“LUMUT (Bryophyta)”
Disusun Oleh:
Kelompok : 6 (Enam)
Kelas : 3B
Dosen pengampu:
Dra. Kasrina, M.Si
UNIVERSITAS BENGKULU
2022
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “Lumut (Bryophyta)” ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas kelompok
dari ibu Dra. Kasrina, M.Si. pada mata kuliah Sitematika Tumbuhan. Selain itu, makalah ini
juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang Lumut (Bryophyta) bagi para pembaca.
Pada kesempatan ini kami sebagai penyusun menyampaikan ucapan terima kasih
kepada Ibu Dra. Kasrina, M. Si sebagai dosen pengampu yang telah memberikan bimbingan
serta kesempatan untuk dapat menyelesaikan makalah ini. Kami juga mengucapkan terima
kasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan dan dukungannya
hingga makalah ini dapat diselesaikan.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh karena itu,
kami mengharapkan segala bentuk saran serta masukan dan juga kritik yang membangun dari
berbagai pihak.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
BAB 2 PEMBAHASAN
BAB 3 PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tumbuhan lumut (Bryophyta) merupakan jenis tumbuhan yang banyak tumbuh di
daerah hutan hujan tropis. Lumut merupakan kelompok tumbuhan epifit yang banyak
ditemukan tumbuh di batang pohon, kayu mati, kayu lapuk, tanah atau batuan, dengan
kondisi lingkungan lembab dan penyinaran yang cukup. Tumbuhan lumut hidup
menyesuaikan diri dengan lingkungan darat khususnya di tempat-tempat yang lembab dan
basah. Tumbuhan lumut yang hidup pada permukaan kulit pohon biasa dikenal dengan
corticolous. Kulit pohon sebagai substrat lumut epifit umumnya bersifat kering sehingga
kebutuhan air lumut tersebut tergantung pada kelembapan udara disekitarnya.
Secara ekologi tumbuhan lumut memiliki peranan dalam konservasi tanah.
Lapisan lumut yang tebal di permukaan lahan yang terbuka ataupun di lantai hutan dapat
memperlambat aliran air sehingga mencegah erosi. Lumut yang berukuran kecil ini hidup
dengan membentuk koloni dan dapat menjangkau area yang cukup luas. Manfaat
tumbuhan lumut yang sudah mati adalah sebagai unsur hara dan pupuk bagi tumbuhan
lain disekitarnya termasuk untuk lumut yang masih hidup.
Biasanya tumbuhan lumut ini tumbuh lebih dulu di suatu tempat sebelum
tumbuhan lain mampu tumbuh di area tersebut, itu sebabnya lumut disebut tumbuhan
pelopor. Lumut yang berukuran kecil ini hidup dengan membentuk koloni dan dapat
menjangkau area yang cukup luas. Manfaat tumbuhan lumut yang sudah mati adalah
sebagai unsur hara dan pupuk bagi tumbuhan lain disekitarnya termasuk untuk lumut
yang masih hidup.
Tumbuhan lumut di kawasan hutan hujan pegunungan terdapat melimpah dengan
keanekaragaman yang tinggi serta berperan dalam konservasi tanah, beberapa jenis
terancam kelestraiannya karena rusaknya ekosistem akibat teknologi serta pemekaran
daerah. Banyak sekali jenis tumbuhan lumut di dunia, terdapat sekitar 4.000 spesies
tumbuhan lumut (termasuk lumut hati), 3.000 di antaranya tumbuh di Indonesia. Dalam
ekosistem tumbuhan lumut berperan sebagai penyimpan air, dan sebagai penyerap
polutan. Disamping itu tumbuhan lumut dapat hidup di wilayah-wilayah dimana
tumbuhan lain tidak tumbuh.
B. Rumusan Masalah
Dari pemaparan latar belakang masalah di atas maka rumusan masalahnya adalah sebagai
berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan tumbuhan lumut (Bryophyta)?
