Anda di halaman 1dari 9

Kejadian dan Keparahan Penyakit Karat (Puccinia polysora Undrew)

pada Tanaman Jagung (Zea mays L.) di Desa Keleyan, Kecamatan


Socah, Kabupaten Bangkalan.

Moh. Zain Firdaus

Program Studi Agroteknologi, Jurusan Ilmu dan Teknologi Pertanian, Universitas Trunojoyo
Madura Jl. Raya Telang, PO BOX 02 Kecamatan Kamal, Bangkalan, Jawa Timur 69162,
Indonesia
*Email : 180311100097@student.trunojoyo.ac.id

ABSTRAK

Gangguan penyakit yang terdapat pada tanaman jagung menjadi suatu kendala dalam meningkatkan
kestabilan produksi jagung. Terinfeksinya suatu tanaman oleh penyakit dapat mengakibatkan terjadiya
pemberhentian aktifitas fisiologis yang dilakukan secara sempurna, sehingga produksi hasil dari kualitas
dan kuantitas akan tidak maksimal. Tumbuhnya spora pada bagian tanaman juga akan mengakibatkan
terhambatnya proses fotosistesis yang menyebabkan pertumbuhan akan melambat dan produksi
berkurang. Pengamatan keparahan dan kejadian penyakit karat tanaman jagung dilakukan di desa
keleyan, kecamatan socah kabupaten bangkalan pada bulan oktober tahun 2021. Banyaknya tanaman
sampel yang diamati yaitu 10 melalui segi pola zigzag. Pengamatan dilakukan satu minggu sekali
selama satu bulan. Kejadian penyakit karat pada tanaman jagung di desa keleyan terjadi peningkatan
pada tiap minggunya, yaitu berkisar 10%-*40% untuk minggu terakhir.
Kata kunci : Penyakit karat, Tanaman jagung,

Pendahuluan pertumbuhan akan melambat dan produksi


berkurang (Burhanuddin, 2015).
Gangguan penyakit yang terdapat
pada tanaman jagung menjadi suatu
Terjadinya penyakit karat memiliki
kendala dalam meningkatkan kestabilan
suatu gejala awal dengan adanya
produksi jagung. Terinfeksinya suatu
pertumbuhan bisul (pustules) yang terdapat
tanaman oleh penyakit dapat
pada permukaan daun bagian atas dan
mengakibatkan terjadiya pemberhentian
bawah dengan warna coklat kemerahan
aktifitas fisiologis yang dilakukan secara
yang tersebar pada permukaan daun dan
sempurna, sehingga produksi hasil dari
setelah terjadinya perkembangan teliospora
kualitas dan kuantitas akan tidak maksimal.
akan berubah warna menjadi hitam
Tumbuhnya spora pada bagian tanaman
kecoklatan. Serangan berat pada tanaman
juga akan mengakibatkan terhambatnya
jagung akan menyebabkan terjadinya
proses fotosistesis yang menyebabkan
kematian (Burhanuddin, 2015).
Penyakit karat yang terdapat pada pada seluruh permukaan yang terdapat dii
tanaman jagung dikelompokkan menjadi permukaan kedua sisi daun. Spora yang
beberapa bagian yaitu tropical corn rust, ditiup oleh angin dapat membuat infeksi
southern corn rust, serta common corn rust, baru dan berlangsung ssetiap 7 sampai 14
pengaruh jamur ini menyerang tanaman hari. Berdasarkan perkembangan waktu,
jagung setelah terjadinya masak susu. teliospora hitam dapat dihasilkan dalam
Terjadinya cuaca yang relevan lesio. Saat berlangsungnya proses ini,
menyebabkan penyebaran dan lesion tunggal dapat memperoleh
perkembangan penyakit optimal (Monsanto, urediniospora ,merah cokelat ataupun
2010) dalam (Puspawati & Sudarma, 2016). teliospora hita, sehingga hanya teliospora
Penyebab terjadinya Common rust pada yang dapat diamati dalam lesion (Dolezal,
jagung oleh adanya jamur Puccinia sorghi 2011) dalam (Puspawati & Sudarma, 2016)
yang terdapat pada level terendah pada
kebun indian di setiap tahunnya, Sementara Metode Praktikum

untuk southern rust di sebabkan oleh


Pengamatan keparahan dan
adanya Puccina polysora yang juga sering
kejadian penyakit karat tanaman jagung
di amati di Indiana (Wise, 2010). Tropical
dilakukan di desa keleyan, kecamatan
corn rust disebabkan oleh adanya
socah kabupaten bangkalan pada bulan
Physopella zeae (Robert, 1962; Ullstrup,
oktober tahun 2021. Banyaknya tanaman
1977) dalam (Puspawati & Sudarma, 2016)
sampel yang diamati yaitu 10 melalui segi

