Anda di halaman 1dari 78

TUGAS PANGAN HAYATI LAUT I

DISUSUN OLEH

KELOMPOK 2

Ketua : AMIN RIFAIL

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS HALU OLEO

KENDARI

2018
NAMA : AMIN RIFAIL
NIM : K1A1 17 004

Periclimenes Soror

Gambar 01. Periclimenes soror


A. Morfologi
Periclimenes soror adalah salah satu bagian dari spesies biota
kriptik yang termasuk dalam kelompok udang Pontoniine.
Periclimenes soror disebut juga sebagai udang bintang laut,
dikatakan demikian karena hidupnya bersimbiosis bersama bintang
laut. Ukurannya kecil, ketika dewasa panjangnya bisa mencapai 15 mm
atau sekitar 0.6 inci.Tubuhnya seperti tertutup oleh mantel yang sering
kali dengan garis-garis putih atau pola berbintik putih pada
punggungnya, sedangkan warna pada anggota tubuh lainnya dapat
bervariasi bergantung pada bintang laut yang menjadi
simbionnya.Adakalanya berwarna merah ungu dan bahkan bisa
menjadi transparan.Periclimenes soror akan sering berwarna “ungu
merah tua” jika di temukan pada Culcita, Protoreaser, atau
Pentaceraster, dan berwarna merah dengan punggung bergaris putih
ketika bersimbion dengan Acanthaster.

Klasifikasi Periclimenes Soror adalah sebagai berikut :


 Kerajaan (Kingdom) : Animalia
 Filum (Phylum) : Arthropoda
 Subfilum (Subphylum) : Crustacea
 Kelas (Class) : Malacostraca
 Kelas besar (Superclass) : Multicrustacea
 Subkelas (Subclass) : Eumalacostraca
 Bangsa (Ordo) : Decapoda
 Subordo (Subordo) : Pleocyemata
 Induk Bangsa (Infraordo) :Caridea
 Suku (Family) : Palaemonidae
 Marga (Genus) : Periclimenes
 Jenis (Spesies) :Periclimenes soror

B. Penyebaran
Periclimenes soror tersebar luas pada perairan global, utamanya di
seluruh Indo-Pasifik dan di Teluk Panama.Selain itu dapat juga
ditemukan di Jibouti, Kepulauan Hawaii, pulau Tuamotu, hingga meluas
ke Mexico, Kolombia, dan laut merah.
Tak jarang hewan mungil ini senantiasa ditemukan oleh beberapa
penyelam dan peneliti ketika hendak melalukan perpetakan dan
identifikasi pada berbagai macam jenis bintang laut. Itulah sebabnya
Periclimenes soror ditemukan di sekitaran perairan global. Di Indonesia
seperti halnya Raja Ampat dan Manado pernah melakukan identifikasi
pada hewan mungil ini, walau tak banyak mendapatkan data tapi
Periclimenes soror tampaknya menjalani hubungan saling
menguntungkan (simbiosis mutualisme) dengan bintang laut yang
menjadi simbionnya.

C. Adaptasi
Periclimenes soror yang notabenya hidup dan bersimbiosis
bersama bintang laut menjadikannya mampu hidup dan beradaptasi
sesuai dengan habitat si bintang laut tersebut.Misalnya pada bintang
laut Culcita yang banyak ditemukan pada perairan tropis.Selain itu,
Periclimenes soror juga dapat hidup hingga kedalaman 3-25 m.
Periclimenes soror juga sering dijumpai pada jenis bintang laut
Protoreaser nodosus yang habitatnya di daerah padang lamun atau
daerah rumpul laut lainnya.

D. Manfaat Ekologi dan Ekonomi


a. Manfaat Ekologi
Periclimenes soror membangun suatu hubungan atau simbiosis
mutualisme dengan berbagai jenis bintang laut yang menjadi
simbionnya.Salah satunya adalah Linckia laevigata yakni bintang laut
yang berperan sebagai pemakan bangkai sekaligus pengurai
jaringan hewan yang telah mati.

b. Manfaat Ekonomi
Periclimenes soror selalu hidup berdampingan bersama bintang
laut yang menjadi simbionnya, olehnya itu dapat juga di manfaatkan
sebagai hiasan dalam aquarium bersamaan dengan bintang laut
tertentu. Dan ini dapat menjadi daya tarik tersendiri bagi ekonomi
dunia mengingat juga adanya hubungan yang saling menguntungkan
antara Periclimenes soror dengan bintang laut yang menjadi
simbionnya tersebut.

E. Kandungan Gizi
Belum ada penelitian lanjutan mengenai kandungan gizi yang
terkandung di dalamPericlimenes soror sehingga kandungan gizinya
sendiri masih belum diketahui.
KESIMPULAN DAN SARAN

Periclimenes soror sang biota laut mungil yang membangun suatu


hubungan unik dengan berbagai macam bintang laut yang menjadi
simbionnya. Tersebar hingga perairan global bahkan dapat menyesuaikan
hidupnya bersama berbagai macam bintang laut.

Olehnya itu penulis berharap dengan adanya tulisan ini kiranya


Periclimenes soror perlu diidentifikasi lebih, sehingga mempunyai nilai
guna dan ekonomis yang tinggi utamanya dalam bidang kesehatan.

SUMBER :

- Antokhina, T.I, Britayev, T.A. 2010, Sea Stars and Their Macrosymbionts
in the Bay of Nhatrang, Southern
Vietnam.Rusia.Paleontological Journal.

-Barber, Paul H, dkk. 2014. Konservasi Biodiversitas Raja Ampat.Raja


Ampat.MB-RAI.

-Bruce, A.J. 2006.Pontoniine Shrimps (Decapoda:Palaemonidae) from the


Island of Socotra, with Descriptions of New Species of
Dactylonia Fransen, 2002 and Periclimenoides Bruce, 1990.
Zootaxa

-Gordon, Isabella. 1939. Redescriotion of Periclimenes Soror Nobili


(Crust-Acea, Decapoda). Annals And Magazine of Natural
History.

-Olliff, Eric R. Symbiosis of the Sea Star Shrimp (Periclimenes Soror)and


Cushion Star (Culcita Novaeguineae): Host Fidelity, Host
Finding, and Benefits. California.
-Setiawan, Fakhrizal. Panduan Lapangan Identifikasi Ikan Karang Dan
Invertebrata Laut. Manado

-Toha, AHA, dkk. 2015. Bintang Laut Linckia Laevigata Raja Ampat.
Malang. Journal of Biological Researches

-https://en.m.wikipedia.org/wiki/Periclimenes_soror diakses pada tanggal


19 Desember 2018
NAMA : ILHAM SAPUTRA JUNI

NIM : K1A1 17 011

Bonartemishistrio

Gambar 02. Bonartemishistrio

A. Morfologi

Bonartemishistrio merupakan bagian dari kelas


bivalvia.Bonartemishistrio merupakan moluska yang memiliki cangkang
(nama"bivalvia" berarti dua cangkang). Bonartemishistrio memiliki
cangkang yang tebal dan pipih (karena bagian dalam cangkangnya
mengkilat seperti cermin, maka orang cina menamainya bintang cermin),
dan panjang sekitar 35 mm. pada cangkangnya memiliki skulptur
(semacam bentuk 3 dimensi) dari aluralurkonsentristajamdanhalus.
Cangkangnyadihubungkandenganengsel, dengan 3 buahgigi cardinal
tanpagigi lateral, Sinus paliumdalam, mencuat. Bagiandalamputih.

Klasifikasi Bonartemishistrio adalah sebagai berikut


 Kerajaan (Kingdom) : Animalia
 Filum (Phylum) : Moluska
 Kelas (Class) : Bivalvia
 Sub klas (Sub Class) : BIVALVIA HETERODONTA
 Bangsa (Ordo) : VENEROIDA
 Induk Suku (Superfamily) : VENEROIDEA (VENERACEA)
 Suku (Family) : VENERIDAE
 Marga (Genus) : Bonartemis
 Jenis (Spesies) : Bonartemishistrio

B. Penyebaran

Bonartemishistrio sering ditemukan pada berpasir di padang lamun


pada dasar laut dangkal, dan dasar, dan dasar lumpur dari zona intertidal
ke zona subtidal sampai kedalaman lebih dari 30 meter. Umumnya
penyebarannya mulai dari jepang, Taiwan, korea, asia tenggara, dan
Australia.

C. Manfaat

a. Manfaat Ekonomi

Bonartemishistrio mempunyai kandungan protein yang baik dan


memiliki bagian dalam yang putih yang dikenal dengan milk shell. Dengan
kandungan yang terdapat didalmnya maka Bonartemishistrio merupakan
salah satu jenis bivalvia yang sangat baik untuk dibudidayakan karena
dapat bernilai ekonomi yang tinggi. Bonartemishistrio juga merupakan
bahan makanan yang sangat cocok untuk diolah menjadi bahan makanan
yang bernilai tinggi. Bukan hanya isinya namun kulit dari kerang juga
dapat dijadikan sebagai bahan dasar pembuatan semen yang dapat
menambah nilai ekonominya.

b. Manfaat Ekologi

Kerang merupakan moluska yang yang dapat menjadi pembersih


laut dari polutan karena dalam mencari makan bivalvia berkerja dengan
menyaring air laut untuk mendapatkan jatah makanan, kemampuan dalam
membersihkan polutan maka bivalvia masuk dalam kelompok Hewan
penyaring (filter feeder). Bivalvia secara garis besar mampu dimanfaatkan
sebagai organisme untuk melakukan bioremediasi ekosistem perairan.
Cara ini dapat digunakan untuk mencegah eutrofikasi dan ledakan
populasi alga, juga turunnya kadar oksigen di air akibat dekomposisi
materi organik oleh bakteri. Bivalvia yang digunakan untuk remediasi tidak
dapat dimakan namun dapat dijadikan pupuk dan pakan hewan ternak.
Kerang mengandung 0.8-1.2 persen nitrogen dan 0.06-0.08 fosfor.

D. Kandungan Gizi

kandungan yang terdapat didalam kerang sebenarnya rendah


lemak dankalori, yaitu dimana 10 kerang hanya mengandung kurang dari
100 kalori dan hanya sekitar 0,2 g lemak jenuh. Kerang juga merupakan
sumber mineral yang baik, yaitu tembaga, yodium dan zinc, serta
mengandung zat besi dan selenium. Kebanyakan rata-rata kerang
menyediakan kalium sebanyak 10 persen dari jumlah asupan yang
disarankan untuk setiap 100 gramnya. Kerang juga merupakan sumber
makanan yang rendah kolestrol.

SUMBER

- Coremap organisme moluska


- http://coremap.or.id/organisme/moluska/page/1 (diakses tanggal 1
november 2018)
- Bonartemis histrio , bintang cermin Taiwan
- https://zh.wikipedia.org/wiki/帆镜蛤(diakses tanggal 1 november 2018)
- hewan penyaring
- https://id.wikipedia.org/wiki/Hewan_penyaring ( diakses tanggal 4
november 2018)
NAMA : SYAWAL NURDIANZAH

NIM : K1A1 17 028

Lobatus Gigas

Gambar 03. Lobatus Gigas

A. Morfologi
B. Morfologi

Lobatus Gigas (Keong Ratu) merupakan salah satu spesies siput


laut yang lebih dikenal sebagai keong ratu, dan biasa juga di sebut
sebagai Keong Pink, Lambi, Botuto, atau Guarura (Berg 1976). Lobatus
Gigas merupakan siput besar dengan cangkang yang panjang ,seperti
siput lain yang bertubuh lunak,memiliki mongcong,sepasang tentakel,dan
dua eyes talks di atasnya yang khas dan mata kuning warna warni
(Randal 1964). Lobatus Gigas (Keong Ratu) dewasa biasanya memiliki
panjang 15–31 cm, sementara ukuran maksimum yang dilaporkan adalah
35.2 cm . Kulitnya sangat padat dan berat, dengan 9 hingga 11 lingkaran
dan bibir luar yang melebar dan menebal.

Spire adalah bagian menonjol dari Lobatus Gigas yang


mencakup whorl tubuh. Biasanya lebih panjang daripada di siput
strombida lainnya, seperti kerang goliat yang lebih besar. Dalam Lobatus
Gigas terdapat lapisan mengkilap atau glasir di sekitar mulut, kerang
dewasa berwarna merah muda pucat dan kadang kadang menunjukkan
warna krem, peach atau kuning dan berwarna magenta merah
kemerahan. lapisan peristeum merupakan bagian terluar dari cangkang .

Morfologi keseluruhan Lobatus Gigas (Keong Ratu) ditentukan


oleh gen, kondisi lingkungan seperti lokasi, makanan, suhu dan
kedalaman, dan interaksi biologis . Cangkang Lobatus Gigas remaja
sangat berbeda dalam penampilan dari Lobatus Gigas dewasa. Cangkang
Lobatus Gigas remaja memiliki bibir tajam yang sederhana, yang
memberikan cangkang kerucut. Cangkang kerang terbentuk dari sekitar
95% kalsium karbonat dan 5% bahan organik.
Lobatus Gigas memiliki kaki besar dan kuat dengan bintik-bintik
coklat, pangkal ujung depan kaki memiliki alur yang berbeda, yang berisi
kelenjar pedal. hanya sepertiga depan yang menyentuh tanah saat
bergerak. Columella dalam cangkang, berfungsi sebagai titik kontraksi
,otot otot yang kuat memungkinkan bagian-bagian lunak Lobatus Gigas
dapat berlindung di cangkang sebagai respons terhadap rangsangan yang
tidak diinginkan.

