Disusun Oleh :
16/18114/BP
FAKULTAS PERTANIAN
YOGYAKARTA
2019
HALAMAN PENGESAHAN
PROPOSAL PENELITIAN
Disusun Oleh :
16/18114/BP
Mengetahui,
ii
DAFTAR ISI
D. Hipotesis .......................................................................................... 11
iii
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
kehilangan hasil hingga 90% (Sudharto, 2003). Oleh karena itu, kemudian
serangga hama ini dikenal menjadi faktor pembatas produksi yang sangat
diperhitungkan baik untuk masa lalu, saat ini, dan masa depan. Ulat api dan
kimia. Namun penggunaan insektisida kimia ini sudah mulai dikurangi karena
minyak kelapa sawit bebas dari bahan kimia penyusunan insektisida, secara
(Prawirosukarto , 2008).
1
2
2014).
kelimpahan spesies predator dan parasitoid lebih tinggi pada lahan organik
menyukai tanaman inangnya karena terdapat nectar yang dihasilkan stipula pada
ketiak daun. Pada areal yang ditanami Antigonon leptopus menjadi sangat
Selanjutnya kandungan kandungan gula yang tinggi pada nektar bunga yang
Tumbuhan ini mampu menghasilkan nektar sebagian daya tarik dan sumber
makanan bagi serangga parasitoid dan predator yang merupakan musuh alami
bagi hama tanaman kelapa sawit ini adalah ulat api yaitu Eochantecona
hayati antara hama dan musuh alaminya. Tumbuhan ini sering disebut bunga
pukul delapan karena selalu mekar pada pukul delapan pagi (Perdana, 2009).
3
B. Perumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
subulata.
D. Manfaat Penelitian
kelapa sawit
musuh alami.
tumbuhan.
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
Selain itu jenis tanaman ini memiliki spesies lain dalam genus sama
sebagai berikut:
Ordo : Violales
Famili : Turneraceae
Genus : Turnera
4
5
hias, tanaman pengendali hama, dan juga sebagai tanaman obat. Berdasarkan
tanah terlantar, tepi saluran air dan umumnya tumbuh berkelompok. Tumbuhan
yang berasal dari Hindia Barat ini ditemukan pada ketinggian 10-250 m dpl.
Tinggi tanaman ini sekitar 60-90 cm dan tumbuh pada tempat-tempat yang
maupun Turnera ulmifolia menjadi sumber pakan dan tempat tinggal bagi
Selain itu, proses pertumbuhan bunga ini pun tergolong cepat serta
memiliki nilai estetika yang indah jika, apalagi ketika sedang mekar di pagi
hari. Jika dirawat dengan baik, maka umur dan masa produktif Turnera
Bunga ini hanya mekar beberapa jam saja, sekitar jam 8 pagi sampai
sekitar jam 12 siang. Maka dari itu, jenis tumbuhan ini dinamakan bunga
pukul delapan Varietas bunga pukul delapan selain ada yang putih , juga ada
yang berwarna kuning. Buah tanaman ini berbentuk telur dengan biji lebih
6
dari 30 butir. Turnera subulata merupakan jenis tanaman yang mirip dengan
Turnera ulmifolia tetapi keduanya bisa disebut dengan bunga pukul delapan.
Hanya saja Turnera subulata mempunyai bunga warna putih dan mempunyai
ukuran daun yang lebih kecil dibandingkan dengan daun dari Turnera
ulmifolia.
berkepanjangan yaitu serangan hama ulat api dan ulat kantong telah banyak.
2006).
adalah organisme yang akan membunuh ulat api, dengan cara meletakkan
Pola atau bentuk interaksi antar makluk hidup dalam satu ekosistem
2011).
Umumnya dari suatu bunga sifat-sifat yang amat menarik dari Bentuk bunga
tiga golongan yaitu Bunga majemuk tak terbatas , yaitu bunga majemuk
yang ibu tangkainya dapat tumbuh terus. Bunga majemuk terbatas , yaitu
bunga majemuk yang ujung ibu tangkainya selalu ditutup dengan suatu
serangga selain sebagai produsen yang menjadi sumber energi dalam suatu
8
(Maisyaroh, 2005).
keberadaan habitat alami dan intensitas penggunaan lahan (Klein et al. 2003).
(2000) menyatakan bahwa serangga berperan dalam polinasi sekitar 400 jenis
tanaman pertanian.
efek yang merugikan adalah serangga menjadi hama dan vektor penyakit bagi
banyak faktor antara lain morphologi bunga ukuran, warna, sifat bunga,
yaitu sebagai hama yang akan memakan bagian bagian tubuh tanaman dan
atau juga sebagai vector penyakit. Kunjungan serangga sebagai hama dan
vector penyakit seperti yang terjadi pada tanaman pisang yang dikunjungi
et al, 2012).
beraneka ragam dan memiliki berbagai perbedaan pada macam tipe mulutnya
pilihan yang terbaik sesuai dengan konsep Roundtable on Sustainable Palm Oil
ulat api banyak cara yang bisa digunakan agar tidak merusak lingkungan,
seperti parasitoid.
populasi hama ulat api karena secara alami parasitoid aktif dalam mencari
diketahui berguna sebagai sumber makanan dan alternatif bagi para parasitoid dan
atau predator hama kelapa sawit. Beberapa jenis tumbuhan berguna sengaja
ditanam disekitar blok kelapa sawit. Contoh dari beberapa tanaman berguna yang
ada di sekitar areal pertanaman kelapa sawit adalah sebagai berikut turnera
2013).
