Anda di halaman 1dari 7

Makalah Biologi Laut

Kelomang (Paguroidea)

Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Biologi Laut


dari Bapak Dosen Dr. Ir. Syafruddin Nasution, M.Sc

Disusun oleh :
Muhammad Turangga Lazuardi 2004114160(IK-A)

Jurusan Ilmu Kelautan


Fakultas Perikanan dan Kelautan
Universitas Riau
2021/2022

KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan semesta alam.
Atas izin dan karunia-Nya, saya dapat menyelesaikan makalah tepat waktu tanpa
kurang suatu apa pun. Tidak lupa pula kami haturkan shalawat serta salam kepada
junjungan Rasulullah Muhammad SAW. Semoga syafaatnya mengalir pada kita di
hari akhir kelak.
Penulisan makalah berjudul “Kelomang (Paguroidea)” bertujuan untuk
memenuhi tugas mata kuliah Biologi Laut. Terakhir, kami menyadari bahwa
makalah ini masih jauh dari sempurna. Besar harapan kami agar pembaca
berkenan memberikan umpan balik berupa kritik dan saran. Semoga makalah ini
bisa memberikan manfaat bagi berbagai pihak. Aamiin.

Pekanbaru, Oktober 2021

Penulis

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
A. PENDAHULUAN...............................................................................................1
B. METODE............................................................................................................1
C. ISI........................................................................................................................2
a. Taksonomi........................................................................................................2
b. Morfologi dan Anatomi....................................................................................2
c. Distribusi dan Habitat.......................................................................................3

ii
d. Reproduksi........................................................................................................3
e. Manfaat Ekologi dan Ekonomi..........................................................................4
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................6

iii
A. PENDAHULUAN
Kelomang atau umang-umang, atau ada pula yang
menerjemahkannya sebagai ketam pertapa atau kepiting pertapa, adalah
krustasea dekapod dari superfamilia Paguroidea. Sebagian besar dari
sekitar 1.100 spesies anggota Paguroidea memiliki perut asimetris, yang
tersembunyi dalam cangkang siput laut yang telah kosong yang dibawa-
bawa oleh hewan ini.
Kebanyakan spesies kelomang memiliki abdomen (perut) yang
panjang dan bergelung bagai spiral, serta lunak lembut, tidak keras seperti
abdomen krustasea lain yang terlindung cangkang terkalsifikasi. Abdomen
yang telanjang dan rentan ini dilindungi dari serangan predator dengan
memanfaatkan cangkang siput kosong yang dibawa-bawa oleh kelomang;
cangkang siput itu dapat menyembunyikan seluruh tubuhnya apabila
ditarik masuk (karenanya, dinamakan 'rumah'). Untuk keperluan itu,
kelomang paling sering menggunakan cangkang siput laut (meskipun
beberapa spesies kelomang juga menggunakan cangkang kerang, bahkan
kepingan kayu dan batu yang berlubang sebagai rumahnya). Ujung
abdomen kelomang telah beradaptasi untuk dapat mencengkeram
kuat kolumela (tiang poros) cangkang siput.
B. METODE
Data dan informasi yang mendukung penulisan dikumpulkan
dengan melakukan penelusuran pustaka, pencarian sumber-sumber yang
relevan dan pencarian data melalui internet. Data dan informasi yang
digunakan yaitu data dari jurnal, hasil penelitian, media elektronik, dan
beberapa pustaka yang relevan.
C. ISI
a. Taksonomi
Kelomang atau hermit crab adalah krustasea dekapoda yang
termasuk kedalam infra ordo Anomura dan superfamili Paguroidea.
Kingdom : Animalia
phylum : Arthrooda
Subphylum : Crustacea
Class : Malacostraca
Ordo : Decapoda
Infraordo : Anomura
Superfamily : Paguroidea
Kelomang adalah anggota terbesar dari infraordo Anomura,
mempunyai sekitar 1.192 spesies di dunia.
b. Morfologi dan Anatomi

1
Tubuh tidak simetris, abdomen lunak, lurus atau
melingkar/melengkung. Sangat jarang tubuhnya simetris dengan
abdomen mengeras. Abdomen lunak tersebut mempunyai pleopod
yang tidak berpasangan, hanya ada disebelah kiri. Pada kelomang
betina, telur menempel pada pleopod tersebut. Kelomang memerlukan
pelindung untuk melindungi perut (abdomen) nya yang lunak. Ketika
kelomang tumbuh maka kelomang akan mencari tempat berlindung
yang lebih besar.