Lobatus Gigas memiliki cara penggerak yang tidak biasa, yang


dijelaskan pertama kali pada tahun 1922 oleh George Howard Parker
(1864–1955). Pertama Lobatus Gigas memperbaiki ujung belakang kaki
dengan mendorong titik operkulum berbentuk sabit ke dalam substrat,
kemudian memanjangkan kaki ke arah depan, mengangkat dan
melemparkan cangkang ke depan dalam gerakan melompat. Cara
bergerak ini dianggap mirip dengan lompat galah, menjadikan Lobatus
Gigas adalah pendaki yang baik pada medan vertikal. Gerak lompatan ini
dapat membantu mencegah predator mengikuti jejak kimia Lobatus Gigas.

Klasifikasi Lobatus Gigas adalah sebagai berikut :


Kerajaan (Kingdom) : Animalia
Filum (Phylum) : Moluska
Kelas (Class) : Gastropoda
Bangsa (Ordo) : Littorinimorpha
Suku (Family) : Strombidae
Anak suku (Subfamily) : Mytilinae
Marga (Genus) : Lobatus
Jenis (Spesies) : Lobatus Gigas

C. Penyebaran

Gambar 04. Daerah penyebaran Lobatus gigas

Lobatus Gigas adalah hewan asli dari pantai tropis Atlantik Barat
seperti Amerika Utara dan Tengah , spesies ini telah dicatat dalam
literatur ilmiah dan di dapatkan di
,Barbados,Bahama,Belize,Bermuda,Wilayah utara dan timur laut Brasil,
Pulau Providence di Kolombia,Kosta Rika,Republik
Dominika,Panama,Kepulauan Swan di
Honduras,Jamaika,Martinique,Alacran Reef, Campeche, Cayos Arcas dan
Quintana Roo, di Meksiko, Teluk Venezuela, kepulauan Los Roques,
Kepulauan Los Testigos, dan Sucre di VenezuelaHabitat

Lobatus Gigas hidup dari kedalaman 0,3–18 m hingga 25–35 m.


Keberadaannya bergantung oleh distribusi lamun dan ganggang. Di
daerah yang sangat dieksploitasi, Lobatus Gigas hanya di dapatkan di
kedalaman yang dalam. Lobatus Gigas (Keong Ratu) hidup di padang
lamun dan di substrat berpasir, biasanya menyukai jenis lamun Thalassia
Testudinum dan juga Syringodium sp dan rumput manatee (Cymodocea
sp. ). Lobatus Gigas remaja mendiami padang rumput lamun dangkal
,sementara Lobatus Gigas dewasa lebih menyukai dataran alga dan
padang lamun.

D. Adaptasi.

Proses adaptasi Lobatus gigas dimulai dari masa telur hingga masa
dewasa yang di awali dari betina yang bertelur dalam gelatinous string
yang di lapisi pasir atau padang lamun. Jumlah telur sangat bervariasi
tergantung pada kondisi lingkungan seperti ketersediaan makanan dan
suhu. Lobatus Gigas betina dapat bertelur beberapa kali selama musim
reproduksi, yang berlangsung dari bulan Maret hingga Oktober, dengan
puncak aktivitas terjadi dari Juli hingga September.

Embrio Lobatus gigas menetas 3-5 hari setelah pemijahan. Pada


saat menetas, protoconch (cangkang embrionik) tembus cahaya dan
memiliki warna latar putih, krem dengan tanda pustulate kecil.
Metamorfosis terjadi sekitar 16–40 hari sejak menetas, ketika protokonok
yang tumbuh sempurna tingginya sekitar 1,2 mm. Setelah metamorfosis,
Lobatus Gigas individu menghabiskan sisa hidup mereka di zona bentik
(di atau di permukaan sedimen), biasanya tetap terkubur selama tahun
pertama kehidupan mereka. Lobatus gigas mencapai kematangan seksual
pada sekitar 3 hingga 4 tahun, mencapai panjang cangkang hampir 180
mm dan berat hingga 5 kilogram. Lobatus gigas biasanya dapat hidup
hingga 7 tahun, meskipun di perairan yang lebih dalam usia hidup mereka
dapat mencapai 20-30 tahun dan perkiraan masa hidup maksimum
mencapai 40 tahun. Dipercaya bahwa tingkat mortalitas cenderung lebih
rendah pada kerang yang matang karena cangkangnya yang menebal,
tetapi bisa jauh lebih tinggi untuk juvenil (Kerang muda). Perkiraan telah
menunjukkan bahwa tingkat kematiannya menurun seiring dengan
meningkatnya ukuran dan juga dapat bervariasi karena habitat, musim
dan faktor lainnya.

Pada masa dewasa Lobatus Gigas melakukan proses adaptasi


melalui pengaturan osmotik cairan tubuhnya yang disebut dengan istilah
osmoregulasi. Pengaturan cairan bertujuan untuk menyamakan
konsentrasi garam dalam tubuh Lobatus Gigas (Keong Ratu) dengan
konsentrasi garam di lingkungan sekelilingnya.

Cara pengaturan osmolar pada tubuh Lobatus Gigas yaitu dengan


cara mengeluarkan kelebihan air tanpa kehilangan garam atau
mengeluarkan air dan garam dan mengganti garam yang hilang dengan
mengambil ion dari lingkungan secara aktif

E. Manfaat Ekologi dan Ekonomi


a. Manfaat Ekologi

Spesies ini ditemukan intertidal dan lepas pantai, pada terumbu


karang, terutama pada alga, karang pasir, dan habitat lamun. Lobatus
Gigas dewasa lebih suka dataran alga berpasir; juga ditemukan di
kerikil, puing karang, karang keras halus dan dasar batu pantai. Jarang
di dasar lumpur dan / atau lumpur yang lunak,grazer bentik. Selain itu
Filum Lobatus Gigas memiki mangsa berupa reptil, ikan,
udang,cumi,mamalia,dan gastropada (Randall 1964). Lobatus Gigas
sendiri merupaka herbivora, makan pada alga dan ganggang detritus.
Mereka mengkomsumsi beberapa jenis alga yang ada di rumput laut,
termasuk Cladophora sp dan Polysiphonia sp tapi bukan rumput itu
sendiri (Randall 1964) sehingga berperan aktif dalam daur hidup di
alam. Beberapa hewan ditemukan untuk dikomsumsi oleh keong ini dan
memicu kontrovensi bahwa mereka merupakan predator (Randall
1964).
b. Manfaat Ekonomi

Lobatus Gigas dikonsumsi selama berabad-abad dan secara


tradisional di pulau di West Indies dan Florida Selatan. Dimasak
mentah, diasinkan, dicincang atau diolah dalam berbagai macam
hidangan, seperti salad, chowder, gorengan, sup, rebusan. Meskipun
daging keong ratu digunakan untuk konsumsi manusia, kadang-kadang
juga digunakan sebagai umpan memancing . Lobatus Gigas adalah
salah satu sumber daya perikanan yang paling penting di Karibia: nilai
panennya adalah US $ 30 juta pada tahun 1992, meningkat menjadi $
60 juta pada tahun 2003. Total panen tahunan daging L. gigas berkisar
dari 6,519,711 kg hingga 7,369,314 kg antara 1993 dan 1998.

F. Kandungan Gizi
Kandungan gizi yang terdapat pada Lobatus Gigas (Keong Ratu)
Kalori sebanyak 165 Kcal, mangan 2226.09%,Vitamin B12
277.92%,Magnesium 71.0%, Protein 66.80%, copper 61.33%.
Berdasarkan kandungan gizi terebut Lobatus Gigas dapat mengatasi
anemia dan menjaga kesehatan jantung serta menjadi sumber energi
untuk tubuh.

SUMBER

- Fakultas perikanan dan ilmu kelautan universitas khairun ternate.


Program studi budidaya perairan. 2011.
- Ecology of Lobatus gigas. Leal, J.H., 2003. (www.sealifebase.ca)
- Lobatus gigas. From Wikipedia, the free encyclopedia. (
www.wikipedia.org )
- Lobatus gigas (Queen Conch). The Online Guide to the Animals of
Trinidad and Tobago Ecology.2015
- Cons. Lobatus gigas ( www.healthbenefitstimes.com )
NAMA : ANDI ABDUL AZIS

NIM : K1A1 17 032

Perna viridis

Gambar 05. Perna Viridis

A. Morfologi
Perna viridis (kerang hijau) merupakan salah satu spesies dalam
kelas bivalvia atau pelecypoda. Menurut BARNES (1974), pelecypoda
memiliki bentuk kaki yang merupakan pelebaran dari bagian bentuk
yang pipih lateral yang bentuknya menyerupai kapak kecil. Perna viridis
memiliki dua buah cangkang yang simetris dan tipis yang dapat dibuka
dan ditutup dengan umbo yang melengkung ke depan. Persendian dari
Perna viridis sangat halus dengan beberapa gigi yang ukurannya
sangat kecil. Otot aduktor dari Perna viridis memiliki ukuran yang relatif
kecil pada bagian anterior dan bahkan tidak terdapat oto aduktor.
Perna viridis memiliki panjang maksimun 16,5 cm, dan biasanya
berukuran 6 cm. Tepi luar cangkang berwaran hijau, bagian tengah
berwarna coklat dan warna putih keperalan pada bagian dalamnya.
Cangkang Perna viridis agak meruncing pada bagian belakang, pipih
pada bagian tepi dan terdapat pelapis periostrakum pada bagian
tengah. Warna Perna viridis berwarna hijau cerah pada fase juvenil dan
memudar menjadi coklat dengan tepi hijau pada saat dewasa. Bagian
dalam cangkang Perna viridis berwarna hijau kebiruan dengan garis
ventral cangkang yang cekung dan keras. Bagian mulut dari Perna
viridis terdapat gigi yang berpautan yaitu 2 pada cangkang sebelah kiri
dan 1 pada cangkang sebelah kanan.
Perna viridis memiliki 3 otot yang berfungsi menempelkan mantel
pada cangkang. Pada bagian posterior, tidak teratur bentuknya,
ditemukan otot aduktor dengan gambaran seperti ginjal yang berfungsi
memberi bentuk pada kerang hijau Perna viridis.

Klasifikasi Perna viridis adalah sebagai berikut


Kerajaan (Kingdom) : Animalia
Filum (Phylum) : Moluska
Kelas (Class) : Bivalvia
Sub klas (Sub Class) : Lamellibranchiata
Bangsa (Ordo) : Anisomyria
Induk Suku (Superfamily) : Mytilacea
Suku (Family) : Mytilidae
Anak suku (Subfamily) : Mytilinae
Marga (Genus) : Perna
Jenis (Spesies) : Perna viridis

A. Penyebaran
Perna viridis (kerang hijau) hidup pada daerah estuari, teluk dan
daerah mangrove yang bersubstrat pasir lumpuran serta tidak terlalu
tinggi salinitisnya. Perna viridis memiliki persebaran yang cukup luas
yaitu mulai dari laut India bagian barat hingga Pasifik barat, biasa juga
terdapat pada Teluk Persia di perairan Filipina, bagian timur dan utara
Laut China hingga Taiwan. Selain daerah diatas, daerah Indonesia juga
terdapat spesies Perna viridis dan ditemukan melimpah didaerah
perairan pesisir dan mangrove di Indonesia. Biasanya, jumlah Perna
viridis melimpah pada bulang Maret sampai bulan Juli pada areal
pasang surut dan subtidal. Perna viridis hidup dengan cara
bergerombol. Dengan benang byssusnya, Perna viridis menempel pada
benda benda keras seperti kayu, bambu maupun substrat yang keras.
Perna viridis (kerang hijau) termasuk dalam golongan hewan yang
hidupnya bergantung pada ketersediaan zooplankton, fitoplankton dan
material lainnya yang kaya akan kandungan organik. Jika dilihat dari
cara makannya, Perna viridis masuk dalam kelompok suspension
feeder, yaitu mendapatkan makanan yang kaya akan bahan organik
yang tersuspensi air dengan cara menyaring air tersebut.

B. Adaptasi
Kerang hijau Perna viridis yang hidup dalam kondisi lingkungan
yang berbeda dalam lingkungan dan habitat asalnya, maka kerang
akan melakukan adaptasi. Ketika Perna viridis dalam salinitas yang
berbeda dengan salinitas habitat awalnya, Perna viridis akan
melakukan proses adaptasi melalui pengaturan osmotik cairan
tubuhnya yang disebut dengan istilah osmoregulasi. Pengaturan cairan
bertujuan untuk menyamakan konsentrasi garam internal dengan
konsentrasi garam di lingkungan sekelilingnya.
Mekanisme pengaturan osmose pada tubuh kerang hijau yaitu
dengan cara mengeluarkan kelebihan air tanpa kehilangan garam atau
mengeluarkan air dan garam dan mengganti garam yang hilang dengan
mengambil ion dari lingkungan secara aktif.