D. Hipotesis
1. Tanaman turnera subulata sebagai inang musuh alami atau parasitoid.
BAB III. METODE PENELITIAN
Alat yang digunakan saat penelitian antara lain : peranggkap lem, kamera,
killing bottle, gunting, jarring serangga, zat kcl, kertas spesimen & alat tulis.
D. Metode Penelitian
data primer yaitu data yang diambil langsung dari lapangan selama penelitian.
(dalam kelompok) pada waktu yang telah ditentukan untuk periode waktu
12
13
Dari penelitian yang akan diambil daerah yang terdapat bunga dan
a. Parameter
b. Sampel
Menggunakan daerah yang terdapat bunga dan mengambilan titik
banyak dan sedikitnya peranan yang terjadi pada subjek yang di amati.
Setelah mendapatkan jumlah data, hasil tersebut akan disusun berupa tabel
Agri Asian, 2017. Turnera Subulata, Istana Bagi Pemangsa Hama Ulat Api.
Kantor Asian agri.
Bambang Supriatno, 2001. Ekologi Tumbuhan. Buku dan Monograph Pengantar
Praktikum Ekologi Tumbuhan., hal. 44.
Basri, M. W; Simon Siburat; Ravigadevi S. dan Othman Arshad. 1999. Beneficial
Plants For The Natural Enemies Of The Bagworm In Oil Palm Plantations.
PORIM Mlaysia.
Begon M, Harper JL, Townsend CR. 2008. Ecology: Individuals, Populations and
Communities. Cambridge (GB): Blackwell Scientific.
Black SH, Shepard M, Allen MM. 2001. Endangered invertebrates: the case for
greater attention to invertebrate conservation. Endangered Species Update.
18(2):29-60.
Bold, H.C. C.J. Alexopoulus, and T. Delevoryas. 1987. Morphology of Plant and
Fungi. 5th edition. Harper dan Row Publisher. New York.
Drinkwater, L.E., D.K. Letourneau, F. Workneh, A.H.C.van Bruggen, & C.
Shennan. 1995. Fundamental Differences between Conventional and
Organic Tomato Agroecosystems in California. Ecological Applications 5:
1098−1112.
Dhurve SS. 2008. Impact of honey bee pollination on seed production of Niger.
[Thesis]. University of Agricultural Sciences, Dharwad
Effendi, 2011. Manfaat Tanaman Turnera Subulata University Perss, Jakarta.
Gembong Tjitrosoepomo, 2005. Morfologi Tumbuhan, Gadjah Mada University
Press, Yogyakarta. hal 126.
Godfray, H.C.J. 1994. Parasitoids, Behavioral and Evolutionary Ecology.
Princeton University Press: NewJersy.
Gulland PJ, Cranston PS. 2000. The Insect : An Outline of Entomology 2nd
Ed.USA: Blackwell Science Ltd.
Harumi Enggar Retno, 2011. Populasi Kumbang Elaeidobius Kamerunicus Pada
Tanaman Kelapa Sawit. Ptpn Viii Cimulang, Bogor. Indonesia.
14
15
Henny Herdajanti, 2014. Mengelola OPT Kelapa Sawit Secara Otomatis Bijak
Menuju Kehidupan Berkelanjutan. Departemen Perlindungan
Tumbuhan PT Astra Agro Lestari Tbk.
Kamarudin N, dan Basri MW. 2010. Interaction of the bagworm, Pteroma pendula
(Lepidoptera; Psycidae), and its natural enemies in an oil palm plantation in
Perak.J Oil Palm Research 22: 758-764.
Klein AM, Steffan-Dewenter I, Tscharntke T. 2003. Fruits et of high land coffee
increases with the diversity of pollinating bees. Proceedings of The Royal
Society of London B. 270:955-961.
Koswanudin, D., Harnoto dan A. Kardinan. Fluktuasi populasi dan parasitasi
Trichogrammatoidea spp. terhadap telur Helicoverva armigera Hubn.
Prosiding Seminar Nasional.hlm 35-38. Bogor.
Lisanti dan Wood B.J. 2009. Internal visit report consultancy. Sumatera
Bioscience.
Mairawita , Habazar T, Hasyim A, Nasyir N Suswati. 2012. Potensi serangga
pengunjung bunga sebagai vector penyakit darah bakteri (Ralstonia
solancearum Phylotipe IV) pada pisang di Sumatera Barat. Jurnal
Entomologi Indonesia 9 (1). 38-47.
Maisyaroh, 2005. Kajian komunitas tunbuhan herba ditanam huta rakyat r. Sueryo
cangar kabupaten malang.
Klein AM, Steffan-Dewenter I, Tscharntke T. 2003. Fruits et of high land coffee
increases with the diversity of pollinating bees. Proceedings of The Royal
Society of London B. 270:955-961
Pahan, 2006. Kelapa Sawit Manajement Agribisnis Dari Hulu Hingga Hillir.
Penebar Swadaya, Jakarta. hal 411.
Perdana, E. 2009. Skrpsi Pengendalian Gulma Kelapa Sawit (Elaeis guineensis
jacq.) di Kebun Bukit Pinang, PT Bina Sains Cemerlang, Minamas
Plantation, Kabupaten Musi Rawas, Provinsi Sumatra Selatan.
Prawirosukarto, S. R. Y. Purba, C Utomo dan A. Sutanto, 2008. Pengenalan dan
Pengendalian hama dan Penyakit Tanaman Kelapa Sawit. Pusat Penelitian
Kelapa Sawit, Medan. Sumatra Utara.
16