Anda di halaman 1dari 7

e-J.

Agrotekbis 7 (2) : 186 - 192, April 2019 ISSN : 2338-3011

IDENTIFIKASI PREDATOR DAN PARASITOID


PADA TANAMAN CABAI (Capsicum annum)
Identification of Natural Enemy Predator and Parasitoid
on Chilli Plant (Capsicum annum)

Muh Indra Garusu1), Alam Anshary2), Abdul Wahid2)


1)
Mahasiswa Program Studi Agroteknologi. Fakultas Pertanian. Universitas Tadulako. Palu. Jl. Soekarno-Hatta. Km 9
Tondo-Palu 94118. Sulawesi Tengah. Telp. 0451-429738.
2)
Staf Dosen Program Studi Agroteknologi. Fakultas Pertanian. Universitas Tadulako. Palu. Jl. Soekarno-Hatta. Km 9
Tondo-Palu 94118. Sulawesi Tengah. Telp. 0451-429738.

ABSTRACT

This study aimed to determine the function of predators and parasitoids found in the of
research site of chili cultivation in Sidera Village, Biromaru Sub-District, Sigi District. The
predator and the parasitoid identification were done at the Laboratory of Plant Pest and Disease
Tadulako University. This research was conducted in May-July 2016. A preliminary survey was
conducted in the field in order to determine the area of samples for observation points followed by
collecting the insect samples as material for analysis in the laboratory. The samples were caught
using traps and sweep net, and the samples were then kept in a jar containing alcohol. There are
nine species of predatory insects i.e. Mantis religeosa, Harmonia Axyridis, Coccinella septempunctata,
Cycloneda munda, Liriothermis, Orthermis ferruginea, Libellula, Oxyopes sertatus and and
Selonopsis sp. and one species parasitoid Aphidius aquilus.

Keywords: Chili Plants (Capsicum annum), parasitoids, and predators.

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui fungsi predator dan parasitoid yang terdapat pada
lahan penelitian tanaman cabai yang terletak di Desa Sidera, Kecamatan Biromaru, Kabupaten Sigi.
Adapun identifikasi dilakukan di Laboratorium Hama dan Penyakit Tumbuhan Universitas
Tadulako. Penelitian ini dilakukan pada Bulan Mei-Juli 2016. Metode yang dilakukan yaitu metode
survey pendahuluan di lapangan dengan cara meninjau dan menentukan lokasi serta melakukan
penetapan lokasi titik sampel pengamatan pada masing-masing penggunaan lahan (lahan pertanian
petani) dan dilanjutkan dengan pengambilan sampel serangga sebagai bahan untuk analisis di
laboratorium. Pengambilan sampel dengan menggunakan perangkap yang telah diberikan alkohol
dan juga menggunakan jaring (swep nett). Hasil dari identifikasi di Laboratorium Hama dan
Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian Universitas Tadulako Palu, Terdapat sembilan spesies
serangga predator yaitu: Mantis religeosa, Harmonia Axyridis, Coccinella septempunctata,
Cycloneda munda, Liriothermis, Orthermis ferruginea, Libellula, Oxyopes sertatus dan
Selonopsis sp dan satu spesies parasitoid Aphidius aquilus,

Kata Kunci : Parasitoid, predator, dan tanaman cabe (Capsicum annum).