C. Manfaat Ekologi dan Ekonomi


a. Manfaat Ekologi
Perna viridis (kerang hijau) menjadi salah satu biota lautyang dapat
berkembang biak dan mampu bertahan hidup di daerah pada
tekanan ekologis yang tinggi tanpa adanya gangguan yang
signifikan. Oleh karena itu, kerang hijau atau Perna viridis dapat
dengan mudah beradaptasi sehingga Perna viridis (kerang hijau)
banyak digunakan dalam budidaya perikanan. Caranya sangatlah
muda yaitu hanya dengan menancapkan atau menggunakan bambu
atau kayu ke dalam perairan yang terdapat bibit Perna viridis (kerang
hijau) maka kerang hijau akan dengan mudah tumbuh dan
berkembang biak tanpa pemberian makan.
b. Manfaat Ekonomi
Secara ekonomis, Perna viridis (kerang hijau) sangat mudah
dijadikan usaha budidaya perairan karena penangan yang minim.
Perna viridis memiliki daging yang dapat dijadikan sebagai sumber
pangan yang kandungan proteinnya cukup tinggi dibanding dengan
sumber protein lainnya. Sehingga dapat menghasilkan nilai
ekonomis yang cukup tinggi.

Gambar 06. Daging Perna viridis.

D. Kandungan Gizi
Gambar 07. Olahan masakan Perna viridis
Kandungan gizi yang terdapat pada Perna viridis (kerang hijau)
yaitu terdiri dari 47,6 g protein, 7,0 g lemak dan 19,9 g air. Berdasarkan
kandungan gizi dari Perna viridis (kerang hijau) menjadikan kerang
hijau sebanding dengan daging sapi , telur maupun daging ayam.
Meskipun hanya 30% dari bobot kerang hijau berisi daging, tetapi
dalam 100 g daging kerang hijau mengandung 100 kalori yang sangat
berguna dan bermanfaat bagi ketahanan tubuh manusia.

SUMBER :

Cappenberg, Hendrick A.W. 2008. Beberapa Aspek Biologi Kerang Hijau


Perna viridis Linnaeus. Jurnal osenaia, volume XXXIII No. 1.

Hutami, Febry E. 2015. Laju Filtrasi Kerang Hijau (Perna viridis) terhadap
Keletonema costatum pada Berbagai Tingkat Salinitas.
Diponegoro Journal Of Maquares. Volume 4, Nomor 1 tahun
2015.
NAMA : FAHRUL RAHMAN

NIM : K1A1 17 037

Pecten Jacobaeus

Gambar 08. Pecten Jacobaeus


A. Morfologi

pecten jacobaeus atau kerang mediterania adalah spesies


kerang,kerang air asin yg dapat dimakan, moluska kerang laut dalam
keluarga pectinidae,kerang.pecten jacobaeus bisa tumbuh hingga
panjang sekitar 120-140 mm (4,7-5,5 inci). Kedua katup memiliki bentuk
berbeda. Katup bawah, dengan mana hewan bertumpu di bawah,
sangat cembung dan berwarna terang, sedangkan katup atas datar dan
coklat. Mereka menunjukkan 14 hingga 16 iga (kerutan radial) dengan
penampang persegi panjang yang lebih atau kurang. Bagian dalam
katup halus seperti porselen.

Moluska memiliki di tepi mantel banyak tentakel pendek, antara


yang ada total 60 mata lensa biru-milimeter. Dengan cepat menutup
kedua katup itu dapat berenang menjauh beberapa meter jika terjadi
bahaya.
Kerang ini memakan organisme planktonik dan partikel makanan
terapung lainnya, yang mereka dapatkan dengan menyaring air laut
dengan ingsangnya.

Adapun klasifikasi dari pecten jacobaeus :

 Kingdom :animalia
 Divisi :mollusca
 Kelas :bivalvia
 Order : pectinida
 Family : pectinidae
 Genus : pectin
 Species :pectin jacobaeus
 Binomial name : pecten jacobaeus

B. Penyebaran

Gambar 09. Penyebaran Pecten Jacobaeus

 Laut mediterania
 Tunisia
 Laut Atlantik utara

C. Adaptasi
pecten jacobaeus biasanya hidup di laut mediterania.pecten
jacobaus biasanya hidup dengan rentang lingkungan :

Kisaran Kedalaman (m) : 33 - 100


Kisaran suhu (° ) : 16.368 - 19.203
Nitrat (umol / L) : 0,729 - 11,627
Salinitas (PPS) : 35.776 - 37.582
Oksigen (ml / l) : 3,268 - 5,465
Fosfat (umol / l) : 0,091 - 0,841
Silikat (umol / l) : 2.723 - 4.348

D. Manfaat ekologi dan manfaat ekonomi


a. Manfaat ekologi
Kerang ini biasa digunakan sebagai biofilter polutan karena
kerang menyaring makanannya menggunakan insang yang
berlubang-lubang hingga masuk dalam proses yaitu mengeluarkan
jasad yang tidak dikehendaki berupa kumpulan benda kecil atau
benda seperti feces, ke dalam air laut.

b. Manfaat ekonominya

Kerang ini biasanya dikomsumsi dan ditangkapKerang spesies


ini dikumpulkan secara komersial untuk konsumsi manusia dengan
menggunakan kapal keruk yang dibangun secara tepat yang tidak
menangkap sejumlah kecil kerang muda.

Para nelayan rekreasi biasanya mengumpulkan mereka selama


menyelam gratis, biasanya sampai kedalaman hingga 20-25
meter.Mengumpulkan mereka, bahkan untuk penggunaan pribadi,
menggunakan peralatan scuba biasanya dilarang keras.
Di banyak negara, itu dianggap sebagai kelezatan yang langka
dan berharga.Ini dapat disiapkan dengan berbagai cara seperti
risotto, rebusan kerang, campuran rebusan dan sejenisnya.Spesimen
yang lebih besar disiapkan pada barbeque.Secara pribadi, itu tidak
ketinggalan tiram dalam rasa dan rasa.Mereka juga dimakan mentah
dengan beberapa tetes lemon dan minyak zaitun

E. Kandungan gizi

Kandungan gizi yg terdapat dalam pecten jacobaeus yaitu:

 Energi 26,4
 Karbohidrat 0,7 g
 Lemak 0,2 g
 Protein 5 g
 Vitamin a 15 iu
 Vitamin c 0,9 mg
 Niacin 0,3 mg
 Folate 4,8 mcg
 Choline 19,5
 Kalsium 7,2 mg
 Besi 0,1 mg
 Magnesium 16,8 mg
 Phosphorus 65,7 mg
 Potassium 96,6 mg
 Sodium 48,3 mg
 Zinc 0,3 mg
 Selenium 6,7 mcg
 Kolesterol 9,9 mg
SUMBER

- alam,bahrul dkk.2012.hasil laut komersial molusca bivalvia dan


gastropoda.bandung.universitas padjajaran.
- Wikipedia.pecten jacobaeus.the free encyclopedia
- https://en.m.wikipedia.org/wiki/pecten-jacobaeus (diakses 3 november
2018)
- sea fishing how to. The great mediterranean scallop-pecten
jacobaeus.sea fishing how to
- https://www.seafishinghowto.com/marine-species/seashels/great-
mediterranean-scallop.html (diakses 3 november 2018)
- self nutrition data.mollusks,scallop,mixed species.raw.know what you
eat.
- https://nutritiondata.self.com/facts/finfish-and-shellfish-
products/4194/2 (diakses 3 november 2018)
NAMA : FATHUR RAHMAN

NIM : K1A1 17 038

Pecten Maximus

Gambar 10. Pecten Maximus


A. Morfologi

Pecten maximux memiliki cangkang yang cukup kuat. pecten


maximux memiliki warna merah dengan mantle marbling berwarna coklat
dan juga putih. pecten maximux juga dicirikan memiliki telinga yang yang
ukurannya sama di dua bagian puncak.katup bawah atau kanan,
berbentuk cembung dan sedikit dengan katup katup di bagian kiri atau
atas kiri yang datar.spesimen yang ukurannya agak besar, garisnya
terlihat hampir melingkar bahkan dapat berukuran 21cm.telinga telinga
yang menonjol dan lebar cangkang minimum setengah dan di telinga
anterior terdapat byssal notch yang tidak bergerigi dan sedikit.patung dari
katup adalah suatu khas dimana jumlahnya dapat berjumlah 12 hingga 17
dan tulang rusuk yang memancarkan luas dan juga banyak garis
konsentris yang terlihat jelas menunjukan pertumbuhan kerang itu. Di
telinga terlihat beberapa tulang rusuk yang tipis yang memancar dari
paruh. Dapat terlihat bentuk crenulated karena rusuk memancar mencapai
margin dari katup. katup kiri umumnya berwarna coklat pucat sedangkan
pada katup kanan bervariasi dari katup putih hingga krem sampai warna
coklat pucat yang terlihat kontras dengan warna merah muda, merah
ataupun kuning pucat.pada katup daat terlihat pola zig zag dan dapat juga
terlihat pita maupun bintik bintik berwarna merah,kuning cerah maupun
merah muda.saat muda pecten maximus melekat pada substrat dengan
byssus. Sedangkan pada pecten maximus dewasa mereka dapat
berenang dengan menggunakan katup yaitu membuka dan menutup
katup dengan cepat.otot adductor digunakan untuk membuka dan
menutup yang kuat dan sangat besar. Kaki adalah suatu ogan seperti jari,
yang berfungsi memutar benang byssal, yang melalui byssal notch di
telinga.terdapat dua lapisan bagian margin mantel. Yaitu lapisan paa
bagian dalam yang dibatasi halus dan juga bagian luarnyayang dilapisi
dengan tentakel yang panjangdan juga dua seri dengan jumlah 30 hingga
36 mata sederhana berwarna biru atau hijau gelap atau oselus pada dua
baris di bagian dasarnya. pecten maximus adalah hewan yang hemafrodit
sehingga tidak ada ukuran betina dan jantan pada saatnya. pecten
mampu melompat melalui relaksasi yang perlahan lahan oleh otot
adductor diserta dengan penutupan dan juga pembukaan katup dengan
cara yang cepat. Sehingga melompat ke belakang kerang.pecten
maximus biasanya diakibatkan untuk menghindari reaksi. Suatu kontak
eksperimental dapat terjadi dengan spesies bintang laut dapat
menimbulkan jenis respon energi yang sedikit berbeda dengan pectin
maximus. Respon penuh hanya dimulai dengan ekstraks asterias rubens
dan juga astropecten irregularis saat memangsa moluska.sedangkan jika
lompatan terbatas ataupun respon penutupan katup diakibatkan oleh
induksi bintang yang nom predator. ukuran specimen yang pernah
ditemukan berukuran 21 cm. tetapi ukuran kerang yang biasa ditangkap
berkisar antara 10 -16 cm.

 Kingdom; animalia
 Phylum; mollusca
 Class;bivalve
 Order;pectinida
 Famly;pectinidae
 Genus;pecten
 Species; pecten maximus

B. Adaptasi

Pecten maximus sering terdapat di daerah perairan lepas pantai


dan dapat ditemukan hingga 100m Hewan ini dapat ditemukan di kawasan
yang berlumpur dan juga di dasar pasir dan kerikil

C. Penyebaran

Gambar 11. Penyebaran Pecten Maximus

pecten maximus ditemukan di kawasan Eropa seperti di bagian


norwegia utara dan juga di semenanjung Iberia. Pecten maximus juga
ditemukan di britania raya dan juga di kawasan Irlandia. Tidak hanya di
kawasan Eropa,hewan ini juga ditemukan di kawasan Afrika barat dan
juga di kepulauan macronesia.

D. manfaat ekologi dan manfaat ekonomi


a. manfaat ekologi

Hewan ini bermanfaat dalam proses biofilter air. Hewan ini


menyaring makanannya dengan menggunakan ingsan yamg
berlubang lubang hingga masuk proses mengeluarkan jasad
berupa kumpulan benda kecil atau benda seperti feces ke dalam air

b. Manfaat ekonomi

Menurut data dari fao total tangkapan pecten maximus pada


tahun 1999 adalah 35.411 ton dan tangkapan terbesar yang
dilaporkan berasal dari Inggris dan Perancis yang masing masing
19.108 ton dan juga 12.745 ton. Dan juga dipercaya bahwa telah
terjadi eksploitasi berlebihan sehingga menghasilkan penegakan
hukum perikanan yang ketat. Kerang besar dipancing untuk
menggunakan kerang Newhaven walaupun persentase yang
sangat kecil yaitu 5% dikumpulkan menggunakan tangan oleh
penyelam.total nelayan nelayan kerang pecten maximus dan
scallop ratu aequipeten opercularis merupakan salah satu dari lima
perikanan teratas di perairan di Inggris. Penggunaan kerang besar
yasng ditarik untuk memanen dapat menyebabkan kerusakan
ekosistem yang luas.

Pectin maximus bisa dibudidayakan di akuakultur terutama


di negara norwegia dan Perancis.inggris,Irlandia,Perancis norwegia
dan Spanyol sudah terlibat dalam budidaya kerang, [uncak
produksinya pada tahung 1998 dengan 512 ton. Pada tahun 2004
produksinya hanya 213 ton dan nilai ekonomi sekitar 852.000 euro
atau sekitar 4 euro per kilogram.

Pectin maximus ditemukan mengandung asam domoic,


suatu racun yang menyebabkan keracunan kerang amnesik.
Sehingga mengkonsumsi kerang dianggap sebagai ancaman
signifikan bagi kesehatan masyarakat dan industri kerang.

