Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

KEANEKARAGAMAN SUMBER DAYA ALAM HAYATI

Di Susun Oleh :

Nurulzakia M Sakung
A202 22 013

PASCASARJANA
MAGISTER PENDIDIKAN SAINS
UNIVERSITA TADULAKO
PALU, 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur Haturkan kehadirat Allah swt. Yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya
Karena sehingga dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “keanekaragama sumber daya
alam hayati” tak lupa penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada pihak yang telah banyk
membantu.

Penulis menyadari masih banyak terdapat kekurangan baik dari penyusunan maupun tata bahasa
penyampaian dalam makalah ini. Oleh karena itu penulis dapat menerima saran dan kritik dari
pembaca agar dapat menyempurnakan makalah ini.

Palu. 28 Februari 2023

Penulis
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Keanekaragaman hayati (biological diversity atau biodiversity) merupakan istilah yang
digunakan untuk menerangkan keragaman ekosistem dan berbagai bentuk variabilitas hewan,
tumbuhan, serta jasad renik di alam. Dengan demikian keanekaragamn hayati mencakup
keragaman ekosistem (habitat), jenis (spesies) dan genetik (varietas/ras). Sementara Pasal 2,
Konvensi tentang Keanekaragaman Hayati (Convention on Biological Diversity, CBD)
mendefinisikan bahwa keanekaragaman hayati sebgai variasi yang terdapat diantara makhluk
hidup dari semua sumber termasuk diantaranya ekosistem daratan, lautan, dan ekosistem
perairan lain, serta kompleks ekologis yang merupakan bagian dari keanekaragamannya
(Dahuri, 2003).

indonesia merupakan negara yang mempunyai keanekaragaman tumbuhan yang besar


dengan jumlah 300.000 jenis. Tumbuhan paku (Pteridophyta) termasuk dalam golongan
tumbuhan yang mempunyai keanekaragaman yang besar kurang lebih 10.000 jenis dan
hampir dapat dijumpai pada setiap wilayah di Indonesia. Sampai saat ini tumbuhan paku
kurang mendapat perhatian dibanding dengan kelompok tumbuhan lain. Masyarakat
menganggap tumbuhan ini kurang memberikan manfaat yang berarti bagi kehidupan. Dari
segi cara hidupnya ada jenis-jenis paku yang hidup terestrial (paku tanah), ada paku epifit,
dan ada paku air. Di masa 2 yang silam (jutaan tahun yang lalu), hutan-hutan di bumi kita
terutama tersusun atas warga tumbuhan paku yang berupa pohon-pohon yang tinggi besar,
dan dikenal fosilnya sekarang sebagai batu bara (Tjitrosoepomo, 2009).

Menurut Loveless (1989), keanekaragaman tumbuhan sudah dikenal manusia sejak berada di
bumi dan sampai saat ini kajian tentang keanekaragaman tumbuhan masih terus dipelajari
dan dikembangkan. Sehubungan dengan ini, tumbuhan paku yang banyak manfaatnya bagi
manusia dan belum banyak dikenal oleh masyarakat sehingga merupakan salah satu potensi
yang patut untuk digali dan dikembangkan demi kemajuan ilmu pengetahuan.
1.2 Tujuan
1. Untuk mengetahui Keanekaragaman Mikroorganisme
2. Untuk mengetahui Keanekaragaman Tumbuhan
3. Untuk mengetahui keanekaragaman Hewan
4. Untuk mengetahui macam-macam ekosistem
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 KEANEKARAGAMAN MIKROORGANISME


mikroorganisme atau mikroba merupakan organisme yang berukuran sangat kecil sehingga
untuk mengamatinya diperlukan alat bantu. Yang termasuk Mikroorganisme yaitu Bakrteri
(Eubacteria), jamur, Protozoa, microsopic algae, virus dan berbagai cacing parasit.

a. Mikroba Dalam Kehidupan


1. Ada yang bersifat patogenik ( penyebab Penyakit)
2. Mendokoposisi sampah organik
3. Menghasilkan foto sintesis
4. Memegang Peranan Di bidang Industri
5. Menghasilkan Makanan Berfermentasi
Menghasilkan Produk yang di gunakana pabrik dan pengobatan
b. Mikroba dan Makanan
1. Mencegah Pembusukan
2. MembantukDalam Menghasilkan Makanan

