Di Susun Oleh :
Nurulzakia M Sakung
A202 22 013
PASCASARJANA
MAGISTER PENDIDIKAN SAINS
UNIVERSITA TADULAKO
PALU, 2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur Haturkan kehadirat Allah swt. Yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya
Karena sehingga dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “keanekaragama sumber daya
alam hayati” tak lupa penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada pihak yang telah banyk
membantu.
Penulis menyadari masih banyak terdapat kekurangan baik dari penyusunan maupun tata bahasa
penyampaian dalam makalah ini. Oleh karena itu penulis dapat menerima saran dan kritik dari
pembaca agar dapat menyempurnakan makalah ini.
Penulis
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Keanekaragaman hayati (biological diversity atau biodiversity) merupakan istilah yang
digunakan untuk menerangkan keragaman ekosistem dan berbagai bentuk variabilitas hewan,
tumbuhan, serta jasad renik di alam. Dengan demikian keanekaragamn hayati mencakup
keragaman ekosistem (habitat), jenis (spesies) dan genetik (varietas/ras). Sementara Pasal 2,
Konvensi tentang Keanekaragaman Hayati (Convention on Biological Diversity, CBD)
mendefinisikan bahwa keanekaragaman hayati sebgai variasi yang terdapat diantara makhluk
hidup dari semua sumber termasuk diantaranya ekosistem daratan, lautan, dan ekosistem
perairan lain, serta kompleks ekologis yang merupakan bagian dari keanekaragamannya
(Dahuri, 2003).
Menurut Loveless (1989), keanekaragaman tumbuhan sudah dikenal manusia sejak berada di
bumi dan sampai saat ini kajian tentang keanekaragaman tumbuhan masih terus dipelajari
dan dikembangkan. Sehubungan dengan ini, tumbuhan paku yang banyak manfaatnya bagi
manusia dan belum banyak dikenal oleh masyarakat sehingga merupakan salah satu potensi
yang patut untuk digali dan dikembangkan demi kemajuan ilmu pengetahuan.
1.2 Tujuan
1. Untuk mengetahui Keanekaragaman Mikroorganisme
2. Untuk mengetahui Keanekaragaman Tumbuhan
3. Untuk mengetahui keanekaragaman Hewan
4. Untuk mengetahui macam-macam ekosistem
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Adanya memiliki dampak baik dan buruk bagi makhluk hidup lainnya dan juga
bagi ekosistem. Dampak buruk misalnya pembusukan pada makanan sedangkan
dampak menguntungkan misalnya mikroorganisme membantu dalam proses
pembuatan makanan hingga lebih bermutu tinggi contohnya pembuatan yogurt
oleh bacteri Lactobacilus bulgaricus. Mikroorganisme memiliki peran besar pada
ekosistem beberapa di antaranya sebagai dekomposer contohnya pada jamur
pembusuk sedangkan beberapa yang lain ada yang berperan sebagai produsen
contohnya Alga da nada juga yang berperan sebagai konsumen contohnya
protozoa.
3. Manfaat
1. kandungan flavonoidnya sangat tinggi, mampu mencegah radikal bebas
tumbuh dan berkembang, serta mencegah terjadinya penyumbatan di arteri
darah. selain itu juga berguna untuk regenerasi sel.
2. untuk masalah keputihan, air rebusan dari delima bisa digunakan
untukmencuci bagian intim wanita.
3. Delima punya kandungan zat tanin tinggi, yang bisa mengikat dan
mengendapkan protein untuk digunakan sebagai pengobatan di
alat pencernaan seperti usus dan lambung.
4. minum jus delima secara teratur bisa membuat kesempatan terkena alzheimer
menurun, dan kerja otak juga lebih baik.
5. delima bisa mencegah osteoporosis dengan mencegah kerusakan di
bagiantulang rawan, dan juga melindungi gigi dari adanya plak
6.
2.3 KEANEKARAGAMAN HEWAN
Keanekaragaman hewan menunjukkan berbagai variasi dalam bentuk, struktur tubuh, warna,
jumlah, dan sifat lainnya di suatu daerah. Sumber alam hayati merupakan bagian dari mata
rantai tatanan lingkungan hidup, yang menjadikan lingkungan ini hidup dan mampu
menghidupkan manusia dari generasi ke generasi.
Hewan termasuk dalam Kingdom Animalia. Berdasarkan ada atau tidaknya tulang
belakang, hewan dibagi menjadi dua yaitu Invetebrata dan vertebrata:
Ekosistem Perairan
1. Ekosistem Air Tawar
Ekosistem air tawar punya ciri-ciri, suhu air yang normal dan kondisinya mudah
terpengaruh oleh iklim serta cuaca. Selain itu, air tawar punya derajat keasaman (pH)
sekitar 6. Bahkan, ekosistem air tawar mudah mengering pada musim kemarau.
2. Ekosistem Air Laut
Ekosistem air laut terdiri dari perairan laut dalam, perairan dangkal, dan perairan pasang
surut. Ekosistem mempunyai kadar garam yang tinggi, terutama di sekitar wilayah tropis
karena penguapan yang tinggi.
3. Ekosistem Sungai
Sungai adalah aliran air yang berasal dari mata air atau gletser dan bisa bercabang-cabang
hingga berakhir di laut. Aliran air di sungai membawa berbagai macam material yang
mengendapkannya pada suatu tempat.
4. Ekosistem Estuari
Ekosistem estuari atau muara adalah daerah di mana menjadi tempat bersatunya sungai
dan laut, sehingga menyebabkan jenis airnya payau.Di wilayah estuari, cocok menjadi
tempat tumbuhnya tanaman mangrove yang mampu mengurangi erosi gelombang laut.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Keanekaragaman hayati memiliki nilai yang sangat tinggi untuk keberlangsungankehidupan
manusia. Nilai dan pemanfaatan keanekaragaman hayati antara lain
sebagai pemasok makanan (baik hewan maupun tumbuhan), produk pestisida alami, obat-
obatan, pupuk, bahan baku rumah tangga/industri, dan dapat dimanfaatkan di lingkungan
TINJAUAN PUSTAKA
Bobo.Id, https://bobo.grid.id/read/083579003/apa-saja-macam-macam-ekosistem-ini-
penjelasannya?page=all
Loveless. A.R., 1989 Prinsip-prinsip Biologi Tumbuhan untuk daerah tropika. Jakarta PT.
Gtamedia