Anda di halaman 1dari 16

MINI RISERT

“ MENGANALISIS PERBEDAAN ORGAN TUBUH HEWAN VERTEBRATA PADA


HEWAN ANURA (KATAK) DENGAN HEWAN INVERTEBRATA PADA LIMBRICINA
( CACING TANAH “

Disusun untuk Memenuhi Tugas Kelompok

Mata Kuliah: Fisiologi Hewan


Dosen Pengampu: Roni Afriadi M,pd.

Disusun Oleh:
TBIO3/SEM4
Kelompok 8

Anggita Anggeraini Hrp (0310213062)


Pristy Karunia Putri (0310211017)
Rahmi Siregar (0310213071)

PROGRAM STUDI TADRIS BIOLOGI

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVESITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA

2023
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh

Puji dan syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas mini riset yang berjudul “Menganalisis Perbedaan
Organ Tubuh Hewan Vertebrata Pada Hewan Anura (Katak) Dengan Hewan Invertebrata
Pada Limbricina ( Cacing Tanah)” tepat pada waktunya. Serta tidak lupa pula sholawat
berangkaikan salam kepada junjungan Nabi besar Muhammad SAW yang telah menunjukkan jalan
kebenaran di dunia dan akhirat kepada umat manusia.

Mini riset ini kami susun untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh bapak Roni Afriadi M,Pd,
selaku dosen mata kuliah Fisiologi Hewan. Selain itu, Laporan miniriset ini juga bertujuan untuk
khayalak ramai sebagai bahan penambah ilmu pengetahuan serta menambah informasi kita mengenai
perbedaan khusus atau ciri khusus yang dimiliki hewan vertebrata dan invertebrate.

Mini riset ini disusun dengan segala kemampuan kami dan semaksimal mungkin. Namun, kami
menyadari bahwa dalam penulisan tentu tidaklah sempurna dan masih banyak kesalahan serta
kekurangan. Maka dari itu kami sebagai penyusun mengharapkan saran dan kritik yang membangun
dari semua pihak terutama dosen pembimbing yang membaca hasil ini yang kami harapkan sebagai
bahan koreksi untuk kami. Akhir kata kami berharap semoga mini riset ini dapat diterima dengan baik
dan dapat bermanfaat terhadap para pembaca. Wassalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatu
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

Dunia hewan kingdom animalia adalah kelompok yang memiliki anggota yang sangat luas,
terdiri dari vertebrata dan Invertebrata. kingdom animalia memiliki bentuk dan alat-alat tubuh yang
beragam. keanekaragaman bentuk tubuh bisa dikelompokkan dengan bentuk simetri tubuhnya.
berdasarkan simetri tubuh, ada hewan yang berbentu simetri bilateral dan simetri radial. secara umum,
kingdom animalia dibagi menjadi dua kelompok, yaitu vertebrataatau hewan bertulang belakang dan
inertebrata atau hewan tak bertulang belakang. Vertebrata adalah kelompok hewan yang memiliki
tulang belakang. Vertebrata hidup di berbagai habitat, baik berada di darat, air tawar, sungai maupun
laut. Sedangkan invertebrata adalah kelompok hewan yang tidak memiliki hewan belakang,
Berdasarkan keberadaan ruas tulang belakang tubuhnya, hewan dapat dikelompokkan menjadi dua,
yakni vertebrata dan invertebrata atau avertebrata. Vertebrata adalah kelompok hewan yang memiliki
ruas tulang belakang. Sementara invertebrata merupakan hewan yang tidak memiliki ruas tulang
belakangalam

Berdasarkan dari hasil mini riset kami tentang perbandingan hewan invertebrate pada cacing
tanah dengan hewan vertebrata pada katak, laporan mini riset yang kami buat ini akan membahas
hasil dari miniriset kami mulain dari proses pencernaan, proses perkembangbiakan serta hal-hal yang
menjadi pembeda dari hewan vertebrata dengan hewan invertebrata.

1.2 Identifikasi Masalah


1. Bentuk Morfilogi dari hewan invertebrate dan hewan vertebrata
2. Sistem pencernaan dari hewan invertebrate dan hewan vertebrata
3. Pembeda hewan invertebrate dengan hewan vertebrata

1.3 RumusanMasalah
1. Bagaimana bentuk morfologi dari hewan jenis invertebrata dan hewan vertebrata?
2. bagaimana pencernaan yang terdaoat pada hewan invertebrata dan hewan vertebrata?
3. apa yang menjadi pembeda hewan hewan invertebrate dan hewan vertebrata?
1.4 Tujuan Penelitian

1. Mengetahui Bentuj morfologi dan anatomi pada kedua hewan jenis invertebrata dan hewan
vertebrata
2. Mengetahui system pencernaan yang terdapat pada hewan invertebrata dan hewan vertebrata
3. Membandingkan perbedaan hewan invertebrata dan hewan vertebrata

