Anda di halaman 1dari 12

ANCESTOR

CHORDATA
Kata “chordata” berasal dari bahasa Latin “chorda” yang berarti
“tali,” yang dimaksud dengan “tali” ini adalah notokorda
(en: notochord). Notokorda merupakan “tongkat” fleksibel
terbuat dari bahan yang mirip dengan tulang rawan. Kemudian,
kata “vertebrata” berasal dari bahasa Latin “vertebratus” yang
berarti “persendian tulang belakang.”Persendian tulang belakang
ini mengganti notokorda (yang lebih lunak) dengan segmen-
segmen yang lebih keras (merupakan evolusi dari notokorda).
Asal Usul Evolusi Chordata

 Secara tradisional, Chordata dipercaya berasal dari nenek moyang Deuterostomia.


 Sebagian besar peneliti beranggapan bahwa Urochordata berevolusi lebih dahulu,
baru kemudian Cephalochordata dan Vertebrata.
 penelitian yang terbaru berdasarkan filogenetik molekuler, genom, dan biologi
evolusi, mendemonstrasikan bahwa Echinodermata dan Hemichordata membentuk
sebuah klad, lalu Urochordata, Cephalochordata, dan Vertebrata membentuk klad
yang lain.
 Klad atau klade adalah suatu kelompok taksonomi yang memiliki satu leluhur
bersama dan semua keturunannya juga berasal dari moyang tersebut. Kelompok
semacam itu dikatakan sebagai kelompok monofiletik, yang dapat digambarkan
melalui analisis filogenetika, seperti dalam diagram pohon atau suatu kladogram.
 klad Chordata, Cephalochordata terpisah lebih dahulu, lalu kemudian Urochordata
dan Vertebrata membentuk sister group. Pandangan ini telah menjadi konsensus
yang didukung oleh berbagai data dan argumen dari berbagai disiplin ilmu.
Pohon filogenetik Chordata
Illustration of the term monophyletic (taxon)
 Seperti apa nenek moyang Deuterostomia dari Chordata masih menjadi perdebatan. Bukti fosil
dari Chordata mula-mula tersebut sangat langka karena Chordata purba tersebut (yang tidak
bertulang belakang) tidak mempunyai tulang dan gigi. Fosil tertua dari Chordata mungkin
adalah fosil berusia sekitar 508 juta tahun yang lalu dari British Columbia, Canada, yang
bernama Pikaia gracilens. Hewan yang sudah punah ini termasuk dalam subfilum
Cephalochordata.

Gambar rekonstruksi Pikaia gracilens | Gambar oleh Citron (Wikipedia) adalah berlisensi CC-BY-SA-3.0
Seperti apa nenek moyang Chordata masih menimbulkan
pertanyaan, dan berbagai hipotesis yang dikemukakan para ahli
masih belum menemukan konsensus. Akan tetapi, terdapat
karakteristik kunci dari Chordata, yaitu:
Memiliki sebuah mulut pada ujung anterior.
Memiliki notokorda.
 Memiliki tali saraf berongga pada bagian dorsal.
Memiliki celah insang.
Memiliki ekor.

Cephalochordata (lancelet) menunjukkan karakteristik kunci


tersebut pada hewan dewasa, dan mereka bercabang lebih awal
pada pohon filogenetik. Penemuan ini mengusulkan bahwa nenek
moyang Chordata mungkin memiliki bentuk seperti lancelet.
 Pada akhir tahun 1990an, paleontologis yang bekerja di China menemukan koleksi beragam
fosil berusia sekitar 515 juta tahun yang lalu dari Chordata mula-mula yang bertransisi ke
Vertebrata. Fosil-fosil ini terbentuk saat periode ledakan Cambrian (en: Cambrian explosion),
periode ini adalah periode di mana berbagai kelompok hewan mengalami diversifikasi yang
sangat cepat. Fosil yang paling primitif adalah fosil dari Haikouellayang mirip dengan
lancelet. Namun, hewan ini juga memiliki karakteristik Vertebrata (walaupun belum termasuk
Vertebrata), yaitu otak yang telah berkembang, mata berukuran kecil, dan segmen-segmen otot
pada tubuh, akan tetapi hewan ini tidak mempunyai tengkorak kepala dan organ-organ telinga.

Gambar rekonstruksi Haikouella | Gambar oleh Giant Blue Anteater (Wikipedia) adalah tidak berlisensi (domain publik)
Fosil-fosil yang lain adalah Myllokunmingia dan Haikouichthy
sercaicunensis. Myllokunmingia disebut-sebut sebagai fosil Vertebrata paling tua,
namun pengelompokkan fosil ini ke dalam subfilum Vertebrata masih diperdebatkan.
Hewan ini sudah memiliki tengkorak kepala dan disebut-sebut sebagai Chordata
pertama yang memiliki kepala (yang dapat dibedakan dengan jelas)

Gambar rekonstruksi Myllokunmingia | Gambar oleh Giant Blue Anteater (Wikipedia) adalah tidak berlisensi
(domain publik)
Vertebrata purba yang lain adalah Haikouichthys ercaicunensis, hewan ini sudah memiliki susunan
tubuh Vertebrata, yaitu notokorda, tulang belakang sederhana, kepala dan ekor (yang dapat
dibedakan dengan jelas).

Gambar rekonstruksi Haikouichthys ercaicunensis | Gambar oleh Giant Blue Anteater (Wikipedia) adalah
tidak berlisensi (domain publik)

Semua hewan-hewan purba di atas tidak memiliki rahang, sehingga logikanya mereka adalah
hewan penyaring yang hidup pada dasar laut.
Pohon filogenetik Vertebrata (versi lama)
Percabangan evolusi Vertebrata dimulai dengan evolusi rahang. Kelompok Cyclostomata (tidak
berahang) yaitu Myxini dan Petromyzontida terpisah lebih awal. Secara tradisional, Myxini
tadinya tidak termasuk Vertebrata karena hewan ini tidak memiliki tulang belakang (perhatikan
gambar di atas). Akan tetapi penelitian lebih baru membuktikan bahwa Myxini dan
Petromizontida adalah sister group, dan Myxini memiliki tulang belakang primitif (dasar). Hal
ini membuat istilah Craniata menjadi sama dengan istilah Vertebrata (perhatikan gambar di
bawah). Pandangan ini saat ini lebih banyak dipakai dan didukung oleh berbagai literatur.
Mulai era Vertebrata yang memiliki rahang (Gnathostomata), memiliki rangka mineral (Chondrichthyes,
Osteichthyes), memiliki paru-paru dan derivatnya (Actinopterygii), sirip berlobus (Actinistia), memiliki
kaki (Tetrapoda), telur amniotik (Reptilia), dan kemudian susu (alu mulailah era Vertebrata yang memiliki
rahang (Gnathostomata), memiliki rangka mineral (Chondrichthyes, Osteichthyes), memiliki paru-paru dan
derivatnya (Actinopterygii), sirip berlobus (Actinistia), memiliki kaki (Tetrapoda), telur amniotik
(Reptilia), dan kemudian susu (MammaliaMammalia

Anda mungkin juga menyukai