Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Laut merupakan salah satu sumber daya alam tebesar yang ada di bumi.
Kandungan dalam laut di bumi sangat beragam dan bermanfaat baik secara langsung
maupun secara tidak langsung terhadap kehidupan mahluk hidup. Laut dihuni oleh biota
yakni tumbuh-tumbuhan, hewan dan mikroorganisme hidup. Biota laut hampir menghuni
semua bagian laut, mulai dari pantai, permukaan laut sampai dasar laut sekalipun.
Keberadaan biota laut ini sangat menarik perhatian manusia, bukan saja kehidupannya
yang penuh dengan rahasia tetapi karena manfaatnya yang besar bagi kehidupan manusia.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah ciri-ciri dari filum Urochordata, Cephalochordata dan Chordata?
2. Bagaimana habitat dari filum Urochordata, Cephalochordata dan Chordata?
3. Apa peranan dari filum Urochordata, Cephalochordata dan Chordata?

C. Tujuan
1. Mengetahui ciri-ciri dari filum Urochordata, Cephalochordata dan Chordata.
2. Mengetahui habitat dari filum Urochordata, Cephalochordata dan Chordata
3. Mengetahui peranan dari filum Urochordata, Cephalochordata dan Chordata.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Filum Urochordata
Urochordata merupakan sebuah subfilum dari chordata. Urochordata berasal
dari bahasa latin “Uro” yangberarti ekor dan “Chorda”: batang penyokong tubuh dalam.
Urochordata umumnya di sebut Tunicata (Tunicate = mantel). Sebagian besar tunicate
adalah hewan laut yang diam atau menempel (sesil) pada bebatuan. Bentuk hewan ini
bermacam-macam, ada yang kecil ada yang besar. Beberapa hidup secara soliter bererapa
hidup secara koloni.
Urochordata oleh pakar zoologi lain dimasukkan sebagai anak filum Tunicata.
Mereka adala Chordata yang primitif, terdiri dari 700 jenis semua adalah hewan laut.
Tunicata adalah kelompok yang menarik karena beberapa hal berikut: (a) pada larva
terdapat notokorda (notochord) atau sumbu kerangka yang menunjukkan adanya
hubungan langsung dengan bentuk hewan tingkat tinggi; (b) pada tunika (tunica)nya atau
kulit luarnya terkandung bahan tipe selulosa yang sangat jarang terdapat pada hewan,
tetapi jamak pada tumbuh-tumbuhan; (c) umum sekali terdapat di mintakat pasut dari
tonggak ke tonggak lain dan juga terangkat oleh jaring dasar laut jeluk.
Hewan tingkat lebih tinggi, vertebrata pada tingkat larva melalui denga perkembangan
notokorda. Notokorda ini terdapat fase larva, tetapi tidak berkembang dan menjadi
rudimenter atau hilang sama sekali pada hewan dewasa. Larva tunicata berbentuk
kecebong yang berenang dengan notokorda terdapat disepanjang ekornya. Sebagian besar
ekor ditanggalkan dan sebagian lagi diserap ke dalam tubuhnya.

Ciri-ciri Urochordata :
- Tubuh berbentuk silinder
- Dinding tubuh berupa lapisan luar yang tembus pandang
- Pada larva terdapat notokorda
- Alat respirasi berupa insang
- Alat reproduksi menyatu

Habitat :
secara umum Urochordata hidupnya menempel pada bebatuan namun pada kelas
ascidiacea hidupnya bersifat pelagik

Adaptasi :
Memiliki getah pekat yang terdapat difaring. Makanan berupa plankton-plankton kecil
masuk kedalam faring. Plankton ini terjerat oleh getah yang pekat yang berasal dari sel-
sel kelenjar dari endostel, dan dialirkan oleh Gerakan silia pada endostel (Faisal,2010).

2
Klasifikasi Urochordata
1. Kelas Larvacea atau Appendicularia
Larvacea atau Appendicularia adalah hewan planktonik yang kecil, kadang –
kadang terdapat dalam jumlah besar. Larvacea tidak pernah berkembang lebih dari
bentuk kecebong. Ia berkembang biak secara kelamin langsung dari bentuk larva, yang
disebut pedogenesis (paedogenesis). Hewan ini hermafrodit, menghasilkan sperma
masak dulu baru telur masak kemudian. Mereka tak dapat membuahi telurnya sendiri.
Hewan planktonik ini kepalanya ditutup lendir untuk menangkap mangsanya berupa
plankton. Contohnya Oikopluera dan Fritillaria.