1.5 Manfaat Penelitian

1. Memberikan pemahaman tentang mekanisme pencernaan pada kedua hewan jenis


invertebrata dan hewan vertebrata. Penelitian ini akan memberikan wawasan tentang
perbedaan mekanisme dalam proses pencernaa dari dua jenis hewan tersebut
2. Menambah wawasan mengenai proses perkembangbiakan dari hewan invertebrata dan hewan
vertebrata
3. Mengidentifikasi perbedaan dari hewan vertebrata dan hewan invertebrata
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

vertebrata adalah hewan yang memiliki tulang belakang. Hewan-hewan ini memiliki struktur
tulang yang terbentuk sempurna dan terdapat di dalam tubuh mereka. Oleh karena itu, Moms bisa
melihat kelompok hewan ini memiliki bentuk tubuh yang sempurna dan kokoh. Selain itu, organ
tubuh yang dimiliki hewan vertebrata juga lebih lengkap. Mereka memiliki banyak organ yang
masing-masing memiliki fungsi berbeda guna mendukung kehidupan mereka. Tak hanya itu saja,
organ pernapasan vertebrata juga jauh lebih kompleks dan sempurna. Ada dua jenis organ yang biasa
ditemui di vertebrata, yakni insang dan paru-paru. (D.B, 2016)

Beberapa hewan bahkan bisa bernapas menggunakan insang dan paru-paru Peredaran darah
pada tubuh vertebrata juga umumnya masuk dalam peredaran darah tertutup. Darah bisa mengalir ke
seluruh tubuh melalui pembuluh darah. Regenerasi sel pada vertebrata juga tidak sebaik invertebrata.
Untuk berkembang biak, hewan vertebrata umumnya melakukan reproduksi aktif, yang mana terjadi
pembuahan sel telur dengan sperma. Ukuran tubuh vertebrata juga biasanya lebih besar dan bergerak
lebih cepat. Contoh dari hewan vertebrata ini banyak sekali. Seperti ikan, kucing, katak, ayam, ular,
sapi, kelinci, burung elang, dan masih banyak lagi. Biasanya, vertebrata mempunyai bentuk tubuh
yang simetri bilateral dan bagian organ dalam yang dilindungi rangka dalam atau endoskeleton. Sama
seperti manusia, hewan dari kelompok vertebrata memiliki susunan kulit yaitu epidermis (lapisan
luar) dan dermis (lapisan dalam). (L,S, 2016)

Sistem Pernapasan Vertebrata Hewan vertebrata adalah kelompok hewan bertulang belakang
dan memiliki punggung. Terdapat lima kelompok hewan vertebrata yaitu kelas pisces, ampfibi,
reptilia, aves (burung), dan mamalia. Sistem pernapasan hewan vertebrata ini menggunakan insang
dan paru-paru. Cara Kerja Sistem Pernapasan Vertebrata Pada hewan vertebrata, sistem
pernapasannya hanya menggunakan insang dan paru-paru, berikut ini cara kerjanya:

1. Insang
Insang memiliki bentuk seperti lembaran-lembaran tipis dan posisinya berada di sisi kanan
dan kiri kepala ikan. Ikan akan menarik napas dengan cara membuka mulut dan menutup
insang; Oksigen (O2) masuk lewat mulut dan melaju ke kapiler darah serta jaringan tubuh
yang membutuhkan; Karbondioksida (CO2) dibawa oleh darah dan jaringan; Saat katup
insang terbuka, ikan mengeluarkan karbondioksida dan air.
2. Paru-paru
Paru-paru hewan vertebrata memiliki ukuran berbeda-beda. Ada yang kecil dan besar,
letaknya di organ dalam. Ketika hewan bernapas, paru-paru akan mengembang dan
mengempis. Semua hewan vertebrata akan menarik napas dan memasukkan udara lewat
lubang hidung; Udara yang masuk akan melewati jaringan tubuh lain seperti faring, laring,
trakea, bronkus, hingga bronkiolus. Kemudian udara tersebut menuju alveolus untuk proses
pertukaran antara O2 dan CO2 yang dikeluarkan tubuh.

