“BRYOPHYTA”
OLEH:
KELOMPOK II (Dua)
Penulis
ii
DAFTAR PUSTAKA
KATA PENGANTAR ............................................................................................... ii
DAFTAR PUSTAKA ..................................................... Error! Bookmark not defined.
BAB I PENDAHULUAN ..........................................................................................1
A. Latar Belakang ........................................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................................... 2
C. Tujuan ..................................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ...........................................................................................3
A. Pengertian Bryophyta.............................................................................................. 3
B. Struktur Bryophyta.................................................................................................. 4
C. Ekologi Bryphyta .................................................................................................... 5
D. Proses Reproduksi Bryophyta ................................................................................. 5
E. Klasifikasi Bryophyta ............................................................................................. 7
1) Musci (Lumut Daun)........................................................................................... 7
2) Hepaticae (Lumut Hati) ...................................................................................... 7
3) Anthocerotaceae (Lumut Tanduk) ...................................................................... 9
4) Licen (Lumut Kerak) .......................................................................................... 9
F. Peranan Bryophyta dalam Kehidupan................................................................... 10
BAB III PENUTUP ............................................................................................... 122
A.Kesimpulan ............................................................................................................. 122
B. Saran ....................................................................................................................... 122
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................. 1313
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Lumut merupakan kelompok tumbuhan kecil yang tumbuh menempel
pada berbagai jenis substrat. Substrat yang umum dapat di tumbuhi lumut
adalah pada pohon, kayu mati,kayu lapuk, serasah, tanah dan batuan dengan
kondisi lingkungan lembab dan penyinaranyang cukup. Kehidupan lumut
dipengaruhi oleh faktor lingkungan seperti, suhu, kelembabandan cahaya.
Lumut yang hidup seperti pada pohon akan dipengaruhi oleh struktur
permukaankulit kayu atau tempat tersebut harus lembab dengan intensitas
cahaya yang cukup.
Lumut merupakan salah satu kelompok tumbuhan rendah dan bagian
darikeanekaragaman hayati yang belum banyak mendapat perhatian Ada
24.000 spesies Bryophyta yang dikenal, dan semua tumbuhan lumut
membutuhkan kondisilingkungan yang lembab yang masuk kedalam siklus
kehidupan tumbuhan tersebut. DivisiBryophyta dibagi menjadi tiga kelas,
yaitu lumut hati (Hepatophyta) dengan 9000 spesies dan 240 genus; lumut
tanduk (Anthocerotopyhta) hanya 500 spesies; dan lumut daun
(Bryopsida)memiliki 12.000-14.500 spesies dan 670 genus.
Bryophyta termasuk salah satu bagian kecil dari flora yang belum
banyak tergali jugamerupakan salah satu penyokong keanekaragaman flora.
Tumbuhan lumut tersebar luas danmerupakan kelompok tumbuhan yang
menarik. Mereka hidup di atas tanah, batuan, kayu, dankadang – kadang di
dalam air. Lumut hati dan lumut daun yang hidup menyendiri biasanyatidak
menarik. Namun dapat tampak bahkan menarik jika tumbuh berkelompok.
Padaumumnya jenis tumbuhan ini kurang beradaptasi pada kondisi kehidupan
daratan, dansebagian besar merupakan tumbuhan yang hidup pada lingkungan
lembab dan terlindung.Meskipun demikian, lumut tertentu khususnya lumut
sejati (Bryopsida), dapat bertahan hidup pada musim kering. Pertumbuhannya
mengalami peremajaan jika air tersedia kembali
1
Kelas Bryopsida terdiri dari ordo Archidiales, Polytrichales,
Fissidentales, Dicranales,Funariales, Eubryales, Isobryales, Buxbaumiales,
Hyponobryales dan Tetraphidales. Polytrichales merupakan lumut yang
memiliki penyebaran yang luas di dunia beberapa yang telah dikenali
sebanyak 19 genus dan lebih kurang 370 spesies.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah Pengertian Bryophyta?
