NIM : 1808531014
UNIVERSITAS UDAYANA
2019
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Mengetahui persebaran keanekaragaman hayati dalam tingkat makroalga ataupun
serangga
2. Mengetahui peran dan manfaat yang didapatkan dari jenis Enteromorpha flexuoasa
3. Mengetahui peran dan manfaat yang didapatkan dari jenis Anax guttatus
BAB II
PEMBAHASAN
Makroalga jenis E. flexuosa biasa digunakan sebagai pakan ikan, dan obat-obatan.
Beberapa senyawa yang terkandung dalam makroalga khususnya E. flexuosa memiliki
kemampuan berupa aktivitas antimikroba. Ekstrak E. flexuosa telah diketahui mengandung
senyawa antimikroba berupa asam akrilat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas
antibakteri dari ekstrak rumput laut E. flexuosa (Natalia, 2004).
Klasifikasi E. flexuosa menurut Magruder (1979)
Kingdom : Plantae
Divisi : Chlorophyta
Kelas : Chlorophyceae
Ordo : Ulvales
Famili : Ulvaceae
Genus : Enteromorpha
Spesies : Enteromorpha flexuosa
Pengujian aktivitas antibakteri pada spesies alga E. flexuosa dan Gracilaria cortica
memperlihatkan hasil bahwa kedua ekstrak tersebut aktif terhadap kedua pathogen yang
digunakan yaitu Klebsiella pneumonia dan Eschericia coli. Aktivitas maksimum dilaporkan
terdapat pada E. flexuosa dengan zona penghambatan terhadap Klebsiella pneumonia sebesar
2,5 mm dan Eschericia coli sebesar 3,7 mm. Hal ini menunjukan E. flexuosa merupakan
sumber senyawa anti bakteri yang potensial dalam bidang medis.
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
1. Persebaran keanekaragaman hayati dalam kelompok makroalga maupun serangga
memiliki perkembangan serta pertumbuhan yang sama, tersebar di seluruh dunia.
Salah satunya di kepulauan Inodesia sendiri, sebagai negara maritim, juga agraris
yang memiliki jumlah lahan persawahan yang luas.
2. Peran dan mafaat pada Enteromorpha flexuosa antara lain yaitu bahan baku
beberapa industri makanan, teksti, keraik, kosmetik, pupuk, dan fotografi
3. Peran dan manfaat pada Anax guttatus merupakan predator alami bagi serangga
hama tanaman pangan dan dalam ekosistem berperan sebagai pengendali hayati,
juga berperan sebagai penjaga keseimbangan rantai makanan
DAFTAR PUSTAKA
Borror, D. J., Triplehorn. C. A dan Johnson, N. F. 1996. Pengenalan Pelajaran Serangga, Edisi
ke-enam. Terjemahan oleh Partosoedjono.UGM Press.Yogyakarta
Claus, E.P., Tyler, V.E., dan Brady, L.R. (1970). Pharmacognosy. Philadelpia: Lea & Febiger.
Halaman 162.
Corbet, G. B., dan Hill, J. E. 1992. The Mammals of the Indomalayan Region: a systematic
review. London.
Dahuri, R., J. Rais, S.P. Ginting dan M.J. Sitepu. 2001. Pengelolaan Sumberdaya Wilayah
Pesisir dan Lautan Secara Terpadu. PT. Pradnya Paramita. Jakarta.
Glombitza, K. W. 1979. Antibiotics From Algae In : Hoppe et al. (eds.) Marine Algae in
Pharmaceutical Science. Walter de Gruyter. Berlin.
Ilhamdi ML, 2012, Keanekaragaman Serangga dalam Tanah di Pantai Endok Lombok Barat,
Jurnal Pijar MIPA,7(2): 55-59.
IUCN. 2009. The IUCN Red List of Threatened Species TM 2009 update (odonata facts). Hal
2.
Kalkman, V.J., V. Clausnitzer., K.D.B. Djkstra., A.G.Orr., D.R.Panison., J.V.Tol. 2008.
Global diversity of dragonflies (Odonata) in freshwater. Hydrobiologia, 595:351–363
Koneri, R. B., Samaddar, S., dan Ramaiyah, C.T. (2014). Antidiabetic activity of a triterpenoid
saponin isolated from Momordica cymbalaria Fenzl. Indian Journal of Experimental
Biology. 52(1): 46-52
Landau, M. 1992. Introduction to Aquaculture. John Wiley and Sons, Inc. Canada.
Morse, J.M. (2009). Preventing Patient Falls, Second Edition. New York: Springer Publishing
Company.
Paulson, D. 2011. Dragonflies and Demselflies of The East. Princeton University Press. New
Jersey.
Rifai. Mien. A, (I990); Blodiversity Flora Hutan Tropis di Dalam Wallacea Area. Kumpulan
Makalah Lokakarya Nasional Pengembangan Riset Pelestarian dan Pemanfaatan
Sumberdaya Alam.
Rizal, S dan Hadi, M. 2014. Inventarisasi Jenis Capung (Odonata) Pada Areal Persawahan di
Desa Pundenarum Kecamatan Karangawen Kabupaten Demak. Jurnal Bioma, 17(1):
16-20.
Sigit, W., Feriwibisono, B., Nugrahani, M.P., Putri, B dan Makitan, T. 2013. Naga Terbang
Wendit. Malang: Indonesia Dragonfly Society
Subekti, Niken. 2012. Keanekaragaman Jenis Serangga di Hutan Tinjomoyo Kota Semarang,
Jawa Tengah
Sudarso Y. 2009. Potensi larva Trichoptera sebagai bioindikator akuatik. Oseanologi dan
Limnologi di Indonesia 35: 201-215.
Suparmi dan Sahri, A. 2009. Mengenal Potensi Rumput Laut Kajian Pemanfaatan Sumber
Daya Rumput Laut Dari Aspek Industri Dan Kesehatan. Sultan Agung. Vol XLIV 118.
Tarumingkeng RC. 2001. Serangga dan lingkungan. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor
Trono, G.C. 1997. Field Guide and Atlas of the Seaweed Resources of the Philippines.
Bookmarks, Inc. Makaty City. 306 hal.
Van Reine, W. F. P., dan Trono, G. C. 2002. Plant Resources of South East Asia. Prosea.
Bogor.
Vu LV. 2009. Diversity and similarity of butterfly communities in five different habitat types
at Tam Dao National Park, Vietnam. Jurnal of Zoology. 277(1): 15-22
Wahyu Sigit Rhd, dkk. (2013). Keanekaragaman Capung Perairan Wendit, Malang, Jawa
Timur. Malang: Indonesia Dragonfly Society.
Wakhid, Roni K., Trina T., & Pience V.M. (2014). Kelimpahan Populasi Capung Jarum
(Zygoptera) di Kawasan Taman Nasional Bogani Nani Wartabone Sulawesi Utara.
Jurnal Biologos. Volume 4 (2).