Pada rasio awal gejlaa akan terlihat pola zigzag. Pengamatan dilakukan satu

kecil memanjang sampai melingkar dan minggu sekali selama satu bulan.

terjadi dalam rentetan. Nampak seperti


lesion yang matang, pada permukaan daun
(epiderrmis) jamur akan keluar dan akan
terjadi lebih memanjang pada lesion. Saat
stadium ini, kebiasaan terjadi halo kuning. Parameter Pengamatan
Karakteristik gejala pada daun juga terdapat
Pengamatan dilakukan dengan cara
dengan adanya Postule Merah Cokelat;
mengidentifikasi kejadian keparahan
udeniniospora yang mengakibatkan lesion
penyakit serta laju perkembangan penyakit.
berwarna. Beda halnya dengan southern
rust yang terdapat pada jagung, lesio
1. Kejadian penyakit
common rust dapat seluruhnya menyebar
Rumus :
KP = x 100% dibawah kurva perkembangan
penyakit. Rumus :
Keterangan :
KP = Kejadian Penyakit AUDPC = % KPt1 x Δp1 x % KPtn x Δpn
n = Jumlah sapel tanaman sakit 2 2
N = jumlah seluruh sampel yang Keterangan :
diamanati. %KPt 1 = (%) Kejadian atau
2. Intensitas penyakit keparahan penyakit pada
Keparahan local penyakit sangat pengamatan ke-1
diperlukan dalam intensitas penyakit Δp1 = (%) Rentang Pengamatan
dengan menggunakan rumus (NI (hari, minggu, bulan)
made, 2016) : KPtn = (%) kejadian atau
IP =  (n x v ) keparahan penyakit pada
NxV pengamatan ke-n
Keterangan : Δpn = Rentang pengamatan
IP = intensitas penyakit (%) (hari, minggu, bulan)
n = jumlah daun sakit dengan skor
tertentu. 4. Laju perkembangan penyakit (laju

v = skala numeric dari daun yang infeksi)

sakit. Rumus :
N = jumlah seluruh daun
V = skala numeric tertinggi Hasil dan Pembahasan
Skala numeric dan Kriteria pada
serangan (N made, 2016) : Hasil
0 Daun Sehat (Sehat)
1 Sakit ≤10% (Sangat ringan) Hasil dari pengamatan penyakit

2 Sakit ˃10%-≤25% (Ringan) karat yang dilakukan pada tanaman

3 Sakit ˃25%-≤50% (Sedang) jagung. Selama 4 minggu :

4 Sakit ˃50%-≤75% (Berat)


1. Kejadian Penyakit
5. Sakit ˃75% (Sangat berat)
a. Pengamatan pada minggu
3. AUDPC (Area Under Disease
pertama :
Progress Curva)
KP =
Kurva perkembangan penyakit
(AUDPC) adalah luasan total area = 10%
b. Pengamatan pada minggu
kedua : keparahan
KP = keparahan

= 30% 80
65
c. Pengamatan pada minggu
5 15
ketiga :
1 2 3 4
KP =

= 40% Gambar 1. Grafik Keparahan Penyakit

d. Pengamatan pada minggu 3. AUDPC (Area Under Disease


keempat : Progress Curva)
KP = Perhitungan :

= 40% ( ) ( ) ( ) ( )
AUDPC =
2. Intensitas Penyakit
= 577,5
a. Pengamatan minggu pertama
( ) ( )
IP =
( ) AUDPC
= 5% AUDPC
280
b. Pengamatan minggu kedua
( ) ( ) ( )
IP = ( )

= 15% 0 0 0
1 2 3 4
c. Pengamatan minggu ketiga
( ) ( ) ( ) ( ) Gambar 2. Grafik AUDPC
IP = ( )
4. Laju Perkembangan Penyakit (Laju
= 65%
Infeksi)
d. Pengamatan minggu keempat
( )
= ( )
( ) ( ) ( )
IP = ( )
= 20,625
= 80%

Pembahasan
Penyakit karat yang terdapat pada kondisi saat level inoculum tinggi dan
tanaman jagung termasuk kedalam gejala berada pada kondisi yang menguntungkan
Southern Corn Rust yang ditimbulkan oleh dapat melakukan penyebaran pada daerah
Puccinia polysora Underw. Ciri dari tropis kedalam daerah subtropics
timbulnya penyakit tersebut yaitu (Puspawati & Sudarma, 2016).
munculnya jerawat (pustule) yang terdapat Intensitas Penyakit
pada permukaan atas daun jagung dan
Berdasarkan hasil penelitian yang
sangat minim berada dibawah permukaan
dilakukan intensitas penyakit di dapatkan
daun. Bentuk pustule bulat sampai
berkisar dari 5%-80% (Gambar 1), dimulai
melingkar dengan warna cokelat sampai
dari kriteria rendah hingga tinggi. Serangan
orange. Pustule ini kecil serta saling
penyakit dimulai pada bagian bawah daun
berkaitan saat pustule pecah dan meletus
hingga ke ataa, yang mengakibatkan pada
spora akan dibawa oleh angin dan
bagian atas hanya tersisa daun muda. Ha
kemungkinan akan menyebabkan infeksi
ltersebut sangat berkaitan dengan suhu
pada siklus lain. Lesio dapat hidup pada
yang lembab dan disukai oleh penyakit.
beberapa jaringan seperti tangkai, sekam
dan upih daun. Seperti halnya Nilai AUDPC (Area Under Disease