2. Bagaimana struktur dan bentuk bryophyta?
3. Bagaimana ekologi Bryophyta?
4. Bagaimana proses reproduksi Bryophyta?
5. Bagaimana klasifikasi Bryophyta?
6. Apakah peran dari bryophyte?
C. Tujuan
1. Mengetahui apa itu Bryophyta
2. Mengetahui struktur dan bentuk Bryophyta
3. Mengetahui ekologi Bryophyta
4. Mengetahui proses reproduksi bryophyte
5. Mengetahui klasifikasi Bryophyta
6. Mengetahui peran beryphyta
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Bryophyta
Lumut merupakan kelompok tumbuhan yang telah beradaptasi dengan
lingkungan darat. Kelompok tumbuhan ini penyebarannya menggunakan
spora dan telah mendiami bumi semenjak kurang lebih 350 juta tahun yang
lalu. Pada masa sekarang ini Bryophyta dapat ditemukan disemua habitat
kecuali di laut
Dalam skala evolusi lumut berada diantara ganggang hijau dan
tumbuhan berpembuluh (tumbuhan paku dan tumbuhan berbiji). Persamaan
antara ketiga tumbuhan tersebut adalah ketiganya mempunyai pigmen
fotosintesis berupa klorofil A dan B, dan pati sebagai cadangan makanan
utama
Perbedaan mendasar antara ganggang dengan lumut dan tumbuhan
berpembuluh telah beradaptasi dengan lingkungan darat yang kering dengan
mempunyai organ reproduksi (gametangium dan sporangium), selalu terdiri
dari banyak sel (multiselluler) dan dilindungi oleh lapisan sel-sel mandul,
zigotnya berkembang menjadi embrio dan tetap tinggal di dalam gametangium
betina. Oleh karena itu lumut dan tumbuhan berpembuluh pada umumnya
merupakan tumbuhan darat tidak seperti ganggang yang kebanyakan aquatic
Lumut dapat dibedakan dari tumbuhan berpembuluh terutama karena
lumut (kecuali Polytrichales) tidak mempunyai sistem pengangkut air dan
makanan. Selain itu lumut tidak mempunyai akar sejati, lumut melekat pada
substrat dengan menggunakan rhizoid. Siklus hidup lumut dan tumbuhan
berpembuluh juga berbeda
Pada tumbuhan berpembuluh, tumbuhan sesungguhnya di alam
merupakan generasi aseksual (sporofit), sedangkan generasi gametofitnya
sangat tereduksi. Sebaliknya pada lumut, tumbuhan sesungguhnya merupakan
generasi seksual (gametofit). Sporofit lumut sangat tereduksi dan selama
perkembangannya melekat dan tergantung pada gametofit
3
B. Struktur Bryophyta
4
C. Ekologi Bryphyta
Bryophyta adalah kelas tanaman darat non-vaskular. Mereka
berukuran kecil dan herba dan biasanya tumbuh pada tikar. Lumut adalah
salah satu jenis yang paling umum dan terkenal dari bryophyta. Dalam
ekosistem tertentu, tanaman ini memiliki pengaruh yang sangat penting pada
kehidupan organisme di sekitar mereka. Hal ini terutama berlaku di hutan
hujan tropis dan di daerah beriklim basah, seperti boglands dan rawa-rawa.
Dalam iklim ini, bola lumut membentuk dan menyerap air. Air yang diserap
menjadi diresapi dengan zat yang berbeda dari tanaman itu sendiri. Misalnya,
ion tertentu dan unsur kimia masuk ke air sementara masih dalam bola lumut.
Setelah waktu yang singkat, bola lumut melepaskan air yang telah diperkaya,
yang mungkin telah menjadi asam. Air yang dirilis kadang-kadang
mengandung bahan organik dan, seiring waktu, dapat membuat ekosistem
baru, seperti rawa-rawa.
5
seperti spiral pendek, sebagian besar terdiri dari inti dan bagian depannya
terdapat dua bulu cambuk.
Reproduksi aseksual dan seksual berlangsung secara bergantian
melalui suatu pergiliran keturunan yang disebut metagenesis. Jika anteredium
dan arkegium terdapat dalam satu individu mata tumbuhan lumut tersebut
berumah satu (monoesis). Sedangkan jika dalam individu hanya terdapat
anteredium atau arkrgonium saja maka tumbuhan tersebut berumah dua
(diesis).
