Ni Luh Ekawati
E 281 21 276
Hasil
Tanaman : Mentimun
HST :
Nama
Juml
No Hari/Tanggal Ordo Serangga/Nama Gambar Peran
ah
Ilmiah
Minggu 1
1 Lepidotera Heterocera 4 Parasitoid
dan 2
Minggu 1 Aluacophora
2 Coleoptera 13 Predator
dan 2 Similis
Minggu 1
3 Hemiptera Gerromorpha 3 Predator
dan 2
Minggu 1
4 Ortoptera Blattodea 5 Parasitoid
dan 2
Minggu 1
5 Diptera Lalat Buah 6 Parasitoid
dan 2
Minggu 1
6 Orthoptera Belalang Hijau 6 Predator
dan 2
Minggu 1
7 Orthoptera Jangkrik 9 Predator
dan 2
Pembahasan
Berdasarkan hasil praktikum pada tabel diatas, bahwa sebagian besar telah
terlihat adanya serangga yang tertangkap meskipun jenis dan jumlahnya berbeda.
Ostrinia Nubilalis yaitu salah satu hama utama yg menyerang bagian batang,
rata-rata tubuhnya, yaitu mikrolepidoptera untuk jenis yang berukuran lebih kecil
(sebagian besar ngengat) dan makrolepidoptera untuk yang berukuran lebih besar
(anak bangsa Rhopalocera dan sebagian Heterocera). Rhopalocera bersifat
nokturnal aktif pada malam hari, sedangkan Rhopalocera bersifat diurnal aktif pada
anak tulang daun, hama ini menyerang tanaman sejak berbentuk larva yang
serangga hama. Oleh karena itu, ordo serangga ini banyak bentuknya. Sifat hidup
serangga ordo Coleoptera sebagian ada yang merusak tanaman, namun ada pula
yang bersifat predator. Serangga ordo Coleoptera yang merusak tanaman, antara
lain kumbang kelapa atau kumbang tanduk (Oryctes rhinoceros L.), penggerek
kangkung, semangka, terung, dan lain-lain (Epilachna sp.), kumbang daun kedelai
imago). Tipe alat mulut, baik nimfa rnaupun imago, bersifat menusuk-mengisap,
dan keduanya hidup dalam habi-tat yang sama. Stadium serangga yang merusak
untuk dijadikan sumber nutrisi. Jenis serangga yang termasuk ke dalam ordo
hemiptera, antara lain hama pengisap daun teh, kina, dan buah kakao (Helopeltis
antonii), kepik buah lada (Dasynus piperis), kepik hijau (Nezara viridula), walang
sangit (Leptocorixa acuta Thumb), kepik buah jeruk (Rhynchocoris poseidon Kirk)
(Fathudin F, 2020).
yang termasuk ke dalam ordo Orthoptera adalah belalang kayu (Valanga nigricornis
atau walang kerik (Sexava spp.), belalang bersungut pendek (Oxya spp.), gangsir
buah dari daerah tropika. Lalat buah dari daerah tropika sebelumnya diidentifikasi
penting yang berasosiasi dengan berbagai buah-buahan dan sayuran tropika. Lalat
buah dapat menyebabkan kerusakan langsung terhadap 150 spesies tanaman buah
Lalat buah merupakan salah satu kelompok serangga hama yang menjadi
hama penting pada beberapa buah dan sayuran, bahkan menjadi organisme
pengganggu tanaman (OPT) utama. Lalat buah dapat menyebabkan kerugian secara
kulitas buah terutama Ketika terjadi infeksi sekunder oleh bakteri yang
tanaman pangan maupun hortikultura. Ciri gejala serangan yaitu bagian ujung daun
bergerigi. Ciri khas belalang hijau, yaitu tungkai atau kaki belakang berukuran
Belalang memakan daun sayuran hingga berlubang dan menyisakan tulang daun.
Bila tidak segera dikendalikan, belalang akan bertambah parah dan menyebabkan
kerugian besar bagi petani. Hama belalang merusak tanaman dengan cara memakan
bagian daun, kemunculan hama belalang biasanya terjadi secara terus-menerus dari
dedaunan tua dan rerumputan. Jangkrik merupakan hama yang sangat meresahkan
menjadi mati.
semai (bibit). Selain itu akibat serangan jangkrik ini terkadang sering terlihat daun-
bagian ranting tanaman muda menjadi patah. Jangkrik merusak dengan cara
menggigit dan memakan batang muda sehingga berpengaruh pada nilai ekonomi
Jannah, R., Ayuni, R., Amelia, R., Fadhlia, R., Rahmi, G., & Agustina, E. (2022,
August). Kemiripan Ordo Lepidoptera Di Kawasan Perkebunan Kopi
Di Desa Waq Toweren Kabupaten Aceh Tengah. In Prosiding Seminar
Nasional Biotik (Vol. 10, No. 1, Pp. 146-159).
Nisa, I. C. (2020). Komparasi efektifitas ekstrak bawang putih dan umbi gadung
dalam mengatasi hama jangkrik pada tanaman cabai. Agroland: Jurnal
Ilmu-Ilmu Pertanian, 27(2), 204-213.
Sahetapy, B., Uluputty, M. R., & Naibu, L. (2019). Identifikasi Lalat Buah
(Bactrocera spp), pada Tanaman Cabai (Capsicum Annum L.) dan
Belimbing (Averrhoa Carambola L.) dikecamatan Salahutu kabupaten
Maluku Tengah. Agrikultura, 30(2), 63-74.