Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

BILOGI LAUT

Disusun Oleh:

Rian Fadli
202263028

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN


PROGRAM STUDI MANEJEMEN SUMBER DAYA PERAIRAN
UNIVERSITAS PATTIMURA
AMBON
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan mudah.
Pendidikan biologi yang menekan pada konsep kemahklukhidupan yang memandang semua
kegiatan mahkluk hidup dalam melakukan kehidupannya di dunia baiki itu manusia, tumbuhan
dan hewan.
Pendidikan biologi membangun kesadaran tentang pentingnya untuk mengetahui kehidupan yang
nyata. dan biologi memiliki kemampuan untuk berinteraksi dalam dunia bersama. Dengan
pendidikan biologi diharapkan sikap empati dan toleransi dari masing-masing mahkluk hidup,
dan kelompok yang berbeda akan semakin kuat dan terwujud dalam kehidupan di dunia yang
luas ini.
Tak lupa kami ucapkan beribu terima kasih kepada guru pembimbing kami yang telah
menerapkan sistem belajar yang aktif, yang akan melatih diri kami untuk menjadi siswa yang
aktif, belajar dalam meneliti kehidupan ini. Terus terang kami sangat senang dengan sistem
belajar yang seperti ini.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua dan setiap pembaca berhak melakuan
perlakuan yang sama tanpa menbeda-bedakan mahkluk hidup. Kami sebagai penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun supaya dalam pembuatan makalah selanjutnya
dapat lebih baik dan benar.

Ambon, Mei 2023

Penulis
BAB 1
PENDAHULUAN

Biologi, sesuai dengan namanya yaitu pengetahuan hidup yang yang berarti ilmu yang
mengkaji dan mempelajari tentang kehidupan. Dengan kata lain suatu studi tentnag mahkluk
hidup dan berbagai teori yang mengungkap dan menjelaskan tentang dunia kehidupan.
Segala sesuatu yang berhubungan dengan tentang alam kehidupan ini penuh dengan keajaiban
dan misteri. Di dalamnya banyak hal yang sangat menarik untuk dipelajari. Sehingga tidaklah
mudah untuk mendefinisikan istilah hidup secara tepat. Akan tetapi, melalui pengamatan dan
kegiatan dapat mencatat beberapa ciri mahkluk hidup yang membuatnya berbeda dengan benda
tak hidup.
Salah satu perbedaan dasar antara tumbuhan dan hewan adalah cara mereka memperoleh
makanan. Dan pada umumnya, setiap para ilmuan menjadi keingintahuan yang besar terhadap
segala bentuk kehidupan di dunia ini baik manusia, tumbuhan dan hewan. Seperti halnya para
ilmuan melakukan penelitian , pengamatan terhadap mahkluk hidup dengan cara berbeda-beda.
BAB II
PEMBAHASAN

Vetebrata merupakan hewan langka bertulang belakang. Dalam sistem klasifikasi, vetebrata
merupakan subfilum dari chordata.
Hewan chordata memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1. Memiliki notokord, yaitu kerangka berbentuk batangan keras tapi lentur membentuk
kerangka sumbu tubuh.
2. Memiliki tali saraf tunggal, bertulang terletak dorsal pada notokord, dan memiliki ujung
anterior yang membesar berupa otak.
3. Memiliki ekor yang memanjang ke arah posterior terhadap anus.
4. Memiliki celah faring.
5. Filum chordata terdiri tiga subfilum, yaitu: Urochordata, Cephalochordata. dan
Vertebrata
6. Subfilum Urochordata (Tunikata) memiliki ciri;
a. Tidak memiliki notokord, tali saraf, dan ekor saat dewasa.
b. Memiliki celah faring.
7. Contoh; Batryllus violaceus
8. Cephalo chordata (lancelet) memiliki ciri;
a. Memiliki notokord.
b. Memiliki tali saraf dorsal berlubang.
c. Memiliki ekor.
d. Memiliki celah faring.
9. Vertebrata
10. Ukuran dan bentuk tubuh vertebrata beragam dari yang hanya beberapa mm (misal katak
beracun) sampai yang berukuran beberapa meter (paus).