perkembangan level infeksi yang terdapat Progress Curva)

pada daun dengan tertutupi pustule, daun Nilai AUDPC merupakan area
akan mengalamai keguguran lebih awal dibawah kurva perkembangan penyakit
seperti akan dipanen yang disebabkan dan dapat diperoleh melalui intensitas
jaringan telah terserang oleh penyakit penyakit dalam masa pengamatan, Tujuan
(Puspawati & Sudarma, 2016). dengan adanya nilai AUDPC untuk

Pemencaran dan kebertahanan menggambarkan perkembangan suatu

hidup P.polysora membutuhkan kondisi penyakit dalam rentang waktu. Nilai

lembab dan panas. Urediospora AUDPC diperoleh sebesar 577,5 dalam

menentukan kisaran dari suhu optimum jangka waktu 7 hari pengamatan yang

sebesar 230-280C untuk terjadinya proses dilakukan.

perkecambahan, serta patogen juga tidak


akan sanggup bertahan pada suhu
0
minimum 20 C. Puccinia polysora dapat
Laju Infeksi
berkembang di daerah tropis dan sub
tropis, karena dengan kesensitifannya Dasar proporsi tanaman sakit
terhadap suhu, akan tetapi dalam suatu (persentase penyakit) dapat memperoleh
laju infeksi, dengan perhitungan setiap
minggu dengan menyesuaikan
perkembangan penyakit. Laju infeksi pada
penyakit karat tanaman jagung diperoleh
sebesar 20,625. Faktor lingkungan menjadi
peran penting saat terjadinya laju infeksi
penyakit pada tanaman. Tingginya faktor
lingkungan menyebabkan epidemic
penyakit juga tinggi, berlaku dengan
sebaliknya.

Kesimpulan

1. Kejadian penyakit karat pada


tanaman jagung di desa keleyan
terjadi peningkatan pada tiap
minggunya, yaitu berkisar 10%-
*40% untuk minggu terakhir.
2. Kejadian penyakit sangat
mempengaruhi terhadap keparahan
penyakit seperti yang terjadi pada
penyakit karat yaitu 5%-80%
3. AUDPC (Area Under Disease
Progress Curva) diperoleh sebesar
20, 625.
4. Pada laju perkembangan penyakit
menghasilkan sebesar 20,625
Daftar Pustaka.

Burhanuddin. (2015). Preferensi penyakit


karat daun (Puccinia polysora
Undrew) pada tanaman jagung.
Prosiding Seminar Nasional Serealia,
Sumartini 1990, 395–405.

Puspawati, N. M., & Sudarma, I. M. (2016).


Epidemiologi Penyakit Karat pada
Tanaman Jagung (Zea mays L.) di
Denpasar Selatan. Agrotrop: Journal
on Agriculture Science, 6(2), 117–127.

Wise, K. (2010). Common and Southern


Rusts. Purdue Extension, 1–4.
Lampiran

Tabel Pengamatan

Pengamatan Minggu Ke-


Sampel 1 2 3 4
Tanaman Persentase Persentase Persentase
Persentase
Ke- Keparahan Skor Keparahan Skor Skor Keparahan Skor
Keparahan (%)
(%) (%) (%)
1 10 1 15 2 52 4 65 4
2 0 0 0 0 31 3 53 4
3 0 0 0 0 18 2 42 3
4 10 1 12 2 57 4 57 4
5 0 0 0 0 9 1 18 2
6 0 0 0 0 17 2 68 4
7 0 0 8 1 33 3 38 3
8 0 0 7 1 37 3 26 3
9 0 0 0 0 18 2 32 3
10 0 0 0 0 11 2 20 2

Tabel kejadian dan Keparahan Penyakit

Pengamatan Minggu Ke- 1 2 3 4


Kejadian Penyakit 10 30 40 40
Keparahan Penyakit 5 15 65 80

Tabel AUDPC

Pengamatan Minggu Ke- 1 2 3 4


AUDPC 17,5 52,5 227,5 280
Gambar Pengamatan

Pengamatan minggu ke-3 Pengamatan minggu ke-2 Pengamatan minggu ke-4

Pengamatan minggu ke-1

Anda mungkin juga menyukai