Jenis-Jenis Hewan Vertebrata Masih tentang sistem pernapasan vertebrata dan invertebrata, di
bawah ini terdapat jenis-jenis hewan vertebrata yang bernapas dengan insang dan paru-paru yaitu:

 Amphibia: kelompok hewan yang hidup di dua habitat yaitu air dan darat, serta bernapas dengan
paru-paru seperti katak, salamander, kadal air, dan lainnya.
 Reptil: kelompok hewan melata dan memiliki kulit bersisik dan bernapas dengan paru-paru,
seperti kadal, buaya, ular, dan lainnya.
 Aves: kelompok hewan memiliki bulu dan sayap dan bernapas dengan paru-paru, seperti burung,
bebek, pinguin, ayam, kasuari, angsa, dan lainnya.
 Mamalia: kelompok hewan yang menyusui anak-anaknya dan berkembang biak dengan cara
melahirkan. Hewan ini bernapas dengan paru-paru, seperti beruang, sapi, domba, monyet, gajah,
kuda, dan lainnya. Sementara hewan mamalia air yaitu paus, lumba-lumba, dan ikan duyung.
(Rusmdo, H, 2019)

Alat Pernapasan pada Tumbuhan, Salah Satunya Stomata Organ Pernapasan Manusia dan Fungsinya
Mengenal Organ Pernapasan Manusia dan Fungsinya Sistem Pernapasan Invertebrata Sebaliknya,
invertebrata adalah kelompok hewan yang tidak memiliki tulang belakang. Contoh hewan
invertebrata yakni cacing, ubur-ubur, kerang, cumi-cumi, gurita, lintah, laba-laba, bintang laut, siput,
dan sebagainya. Sistem pernapasan invertebrata menggunakan difusi dan sistem trakea. Cara Kerja
Sistem Pernapasan Invertebrata Ilustrasi. Sistem pernapasan invertebrata menggunakan difusi dan
sistem trakea. (Pixabay/claude05alleva) Pada hewan invertebrata sistem pernapasannya tergolong
sederhana, hanya menggunakan difusi dan sistem trakea, berikut ini cara kerjanya:

1. Difusi
Difusi adalah proses pernapasan yang berlangsung pada permukaan tubuh, atau melalui
kulit bagian luar hewan invetebrata.
2. Sistem trakea
Sistem trakea adalah proses pernapasan pada hewan invertebrata sejenis insecta. Trakea
ini terletak di badan hewan berupa lubang-lubang halus untuk pertukaran udara.
- HewaJenisn InvertebJenisrata Jenis-jenis hewan invertebrata diklasifikasikan menjadi beberapa
filum, di antaranya:

1.) Protozoa: Protozoa adalah hewan bersel satu yang hidup di dalam air dan bernapas secara
difusi. Kebanyakan, protozoa ini hanya bisa dilihat di bawah mikroskop.
2.) Arthropoda: Arthtopoda ini merupakan hewan berbuku-buku dan bernapasnya ada yang
melalui trakea. Contohnya serangga, laba-laba, lebah, kalajengking, kaki seribu, lipan,
krustasea.
3.) Mollusca: Mollusca adalah hewan bertubuh lunak serta bercangkang. Contohnya siput,
abalon, gurita, sotong, kerang-kerangan, simping, cumi-cumi raksasa, dan lainnya.
4.) Porifera: Porifera merupakan jenis hewan berpori yang hidup di air. Biasanya mereka
tumbuh dan melekat di dasar laut, seperti spongia, calcarea, cliona, sycon, dan banyak
lagi.
5.) Crustacea: Crustacea atau krustasea adalah kelompok hewan yang habitatnya di air.
Contohnya teritip, kepiting, kelomang, lobster, udang, kril, dekapoda, dan copepoda.
6.) Vermes: Vermes adalah hewan cacing dan bernapasnya secara difusi melalui permukaan
kulit. Hewan ini ada yang tinggal di air dan juga daratan.
7.) Coelenterata: Coelenterata atau Cnidaria termasuk hewan sengat. Hidupanya ada yang di
air atau menempel di dasar laut, seperti ubur-ubur, surai singa, anemo laut.
8.) Enchinodermata: Enchinodermata merupakan kelompok hewan berduri dan memiliki alat
pernapasan khusus, yaitu insang kulit. Contohnya bulu babi, bintang laut, teripang, lili
laut. (Sukiya, 2011)

Invertebrata atau avertebrata adalah hewan yang tidak memiliki tulang punggung antar ruasruas
tulang belakang. Hewan invertebrata ini terbagi atas beberapa golongan yaitu filum Protozoa,
Porifera, Arthopoda, Platyhelmintes, Nemathelminthes, Annelida, Coelenterata, Mollusca, dan
Echinodermata. Invertebrata adalah sebuah istilah yang diungkapkan oleh Chevalier de Lamarck
untuk menunjuk hewan yang tidak memiliki tulang belakang. Invertebrata mencakup semua hewan
kecuali hewan vertebrata (pisces, reptil, amfibia, aves, dan mamalia). Selain tidak memiliki tulang
internal yang keras, kelompok hewan invertebrata pada umumnya bertubuh lunak yang dan memiliki
rangka luar yang keras sebagai pelindung tubuh mereka. Contoh invertebrata adalah serangga,
uburubur, hydra, cumi-cumi, dan cacing. Invertebrata mencakup sekitar 97 persen dari seluruh
anggota kerajaan Animalia. (Welty. At all, 2011)

BAB III
METODE PENELITIAN

3.1. Waktu Dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di LABORATORIUM UNIVERSITAS ISLAM NEGRI SUMATRA


UTARA.Waktu pelaksaan dilakukan pada jam 15:00 wib pada tanggal 9 dan 11 mei 2023.