E. Kandungan nilai gizi

Gambar 12. Kandungan Gizi pada Pecten Maximus

 Energi ; 90
 Lemak total ; 0,5
 Kolesterol ; 35mg
 Sodium ; 570mg
 Karbohidrat 5g
 Protein , 17 g

SUMBER
- Fao.species fact sheets pectin maximus.fisherier and aquaculture
department. www.fao.org/fishery/species/3516/en (diakses 3
november 2018 )
- Wikipedia.pecten maximus. The free encyclopedia
https://en.m.wikipedia.org/wiki/pecten_maximus (diakses 3 november
2018)
- seafood health facts.scallop. making swart choicer
https://www.seafoodhealthfacts.org/seafood -choices/description-top-
commercial-seafood-items/scallops (diakses 3 november 2018)
- marlin great scallop (pectin maximus) . national marine biological
library https://www.marlin.ac.uk/species/detail/1938 (diakses 3
november 2018)
Nama : RAMLI

NIM : K1A1 17 051

PAPHIES

a. Morfologi
Paphies adalah jenis dari kerang air asin yang besar, dapat
dimakan, kerang laut bivalve dalam family Mesodesmatidae.
Memiliki cangkang bulat besar, padat, bulat yang berwarna putih
dengan lapisan tipis periostracum kuning di bagian luar dan putih porselen
di bagian dalam. Mereka adalah bentuk cembung, kecuali dalam
beberapa sampel yang lebih besar yang dapat cekung pada margin ventra
.morfologi fungsional dari spectrum eselemataendemik (panjang
cangkang<20 mm) dari pantai yang diekspos gelombang dijelaskan. Di
Pantai Middleton Bay, Albany, Australia Barat, spesies terjadi bersamaan
dengan yang lebih kecil (panjang shell <13 mm) Donaxcolumbella.
Keduanya membuat migrasi yang diatur secara tidikal keatas dan
kebawah di pantai dalam swash dan backwash gelombang, masing-
masing. Munculnya dan kembali menggali kedalam pasir pantai sesuai
dengan ombak cepat di kedua taksa.

Adapun klasifikasi dari paphies:


 Kingdom : Animalia
 Filum : Mollusca
 Class : Bivalvia
 Ordo : Veneroida
 Family : Mesodesmatidae
 Genus : Paphies

b. Adaptasi
Adaptasi pada kehidupan seperti di pantai berenergi tinggi ini
termasuk cangkang yang memanjang dan di bagian belakang yang
diperkecil ke depan dan jala tentakel di dalam siphon inhalasi yang
menyaring butiran pasir dari rongga mantel tetapi memungkinkan
masuknya partikel detritus bahwa umpan suspensi Paphies pada
saat mereka diangkat ke kolom air dengan setiap gelombang
pecah. Secara internal, ctenidia yang relatif besar, palps labial
kecil, perut dengan banyak area penyortiran dan usus pendek
melengkapi P. elongata untuk hidup di habitat yang dinamis. Arus
penolakan yang kuat di rongga mantel membuatnya bersih dari
pasir.

c. Penyebaran:
Penyebarannhya di daerahpantai-pantaiselancar yang
terbuka di daerah ‘Northland’ (yaitudaerah Northland dan
Auckland), ‘Wellington’ (yaitu Wellington
danwilayahManawatu-Wanganui), dan Southland

d. ManfaatEkologidanekonomi
 Manfaatekologi.
Ketikaditemukan di lingkungan sub-pasangsurut,
Paphiesmembentuktempattidur.
Merekatoleranterhadapfluktuasisuhu air lautdansalinitas.
 Manfaatekonomi
paphies adalah filter-feeder aktif, menekan makanan
partikulat membentuk air yang dipompa melalui insang.
umpan pipi dengan menyaring partikel makanan dari
lingkungan berair sekitarnya.

e. Kandungangizi
mempunyai nutrisi tinggi seperti protein sebesar 56,08%;
karbohidrat 21%; lemak 5,95%; air 7,84%; abu 7,88% dan serat
kasar 1,25%. Asam aminonya cukup lengkap dengan spesifikasi
seperti jumlah total asam amino non esensiel (AANE) lebih besar
daripada asam amino esensiel (AAE)

SUMBER :
-Brian morton,The biology and functional morphology of the
high-energy beach dwelling Paphies elongata (Bivalvia:
Mactroidea: Mesodesmatidae). Convergence with the surf
clams (Donax: Tellinoidea: Donacidae)
-New Zealand Journal of Marine and Freshwater
Research 40(3):439-453 · September 2006-
Nawwar Z. Mamat Nutrition and Broodstock conditioning of the
New Zealand 2010Auckland University of technology
NAMA : ALFATH AKBAR J. DUNDU

NIM : K1A1 17 058

SPISULA SOLIDISSIMA

Gambar 13. Spisula Solidissima

A. Morfologi

Spisula solidissima merupakan moluska ganas yang berukuran besar


yang mempunyai morfologi yang unik karena bentuknya yang mirip kipas.
Spesies ini merupakan sejenis kerang mempunyai cangkang yang saling
berhadapan, simetris dan melengkung yang berfungsi untuk melindungi
dirinya. Di dalam cangkang tersebut terdapat daging yang sangat
bermanfaat karena dapat dikonsumsi oleh manusia dan mempunyai zat
gizi yang tinggi. Panjang dari spisula solidissima sekitar 20 cm. Warna
cangkang pada bagian luar coklat dan putih (dominan warna coklat),
sedangkan warna cangkang pada bagian dalam berwarna putih polos.
Adapun klasifikasi dari spisula solidissima adalah sebagai berikut :

Kingdom : Animalia

Phylum : Mollusca

Class : Bivalvia

Order : Veneroida
Family : Mactridae

Genus : Spisula

Species : S. Solidissima.

B. Penyebaran

Spisula solidissima merupakan spesies umum yang tersebar di pantai


Amerika Utara dari Novia Scotia ke Carolina selatan. Spesies ini juga
dapat ditemukan di Jepang Utara, tepatnya di Hokkaido karena telah
dibudidayakan di sana. Pada genus yang sama yaitu spisula solida
didistribusikan antara kedalaman 3 – 12 meter.di musim dingin spesies ini
muncul lebih lepas pantai, kelimpahannya pun bervariasi antara 54 – 332
individu. Kelimpahan tertinggi yang pernah terjadi yaitu pada tahun 2001
lalu pada bulan juni dan tahun 2002 pada bulan juli. Kadang kadang
spesies ini muncul dalam jumlah kecil sert tidak ada perbedaan distribusi
baik itu musim dingin maupun musim semi.

C. Adaptasi

Spisula solidissima adalah bivalvia laut yang mengalami pemijahan di


musim panas dan awal musim gugur di air hangat, mulai dari pantai lebih
awal, gamet disebar pada kolom air, telur kemudian menetas menjadi
larva dalam waktu 1 - 2 hari setelah pembuahan. Spisula solidissima juga
rentan terhadap berbagai parasit dan predator. Akan tetapi dengan
cangkang yang kuat terkadang spesies ini bisa bertahan dengan serangan
predator kecuali dengan individu yang masih muda yang masih belum
memiliki cangkang yang begitu tebal.

D. Manfaat Ekologi dan Ekonomi


 Manfaat Ekologi
Spisula solidissima dapat dimakan dalam keluarga mactridae,
biasanya spesies ini didapat dari kapal penangkap ikan sekaligus juga
dapat menangkap kerang seperti spisula solidissima ini. Daging kerang
tadi dapat digunakan sebagai bahan pembuatan sushi.

 Manfaat Ekonomi

Selain manfaat ekologi spesies ini juga mempunyai manfaat ekonomi,


misalnya, cangkangnya tadi dapat dijadikan sebagai hiasan di rumah atau
juga sebagai aksesoris seperti kalung, dan dapat dijual di pasaran dengan
kualitas yang cukup bagus. Begitu pula dengan dagingnya tadi dapat
dijadikan sushi dan dijual sehingga bisa bermanfaat secara ekonomi.

E. Kandungan Gizi

Pada spesies ini merupakan biota laut yang memiliki kandungan gizi
yang cukup tinggi sehingga perlu untuk dibudidayakan dan dilestarikan
agar tidak punah. Berikut ini merupakan kandungan gizi Spisula
Solidissima.

Kalori : 130

Lemak total : 1,7 g

Kolesterol : 57 mg

Natrium : 1,022 mg

Karbohidrat : 4 g

protein : 22 g

Vit A : 10 %

Vut C : 30 %

Calcium : 8 %
Selenium : 80 %

Besi : 130 %

SUMBER

- Northeast Fisheries Science Center (NEFSC). 56th Northeast Regional


Stock Assessment Workshop (56th SAW) Assessment Report. US
Dept Commer, Northeast Fish Sci Cent Ref Doc. 2013; 13-10: 868 p.
Accessed Online (August 2015).
- https://www.seafoodhealthfacts.org/description-top-commercial-
seafood-items/clams ( diakses pada hari Sabtu, 3 November 2018 jam
23.24 WITA.
- Wikipedia
- M. Dolbeth dkk, 2005. Population Structure and species dynamics of
Spisula Solida, Diogenes Pugilatora and Branchiostoma lanceolatum
along a temporal-spatial gradient in the south coast of portugal.
Portugal. Institute of marine research
NAMA : MUHAMAD RIFKI HIDAYAT

NIM : K1A1 17 073

Nautilus

Gambar 14. Nautilus

1. Klasifikasi Nautilus
Kingdom : Animalia
Filum : Moluska
Kelas : Cephalopoda
Subkelas : Nautiloidea
Ordo : Nautilida
Subordo : Nautilina
Familia : Nautilidae
Genus : Nautilus

o Spesies: Nautilus belauensis


o Spesies: Nautilus macromphalus
o Spesies: Nautilus pompilius, dilindungi undang-undang RI sejak
1999
 Subspesies: Nautilus pompilius pompilius
 Subspesies: Nautilus pompilius suluensis
o Spesies: Nautilus stenomphalus
2. Morfologi Nautilus

Gambar 15. Morfologi Nautilus

Nautilus satusatunya hewan cephalopoda yang memiliki


struktur tulang yang dieksternalisasi sebagai cangkang planisspiral.
Dapat tumbuh hingga 20 cm.Kepalanya kecil, tubuh ramping dan
memiliki lengan yang dua diantaranya berukuran lebih panjang.
Tiap lengan nautilus memiliki beberapa baris penghisap yang
jumlahnya tergantung jenis nautilusnya. Ukuran tubuh betina lebih
besar dari ukuran tubuh jantan. Betina memiliki ruang khusus
didalam cangkangnya untuk menyimpan telurnya. Cangkanya juga
berfungsi membuatnya mudah berenang dan mudah mengapung
untuk mendekati permukaan.

Pada cangkangnya terdapat motif ang berwarna coklat dan


utih. Didalam cangkangnya terdapat bilik-bilik atau ruangan.
Cangkangnya merupakan salah satu spiral logaritmik teraik yang
terbuat secara alami. Terdapat tentakel tampa penghisap. Mata
tidak mengadung kornea/ lensa. Kulitnya terdiri dari 2 lapisan yaitu
lapisan putih mette pada luar dan lapisan berwarna putih pada
bagian dalam.

3. Penyebaran Nautilus
Nautilus hanya ditemukan di , dari 30 ° LU sampai 30 ° LS dan
90 ° BT hingga 175 ° BT seekitar kawasan Indo-Pasifik. Mereka
mendiami lereng terumbu karang yang dalam. Nautilus merupakan
hewan nokturnal atau hewan yang aktiff dimalam hari untuk
mencari makanan dan kawin. Kedalaman terbesar dimana nautilus
ditemukan adalah pada kedalaman 703 m. Nautilus dapat
ditemukan pada kawasan Indo- Pasific Barat meliputi : Keplauan
Andaman, Ambon, Filipina, Papua Nugini sampai Fiji, timur laut dan
barat laut Australia

Gambar 16. Penyebaran Nautilus

Pada siang hari nautilus menghabisakan waktunya dibawah


lereng terumbu karang hingga kedalaman 450 m. Nautilus dapat
ditemukan hanya dalam beberapa meter saja seperti pada
Kaledonia Baru, Kepulauan Loyalty, dan Vanuatu. Hanya pada
kedalaman 5 m. Hal ini disebabkan karena perukaan air dengan
suhu yag dingin. Dibelahan khatulistiwa lainya ditemukan pada
kedalaman 100 m. Nautilis menghindari suhu air diatas 25 oC.

4. Adaptasi Nautilus
Nautilus tidak memiliki kornea maka untuk mencari makan ia
mengandalkan indra lainya yaitu penciuman. Bagian bawahnya
hampir sepenuhnya putih, membuat hewan itu tidak dapat
dibedakan dari perairan yang lebih cerah di dekat permukaan.
Mode kamuflase ini disebut dengan countershading.
Nautilus dapat bertahan dari tekanan atmosfer yang tinggi dan
tidak terpengaruh perubahan tekanan sebanyak 80 asmosfer
standar (1200 psi).Posisi cangkang yang berada diluar tubuhnya
memungkinkan Nautilus untuk menarik seluruh tubuhnya kedalam
rongga cangkang bila terdapat ancaman dari predator.

