Anda di halaman 1dari 18

ASPEK KEMASYARAKATAN DALAM ISLAM

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Metodologi Studi Islam
Dosen Pengampu:
Saeful Anwar, M.Ag.

Disusun Oleh :

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH


FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM LATIFAH MUBAROKIYAH
2023
KATA PENGANTAR

Alhamdulillaahirabbil’aalamiin, Puji syukur kamipanjatkan kehadirat Allah SWT,


karena atas berkah, dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan Tugas Makalah Ilmu
Pengetahuan Alam yang berjudul “Hewan Vertebrata. Makalah ini berisi tentang
keanekaragaman hewan, yang dikelompokkan menjadi hewan yang bertulang belakang atau
yangs sering disebut hewan vertebrata.

Dengan makalah ini kita dapat mengetahui keanekaragaman hewan yang ada di bumi,
serta dapat mengetahui anatomi hewan tersebut. Selainitu, kita juga dapat mengelompokan
jenis-jenis hewan termasuk ke golonganmana. Makalah ini disajikan secara sistematis dan di
sertai dengan gambar-gambar yang relevan, sehingga mempermudah kita untuk
mempelajarinya atau memahaminya.

Kami mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang membantu dalam


penyusunan makalah ini. Kami berharap, semoga informasi yang ada dalam makalah ini
dapat bermanfaat bagi kami dan bagi pembaca. Kami menyadari bahwa masih terdapat
kekurangan dalam penyusunan makalah ini disebabkan oleh keterbatasan kemampuan dan
pengetahuan kami. Maka dari itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun guna kesempurnaan makalah ini.

Tasikmalaya, 17 Februari 2024

Penulis
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Indonesia merupakan Negara yang memiliki keragaman hayati yang melimpah baik
flora maupun fauna. Ada sekitar 50.000 jenis hewan bertulang belakang (vertebrata) yang
diketahui sampai saat ini. Mereka hidup pada semua lingkungan biologi baik di daratan,
air laut, air tawar, maupun udara. Walaupun bentuk dan ukuran tubuhnya beragam tetapi
mempunyai struktur dasar tubuh yang sama.

Keanekaragaman dalam dunia hewan lebih banyak macamnya dibandingkan dengan


dunia tumbuhan. Jenis yang telah diidentifikasikan jauh lebih banyak daripada jenis
tumbuhan. Seluruh hewan dimasukkan ke dalam satu kelompok. Di dalam kelompok yang
sama itu, bila ditemukan perbedaan ciri maka dibuatlah kelompok yang lebih kecil.
Demikianlah seterusnya sehingga akhirnya diperoleh kelompok yang anggotanya paling
sedikit, tetapi lebih banyak memiliki ciri yang sama. Dan dikelompokkan menjadi hewan
yang bertulang belakang ( Hewan Vertebrata).

B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian dari Vertebrata?
2. Bagaimana Ciri-ciri Tubuh Hewan Vertebrata?
3. Apa peranan Hewan Vertebrata dalam kehidupan kita?

