Anda di halaman 1dari 9

JURNAL AGROMAST/ MASEPI, Vol.5, No.

1, April 2020

KEANEKARAGAMAN SERANGGA FITOFAGUS DAN ENTOMOFAGUS


PENGUNJUNG TUMBUHAN Mimosa pudica DAN Asystasia gangetica DIPERKEBUNAN
KELAPA SAWIT

Ade L Simatupang, Idum Satya Santi, SP.MP., Ir. Samsuri Tarmadja, MP.
1
Mahasiswa Fakultas Pertanian INSTIPER
2
Dosen Fakultas Pertanian INSTIPER

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi keanekaragaman serangga pengunjung
tumbuhan Mimosa pudica dan Asystasia gangetica serta mengetahui status serangga pengunjung
tumbuhan tersebut. Penelitian dilakukan di perkebunan kelapa sawit PT. Serikat Putra, Kec. Bandar
petalangan, Kab. Pelalawan, Prov. Riau pada Mei 2020.

Penelitian ini dilakukan dengan metode scan sampling yaitu salah satu metode untuk
menghitung jumlah spesies dan individu serangga pengunjung. Pengamatan keanekaragaman
serangga dilakukan pada tiga periode waktu, yaitu pukul 07.00-10.00, 13.00-14.00, dan 15.00-16.00
WIB saat cuaca cerah atau tidak hujan. Identifikasi serangga menggunakan kunci determinasi
serangga dan literature jurnal, dihitung Keragaman menggunakan Shannon-Wiener.

Hasil penelitian menunjukan serangga pengunjung tumbuhan Mimosa pudica diperolah 6


ordo, 10 family dan 11 spesies. Diantaranya 3 penyerbuk, 4 fitofagus dan 4 entomofagus, Serangga
pengunjung tumbuhan Asystasia gangetica diperolah 7 ordo, 12 family dan 14 spesies. Diantaranya
1 penyerbuk, 6 fitofagus dan 7 entomofagus, Serangga pengunjung tumbuhan Mimosa pudica 71
serangga dan Asystasia gangetica 198 serangga

Kata kunci : Mimosa pudica, Asystasia gangetica, Fitofagus, Entomofagus, Serangga pengunjung.

PENDAHULUAN serangga berguna, yaitu menyediakan sumber


Serangga merupakan hewan yang dominan daya, seperti makanan, inang alternatif, dan
di muka bumi. Jumlahnya melebihi semua tempat berlindung. Walaupun demikian,
hewan melata dan ditemukan hampir di semua kekayaan dan kelimpahan spesies serangga
tipe habitat. Serangga telah hidup dimuka pada suatu habitat pertanian dipengaruhi oleh
bumi kira-kira 350 juta tahun (Barth, 1991). jarak habitat alami dari lahan pertanian
(Garibaldi, 2016).
Serangga yang mengunjungi bunga suatu
tumbuhan tidak semuanya merupakan Keberadaan serangga pada suatu habitat
serangga penyerbuk, Ada yang mencari pertanian dipengaruhi oleh beberapa faktor,
makanan dari tumbuhan tersebut atau disebut diantaranya teknik budidaya, seperti
sebagai serangga pemakan tumbuhan monokultur maupun polikultur (Agustinawati,
(fitofagus) dan ada juga sebagai inang atau 2016), penggunaan insektisida (Park, 2015)
pemakan serangga lainnya (entomofagus). dan keberadaan habitat alami (Stevan, 2002).
Beberapa serangga mengunjungi bunga untuk
aktivitas mencari makanan. Habitat alami Penggunaan bahan-bahan kimia yang tidak
dapat menyediakan sumber daya penting bagi tepat dalam mengendalikan hama dapat
JURNAL AGROMAST/ MASEPI, Vol.5, No.1, April 2020