5. Manfaat Nautlus

a. Ekologi
Nautilus hidup dengan kedalaman beberapa ratus meter dan
beberapa meter saja di beberapa bagian khatulistiwa hidup
dibagian lereng terumbuk karang. Nautilus bermanfaat sebagai
pemakan sisa sisa hewan atau bangkai hewan yang mati dan
sebagai predator oportunistik. Mereka memakan molts dari
lobster , kelomang , dan bangkai jenis apapun

b. Ekonomi

Gambar 17. Pemanfaatan cangkang Nautilus

Di seluruh dunia, nautilus dikumpulkan atau diambil untuk


dijual sebagai hewan hidup atau untuk diukir cangkang untuk
dijadikan cendera mata dan barang koleksi, bukan hanya untuk
bentuk cangkangnya, tetapi juga lapisan cangkang yang dalam,
yang digunakan sebagai pengganti mutiara. Tidak kadang juga
adaa beberapa kolektor yang menjadikanya sebagai hewan
peiharaan atau untuk hewan hias yang diletakan pada
aquarium

6. Kandungan Nilai Gizi Yang Terdapat Dalam Nautilus


Belum ada penelitian tentang kandungan gizi dari nautilus
sehingga kandungan gizinya masih belum diketahui. Nautilus lebih
dimanfaatkan dalam keadaan hidup sebagai hewan hias dan
cangkangnya yang dijadikan karya seni.

SUMBER

-Animal Devercity Web. Nautilus


pompilius.https://animaldiversity.org/accounts/Nautilus_pompilius/. 2
November 2018

-Andrew J. Dunstan,Peter D. Ward,dan N. Justin Marshall.2011.Nautilus


pompilius Life History and Demographics at the Osprey Reef
Seamount, Coral Sea, Australia.

-Aquarium Of Pacific.Chambered Nautilus.


https://www.aquariumofpacific.org/onlinelearningcenter/species/chamb
ered_nautilus. 2 November 2018

-Dr. Abel Valdivia.2016. A Petition to List Chambered Nautilus (Nautilus


pompilius) as Endangered or Threatened Species Under the Endangered
Species Act.
-Fina Saffuteri Sarif, dkk.2017.Kemunculan Paper Nautilus Diperairan
Teluk Tomini Kabupaten Parigi Moutong, Provinsi Sulawesi Tengah.

-Nova Mujiono.2009.Cephalopoda Bercangkang di Indonesia

-Patrizia Jereb. Chambered Nautiluses.Vol:1.No:4

-Rianta Pratiwi.2006. Biota Laut: Bagaimana Mengenal Biota Laut.Vol:


XXXI. No: 1

-Wikipedia. https://en.wikipedia.org/wiki/Nautilus.2 November 2018


NAMA : NUR MUHAMMAD RAMADHAN USMAN

NIM : K1A1 17 078

Penaeusesculentus

Gambar 18. Penaeusesculentus

A. Morfologi
PenaeusEsculentusatauyang biasa disebut sebagai“the brown
tiger” merupakan sejenis udang yang berwarna seperti kulit harimau
yaitu bergaris-garis coklat, untuk Penaeus Esculentus betina dewasa
tumbuh antara 2,5 dan 3,5 cm panjang karapas dan tumbuh maksimal
hingga 5,5 cm, dan untuk penaeus esculentus jantan tumbuh maksimal
hingga 4 cm panjang karapas.

Adapun klasifikasi dari penaeus Esculentus:


 Kingdom : Animalia
 Filum : Arthropoda
 Subfilum : Crustacea
 Class : Malacostraca
 Ordo : Decapoda
 Subordo : Dendrobranchiata
 Family : Penaeidae
 Genus : Penaeus
 Species : P. esculentus
 Binomial name: Penaeus esculentus
B. Adaptasi
Paneausesculentus biasanya hidup di daerah tropis perairan
Australian, dan muara pantai dan perairan dangkal.
Paneausesculentus remaja biasanya hidup di padang lamun dan
dewasanya tumbuh dipesisir perairan lumpur dan lumpur bersubstrat
dengan kedalaman 30 m, dengan rentang lingkungan :

Kisaran kedalaman (m) : 7.6 - 61.3645


Kisaran suhu (° C) : 24.703 - 26.692
Nitrat (umol / L) : 0,149 - 0,923
Salinitas (PPS) : 35.037 - 35.354
Oksigen (ml / l) : 4,572 - 4,685
Fosfat (umol / l) : 0,104 - 0,147
Silikat (umol / l) : 0,380 - 1,309

C. Penyebaran:
Penaeus Esculentus biasanya terdapat diperairan indopasifik
khususnya Australia, adapun beberapa daerah penyebarannya:
 Teluk Australia
 Pantai Arnhem ke Teluk carpenteria
 Laut Samudera hindia
 Teluk Shark
 Laut/ teluk Samudera pasifik.

a. Manfaat Ekologi dan ekonomi


 Manfaat Ekologi
Penaeus Esculentus biasanya hidup dipadang lamun, dan
kelangsungan hidupnya dengan memakan segala jenis
makanan yang ada dilingkungannya baik itu sisa-sisa organic
hewani maupun nabati “Omnivora”
 Manfaat Ekonomi
 Sebagai bahan makanan karna kaya akan nilai gizi, yang
dapat diolah menjadi keripik, abon, terasi.
 Dapat dijual ke konsumen. The Northern Prawn Fishery
(NPF) adalah salah satu dari Australia perikanan yang paling
penting: ekspor tahunannya menghasilkan antara $ 100 juta
dan $ 150 juta (Dan et al. 1994). penangkapan ikan
komersial terdiri dari delapan spesies udang,
tetapi tiga dari mereka - udang pisang (Penaeus
merguiensis), udang harimau coklat (Penaeus esculentus)
dan udang harimau yang berlekuk (Penaeus semisucatus) –
membuat naik hampir 80% dari tangkapan rata-rata
pertahunnya.
 Kulit/ cangkangnya dapat dijadikan sebagai campuran bahan
pelet

e. Kandungan gizi
Energy : 71.0 kcal
Lemak total : 1.01 gram
Lemak jenuh : 0.261 gram
Karbihidrat : 0.91 gram
Gula : 0.0 gram
Protein : 13.61 gram
Garam : 566.0 mili gram

Udang windu, Penaeus esculentus Haswell dengan rata-rata 20,8


± 0,3 g, kisaran 13,9-27,7 g, mengandung lipid ekstraksi 1-2%, protein
13% (metode biuret) dan 71-74% air (basah berat). Dalam 21 hari, berat
udang yang diberi makan meningkat sebesar 3%. Dari tiga kompartemen
jaringan yang berbeda, perut, cephalothorax, dan kelenjar pencernaan,
perut menyumbang protein terbanyak (330 mg) dan lipid (35 mg)

SUMBER
-Brien,J.O. 1994. Ontogenik Changes In The Diet Of Jouvenile Brown
Tiger Prawns Penaeus Esculentus. Marine Ecology Progres Series
Vol. 112 : 195-200

-Pernas, Ernesto &GloriaGonzalez. 1983. Relationships between benthic


infauna and environmental factors in three beaches of the Ria de
Arosa embayment (Spain) using canonical correlation analysis.
3(68) : 229-244.

-Penaeus Esculentus.
https://mare.istc.cnr.it/fisheriesv2/species;jsessionid=LEUFjCObLc
YCglgMm9FPsNwDCmR-vNrqi91L4W75DaTMZZOoe8zX!-
940980805?lang=en&sn=27751 diakses pada hari Rabu, 31
Oktober 2018 jam 20.18 WITA.
-Wild Fisheries Research Program . 2008/2009. Brown Tiger Prawn
(Penaeus Esculentus).
-Wang , You-Gan and David Die. 1996. Stock-Recruitment Relationships
of the Tiger Prawns (Penaeus esculentus and Penaeus
semisulcatus) in the Australian Northern Prawn Fishery. Mar.
Freslzwuter Res. Vol. 47: 87-95.
NAMA : SITTI NUR FADILA

NIM : K1A1 17 088

Palaemon Serratus

Gambar 19. Palaemon Serratus

A. Morfologi
Palaemon serratus adalah udang Palaemonid yang berumur
pendek. Palaemon serratus sebagai dekapoda berasal dari lima
pasang pelengkap berjalan (pereopoda) yang ditemukan pada
bagian belakang cephalothorax hewan ini (Smaldon et al., 1993).
Mimbar khas dapat digunakan untuk membedakan udang umum
dari spesies lain. Pada spesies ini, rostrum melengkung ke atas,
bercabang dua di ujung dan memiliki 6–7 gigi di sepanjang tepi
atasnya, dan 4–5 gigi di tepi bagian bawahnya. Lima segmen
pertama dari perut yang dikenal sebagai pleopoda yang digunakan
untuk mendorong udang ini melalui air. Tiga pelengkap pertama
pada toraks dimodifikasi untuk digunakan dalam memberi makan,
dan lima pasangan yang tersisa dikenal sebagai pereopoda. P.
serratus berwarna coklat muda, dengan pola kemerahan, dan
biasanya dengan panjang 100 milimeter (3,9 inci). P. serratus
umumnya menembus cahaya dengan garis merah/coklat pada
bagian kerapas dan perutnya.

Klasifikasi dari Palaemon serratus :

 Kerajaan : Animalia
 Filum : Arthropoda
 Subphylum : Crustacea
 Kelas : Malacostraca
 Subkelas : Eumalacostraca
 Superoder : Eucarida
 Urutan : Decapoda
 Subordord : Pleoctemata
 Superfamily : Palaemonoidea
 Keluarga : Palaemonoidea
 Subfamily : Palaemoninae
 Genus : Palaemon
 Spesies : Palaemon serratus
B. Penyebaran

Palaemon serratus memiliki distribusi geografis yang luas, mulai


dari pantai Atlantik Utara sampai Barat, di Inggris, Irlandia Selatan
seperti di Mediterania, Laut Hitam dan pantai Mauritania (Guraeo &
Ribera 2000; BIM 2008). Palaemon serratus bermigrasi dari perairan
dalam di musim dingin ke perairan dangkal di musim panas hal ini
dikarenakan adanya kerentanan terhadap suhu dingin dan salinitas
rendah. P. serratus melakukan migrasi tidal dan diurnal dalam skala
yang kecil, ini untuk menghindari variasi tingkat salinitas (Forster
1951).

C. Habitat
Tergantung pada musim Palaemon serratus, dapat ditemukan
di pantai berbatu, di muara dan di perairan lepas pantai yang lebih
dalam, di kolam atau di antara ganggang di pantai bagian bawah
(Forster 1951; González-Ortegón dkk. 2006; Henderson & Bird 2010).
Suhu dan salinitas mempengaruhi habitat tahapan kehidupan
Palaemon serratus. Umumnya udang tersebar merata di seluruh
bagian Perairan laut Eropa antara Laut Mediterania di selatan dan
perairan pesisir Inggris yang beriklim sedang dan Irlandia di utara
(Forster, 1951).

D. Adaptasi

Palaemon serratus hidup selama 3-5 tahun dalam berkelompok


di celah berbatu dengan kedalaman hingga 40 meter (130 kaki).
Populasi Palaemon serratus banyak di temukan pada musim gugur.
Variasi umur panjang palaemon serratus dikaitkan dengan tingkat
pertumbuhan, suhu serta di hubungkan dengan variasi lingkungan
(Guerao et al. 1994).

Palaemon akan menjalani osmoregulasi untuk bertahan hidup


dalam berbagai kondisi dan kemampuan osmoregulasinya bervariasi
dengan ukuran, jenis kelamin dan kondisi reproduksinya. Meskipun
demikian, dalam salinitas yang ekstrim osmoregulasi dibatasi oleh
suhu rendah (Spaargaren 1972).

E. Reproduksi

Reproduksi palaemon serratus menunjukkan dimorfik secara


seksual, betina dewasa mencapai ukuran yang lebih besar secara
signifikan (Forster, 1951; Berglund, 1981). Untuk palaemonids
perempuan, ukuran tubuh yang lebih besar juga memungkinkan
peningkatan fekunditas (Guerao et al., 1994). palaemon serratus pada
pria lebih cepat dewasa daripada wanita (Stamps & Krishnan 1997),
mencapai kematangan pada usia enam hingga tujuh bulan (wanita
dewasa pada sembilan sampai sepuluh bulan) (Forster 1951). Fase
larva planktonik dicirikan oleh periode yang bergantung pada suhu
pertumbuhan inkremental dan metamorfosis (Reeve, 1969a; Kelly et
al., 2012), sedangkan salinitas telah terbukti mempengaruhi tingkat
kematian selama tahap kehidupan awal (Kelly et al., 2012 ). P.
serratus akan berpasangan setelah betina berganti bulu dan fertilisasi
bersifat internal. Betina akan membawa telur yang dibuahi secara
eksternal pada pleopodanya selama sekitar empat bulan pada suhu
antara 9-118oC (Guerao & Ribera 2000).

F. Manfaat
1. Ekologi
Palaemon Serratus dapat sebagai penghubung rantai
makanan, pada fase larva dapat digolongkan kedalam zooplankton
yang menjadi santapan para predator biasanya mereka dimangsa
oleh berbagai ikan, termasuk spesies Mullidae, Moronidae,
Sparidae dan Batrachoididae.