 Struktur dan fungsi tubuh


Semua hewan yang terqolong vertebrata memiliki rangkaian tulang kecil (vertebra) yang
memanjang pada bagian dorsal dari kepala hingga ekor. Tulang punggung ini berfungsi
menyokong tubuh serta melindungi tali saraf.
Selain adanya tulang punggung, kesamaan ciri lain pada vertebrata adalah;
1. Tubuh terdiri atas kepala, badan, dua pasang anggota badan, dan ekor pada sebagian
vertebrata.
2. Kulit tersusun atas dua bagian, yaitu epidermis dan dermis dan menghasilkan rambut,
sisik, bulu, kelenjar, atau horn.
3. Endoskeleton tersusun dari tulang atau tulang rawan.
4. Faring bercelah, yang merupakan tempat Jnsang pada ikan namun pada hewan darat
hariya terdapat pada tingkat embrio.
5. Otot melekat pada endoskeleton untuk bergerak.
6. Sistem pencernaan memiliki kelenjar pencernaan, hati, dan pankreas.
7. Jantung beruang 2 hingga 4.
8. Darah mengandung sel darah putih dan sel darah merah berhemoglobin.
9. Rongga tubuh mengandung sistem viseral.
10. Ginjal sepasang dengan salurannya untuk mengeluarkan zat sisa.
11. Gonad sepasang pada betina dan jantan.
 Habitat
Vertebrata hidup di berbagai habitat di darat maupun di perairan, termasuk laut, danau, dan
sungai.
Klasifikasi vertebrata
Vertebrata dibedakan menjadi dua kelompok berdasarkan ada-tidaknya rahang.
1. Super kelas Agnatha
Hewan yang tergolong Agnatha berbadan panjang seperti belut dan tidak memiliki rahang.
Agnatha yang masih hidup tercakup dalam kelas Cephalospidomorphi (lamprey) dan kelas
Mycini (hagfish) karena tidak berahang. Ikan lamprey maupun hagfish mengambil makanan
dengan cara mengisap.
2. Super kelas Gnathostomata
Hewan dalam kelompok ini memiliki rahang bersendi yang dapat digerakkan ke atas dan ke
bawah. Hewan vang tergolong Gnathostomata memiliki keragaman ciri yang dibedakan menjadi
enam kelas, yaitu Chondrichthyes. Osteichthyes. Amphibia, Reptilia, Aves. dan Mammalia.
Amphibia, Reptilia, Aves, dan mamalia mempunyai dua pasang anggota badan sehingga
digolongkan sebagai hewan tetrapoda.
Reptilia, Aves, dan sebagian mamalia memiliki telur bercangkang untuk menahan air sehingga
digolongkan hewan amniota.
a. Kelas Chondrichthyes
Hewan yang tergolong Chondrichthyes memiliki kerangka yang tersusun dari tulang rawan.
Ciri khas lain pada Chondrichthyes adalah:
1. Mulut yang berahang kuat terletak di bagian bawah tubuh.
2. Celah insang berjumlah lima, meskipun ada yang memiliki tiga, enam, atau tujuh celah
insang. Tetap belum memiliki tutup insang.
3. 3) Kulit ulet dan kasar bergerigi karena adanya sisik gelakoid.
4. 4) Adanya sepasang pendekap (klasper) pada hewan jantan yang berfungsi
5. untuk menyalurkan sperma ke kloaka betina.
6. 5) Usus pendek dan lebar berisi membran ulir untuk menyerap makanan lebih lama.
7. 6) Hati berukuran sangat besar untuk membantu pencernaan makanan.
8. 7) Fertilisasi terjadi secara internal.
9. 8) Bersifat ovivar/ovovivipar. Contoh: ikan hiu, ikan pari, ikan cucut.
b. Kelas Osteichthyes
Kelompok Osteichthyes berjumlah sekitar 30.000 spesies. Ikan kelompok ini memiliki kerangka
yang tersusun dari tulang keras yang mengandung matriks kalsium fosfat.
Ciri-ciri lain yang dimiliki kelompok ikan ini adalah:
1. Mulut terdapat di bagian depan tubuh.
2. Celah insang satu di masing-masing sisi kepala.
3. Sirip ekor memiliki panjang yang sama pada bagian atas dan bawah.
4. Kulit licin karena sekresi mukus oleh kelenjar pada kulit.
5. Sistem gurat sisi terdapat pada sisi tubuh.
6. Usus panjang dan ramping menggulung.
7. Fertilisasi terjadi di luar tubuh.
8. Mengeluarkan telurnya atau bersifat ovipar.
9. Tipe sisik: ganrid, sikloid, atau stenoid.
Kelompok ikan bertulang keras ini hidup di laut dan hampir di setiap habitat air tawar termasuk
kolam, sungai, danau, dan rawa. Contoh: Cyprinuscarpio (ikan mas), Osphronemus gouramy
(ikan gurami).

