Anda di halaman 1dari 6

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/337544321

Keanekaragaman Jenis Belalang (Ordo Orthoptera) Di Pertanian Kacang Hijau


(Vigna radiata L.) Desa Manusak Kabupaten Kupang

Article in STIGMA Jurnal Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Unipa · November 2019
DOI: 10.36456/stigma.12.02.2047.66-70

CITATIONS READS

4 3,256

2 authors:

Chatarina Gradict Semiun Yulita I Mamulak


Universitas Katolik Widya Mandira Universitas Katolik Widya Mandira
19 PUBLICATIONS 29 CITATIONS 7 PUBLICATIONS 8 CITATIONS

SEE PROFILE SEE PROFILE

All content following this page was uploaded by Chatarina Gradict Semiun on 26 November 2019.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


Stigma 12 (2): 66-70; September 2019 ISSN: 1412 - 1840
© 2019 Prodi Biologi FMIPA UNIPA Surabaya e-ISSN: 2621 - 9093

Keanekaragaman Jenis Belalang (Ordo Orthoptera) Di Pertanian Kacang Hijau (Vigna


radiata L.) Desa Manusak Kabupaten Kupang

Chatarina Gradict Semiun1, Yulita Iryani Mamulak2


1, 2
Program Studi Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetauan Alam
Universitas Katolik Widya Mandira, Jl. Jend. A. Yani No 50-52 Kupang, NTT
E-mail: gr4dict@gmail.com1, chatarinasemiun@unwira.ac.id1, yulitamamulak@unwira.ac.id2

Abstrak
Keberadaan belalang menentukan kualitas suatu lahan pertanian.Belalang memiliki peranan sebagai herbivora,
predator, dekomposer, dan hama sehingga berpotensi dijadikan sebagai indikator kualitas lahan
pertanian.Belalang sering dianggap sebagai serangga pengganggu, padahal memiliki peranan yang vital di
ekosistem.Penelitian ini bertujuan untuk menentukan keanekaragaman jenis belalang di pertanian kacang hijau di
desa Manusak.Penelitian ini bersifat deskriptif kuantitatif.Pengambilan sampel belalang dengan menggunakan
jebakan pitfall trap, hand sorting dan jaring serangga.Pengukuran faktor lingkungan dilakukan dengan
mengambil data Global Positioning System (GPS), suhu tanah, kelembaban tanah, pH tanah, berat jenis tanah
dan water holding capacity. Secara keseluruhan didapatkan tujuhjenis belalang, dari tigafamili dengan total
individu berjumlah 30. Ketiga famili tersebut meliputi Pyrgomorphidae, Tettigoniidae, dan Acrididae.Nilai H’
adalah 1,882 tergolong sedang.Nilai R1 adalah 1,764 tergolong rendah.

Kata Kunci: Keanekaragaman belalang, Ordo Orthoptera, Kacang hijau

PENDAHULUAN terrestrial.Salah satunya ekosistem


Belalang adalah jenis serangga pertanian kacang hijau.Kacang hijau
ordo orthoptera dengan jumlah jenis merupakan salah satu jenis komoditas
mencapai 20.000 (Prakoso, 2017). pertanian yang banyak dibudidayakan di
Sebagian anggota orthoptera dikenal kabupaten Kupang, provinsi Nusa
sebagai pemakan tumbuhan, namun ada Tenggara Timur.Menurut data BPS
beberapa di antaranya yang bertindak provinsi NTT (2017), produksi kacang
sebagai dekomposer, dan predator pada hijau di kabupaten kupang mencapai 57
serangga lain. Belalang tergolong ton.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
herbivora, terkadang menjadi hama pada menentukan keanekaragaman jenis
tanaman serealia dan sayuran. belalang di lahan pertanian kacang hijau
Belalang berkumpul dalam jumlah desa Manusak yang terletak di kecamatan
jutaan di suatu lokus pertanian sehingga Kupang Timur.
dapat menyebabkan kerusakan tanaman
dalam skala yang besar (More and Nikam, METODE PENELITIAN
2016).Keanekaragaman belalang memiliki Penelitian ini dilaksanakan pada
potensi yang kuat sebagai indikator bulan Maret sampai dengan Juli 2019 di
kualitas suatu lahan. Penelitian yang lahan pertanian kacang hijau desa
dilakukan oleh Bazelet and Samways Manusak, kecamatan Kupang Timur,
(2011) menemukan 11 dari 24 jenis kabupaten Kupang. Bahan yang digunakan
belalang sangat efektif sebagai indikator adalah jenis-jenis belalang yang
karateristik suatu ekosistem. tertangkap, aquades, detergen dan alkohol
Pertumbuhan dan perkembangan 70%. Alat yang digunakan meliputi soil
balalang dipengaruhi oleh faktor abiotik tester 4 in 1, thermometer digital, roll
dan biotik. Faktor abiotik meliputi suhu, meter, botol jam, kamera dan alat tulis
pH, kelembaban, curah hujan,dan menulis.
intensitas cahaya. Sedangkan faktor biotik Penelitian ini bersifat deskriptif
meliputi semua makhluk hidup yang kuantitatif dengan eksplorasi.Di lahan
terdapat di habitat belalang.Belalang dapat pertanian kacang hijau dibuat 5 petak
ditemukan di hampir semua ekosistem berukuran 5 m x 5 m, dengan jarak antar
66
Chatarina Gradict Semiun dan Yulita Iryani Mamulak: Keanekaragaman Jenis Belalang (Ordo Orthoptera) Di Pertanian Kacang Hijau (Vigna
radiata L.) Desa Manusak Kabupaten Kupang