PENDAHULUAN industri makanan dan juga digunakan


sebagai obat-obatan. Keberhasilan produksi
Tanaman cabai rawit (Capsicum cabai rawit ini ditentukan oleh beberapa
annum L) merupakan tanaman hortikultura faktor, salah satu diantaranya adalah
yang mempunyai banyak kegunaan, serangan hama yang dapat menurunkan
diantaranya adalah sebagai bahan dalam kualitas dan kuantitas hasil panen pada
186
tanaman cabai yang dapat merugikan secara penyimpanan serangga (toples), tali rafia,
ekonomi. Pengendalian secara biologis dengan cawan petri dan karet gelang. Sedangkan
menggunakan musuh alami sesungguhnya bahan yang digunakan tanaman cabai,
sudah terjadi secara alami yang melibatkan musuh alami, kain kasa, alkohol 70%,, botol
adanya mekanisme alam, sehingga dapat penyimpanan sampel serangga.
berfungsi mengembalikan keseimbangan
ekosistem (Harpenas, 2010). Pelaksanaan Penelitian di Lapangan
Beberapa hama utama tanaman Penentuan Lokasi. Metode penelitian yang
cabaiyang menyerang di pertanaman cabai digunakan adalah metode survey dan
diantaranya adalah lalat buah Bactrocera eksplorasi, pelaksaan penelitian dilakukan
dorsalis Hend. Hama tersebut merupakan dengan cara penentuan lokasi yang terpilih
salah satu hama utama tanaman cabai untuk kegiatan penelitian yaitu di sekitar
yang dapat menimbulkan kerugian cukup sentra pertanaman cabai milik petani di
besar karena dapat menyebabkan buah Desa Sidera Kabupaten Sigi. Kemudian di
menjadi matang sebelum waktunya, busuk tentukan lokasi pengamatan dengan luas
dan akhirnya gugur Kerusakan akibat 360 m2 dan selanjutnya dilakukan pengamatan
serangan lalat buah dapat mencapai 5–30% serta pengumpulan sampel musuh alami.
bahkan jika terjadi ledakan populasi dapat Adapun umur tanaman cabai yaitu 3
mengakibatkan kerusakan total pada cabai. minggu setelah tanam dan sampai masa
Tanpa ada usaha pengendalian yang efektif genaratif dengan ketentuan jarak tanam
dan efisien dikhawatirkan produksi cabai
antara 70 X 50 cm per tanaman.
akan semakin menurun sehingga kebutuhan
cabai harus diimpor dari negara lain (Choo Pengambilan Sampel. Pengambilan sampel
and H.K. Kaya, 1993). dilakukan dengan menentukan satu petak
Adanya dampak negatif dari lokasi tanaman cabai yang di amati secara
penggunaan insektisida, maka diperlukan porpusive sampling dan terdiri dari 5 plot
adanya upaya pengendalian yang ramah contoh (pc) masing-masing plot terdiri
lingkungan seperti insektisida yang berasal dari 20 tanaman per plot contoh, sedangkan
dari senyawa bioaktif yang berasal dari tanaman yang diamati 5 tanaman cabe
musuh alami. Di ekosistem cabai dan dengan luas 360 m2 (40 x 9)m2 sedangkan
sayuran dataran rendah lainnya dapat hidup panjang bedengan 3,9 m2 dan lebar
berbagai jenis musuhalami, seperti predator bedengan 2 m .2
kumbang Coccinellidae (Coccinellaspp.), Setiap contoh petak dilakukan
lalat Syrphidae (Ischidion sp.) yang pengambilan sampel musuh alami serangga
merupakan serangga predator kutudaun dan dengan menggunakan perangkap lekat warna
juga berbagai jenis parasitoid dari ordo kuning (yellow sticky trap)dan jaring,
Hymenoptera(Irsan et al., 1998).
panjang tangkai jaring 120 cm, diameter
Penelitian ini dilaksanakan di
permukaan jaring berbentuk lingkaran
Laboratorium Hama dan Penyakit Tumbuhan
40 cm. Setiap kali ayunan dilakukan
Universitas Tadulako Palu. Identifikasi