2. Bagaimana ciri-ciri identifikasi tumbuhan lumut (Bryophyta)?
3. Apa saja klasifikasi dari tumbuhan lumut (Bryophyta)?
4. Apa peranan tumbuhan lumut (Bryophyta)?
5. Bagaimana cara pengkoleksian terhadap tumbuhan lumut (Bryophyta)?
C. Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui pengertian atau deskripsi dari Tumbuhan Lumut (Bryophyta).
2. Untuk mengetahui ciri-ciri identifikasi tumbuhan lumut (Bryophyta)
3. Untuk mengetahui klasifikasi dan jenis tumbuhan lumut (Bryophyta)
4. Untuk mengetahui peranan dari Tumbuhan Lumut (Bryophyta)
5. Untuk mengetahui cara pengkoleksian terhadap tumbuhan lumut (Bryophyta)
BAB 2
PEMBAHASAN
A. Deskripsi Lumut
Lumut (dalam bahasa yunani : bryophyta) adalah sebuah divisi tumbuhan yang
hidup didarat, yang umumnya berwarna hijau dan berukuran kecil (dapat tidak tampak
dengan bantuan lensa), dan ukuran lumut yang terbesar adalah kurang dari 50 cm.
Lumut ini hidup pada batu, kayu gelondongan, pepohonan, dan ditanah. Lumut
tersebar hampir diseluruh belahan dunia, terkecuali didalam laut. Lumut mempunyai
sel-sel plastid yang dapat menghasilkan klorofil A dan B, sehingga dapat membuat
makanan sendiri dan bersifat autotrof. Lumut termasuk kedalam kingdom plantae,
yang mana kingdom plantae meliputi semua organisme yang multiseluler dan telah
berdiferensiasi, eukariotik, dan dinding selnya mempunyai selulosa. Organisme yang
termasuk kedalam plantae ini hampir seluruhnya bersifat autotrof (membuat makanan
sendiri) dengan bantuan cahaya matahari saat proses fotosintesis.
Lumut merupakan kelompok tumbuhan yang telah beradaptasi dengan
lingkungan darat. Kelompok tumbuhan ini penyebarannya menggunakan spora dan
telah mendiami bumi semenjak kurang lebih 350 juta tahun yang lalu. Pada masa
sekarang ini Bryophyta dapat ditemukan disemua habitat kecuali di laut
(Gradstein,2003).
Dalam skala evolusi lumut berada diantara ganggang hijau dan tumbuhan
berpembuluh (tumbuhan paku dan tumbuhan berbiji). Persamaan antara ketiga
tumbuhan tersebut adalah ketiganya mempunyai pigmen fotosintesis berupa klorofil
A dan B, dan pati sebagai cadangan makanan utama (Hasan dan Ariyanti, 2004).
Perbedaan mendasar antara ganggang dengan lumut dan tumbuhan
berpembuluh telah beradaptasi dengan lingkungan darat yang kering dengan
mempunyai organ reproduksi (gametangium dan sporangium), selalu terdiri dari
banyak sel (multiselluler) dan dilindungi oleh lapisan sel-sel mandul, zigotnya
berkembang menjadi embrio dan tetap tinggal di dalam gametangium betina. Oleh
karena itu lumut dan tumbuhan berpembuluh pada umumnya merupakan tumbuhan
darat tidak seperti ganggang yang kebanyakan aquatik (Tjitrosoepomo, 1989). Lumut
dapat dibedakan dari tumbuhan berpembuluh terutama karena lumut (kecuali
Polytrichales) tidak mempunyai sistem pengangkut air dan makanan. Selain itu lumut
tidak mempunyai akar sejati, lumut melekat pada substrat dengan menggunakan
rhizoid. Siklus hidup lumut dan tumbuhan berpembuluh juga berbeda (Hasan dan
Ariyanti, 2004).
Pada tumbuhan berpembuluh, tumbuhan sesungguhnya di alam merupakan
generasi aseksual (sporofit), sedangkan generasi gametofitnya sangat tereduksi.
Sebaliknya pada lumut, tumbuhan sesungguhnya merupakan generasi seksual
(gametofit). Sporofit lumut sangat tereduksi dan selama perkembangannya melekat
dan tergantung pada gametofit (Polunin, 1990).
