Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH BIOLOGI

KINGDOM ANIMALIA

NAMA : DESAK PUTU RISKI EKA PRATIWI

NO : 02

KELAS : X P1

TAHUN AJARAN 2019/2020


Kata Pengantar

Puji syukur kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa yang telah memberikan anugrahnya
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Animalia ini tepat pada
waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas pada bidan studi
biologi. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang Animalia bagi
para pembaca maupun penulis.

Saya mengucapkan terimakasih kepada Ibu Ni Putu Riska Pradita, S.Pd,M.Pd selaku
yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai
dengan bidang studi biologi. Saya juga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang
telah membagi sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.

Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Bangli, 23 Februari 2020

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................

DAFTAR ISI...............................................................................................................................

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang.......................................................................................................................

1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................................

1.3 Tujuan....................................................................................................................................

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian.............................................................................................................................

2.2 Ciri-ciri..................................................................................................................................

2.3 Klasifikasi.............................................................................................................................

2.4 Sistem Organ Kingdom Animalia........................................................................................

2.5 Peranan dalam kehidupan sehari-hari..................................................................................

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan...........................................................................................................................

3.2 Saran....................................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Selain manusia, hewan dan tumbuhan merupakan makhluk hidup lain di Bumi yang
cukup mudah untuk dikenali dan ditemukan. Umumnya, hewan dapat bergerak dengan bebas,
sedangkan tumbuhan sulit diamati pergerakannya. Tumbuhan juga memiliki krolofil, sedangkan
hewan tidak mempunyai klorofil.

1.2 Rumusan masalah

a. Apa perbedaan antara tumbuhan dengan hewan?


b. Apa yang membedakan filum dari dunia hewan (Animalia) ?
c. Apa itu Animalia?
d. Bagaimana ciri-ciri Animalia?
e. Mengapa Animalia berbeda dengan filum lainnya?

1.3 Tujuan

Dalam pemblajaran biologi animalia merupakan salah satu dari materi yang disajikan,
dalam materi ini banyak pengajaran yang bisa diperoleh dengan mempelajari materi ini kita
dapat menambah wawasan tentang seputar alam salah satunya hewa (Animalia), mengetahui
hewan apa saja yang ada di sekitar kita mengetahuinya secara mendetail.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian

Kingdom animalia adalah salah satu kingdom yang memiliki anggota yang paling banyak
dan bervariasi. Secara garis besar kingdom animalia dapat dikelompokkan menjadi dua
golongan, yaitu golongan vertebrata (hewan bertulang belakang) dan golongan invertebrata
(hewan tak bertulang belakang). Dan berikut akan dijelaskan mengenai ciri-ciri, struktur lapisan
tubuh, dan klasifikasi dari kingdom animalia. Ciri khas pada hewan yaitu sel hewan tidak
memiliki dinding sel. Hewan banyak mengandung sel otot untuk pergerakannya dan sel saraf
yang berfungsi untuk merespon setiap rangsang.

2.2 Ciri-ciri

a. Makhluk Hidup Multiseluler (Memiliki banyak sel)


b. Bersifat Heterotrof (tidak dapat membuat makanan sendiri)
c. Memerlukan Oksigen
d. Memiliki sel otot untuk penggerak dan sel saraf untuk rangsangan
e. Reproduksi Umumnya Seksual, namun beberapa filum juga menggunakan reproduksi
aseksual
f. Bentuk Dewasanya selalu diploid (2n)

2.3 Klasifikasi

Kingdom Animalia terdiri dari

a. Kelompok invertebrata yaitu kelompok hewan yang tidak mempunyai tulang belakang.
b. kelompok vertebrata yang memiliki tulang belakang.

1. Invetebrata

Kelompok Invertebrata terbagi atas beberapa filum yaitu Porifera, Coelenterata,


Plathyhelminthes, Nemathelminthes, Annelida, Mollusca, Arthropoda dan Echinodermata.
a) Phylum Porifera (Hewan berpori/spons)

 Hewan multiseluler dengan tubuh berpori, jaringan yang belum terbentuk, memiliki
rangka serta saluran air.
 Bersifat heterotrof dengan memperoleh makanan di air yang masuk ke dalam tubuh
melalui pori.
 Hidup di laut, melekat pada batu atau benda lainnya.
 Reproduksi secara aseksual dengan pembentukan tunas, gemmule (tunas internal) dan
regenerasi. Reproduksi secara seksual dengan pembentukan gamet.
 Porifera digolongkan menjadi tiga kelas berdasarkan penyusun rangka, yaitu
Hexactinellida, Demospongiae dan Calcaera.
 Peranan Porifera sebagai spons mandi atau alat gosok, dan berpotensi sebagai obat
kanker.

b) Phylum Coelenterata (Hewan berongga)


 Hewan multiseluler diploblastik yang tubuhnya telah terbentuk jaringan, berbentuk polip
atau medusa dengan tentakel berpenyengat, memiliki rongga pencernaan, system saraf
sederhana dan tidak memiliki system ekskresi.
 Bersifat heterotrof dan menggunakan tentakel untuk menangkap mangsa.
 Habitat terdapat di laut
 Reproduksi secara aseksual dengan pembentukan tunas oleh polip dan reproduksi secara
seksual dengan pembentukan gamet oleh medusa atau polip.
 Berdasarkan bentuk dominan dalam siklus hidup dibedakan menjadi tiga kelas, yaitu
Hydrozoa, Scyphozoa dan Anthozoa.

c) Phylum Platyhelminthes (Cacing pipih)

 Hewan triploblastik aselomata dengan tubuh simetri bilateral berbentuk pipih, memiliki
system saraf, system pencernaan dengan satu lubang, tidak memiliki system sirkulasi,
respirasi dan ekskresi.
 Hidup bebas di laut, air tawar, tempat lembab atau parasit pada hewan serta manusia.
 Bersifat hemafrodit, reproduksi seksual secara sendiri atau silang, reproduksi aseksual
dengan fragmentasi yang diikuti regenerasi.
 Klasifikasi dibedakan menjadi tiga kelas, yaitu Turbellaria, Trematoda dan Cestoda.
d) Phylum Nemathelminthes  ( Cacing Benang)

 Hewan triploblastik pseudoselomata, tubuh simetri bilateral berbentuk bulat panjang


dilapisi kutikula dengan system pencernaan lengkap, system sirkulasi oleh cairan
pseudoselom, tidak memiliki system respirasi dan ekskresi.
 Hidup bebas atau parasit
 Hidup di tanah basah, dasar perairan tawar atau laut bebas, bersifat parasitik pada
manusia, hewan dan tumbuhan.
 Reproduksi secara seksual
 Contoh Nemathelminthes yang parasitik yaitu cacing gelang, cacing tambang, cacing
kremi, cacing filarial dan cacing Trichinella.

e) Annelida (Cacing Gelang)

 Hewan triploblastik selomata, tubuh simetri bilateral bersegmen, memiliki otot, system
pencernaan lengkap, system sirkulasi, system saraf tangga tali yaitu sistem saraf yang
terdiri dari ganglia otak di depan tubuh dekat dengan faring dan tali saraf yang menembus
segmen tubuh serta memiliki system ekskresi. Tidak memiliki system respirasi, bersifat
hemafrodit atau gonokoris (alat kelamin jantan dan betina terpisah pada individu yang
berbeda).
 Hidup bebas di dasar laut, perairan tawar, tanah dan tempat yang lembab atau parasit
pada vertebrata.
 Reproduksi secara seksual atau aseksual.
 Dibedakan atas 3 kelas yaitu, Polychaeta, Oligochaeta dan Hirudinea
f) Mollusca ( Hewan Lunak )