Adanya memiliki dampak baik dan buruk bagi makhluk hidup lainnya dan juga
bagi ekosistem. Dampak buruk misalnya pembusukan pada makanan sedangkan
dampak menguntungkan misalnya mikroorganisme membantu dalam proses
pembuatan makanan hingga lebih bermutu tinggi contohnya pembuatan yogurt
oleh bacteri Lactobacilus bulgaricus. Mikroorganisme memiliki peran besar pada
ekosistem beberapa di antaranya sebagai dekomposer contohnya pada jamur
pembusuk sedangkan beberapa yang lain ada yang berperan sebagai produsen
contohnya Alga da nada juga yang berperan sebagai konsumen contohnya
protozoa.

2.2 KEANEKARAGAMAN TUMBUHAN


Keanekaragaman tumbuhan menunjukkan berbagai variasi dalam bentuk, struktur tubuh,
wama, jumlah, dan sifat lain dari tumbuhan di suatu daerah. Makin beranekaragam
tumbuhan dan keanekaragaman hayati lainya, makin banyak manfaat dan pilihan bagi
manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
a. Delima
1. Kingdom : Plantae(Tumbuhan)
Divisi : Magnoliophyta (tumbuhan berbunga)
Sub–Divisi : spermatophyta (menghasilkan biji)
Classis : Magnoliopsida(berkeping dua /dikotil)
Famili : Punicaceae
Genus : Punica
Spesies : Punica
2. Morfologi
a. Berakar tunggang yang warnanya kuning kecoklatan.
b. Batang berkayu, bentuknya bulat dan bercabang, serta mempunyai duri.
c. Berdaun tunggal dengan bentuk lanset. Tulangnya menyirip, tepinya rata,
dengan ujung yang runcing dan pangkal yang menumpul. Panjang daun
adalah 1-8 cm, dengan lebar 5-15 mm. warna permukaan daun hijau
mengkilat.
d. Bunga tunggal, posisinya ada di ujung cabang, mempunyai
tangkai yang pendek, warna kelopak kuning pucat, ungu, atau merah,
saling lekat, dan mahkotanya membulat. Putiknya putih, kuning, atau merah.
Tangkainya sendiri melengkung. dalam 1 pohon ada 1 sampai 5 bunga.
e. Buah bulat bundar, dengan diameter 5-12 cm dan warnanya hijaukekuningan.
ketika muda, warnanya hijau dan kemerah-merahan, baru setelah tua,
warnanya berubah, bisa ungu kehitaman, hijau keunguan,atau coklat kemerah-
merahan.
f. Biji buah delima jumlahnya banyak, berwarna merah
atau merah muda, bentuknya kecil dan bulat pipih, serta keras dan punya susu
nan yangacak.

3. Manfaat
1. kandungan flavonoidnya sangat tinggi, mampu mencegah radikal bebas
tumbuh dan berkembang, serta mencegah terjadinya penyumbatan di arteri
darah. selain itu juga berguna untuk regenerasi sel.
2. untuk masalah keputihan, air rebusan dari delima bisa digunakan
untukmencuci bagian intim wanita.
3. Delima punya kandungan zat tanin tinggi, yang bisa mengikat dan
mengendapkan protein untuk digunakan sebagai pengobatan di
alat pencernaan seperti usus dan lambung.
4. minum jus delima secara teratur bisa membuat kesempatan terkena alzheimer
menurun, dan kerja otak juga lebih baik.
5. delima bisa mencegah osteoporosis dengan mencegah kerusakan di
bagiantulang rawan, dan juga melindungi gigi dari adanya plak
6.
2.3 KEANEKARAGAMAN HEWAN
Keanekaragaman hewan menunjukkan berbagai variasi dalam bentuk, struktur tubuh, warna,
jumlah, dan sifat lainnya di suatu daerah. Sumber alam hayati merupakan bagian dari mata
rantai tatanan lingkungan hidup, yang menjadikan lingkungan ini hidup dan mampu
menghidupkan manusia dari generasi ke generasi.
Hewan termasuk dalam Kingdom Animalia. Berdasarkan ada atau tidaknya tulang
belakang, hewan dibagi menjadi dua yaitu Invetebrata dan vertebrata:

