Taksonomi:
Kingdom : Animalia
Filum : Porifera
Kelas : Demospongiae
Ordo : Dictioceractida
Famili : Dicticeractidaceae
Genus : Spongilla
Spesies : Spongilla lacustris
Deskripsi:
Spongilla lacustris merupakan genus dari spons air tawar famili Spongilidae.
Spongilla lacustris adalah spons air tawar yang paling umum dan tersebar luas di
belahan bumi utara. Biasanya jenis spons ini ditemukan di danau atau sungai dengan
arus yang tenang, hidup menempel pada batu dan kayu. Spongilla lacustris juga
dapat hidup dalam kondisi lingkungan yang buruk (suhu yang terlalu dingin, suhu
terlalu panas hingga kekeringan, ataupun kadar oksigen rendah) dengan cara
membentuk gemmule (tunas internal) sebagai organ dormansi. Gemmule yaitu
tunas yang tahan dengan kondisi lingkungan yang buruk dan dapat hidup bahkan
saat spons induknya telah mati. Setelah kondisi lingkungan membaik gemmule akan
mulai berkecambah dan spons baru akan lahir. Spongilla lacustris dapat ditemukan
di Amerika Utara, Eropa, dan Asia. Spongilla lacustris dapat melakukan reproduksi
secara seksual dan aseksual. Spongilla lacustris biasanya memiliki tubuh yang
lembut dan rapuh, umumnya memiliki warna kehijauan. Bagian permukaannya
tidak rata serta terutup spikula kasar atau paku. Spongilla lacustris memiliki bentuk
tubuh yang tidak beraturan dan bercabang-cabang serta rangka yang tersusun dari
serabut sponging. Spongilla lacustris mendapatkan makanannya dengan cara
menyaring partikel-partikel makanan yang terbawa arus. Makanan diperoleh dengan
cara mengalirkan air melalui ostium ke dalam spongiosel. Reproduksi seksual
dilakukan pada musim panas dengan cara melahirkan larva. Reproduksi seksualnya
yaitu peleburan sel sperma dengan sel ovum, dimana proses pembuahan terjadi di
luar tubuh spons, peleburan akan menghasilkan zigot yang akan berkembang
menjadi larva berflagel. Sementara, reproduksi aseksual dengan cara membentuk
tunas pada akhir musim panas. Spongilla lacustris yang telah menginjak dewasa
akan hidup sebagai sesil sampai akhir hidupnya (Manconi dan Prozanto 2000).
Taksonomi:
Kingdom : Animalia
Filum : Cnidaria
Kelas : Scyphozoa
Ordo : Stauromedusae
Famili : Aurelidae
Genus : Aurelia
Spesies : Aurelia aurita
Deskripsi:
Aurelia aurita atau dikenal sebagai ubur-ubur bulan merupakan ubur-ubur dari genus
Aurelia. Aurelia aurita mempunyai bentuk tubuh seperti payung atau lonceng,
dengan sisi cembung pada bagian atas atau aboral. Mulut dari Aurelia aurita terdapat
disisi tengah cekung yang berada pada bagian bawah. Bagian payung atas disebut
juga eksumbrella, sedangkan bagian cekung bawah disebut subumbrella. Diantara
cekung atas dan cekung bawah terdapat bagian tengah yang disebut mesoglea.
Mesoglea mempunyai lendir yang sangat kental. Sama seperti ubur-ubur lainnya
Aurelia aurita juga memiliki penyengat yang disebut juga nematosis. Nematosis ini
mengandung racun dan biasanya terdapat hampir diseluruh tubuhnya, namun yang
paling banyak terdapat pada bagian lengan atau bagian tentakelnya. Tentakel pada
Aurelia aurita berfungsi untuk menangkap mangsa. Sebagian besar tubuh dari
Aurelia aurita terdiri dari air. Aurelia aurita ini merupakan hewan karnivor dengan
makanannya terdiri atas berbagai jenis hewan, baik itu zooplankton maupun ikan.
Aurelia aurita biasanya memiliki tubuh yang tembus pandang dengan warna yang
berpendar. Ukuran dari Aurelia aurita sekitar 25 sampai 40 cm. Aurelia aurita hanya
mampu bergerak dengan terbatas dan hanyut dengan arus pada saat berenang. Aurelia
aurita hidup dilaut secara planktonik (melayang pada badan air). Lapisan mesoglea
dari Aurelia aurita tebal dan dapat digunakan sebagai sumber nutrisi. Pada fase hidup
medusa pada Aurelia aurita lebih dominan dibanding fase polip. Kelamin pada
Aurelia aurita terpisah (satu jenis kelamin pada satu individu). Aurelia aurita dapat
bereproduksi baik secara seksual maupun secara aseksual. Pada saat fase medusa,
Aurelia aurita umumnya melakukan metagenesis secara seksual yang melibatkan
Aurelia aurita jantan dan Aurelia aurita betina. Pada reproduksi aseksual dilakukan
dengan cara melibatkan hanya satu induk saja, yaitu dengan cara membentuk kuncup
yang semakin lama akan semakin besar lalu membentuk tentakel. Pada beberapa
waktu tertentu, anak dari Aurelia aurita tersebut akan menempel pada induknya
sampai induk membentuk kuncup lain sehingga membentuk koloni (Kuvaini 2015).
Daftar Pustaka
Kuvaini A. 2015. Pengelolaan dan pemanfaatan kandungan asam amino ubur-ubur bagi
kesehatan manusia sebagai implementasi protocol Nagoya. Jurnal Citra Widya
Edukasi. 7(1): 24-32.
Manconi R, Prozanto R. 2000. Rediscovery of the type material of Spongilla lacustris
(L., 1759) in the Linnean herbarium. Italian Journal of Zoology. 67:89-92.
Name/NIM: Triana Dewi/C14190049 Day/Date: Jumat/26 Maret 2021
Group: 1 Marine Biology Course
Asisstant name: Nina Widiasih/C54180054