2. Ekonomi
Palaemon serratus telah dieksploitasi secara komersial
menggunakan pukat udang di sepanjang pantai selatan Inggris.
Palaemon serratus sebagai komponen makanan berkualitas tinggi
dan bernilai tinggi di Eropa. Banyak disajikan di restoran-restoran
karena rasanya yang enak dan kandungan gizinya sangat baik,
sehingga nilai ekonomis dari Palaemon serratus sangat tinggi.

G. Kandungan Gizi
Kandungan gizi yang terdapat pada Palaemon serratus yaitu
:
 Energi : 297 kkal
 Karbohidrat : 0.91 gr
 Lemak : 1.01 gr
o Tak jenuh : 0.115 gr
o Tak jenuh tunggal : 0.080 gr
 Protein : 13.61 gr
 Air : 83.01 gr
 Vitamin A : 180 IU
 VIitamin D : 2 IU (1%)
 Kalsium : 54 mg (5%)
 Besi : 0.21 mg (2%)
 Magnesium : 22 mg (6%)
 Fosfor : 244 mg (35%)
 Kalium : 113 mg (2%)
 Natrium : 566 mg (25%)
 Zink : 0.97 mg (10%)

Palaemon Serratus juga mengandung omega-3 dalam


jumlah yang banyak dan kadar merkuri yang rendah.
Mengandung kolesterol dalam jumlah yang signifikan antara
122 hingga 251 mg. Mengonsumsi ini dapat menyehatkan
sirkulasi dalam tubuh karena kadar lemak jenuh yang rendah
sehingga kadar koleterol yang terkandung di dalamnya
bermanfaat untuk meningkatkan rasio LDL terhadap HDL
dan menurunkan kadar trigliserida dalam darah. Tetapi
mengonsumsinya tidak boleh dalam jumlah yang berlebihan.

SUMBER

-https://en.wikipedia.org/wiki/Palaemon_serratus
-Huxley, Richard. 2011. Population structure and morphology of the
prawn Palaemon serratus (Pennant, 1777) in Welsh coastal waters
with a consideration of two options for regulating the fishery.

-Kelly, Eoghan, Oliver, Tully, dkk. 2008. The Shrimp (Palaemon


serratus P.) Fishery: Analysis of the Resource in 2003-200. Fisheries
resource series Vol. 8 (2008) ISSN 1649-5357.

-Emmerson, Jack & Haig, Jodie & Robson, dkk. (2016). Size-selective
fishing of Palaemon serratus (Decapoda, Palaemonidae) in Wales,
UK: implications of sexual dimorphism and reproductive biology for
fisheries management and conservation. Journal of the Marine
Biological Association of the United Kingdom. -1. 1-10.
10.1017/S0025315416000722.

-Ryan, Haig, J, Williams, N.M. 2014. A review of the Palaemon serratus


fishery: biology, ecology & management. Bangor University, fisheries
and conservation report no.38
Nama : YOGHY ADI PRATAMA
NIM : K1A1 17 090

ASTACUS ASTACUS/UDANG KARANG EROPA, UDANG KARANG


YANG MULIA, DAN UDANG KARANG BERJARI LEBAR

Gambar 20. Astacus

A. Klasifikasi
Kerajaan: Animalia

Divisi: Euarthropoda

Subphylum: Crustacea

Kelas: Malacostraca

Memesan: Decapoda

Keluarga: Astacidae

Marga: Astacus

Jenis: A. Astacus

Spesies
Astacus astacus
Astacus leptodactylus
Astacus pachypus

B. MORFOLOGI

Terdiri dari kepala dan thorax yang tertutup oleh karapas dan
memiliki abdomen yang terdiri dari enam segmen. Memiliki capit yang
besar karena itu dijuluki udang karang berjari besar .Secara umum
memiliki tubuh yang berkulit sangat keras dan tebal, terutama di bagian
kepala, yang ditutupi oleh duri-duri besar dan kecil. Matanya agak
tersembunyi di bawah cangkang, ruas abdomen yang ujungnya berduri
tajam dan kuat. Udang karang berjari lebar juga memiliki dua pasang
antena, yang pertama kecil dan ujungnya bercabang dua, disebut juga
sebagai kumis. Antena kedua sangat keras dan panjang dengan pangkal
antena besar kokoh dan ditutupi duri-duri tajam, sedangkan ekornya
melebar seperti kipas serta memiliki warna yang biasnya berwarna gelap.

C. PENYEBARAN
Wilayah Tyrol terdiri dari Utara (NT, Austria), Selatan (ST, Italia)
dan Timur Tyrol (ET, Austria). Sementara South Tyrol terutama dihuni
oleh Pallipes Austropotamobius. North Tyrol didominasi oleh Astacus
astacus (34 populasi) dan Torrentium Austropotamobius (2 populasi). Ada
juga beberapa badan air di Tyrol yang dihuni oleh spesies yang
diperkenalkan. Sedangkan Astacus leptodactylus, Eschscholtz, yang
terjadi di Tyrol Utara dan Timur, adalah spesies Eropa, Pacifastacus
leniusculus, (masing-masing satu populasi di NT dan ST) dan Orconectes
limosus (satu populasi dalam ST) berasal dari Amerika Utara dan karena
itu pembawa wabah udang karang. Untungnya, hingga sekarang populasi
ini telah dibatasi untuk badan air yang terisolasi dan belum menunjukkan
apapun kecenderungan dispersi.
D. ADAPTASI

Spesies paling umum dari udang karang di Eropa, dan bahan


makanan tradisional. Seperti udang karang lainnya, A. astacus terbatas
pada air tawar, hidup hanya di sungai yang tidak tercemar, sungai, dan
danau. Jantan bisa tumbuh hingga 16 cm, dan betina mencapai 12 cm.

Lobster Eropa hidup di malam hari dan memakan cacing ,


serangga air , moluska , dan tanaman, menghabiskan hari beristirahat di
dalam liang . Mereka menjadi dewasa secara seksual setelah tiga sampai
empat tahun dan serangkaian moults , dan berkembang biak pada bulan
Oktober dan November. Telur yang dibuahi dibawa oleh betina, melekat
pada pleopoda , sampai bulan Mei berikutnya, ketika menetas dan
menyebar. Predator utama A. astacus , baik sebagai remaja maupun
dewasa, adalah cerpelai , belut , bertengger , tombak , berang-berang ,
dan muskrat .

E. MANFAAT EKOLOGI

Ascastus-ascastus ini hidup di daerah yang berlubang-lubang.


Kemudian juga dapat hidup di daerah air tawar, untuk di lingkungan
sekitarnya ascastus-ascastus ini dapat memakan hewan air lain seperti
siput, serangga dan ikan mati. Dimana untuk manfaat ekologinya sendiri
spesies ini menjaga temapat tinggalnya agar nyaman serta mendapat
makanan yang cukup di daerah tempat tinggalnya.

F. MANFAAT EKONOMI

Manfaat ekonomi dari spesies ini ialah dapat diperjual belikan


karena memiliki protein tinggi sehingga dapat dijadikan sumber
penghasilan. Utamanya pada negara Australia, masyarakat disana sangat
mengincar makanan ini karena kandungan yang dimilikinya.

G. KANDUNGAN GIZI

 Thiamin (Vitamin B1) : Vitamin ini berperan penting dalam menjaga


kesehatan kulit serta proses metabolisme protein dan lemak.
 Riboflavin (Vitamin B2) : Vitamin ini sangat berperan dalam
pembentukan sel darah merah, glikogen, molekul steroid dan
menyokong berbagai pertumbuhan organ tubuh.
 Niasin (Vitamin B3) : Vitamin ini bermanfaat sebagai antioksidan.
Vitamin ini membantu meningkatkan kesehatan system pencernaan
dan mengurangi gangguan pada perut dan usus.
 Vitamin B6 : Vitamin ini dikenal juga dengan istilah Piridoksin yang
sangat bermanfaat bagi pertumbuhan tubuh. Vitamin ini memegang
peranan penting dalam proses sintesis lemak dan produksi antibodi
bagi pertahanan tubuh.
 Vitamin B12 : Vitamin ini sangat berperan dalam kesehatan sel
saraf. Berperan sangat penting dalam pembuatan DNA dan RNA
manusia.
 Vitamin E : Vitamin E sangatlah berperan dalam menjaga jaringan
dalam tubuh manusia seperti kulit, mata, sel darah merah, hingga
hati.
 Calcium : Mineral ini sangat berguna bagi metabolisme tubuh,
penghubung antar saraf, kerja jantung, pergerakan otot, menjaga
keseimbangan cairan tubuh, mencegah osteoporosis,
menyeimbangkan tingkat keasaman darah, mengatasi kencing
manis (dengan mengaktifkan pankreas), dan masih banyak lagi.
 Zat besi (iron) : Zat ini dikenal sebagai mineral utama pembentuk
sel darah merah. Selain itu mineral ini memiliki fungsi utama lain
yaitu untuk mengontrol transportasi oksigen dalam peredaran darah
kita. Mineral ini juga sangat membantu dalam menjaga kekebalan
tubuh.
 Folate : Mineral ini berperan aktif dalam proses pengolahan
informasi dan daya ingat. Kekurangan mineral ini dapat
menyebabkan anemia (kekurangan darah). Mineral ini juga sangat
bermanfaat bagi kesehatan janin dalam rahim ibu.
 Fosfor : Fungsi utama mineral ini adalah pemberi energi dan
kekuatan dalam proses metabolisme lemak dan pati. Mineral ini
sangat penting dalam menjaga kesehatan gigi dan gusi, serta
sintesa DNA dan penyerapan kalsium bagi tubuh.
 Magnesium : Mineral ini dikenal sebagai mineral anti stress. Mineral
ini berpengaruh dalam proses pembekuan darah, menurunkan
tekanan darah, membantu memelihara kekuatan tulang dan
membatasi efek dari radikal bebas.
 Seng (zinc) : Mineral ini dikenal dekat oleh kalangan pria karena
mampu meningkatkan produksi dan kualitas sperma pada pria.
Mineral ini juga mampu menghilangkan disfungsi seksual bagi pria.
Selain itu mineral ini berguna untuk kesehatan kulit, menjaga level
gula dalam darah dan sangat penting bagi perkembangan anak.

SUMBER

-D. SINT, J. DALLA VIA, L. FÜREDER., 2005, MORPHOLOGICAL


VARIATIONS IN ASTACUS ASTACUS L. AND
AUSTROPOTAMOBIUS PALLIPES (LEREBOULLET)
POPULATIONS, Bull. Fr. Pêche Piscic. 376-377: 637-652.

-https://en.wikipedia.org/wiki/Astacus_astacus.

-https://en.wikipedia.org/wiki/Astacus
NAMA : RIZKI AJI NUGROHO

NIM : K1A1 17 087

Udang Galah (Macrobrachiumrosenbergii)

Gambar 21. Macrobrachiumrosenbergii


A. Morfologi
Udang galah termasuk dalam filum Arthropoda, kelas Crustacea,
Ordo Decapoda, family Palaemonidae dan sub family Palaemoninae.
udang galah merupakan udang yang memiliki cirri paling berbeda dari
jenis udang lain yakni bentuk rostrum panjang dan melengkung. Rostrum
atas terdapat 11-13 gerigi sedangkan bagian bawah terdapat 8-14 gerigi.
Warna tubuhnya dominan krem kekuningan memiliki berat 113.4 gram
Bagian dada nya terdapat 5 pasang kaki untuk jalan (periopoda).
Pada bagian badan terdiri dari 5 ruas yang dilengkapi kaki renang
(pleipoda). Pada udang jantan dewasa, pasangan kaki jalan kedua
tumbuh sangat panjang dan besar, panjangnya dapat mencapai 1.5 kali
panjang badannya, Namun pada udang betina, pertumbuhan kaki jalan
kedua tidak begitu mencolok. Bagian ekor adalah ruas terakhir dari ruas
badan . Yang kaki renangnya berfungsi pengayuh atau biasa disebut ekor
kipas. Uropoda terdiri dari bagian luar (eksopoda), bagian dalam
(endopoda) dan bagian ujungnya yang meruncing disebut telson.
B. Habitat dan Penyebaran

Spesies ini penyebarannya di seluruh zona tropis dan subtropis di


dunia. Udang galah dapat kita temukan di sebagian besar wilayah air
tawar termasuk danau, sungai, rawa, irigasi parit, kanal, kolam, serta di
daerah muara. Udang galah membutuhkan air payau pada tahap awal dari
siklus hidupnya, karena itu udang galah ditemukan dalam air yang secara
langsung atau tidak langsung yang berhubungan dengan laut.

Secara alami udang galah hidup di air tawar, udang galah bersifat
eurihaline atau toleran terhadap salinitas 0-20 ppt. Saat pembenihan
udang galah membutuhkan kualitas air dengan pH pada air payau 7,0-8,5
ppm serta dengan suhu 28-31ºC. Persyaratan kualitas air yang
disarankan untuk pembesaran udang galah yaitu dengan suhu 28-31°C,
pH berkisar antara 7- 8,5, oksigen terlarut antara 3-7 ppm, salinitas 0 ppt,
alkalinitas 20-60 ppm, kesadahan 30-150 ppm, nitrit kurang dari 2 ppm
serta nitrat kurang dari 10 ppm.

