Utara, Medan serta di Rumah Kaca UPT. Perlindungan Tanaman Pangan dan
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah aksesi lokal cabai
merah yang di tanam di dataran tinggi Sumatera Utara yaitu Kabupaten Tanah
isolat F. oxysporum f.sp capsici yang diisolasi dari tanaman terinfeksi penyakit
layu fusarium yang diperoleh dari lahan budidaya cabai merah di 3 kabupaten
tersebut.
Pelaksanaan Penelitian
dan lain-lain.
penyakit layu fusarium yang diperoleh dari lahan budidaya cabai merah di 3
16
dataran tinggi Sumatera Utara, yaitu Kabupaten Tanah Karo, Samosir dan
Simalungun.
Jaringan batang dan akar tanaman tomat yang sakit dipotong dengan
dengan aquades steril. Potongan sampel diletakkan pada medium sporulasi dan
tanah dilarutkan dengan air steril sehingga didapat suspensi tanah sebanyak 10 ml.
menit. Suspensi kemudian diencerkan segera secara seri hingga pengenceran 10-5.
Untuk pengenceran 10-3 sampai 10-5 di ambil 0,1 ml kemudian disebar dalam
media PDA.
tujuh hari setelah pencawanan (HSP). Koloni yang memiliki ciri spesifik
Uji virulensi 3 isolat yang diperoleh dari dataran tinggi Sumatera Utara
yaitu Kabupaten Tanah Karo, Samosir dan Simalungun dilakukan dengan cara
menaburkan inokulum dari Fusarium spp pada medium beras (20 g) di sekitar
=3x3x3
= 27 tanaman
menit yang bertujuan untuk mengeliminasi cendawan Fusarium spp. yang terbawa
suspensi inokulum Fusarium spp. dengan kerapatan 105 selama 12 jam. Benih
media tanam berupa campuran tanah dan pupuk kompos dengan perbandingan 1:1
tong besi yang sudah dimodifikasi menjadi alat pemanas pada suhu 100 oC selama
3 jam.
Total tanaman = Jumlah aksesi x Isolat fusarium x Jumlah tanaman tiap kelompok
x Ulangan
=9x1x5x3
= 135 tanaman
18
Parameter Pengamatan
dimulai dari satu hari setelah inokulasi hingga tanaman menunjukkan adanya
gejala kelayuan.
Kejadian Penyakit
Kejadian penyakit layu fusarium pada tanaman cabai dapat diperoleh dari
n
KP = x 100%
N
Keterangan:
KP = Kejadian Penyakit
Keparahan Penyakit
cendawan Fusarium spp. Pada pengamatan dilakukan skoring pada gejala layu
KP =
∑ (n x v ) x 100%
i=1
ZxN
Keterangan:
AUDPC adalah total tingkat keparahan penyakit pada perlakuan dari minggu
Keterangan:
n = jumlah pengamatan
Analisis Data
Analisis keragaman genetik diawali dengan isolasi DNA dari organ daun
menggunakan metode CTAB. DNA cabai merah yang berhasil diisolasi kemudian
di uji kuantitas dan kualitasnya sebelum digunakan pada tahap selanjutnya. Uji
(λ) 260/280 nm. Uji kualitas DNA menggunakan metode elektroforesis kemudian
mesin PCR dengan 5 primer Random Amplified Polymorphic DNA (RAPD) yaitu
dan tidak muncul pita, kemudian diterjemahkan menjadi data biner yaitu 0 untuk
genotipe yang tidak muncul pita pada lokus tertentu dan 1 untuk genotipe yang