c. Kelas Amfibia
Amfibia (amphis: ganda, bios: hidup) dapat diartikan hewan yang hidup di dua tempat, darat dan
air.
Ciri dan sifat:
1. Tubuh dapat dibedakan menjadi kepala, leher (pendek dan tidak jelas), badan, dan
anggota badan.
2. Kulit lembap dan berlendir digunakan untuk membantu pernapasan.
3. Fertilisasi eksternal, berkembang biak dengan cara bertelur.
4. Suhu tubuh poikiloterm (menyesuaikan lingkungan).
5. Jantung beruang 3 (dua serambi dan 1 bilik).
6. Sudah memiliki lubang hidung yang berhubungan dengan rongga mulut.
7. Sistem pencernaan sempurna (mulut sampai anus) dan telah memiliki kelenjar
hati dan pankreas.
8. Pernapasan menggunakan paru-paru dibantu kulit.
9. Sistem ekskresi terdiri atas sepasang ginjal.

Kelas amfibi dibagi menjadi tiga ordo yaitu :


a. Urodela (Caudata)
2. Tubuh seperti cecak, kulit tidak bersisik, agak menanduk sedikit dan tidak memiliki
selaput pendengar. Contoh: Salamander.
a. Gymmnophiona
3. Hidup pada tanah yang basah dan gelap, tidak mempunyai kaki, telur dikeluarkan dalam
lubang di lumpur dan dilindungi induknya. Contoh: Ichthyophis glutiosus (salamander
cacing).
a. Anura (tidak berekor)
4. Tidak berekor, memiliki kaki belakang yang lebih panjang dari kaki depan. Contoh: Rana
cancrivora (katak hijau).
d. Kelas Reptilia
Reptilia merupakan kelompok hewan melata, memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
a. Tubuh ditutupi oleh sisik yang tersusun dari zat tanduk dan dapat mengelupas
secara periodik.
b. Tubuh terbagi menjadi bagian kepala, leher, badan, dan ekor. Bagian ekor tidak
mengalami penulangan sehingga dapat diputuskan (autotomi) dan dapat tumbuh
kembali (Regenerasi).
c. Pada bagian kepala terdapat: mulut, mata, membran nictitans, lubang
2. hidung.
a. Jantung dapat dikatakan sudah beruang empat meskipun sekat antara bilik kanan
dan kiri belum terbagi dua secara sempurna.
b. Bernapas dengan paru-paru, reptil merupakan hewan pertama dari
3. vertebrata yang menye-suaikan diri terhadap lingkungan kering di darat. Pada penyu air
dapat bernapas dengan | kloaka.
a. Fertilisasi secara internal dan telurnya sudah bercangkang.
b. Suhu tubuh poikiloterm (berdarah dingin).
4. Berkembang biak secara ovivar atau ovovivipar.