C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui Pengertian dari Vertebrata.
2. Menjelaskan Ciri-ciri Tubuh Hewan Vertebrata.
3. Mengetahui Klasifikasi Hewan Vertebrata.
4. Mengetahui Peranan Hewan Vertebrata dalam kehidupan kita.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian
Hewan vertebrata yaitu hewan yang bertulang belakang atau punggung. Memiliki
struktur tubuh yang jauh lebih sempurna dibandingkan dengan hewan Invertebrata. Hewan
vertebrata memiliki tali yang merupakan susunan tempat terkumpulnya sel-sel saraf dan
memiliki perpanjangan kumpulan saraf dari otak. Tali ini tidak di memiliki oleh yang tidak
bertulang punggung. Dalam memenuhi kebutuhannya, hewan vertebrata telah memiliki
system kerja sempurna peredaran darah berpusat organ jantung dengan pembuluh-
pembuluh menjadi salurannya.
Vertebrata adalah golongan hewan yang memiliki tulang belakang. Tulang belakang
berasal dari perkembangan sumbu penyokong tubuh primer atau notokorda (korda
dorsalis). Notokorda vertebrata hanya ada pada masa embrionik, setelah dewasa akan
mengalami penulangan menjadi sistem penyokong tubuh sekunder, yaitu tulang belakang
(vertebrae). ubuh vertebrata mempunyai tipe simetri bilateral dan bagian organ dalam
dilindungi oleh rangka dalam atau endoskeleton, khusus bagian otak dilindungi oleh
tulang-tulang tengkorak (kranium). Bagian terluar tubuh vertebrata berupa kulit yang
tersusun atas epidermis (lapisan luar) dan dermis (lapisan dalam). Kulit vertebrata ada
yang tertutup dengan bulu ada juga yang tertutup dengan rambut.
Organ dalam, seperti organ pencernaan, jantung, dan pernapasan terdapat didalam
suatu rongga tubuh atau selom. Vertebrata memiliki alat tubuh yang lengkap, yang
menyusun sistem organ tubuhnya meliputi sistem pencernaan yang memanjang dari mulut
hingga anus, sistem peredaran darah tertutup (darah mengalir di dalam pembuluh darah),
alat ekskresi berupa ginjal, alat pernapasan berupa paru-paru atau insang, sepasang alat
reproduksi (kanan dan kiri) serta sistem endokrin yang berfungsi menghasilkan hormon.
B. Ciri-ciri Hewan Vertebrata
1. Tubuh terdiri dari kepala, badan, dan 2 (dua) pasang alat gerak. Beberapa spesies
mempunyai ekor
2. Sistem pencernaan memanjang dari mulut sampai ke anus, dilengkapi dengan kelenjar
pencernaan.
3. Sistem peredaran tertutup
4. Alat ekskresi berupa ginjal
5. Alat pernapasan berupa paru-paru, kulit, atau insang.
6. Sistem gerak terdiri dari rangka sebagai alat gerak pasif dan otot sebagai alat gerak.
7. Sistem saraf terdiri dari sistem saraf pusat (otak dan sumsum tulang belakang) dan
sistem saraf tepi (serabut saraf)

C. Ciri alat tubuh hewan yang bertulang belakang sebagai berikut:


1. Mempunyai kelenjar bundar, endoksin yang menghasilkan hormon untuk
pengendalian. Pertumbuhan dan proses fisiologis atau faal tubuh
2. Susunan saraf terdiri atas otak dan sumsum tulang belakang
3. Bersuhu tubuh panas dan tetap (homoiternal) dan bersuhu tubuh dingin sesuai dengan
kondisi lingkungan (poikiloternal)
4. Sistem pernapasan/terpirasi dengan paru-paru (pulmonosum) kulit dan insang
operculum
5. Alat pencernaan memanjang mulai dari mulut sampai ke anus yang terletak di sebelah
vertran (depan) dan tulang belakang
6. Kulit terdiri atas epidermis (bagian luar) dan endodermis (bagian dalam)
7. Alat reproduksi berpasangan kecuali pada burung, kedua kelenjar kelamin berupa
ovalium dan testis menghasilkan sel tubuh dan sel sperma.

D. Klasifikasi Hewan Vertebrata


Hewan vertebrata adalah kelompok hewan bertulang punggung belakang. Hewan
vertebrata diklasifikasikan menjadi lima yaitu Amfibi, Aves, Mamalia, Ikan, dan juga Reptil.
Berikut adalah klasifikasi hewan amfibi, beserta ciri-ciri dan habitatnya:
1. Hewan Amfibi