memberikan efek samping. Seperti, hama Selama ini tumbuhan liar yang ada di
sasaran menjadi resisten terhadap pestisida, perkebunan kelapa sawit dianggap sebagai
resurjensi hama atau peningkatan populasi gulma yang tidak bermanfaat dan
keturunan-keturunan hama dibandingkan jika mengganggu. Padahal sebenarnya tumbuhan
tidak diperlakukan dengan pestisida, matinya juga berasosiasi dengan serangga lain yang
hewan non target termasuk musuh alaminya, mungkin bisa berperan sebagai musuh alami
timbulnya ledakan hama sekunder, pestisida hama pada kelapa sawit. Jadi, saya
tertentu dapat meninggalkan residu di dalam mengidentifikasi keanekaragaman serangga
tanaman, pencemaran lingkungan baik tanah, fitofagus dan entomofagus pada tumbuhan
air dan udara, dan berdampak pada kesehatan Mimosa pudica dan Asystasia gangetica, apakah
manusia (Bahagiawati, 2001). berperan sebagai inang bagi musuh alami
hama di kebun kelapa sawit.
Usaha pengendalian hayati bertujuan untuk
memaksimalkan kinerja musuh alami yang ada Penelitian ini bertujuan untuk
di lahan pertanian adalah salah satunya dengan mengidentifikasi keanekaragaman serangga
menciptakan habitat yang disukai oleh musuh pengunjung tumbuhan Mimosa pudica dan
alami, manajemen habitat ini dilakukan untuk Asystasia gangetica serta mengetahui status
meningkatkan jumlah populasi musuh alami. serangga pengunjung tumbuhan tersebut.
Manajemen habitat ini merupakan bentuk
konservasi kontrol biologis, sebuah METODE PENELITIAN
pendekatan yang berbasis ekologi yang Penelitian dilakukan di perkebunan kelapa
ditujukan untuk mendukung musuh alami dan sawit PT. Serikat Putra, Kec. Bandar
meningkatkan kontrol biologis dalam sisem petalangan, Kab. Pelalawan, Prov. Riau pada
pertanian, dengan tujuan untuk menyediakan Mei 2020. Alat dan bahan yang digunakan saat
sumber daya seperti makanan bagi musuh penelitian antara lain : Tumbuhan Mimosa
alami dewasa, mangsa atau inang alternatif, pudica, tumbuhan Asystasia gangetica,
dan tempat berlindung dari kondisi yang termohigrometer, botol, alkohol, plastic, karet,
merugikan (Landis, 2000). kamera, gunting dan alat tulis.

Serangga yang berguna seperti musuh alami Kabupaten Pelalawan merupakan sebuah
harus dikelola keberadaannya di sekitar kabupaten di Provinsi Riau. Pada dasarnya
tumbuhan yang menjadi inang, Pola ekosistem daerah ini terdapat dua komoditi unggulan
yang dibentuk diharapkan mampu perkebunan yaitu kelapa sawit dan karet.
menciptakan kondisi yang menguntungkan Tetapi saya akan meneliti khususnya di kelapa
terhadap kehidupan musuh alami, sehingga sawit, karena terdapat tumbuhan atau gulma
mampu bekerja untuk menekan populasi yang tidak dikendalikan oleh perusahaan, salah
inangnya (Siswanto, 1996). satunya yaitu Mimosa pudica dan Asystasia
gangetica.
Berdasarkan latar belakang tersebut,
penelitian ini dilakukan untuk mengetahui Keanakeragaman serangga pengunjung
tingkat keanekaragaman jenis serangga diamati pada tumbuhan Mimosa Pudica dan
pengunjung pada tumbuhan Mimosa pudica Asystasia gangetica yang sedang berbunga
dan Asystasia gangetica di kebun kelapa sawit. dengan metode scan sampling yaitu salah satu
metode untuk menghitung jumlah spesies dan
individu serangga pengunjung. Pengamatan
JURNAL AGROMAST/ MASEPI, Vol.5, No.1, April 2020

