“AGNATHA”
DOSEN PENGAMPU:
Irwandi Ansori
DISUSUN OLEH:
Kelompok I
SEMESTER/ KELAS:
III/ B
UNIVERSITAS BENGKULU
2022
KATA PENGANTAR
Segala puji dipanjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, berkat limpahan
nikmatNya lah Penulis dapat menyelesaikan pembuatan makalah Zoologi Vertebrata
“Agnatha” ini dengan sebaik-baiknya dan tepat waktu untuk memenuhi tugas mata kuliah
Zoologi Vertebrata pada Semester III. Selain itu pembuatan makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan Penulis.
Bengkulu, Sebtember
2022
Kelompok 1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar belakang
B. Rumusan masalah
C. Tujuan
BAB 2 PEMBAHASAN
BAB 3 PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Vertebrata pertama yang ditemukan sebagai fosil adalah ikan tak berahang,
ostrakodermi. Beberapa terdapat dalam batu-batuan Ordovisium, meskipun pada
zaman silur mereka terdapat dalam jumlah lebih banyak yaitu ikan pipih (15 sampai
30 cm). Hidup dengan dengan menghisap zat-zat organik dari dasar sungai. Pertukaran
gas terjadi pada pasangan-pasangan insang interna, dengan tiap insang ditunjang satu
lengkung tulang. Air masuk melalui mulut, melalui insang dan keluar melalui
serangkaian kantung insang yang bermuara di permukaan. Tidak memiliki sirip dan
ikan tersebut bergerak dengan gerakan undulasi. Satu-satunya ikan tak berahang yang
sekarang masih hidup adalah Lamprey dan ikan hag (Hagfish). Hewan-hewan ini
masih merupakan ikan primitif. Disamping tidak memiliki rahang dan tidak memiliki
sirip berpasangan. Notokord dipertahankan selama hidupnya dan tidak pernah diganti
secara sempurna dengan kerangka yang terdiri atas tulang rawan. Pada tubuhnya tidak
terdapat sisik (Maya dan Nur, 2021).
Hewan yang termasuk Agnatha merupakan ikan primitif belum punya rahang.
Hidup secara parasit ataupun pemakan bangkai (Scavanger). Bentuknya mirip seperti
belut yang memiliki mulut pengisap bundar. Aghnata juga disebut Cyclostomata yaitu
(hewan bermulut lingkar) adalah salah satu superkelas dari Craniata (hewan
bertengkorak). Walaupun hidup di air, agnatha tidak dapat dikatakan sebagai kelas
pisces / ikan secara biologi karena tidak berahang, siripnya tidak berpasangan, dan
rangka tubuhnya tersusun dari tulang rawan.
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, dapat diambil tujuan sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui morfologi dan anatomi dari agnatha
2. Untuk mengetahui sistem reproduksi dari agnatha.
3. Untuk mengetahui klasifikasi dari agntha.
4. Untuk mengetahui habitat dari agnatha.
BAB 2
PEMBAHASAN
C. Klasifikasi Agnatha
Menurut Andi Iqbal Burhanuddin (2018) dalam bukunya, agnatha meliputi
ikan-ikan yang tidak berahang, memiliki mulut bulat, yang berada di ujung anterior.
Tanpa sirip, namun beberapa jenis Agnatha memiliki sirip ekor dan sirip punggung.
Notokorda tetap ada selama hidup, secara tidak sempurna dan diselubungi kartilago.
Jenis kelamin terpisah, ada yang hermaprodit dan mendapatkan makanan dengan
mengisap tubuh ikan lain dengan mulutnya. Contoh: Myxine sp (ikan hantu, ikan hag),
Petromyzonsp (lamprey, belut laut).
