Anda di halaman 1dari 1

1.

Rumusan Masalah : Munculnya kontroversi RUU pertembakauan membuat Negara


mengesampingkan kesehatan masyarakat.

Dalam penyusunan RUU tentang Pengendalian Dampak Produk Tembakau Terhadap


Kesehatan terdapat dua kepentingan yang saling bertentangan. Kepentingan pertama melihat
dari aspek kesehatan, sedangkan kepentingan yang lain melihat dari aspek ekonomi, tenaga
kerja, sosial dan politik, serta secara khusus kepentingan petani.

Jika kita melihat dari aspek kesehatan, Konsumsi produk tembakau terutama rokok menjadi
masalah tersendiri, karena sebenarnya di dalam produk tembakau yang dibakar terdapat
kurang lebih 4000 (empat ribu) zat kimia yang mengandung racun berbahaya, antara lain
nikotin yang bersifat adiktif, tar yang bersifat karsinogenik, dan karbonmonoksida. Ketiga zat
ini dapat mengakibatkan berbagai penyakit, antara lain kanker, penyakit jantung, impotensi,
dan gangguan kehamilan. Di samping itu, bagi orang yang tidak merokok apabila terkena
paparan asap rokok secara terus menerus, akan menerima resiko lebih tinggi untuk terkena
kanker paru, jantung, dan kanker lain. Bagi bayi dan anak-anak yang terkena paparan asap
rokok, akan terkena bronkhitis, pneumonia, infeksi telinga dan kelambatan pertumbuhan
paru-paru.

Banyaknya bahaya kesehatan yang dapat ditimbulkan akibat dari konsumsi produk tembakau
menunjukan bahwa pemerintah tidak boleh menyepelekan begitu saja mengenai dampak
negatif yang terjadi akibat dari konsumsi rokok. Pemerintah tidak dapat begitu saja
memberikan angin segar bagi perekonomian negara, tetapi pada saat yeng bersamaan juga
mengorbankan kesehatan masyarakat. Meskipun hasil dari pajak rokok salah satunya
dialokasikan untuk membiayai pelayanan kesehatan masyarakat, namun hal itu dapat
dianggap sesuatu yang klise karena untuk membiayai kesehatan masyarakat, dana dari
pembiyaan tersebut diambil dari hasil pengorbanan kesehatan masyarakat itu sendiri.

meningkatnya prevalensi merokok dari tahun ke tahun, setidaknya menunjukkan bahwa


perokok merasakan keuntungan dari rokok secara individual. Para perokok merasakan
keuntungan yang dirasakan lebih besar jika dibandingkan dari biaya yang dikeluarkan.
Kurangnya kesadaran dari masyarakat awam secara tidak langsung mengakibatkan dukungan
agar RUU Pertembakauan dapat terbentuk. Karena itu, komunitas-komunitas peduli
kesehatan, ikatan dokter dan mahasiswa berjuang mati-matian untuk mensosialisasikan
dampak buruk dari merokok, serta menolak RUU Pertembakauan yang dinilai akan
mempermudah peredaran rokok di masyarakat. 

Anda mungkin juga menyukai