keanekaragaman serangga dilakukan pada tiga Setelah memperoleh data hasil penelitian
periode waktu, yaitu pukul 07.00-10.00, 13.00- serangga pengunjung, selanjutnya menganalisa
14.00, dan 15.00-16.00 WIB saat cuaca cerah data, analisis data merupakan suatu langkah
atau tidak hujan. yang paling menentukan dari suatu penelitian,
karena analisa data berfungsi untuk
Sample penelitian merupakan daerah yang menyimpulkan hasil penelitian.
terdapat tumbuhan Mimosa pudica dan
Asystasia gangetica serta pengambilan titik Rumus :
sampel untuk mewakili masing-masing pada 2
blok untuk di amati, data yang diambil yaitu H’= -∑ Pi ln(Pi), dimana Pi = (ni/N)
data primer karena mengambil data secara
Keterangan: H’ = Indeks keanekaragaman
langsung dilapangan.
Shannon Wienner
Pengambilan sample dilakukan di daerah
yang terdapat tumbuhan Mimosa pudica dan ni = Jumlah individu jenis ke-i
Asystasia gangetica serta pengambilan titik
sampel yang sama, penelitian ini memakai 2 N = Jumlah individu seluruh jenis
blok yang berbeda sebagai lokasi penelitian,
namun blok penelitian memakai 2 hamparan
paling potensial untuk di amati berbagai HASIL DAN PEMBAHASAN
macam serangganya pada tumbuhan Mimosa Didapatkan keseluruhan serangga
pudica dan Asystasia gangetica. pengunjung pada tumbuhan Mimosa pudica,
dapat dilihat dari tabel berikut :

Tabel 1. Serangga pengunjung tumbuhan Mimosa pudica

Jumlah
No
Ordo Family Spesies Pagi Siang Sore Total
1 Hymenoptera Apidae Apis cerana 23 4 16 43
Xylocopa pubescens 34 5 10 49
2 Hemiptera Coreidae Kepinding berkaki daun 7 21 12 40
Pyrrhocoridae Dysdercus 1 7 2 10
3 Orthoptera Mantidae Heirodula formosana 0 2 1 3
Gryllidae Gryllus miratus 8 1 6 14
Tittigoniidae Sexava spp 1 2 1 4
Acrididae Valanga nigricornis 18 21 32 71
4 Araneida Oxyopidae Micrommata 13 11 16 40
5 Diptera Asilidae Lalat buas 1 1 1 3
6 Lepidoptera Lycaenidae Caligo 6 0 0 6
Total 111 75 97 283

Tabel 1. Serangga pengunjung tumbuhan tumbuhan Mimosa pudica yaitu Valanga


Mimosa pudica diperolah 11 jenis serangga nigricornis dengan jumlah serangga 69
dengan dan 6 ordo, yaitu : Hymenoptera, sebagai serangga fitofagus, sedangkan
Hemiptera, Orthoptera, Araneida, Diptera dan serangga entomofagus yaitu Micrommata
Lepidoptera. Serangga yang dominan pada dengan jumlah serangga 40 serangga.
JURNAL AGROMAST/ MASEPI, Vol.5, No.1, April 2020

Sebagian besar serangga yang datang pada Mimosa pudica sedang mekar, oleh karena itu
tumbuhan Mimosa pudica sebagai pengunjung banyak serangga pengunjung untuk mencari
dan predator, yaitu pada ordo Orthoptera dan makanan, serta pada siang dan sore hari bunga
Hemiptera. Dari data yang diamati selama dan daun tumbuhan Mimosa pudica menutup,
penelitian, serangga yang datang kebanyakan sehingga pengunjung tumbuhan Mimosa
sebagai pengunjung tumbuhan. Untuk pudica berkurang. Hal ini dapat disimpulkan
serangga Xylocopa pubescens, Apis cerana bahwasanya untuk factor penarik serangga
dan Caligo yaitu sebagai serangga penyerbuk yang datang yaitu menyukai bunga yang
tumbuhan Mimosa pudica. Serangga sedang mekar pada tumbuhan Mimosa pudica
penyerbuk dan serangga pengunjung paling serta hama kelapa sawit yang di temukan
banyak ditemui pada pagi hari karena bunga ditumbuhan ini hanya sedikit.