Hewan yang hidup di dua alam (darat dan air) disebut amfibi. Dalam taksonomi, amfibi
adalah salah satu kelas vertebrata (hewan bertulang belakang) bersama dengan pisces, reptil,
aves, dan juga mamalia.Amfibi adalah salah satu kelompok hewan yang memiliki
keanekaragaman tinggi. Habitat hewan Amfibi dewasa dapat hidup baik di air maupun di
darat. Pada tahap larva, mereka hanya bisa hidup di air. Namun, pada tahap dewasa, amfibi
menghabiskan sebagian besar hidupnya di darat, biasanya di habitat lembap seperti hutan.
Ciri-ciri hewan amfibi:

a) Hewan berdarah dingin, amfibi adalah hewan ektoterm atau hewan berdarah dingin.
Amfibi tidak bisa menjaga homeostatis suhu tubuhnya, dan hanya bergantung pada
suhu lingkungan sekitar.
b) Mengalami metamorphosis, amfibi adalah satu-satunya hewan bertulang belakang
(vertebrata) yang mengalami metamorfosis sempurna. Tidak seperti vertebrata
lainnya, amfibi mengalami perubahan bentuk yang drastis dari menetas hingga
dewasanya.
c) Bernafas dengan insang dalam fase larva, pada tahap larva amfibi bernafas
menggunakan insang. Larva kemudian mengalami metamorfosis dan mengembangkan
paru-paru juga kulit untuk bernafas. Namun, beberapa amfibi dewasa masih memiliki
insan juga untuk bernafas.
d) Respirasi kulit, dilansir dari Lumen Learning, karakteristik amfibi yang paling penting
adalah kulit yang permeabel dan lembap sehingga memungkinkan pertukaran oksigen
dan karbon dioksida dengan lingkungan. Kelenjar lendir menjaga kulit amfibi tetap
lembap, sehingga amfibi dapat bernafas melalui kulitnya (respirasi air). Respirasi kulit
adalah ciri amfibi yang tidak hilang dari nenek moyangnya. Menurut filogeni, amfibi
adalah hewan berkaki empat pertama yang dapat hidup di darat. Kala itu, semua
makhluk hidup hanya dapat hidup di air. Hewan yang muncul di bumi sekitar 340 juta
tahun yang lalu ini, mengembangkan respirasi sebagai bentuk evolusi. Sehingga,
dapat hidup di darat maupun di air.
e) Kelenjar kulit khusus, Ciri-ciri amfibi selanjutnya adalah memiliki kelenjar kulit
khusus. Dilansir dari National Geographic, amfibi memiliki kelenjar kulit khusus
yang berguna untuk melawan bakteri juga infeksi jamur. Mengingat, amfibi hidup di
lingkungan lembap dan basah yang sangat disukai bakteri juga kuman. Beberapa
amfibi mengembangkan kelenjar kulit khusus yang dapat mengeluarkan racun sebagai
pertahanan diri.
f) Sistem peredaran darah, Amfibi memiliki sistem peredaran darah tertutup. Darah
amfibi melewati jantung sebanyak dua kali melalui pembuluh darah. Jantung amfibi
memiliki tiga ruang atau bilik yang terdiri dari dua atrium dan satu ventrikel.
Sehingga, amfibi termasuk hewan dengan sistem peredarah darah ganda yang tidak
lengkap.
g) Kaki berselaput, Hewan yang terkenal karena mampu berdiri dengan satu kaki ini juga
ternyata memiliki kaki berselaput. Kakinya tersebut berfungsi agar mereka dapat
berenang dan mencari makan di tempat berlumpur.

Klasifikasi hewan amfibi terbagi menjadi tiga ordo yaitu caecilia, caudata, dan anura.

 Caecilia atau gymnophiona adalah kelompok amfibi yang tidak memiliki kaki,
namun memiliki sisik. Contoh gymnophiona adalah Uraeotyphlus, ichithyophis,
dan sesilia.

Gambar Uraeotyphlus Gambar Ichithyophis Gambar Sesilia

 Caudata atau urodela adalah kelompok amfibi yang memiliki ekor. Caudata
memiliki tubuh yang memanjang (mirip seperti kadal) juga memiliki insang yang
tersembunyi. Contoh caudata adalah salamander dan kadal air.