Pada siklus hidup tumbuhan lumut, sprofit menghasilkan spora yang
akan berkecambah menjadi protomena. Selanjutnya dari protomena akan
muncul gametofit. Generasi gametofit mempunyai satu set kromosom
(haploid) yang menghasilkan organ sex (gametangium) yang disebut
archegonium (betina) yang menghasilkan sel telur dan antheredium (jantan)
yang menghasilkan sperma berflagella (antherezoid dan spermatozoid).
Gametangium biasanya dilindungi oleh daun-daun khusus yang
disebut bract (daun pelindung) atau oleh tipe struktur pelindung lainnya.
Gametangium jantan (antheredium) berbentuk bulat atau seperti gada,
sedangkan gametogonium betinanya (arkegonium) berbentuk seperti botol
dengan bagian lebar disebut perut dan bagian yang sempit disebut leher.
Gametangia jantan dan betina dapat dihasilkan pada tanaman yang sama
(monoceous) atau pada tanaman berbeda (dioceous).
Fertilisasi sel telur oleh antherezoid menghasilkan zigot dengan dua set
kromosom (diploid). Zigot merupakan awal generasi sporofit. Selanjutnya
pembelahan zigot membentuk sporofit dewasa yang terdiri dari kaki sebagai
pelekat pada gametofit, seta atau tangkai dan kapsul (sporangium) di bagian
ujungnya. Kapsul merupakan tempat dihasilkannya spora melalui meiosis.
Setelah spora masak dan dibebaskan dari dalam kapsul berarti satu siklus
hidup telah lengkap.
6
E. Klasifikasi Bryophyta
1) Musci (Lumut Daun)
7
menjadi akar, batang dan daun. Dalam sporangium tumbuhan lumut hati
terdapat elatera (sel yang berbentuk gulungan) yang akan terlepas saat
kapsul terbuka dan membantu memancarkan spora. Contohnya adalah
Marchantia polymorpha.
8
3) Anthocerotaceae (Lumut Tanduk)
9
hidup pada batuan dapat menjadi kering karena teriknya matahari, tetapi
tumbuhan ini tidak mati, dan jika turun hujan bisa hidup kembali
10
5) Tumbuhan bryophyta memiliki peran dalam ekosistem sebagai
penyedia oksigen, penyimpan air (karena sifat selnya yang menyerupai
spons), dan sebagai penyerap polutan.
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Lumut adalah tumbuhan kecil yang sering kita lihat menempel di
pepohonan,berbatuan atau di atas tanah. Umumnya lumut berwarna hijau
dengan bulu-bulu halus yang terdapat di setiap bagian tumbuhannya. Hidup di
rawa-rawa atau tempat yang lembab.Daun lumut tersusun atas selapis sel
berukuran kecil mengandung kloroplas seperti jala, kecuali pada ibu tulang
daunnya dan segalanya.Adapun klasifikasi pada lumut diantaranya yaitu lumut
daun(music), lumut tanduk (anthocerotaceae), dan lumut hati (hepaticiae).
Reproduksi lumut bergantian antara seksual dan aseksualnya, reproduksi
aseksualnya dengan spora haploid, yang di bentuk dalam sporofit, sedangkan
reproduksi seksualnya dengan membentuk gamet-gametnya ,baik gamet jantan
maupun gamet betina yang di bentuk dalam gametosit.
B. Saran
Sebagai mahasiswa sangat penting untuk mempelajari tumbuhan lumut
mengingat keanekaragaman tumbuhan lumut yang terdapat di Indonesia
memiliki potensi sebagai obat-obatan karena mengandung zat aktifnya. Hal
tersebut juga dapat membuka peluang ekonomi yang besar bagi industry obat-
obatan yang membutuhkan bahan baku alami sebagai bahan dasar untuk
membuat obat-obatan dan keanekaragaman tumbuhan lumut itu sendiri dapat
dipertahankan.
12
DAFTAR PUSTAKA
Haspara, 2004,Biologi. Widia Duta, Surakarta.
Kimball, J. W.,1992,Bioligi, Erlangga, Jakarta.
Lovelles,1989, Prinsip-prinsip Biologi Tumbuhan Untuk Daerak Tropik
2.Erlangga, Jakarta.
Prawirohartono,Slamet.1989.Biologi.Erlangga, Jakarta.
13