petak 5 meter.dalam petak dipasangkan tanah dan water holding capacity.


jebakan pitfall trap secara diagonal, Keanekaragaman jenis belalang
kemudian dibiarkan selama 24 jam. dihitung berdasarkan Semiun dan Stanis
Selanjutnya untuk menghindari masuknya (2016) yaitu indeks keanekaragaman
air hujan pada jebakandiberi Shanon-Wiener dan indeks kekayaan
naungan.Selain itu, pengambilan sampel jenis.Selanjutnya keanekaragaman
belalang juga dilakukan dengan tangan belalang dikaitkan dengan variabel
(hand sorting) dan jaring serangga. abiotikdianalisis dengan multivariate
Koleksi sampel pada pitfall trap dibiarkan clutser menggunakan software PAST.
selama 24 jam. Kemudian dilakukan
identifikasi menggunakan buku HASIL DAN PEMBAHASAN
identifikasi, dan browsing internet pada Di lahan pertanian kacang
website terkait sepertibugguide.net dan hijaudesa Manusak ditemukan tujuhjenis
animaldiversity.org.Pengukuran faktor belalang, daritiga famili dengan total
lingkungan dilakukan dengan mengambil individu berjumlah 30. Ketiga famili
data koordinat, elevasi, suhu tanah, suhu tersebut meliputi Pyrgomorphidae,
udara, kelembaban tanah, pH, berat jenis Tettigoniidae, dan Acrididae (Tabel 1).

Tabel 1. Jenis belalang di lahan pertanian kacang hijau


No Famili Jenis Jumlah
1 Atractomorpha crenulata 6
2 Pyrgomorphidae Atractomorpha sinensis 5
3 Atractomorpha sp. 6
4 Tettigoniidae Scudderia sp. 2
5 Dissosteira Carolina 3
6 Acrididae Xenocatantops humilis 5
7 Locusta migratoria 3
TOTAL 30

Berdasarkan Tabel 1. Family (Sugiarto, 2018). Famili Acrididae sering


Pyrgomorphidae adalah jenis belalang menimbulkan permasalahan di ekosistem
yang paling banyak ditemukan. Penelitian pertanian ketika berperan sebagai hama.
ini ditemukan tiga jenis yaitu Kumar and Usmani (2014) menyatakan
Atractomorpha crenulata, Atractomorpha bahwa belalang tersebar luas di semua
sinensis, dan Atractomorpha sp. sistem ekologi dengan kepentingan
Pyrogomorphidae hidup pada daerah tropis ekonomi yang signifikan karena perannya
dan subtropis.Pyrgomorphidae merupakan yang merusak bagi hampir semua jenis
salah satu famili dari superfamili vegetasi hijau.Di lahan pertanian kacang
Acridoidea. Pyrgomorphidae hanya hijau potensi sebagai hama dari jenis
memiliki satu subfamili Pyrgomorphinae belalang ini tidak nampak karena
yang terdiri dari 29 genus, dan sekitar 400 jumlahnya yang sedikit. Selanjutnya,
jenis telah diidentifikasi (Seino and Njoya, ditemukan jenis belalang dari famili
2018). Tettigoniidae yaitu Scudderia sp.
Belalang dari famili Acrididae Tettigoniidae dapat berperan sebagai
ditemukan terbanyak kedua setelah musuh alami bagi hama tanaman
Pyrgomorphidae. Dalam penelitian ini (Falahudin dkk., 2015). Penelitian Sugiarto
ditemukan tiga jenis yaitu Dissosteira (2018) menemukan famili Tettigoniidae
carolina, Xenocatantops humilis, dan dan Pyrgomorphidae paling banyak berada
Locusta migratoria. Acrididae tergolong di daerah pesawahan.
belalang dengan antenna pendek dan Gambar 1 menunjukkan bahwa
berperan sebagai herbivora pada ekosistem keanekaragaman jenis belalang di lahan
67
Stigma 12 (2): 66-70; September 2019 ISSN: 1412 - 1840
© 2019 Prodi Biologi FMIPA UNIPA Surabaya e-ISSN: 2621 - 9093