Reptilia dibagi menjadi beberapa ordo, yaitu:


- Ordo Lacertilia (bangsa kadal)
2. Tubuh dilapisi lapisan sisik (squama epidermal) berbentuk dari zat tanduk memiliki 2
pasang anggota depan, dan jari mengandung kuku. Contoh: - Mabouya multifaciata
(kadal)
- Calotes jubates (bengkarung, bunglon)
- Gicko vitatus (tokek)
- Ordo Ophidia (bangsa ular)
3. Tidak mempunyai alat gerak, tidak mempunyai tulang dada tapi tulang rusuknya banyak.
Dapat bergerak maju dengan pertolongan otot samping dan sisik sebelah ventral. ,
4. Contoh: - Naja tripudians (ular sendok)
- Phyton reticulatus (ular sawah)
- Ordo Chelonia (bangsa kura-kura)
5. Tubuh relatif pendek dan lebar. Kaki mengalami modifikasi menyerupai sirip. Tubuh
dilindungi karapaks pada bagian atas dan bagian bawah disebut plastron. Contoh:
- Chelonia mydas (penyu)
- Cuora amboinensis (kura-kura)
- Ordo Crocodilia/Loricata (bangsa buaya)
6. Bertubuh besar, mempunyai rahang yang kuat. Sisik terbentuk dari bahan tulang.
MempunyaiJ dua pasang kaki yang dilengkapi dengan cakar. Contoh: - Crocodylus
porosus (buaya Asia)
- Alligator mississippiensis (buaya Missisipi)
7. e. Kelas Aves (bangsa burung) Ciri dan sifat:
1) Tubuh ditutupi oleh bulu (merupakan modifikasi dari sisik).
2) Tubuh dapat dibedakan menjadi bagian kepala, leher, badan, dan ekor.
3) Anggota atas berupa sayap dan anggota bawah berupa kaki
8. / tungkai
- Pada bagian kepala terdapat paruh.
- Bernafas dengan paru-paru dan kantong udara (siring)
- Jantung beruang empat sempurna terdiri atas dua serambi dan dua
9. bilik.
- Suhu tubuh homoiotern (berdarah panas) suhu tubuh tidak
10. dipengaruhi suhu lingkungan karena telah memiliki pusat pengatur
11. suhu tubuh.
- Fertilasi internal, perkembangbiakan dengan cara bertelur, telurnya
12. bercangkang keras.
- Sistem pencernaan makanan terdiri atas saluran pencernaan
13. makanan dari mulut sampai anus dan kelenjar pencernaan terdiri
14. atas kelenjar ludah, hati dan pakreas.
- Sistem ekskresi terdiri dari sepasang ginjal, pada aves tidak
15. memiliki kandung kemih.
Aves dibagi menjadi beberapa ordo, yaitu :
1. Casuariformes
2. Tungkai belakang hanya memiliki 3 jari, pada kepala, dan leher tidak bebulu. Contoh :
Casuarius galeatus (burung kasuari)
3. Apterygiformes
4. Tungkai belakang terdapat 4 jari, paruh panjang, tungkai depan terdapat satu jari.
Contoh : Apteryx sp. (beuang kiwi).
5. Aphenisdiformes
6. Tungkai belakang terdiri 4 jari yang dihubungkan selaput renang. Tungkai muka
berbentuk sirip untuk berenang, mempunyai bulu kecil-kecil menutupi seluruh tubuhnya.
Contohnya : Aptenodytes fosteri (pinguin).
7. Pelecarniformes
8. Tungkai depan terdapat empat jari menghadap ke depan. Diantara jari terdapat selaput
renang. Paru besar bagian ujung runcing dan membengkok ke bawah dan berleher
panjang. Contoh : Pelecanus roseus (burung pelican).
9. Ciconiformes
10. Barkaki panjang, paruh serta leher juga panjang. Contoh : Nycticoraqx nyxticorax
(bangau putih).
11. Falconiformes
12. Tungkai belakang mempunyai jari-jari kaki dengan cakar yang runcing dan melengkung.
Paruh kuat ujung melengkung kebawah. Pemakan daging. Contoh : Haliastur indus
(wolung / uang)
13. Columbiformes
14. Pemakan biji-bijian. Paruhnya runcing melengkung ke bawah, paruh bawah ujungnya
runcing melengkung ke atas. Jari 1 dan 4 menunjuk ke belakang yang tengah ke depan.
Contoh : Columba livia (merpati).
15. Psitaciformes
16. Paruh besar, bagian atas ujungnya runcing melengkung ke bawah,paruh bawah ujungnya
runcing melengkung ke atas. 1 jari dan 4 menunjuk ke belakang yang tengah ke depan.
Contoh : Psittacula alezandria (burung betet).
17. Passeriformes
18. Tungkai belakang memiliki 3 jari menghadap ke muka dan dati jari menghadap ke
belakang. Kebanyakan berkicau menggunakan lidahnya. Contohnya : Sturnus contra
(burung jalak).
19. Galiformes
20. Tungkai belakang seperti ordo passeriformes, jari digunakan untuk mengorek-orek. Paruh
pendek, tidak pandai tebang. Contoh : Paso maticus (burung merak).
21. charadriiformes
22. tungkai belakang panjang, diantara jari terdapat selaput, paruh agak panjang sayap kuat.
Tembolok besar. Contoh : Tringa glareola (titil).