Gambar Salamander Gambar Kadal air


 Anura adalah amfibi yang tidak memiliki ekor, namun memiliki tungkai yang
panjang dan dirancang untuk melompat. Anura memiliki mata yang menonjol,
kepala dan badan yang menyatu, juga melakukan pembuahan eksternal. Contoh
anura adalah katak dan kodok.

Gambar Katak Gambar Kodok

2. Hewan Burung (Aves)

Burung adalah jenis vertebrata yang berdarah panas. Kelasnya burung, Aves, hanyalah
salah satu kelas dari Kingdom Animalia yang lebih besar. Burung memiliki beberapa
karakteristik yang mirip-mirip dengan kelas lain, yaitu reptil. Namun, mereka juga memiliki
beberapa fitur yang unik. Habitat burung tergantung ada pada makanan yang disediakan oleh
habitat yang berbeda (misalnya makanan serangga), beberapa habitat kaya akan sumber
makanan tertentu, seperti padang rumput, hutan, lahan basah, atau pesisir. Ciri-ciri burung
(Aves):

a) Bersifat endotermik: mereka bisa mempertahankan suhu tubuh dengan konstan dan
sendirinya, tidak bergantung pada faktor luar. Alias, mereka tentunya tak akan mudah
demam.
b) Mereka bipedal: bergerak dengan dua tungkai belakang atau kaki ketika berada di
tanah.
c) Tungkai atasnya telah berevolusi menjadi struktur khusus, yaitu sayap yang
memungkinkan untuk terbang.
d) Sebagian besar tubuhnya berupa gelendong, otot inilah ciri khusus yang membuat
mereka lebih nyaman dan efektif saat terbang.
e) Tulang burung berongga di dalam, untuk menurunkan berat keseluruhan tubuh.
f) Bulunya berwarna-warni dan menutupi seluruh tubuh kecuali kaki yang ditutupi sisik.
g) Punya paruh alih-alih mulut dengan gigi.
h) Jantungnya punya empat ruang. Dengan cara ini, darah yang kaya oksigen dan kurang
oksigen dibagi dengan benar. Ini membantu menjaga suhu konstan.
i) Sistem sarafnya kompleks dan otaknya berkembang dengan baik. Banyak burung
dikenal sangat mudah diajar dan cerdas.
j) Telur mereka berkembang di luar tubuh, namun tetap di bawah perawatan induknya:
dua ataupun satu.

Berikut adalah klasifikasi ordo kelas Aves dan contohnya:

 Struthioniformes adalah ordo aves berupa burung besar (tinggi sekitar 2 meter)
yang tidak bisa terbang, memiliki sayap dan kepala yang kecil,bulu tidak
bercabang, dan memiliki kaki kuat dengan dua jari kaki. Anggot
Struthioniformes biasanya adalah omnivora. Contoh aves anggota
Struthioniformes adalah rhea dan burung unta.

Gambar burung Rhea Gambar burung Unta


 Casuariformes adalah kelompok aves berupa burung besar (tinggi sekitar 1,7
meter) yang tidak bisa terbang, bulu bercabang, dan memiliki tiga jari kaki.
Contoh aves anggota Casuariformes adalah emu dan burung kasuari.

Gambar burung Emu Gambar burung Kasturi


 Apterygiformes adalah ordo aves yang memiliki paruh panjang dengan lubang di
bagian ujungnya. Apterygiformes memiliki sayap yang kecil atau tidak sama
sekali, kaki dengan empat jari, dan leher yang pendek. Contoh aves anggota
Apterygiformes adalah kiwi.
 Procellariiformes adalah anggota aves yang tinggal di laut, memiliki paruh
berbentuk tabung sempit berlapis, sayap yang panjang dan runcing, serta
memiliki ekor bulat yang pendek. Contoh burung anggota Procellariiformes
adalah fulmar, petrel, prion, dan elang laut.