Kelas Bangsa
Lumut hati
(Hepaticae)
Lumut hati berdaun
Klasifikasi Bryophyta
(Jungermaniales)
Andreaeales
Bryales
1) Andreaea petrophila
Klasifikasinya:
K : Plantae
D : Bryophyta
K : Musci
B : Andreaeales
S : Andreaeaceae
M : Andreaea
Sp : Andreaea pterophila
Ciri-cirinya:
Dapat ditemukan diatas pasir bergerak, diatas pipa air, diatas tanah
gundul yang mengalami kekeringan.
2) Andrea rupestris
Klasifikasinya:
K : Plantae
D : Bryophyta
K : Musci
B : Andreaeales
S : Andreaeaceae
M : Andreaea
Sp : Andreaea rupestris
Ciri-cirinya:
laminal pendek,
b) Sphagnaceae
Bangsa ini hanya terdapat satu suku Sphagnaceae dan satu
marga yaitu Sphagnum . Marga ini meliputi sejumlah besar jenis lumut
yang kebanyakan hidup di tempat-tempat yang berawa- rawa dan
membentuk rumpun atau bantalan, yang apabila dilihat dari atas maka
kecenderungan tiap-tiap tahun tampak bertambah luas. Sedangkan
bagian- bagian bawah yang ada dalam air mati dan berubah menjadi
gambut. Lumut ini berperan penting bagi kesuburan tanah.
Beberapa jenisdari bangsa Sphagnales:
1) Spahgnum fimbriatum
Klasifikasinya:
K : Plantae
D : Bryophyta
K : Musci
B : Sphagnales
S : Sphagnaceae
M : Sphagnum
Sp : Sphagnum fimbriatum
Ciri-cirinya:
Ciri-cirinya:
Ciri-cirinya:
D. Peranan Lumut
Beberapa spesies tumbuhan lumut mempunyai peranan penting dalam kehidupan
manusia, diantaranya:
1. Menahan erosi tanah: Pengikisan tanah juga bisa di cegah dengan kehadiran
lumut. Sifat penyerap air dengan baik yang dimiliki lumut membantu tanah
terjaga kepadatannya dan tidak mudah mengalami erosi.
2. Mengurangi bahaya banjir: Lumut juga berperan dalam mencegah bencana
banjir, karena air hujan yang turun diserap dengan baik oleh tumbuhan lumut.
3. Meningkatkan sumber air: Manfaat tumbuhan lumut juga dirasakan saat
musim kemarau datang. Musim yang berpotensi mendatang kekeringan ini
memberikan ancaman minimnya ketersediaan air bagi manusia. Lumut
membantu mengatasinya, karena lumut mempercepat proses penyerapan air
saat kemarau sehingga mampu menjaga ketersediaan air tanah atau air sumur.
4. Mensuplai oksigen: Lumut juga bagian dari tumbuhan yang memiliki zat
hijau. Layaknya tumbuhan lain, lumut juga melakukan fotosintesis. Hasil dari
fotosintesis ini salah satunya adalah menghasilakan manfaat oksigen bagi
manusia.
5. Sebagai bahan pembuatan obat kulit Hal ini pertama kali di lakukan negara
China, dimana pada zaman dahulu lumut di jadikan masyarakat china untuk
membuat ramuan tradisional untuk mengatasi penyakit kulit.
6. Bahan pembuatan obat mata; Lumut memiliki sifat yang baik yaitu bisa
dijadikan sebagai antibakteri. Sifat inilah yang digunakan oleh dunia medis
untuk mengobati beberapa penyakit mata.
7. Sebagai obat hepatitis: Tidak hanya bagi mata, penyakit yang menyerang hati
seperti hepatitis juga bisa diobati dengan obat yang tebuat dari lumut jenis
marchantia polymorpha.
8. Sebagai obat antiseptic: Lumut juga di gunakan sebagai zat antiseptik yang
membantu membunuh kuman-kuman. Zat antiseptik sering jumpai dalam
pembuatan sabun-sabun kesehatan dan juga obat kumur pembersih mulut.
Untuk membuat zat antiseptik di butuhkan lumut berjenis frullania tamaricis.
