net/publication/337544321
Article in STIGMA Jurnal Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Unipa · November 2019
DOI: 10.36456/stigma.12.02.2047.66-70
CITATIONS READS
4 3,256
2 authors:
All content following this page was uploaded by Chatarina Gradict Semiun on 26 November 2019.
Abstrak
Keberadaan belalang menentukan kualitas suatu lahan pertanian.Belalang memiliki peranan sebagai herbivora,
predator, dekomposer, dan hama sehingga berpotensi dijadikan sebagai indikator kualitas lahan
pertanian.Belalang sering dianggap sebagai serangga pengganggu, padahal memiliki peranan yang vital di
ekosistem.Penelitian ini bertujuan untuk menentukan keanekaragaman jenis belalang di pertanian kacang hijau di
desa Manusak.Penelitian ini bersifat deskriptif kuantitatif.Pengambilan sampel belalang dengan menggunakan
jebakan pitfall trap, hand sorting dan jaring serangga.Pengukuran faktor lingkungan dilakukan dengan
mengambil data Global Positioning System (GPS), suhu tanah, kelembaban tanah, pH tanah, berat jenis tanah
dan water holding capacity. Secara keseluruhan didapatkan tujuhjenis belalang, dari tigafamili dengan total
individu berjumlah 30. Ketiga famili tersebut meliputi Pyrgomorphidae, Tettigoniidae, dan Acrididae.Nilai H’
adalah 1,882 tergolong sedang.Nilai R1 adalah 1,764 tergolong rendah.
pertanian kacang hijau tertinggi dimiliki keanekaragaman sedang, dan jika H’ lebih
oleh Atractomorpha crenulata dan besar atau sama dengan 4,00 maka
Atractomorpha sp.Sedangkan terendah keanekaragaman tergolong tinggi
dimiliki oleh Scuderria sp. Tingkat (Pradhana dkk., 2014).
keanekaragaman jenis belalang yang Tingkat keanekaragaman
bervariasi dipengaruhi oleh kelimpahan dipengaruhi oleh berbagai faktor salah
jenisnya. satunya keberadaan jenis dan jumlah
Rerata indeks keanekaragaman di tumbuhan. Di lokasi pengamatan, dominan
lahan pertanian kacang hijau adalah adalah tanaman kacang hijau , namun
1,882/tergolong sedang (Tabel 2).Terdapat ditemukan pula jenis tumbuhan lain seperti
beberapa kategori tingkat keanekaragaman, padi, terung, gamal, asam, pisang, dan
yaitu jika H’ lebih kecil dari 1,00 maka lontar.Variasi jenis tumbuhan diduga
keanekaragaman tergolong rendah, menyebabkan adanya variasi jenis belalang
sedangkan jika H’ adalah 1,00- 3,00 maka yang ditemukan.
0.4
0.322 0.322
0.299 0.299
0.3
0.230 0.230
0.181
H'
0.2
0.1
Jenis
Indeks kekayaan jenis (R1) yang membagi jumlah jenis dengan fungsi
ditemukan di lahan pertanian kacang hijau logaritma natural yang mengindikasikan
adalah 1,764 tergolong rendah (Tabel bahwa pertambahan jumlah jenis
2).Berdasarkan Magurran (1988), nilai R1 berbanding terbalik dengan pertambahan
lebih kecil dari 3,5 menunjukkan kekayaan jumlah individu. Hal ini juga menunjukan
jenis yang tergolong rendah, nilai R1 3,5 bahwa biasanya pada suatu
sampai dengan 5,0 menunjukkan kekayaan komunitas/ekosistem yang memiliki
jenis tergolong sedang, sedangkan nilai R1 banyak jenisakan memiliki sedikit jumlah
lebih dari 5,0 menunjukkan kekayaan jenis individu pada setiap jenis tersebut.
yang tergolong tinggi.
Rendahnya nilai kekayaan jenis
disebabkan adanya beberapa jenis belalang
yang dominan khususnya genus
Atractomorpha. Ismaini dkk., (2015)
menegaskan bahwa indeks kekayaan
68
Chatarina Gradict Semiun dan Yulita Iryani Mamulak: Keanekaragaman Jenis Belalang (Ordo Orthoptera) Di Pertanian Kacang Hijau (Vigna
radiata L.) Desa Manusak Kabupaten Kupang
70