pengamatan terhadap jumlah dan jenis
dilakukan selama dua minggu dan menentukan
musuh alami yang tertangkap, pengambilan
masing-masing spesies dari identifikasi,
sampel dilakukan setiap satu minggu 2 kali
kemudian spesies tersebut disesuaikan
dalam satu bulan sampai masa genaratif
dengan pendapat para ahli dan internet.
tanaman, sampel yang di dapat kemudian
Penelitian dimulai dari bulan Mei sampai
dimasukan ke dalam toples bening dan
Juni 2016. Adapun sampel yang diambil
di bawah ke Laboratorium untuk dipelihara
yaitu berada pada lokasi lahan petani
dan diidentifikasi.
yang berada di Desa Sidera, Kecamatan
Biromaru, Kabupaten Sigi. Identifikasi Musuh Alami Tanaman Cabai
Swepnet (jaring serangga), perangkap (Capsicum annum). Pengambilan sampel
kuning, alat tulis, mikroskop, media serangga dilakukan dengan menggunakan
187
jaring setiap ayunan dilakukan sebanyak 9 mengamati bentuk morfologi imago, hal
kali secara bergantian dengan arah yang yang diamati ialah bentuk dan variasi warna
berlawanan serangga yang tertangkap tubuh serangga tersebut yaitu caput, toraks
kemudian dimasukan kedalam toples yang dan abdumen.
telah berisi alkohol. Setiap serangga yang
didapat dipisahkan masing-masing jenisnya HASIL DAN PEMBAHASAN
untuk kemudian di bawah ke Laboratorium
Hama Penyakit Tumbuhan Fakultas Berdasarkan pengamatan jenis-jenis
Pertanian Universitas Tadulako Palu. musuh alami yang ditemukan pada
Dalam melakukan kegiatan ekosistem tanaman cabai di desa Sidera
identifikasi serangga ditempuh dengan cara Kecamatan Biromaru Kabupaten Sigi,
seperti yang di lakukan oleh borror et al. teridentifikasi empat famili dari kelompok
(1970), bahwa terdapat 5 (lima) cara predator dan satu familia dari kelompok
mengidentifikasi serangga yang tidak di parasitoid. Kelompok predator yang
kenal (unidentified) yaitu: (1) Spesimen ditemukan yaitu masing-masing dari Klass
tersebut diidentifikasi oleh seorang ahli Arachnida 1 famili (ordo Araneae); dan dari
identifikasi (2) Dengan membandingkan Klass Insekta 4 famili (masing-masing 1
specimen tersebut dengan jenis specimen famili pada ordo Coleoptera, Odonata,
yang telah diberi label dalam suatu koleksi. Mantodea, dan Hymenoptera), sedangkan
(3) Membandingkan specimen itu dengan kelompok parasitoid ditemukan 1 famili
gambar. (4) Membandingkan specimen itu pada Klass Insekta (ordo Hymenoptera).
dengan diskripsi dan spesifikasi atau ciri- Selanjutnyapada famili Coccinellidae
ciri tertentu, ataudengan mempergunakan (ordo Coleoptera) teridentifikasi 4
kunci analitik atau identifikasi. (5) Dengan jenis predator, famili Libellulidae (ordo
kombinasi satu atau lebih dari cara cara Odonata) teridentifikasi 3 jenis predator,
yang disebut di atas. Buku identifikasi sedangkan family Mantidae (ordo Mantodea),
famili dan spesies serangga yaitu dengan Formicidae/Myrmicinae (ordo Hymenoptera),
menggunakan buku identifikasi borror et al. dan famili Oxyopidae (ordo Araneae/Arachnida)
(1970) dan Koeswari 1978 dari semua jenis masing-masing teridentifikasi 1 jenis
Serangga yang ditemukan selanjutnya predator; khusus pada serangga parasitoid
dicocokan dengan pustaka tersebut di atas hanya didapatkan 1 jenis saja dari serangga
dan literatur melalui situs atau wabsite hama aphis yaitu jenis Aphidius aquilus,
internet. Identifikasi dilakukan dengan ordo Hymenoptera.