C. ADAPTASI

Udang galah merupakan udang yang mampu bertahan hidup dalam


lingkungan air payau dan air tawar, tetapi budidaya udang galah masih
memiliki masalah, udang galah menggunakan energi yang cukup tinggi
untuk mempertahankan tekanan osmotik cairan tubuhnya agar seimbang
dengan media hidupnya. Sebagian besar genus Macrobrachium
mempunyai kemampuan yang kuat dalam mengatur osmoregulasi pada
lingkungan air tawar maupun pada lingkungan dengan salinitas yang
berbeda, namun akan kehilangan kemampuannya pada salinitas tinggi
Oleh sebab itu, untuk menghasilkan perkembangan udang galah yang
cepat, diperlukan kondisi lingkungan yang meminimalkan penggunaaan
energi untuk proses osmoregulasi sehingga energi dapat digunakan untuk
memaksimalkan perkembangan udang galah.
D. MANFAAT EKOLOGI DAN EKONOMI
 Manfaat Ekonomi
Udang galah tidak menimbulkan pencemaran lingkungan, baik
berupa limbah air kotor maupun bau amis, untuk melakukan
budidaya udang galah, kolam harus memenuhi syarat- syarat untuk
selalu menjaga kondisi air kolam dalam keadaan bersih dan tidak
tercemar. Dengan demikian tidak ada kekuatiran terjadinya
pencemaran lingkungan akibat maraknya pembudidayaan udang
galah. Dalam hal ini nilai jualnya sangat menjanjikan
 Manfaat Ekologi
Macrobrachium rosenbergii adalah spesies yang bermanfaat bagi
perikanan komersial dan juga merupakan habitat penting bagi
organisme lain. Kerapatan besar udang galah dapat membuat
ekosistem yang menciptakan habitat biogenik penting untuk
keanekaragaman hayati sungai.

E. KANDUNGAN GIZI

Gambar 22. Tabel gizi pada Macrobrachiumrosenbergii


Berdasarkan gambar tabel di atas dapat diuraikan sbb:

 Kandungan kalori dari udang galah 135 termasuk kategori rendah


 Kandungan selenium 102%
 Kandungan vitamin B12 78 %
 Kandungan protein 52 %
 Kandungan phosphorus 50%
 Kandungan choline 36%
 Kandungan iodine 31%
 Kandungan vitamin B3 19%
 Kandungan zinc 17 %
 Kandungan vitamin E 17 %
 Kandungan vitamin B6 16%
 Kandungan omega 3 14%
 Kandungan asam pantothenic 12 %
 Kandungan vitramin A 11%

Kandungan protein dalam udang galah sangat banyak sehingga


baik untuk kesehatan, ditinjau dari habitat tempat tinggalnya dan kondisi
suhu tempat tinggalnya.

SUMBER
 Bambang Agus Murtidjo.1992.BUDIDAYA UDANG GALAH, Sistem
Monokultur. Yogyakarta:Kanisius.13-17\
 Abidin J. 2011. Penambahan kalsium untuk meningkatkan
kelangsungan hidup dan pertumbuhan juvenil udang galah
(Macrobrachium rosenbergii de Man) pada media bersalinitas [tesis].
Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.
 Boer L. 1987. Pertumbuhan dan efisiensi makanan udang galah
(Macrobrachium rosenbergii) pada ukuran yang berbeda [tesis]. Bogor
(ID): Institut Pertanian Bogor.
NAMA : RIRIN AFRIANTO

NIM : K1A117086

ACETES JAPONICUS

Gambar 23. Acetes Japonicus

A. MORFOLOGI

Acetes Japonicus atau yang biasa dikenal dengan “Udang Rebon”


merupakan salah satu jenis udang berukuran kecil jika dibandingkan
dengan udang lainnya serta tempat hidupnya di perairan pantai yang
dangkal dan berlumpur. Acetes Japonicus memiliki sifat fototaksis
positif. Fototaksis positif merupakan ketertarikan udang untuk
mendekati sumber cahaya. Acetes Japonicus merupakan zooplankton
yang mempunyai ukuran panjang 1 - 1,5 cm, dengan ciri-ciri
mempunyai tiga pasang kaki yang sempurna, restum dan telsonnya
pendek, mempunyai kaki renang yang sempurna dan tampak berbulu,
memiliki antenna yang berukuran sekitar 2-3 kali panjang tubuhnya.

Taksonomi Acetes Japonicus :

 Kerajaan : Animalia
 Filum : Arthropoda
 Subfilum : Crustacea
 Kelas : Malascostraca
 Ordo : Decapoda
 Family : Dendrobranchiata
 Genus : Acetes
 Spesies : Acetes japonicus

B. ADAPTASI

Acetes japonicus biasanya hidup pada daerah tropis yaitu pada


daerah dangkal dan berlumpur dengan rentang kedalaman 1 - 100 m.
telur udang ini berwarna hijau, kemudian telur tersebut berkembang
menjadi larva yang mengikuti arus laut dan kemudian berkembang
menjadi udang dewasa.
Dalam meyesuaikan diri dengan lingkungannya udang ini
mengalami molting, yaitu fase pergantian kulit, dalam hal ini
eksoskeleton. Proses molting terjadi dikarenakan udang memiliki
eksoskeleton yang tidak elastis. Proses molting mengakibatkan udang
mengalami peningkatan ukuran tubuh. Fase molting merupakan fase
yang rentan/kritis, karena udang rentan terhadap serangan udang lain.
Ketika molting, udang berada dalam kondisi yang lemah, kulit luar
belum mengeras. Pada saat molting udang ini mengeluarkan cairan
molting yang mengandung asam amino, enzim dan senyawa organik
hasil dekomposisi parsial eksoskeleton yang baunya sangat
merangsang nafsu makan udang. Hal tersebut bisa membangkitkan
sifat kanibalisme udang yang sehat.

C. PENYEBARAN
Acetes japonicus dapat ditemukan pada daerah tropis asia-pasifik,
akan tetapi paling banyak ditemukan di perairan asia tenggara. Udang
ini hidup di semua jenis habitat perairan dengan 89% di antaranya
hidup di perairan laut, 10% di perairan air tawar dan 1% di perairan
terrestrial. Udang laut merupakan tipe yang tidak mampu atau
mempunyai kemampuan terbatas dalam mentolerir perubahan
salinitas. Udang menempati perairan dengan berbagai tipe pantai
seperti: pantai berpasir, berbatu ataupun berlumpur. Spesies yang
dijumpai pada ketiga tipe pantai ini berbeda-beda sesuai dengan
kemampuan masing-masing spesies menyesuaikan diri dengan
kondisi fisik-kimia perairan.

D. MANFAAT EKONOMI DAN EKOLOGI

 Manfaat Ekonomi

1. Dapat diajadikan bahan makan yang benilai ekonomis tinggi,


karena Selain kaya akan sumber zat gizi protein, kalsium
dan zat besi ternyata udang ini memiliki kelebihan yang bisa
jadi sulit didapatkan dari jenis udang-udangan lain, yaitu
kulitnya yang berbeda. Berbeda dengan jenis udang-
udangan lain yang biasanya hanya dimakan dagingnya saja
tanpa kulitnya, seluruh bagian udang rebon dapat dimakan.
Hal ini terutama karena ukurannya yang sangat kecil
sehingga tidak memungkinkan untuk membuang kulit atau
kepalanya seperti ketika akan memakan udang-udangan
lain.
2. Diajadikan sebagai bahan makanan sumber protein.
Makanan ini memilki kandungan protein yang cukup tinggi.
Kemudian, makanan ini yang termasuk tinggi ini baik untuk
memperbaiki gizi bagi anak-anak yang mengalami kondisi
medis serius pada anak akibat tidak mendapatkan semua
nutrisi penting yang di butuhkan tubuh. Namun, makanan ini
sangat efektif mengembalaikan gizi bagi anak yang
kekurangan gizi. Hal ini di sebabkan karena kandungan
proteinya yang tinggi juga dapat memenuhi kebutuhan
protein harian yang di butuhkan oleh tubuh. selain itu,
protein yang ada di dalam makanan ini juga sangat baik
dikonsumsi oleh anak yang dalam masa pertumbuhan.
3. Sebagai obat kolesterol, karena kulit udang ini mengandung
zat yang ditemukan dalam cangkang serangga dan
cangkang kepiting, yaitu kitosan. Berdasarkan beberapa
penelitian kulit udang sangat bermanfaat dalam mengikat
kolesterol dalam tubuh sehingga sangat bermanfaat jika
dikonsumsi. Kitosan mulai bekerja saat bercampur dengan
asam lambung. Pencampuran ini akan merubah kitosan
menjadi semacam gel yang akan mengikat kolesterol dan
lemak yang berasal dari makanan. Hasilnya, terjadi
penurunan LDL, sekaligus perubahan perbandingan HDL
terhadap LDL.
4. Bahan baku terasi.
Terasi adalah produk fermentasi acetes japonicas. Dengan
kandungan protein 15-20%, terasi sangat baik sebagai
penyedap rasa masakan.

 Manfaat Ekologi
Udang ini dapat memakan semua jenis mikromolekul
baik yang organic mapun non-organik. Selain itu, karena
ukuran udang ini yang kecil sehingga menjadi bahan
makanan untuk ikan-ikan kecil dan hewan lain disekitarnya.

E. KANDUNGAN GIZI

Dalam 100 gram udang ini mengandung:


 Energi (155 kal)
 Protein (22,3 gram)
 Lemak (2,9 gram)
 Hidrat arang (9,9 gram)
 Serat (2,7 gram)
 Abu (31,1 gram)
 Kalsium (38,2 mg)
 Fosfor (726 mg)
 Besi (78,5 mg)
 Karoten (0 mkg)
 Vitamin A (0 SI)
 Vitamin B (0,24 mg)
 Vitamin C (0 mgl)
 Air (33,8 gram)
 b.d.d (100 %)

SUMBER:

 Akbar, Pratik Primas. dkk. 2013. Analisis Panjang-Berat dan Faktor


Kondisi pada Udang Rebon (Acetes japonicus) di Perairan Cilacap,
Jawa Tengah. Jounal of management of aquatic resources. Vol 2.
No. 3. Jurusan Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan,
Universitas Diponegoro
 http://en.m.wikipedia.org/wiki/acetes. diakses tanggal 29 oktober
2018
Nama : HAERUNNISA
Nim : K1A1 17 068

Octopus Cynea

Gambar 24. Octopus Cynea


Klasifikasi

Kingdom: Animalia

Phylum: Mollusca

Class: Cephalopoda

Order: Octopoda

Family: Octopodidae

Genus: Octopus

Spesies: O. cyanea

Synonyms

 Callistoctopus magnocellatusTaki, 1964


 Octopus cyaneus Gray, 1849
 Octopus cyanea var. gracilisRobson, 1929
 Octopus glaber Wülker, 1920
 Octopus herdmani Hoyle, 1904
 Octopus horsti Joubin, 1898
 Octopus marmoratus Hoyle, 1885
 Sepia barffi Curtiss, 1938

a. Epidemiologi

O. cyanea adalah anggota kelas Cephalopoda seperti cumi-cumi


dan sotong. Spesies termasuk dalam sub ordo incirrata atau sub ordo
gurita yang tidak memiliki sirip. Secara umum klasifikasi O. cyianea adalah
Kingdom Animalia, Kelas Cephalopoda, Filum Moluska, Ordo Octopoda,
Sub ordo incirrata, Famili Octopodidae, Genus Octopus, Spesies Octopus
cyanea (Gray 1849). adalahCephalopoda seperti cumi-cumi dan sotong.
Spesies O. cyanea anggota kelasHewan laut yang memiliki insang untuk
bernafas ini, kebanyakan adalah hewan bentik dan perairan dangkal.
Meskipun demikian sejumlah kekhususan untuk kebiasaan pelagis
sementara yang lain berada dalam laut dalam. Oktopus umumnya
tergolong hewan soliter, biasa bersembunyi di bawah karang atau patahan
karang pada siang hari dan keluar pada malam hari untuk mencari
makan.Umumnya octopus adalah karnivora.

Waktu hidup octopus singkat, pertumbuhan cepat, peluang ekologis


(Caddy & Rodhouse 1998, Forsythe & van Heukelem 1987), populasi
gurita dapat menampilkan fluktuasi tinggi dalam kelimpahan melewati
periode waktu pendek (Balguerías dkk. 2002). Spesies kebanyakan gurita
juga sumberdaya makanan penting untuk jutaan orang dengan
penangkapan global meningkat.

b. Penyebaran
O. cyanea ditemukan di terumbu dan di perairan dangkal di Indo-
Pasifik. Jangkauannyamemanjang dari Laut Merah, pantai Afrika Timur,
dan Madagaskar, ke Asia Tenggara, Oceania, dan sejauh Hawaii.
Octopus cyanea dikenal sebagai gurita biru besar atau gurita hari adalah
gurita dalam keluarga Octopodidae .Itu terjadi di Samudra Pasifik dan
Hindia, dari Hawaii hingga pantai timur Afrika. O. cyanea tumbuh hingga
16 cm dengan panjang mantel dengan lengan setidaknya 80 cm. [4]
Gurita ini awalnya dideskripsikan oleh ahli zoologi Inggris John Edward
Gray pada tahun 1849; spesimen jenis dikumpulkan dari Australia dan
berada di Museum Sejarah Alam di London.