Gambar 1. Jumlah serangga pada Mimosa pudica

Serangga pengunjung Mimosa pudica


40
35 34
30 32
25 23 Pagi
20 21 21
16 18 16
15 13
10 10 12 11
7 7 7 Siang
5 4 5 6 6
0 2
1 2
1
0 1 2
1 1 0
Sore

Berdasarkan gambar grafik diatas, Lepidoptera dan Odonata. Serangga yang


menunjukan ada perbedaaan kunjungan pada dominan pada tumbuhan Asystasia gangetica
tumbuhan Mimosa pudica berdasarkan waktu. sama seperti tumbuhan Mimosa pudica yaitu
Dari data diatas, waktu yang paling tinggi Valanga nigricornis dengan jumlah 198
aktivitas serangga pengungjung yaitu di pagi sebagai serangga Fitofagus , sedangkan untuk
hari. Dari penelitian ini ditemukan serangga Entomofagus yaitu Gryllus miratus dengan
Entomofagus yang berperan sebagai predator. jumlah serangga 78 serangga dan serangga
Jenis predator yang ditemukan pada ordo yang datang pada tumbuhan Asystasia
Diptera yaitu 1 jenis serangga, Araneida yaitu gangetica sebagian besar sebagai pengunjung
1 jenis serangga dan Orthoptera yaitu 2 jenis dan predator, yaitu ordo Orthoptera. Dari data
serangga. yang diamati, serangga yang datang pada
tumbuhan Asystasia gengetica sebagai
Jumlah seranga pengunjung pada tumbuhan serangga pengunjung dan predator. Serta
Asystasia gangetica diperolah 14 jenis serangga penyerbuk tumbuhan Asystasia
serangga dengan 7 ordo, yaitu : Hymenoptera, gangetica jauh lebih sedikit dibandingkan
Hemiptera, Orthoptera, Araneida, Diptera,
JURNAL AGROMAST/ MASEPI, Vol.5, No.1, April 2020

dengan tumbuhan Mimosa pudica dengan serangga pengunjung pada tumbuhan


jumlah serangga 17 serangga. Tumbuhan Asystasia gangetica, dapat dilihat dari tabel
Asystasia gangetica didapatkan keseluruhan berikut ;

Tabel 2. Serangga pengunjung tumbuhan Asystasia gangetica.

Jumlah
No Ordo Family Spesies Pagi Siang Sore Total
1 Araneida Lycosidae Gasterachanta 7 4 10 21
Oxyopidae Micrommata 2 4 5 11
2 Lepideptora Lymantridae Malacosoma 1 0 1 2
Lymantria 3 4 2 9
Arctornis 5 0 0 5
3 Hemiptera Pyrhocoridae Dysdercus 1 0 2 3
Reduvidae Kepik leher 2 2 1 5
4 Orthoptera Mantidae Heirodula formosana 0 1 3 4
Acrididae Valanga nigricornis 90 42 62 198
Gryllidae Gryllus miratus 24 23 31 78
5 Diptera Tephritidae Lalat buah 2 3 0 5
Tipulidae Tipula 20 22 14 56
6 Hymenoptera Apidae Apis cerana 16 1 0 17
7 Odonata Aeshnidae Potamarcha congener 2 1 0 3
Total 175 111 131 417
Berdasarkan peranannya diperkebunan kelapa banyak diketahui, tetapi ada kecenderungan
sawit, serangga-serangga itu dapat bahwa pada kondisi kebun yang kurang
digolongkan menjadi tiga kelompok yaitu terawat, populasi serangga hama lebih banyak
serangga hama, musuh alami dan penyerbuk. dibandingkan pada kebun yang lebih terawat
Hubungan antar kelompok-kelompok serangga (Asogwa. 2009).
tersebut di sekitar tanaman kelapa sawit belum

Gambar 2. Jumlah serangga pada Asystasia gangetica

Serangga pengunjung Asystasia gangetica


250
200 62
150 Sore
42
100 90 31
50 23 14
22 Siang
10
4 24 20 1
0
16 0
0 7 54
2 1
0 2
4
3 5
0 2
1
0 1
2 3
1
0 3
0
2 1
2
Pagi
JURNAL AGROMAST/ MASEPI, Vol.5, No.1, April 2020

Berdasarkan gambar grafik diatas, berperan sebagai predator. Jenis predator yang
menunjukan ada perbedaaan kunjungan pada ditemukan pada ordo Araneida yaitu 2
tumbuhan Asystasia gangetica berdasarkan serangga, Orthoptera yaitu 2 serangga, Diptera
waktu. Dari data diatas, waktu yang paling yaitu 1 serangga, Hemiptera yaitu 1 serangga
tinggi aktivitas serangga pengungjung yaitu di dan Odonata yaitu 1 serangga.
pagi hari.
Dari hasil penelitian pada tumbuhan Mimosa
Dari penelitian ini, aktifitas serangga pudica terdapat beberapa jenis serangga
menunjukan jumlah aktifitas yang sama pada pengunjung. Didapati keseluruhan total
tumbuhan Mimosa pudica. Pada tumbuhan ini serangga pengunjung pada tabel berikut :
ditemukan serangga Entomofagus yang

Tabel 3. Peran serangga pengunjung pada tumbuhan Mimosa pudica

No Ordo Family Spesies Peranan


1 Hymenoptera Apidae Apis cerana Penyerbuk
Xylocopa pubescens Penyerbuk
2 Hemiptera Coreidae Kepinding berkaki daun Fitofagus
Pyrrhocoridae Dysdercus Fitofagus
3 Orthoptera Mantidae Heirodula formosana Entomofagus
Gryllidae Gryllus miratus Entomofagus
Tittigoniidae Sexava spp Fitofagus
Acrididae Valanga nigricornis Fitofagus
4 Araneida Oxyopidae Micrommata Entomofagus
5 Diptera Asilidae Lalat buas Entomofagus
6 Lepidoptera Lycaenidae Caligo Penyerbuk

Tabel diatas menunjukan perananan yang sama pada tumbuhan Mimosa pudica.
serangga pengunjung pada tumbuhan Mimosa Hal ini dapat disimpulkan bahwasanya
pudica. Serangga yang berperan sebagai serangga yang datang pada ke-dua tumbuhan
serangga Entomofagus 4 jenis serangga, tersebut berkunjung untuk mencari nectar dan
Fitofagus 4 jenis serangga, penyerbuk 3 jenis sumber makanan. Dari hasil penelitian pada
serangga dan tidak terdapat serangga yang tumbuhan Asystasia gangetica terdapat
berperan sebagai hama pada tanaman kelapa beberapa jenis serangga pengunjung. Didapati
sawit. keseluruhan total serangga pengunjung pada
tabel berikut :
Peran serangga pada tumbuhan Asystasia
gangetica dan terdapat beberapa serangga
JURNAL AGROMAST/ MASEPI, Vol.5, No.1, April 2020

Tabel 4. Peran serangga pengunjung pada tumbuhan Asystasia gangetica

No Ordo Family Spesies Peranan


1 Araneida
Lycosidae Gasterachanta Entomofagus
Oxyopidae Micrommata Entomofagus
2 Lepideptora
Lymantridae Malacosoma Fitofagus
Lymantria Fitofagus
Arctornis Fitofagus
3 Hemiptera
Pyrhocoridae Dysdercus Fitofagus
Reduvidae Kepik leher Entomofagus
4 Orthoptera
Mantidae Heirodula formosana Entomofagus
Acrididae Valanga nigricornis Fitofagus
Gryllidae Gryllus miratus Entomofagus
5 Diptera
Tephritidae Lalat buah Fitofagus
Tipulidae Tipula Entomofagus
6 Hymenoptera
Apidae Apis cerana Penyerbuk
7 Odonata
Aeshnidae Potamarcha congener Entomofagus

Tumbuhan Mimosa pudica dan Asystasia penyerbuk, 6 fitofagus dan 7 entomofagus,


gangetica memiliki bunga yang menjadi Serangga pengunjung tumbuhan Mimosa
sumber makanan serangga yang datang. Bunga pudica 71 serangga dan Asystasia gangetica
memiliki kadar gula nektar yang kental dan 198 serangga.
sedikit, sehingga sangat susah diambil dengan
mikropipet. Nektar terletak pada dasar bunga, Disarankan agar tumbuhan Asystasia
kadar gula nektar sangat berpengaruh terhadap gangetica dan Mimosa pudica dapat
kunjungan serangga. Semakin banyak nektar dikendalikan karena tidak terjadinya
dan kandungan gulanya pada suatu bunga keseimbangan musuh alami hama pada
maka semakin banyak serangga yang tumbuhan tersebut.
berkunjung terutama serangga yang mencari
DAFTAR PUSTAKA
nektar sebagai sumber pakannya (Taha, 2009).
Anonyimous. Putri malu untuk sulit tidur.
KESIMPULAN
[Online]. 2008 [Cited on 2009 February
Hasil penelitian menunjukan serangga 11].Avalailable from URL: http://sehat-
pengunjung tumbuhan Mimosa pudica secaraalami.blogspot.com/2008/03/putri-
diperolah 6 ordo, 10 family dan 11 spesies. malu-sulit-tidur.html/5.
Diantaranya 3 penyerbuk, 4 fitofagus dan 4
entomofagus, Serangga pengunjung tumbuhan Apituley FL, Leksono AS, Yanuwiadi B.
2012. Kajian komposisi serangga
Asystasia gangetica diperolah 7 ordo, 12
pollinator tanaman apel (Malus sylvestris
family dan 14 spesies. Diantaranya 1
JURNAL AGROMAST/ MASEPI, Vol.5, No.1, April 2020

Mill) di desa Poncokusumo Kabupaten Biologi Fmipa Undip Semarang 39:234–


Malang. El-hayah 2:85–96. 240.
Hadikusumah, Nden Rissa. 2012. Efektivitas
Atmowidi, 2008. Keanekaragaman dan Penyerbukan oleh Serangga pada
Perilaku Kunjungan Serangga Penyerbuk Tanaman Kopi di Kecamatan
serta Pengaruhnya dalam Pembentukan Tanjungsari Sumedang Jawa Barat.
Biji Tanaman Caisin (Brassica rapa L, Tesis. Institut Teknologi Bandung
Brassiceae). Tesis Pasca Sarjana. 6:330–339.
Institut Pertanian Bogor. Bogor 7:76-80. Hindarto A. 2015. Keanekaragaman serangga
pada perkebunan kelapa sawit pada umur
Ayuningsih M. 2013. Frekuensi kunjungan tanaman yang berbeda di unit Kebun
Elaeidobius kamerunicus Faust. pada Rambutan PTPN III [Tesis]. Institut
bunga betina dan efektivitasnya terhadap Pertanian Bogor, Bogor 5:350–365
pembentukan buah kelapa sawit [Tesis].
Institut Pertanian Bogor 8:132-138. Indriani C. 2014. Keanekaragaman Serangga
Penyerbuk pada Pertanaman Mentimun:
Bogor. Erniwati dan S. Kahono. 2009. Peranan Pengaruh Keberadaan Habitat Alami.
Tumbuhan Liar dalam Konservasi Skripsi. Bogor: Instititut Pertanian Bogor
Serangga Penyerbuk Ordo Hymenoptera. 18(4):34-39
Jurnal Teknik Lingkungan 10 (2): 195-
203. Kamel SM, Mahfouz HM, Blal AEH, Said M,
Mahmoud MF. 2015. Diversity of insect
Chasanah, L.R. 2010. Keanekaragaman dan pollinators with reference to their impact
Frekuensi Kunjungan Serangga on yield production of canola (Brassica
Penyerbuk Serta Efektifitasnya Dalam napus L.) in Ismailia, Egypt. Journal
Pembentukan Buah Hoya Multiflora Pesticides and Phytomedicine 30:161–
Blume (Asclepiadaceae). Sekolah 168.
Pascasarjana Institut Pertanian Bogor
Vol.15 no.22.Hal. 187-193. Kahono, S. & Erniwati. 2012.
Keanekaragaman dan Potensi Musuh
Chiari WC, Toledo VAA, Takasuki MCCR, Alami dari Kumbang Elaeidobius
Oliveira AJB, Sakaguti ES, Attencia Kamerunicus Faust (Coleoptera:
VM, Costa FM, et al. 2005. Pollination Curculionidae) di Perkebunan Kelapa
of soybean (Glycinemax L.Merril) by Sawit di Kabupaten Penajam Paser
Honeybees (Apis melliffera L.). Utara, Kalimantan Timur. Zoo Indonesia
Brazilian Archives of Biology and 21(2):9-15.
Technology 48:34–36.
Kingha BMT, Fohouo FNT, Ngakou A,
Cholid, M. dan D. Winarrno. 2006. Brückner D. 2012. Foraging and
Pemberdayaan Serangga Penyerbuk dan pollination activities of Xylocopa
Tanaman Pemikat Untuk Meningkatkan olivacea (Hymenoptera, Apidae) on
Produktivitas Jarak Pagar (Jatropha Phaseolus vulgaris (Fabaceae) Flowers
curcas L.). Balittas.Doc. Balai Penelitian at Dang (Ngaoundere-Cameroon).
Tanaman Tembakau dan Serat. Malang Journal of Agricultural Extension and
Vol.09 no.6.Hal. 123-129. Rural Development 4:330–339.