1. Invertebrata adalah hewan yang tidak memiliki tulang belakang


a) PORIFERA Porifera atau spons adalah organisme multiseluler yang
mempunyai banyak pori sehingga air dapat melewatinya. Berdasarkan
bahan penyusun rangka tubuh, Porifera diklasifikasikan menjadi : a.
Calcarea contohnya adalah Grantia dan Scypa. b. Hexactinellida
contohnya adalah Euplectella. c. Demospongia contohnya adalah
Euspongia , Spongilla.
b) COELENTERATA Berasal dari bahasa yunani dari kata Coeles yang
berarti rongga dan interon yang berarti usus. Coelenterata terdiri dari 2
kelas, yaitu: ubur ubur dan hydra.
c) Platihelmynthes Platyhelminthes berasal dari bahasa Yunani “Platy” yang
artinya pipih dan “helminthes” yang artinya cacing. Platyhelminthes
merupakan cacing berbentuk halus dan pipih, tripoblastik (mempunyai 3
lapisan embrionik) serta aselomata (tidak memiliki rongga tubuh).
Platyhelminthes terbagi ke dalam tiga kelas yaitu: Kelas turbellaria, Kelas
trematoda dan Kelas cestoda.
d) Nemathelminthes Nemathelminthes berasal dari bahasa Yunani, yaitu “
Nema” yang artinya benang dan “helminthes” yanga artinya cacing.
Nemathelminthes merupakan cacing yang ciri utamanya adalah bertubuh
bulat panjang dan runcing pada kedua ujung tubuhnya. Contoh : cacing
askaris, cacing tambang, cacing filaria.
e) Annelida Istilah kata Annelida berasal dari bahasa Yunani dari kata
annulus yang berarti cincin, dan oidos yang berarti bentuk. Annelida
adalah kelompok hewan dengan bentuk tubuh seperti susunan cincin,
gelanggelang atau ruas-ruas. Contohnya yakni : cacing tanah, cacing pasir,
cacing kipas.
f) Molusca Istilah “Mollusca” berasal dari bahasa latin molluscus yang
berarti lunak. Mollusca termasuk dalam hewan yang lunak baik yang
dengan cangkang ataupun tanpa cangkang.
g) Echinodermata
Asteriodea/bintang laut • Contohnya : Dermaterias imbricate dan Asterias
vulgaris/ bintang laut
Ophiuroidea/bintang ular laut • Contohnya : Ophioderma
brevispinum/bintang ular laut.
Echinoidea/landak laut • Contohnya : Diadema antillarum/landak laut,
Echinos esculentus/bulu babi berbulu pendek
Holothuroidea/teripang • Contohnya : Holothuria scabra/teripang,
Curcuma planci/mentimun laut.
Crinoidea/lili laut • Contohnya : Lamprometra palmata/lili laut.
h) Arthopoda
Insecta/serangga • Contohnya : capung
Crustacea • Contohnya : umang (kelomang)
Arachnida • Contohnya : laba-laba
Myriapoda • Contohnya :kelabang ,kecoa.
2. Vertebrata kelompok hewan yang memiliki ruas tulang belakang Vertebrata
1. Pisces (Contoh: ikan guramih, hiu, dan ikan lele)
2. Amphibi (Contoh Katak dan kodok)
3. Reptilia (Contoh ular, kadal dan iguana)
4. Aves (Contoh Burung, ayam, bebek, dan angsa)
5. Mamalia (Contoh Kambing, kucing, sapi, dan gaja