Gambar: a) Oikopluera. b) Fritillaria

2. Kelas Ascidiacea

Ascidiacea adalah tunicate sesil (melekat) yang biasa disebut “penyemprot laut”
(sea squirt), jika air surut dan mereka muncul di atas permukaan pantai, mereka
mempunyai kebiasaan mengerutkan kantungnya dan menyemburkan air, demikian juga
kalau mereka diganggu. Hewan dewasa mempunyai dua lubang pada tuniknya, yakni
lubang masuk dan lubang keluar. Mereka dapat menyemprotkan air melalui salah satu
atau kedua – dua lubang tersebut. Ascidia adalah hewan soliter atau bergabung bersama
yang dihubungkan oleh tunika bersama. Pada tunicata gabungan, jamak dijumpai untuk
setiap hewan mempunyai sifon masuk sendiri – sendiri, tetapi menyemprotkan airnya
ke dalam satu rongga keluar untuk seluruh koloni, ini seperti pada system pembuangan
limbah.

3
Koloni hewan berkembang biak secara aseksual dengan tunas untuk menghasilkan
koloni baru, tetapi mereka juga dapat berkembang biak secara kelamin menghasilkan
larva untuk menciptakan koloni baru

Gambar: Tunicata, Clavelina lepadiformis

3. Kelas Thaliacea
Kelas Thaliacea juga hewan pelagic. Mereka berbeda dengan Ascidiacea karena
mempunyai tunika jernih, hewannya tembus pandang. Sebagai tambahan, sifon
pemasukkan dan sifon pengeluaran berada di ujung berlawanan dari tubuh hewan.
Thaliacea biasanya dinamakan salp. Mereka bukan hewan koloni, tetapi biasa
bergabung bersama- sama dalam gumpalan atau rantai .Doliolid Nampak selalu ditemui
di dalam sampel plankton dari pada salp. Kebanyakan specimen yang di jumpai dalam
sampel adalah bentuk individu. Ada ordo yang memang berkoloni dengan lubang
pengeluaran yang dimiliki bersama dan membentuk tabung yang panjangnya 60 cm.
pyrosoma yang sangat bercahaya adalah contoh marga dari ordo tersebut yang
sebarannya luas.Proses perkembang biakan dari kelas ini bermacam – macam, mulai
dari telur dan sperma dilepas di air sampai telurnya tersimpan pada induknya dalam alat
menyerupai plasenta. Seperti kebanyakan tumbuh – tumbuhan, ada yang beralih
generasi dari perkembang biakan seksual ke aseksual dan kembali seksual

Gambar: Thalia democratica

4
Peranan Urochordata :
Tunicate memiliki peranan penting dalam ekosistem laut , tunicate bisa menguntungkan
untuk beberapa mahluk hidup yang lainnya. Selain sebagai rumah bagi beberapa jenis
mahuk hidup, tunicate juga menjadi salah satu sumber protein hewani atau sebagai
komponen biotik dilaut.

 
B. Filum Cephalochordata
Kelompok hewan ini bentuknya seperti ikan kecil dan dinamakan Amphioxus.
Hewan ini terdapat di perairan pasir dangkal dan meliang di bawah pasir. Mereka
dianggap penting sebagai nenek moyang Vertebrata tingkat tinggi. Mereka
mempunyai notokorda yang menjadi struktur penunjang utama pada hewan dewasa,
dan sebuah benang saraf (nernechord) dorsal diatasnya seperti dijumpai pada hewan
tingkat tinggi. Mereka juga mempunyai celah insang seperti terdapat ada hewan
tinggi bain yang masih berfungsi maupun yang festigial.
Ciri-ciri Cephalochordata :
- Bentuk tubuh memanjang dan agak transparan
- Reproduksi secara seksual
- Fertilisasi eksternal
- Kelamin terpisah
- Hidup terkubur diperairan dangkal

Habitat Cephalochordata:
secara umum Cephalochordata terdapat di perairan pasir dangkal dan meliang di
bawah pasir

5
Klasifikasi Cephalochordata  
1. Kelas Leptocardii
umumnya disebut Lancelet juga dikenal sebagai Amphioxi. Mereka adalah
wakil modern dari subfilum cephalochordata yang sebelumnya dianggap
sebagai kelompok dari keluarga craniata.