Agnatha terdiri atas 2 sub kelas
1. Ostacroderma
Sub kelas jenis ini diketahui sudah punah. Memiliki ciri- ciri sebagai berikut :
1) Tubuhnya kecil dan pipih
2) Kulit diliputi sisik tulang dan sering sebagai cangkok
3) Tulang kepala bertulang keras dan rawan
4) Memiliki 2 lubang hidung
2. Cyclostomata
Sub kelas ini terdiri atas 2 ordo yaitu:
a. Ordo myximiformes, memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1) mulut ditepi moncong dilengkapi dengan 4 pasang tentakel
2) terdapat beberapa gigi
3) kantong hidung dekat ujung kepala
4) kantong insang ada 9-10 pasang
5) langsung menyerupai binatang dewasa ketika menetas. Contohnya: hagfish
(ikan hantu)
Kingdom :Animalia
Filum :Chordata
Kelas :Cephalaspidomorphi
Ordo :Petromyzontiformes
Genus :Petromyzon
Spesies :Petromyzon marinus
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Agnatha merupakan ikan yang tidak mempunyai rahang. Tubuh agnatha dapat
dibedakan atas caput (kepala), truncus (batang tubuh) dan cauda (ekor). Ikan-ikan
anggota Agnatha memang tidak memiliki pasangan sirip. Cara memperoleh
makanan, yaitu dengan mengisap cairan tubuh mangsa.
2. Agnatha memiliki kelamin hermafrodit dengan fertilisasinya secara ekternal.
Karakteristik agnatha yaitu memiliki notokorda dengan kerangka yang terdiri atas
tulang rawan, memiliki sepasang mata, badannya memanjang berbentuk silinder,
ekornya pipih, kulitnya licin tanpa sisik dan diliengkapi kelenjar lendir (mucus),
jantung terdiri dari 2 ruang (serambi dan bilik), insang terdiri dari 6-14 pasang
terdapat di sisi pharynx berbentuk kantong, suhu tubuh tidak tetap, pembuahan
terjadi di luar tubuh, telur yang sudah dibuahi menetas menjadi larva dan ada yang
langsung menjadi hewan (anak) dewasa. Klasifikasi Agnatha dibagi menjadi dua
kelompok hidup yaitu Myxine (Hagfish) dan Petromyzone (Lamprey).
3. Agnatha meliputi ikan-ikan yang tidak berahang, memiliki mulut bulat, yang
berada di ujung anterior. Tanpa sirip, namun beberapa jenis Agnatha memiliki
sirip ekor dan sirip punggung. Notokorda tetap ada selama hidup, secara tidak
sempurna dan diselubungi kartilago. Jenis kelamin terpisah, ada yang hermaprodit
dan mendapatkan makanan dengan mengisap tubuh ikan lain dengan mulutnya.
Contoh: Myxine sp (ikan hantu, ikan hag), Petromyzonsp (lamprey, belut laut).
Agnatha terdiri atas 2 sub kelas: Ostacroderma dan Cyclostomata.
4. Habitat Agnatha ada yang di air tawar (danau dan sungai) maupun air asin (laut
dan samudra). Walaupun hidup di air, agnatha tidak dapat dikatakan sebagai kelas
pisces/ikan secara biologi karena tidak berahang, siripnya tidak berpasangan, dan
rangka tubuhnya tersusun dari tulang rawan.
B. Saran
Demikian yang bisa kami sampaikan pada kesempatan kali ini, berhubung
karena makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak yang harus
diperbaiki untuk itulah kami minta maaf dan saran dari pembaca sangat bermanfaat
untuk kesuksesan kami dalam pembuatan makalah seterusnya.
DAFTAR PUSTAKA
Fried George H, George J Hademenos. 2006. Biologi Edisi Kedua. Jakarta: Erlangga.
Hicman, et al. 2003. Animal Diversity Third Edition. New York: McGraw-Hill Company
Kimball, John W. Biologi, Jilid 1, terj. Siti Soetarmi dan Nawangsari Sugiri, Bandung;
Erlangga, 1983, Cet. 5.