pertanian kacang hijau tertinggi dimiliki keanekaragaman sedang, dan jika H’ lebih
oleh Atractomorpha crenulata dan besar atau sama dengan 4,00 maka
Atractomorpha sp.Sedangkan terendah keanekaragaman tergolong tinggi
dimiliki oleh Scuderria sp. Tingkat (Pradhana dkk., 2014).
keanekaragaman jenis belalang yang Tingkat keanekaragaman
bervariasi dipengaruhi oleh kelimpahan dipengaruhi oleh berbagai faktor salah
jenisnya. satunya keberadaan jenis dan jumlah
Rerata indeks keanekaragaman di tumbuhan. Di lokasi pengamatan, dominan
lahan pertanian kacang hijau adalah adalah tanaman kacang hijau , namun
1,882/tergolong sedang (Tabel 2).Terdapat ditemukan pula jenis tumbuhan lain seperti
beberapa kategori tingkat keanekaragaman, padi, terung, gamal, asam, pisang, dan
yaitu jika H’ lebih kecil dari 1,00 maka lontar.Variasi jenis tumbuhan diduga
keanekaragaman tergolong rendah, menyebabkan adanya variasi jenis belalang
sedangkan jika H’ adalah 1,00- 3,00 maka yang ditemukan.

0.4
0.322 0.322
0.299 0.299
0.3
0.230 0.230
0.181
H'

0.2

0.1

Jenis

Gambar 1. Hasil analisis Kenaekaragaman jenis Shannon-Wiener (H’) belalang


di lahan pertanian kacang hijau desa Manusak

Indeks kekayaan jenis (R1) yang membagi jumlah jenis dengan fungsi
ditemukan di lahan pertanian kacang hijau logaritma natural yang mengindikasikan
adalah 1,764 tergolong rendah (Tabel bahwa pertambahan jumlah jenis
2).Berdasarkan Magurran (1988), nilai R1 berbanding terbalik dengan pertambahan
lebih kecil dari 3,5 menunjukkan kekayaan jumlah individu. Hal ini juga menunjukan
jenis yang tergolong rendah, nilai R1 3,5 bahwa biasanya pada suatu
sampai dengan 5,0 menunjukkan kekayaan komunitas/ekosistem yang memiliki
jenis tergolong sedang, sedangkan nilai R1 banyak jenisakan memiliki sedikit jumlah
lebih dari 5,0 menunjukkan kekayaan jenis individu pada setiap jenis tersebut.
yang tergolong tinggi.
Rendahnya nilai kekayaan jenis
disebabkan adanya beberapa jenis belalang
yang dominan khususnya genus
Atractomorpha. Ismaini dkk., (2015)
menegaskan bahwa indeks kekayaan
68
Chatarina Gradict Semiun dan Yulita Iryani Mamulak: Keanekaragaman Jenis Belalang (Ordo Orthoptera) Di Pertanian Kacang Hijau (Vigna
radiata L.) Desa Manusak Kabupaten Kupang

Tabel 2.Keanekaragaman Belalang di Pertanian kacang


Hijau Desa Manusak
No Keanekaragaman Nilai Kategori
Indeks keanekaragaman Shannon-
1 1,882 Sedang
Wiener (H’)
2 Indeks Kekayan Jenis (R1) 1,764 Rendah

Berdasarkan hasil analisis clutser belalang dan variable abiotik. Urutan


menunjukkan bahwa dari tujuhjenis kemiripan di antara tujuh jenis belalang
belalang yang ditemukan di lahan tersebut digambarkan pengelompokannya
partanian kacang hijau dibentuk tiga dengan dendogram yang diperlihatkan
kelompok berdasarkan kedekatan pada Gambar 2.
karakteristik variabel keanekaragaman

Gambar 2. Hasil analisis clutser menggunakan kesamaan Bray-Curtis


variabel keanekaragaman belalang (H’, R1, Jumlah Individu,
KR) dan variabel abiotik (Suhu tanah, pH, WHC, Berat jenis
tanah, elevasi).