Gambar: Branchiostoma Lanceolatum

Peranan Cephalochordata
Cephalochordata berperan penting dalam rantai makanan

C. Filum Chordata
Filum ini meliputi hewan-hewan yang mempunyai kerangka berbentuk batang
yang keras tetapi lentur, yakni notochorda, pada fase tertentu dari daur hidupnya.
Pada chordata tungka tinggi tonokorda ini diganti dengan tulang punggung yang
terdiri dari serangkaian bagian-bagian kecil yang berupa vertebra. Vertebra ini berupa
tulang rawan pada hewan-hewan seperti ikan hiu dan pari, sedangkan pada hewan-
hewan seprti ikan-ikan lain, amphibia, reptilia, aves, dan mamalia berupa tulang
keras.Filum chordata begitu penting sehingga banyak buku yang ditulis tentang kelas-
kelas dari filum ini dan beberapa jenis dari sesuatu kelas. Banyak cara
mengkasifikasikan filum ini, seperti halnya filum-filum avertebrata.
Pembagian hewan ini dipilih yang tidak rumit. Filum chotdata terdiri dari tiga
kelas yang hidup di air, yaitu: Cyclostomata (lamprey dan hagfish), chondrichtyes

6
(hiu dan pari) dan Osteichtyes (ikan brtulang besar). Selain itu termasuk juga yang
mempunyai anggota yang hidup dilaut, yakni reptilia, aves dan mamalia. Amphibia
tidak ada yang hidup dilaut.
Klasifikasi Chordata
1. Kelas Cyclostoma
Cyclostomata ditandai oleh bentuk badannya yang panjang dan ramping dan dapat
segera dikenal karena tidak mempunyai rahang. Dua kelompok utama adalah
lamprey dan hagfish.

A B
Gambar: a) Lamprey, Petromyzon marinus b) Hagfish, Myzline glutinosa

2. Kelas Chondrichtyes
Kelas ini mencakup hiu, pari dan chimaera. Meskipun ketiganya kelihatan sangat
berbeda, tetapi banyak sifat-sifat yang sama yang dimiliki masing-masing. Mereka
mempunyai rahang yang kuat dan mulutnya terletak di bagian bawah tubuh,
sedangkan matanya diatas.
Hiu putih mempunyai sirip ekor yang sama atas bawah seperti ikan bertulanng
benar. Hiu ini termasuk jenis jarang. Tetapi sebarannya luas, hampir dijumpai
disebagian besar lautan. Terbanyak ditemui di lepas pantai Australia dan di samudera
hindia. Hiu ada jenis bentik dan pelagik. Jenis pelagic selalu berenang kesana kemari
untuk menjaga keseimbangan tubuh dengan air agar tidak tenggelam dan
pernapasannya tergantung sebagian besar pada air yang masuk melalui mulutnya dan
keluar melalui lubang insang. Jenis bentik banyak yang memendamkan diri dibawah
pasir atau lumpur dan mengambil air melalui sepasang lubang bagian atas kepala
yang dinamakan spirakel.

7
A B

C
D

Gambar: a) Chimaera phantasma


b) Orectolobus barbatus (hiu
karpet)
c) Carcharinus milberti (hiu
pasir)
3. Kelas Osteichthyes (ikan teleost)
Kelompok hewan ini dinamakan ikan bertulang karena mempunyai kerangka dari
bahan tulang, termasuk dalam kelas ini banyak jenis ikan seperti terim tembang,
kakap tuna dll.

A B

Gambar: a) Ikan kakap merah b) Ikan kerapu macan

4. Kelas Reptilia

8
Reptilia laut terdiri dari penyu, ular laur dan kadal. Dari ketiga kelompok ini yang
belum banyak kita ketahui adalah kadal laut. Kadal laut, Iguana hanya terdapat di
kepulauan Galapagos. Mereka hidup di darat tapi makan ganggang di laut. Mereka
perenang yang bagus dan dapat tinggal dalam air beberapa menit.
a) Penyu laut
Penyu adalah hewan melata yang terbiasa hidup semata-mata dilaut. Meskipun
penyu itu benar-benar hewan laut, hewan ini masih harus bernafas dengan menghirup
udara bebas dan bertelur di darat. Umumnya penyu laut tidak pergi jauh dari pantai.
Mereka mudah mendapatkan makanannya seperti tumbuh-tumbuhan laut, bulu babi,
ketam, cumi-cumi, ikan dll. Penyu laut terdapat di banyak perairan di dunia. Di
Indonesia terdapat 6 jenis penyu laut

A B C

9
D E F

Gambar: a) Penyu blimbing


b) Penyu hijau
c) Penyu sisik
d) Penyu bromo atau penyu tempayan
e) Penyu lekang

b) Ular laut
Ular laut termasuk ordo Squamata. Ular laut menyesuaikan diri untuk
berenang dengan bentuk ekornya yang pipih kiri-kanan seperti dayung. Ular laut
menghabiskan hidupnya seluruhnya dilaut dan sering terlihat dipermukaan laut

10
untuk bernafas. Jenis ular laut yang sering dijumpai adalah Cerberus rhynchops
dan Laticuda colubrina.

A B

Gambar: a) Cerberus rhynchops. b) Laticuda colubrina

c) Kadal laut
Kadal laut, Iguana hanya terdapat di kepulauan Galapagos. Mereka hidup
di darat tapi makan ganggang di laut. Mereka perenang yang bagus dan dapat
tinggal dalam air beberapa menit.

Gambar: Kadal laut

5. Kelas Aves
Semua burung laut menggunakan laut untuk makan dan menggunakan laut untuk
makan dan menggunakan daratan untuk perkembangbiakan. Barangkali burung yang
benar-benar dapat menyesuaikan cara hidup di laut adalah penguin. Burung itu begitu
berhasil menjalani kehidupan laut sehingga mereka kehilangan kemampuannya untuk
terbang. Sayapnya berubah seperti dayung untuk berenang. Burung ini terdapat di
perairan kutub selatan dan tidak hidup di perairan kita, sehingga tidak diterangkan
lebih rinci.
Di Indonesia terdapat banyak jenis burung laut, beberapa diantaranya adalah:

11
a. Burung laut yang disebut burung frigate-bird. Di Indonesia terdapat burung
jenis ini, yakni Fregata ariel, yang disebut frigat kecil. Burung frigat ini
berkembangbiak di pulau cadas (berbatu)
b. Cagak abu atau disebut cagak awu (Ardea cinerea). Mereka kebanyakan
burung pantai. Cagak awu dapat dijumpai di pulau dua dan beberapa
berkembangbiak di sana. Sebenarnya cukup luas, mulaii dari afrika, eropa,
melalui asia sampai ke bagian darat Indonesia.
c. Burung kentul terdiri dari lima jenis yang biasa kita kenal yakni kuntul kerbau
(Bubulcus ibis) dan kuntul kecil (Egretta garzetta)

A B C

Gambar: a) Kuntul kerbau (Bubulcus ibis)


b) Cagak awu (Ardea cinerea)
c) Kuntul kecil (Egretta garzetta)
d) Fregata ariel

6. Kelas Mamalia
Kelas mamalia meliputi ordo cetacean (paus, pesut dan lumba-lumba). Carnivore
(otter laut, singa laut dan walrus) dan sirenia (Manatee, kerbau laut dan dugong)
a. Ordo Cetacea

12
Hewan-hewan dari ordo ceatacea adalah hewan menyusui yang sepanjang
hidupnya ada di perairan dan telah melakukan berbagai adaptasi untuk
kehidupan dilingkungan ini.

A B

C D

Gambar: a) Lumba-lumba (Tursiops gilli)


b) Dugong (Dugong dugong)
c) Kuntul kecil (Egretta garzetta)
d) Fregata ariel

13
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Urochordata umumnya di sebut Tunicata (Tunicate = mantel). Sebagian besar tunicate
adalah hewan laut yang diam atau menempel (sesil) pada bebatuan. Pada subfilum ini
terdapat 3 kelas yaitu: Kelas Ascidiacea, Thaliacea, Appendicularia.
2. Cepalochordata barasal dari bahas (cepal: kepala; chorda: penyokong tubuh dari
dalam). Sub phylum cephalochordata memiliki spesies yang lebih besar dibandingkan
dua sub phylum sebelumnya, ada sekitar 30 spesies yang sudah terindetifikasi, yang
terbaik dari yang dikenal adalah anggota dari genus Branchiostoma, yang sering disebut
amphioxus.
3. Chordata merupakan filum dengan hewan-hewan yang sangat beragam
penampakannya. Hewan-hewan tersebut dimasukkan ke dalam filum chordata karena
memiliki 4 struktur anatomis yang sama. Keempat struktur tersebut terkadang hanya
muncul pada fase embrionik dari hewan tersebut. Keempat ciri khas chordata adalah
sebagai berikut, Notokord, Tali saraf dorsal berlubang, Celah faring, Ekor pascaanus
yang berotot.

B. Saran
Kami ucapkan terimakasih banyak kepada para pembaca yang sudah meluangkan
waktunya untuk membaca makalah kami. Semoga apa yang telah kami tulis dapat
memberi manfaat dan kami juga menyadari sepenuhnya bahwa makalah yang kami buat
ini masih banyak sekali kekurangan, oleh karena itu saran dan masukan dari anda sangat
kami harapkan

14
DAFTAR PUSTAKA
Romimohtarto Kasijan, & Juwana, Sri. 2007. Biologi Laut. Djambatan Jakarta: Djambatan

Suwignyo Sugiarti, Widigdo Bambang. dkk. 2005. Avertebrata Air Jilid 1. Jakarta: penebar
swadaya

15

Anda mungkin juga menyukai