2.4 MACAM-MACAM EKOSISTEM


Ekosistem Darat 
1. Ekosistem Tundra 
Ekosistem jenis ini ada di bumi bagian utara yang ada di dekat kutub utara. Wilayahnya
yang bersalju dan dingin, hanya ditumbuhi oleh tanaman perdu, lumut, dan rerumputan. 
2. Ekosistem Gamping 
Ekosistem gamping hanya ditemukan dibeberapa wilayah dan mempunyai keunikannya
sendiri. Tanah gamping kurang cocok sebagai lahan pertanian, karena kurang subur dan
mudah erosi atau longsor
3. Ekosistem Hutan Hujan Tropis 
Ekosistem ini ada di sekitar wilayah tropis dan subtropis yang punya suhu hangat serta
curah hujan yang tinggi. Ekosistem hutan hujan tropis terdapat keanekaragaman flora dan
fauna yang lebih beragam. Hutannya lebat dan basah, serta berkanopi hingga sinar
matahari tidak bisa sampai di permukaan tanahnya. Flora dan faunanya juga khas dan
tidak bisa ditemukan di wilayah lain. 
4. Ekosistem Hutan Gugur 
Ekosistem hutan gugur ciri khasnya adalah punya empat musim dan terletak di wilayah
beriklim subtropis. Selain itu, ekosistem hutan gugur punya curah hujan sedang dan
merata di sepanjang tahun.
5. Ekosistem Taiga 
Ekosistem taiga ada di bumi bagian utara bagian pegunungan tropis dengan suhu dingin
dan mengalami musim dingin. Tanaman khas yang tumbuh di ekosistem taiga adalah
tumbuhan konier, pinus, dan semak-semak. 
6. Ekosistem Sabana 
Ekosistem jenis ini dapat kita temukan di wilayah tropis dengan curah hujan rendah tapi
tidak terlalu kering, sehingga kelembapannya masih terjaga. Sabana banyak ditemukan di
Afrika dengan ciri khas tanaman yang tumbuh adalah berupa semak dan perdu, dan
jarang ditumbuhi pepohonan. 
7. Ekosistem Padang Rumput 
Padang rumput hampir sama dengan sabana yang ada di wilayah tropis dan subtropis.
Tapi, padang rumput sedikit lebih kering daripada sabana, curah hujan yang tidak teratur,
dan penyerapan air yang tinggi.
8. Ekosistem Gurun 
Gurun berbatasan dengan padang rumput, curah hujannya lebih rendah lagi daripada
padang rumput. sedangkan, perbedaan suhu pada malam dan siang hari berbeda jauh,
malam hari bisa sangat dingin sedangkan siang hari bisa sangat panas. Akibatnya, tidak
banyak tumbuhan di gurun, hanya tumbuhan yang berukuran kecil dan daun berbentuk
jarum untuk mengurangi penguapan. 

Ekosistem Perairan 
1. Ekosistem Air Tawar 
Ekosistem air tawar punya ciri-ciri, suhu air yang normal dan kondisinya mudah
terpengaruh oleh iklim serta cuaca. Selain itu, air tawar punya derajat keasaman (pH)
sekitar 6. Bahkan, ekosistem air tawar mudah mengering pada musim kemarau. 
2. Ekosistem Air Laut 
Ekosistem air laut terdiri dari perairan laut dalam, perairan dangkal, dan perairan pasang
surut. Ekosistem mempunyai kadar garam yang tinggi, terutama di sekitar wilayah tropis
karena penguapan yang tinggi.
3. Ekosistem Sungai 
Sungai adalah aliran air yang berasal dari mata air atau gletser dan bisa bercabang-cabang
hingga berakhir di laut. Aliran air di sungai membawa berbagai macam material yang
mengendapkannya pada suatu tempat.  
4. Ekosistem Estuari 
Ekosistem estuari atau muara adalah daerah di mana menjadi tempat bersatunya sungai
dan laut, sehingga menyebabkan jenis airnya payau.Di wilayah estuari, cocok menjadi
tempat tumbuhnya tanaman mangrove yang mampu mengurangi erosi gelombang laut. 
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Keanekaragaman hayati memiliki nilai yang sangat tinggi untuk keberlangsungankehidupan
manusia. Nilai dan pemanfaatan keanekaragaman hayati antara lain
sebagai pemasok makanan (baik hewan maupun tumbuhan), produk pestisida alami, obat-
obatan, pupuk, bahan baku rumah tangga/industri, dan dapat dimanfaatkan di lingkungan
TINJAUAN PUSTAKA

Bobo.Id, https://bobo.grid.id/read/083579003/apa-saja-macam-macam-ekosistem-ini-
penjelasannya?page=all

Dahuri R, 2003. Keanekaragaman Hayati Laut, Aset pembangunan berkelanjutan

Loveless. A.R., 1989 Prinsip-prinsip Biologi Tumbuhan untuk daerah tropika. Jakarta PT.
Gtamedia

Tjitrosoepomo, Gembang, 2009. Taksonomi Tumbuhan. Yogyakarta: Gadja Mada University


press.

Anda mungkin juga menyukai