Tabel 1. Hasil Identifikasi Predator dan Parasitoid


No. Ordo/Class Famili/Subfamili Genus/Spesies
1 Mantodea/Insekta Mantidae a. Mantis religeosa
2 Coleoptera/Insekta Coccinellidae a. Harmonia Axyridis,
b. Coccinella septempunctata,
c. Cycloneda munda,
d. Menochillus (= Cheilomenes) sexmaculatus (F.)
3 Odonata/Insekta Libellulidae a. Liriothermis,
b. Orthermis ferruginea,
c. Libellula
4 Araneae/Arachnida Oxyopidae a. Oxyopessertatus
5 Hymenoptera/Insekta Formicidae/ a. Solenopsis sp.
Myrmicinae
Braconidae a. Aphidius aquilus

188
Tabel 2. Hasil Identifikasi Family dari Masing-masing Serangga Musuh Alami yang
Ditemukan pada Tanaman Cabai
Kelompok Ciri-ciri Spesies yg
No
Famili Warna Tubuh Abdomen Mata Sayap ditemukan
1 Mantidae Hijau dan coklat Bulat Bulat dan Berwarna a. Mantis
memanjang bebas hijau bening, religeosa
dan berisi bergerak sayap
berukuran
sama panjang
dan mengecil
pada ujung
2 Coccinellidae a. Orange Bentuk oval, Bulat hitam Transparan, a. Harmonia
kehitaman,orang bulat dan kebawah dan agak Axyridis
e polos, dan panjang. pendek serta b. Coccinella
merah hitam sayap melebar. septempunctata
Coccinellidae b. Berwarna Bulat Oval,hitam Transparan c. Cycloneda
oranye dan agak merah munda
c. Kuning coklat Oval.dan Agak Hitam d. Menochillus(=
dengan totol- licin kedepan Cheilomenes)se
totol hitam xmaculatus (F.)
d. Merah Setengah Majemuk Hitam Menochillus(=
kecoklatan dan berbentuk transparan Cheilomenes)sex
terdapat empat bola maculatus (F.)
buah spot
berwarna hitam
strip zig-zag

3 Libellulidae a. Orange Relatif Mata facet transparan a. Orthermis


kekuningan mengecil. lurus agak dengan venasi ferruginea
b. Tubuhnya berwarna berlobus. yang jelas b. Liriothermis,
berwarna biru merah majemuk pterostigma c. Libellula
dengan variasi metalik. berwarna berwarna biru.
coklat (kepala berwarna biru. sayap lancip
dan toraks) hijau majemuk
c. Kuning metalik berwarna
keemasan dengan coklat
variasi
berwarna
hitam
4 Oxyopidae Coklat bergaris Berbentuk Mata tunggal Tidak ada a. Oxyopes
hitam oval dan terletak sertatus
Dan bagian berdekatan
tengah mengarahke
mengecil bawah
5 Formicidae/ Coklat kemerah- Berbentuk Relative Tidak ada a. Solenopsis sp.
Myrmicinae merahan lonjong kecil
6 Braconidae Hitam, Berbentuk Sepasang Memiliki a. Aphidius
kekuningan pada panjang dan mata ukuran sama aquilus
bagian pinggir beruncing majemuk panjang dan
berwarna warna sayap
gelap berwarna
kuning

Hasil identifikasi ke enam famili et al., 1970), (Koeswari, 1978), (Brues,


yang telah diketahui dengan ciri famili et al., 1970), (Bennett, 1999), alamat
berdasarkan petunjuk dari dari (Borror website kunci identifikasi Boldsystem.