 Hewan triploblastik selomata dengan simetri bilateral, bertubuh lunak, hidup bebas di
laut, air tawar maupun darat.
 Tubuh terdiri dari kaki, massa visceral dan mantel. Bercangkang, system pencernaan
yang lengkap, system sirkulasi terbuka dan tertutup. System saraf terdiri atas ganglion
dan serabut saraf. Respirasi dengan insang atau rongga mantel. Ekskresi dengan nefridia,
bereproduksi seksual secara internal atau eksternal dan bersifat dioseus (alat kelamin
jantan dan betina terdapat pada individu yang berbeda) atau monoseus (alat kelamin
jantan dan betina pada satu individu).
 Dibedakan menjadi 3 kelas yaitu, Gastropoda, Pelecypoda dan Cephalopoda.
g) Arthropoda  ( hewan kaki beruas)

 Hewan triploblastik selomata dengan simetri bilateral, memiliki kaki dan tubuh beruas,
hidup di berbagai habitat secara bebas, parasit, komensal atau simbiotik.
 Tubuh terdiri dari kaput (kepala), toraks (dada) dan abdomen (perut). Eksoskeleton
(rangka luar), jumlah anggota tubuh beragam, system indra berkembang baik, system
saraf tangga tali (sistem saraf yang terdiri dari ganglia otak di depan tubuh dekat dengan
faring, dan tali saraf yang menembus segmen tubuh), system pencernaan lengkap,
ekskresi melalui tubula malphigi (suatu saluran sebagai system ekskresi pada arthropoda)
atau dibantu dengan kelenjar ekskresi tertentu.
 Respirasi menggunakan insang, trakea atau paru-paru yang berbuku. System sirkulasi
terbuka. Bersifat dioseus (alat kelamin jantan dan betina terdapat pada individu yang
berbeda) dan reproduksi seksual secara internal dan mengalami ekdisis (peristiwa
terlepasnya kutikula) sebagian bermetamorfosis.
 Dibedakan menjadi 4 kelas berdasarkan struktur tubuh dan kaki yaitu Arachnoidea,
Myriapoda, Crustacea dan Insecta.
h) Echinodermata (Hewan berkulit duri)

 Hewan triploblastik selomata dengan simetri bilateral, permukaan tubuh berduri, hidup
bebas di dasar laut.
 Duri tumpul atau runcing, memiliki system ambulakral, system saraf berupa cincin pusat
saraf yang bercabang, system pencernaan yang lengkap dan tidak memiliki system
ekskresi.
 Respirasi menggunakan insang, system sirkulasi dengan cairan rongga tubuh. Bersifat
dioseus dan reproduksi seksual secara eksternal dan dapat beregenerasi.
 Dibedakan menjadi 5 kelas yaitu, Asteroidea, Ophiuroidea, Echinoidea, Holothuroidea
dan Crinoidea.
2. Vertebrata

Vertebrata merupakan kelompok hewan yang memiliki vertebrae (tulang belakang) memanjang
pada bagian dorsal (punggung) kepala hingga ekor. Vertebrata terbagi atas beberapa kelas,
diantaranya yaitu:

a). Agnatha (Cyclostomata)

 Tidak memiliki rahang


 Tubuh seperti ikan, tidak bersisik, dan tidak mempunyai pasangan sirip
 Jantung 2 ruang
 Contoh : belut laut (Petromyzon )
 ikan hantu/hagfish (Myxine )

b). Pisces

Kelas pisces merupakan kelompok hewan yang hidup di air. Bagian luar tubuh ikan dilindungi
oleh eksoskeleton berupa sisik. Pisces dapat bernapas di dalam air berkat insang yang ada pada
tubuhnya. Pisces adalah hewan poikiloterm (hewan berdarah dingin) yang dapat menyesuaikan
suhu tubuhnya dengan suhu air tempat hidupnya. Ordo dari pisces yaitu, Agnatha, Chondricthyes
dan Ostheichthyes.

c). Amphibia

Amfibi merupakan kelompok hewan yang dapat hidup di air maupun di darat. Contoh hewan
amfibi yaitu, katak, kodok, salamander. Amfibi bernapas dengan paru-paru dan kulitnya. Jenis
amfibi yang hidup di darat harus menemukan air untuk dapat bertelur. Larva amfibi disebut
kecebong. Kecebong mirip dengan ikan kecil dan hidup di air. Pada masa ini kecebong bernapas
dengan insang. Amfibi merupakan hewan poikiloterm (berdarah dingin). Ordo dari Amfibi yaitu:
Anura, Caudata, Gymnophiona.

d). Reptilia

Reptil merupakan vertebrata pertama yang dapat beradaptasi di daerah kering. Reptil bersifat
autotomi yaitu dapat memutuskan bagian tubuh tertentu jika dalam keadaan bahaya. Contoh,
ular, buaya, alligator, kadal, kura-kura. Ordo dari reptile yaitu: Squamata, Crocodilia, Chelonia
dan Rynchochepalia.
e). Aves

Nama lain dari Aves yaitu Burung. Memiliki bulu yang menutupi seluruh permukaan tubuh.
Bulu burung terbagi atas filoplumae (sebagai sensoris), plumulae (sebagai isolator) dan plumae
(untuk terbang). Burung merupakan hewan Homoiterm (berdarah panas). Burung memiliki
Saccus pneumaticus (kantung hawa) yang berfungsi sebagai respirasi saat terbang, mengatur
berat badan saat terbang, memperkeras suara dan membungkus organ dalam agar tidak dingin
ketika terbang. Contoh Lainnya : elang, penguin, bebek.

Kelas Aves memiliki 27 ordo diantaranya yaitu: Apterygiformes, Struthioniformes, Rheiformes,


Casuarriiformes, Tinamiformes, Podicipediformes, Gaviiformes, Spheniscitormes,
Procellariiformes, Pelecaniformes, Ciconiiformes, Anseriformes, Falconiformes, Galliformes,
Gruiformes, Caradriiformes, Columbiformes, Psittaciformes, Cuculiformes, Strigiformes,
Caprimulgiformes, Apodiformes, Trogoniformes, Coliiformes, Coraciiformmes, Piciformes dan
Passeriformes.

f). Mamalia
Kelas Mammalia merupakan kelas yang memiliki mammae gland (kelenjar susu) dan rambut
yang menutupi permukaan tubuh. Mammalia terbagi atas Mammalia bertelur (ex: platypus),
Mammalia berkantung (ex:Kanguru, Koala) dan Mammalia berplasenta yang bersifat vivipar
(melahirkan) (Contoh :kucing, anjing, harimau, hyena dll).

Klasifikasi Mamalia terdiri dari beberapa ordo:

1. Monotremata (mamalia berparuh bebek), hewan ovivar. Contoh, Platypus


2. Marsupilia (hewan berkantong), Contoh; kanguru
3. Insectivora (hewan pemakan serangga). Contoh, landak
4. Chiroptera (mamalia bersayap). Contoh, kelelawar
5. Rodentia (hewan pengerat). Contoh, marmut
6. Lagomorpha  (golongan kelinci)
7. Cetacea (golongan paus)
8. Sirenia (sebangsa duyung)
9. Carnivora (pemakan daging)
10. Proboscidea (mamalia berbelalai)
11. Perissodactila (berkuku gasal): zebra, badak
12. Artiodactyla (berkuku genap): babi, unta, jerapah, domba
13. Primata (derajat yang paling tinggi).

Perbedaan vertebrata secara umum

Ruang Penutup
Kelas Suhu tubuh Reproduksi Fertilisasi
jantung tubuh

Pisces 2 Poikiloterm Sisik Ovivar Eksternal


Kulit
Amphibia 3 Poikiloterm Ovivar Eksternal
berlendir

3 (4 belum
Reptilia Poikiloterm Sisik Ovovivivar Internal
sempurna)

Aves 4 Homoioterm Bulu Ovivar Internal

Mamalia 4 Homoioterm Rambut Vivivar Internal

2.4 Sistem Organ Kingdom Animalia

a. Sistem Rangka

Sistem Rangka pada Kingdom Animalia terbagi atas 2 yaitu Eksoskeleton dan


Endoskeleton. Eksoskeleton adalah rangka yang berada di luar tubuh hewan dan fungsinya untuk
membungkus dan melindungi organ dalam yang lunak. Contoh pada hewan Invertebrata yaitu
dari filum Athropoda.Sedangkan Endoskeleton adalah rangka yang terdapat dalam tubuh hewan.
Endoskeleton dibungkus oleh kulit dan daging. Contoh pada hewan Vertebrata.

b. Sistem Respirasi (Pernapasan)

Kelompok Vermes (Cacing) menggunakan permukaan tubuhnya untuk bernapas. Sistem


Pernapasan Serangga disebut system penapasan Trakea. Sedangkan Ikan dan Hewan Laut
lainnya seperti udang, kepiting, cacing laut dan bintang laut bernapas menggunakan system
Insang. Katak dewasa menggunakan paru-paru dan kulit untuk bernapas. Adapun larva katak
(berudu) menggunakan insang luar. Pada salamander, insang luar tetap ada hingga dewasa.
Burung memiliki paru-paru yang dibantu oleh Saccus pneumaticus (kantung hawa).

c. Sistem Sirkulasi (Sistem Peredaran Darah)

Sistem peredaran darah pada makhluk hidup multiseluler dapat dibedakan atas peredaran
darah terbuka dan peredaran darah tertutup. Pada peredaran darah terbuka, darah yang mengalir
tidak selalu berada dalam pembuluh darah. Adapun peredaran darah tertutup, darah mengalir
dalam sistem pembuluh darah. Jantung ikan memiliki dua ruang yaitu atrium dan ventikel. Pada
Amphibia, jantungnya memiliki tiga ruang, yaitu atrium kanan, atrium kiri, ventrikel. Jantung
Reptilia memiliki empat ruang, namun sekat antara ventrikel kanan dan kiri belum sempurna.
Pada Aves dan Mammalia, jantungnya memiliki empat ruang sehingga tidak akan terjadi
pencampuran antara darah kaya O2 dengan darah kaya CO2 .

d. Sistem Reproduksi.
Sistem Reproduksi pada Kingdom Animalia sangat bervariasi. Ada yang bereproduksi
secara Aseksual, Seksual, maupun keduanya. Reproduksi secara aseksual yaitu reproduksi yang
terjadi secara pembelahan, pertunasan dan regenerasi. Contoh hewan yang memiliki system
reproduksi secara aseksual yaitu amoeba, hydra dll. Reproduksi secara seksual yaitu reproduksi
yang terjadi dengan peleburan antara gamet jantan dan gamet betina sehingga terjadi fertilisasi
dan menghasilkan individu baru. Fertilisasi terbagi menjadi dua, fertilisasi internal dan eksternal.
Fertilisasi internal yaitu pembuahan yang terjadi di dalam tubuh, contoh hewannya yaitu kucing,
anjing, tikus, kelinci dsb. Sedangkan fertilisasi eksternal yaitu pembuahan yang terjadi di luar
tubuh. Contoh hewannya yaitu Katak, kodok, dan beberapa jenis ikan. Selain itu ada organisme
yang bereproduksi secara parthenogenesis (sel telur yang berkembang menjadi individu baru
tanpa dibuahi oleh sel sperma), contoh lebah dan semut.

2.5 Peranan dalam kehidupan sehari-hari

1. Peran Animalia yang Menguntungkan

Seperti telah disebutkan sebelumnya, Animalia memiliki peran yang


menguntungkan, misalnya sebagai bahan makanan. Banyak anggota Animalia yang
dimanfaatkan sebagai bahan makanan, contohnya sapi, ayam, dan domba. Daging dari
hewan-hewan tersebut oleh manusia dari hewan-hewan tersebut oleh manusia
dimanfaatkan sebagai bahan makanan. Adapun Animalia yang dimanfaatkan sebagai
bahan obat-obatan, contohnya lintah (Hirudo medicinalis). Hewan ini mampu
menghasilkan senyawa yang dapat membunuh kuman (antiseptik). Animalia pun dapat
dimanfaatkan sebagai bahan penelitian contohnya mencit (Mus musculus). Hewan ini
sering digunakan sebagai bahan penelitian, seperti uji coba suatu pengaruh senyawa
kimia terhadap sistem biologis makhluk hidup, khususnya manusia. Selanjutnya, dari
hasil penelitian tersebut dimanfaatkan untuk kepentingan manusia .(Rikky Firmansyah,
2009)

2  Peran Animalia yang Merugikan

Selain peran yang menguntungkan, Animalia juga memiliki peran yang


merugikan. Misalnya, dapat menyebabkan penyakit, perusak bahan bangunan,
menimbulkan gangguan pada manusia, dan lain-lain. Anggota Animalia yang
menyebabkan penyakit, contohnya nyamuk Aedes aegypti. Nyamuk tersebut merupakan
vektor penyakit demam berdarah. Hewan lain yang menimbulkan kerugian, penyebab
rusaknya bangunan adalah rayap. Rayap mampu merusak bahan bangunan, terutama kayu
dan membuatnya menjadi keropos. Hal tersebut dapat mengakibatkan kerugian besar bagi
manusia yang memiliki bangunan kayu. Adapun hewan lain yang menimbulkan
gangguan pada manusia, contohnya adalah kutu kepala (Pediculus capitis), kutu busuk
(Cymex rotundus), dan kutu buku (Lepisma saccharina).(Rikky Firmansyah, 2009)
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dari pembahasan yang telah diuraikan di atas, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai
berikut:

1.         Kingdom Animalia merupakan kelompok makhluk hidup yang diduga memiliki


anggota paling banyak.

2.         Pertumbuhan dan perkembangan hewan dimulai sejak terbentuknya zigot. Satu sel
zigot akan tumbuh dan berkembang dengan tahap "zigot-morula-blastula-gastrula"
hingga terbentuk embrio. Embrio akan berdiferensi sehingga terbentuk berbagai macam
jaringan dan organ.

3.         Hewan adalah organisme yang paling beragam bentuknya di bumi ini. Dari yang
panjangnya 0,05 mm hingga yang panjangnya mencapai 30 meter lebih. Kingdom
Animalia juga memiliki habitat yang bervariasi, dari gurun, daerah yang dingin
(Antartika) hingga dasar laut yang paling dalam.

4.         Kingdom Animalia dikelompokkan berdasarkan ada tidaknya tulang belakang.


Berdasarkan pengelompokan tersebut Animalia dibagi menjadi dua kelompok, yaitu
vertebrata dan invertebrata. Dilihat dari simetri tubuhnya, Animalia dibedakan atas
simetri radial dan simetri bilateral.

5.         Dalam kehidupan ini kingdom Animalia memiliki peran yang banyak. Secara
umum peran kingdom Animalia terdiri atas dua macam, yaitu menguntungkan dan
merugikan.

3.2   Saran
1.      Kingdom Animalia sangat berguna bagi manusia dan makhluk hidup lainnya. Oleh
karena itu, kita tidak diharapkan menumpas atau berburu secara berlebihan apalagi
buntuk kepentingan sendiri.

2.      Bagi kita semua turut menjaga keseimbangan ekosistem dengan tidak merusak
salah satu anggota dari ekosistem kehidupan, yaitu kingdom animalia.

DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Porifera.
https://id.wikipedia.org/wiki/Platyhelminthes
https://id.wikipedia.org/wiki/Annelida
https://911medical.blogspot.com/2009/06/filum-mollusca.html
https://gurungeblog.wordpress.com/2008/11/12/phylum-arthropoda/
https://id.wikipedia.org/wiki/Echinodermata
Rikky Firmansyah 2009. Mudah dan Aktif Belajar Biologi 1 : untuk Kelas X Sekolah
Menengah Atas / Madrasah Aliyah Program Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta
: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.

Anda mungkin juga menyukai