KESIMPULAN Menunjukkan keanekaragam jenis


Berdasarkan penelitian yang telah tertinggi, sedangkan terendah dimiliki oleh
dilakukan di lahan pertanian kacang hijau Scuderria sp.
desa Manusak, kecamatan Kupang Timur,
Kabupaten Kupang ditemukan tujuh jenis UCAPAN TERIMA KASIH
belalang dari tiga famili.Ketiga family Terima kasih kepada DIKTI yang
tersebut adalah Pyrgomorphidae, telah memberikan sumbangan dana hibah
Tettigoniidae, dan Acrididae. penelitian dosen pemula periode tahun
Rerata indeks keanekaragaman di 2019. Kepada para mahasiswa yang telah
lahan pertanian kacang hijau tergolong terlibat dalam mensukseskan penelitian ini.
sedang (1.882), dan kekayaan jenis
tergolong rendah (1.764).Atractomorpha
crenulata dan Atractomorpha sp.
69
Stigma 12 (2): 66-70; September 2019 ISSN: 1412 - 1840
© 2019 Prodi Biologi FMIPA UNIPA Surabaya e-ISSN: 2621 - 9093

DAFTAR PUSTAKA Forest, Chandgad, Kolhapur District


Badan Pusat Statistik Provinsi NTT. 2017. of Maharashtra (India). International
Produksi Kacang Hijau (Ton) Journal of Recent ScientificResearch
Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi (IJRSR), 7 (3) : 9457-9460.
Nusa Tenggara Timur, Prakoso, B. 2017. Biodiversitas Belalang
2017.https://ntt.bps.go.id (diakses Juli (Acrididae: Ordo Orthoptera) pada
2019). Agroekosistem (Zea mays l.) dan
Bazelet, C. S., Samways M. J. Ekosistem Hutan Tanaman di Kebun
2011.Identifying grasshopper Raya Baturaden, Banyumas. Biosfera,
bioindicators for habitat quality 34 ( 2): 80-88.
assessment of ecological Seino, R. A., &Njoya, M. T. M.
networks.Ecological Indikator, 11 (5) 2018.Species Diversity of
: 1259-1269 Pyrgomorphidae (Orthoptera:
Falahudin, I., Mareta D. E., Rahayu I. A. Caelifera) Grasshoppers in the North
P. 2015.Diversitas Serangga Ordo West Region of Cameroon.
Orthoptera Pada Lahan Gambut Di International Journal of Zoology and
Kecamatan Lalan Kabupaten Musi Applied Biosciences, 3 (1) : 104-109.
Banyuasin.Bioilmi, 1(1) : 1-7. Semiun, C. G., Stanis S. 2016.
Ismaini, L, Masfiro L., Rustandi, Sunandar Kelimpahan dan Keanekaragaman
S. 2015. Analisis komposisi dan Arthropoda Tanah pada Lahan
keanekaragaman tumbuhan di Gunung Pertanian Monokultur dan Polikultur
Dempo, Sumatera Selatan.Prossiding Di Desa Labat Kupang. Bio Wallacea,
Seminar Nasional Masyarakat 2 (3): 154-161.
Biodiversitas Indonesia, 1(6): 1397- Sugiarto, A. 2018. Inventarisasi Belalang
1402. ISSN: 2407-8050 (Orthoptera: Acrididae) Di
Kumar, H, Usmani M. K. 2014. Perkebunan Dan Persawahan Desa
Taxonomic studies on Acrididae Serdang Menang, Kecamatan Sirah
(Orthoptera: Acridoidea) from Pulau Padang, Kabupaten Ogan
Rajasthan (India). Journal of Komering Ilir. Kumpulan Artikel
Entomology and Zoology Studies, 2 Insect Village, 1(1): 7-10.
(3): 131-146. Pradhana, R. A. I., Mudjiono G., Karindah
Magurran, A. E. 1988. Ecological S. 2014.Keanekaragaman Serangga
Diversity and its Measurement.Croom dan Laba-Laba pada Pertanaman Padi
Helm ltd. London. Organik dan Konvensional.HPT, 2 (2)
More, S. V., & Nikam K .N. 2016. Studies : 58-66.
Grasshoppers (Orthoptera) in Tilari

70

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai