Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH ENTOMOLOGI

PERILAKU SERANGGA SEBAGAI HAMA PADA TANAMAN


DI
S
U
S
U
N
OLEH
NAMA/NPM
Raudhatul Jannah (2111010019)
Muhammad Sanjaya (2111010022)

DOSEN PENGAMPUH
Erdi Surya, S.Pd., M. Pd

UNIVERSITAS SERAMBI MEKKAH


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGAM STUDI BIOLOGI
2022/2023
1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT karena dengan rahmatnya dan karunianya kami
dapat menyelesaikan tugas Makalah Perilaku Serangga Sebagai Hama Pada Tanaman. Dan tidak
lupa juga kami kirimkan salam dan shalawat kepada Nabi Muhammad SAW yang telah
membawa manusia dari zaman jahiliyah menuju zaman yang penuh dengan ilmu pengetahuan
seperti yang kita rasakan pada saat ini.

Dalam penyusunan makalah, saya menyadari bahwa makalah ini sangat jauh dari kesempurnan
dan masih banyak kekurangan, oleh karena itu saya mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun sehingga dapat dijadikan pedoman agar memperbaiki penyusunan makalah
selanjutnya.

Pada kesempatan ini saya menyampaikan ucapan terima kasih banyak kepada semua pihak yang
telah memberikan dukungan maupun bantuan dalam penyusunan makalah ini dan semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua baik sekarang maupun di masa yang akan datang.

Aceh besar, 25 oktober 2022

Penyusun

2
DAFTAR ISI

COVER. 1
KATA PENGANTAR 2
DAFTAR ISI 3
BAB I PENDAULUAN 4
LATAR BELAKANG 4

BAB II PEMBAHASAN................................................................................................................5
A. PERILAKU SERANGGA SEBAGAI HAMA PADA TANAMAN ..........................................5

BAB III PENUTUP........................................................................................................................9


1. KESIMPULAN....................................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................10

3
BAB I
PENDAHULUAN

Serangga merupakan kelompok hewan dengan tingkat keanekaragaman


dan jumlah spesies tertinggi di dunia. Jumlah spesies tertinggi memiliki potensi
besar untuk dipelajari karena semua spesies hewan diwakili oleh filum
Arthropoda. Bappenas dalam Shahabuddin (2005) menjelaskan salah satu
keanekaragaman hayati yang dapat dibanggakan Indonesia adalah serangga,
dengan jumlah 250.000 jenis atau sekitar 15% dari jumlah jenis biota utama yang
diketahui di Indonesia. Jumlah serangga yang tinggi disebabkan keberhasilan
serangga dalam mempertahankan keberlangsungan hidupnya pada habitat yang
bervariasi, kapasitas bereproduksi yang tinggi dan kemampuan menyelamatkan
diri dari musuhnya.
Keberadaan serangga pada tanaman disebut serangga pengunjung.
Hubungan serangga pengunjung dengan tanaman membentuk interaksi yang khas.
Interaksi ini merupakan hasil koevolusi di antara kedua spesies sehingga terbentuk
interaksi yang sangat kuat diantara keduanya. Interaksi tersebut bagi tanaman
mempunyai dua efek yaitu merugikan dan menguntungkan. Efek yang merugikan
adalah serangga menjadi hama dan vektor penyakit bagi tanaman, sedangkan efek
yang menguntungkan bagi tanaman adalah serangga mampu membantu
penyebaran biji dan membantu penyerbukan (Muhamat, Hidayaturrahmah &
Nurliani,2015).
Serangga penyerbuk secara umum mengunjungi bunga karena adanya
faktor penarik yaitu bentuk bunga, warna bunga, serbuk sari dan nektar (sebagai
penarik primer) dan aroma (sebagai penarik sekunder) serta dipengaruhi juga oleh
faktor lingkungan yaitu suhu, kelembaban lingkungan, intensitas cahaya dan
kecepatan angin. Lebih dari 80% spesies tanaman tergantung pada serangga yang
membawa serbuk sari dari bunga satu ke bunga lain (Raju & Ezradanam 2002).
Serangga yang mengunjungi bunga suatu tanaman tidak semuanya
merupakan serangga penyerbuk. Beberapa serangga mengunjungi bunga untuk
aktivitas mencari makanan dan melalui proses ini penyerbukan terjadi.
Keberhasilan penyerbukan umumnya tinggi pada penyerbukan silang (cross
pollination) dibandingkan penyerbukan sendiri (self pollination).
Dengan demikian serangga dapat meningkatkan viabilitas buah dan biji pada tumbuhan
berbunga, termasuk tanaman salak. Penyerbukan dengan serangga memberikan
kontribusi yang signifikan terhadap produksi buah (Atmowidi, Buchori,Manuwoto, Suryobroto
&Hidayat,2007).

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Perilaku Serangga Sebagai Hama Pada Tanaman


Kerusakan yang ditimbulkan oleh serangga pada tanaman sesungguhnya berkaitan erat dengan
dengan bentuk alat mulut yang dimilikinya. Jenis atau alat mulutserangga akan menentukan jenis
makanan dan macam kerusakan yang di timbulkannya.

Pada dasarnya alat mulut serangga dapat digolongkan menjadi tiga tipe utama yaitu:

1. Tipe mandibulata (menggigit-mengunyah), dimana alat mulut ini digunakan untuk


memotong atau menggigit dan mengunyah bahan makanan padat. Alat mulut ini dicirikan
oleh adanya mandibel yang kuat .
2. Tipe haustelata (mengisap), dimana alat mulut ini disesuaikan untuk mengambil bahan
makanan makanan cair tau bahan makanan terlarut. Alat mulut ini memiliki bagian yang
memanjang dan berbentuk seperti jarum yang dinamakan stilet,
3. Tipe kombinasi, dimana disesuaikan untuk mengambil bahan makanan padat atau bahan
makanan cair
Alat mulut kombinasi ini memiliki mandibel untuk menggigit bahan padat dengan
maksila dan labium yang di modifikasi untuk mengisap dan atau menjilat cairan.

Perilaku serangga dalam meruak tanaman dalam hubungannya dengan bentuk alat mulutnya
dapat di kelompokkan, antara lain:

1. Serangga yang merusak batang atau ranting tanaman dengan cara melubangi,
menggerek ,mematahkan atau melukainya.
a. Lophobaris piperis penggerek batang atau sulur tanaman lada. Xyloborus coffeae
menggerek cabang atau ranting tanaman kopi, ulat tanah Agrotis ipsilon,
memotong bagian pangkal batang tanaman pada malam hari, Glenea
novemguttata menggerek batang dan cabang kakao.
b. Ulat Tryporyza innotata,penggerek batang padi putih, Chilo suppressalis,
penggerek batang padi bergaris , Ostrinia furnacalis penggerek batang jagung,
semuanya termasuk kedalam ordo Lepidoptera.

5
2. Serangga yang merusak daun atau kuncup daun tanaman dengan cara memakannya atau
mengisap cairan makanan yang ada di dalam nya.
Contoh:
a. Kumbang Oryctes rhinoceros, menyerang pohon dan daun muda kelapa.
Lasioderma serricorni, kumbang tembakau menyerang daun tembakau yang ering
yang di simpan didalam gudang. Brontispa longisima merusak daun kelapa,
Outema pectoralis, menyerang daun anggrek semuana termasuk kedalam ordo
Coleoptera.
b. Ulat Arthona catoxantha,merusak daun kelapa, Plutella maculipennis ulat daun
kubis , Pieris brassicae ulat daun kubis, Epicampoptera marantica ulat pemakan
daun kopi, semuanya termasuk dalam ordo Lepidoptera
c. Kepik Scotinophora (podops) vermiculata, kepik hitam ,menyerang tanaman padi
dan jagung, Helopeltis antonii merusak dengan cara mengisap cairan daun teh,
termsuk dalam ordo Hemiptera.
d. Wereng hijau Nephotettix virescenes, merusak daun padi dengan cara mengisap
cairannya. Mayzus persicae kutu daun persik menyerang atau mengisap daun
kentang, cabe, tomat dan tembakau. Kutu Rhopalosiphum maidis, kutu daun yang
mengisap cairan tanaman yang masih muda, semuanya termasuk dalam ordo
Homoptera.
e. Belalang Locusta migratoria manilensis, belalang kelanapemakan daun-daunan
jenis monokotil seperti rumput-rumputantermasuk padi, jagung, pisang, teh.
Valanga nigricornis, belalang kayu pemakan berbagai jenis daun tanaman seperti
ketela pohon, padi,kapas, jagung, pisang, nangka, tebu dan lain-lain. Serangga
tersebut tergolong dalam ordo Orthoptera.

3. Serangga yang merusak buah atau bunga, dengan cara memakan, mengisap, atau
menggereknya.
Contohnya

6
a. Ulat Helicobverpa armigera, hama penggerek buah jagung. Etiella zinckenella,
ulatnya menggerek Earas jabae, merusak bunga, buah , dan batang tanaman
kapas. Semuanya termasuk dalam ordo Lepidoptera.
b. Kepik Poecilocoris dives, kepinding buah teh, merusak bunga dan buah teh,
Leptocorisa acuta, walang sangit mengisap buah padi yang masak susu,
Diplogomphus hewitti, pengisap cairan bunga dan buah lada yang masih
muda,semuanya termasuk dalam ordo Hemiptera
c. Kumbang Cylas formicarius, menyerang umbi jalar dari lapangan sampai ke
tempat penyimpanan. Anthonomus grandis, kumbang yang menyerang bunga dan
buah kapas, semuanya termasuk dalam ordo Coleoptera.

4. Serangga yang menyerang akar tanaman.


Contohnya:
a. Jangkrik Gryllus bimaculatus dan teleogryllus testaceus, orong-orong, gryllotalpa
menyerang akar tanaman, termasuk dalam ordo Orthoptera
b. Macrotermes sp, rayap yang merusak akar-akar tanaman, seperti akar cengkeh,
termasuk dalam ordo Isoptera.
c. Kumbang Leucopholis irrorata, larvanya (ulet) menyerang akar tanaman jagung,
Gonocephalum depressum, larvanya memakan akar tebu ubi kayu, padi, dan
jagung termasuk dalam ordo Coleoptera.
d. Kutu akar Pseococcus desepter, menyerang akar tanman kopi sejak pangkal akar
hingga rambut akar, termasuk ordo Homoptera.

5. Serangga yang menyerang titik tumbuh tanaman


Contohnya:
- Atherigona exigua, lalat pada persemaian padi sawah dan padi gogo Oerseolea
oryzae, hama ganjur, larvanya menyerang titik tumbuh tanaman padi.
- Agromyza phaseoli, lalat bibit yang merusak dan menyerang bibit kacang tanah,
kacang kedelai,dan kacang nagara, termasuk dalam ordo Diptera.

6. Serangga sebagai vektor (penular) penyakit tanaman, seperti bakteri, jamur dan virus

7
Contohnya:
a. Kumbang Cerotoma variegata dan Epilachna varivestis, menularkan virus
mosaik kacang kapri, termasuk ordo Coleoptera.
b. Nilavarpata lugens, wereng coklat dan Nephotettix verescen, wereng hijau
menularkan virus kerdil rumput dan virus tongro, termasuk dalam ordo
Homoptera.
c. Peloncat daun, Cuerna costalis, menularkan bakteri penyebab penyakit pierce
anggur, termasuk ordo Homoptera.

7. Serangga perusak atau pemakan hasil pertanian atau biji-bijian di tempat penyimpanan
(hama gudang).
Contohnya:
a. Ngengat Ephestia cautella dan Sitotroga cerealella, menyerang padi, gabah, dan
kacang tanah yang di simpan ditempat penyimpanan, termasuk dalam ordo
lepidoptera.
b. Kumbang Sithophillus oryzae, Tribolium castaneum, Alphitobius diaperinus, dan
Martianus dermerstoides, adalah serangga perusak hasil pertanian yang di simpan
digudang seperti jagung, gabah, tepung terigu, kopra, dan lain-lain termasuk
dalam ordo Coleoptera.

8
BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN

1. Kerusakan pada tanaman yang disebabkan oleh serangga berkaitan erat dengan bentuk
alat mulutnya.
2. Tiga bentuk utama alat mulut serangga, yaitu tipe mandibulata (menggigit-mengunyah),
tipe haustela (mengisap), dan tipe kombinasi.
3. Perilaku serangga dalam merusak tanaman dapat di kelompokkan menjadi, antara lain:
serangga yang merusak batang dan ranting dengan cara menggerek, melubangi, atau
mematahkannya, serangga yang merusak daun dan kuncup daun tanaman dengan cara
memakan atau mengisap cairan yang ada di dalamnya, serangga yang merusak buah atau
bunga dengan cara memakan, mngisap atau menggereknya dan lain-lain.

9
DAFTAR PUSTAKA

Jumar(2000), Entomologi Pertanian, Jakarta: PT Rineka Cipta.

10

Anda mungkin juga menyukai