23. Strigiformes
24. Kepala besar membulat. Mata besar, penglihatan tajam ke arah muka. Paruh pendek kal
dapat digunakan untuk memegang. Contoh: Ninox sculata (burung pungguk).
25. Procellariiformes
26. Sayap panjang dan sempit. Paruh agak besar. Di antara jari tungkai belakang terdapa
selaput. Contoh: Diomedea exulans (burung hantu).

f. Kelas Mamalia
Mamalia dikenal sebagai hewan menyusui anaknya, hewan betina memiliki glandula mama\
(kelenjar susu) untuk menyusui anaknya.

Ciri dan sifat:


1Tubuh ditutupi oleh rambut dan dapat dibedakan dengan jelas adanya
1) kepala, leher, badan dan ekor.
2) Berkembang biak dengan cara vivipar (melahirkan anaknya).
3) Kulit mempunyai kelenjar minyak dan keringat.
4) Pada kepala terdapat mulut yang terdapat gigi umumnya terdiri atas gigi seri
5) gigi taring geraham depan, dan geraham belakang.
6) Mempunyai dua pasang anggota gerak.
7) Jantung terdiri atas 4 ruangan (2 serambi dan 2 bilik).
8) Bernapas dengan menggunakan paru-paru.
9) Suhu tubuh homoioterm (berdarah panas).
10) Vertilisasi internal, alat kopulasi jantan berupa penis.
11) Alat ekskresi berupa sepasang ginjal.

Pembagian ordo pada mamalia:


i. Monotremata (binatang berparuh)
2. Mono = satu, trema = lubang dapat diartikan mempunyai satu lubang pengeluaran berup
kloaka. Pada kepala terdapat paruh, kelenjar susu tidak mempunyai puting, berkemban
biak dengan bertelur. Contoh: Ornithorhynchus anatinus (cungur bebek).
i. Marsupialia
3. Marsupialia (Marsypos = kantung) hewan berkantung di dinding perut bagi betina.
Bersifc vivipar tetapi anak yang lahir belum sempurna bentuknya dan akan berkembang
di dalar kantong induk. Contoh: Macropus sp (kanguru) dan Opposum.
i. Chiroptera
4. Chiroptera adalah mamalia bersayap dan dapat terbang (Yunani: chei = tangan, pteron =
sayap). Contoh: Pteropus vampyrus (kalong).
i. Insectivora
5. Insectivora merupakan hewan pemakan serangga. Mempunyai rostrum (paruh) yang
panjant dan meruncing. Bergigi banyak seperti mamalia lainnya tetapi tidak ada yang
mengalam spesialisasi sempurna. Contoh: Crocidura brunnea (celurut).

i. Pholidota
6. Pholidota (Yunani, Phollis = sisik) tubuh ditutupi sisik yang terbentuk dari rambut yarn
mengalami modifikasi. Contoh: Manis javanica (trenggiling).
i. Rodentia
7. Dapat diartikan sebagai hewan pengerat. Memiliki gigi seri yang bentuknya seperti paha
dan tumbuh secara terus-menerus. Contoh: Cavia cobaya (marmot).
i. Cetacea
8. Bangsa ikan paus. Hidup di laut anggota depan berubah menjadi sirip untuk berenang
Anggota belakang tidak ada. Mata kecil tetapi kepala besar, hewan dewasa tidak memilik

9. Carnivora
10. Hewan pemakan daging, mempunyai taring yang besar untuk merobek gaging, gigi seri
kecil-kecil, kaki bercakar. Contoh : Felis tigris (Harimau).
11. Pinnipedia
12. Hewan kakinya berbulu, keempat anggota gerak berubah menyerupai sirip dengan ruas-
ruas jari berbentuk duyung, bentuk tubuh sesuai untuk menyelam. Contoh : Phoca
vitulina (Anjing Laut)
a. Logomorpha
13. Gigi seri kecil seperti hewan pengerat berjumlah 4 buah, ekor sangat pendek. Contoh :
Lepus Nigricollis (Kelinci).
a. Sirenia
14. Hidup di air, herbivor, berambut sedikit tidak berkaki belakang, ekor lebar, dan pipih
melebar seperti sirip. Contoh : Dugong Autralis (Duyung).
a. Perissodactyla
15. Kelompok hewan bertacak ganjil (1, 3, atau 5) jari berubah menjadi kuku, herbivior,
tungkai panjang. Contoh : Eqqus caballus (Kuda).
a. Antiodactyla
16. Kelompok hewan bertracak genap, herbivor, berlambang kompleks. Artiodactyla
dibedakan menjadi :
a. Non ruminantia : tidak bertanduk, gigi taring besar melengkung seperti gading,
tidak memamah biak. Contoh : Sus babirussa (Babi rusa).
b. Ruminantia
c. Primata
17. Tangan dan kaki membesar, mempunyai 5 jari dengan kuku pada tangan dan kaki mata
menghadap ke depan, gigi banyak menyerupai insectivora, berkembang biak dengan cara
vivipar. Primata dibagi menjadi dua subordo, yaitu :
a. Prosimii, contoh : Nycticebus coucang (kungkang).
b. Anthropoidea, contoh : Pithecus pyrhus (lutung).
KESIMPULAN

Semua hewan yang tegolong vetebrata memiliki rangkaian tulang kecil (vetebrata) yang
memanjang pada bagian dorsal dari kepala hingga ekor. Rangkaian vetebrata yang disebut tulang
punggung ini membentuk sumbu kerangka menggantikan notokord. Tulang punggung berfungsi
menyokong tubuh serta melindungi tali saraf.
Vetebrata hidup diberbagai habitat di darat maupun di perairan, termasuk laut, danau, dan
sungai. Vetebrata dibedakan menjadi dua kelompok berdasarkan ada-tidaknya rahang. Vetebrata
dengan mulut tidak berahang dikelompokkan dalam superkelas agnatha, sedangkan vetebrata
berahang dikelompokkan dalam superkelas Gnathostomata.
DAFTAR PUSTAKA

• Kilogour, O.F.G..1987. Work Out Biology : GCSE. Third Edition. London : Macmilla
Education Ltd.
• Mackean, D.G. 1992. Intruktion to Biology.London : John Murray.
• Soeryo, H. 1997. The Indonesian Environmental Almanac. English Edition. Jakarta: PT Multi
Kirana Pratama.

Anda mungkin juga menyukai