengan cara
perendaman dalam air kelapa. menurut Hedty dkk (2014), menyatakan bahwa air kelapa adalah
salah satu bahan alami, yang mengandung hormone seperti sitokinin, auksin dan giberelin serta
senyawa lain yang dapat menstimulasi perkecambahan dan pertumbuhan tanaman. penelitan
yang terkait dengan penggunaan air kelapa untuk memicu pertumbuhan dan perkembangan
embrio biji pernah dilakukan oleh Suita dan Naning (2004), yaitu pada benih kemiri (Aleurites
mollucuna Wid)
Selain dengan cara mekanis, fisik dan kimia, metode stratifikasi dapat dikatakan metode yang
paling mudah dan praktis untuk dilakukan, karena metode ini hanya merendam benih kopi
kedalam air yang bersuhu tinggi dan lamanya waktu perendaman. Menurut Sylva Lestari (2014),
menyataka bahwa perendaman benih di dalam air panas dapat melunakan dan membuka pori
pori kulit benih yang kering dan keras, sehingga dapat meningkatkan proses imbibisi pada benih.
proses imbibisi pada benih merupakan awal dari perkecambahan. Dengan demikian perlu
dilakukan penelitian tentang pematahan dormansi benih kopi robusta dengan lama perendaman
Dormansi biji yang cukup lama sehingga waktu perkecambahannyapun lama. oleh karena itu
untuk mempercepat perkecambahan benih kopi perlu dilakukan beberapa perlakuan sehingga
dapat mempercepat perkecambahan. Dengan pematahan waktu dormansi benih kopi diharapkan
tanaman kopi bisa memiliki perkaran yang lebih kokoh dan bisa mempermudah petani dalam