189
Adapun ciri/karakteristik famili dan spesies berwarna orange, venasi sedikit dan halus.
yang telah teridentifikasi disajikan pada Abdomen berwarna orange kekuningan
Tabel 1 dan Tabel 2. pada ruas 1-5, dan pada ruas 6-8 berwarna
hitam. Alat genetalia berwarna abu-abu.
Pembahasan
Spesies Liriothermis sp. dengan
Berdasarkan hasil pengamatan di ciri-ciri; tubuhnya berwarna biru dengan
laboratorium tampak bahwa spesies belalang variasi coklat (kepala dan toraks), abdomen
sembah (Mantis religeosa) memiliki warna berwarna merah metalik. Kepala berwarna
tubuh hijau dengan panjang antara 3-5 cm biru dengan spot berwarna coklat, mata
kepala berwarna hijau mata majemuk dan majemuk berwarna biru. Toraks berwarna
terletak di bagian pinggir. Mantids memiliki biru (pro dan mesotoraks) sedangkan metatoraks
kepala yang sangat mobile yang berbentuk berwarna biru dan coklat, tungkai berwarna
segitiga, memiliki dua mata majemuk yang biru. Sayap transparan dengan venasi yang
sangat besar, sayap kedepan yang Mata jelas, pterostigma berwarna biru. Abdomen
majemuk dilindungi oleh bagian transparan berwarna merah metalik dan pada bagian
dari kutikula yaitu cornea, dimana terbagi
ujung abdomen (alat genetalia) berwarna
menjadi sejumlah besar potongan berbentuk
abu-abu.
segi enam yaitu disebut sebagai facet.
laba-laba (Oxyopessertatus) tergolong
Setiap facet merupakan ujung terluar dari
pemburu yang agresif & aktif sepanjang
suatu unit yang disebut onimatidium. Adanya
struktur ini akan memberikan gambaran hari. Tidak membuat jaring/sarang, tapi
mazaik seperti dada udang (Heller 2008). menerkam mangsanya. Bermata 6, terletak
Spesies kumbang koksi Coleophora pada segi enam di kepala. 2 menatap ke
inaequalis dengan ciri morfologis; panjang depan, 2 ke samping, dan 2 ke atas.
tubuh 4,5 –5,5 mm, berwarna merah Tungkainya berduri-duri panjang sebagai
kecoklatan, tidak terdapat spot/bintik pada senjata untuk melumpuhkan mangsa. Warna
bagian dorsal, namun memiliki strip tubuh dapat terkamuflase oleh lingkungan
berwarna hitam melintang secara vertikal sekitarnya. Bersifat kanibal terhadap
dan horizontal yang saling berpotongan jenisnya sendiri.
pada bagian elytra. Pada bagian dada melekat empat
Hasil pengamatan terhadap morfologi pasang kaki, dan satu sampai empat pasang
kumbang coccinellidae sesuai dengan hasil mata. Selain sepasang rahang bertaring
penelitian yang dilakukan oleh Slipinski besar (disebut chelicera), terdapat pula
et al. (2007) yaitu panjang tubuh berkisar sepasang atau beberapa alat bantu mulut
3-6,5 mm berbentuk oval, elitra mengkilat serupa tangan yang disebut pedipalpus.
berwarna oranye, merah menyala, atau Pada beberapa jenis laba-laba, pedipalpus
kuning. Pada elitra terdapat enam bintik pada hewan jantan dewasa membesar dan
berwarna hitam, yaitu dua garis berbentuk berubah fungsi sebagai alat bantu dalam
zig-zag dan satu bintik bulat pada satu sisi perkawinan.
elitra. Kepala berwarna hitam. Antena Laba-laba tidak memiliki mulut atau
terdiri dari 11 ruas dengan tipe clavate. gigi untuk mengunyah. Sebagai gantinya,
Spesies Orthemis ferruginea (Fabricius), mulut laba-laba berupa alat pengisap untuk
dengan ciri-ciri; tubuhnya berwarna orange menyedot cairan tubuh mangsanya.
kekuningan dengan garis warna hitam pada Solenopsis molesta memiliki pedicel
bagian dorsal toraks hingga abdomen, kepala dengan dua node (petiol dan postpetiol);
berwarna orange kekuningan dengan spot dengan alat penyengat. Belakang thorax
berwarna abu-abu pada bagian dorsal, mata (propodeum) tanpa duri di atas. 10-
majemuk berwarna abu-abu. Toraks berwarna tersegmentasi antena yang berakhir pada
orange kekuningan dengan warna hitam club 2-tersegmentasi. ukuran tubuh yang
pada bagian dorsal. Sayap transparan, pterostigma kecil (sekitar 1,5 mm) (karakteristik lain:

190
sengatan tidak terlihat, pekerja monomorfik; Axyridis, Coccinella septempunctata, Cycloneda
kekuningan warna tubuh coklat). munda, Liriothermis, Orthermis ferruginea,
Semut api merupakan semut yang Libellula, Oxyopessertatus dan Aphidius
berwarna merah dan mampu menggigit aquilus, dan Selonopsis sp.
makhluk hidup lain. Tubuh semut api Saran
terdiri dari atas tiga bagian, yaitu kepala,
Perlu dilakukan penelitian lebih
mesosoma (dada), dan metasoma (perut). lanjut dilapangan untuk mengetahui seberapa
Pada bagian depan kepala juga terdapat banyak serangga parasitoid dan predator
sepasang rahang atau mandibula yang yang berasosiasi pada tanaman cabai.
digunakan untuk membawa makanan,
memanipulasi objek, membangun sarang, DAFTAR PUSTAKA
dan untuk pertahanan (Wahyudin, 2007).
parasitoid karakteristik utama Bennett, R. 1999. Canadian Spider Diversity and
Systematics. Newsletter of the Biological
Aphidius sp, memiliki antena berbentuk Survey of Canada (Terrestrial Arthropods)
filiform dan bersegmen 13 serta sayap (18) 1 : 65-84.
depan mempunyai pterostigma triangular.
Aphidius sp. memiliki abdomen berwarna Borror DJ, Triplehon CA, Johnson NF. 1992.
Pengenalan Pelajaran Serangga.
coklat kehitaman, kepala bulat dan berwarna Penerjemah: Soetino P. Gajah Mada
coklat. Kepala lebih lebar daripada toraks. University Press. Yogyakarta. Diakses pada
Antena berbentuk filiform, panjang Tanggal 14/06/2017.
antena hampir sama dengan panjang abdomen,
Borror. D.J dan R.E. White. 1970. Field Guide To
berwarna coklat dan memiliki 13 segmen. The Insects of America North of Mexico.
Sayap depan mempunyai pterostigma triangular Hougton Mifflin Company Hoston.
venasi berwarna coklat. Mata berukuran
berbentuk oval. Abdomen memanjang, langsing Brues, C.T.; A.L.Melander; dan F.M.Carpenter.
1970. Classification of Insects. Bull. Mus.
dan mempunyai ovipositor pendek. Compar. Zool. (Harvard). No. 108.
Hasil penelitian ini sesuai dengan
Stary dan Schlinger (1967) ini memiliki Capinera, J.L. (editor). 2004. Encyclopedia of
warna hitam kekuningan, antena brukuran Entomology. Vols. 3. Kluwer Academic
Press, Dordrecht, The Netherlands. 2580 pp.
panjang dan tersegmentasi, abdomen
berbentuk panjang dan beruncing di bagian Choo and H.K. Kaya. 1993. Insect Pathology.
belakang, memiliki sepasang mata majemuk Academic Press. San Diego. California.
berbentuk oval, sayap memiliki ukuran USA. 689: 456-448.
sama panjang dan bagian pinggir berwarna Irsan C, Sosromarsono S, Buchori B, Triwidodo H.
kuning, ukuran dari parasitoid in antara 1998. Kutu Daun (Homoptera: Aphidoidea)
0,08-0,12 inc yang sangat kecil. yang Ditemukan Hidup pada Solanaceae di
Jawa Barat. Bull. J. Hama dan Penyakit
KESIMPULAN DAN SARAN Tumbuhan. Vol. 10(2):1-4.

Koeswari, A., 1978. Taxonomi Serangga. Gadjah


Kesimpulan Mada Univ. Press. Yogyakarta.
Berdasarkan hasil pengamatan jenis
Nawangsih, N. 2007. Analisis Keanekaragaman 23
musuh alami yang ditemukan di tanaman Genotipe Cabai (Capsicum sp.) Berdasarkan
cabai di Desa Sidera Kecamatan Biromaru Penampakan Fenotipik serta Ketahanannya
Kabupaten Sigi dapat ditarik kesimpulan terhadap Penyakit Antraknosa (Colletotrichum
bahwa terdapat 5 famili musuh alami sp). Skripsi. Departemen Agronomi dan
dari hasil identifikasi di laboratorium dari Hortikultura. Fakultas Pertanian. IPB. 53 hal.
ke 5 famili tersebut 1 diantaranya adalah Slipinski A, Hastings A, Boyd B. 2007. Australian
serangga parasitoid. Adapun genus/spesies Ladybird Beetle. Diunduh dari
tersebut yaitu, Mantis religeosa, Harmonia Swadaya. Jakarta

191
Wahyudin, 2007, SETS Dunia Hewan dan Godfray, H. C. J. Parasitoids: Behavioral and
Tumbuhan. Jakarta: Armandelta Selaras. Evolutionary Ecology. Princeton University
Press, 1994.
Sampaio, M.V.; Bueno, V.H.P.; Pérez-Maluf, R.
2001. Parasitism of Aphidius colemani Eze, J.I. dan K.E. Agbo, 2011, Comparative Studies
Viereck (Hymenoptera: Aphidiidae) in of Sun and Solar Drying of Peeled and
different densities of Myzus persicae Ginger Essential Oils. African Journal of
(Sulzer) (Hemiptera: Aphididae). Neotrop. Biochemistry Research. 4: 167- 174.
Entomol. 30: 81-87.

192

Anda mungkin juga menyukai