Fatoni. 2002. Keanekaragaman Serangga Kusuma DSI. 2010. Seleksi beberapa tanaman
Pada Tingkat Family Yang Diberikan inang parasitoid dan predator untuk
Jenis Warna Dan Daya Lampu Berbeda pengendalian hayati ulat kantong
Dilokasi Gedong Songo. Skripsi Jurusan (Metisa plana) di perkebunan kelapa
JURNAL AGROMAST/ MASEPI, Vol.5, No.1, April 2020

sawit [tesis]. Medan (ID): Universitas Siregar, S. H. P. 2016. Inventarisasi Hama


Sumatera Utara. Natawigena, H., 1990. pada Tanaman Salak (Salacca
Entomologi Pertanian. Bandung. Orba sumatrana Becc.) di Kota
Sakti. Vol.03 no.9.Hal. 278-285 Padangsidimpuan dan Kabupaten
Tapanuli Selatan.[Abstrak].Agriculture.
Landis DA, Wratten SD, Gurr GM. 2000. http://scholar.unand.ac.id/6241/. [diakses
Habitat management to conservenatural 12 desember 2016] Vol.08 no.3.Hal.
enemies of arthropod pets in agricultural. 356-360.
Annual Review of Entomology 45:175–
201. doi: https://doi. Siswanto dan E.A. Wikardi. 1996. Peranan
org/10.1146/annurev.ento.45.1.175. serangga penyerbuk dan kemungkinan
pemanfaatannya untuk meningkatkan
Rizali.A.,Buchori.D.,Triwidodo.H.,Keanekara produksi buah jambu mete. Prosiding
gaman Serangga Pada Forum Komunikasi Ilmiah Komoditas
LahanPersawahan-Tepian Hutan: JambuMete, 5-6 Maret 1996. Bogor:
Indikator Untuk Kesehatan 210-217.
Lingkungan”, Bogor, Jurusan Hama dan
Penyakit Tumbuhan, Faperta, Institut Siwi, S.S. 2006. Kunci Determinasi Serangga.
Pertanian Bogor. Vol.15 no.9.Hal. 451- Yogyakarta: Kanisius 11(4): 258-266.
160.
Subekti, N. 2012. Keanekaragaman Jenis
Murtilaksono K, Darmosarkoro W, Sutarta ES, Serangga Di Kawasan Hutan Tinjomoyo
Siregar HH, Hidayat Y. 2009. Upaya Semarang Jawa Tengah. Vol 01.
peningkatan produksi kelapa sawit Halaman 21-31.
melalui penerapan teknik konservasi
tanah dan air. J. Tanah Trop 14(2): 135- Syahwan FL. 2010. Potensi Limbah Dan
142. Karakteristik Proses Pengomposan
Tandan Kosong Kelapa Sawit Yang
Sastrosayono. 2006. Budidaya Kelapa Sawit. Ditambahkan Sludge Limbah Pabrik
Agromedia Pustaka, Jakarta. 16(5): 178- Minyak Kelapa Sawit. Pusat Teknologi
184. Lingkungan Badan Pengkajian Dan
Penerapan Teknologi. J-Tek.Ling Vol.11
Sembel,D.T., 2010, Pengendalian Hayati, no.3.Hal. 323-330.
Yogyakarta , Andi Offset.Sudiana,E.
19(8): 148-156.

Anda mungkin juga menyukai