9. Obat penyakit jantung: Lumut cratoneuron dapat diproses menjadi obat yang
dapat menormalkan detak jantung.
10. Obat pneumonia: Lumut memang berperan penting dalam dunia medis. Tidak
hanya mata, kulit, hati, hingga jantung. Lumut juga bermanfaat dalam
pembuatan obat untuk penyakit pneumonia.
11. Mengobati luka bakar dan luka luar: Pernah mengalami luka bakar atau luka
luar akibat terjatuh atau tergores benda tajam. Bagi orang china dahulu ketika
mengalami hal serupa, mereka menggunakan lumut untuk mengatasinya. Kini
dunia medis menciptakannya lebih steril, sifat antiseptik pada lumut jenis
canocphalum di gunakan untuk mengatasi obat luka bakar dan luka luar.
12. Obat bius sangat dibutuhkan dalam dunia medis, terutama untuk kepentingan
operasi. Obat bius yang digunakan oleh medis terbuat juga dari lumut dengan
jenis rhodobryum giganteum.
13. Obat Hipertensi: Jenis lumut hati selain digunakan untuk obat bius juga
digunakan sebagai pembuatan obat darah tinggi. Sifat penenang pada lumut
bisa di jadikan obat untuk mengontrol tekanan darah.
14. Mengatasi bisa ular: Lumut juga dapat menghilangkan racun ular. Lumut yang
digunakan adalah lumut jenis marchantia polymorpha.
15. Dijadikan oleh jenis serangga kecil untuk tempat hidup dan berlindung.
Berdasarkan literatur Bawaihaty dkk, tahun 2014 Lumut juga berperan sebagai
tumbuhan pioneer atau sebagai tumbuhan perintis yang mana dapat dilihat dan
dibuktikan dengan adanya lumut yang tumbuh pada lahan yang sudah tidak sehat
karena adanya penebangan liar menggunakan mesin disitu lumut bisa tumbuh, lumut
biasanya tumbuh pada pohon yang ditebang. Lumut juga tumbuh pada pohon lapuk
dan pohon yang sudah mati, akan tetapi kondisi lumut yang tumbuh disana tidak
sesubur dengan kondisi lumut yang tumbuh pada pohon yang masih baik dan
kelembaban suhunya masih terjaga baik seperti pada hutan primer dengan ketinggian
tertentu. Jenis lumut yang biasa tumbuh pada pohon yang sudah lapuk dan mati
adalah jenis lumut floribundaria dan vesicularia , kedua jenis lumut tersebut termasuk
dalam kelas musci.
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Lumut merupakan kelompok tumbuhan yang telah beradaptasi dengan lingkungan
darat. Kelompok tumbuhan ini penyebarannya menggunakan spora dan telah
mendiami bumi semenjak kurang lebih 350 juta tahun yang lalu. Pada masa sekarang
ini Bryophyta dapat ditemukan disemua habitat kecuali di laut. Tumbuhan lumut
adalah golongan tumbuhan tingkat rendah yang filogenetiknya lebih tinggi daripada
golongan algae karena dalam susunan tubuhnya sudah ada penyesuaian diri terhadap
lingkungan hidup di darat, gametangium dan sporangiumnya multiseluler, dan dalam
perkembangan sporofitnya sudah membentuk embrio.
2.
B. Saran
Demikian yang bisa kami sampaikan pada kesempatan kali ini, berhubung karena
makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak yang harus diperbaiki untuk
itulah kami minta maaf dan saran dari pembaca sangat bermanfaat untuk kesuksesan kami
dalam pembuatan makalah seterusnya.
DAFTAR PUSTAKA
Bawaihaty, N., dkk. 2014. Keanekaragaman dan Peran Ekologi Bryophyta di Hutan Sesaot
Lombok, (Nusa Tenggara Barat Diversity and Ecological Role Bryophyte in Sesaot
Forest, Lombok, West Nusa Tenggara). Jurnal Silvikultur Tropika, 05 (1), 13-17.
Tan, B.C. 2003. Bryophytes (Mosses). A Handout Lecture of Regional Training Course On
Biodeversity And Conversation of Bryophytes And Lichen. Bogor, Indonesia.