Umumnya kelomang mempergunakan cangkang gastropoda atau


bivalva, tetapi dapat ditemukan juga hidup didalam bambu atau kayu,
batu karang atau spons, dan tabung cacing untuk melindungi tubuhnya
yang lunak.

c. Distribusi dan Habitat


Kelomang dapat ditemukan di berbagai habitat, mulai dari darat
(terrestrial) sampai ke laut dalam (deep ocean floors), tersebar dari
kutub sampai daerah tropis.
Di daerah pasang surut kelomang banyak dijumpai terutama di
pantai berbatu, berlumpur dan padang lamun. Biasanya dijumpai

2
dalam jumlah yang banyak dibawah batu. Kelomang juga hidup di
daerah mangrove, coral reef and laut dalam.
d. Reproduksi
Reproduksi kelomang bervariasi tergantung dari jenisnya, tetapi
umumnya dimulai dengan kelomang jantan menggosokkan rumahnya
ke cangkang betina, memutar dan menggoyangkan betina dan
mengetuk cangkang mempergunakan capitnya yang besar. Bila betina
menggerakkan capit besarnya menyentuh bagian mulut jantan, maka
kopulasi dimulai.
Hewan muda tumbuh menurut tahapan demi tahapan, dengan dua
tahap pertamanya (nauplius dan protozoea) terjadi semasa dalam telur.
Kebanyakan larva kelomang menetas pada tahap ketiga, zoea. Pada
tahap larva ini, anak ketam memiliki beberapa duri panjang, abdomen
yang sempit dan panjang, dan antena berjumbai yang besar. Setelah
beberapa kali berganti kulit, tahap zoea ini diikuti oleh tahap larva
akhir, megalopa.
e. Manfaat Ekologi dan Ekonomi
Kelomang di alam dapat menjadi indikator dari berbagai kondisi
lingkungan.
 Bila terjadi intrusi air tawar (buangan air tawar dari rumah
tangga) maka kelomang jenis tertentu saja yang bisa hidup.
 Bila kelomang ditemukan dalam jumlah berlimpah pada
suatu daerah maka dapat dikatakan baha terjadi kematian
moluska gastropoda yang banyak karena keberadaan
kelomang di alam sangat tergantung dari ada tidaknya
cangkang gastropoda.
 Kelomang adalah pemakan segala (scavenger) sehingga
fungsinya di alam adalah mendaur ulang dengan cara
memakan serasah dan biota yang telah mati.
Selain itu, kelomang juga bisa dikonsumsi dan dibuat
menjadi berbagai olahan. Dan juga kelomang bisa dijadikan
sebagai binatang peliharaan.

DAFTAR PUSTAKA
Alimatsier, S. (2000). Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

3
Bengen. (2009). Pentingnya Sumberdaya Moluksa Dalam Mendukung Ketahanan
Pangan dan Penghela Ekonomi Perikanan. Makalah Seminar Nasional
Moluksa Ke-2, 18 hlm.
Suwignyo S, Bambang W, Yusli W, dan Majarianti K. (1998). Avertebrata Air
Jilid 1. Jakarta: Penebar Swadaya.
Yusefi. (2011). Karakteristik Asam Lemak Kerang Bulu (Anadara antiquata).
Karakteristik Asam Lemak Kerang Bulu (Anadara antiquata), 67 hlm.

Anda mungkin juga menyukai