O. cyanea memiliki jangka hidup sekitar dua belas hingga lima


belas bulan setelah menetap dari keadaan larva planktonik . Selama
waktu ini tumbuh dari sekitar 67 hingga 6.500 g (0,1 hingga 14,3 lb). Kurva
pertumbuhannya hampir eksponensial dan mengubah mangsanya
menjadi pertumbuhan baru dengan efisiensi lebih dari 50%,
mengandalkan protein untuk pertumbuhan, produksi energi, dan
cadangan energi.

Di penangkaran itu berkembang biak setiap saat sepanjang tahun,


mungkin tergantung pada kapan perempuan mencapai kematangan. Laki-
laki dapat kawin dengan beberapa betina yang berbeda, tetapi setelah ini,
pengisap di tepi jaringnya membesar.Selama dua atau tiga bulan
berikutnya mereka terus memperbesar sementara gurita mengalami
penurunan dan mati.Sementara itu, betina tetap berada di samping
telurnya yang disimpan di sarang, dan mati segera setelah menetas.

c. Morfologi

Secara umum morfologi gurita dibedakan atas bagian kepala, leher


dan tubuh. O. Cyanea memiliki kepala besar dan banyak lengan atau
tentakel. Dua mata gurita besar dan menonjol terdapat di sekitar pinggiran
kepala.Titik mata palsu oval tanpa cincin warna-warni biasa tampil di
dasar lengan dan berwarna coklat tua pada ujung lengan bersama dengan
2 titik baris lebih terang.Titik mata gelap hanya kadang-kadang terlihat dan
tergantung pada pola yang ditampilkan oleh gurita individu. Gurita punya
medan penglihatan hampir 3600 sehingga mampu mendeteksi mangsa
dan musuh. Mata gurita memiliki kelopak mata, kornea, lensa dan retina
yang mirip dengan mata hewan vertebrata.Mata dapat digerakkan,
menutup, membuka, dikedipkan sertadapat memfokuskan dengan baik
bayangan obyek yang terlihat (Wood dkk 1997).

Pada kepala terdapat delapan lengan yang berfungsi untuk


menangkap mangsa dan bergerak.Lengan spesies berukuran sedang
hingga panjang dengan perbandingan 4 sampai 6 kali panjang mantel.
Mantel bulat hingga lonjong dengan panjang tubuh dan lengan berturut-
turut mencapai 16 cm dan 80 cm. Lengan dilengkapi dengan cincin
penghisap yang terletak pada bagian dalam. Cincin penghisap tidak
mempunyai pengait seperti yang dimiliki cumi- cumi.Pada saat gurita
berenang, kedelapan lengan tersebut dikumpulkan menjadi satu yang
dipakai sebagai kemudi.Gurita berukuran lebih besar memiliki penghisap
sekitar 450-500 sedangkan lengan yang terdapat hectocotylus memiliki
180-230 penghisap (Jereb et al. 2014).Jumlah penghisap pada lengan
terpanjang O. Cyanea jantan mencapai 459 dan betina 529.Jumlah
penghisap pada lengan hectocotylus adalah 203 (Paruntu dkk. 2009).

Batang tubuh gurita menyerupai kantong tanpa sirip lateral dan


dibungkus oleh mantel yang akan membentuk leher pada batas kepala
dan pangkal tubuh. Air dapat masuk lewat bagian tepi leher dengan jalan
membesarkan mantel dan selanjutnya air disemprotkan keluar melalui
sifon dengan caramengkontraksi (Brusca dan Brusca 1990). Tubuh
berukuran relatif besar, kuat, dan berotot.Tubuh biasanya berwarna coklat
namun memiliki kemampuan merubah warna dan tekstur kulit.Pola warna
bervariasi mulai dari putih polos, coklat tua, hingga berbagai warna
berbintik-bintik cokelat.Pola warna ini terkait dengan kamampuan
kamuflase O. cyanea terhadap berbagai habitatnya (Jereb et al. 2014).
Menurut Paruntu dkk.(2009) warna O. cyanea menjadi coklat kehitaman
bila didekati, disentuh atau diusik.

Kulit gurita ini halus dengan beberapa tabung (tubercles) besar;


memiliki 1 cirrus di atas masing- masing mata dengan tabung sekunder
yang lebih kecil.Mulut gurita terdapat dalam cincin lengan.Pada bagian
dalam mulut terdapat sepasang rahang yang saling tumpang tindih
berbentuk seperti paruh kakatua terbalik dan juga gigi parut atau
radula.Insang O. cyanea terdiri atas sembilan sampai 11 lamela pada
setiap percabangannya.Dua baris pengisap (sucker) gurita terletak pada
setiap lengan.

O. cyanea ditemukan di terumbu dan di perairan dangkal di Indo-


Pasifik. Jangkauannyamemanjang dari Laut Merah, pantai Afrika Timur,
dan Madagaskar, ke Asia Tenggara, Oceania, dan sejauh Hawaii.

d. Adaptasi

O. cyanea adalah hewan laut yang dapat melakukan kamuflase,


mengubah diri seperti hampir semua objek pada karang, baik melalui
perubahan tekstur kulit terlihat seperti ikan berbulu, atau warna untuk
berbaur ke karang.Karena tidak memiliki tulang, spesies dapat menekuk
diri ke hampir semua bentuk dan membuat dirinya terlihat lebih besar dari
yang sebenarnya.Kemampuan merubah gurita telah diamati oleh
ilmuwan.Diantaranya adalah perubahan pola gurita hingga 1.000 kali
selama 7 jam.Gurita ini juga memiliki kemampuan menyemprotkan tinta di
perairan.
O. cyanea adalah spesies gurita yang aktif pada siang hari dengan
puncak aktivitas tertinggi menjelang senja dan pagi hari.Gurita sering
hidup menyendiri (Wells 1978, Jereb dkk. 2014).Pada siang hari, O.
cyanea berjalan atau berenang di atas karang dan berburu.

Gurita jantan dan betina bisa menempati sarang yang berdekatan.


Gurita termasuk sensitif pada perubahan kadar garam. Kadar garam yang
rendah membatasi keberadaan gurita.O. cyanea jantan menampilkan
berbagai perilaku kawin untuk menarik betina potensial.Selama
perkawinan, jantan memegang betina dan memasukkan hectocotylus ke
mantel rongga betina tempat pembuahan biasanya terjadi. Perilaku
O.cyanea jantan menjaga jarak untuk menghindari risiko dimakan oleh
betina, perilaku yang telah diamati di alam liar setelah kawin

e. Manfaat Ekologi

Spesies gurita memiliki peran ekologis penting baik sebagai


predator maupun mangsa (Hanlon & Messenger 1996).Gurita tergolong
komoditas perikanan ekonomis penting.Semua jenis gurita termasuk O.
cyanea menjadi produk perikanan yang dapat dikonsumsi.Nilai ekspor
gurita dunia tahun 2014 dapat mencapai 350.710 ton dengan nilai $ 133
triliun (FAO 2014).Sedangkan nilai ekspor gurita Indonesia tahun 2012
mecapai US$ 73.87 juta (KKP 2013).

Gurita dapat menjadi sumber devisa bagi negara kita, termasuk


Papua dan Raja Ampat khususnya. Komoditas ini tergolong diminati oleh
negara-negara di Asia seperti Korea, China, Taiwan, dan Jepang serta
negara-negara Benua Amerika dan Eropa. Sayangnya, menurut KKP
(2013), potensi gurita belum terkenal sebagai komoditi ekspor utama
maupun kebutuhan dalam negeri seperti komoditas perikanan lain.Gurita
hari, Octopus cyanea , tidak seperti cephalopoda lainnya, makan selama
siang hari. Hari gurita mangsa termasuk berbagai bivalvia, ikan, kepiting
dan udang. Predator termasuk anjing laut monkong Hawaiian , dan
kemungkinan besar belut moray , ikan besar , hiu dan lumba - lumba .

Sementara sebagian besar spesies gurita adalah nocturnal, O.


cyanea adalah harian, meskipun sebagian besar krepuskular , aktif saat
fajar dan senja. Ia memelihara sarang ke mana ia kembali setelah mencari
makan; sebuah celah batu, tempat tersembunyi di bawah sebuah
overhang, tempat persembunyian di antara kepala karang, atau lubang
yang digali di puing-puing atau pasir. Ini adalah predator dan mencari
karang untuk ikan, kepiting, udang, dan moluska.Barang-barang kecil
dapat dimakan di tempat mereka ditangkap, sementara barang-barang
yang lebih besar dibawa kembali ke sarang untuk dikonsumsi.Kepiting
dapat dibunuh dengan gigitan dan diberi suntikan air liur beracun, lalu
dikunyah di paruhnya gurita, sementara moluska mungkin memiliki
kulitnya yang dibor dan hewan di dalamnya dicerna untuk memudahkan
ekstraksi. Kerang moluska dan karapas kepiting kosong dibuang di luar
sarang, membentuk timbunan sampah . Mereka terkadang terlibat dalam
perburuan kooperatif dengan Kerapu Kerapu Keliling .

f. Kandungan Gizi

Gurita (Octopus cyanea) yang secara luas diketahui mengandung


taurin dan kaya asam amino, Hidrolisat protein gurita yang dihasilkan
memiliki warna coklat dengan rendemen 12,40±0,38%. Warna coklat pada
hidrolisat protein gurita diduga berasal dari pigmen gurita (Octopus
cyanea).Paruntu et al. (2009) melaporkan gurita (Octopus cyanea)
memiliki warna coklat muda hingga coklat kehitaman. Hasil analisis
proksimat hidrolisat protein gurita yang telah dikeringkan menunjukkan
adanya kandungan air 16,20±0,63% (bb), karbohidrat 31,53±2,87% (bb),
protein 46,98±2,62% (bb), lemak 0,32±0,19% (bb) dan abu 4,97±0,21%
(bb).

Taurin merupakan senyawa yang telah diketahui banyak terdapat


pada produk hasil perairan terutama cephalopoda. Kandungan taurin pada
hidrolisat protein gurita yang dihasilkan adalah 719,83±10,19 mg/100g.
Profil asam amino dari hasil hidrolisis terdiri dari 17 jenis, yaitu asam
aspartat, asam glutamat, serin, glisin, histidina, arginina, treonina, alanina,
prolina, tirosina, valina, metionina, sistin, isoleusin, leusin, fenilalanin, dan
lisin. Hasil tersebut menunjukkan proses hidrolisis mendekati sempurna
dengan nilai derajat hidrolisis 77,78±2,69%. Kandungan asam amino
hidrolisat protein gurita (Octopus cyanea)

SUMBER

 Dunia Spesies Laut . Diakses 26 April 2017 .


 a b " Octopus cyanea : Big blue octopus" . Ensiklopedia Kehidupan .
Diakses 1 Mei 2017 .
 a b c d "Day octopus" . Akuarium Monterey Bay . Diakses 26 April
2017 .
 Hanlon, Roger T .; Messenger, John B. (1998). Perilaku Cephalopoda
.Cambridge University Press.p. 38. ISBN 978-0-521-64583-6 .
 Mather, Jennifer A .; Mather, D. Lynn (2004). "Gerakan nyata dalam
tampilan visual: 'awan yang lewat' dari Octopus cyanea (Mollusca:
Cephalopoda)". Jurnal Zoologi . 263 (1): 89–94. doi : 10.1017 /
S0952836904004911 .
 " Octopus cyanea : Big blue octopus" . SeaLifeBase . Diakses 26 April
2017 .
 Vail AL, Manica A., Bshary R., Gerakan referensial dalam perburuan
ikan kolaboratif , di Nature Communications, vol. 4, 2013.
 a b van Heukelem, William F. (1973). "Pertumbuhan dan masa hidup
Octopus cyanea (Mollusca: Cephalopoda)". Jurnal Zoologi . 169 (3):
299–315. doi : 10.1111 / j.1469-7998.1973.tb04559.x .
 Ilmuwan Baru .Reed Informasi Bisnis. 3 November 1983. hal 333-334.
ISSN 0262-4079 .
 Appukuttan NB, Vijayamma S. Taxonomy and Diversity of
Cephalopods (Phylum: Mollusca) of Kerala Coast. Unpublished
 Boyle PR, Rodhouse P (2005) Cephalopods: ecology and fisheries.
Blackwell Science Ltd, Oxford. ISBN: 0-632- 06048-4.
 Bonnaud,L., Saihi,A. and Boucher-Rodoni,R (2001) Are 28SrDNA and
18SrDNA informative for cephalopod phylogeny? Unpublished.
 Bouchet P (2015) Octopus cyanea Gray, 1849. In: MolluscaBase
(2015). Accessed through: World Register of Marine Species at
http://www.marinespecies.org/aphia.php? p=taxdetails&id=210788 on
2015-10-16
 Day Octopuses, Octopus cyanea ~ MarineBio.org."MarineBio
Conservation Society.Web.Accessed Thursday, October 15,
2015.<http://marinebio.org/species.asp?id=553>. Last update:
1/14/2013 2:22:00 PM ~ Contributor(s): MarineBio
 Fry BG (2013) Molecular phylogeny and evolution of the proteins
encoded by coleoid (cuttlefish, octopus, squid) posterior venom
glands. Unpublished,
 Guard. 2003. Guard, M. 2003. Assessment of the artisanal fishery of
Octopus cyanea Gray, 1929 in Tanzania: Catch dynamics, fisheries
biology, socio-economics and implications for management. PhD
Thesis, University of Aberdeen, Scotland.

Anda mungkin juga menyukai