Gambar burung Petrel Gambar burung Elang laut


 Ciconiiformes adalah aves dengan kaki, leher, dan paruh yang panjang juga
runcing. Ciconiiformes memiliki sayap besar dan ekor yang pendek. Contoh aves
anggota Ciconiiformes adalah flamingo, shoebill, dan bangau.

Gambar burung Flamingo Gambar burung Bangao


 Charadriiformes adalah ordo aves yang beranggotakan 370 spesies, memiliki kaki
panjang dan paruh kecil. Contoh aves anggota Charadriiformes adalah camar,
sandpiper, dan skimmer.

Gambar burung Camar Gambar burung Skimmer


 Anseriformes adaah ordo aves berupa unggas air yang memiliki kaki berselaput,
paruh lebar, dan sayap yang runcing juga sempit dengan ekor yang pendek.
Contoh aves anggota Anseriformes adalah angsa dan bebek.

Gambar Angsa Gambar Bebek


 Falconiformes adalah aves predator dengan paruh dan cakar bengkok yang tajam.
Burung anggota Falconiformes adalah burung yang kuat dan memiliki
pengelihatan tajam.

Gambar burung Hantu Gambar burung Elang

3. Ikan (Pisces)

Sejauh yang diketahui, ikan adalah vertebrata tertua. Mereka telah ada sejak zaman
dahulu, kala jenis hewan lain masih belum sepenuhnya berevolusi menjadi seperti sekarang.
Air tawar, laut, maupun air payau menjadi habitat ikan bertulang belakang. Beberapa spesies
dapat mentolerir lingkungan dengan salinitas yang lebih tinggi daripada salinitas air laut
secara umum. Bahkan, beberapa spesies ikan gobi dapat mentolerir tingkat salinitas setinggi
60 ppt. Secara umum, ikan pun mengandalkan oksigen terlarut dalam air untuk respirasi. Ciri-
ciri ikan:

a) Termasuk ektotermik atau berdarah dingin, mereka bergantung pada lingkungan untuk
mengatur suhu tubuh.
b) Ikan memiliki sirip.
c) Sebagian besar dari ikan mempunyai tubuh tertutup sisik dan bernafas melalui insang,
meskipun tidak semua.
d) Pastinya, hidup di bawah air.

Sistem Pencernaan Ikan

 Mulut dan rongga mulut, mekanisme sistem pencernaan ikan dimulai saat ikan
menangkap makannya dengan mulut. Mulut ikan dilengkapi dengan satu jenis
gigi yang berjajar di rahang atas dan rahang bawahnya. Namun, gigi rahang ikan
biasanya berfungsi untuk menangkap, menahan, menggigit, dan juga
menghancurkan cangkang mangsanya, namun tidak untuk mengunyahnya. Gigi
rahang juga lidah dalam rongga mulut akan membantu ikan untuk menelan
makanannya (dalam bentuk yang masih utuh atau berupa potongan besar). Dalam
rongga mulut ikan juga terdapat lendir pencernaan yang membantu memecah
makanan secara kimiawi.
 Faring, dari mulut, makanan tersebut kemudian masuk ke faring atau
tenggorokan. Dilansir dari Florida Museum, tenggorokan ikan memiliki gigi yang
disebut sebagai gigi faring. Pada gigi faring inilah, makanan yang ditelan utuh
atau dalam potongan besar mulai dikunyah. Gigi faring ikan sangatlah kuat dan
dapat menghancurkan makanannya. Adapun, beberapa jenis ikan tidak memiliki
gigi rahang dan bergantung pada gigi faring untuk mencerna makanannya. Faring
ikan juga terhubung dengan ikan, di mana rongga insang menyaring makanan
kecil dan memasukkannya dalam ke dalam faring. Insang juga dilengkapi dengan
struktur yang dapat menahan agar makanan tidak memasuki insang.
 Esofagus, dari faring (tenggorokan), makanan masuk ke esophagus atau
kerongkongan. Dilansir dari Encyclopedia Britannica, kerongkongan ikan
biasanya merupakan tabung sederhana yang pendek, lebar, dan berotot. Esofagus
membantu pencernaan makanan ikan dan mengarahkan langsung makanan ke
dalam perut.
 Perut atau lambung merupakan organ penting dalam sistem pencernaan ikan.
Bentuk perut ikan bermacam-macam sesuai dengan jenisnya, namun pada
dasarnya perut ikan memiliki bentuk seperti tabung. Perut ikan dilengkapi ikeh
cairan lambung, yang digunakan untuk mencerna sebagian besar makanan ikan.
 Usus, Makanan yang telah dicerna oleh lambung, kemudian masuk ke usus.
Seperti lambung, usus ikan juga memiliki panjang yang beragam bergantung pada
makanannya. Dilansir dari SeaWorld Parks & Entertainment, ikan herbivora
biasanya memiliki usus yang panjang dan melingkar, sedangkan ikan karnivora
biasanya memiliki usus yang lebih pendek. Dalam usus juga terjadi pencernaan
yang dibantu oleh enzim pankreas. Sebagian besar penyerapan nutrisi hasil
pencernaan ikan dilakukan oleh usus.
 Kloaka, Makanan yang telah dicerna dan diserap nutrisinya kemudian menjadi
zat sisa. Zat sisa dari usus akan memasuki kloaka atau saluran pembuangan.
Namun, tidak semua ikan memiliki kloaka dan langsung terhubung ke rektum
atau anus.
 Rektum dan anus, Zat sisa dari kloaka akan dikirim melalui rektum hingga dapat
dikeluarkan oleh ikan melalui anus. Hal ini sekaligus mengakhiri perjalanan
makanan dalam sistem pencernaan ikan.
4. Mamalia

Mamalia secara alami adalah hewan berdarah panas yang tubuhnya tertutup rambut
berbulu. Ini membuat mereka bisa hidup di mana saja, mulai dari daerah kutub yang dingin
sampai hutan tropis. Mamalia hidup di banyak habitat yang berbeda, termasuk gurun, Arktik,
lautan, hutan, gunung, tundra, padang rumput, dan sabana. Mamalia pun lazim dibandingkan
dengan reptil dan amfibi. Jika pergi ke hampir semua bagian dunia, kita akan menemukan
bukti aktivitas mamalia. Ciri-ciri hewan mamalia:

a) Memiliki bulu atau rambut, Ciri-ciri hewan mamalia adalah memiliki bulu atau
rambut yang menutupi seluruh atau sebagian tubuhnya. Bulu atau rambut
menyediakan perlindungan terhadap dingin, cedera mekanis, kamuflase, dan juga
penginderaan pada mamalia. Namun, beberapa mamalia berevolusi menyesuaikan
dengan lingkungan sekitarnya. Misalnya, paus yang hanya memiliki bulu hanya saat
berbentuk embrio, ataupun tenggiling yang mengubah bulunya menjadi sisik keras.
b) Berdarah panas, Semua mamalia adalah hewan berdarah panas atau endotermik.
Artinya, mereka adalah hewan vertebrata yang dapat mengatur keseimbangan suhu
tubuhnya sendiri. Mamalia dapat memproduksi panas tubuhnya sendiri tanpa harus
bergantung dengan panas dari lingkungan. Adapun, mereka dapat mengeluarkan panas
melalui kelenjar keringatnya.
c) Menyusui dan memiliki kelenjar susu, Ciri-ciri hewan mamalia adalah menyusui
anaknya dan memiliki kelenjar susu. Dilansir dari Thought Co, kelenjar susu mamalia
adalah modifikasi kelenjar keringat yang membesar, memiliki saluran, dan jaringan
kelenjar yang mengeluarkan susu melalui putting.
d) Rahang bawah yang menempel ke tengkorak, Mamalia memiliki rahang bawah yang
khas karena memiliki engsel yang langsung tersambung ke tengkorak. Fitur ini
dinamakan dengan dentary dan tidak ditemukan di vertebrata lain. Bentuk dentary
memungkinkan mamalia untuk menggigit, mengunyah, dan juga menggiling
makanannya.
e) Memiliki empat jenis gigi yang dapat diganti sekali dalam seumur hidup, Mamalia
memiliki gigi yang berbeda dengan vertebrata lain. Jika vertebrata lain hanya
memiliki satu jenis gigi, mamalia memiliki empat jenis gigi yaitu gigi seri, taring,
premolar, dan juga molar. Gigi mamalia juga hanya dapat diganti sekali seumur hidup.
Saat masih kecil, mamalia memiliki gigi susu yang kecil. Namun, ketika beranjak
dewasa gigi tersebut akan diganti oleh gigi permanen yang lebih besar juga lebih kuat.
f) Memiliki otak besar dengan Neokorteks, Dilansir dari Biology LibreTexts, mamalia
memiliki otak besar dengan jaringan kompleks dan penutup bernama neokorteks.
Struktur tersebut membuat otak mamalia memiliki fungsi yang kompleks daripada
hewan lain.
g) Memiliki tiga tulang ditengah telinga, yaitu inkus, maleus, dan stapes. Ketiga tulang
tersebut membentuk rantai yang bekerja sama dalam meneruskan gelombang suara.
Hal tersebut menyebabkan mamalia memiliki pendengaran yang baik.
h) Memiliki jantung empat ruang yang terdiri dari bilik kanan, bilik kiri, serambi kanan,
dan juga serambi kiri.
i) Memiliki diafragra, dilansir dari Encyclopedia Britannica, mamalia juga memiliki
diafragma berotot yang memisahkan jantung dan patu-paru dari rongga perut.
j) Sel darah tidak memiliki nukleus, yang tidak berinti atau tidak memiliki nukleus. Sel
darah merah melepaskan nukleus dan sebagain organel selnya agar dapat mengikat
dan membawa lebih banyak oksigen.
Hewan yang termasuk mamalia:
5. Reptile

Reptil adalah kelompok hewan vertebrata berdarah dingin dan memiliki sisik yang
menutupi tubuhnya. Reptilia adalah tetrapoda dan menelurkan telur yang embrionya
diselubungi oleh membran amniotik. Sekarang ini mereka menghidupi setiap benua kecuali
Antarktika. Saat ini, tak semua reptil hidup di darat. Meski begitu, spesies yang satu ini
banyak dianggap sebagai vertebrata pertama yang sepenuhnya tinggal di darat. Reptil
bergantung pada kondisi yang memungkinkan mereka untuk mempertahankan suhu tubuh,
mereka harus dapat berjemur dan menghindari suhu yang ekstrem. Jadi, mereka akan butuh
akses ke sinar matahari langsung, perlindungan dari unsur angin dan panas yang berlebihan,
populasi spesies mangsa yang cukup besar, serta penutup untuk menghindari predator.
Mereka juga akan memerlukan tempat berkembang biak yang cocok untuk spesies bertelur
dan ruang untuk hibernasi yang sesuai. Reptilia atau lebih dikenal sebagai reptil adalah
kelompok mamalia bertulang punggung belakang (vertebrata) yang memiliki ciri khusus.
Ciri-ciri reptil adalah:

a) Berdarah dingin, reptil adalah hewan ektoterm atau berdarah dingin. Dilansir dari
Biology Libretexts, suhu tubuh reptil bergantung pada lingkungan sekitarnya dan
tidak bergantung pada energi metabolisme dari makanannya.
b) Bertelur di darat, tidak semua reptil tinggal di darat, beberapa di antaranya lebih
banyak menghabiskan waktu di air seperti buaya. Namun, semua reptil akan bertelur
di darat. Reptil adalah amniota yaitu hewan dengan telur yang telah dimodifikasi
untuk sepenuhnya berkembang biak di darat.
c) Memiliki satu kondilus oksipital, dilansir dari Encyclopedia Britannica, ciri-ciri reptil
lainnya adalah hanya memiliki satu kondilus okipital berupa tonjolan di mana
tengkorak menempel pada vertebra pertama. Kondilus oksipital membantu reptil
untuk dapat bergerak.
d) Sebagian besar melakukan reproduksi seksual dengan fertilisasi internal. Namun,
beberapa jenis reptil juga dapat melakukan reproduksi aseksual dengan cara
partenogenesis.
e) Memiliki kulit bersisik, tubuh reptile dicirikan dengan keberadaan sisik. Sisik reptil
memiliki berbagai bentuk dan ukuran bergantung spesiesnya. Namun, semua sisik
reptil bersifat kedap air.
f) Tidak memiliki kelenjar keringat, dilansir dari National Geographic, reptil tidak
memiliki kelenjar keringat sehingga tidak bisa terengah-engah seperti manusia dan
mamalia. Ketidakadaan kelenjar keringat inilah yang menandakan bahwa reptil adalah
hewan berdarah dingin yang suhu tubuhnya bervariasi sesuai lingkungannya.
g) Mengalami brumasi, ciri reptil selanjutnya adalah mengalami brumasi. Brumasi
adalah menurunnya aktivitas akibat dinginnya suhu. Pada saat suhu dingin, reptil akan
melakukan brumasi dengan lebih sedikit beraktivitasm hanya sedikit minum, dan
tidak makan.

Reptilia diklasifikasikan menjadi empat kelompok yaitu crocodilian, sphenodontia,


squamata, dan testudinata. Berikut adalah penjelasan klasifikasi reptilia dan contohnya.

 Crocodilia adalah kelompok reptil berkaki empat dengan tubuh, ekor, dan
moncong yang panjang. Crocodilia diketahui memiliki otak yang paling
berkembang dan paling cerdas di antara reptil lainnya. Crocodilia memiliki
rahang yang kuat, ekor yang berotot, gigi yang terus ada sepanjang kehidupan,
empat bilik jantung, sisik besar yang menutupi tubuh, dan lubang hidung di
bagian atas kepala. Contoh reptil yang merupakan crocodilia adalah buaya, buaya
air asing, aligator, gharial, dan caiman.
 Sphenodontia adalah kelompok reptil yang giginya merupakan perpanjangan
tulang rahagnya (bukan gigi individu). Sphenodontia disebut sebagai reptilia yang
tidak terspesialisasi, karena menyerupai amfibi. Sphenodontia memiliki jantung
dengan tiga bilik yang lebih primitif daripada reptil kelompok lain. Sphenodontia
memiliki kulit yang sangat kasar dan sisik berduri di sepanjang tulang punggung
juga ekornya. Contoh reptil yang termasuk Sphenodontia adalah tuatara.
 Squamata adalah kelompok reptilia yang berganti kulit dalam periode tertentu.
Squamata memiliki sambungan rahang dan tulang yang berbeda dari reptil
lainnya. Rahang Squamata sangatlah fleksibel dan kuat. Memungkinkan mereka
menelan mangsa dalam ukuran yang lebih besar dari tubuhnya. Contoh reptil
yang merupakan squamata adalah kadal, kadal cacing, bunglon, iguana, dan ular.
 Kelompok reptilia yang terakhir adalah Testudinata. Testudinata memiliki empat
kaki, sisik berupa cangkang keras yang melengkung dan menutupi tubuh, juga
permukaan perut yang datar. Testudinata memiliki jantung dengan tiga bilik,
namun lebih modern daripada yang dimiliki sphenodontia. Contoh reptil
kelompok Testudinata adalah kura-kura dan penyu.

Anda mungkin juga menyukai