3.2. Alat dan Bahan Penelitian

Penelitian ini menggunakan alat seperti bak paraffin, gunting bedah, pinset, mikroskop dan juga
dan juga menggunakan katak dan ikan mas sebagai bahan utama dalam miniriset yang kami lakukan
selain itu kami juga menggunakan alat tulis untuk mencactat bagian-bagian dari morfologinya serta
menggunakan handphon untuk mengambil dokumentasi dalam penelitian tersebut.

3.3.Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data diambil dari kegiatan melakukan observasi langsung di laboratorium


universitas islam negri Sumatra utara dengan menggunakan katak dan cacing sebagai bahan utama
penelitian objek pembeda antara hewan invertebrate dengan hewan vertebrata. Dokumentasi yaitu
dengan pengumpulkan dokumen atau materi lain yang terkait dengan pembeda mekanisme
pencernaan, proses perkembangbiakan, organ dalam tubuh kedua hewan tersebut serta ciri khusus
yang membedakan hewan vertebrata dengan hewan invertebrate

3.4.Perosedur Kerja
3.4.1 Survey Awal Penelitian
Menentukan Hewan yang akan diteliti secara terperinci dan juga mudah untuk
mendapatkannya.
3.4.2 Pelaksanaan di laboratorium
Pelaksaan dilaboratorium dilakukan dengan pengamatan morfologi pada objek
tersebut atau sampel hewan tersebut menggunakan alat yang telah di siapkan
sampel jamur kemudian diambil dokumentasinya dengan menggunakan GPS Map
Camera.
3.4.3 klasifikasi
Klasifikasi dari hewan tersebut dilakukan atau di cari dengan melihat referensi
jurnal terpercaya
3.4.5 Analisis Data

Data dari katak dan cacing tanah sebagai objek pada penelitian hewan invertebrate
dan vertebrata sesuai dengan hasil yang kami amati dari bentuk morfologinya serta
anatomi tubuhnya dengan cara melakukan pembedahan pada hewan tersebut untuk
mengetahui organ dalam pada katak dan juga cacing tanah untuk membuktikan
secara praktik dari teori-teori yang didapat.

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

4.1.1 Perbedaan morfologi ivertebrata dan vertebrata

Berdasarkan penelitian yang dilakukan, diperoleh perbedaan morfologi hewan invertebrata dengan
hewan vertebrata serta perbedaan yang lainnya. Berikut ini tabel yang menunjukkan bentuk morfologi
dari katak dan juga cacing tanah :
NO GAMBAR KETERANGAN
1 Pada gambar ini menjelaskan bahwa pada katak terdapat tulang
belakang fungsinya untuk memberi bentuk tubuh, dan tempat
melekatnya otot otot

2 Tubuh katak terbagi menjadi kepala dan belalai. Leher dan ekor
tidak ada pada katak. Kulit katak memiliki lendir yang membuat
kulit lembab, halus dan licin. Kulit katak memiliki kemampuan
menyerap air

3 Di dalam rongga tubuh katak terdapat banyak sistem organ seperti


sistem peredaran darah, sistem pencernaan, sistem pernapasan,
sistem saraf , sistem ekskresi, dan sistem reproduksi. Semua organ
dan sistem organ berkembang dengan baik dengan fungsi spesifik.
Beri
4 Pada gambar ini menjelaskan bahwa cacing tidak memiliki tulang
belakang hal inilah yang menyebabkan cacing memiliki tekstur
yang lentur

5 Cacing memiliki tubuh yang terbungkus oleh kutikula yang


trannsparan dengan tujuan untuk melindungi tubuh dari gangguan
fisik atau kimia. Secara fisiologi, kutikula cacing tanah memiliki
kantung-kantung kelenjar yang dapat mengeluarkan cairan
sehingga tubuh akan kelihatan mengkilat.
6 Mulut merupakan bentuk sabit, terletak dibelakang ventral dari
prostomium. Letak anus di bagian ruas yang terakhir. Pada ruas
ke 35 terdapat muara saluran vas defern (saluran sperma). Di
muara tersebut membentuk bibir, sedangkan lubang oviduct lebih
kecil dan terdapat pada ruas ke 14 yang mana dari lubang oviduct
tersebut akan keluar telur

4.2 Pembahasaan

4.2.1 Morfologi pada katak

Katak adalah chordate, menunjukkan karakteristik Filum Chordata . Tubuh katak terbagi menjadi
kepala dan belalai. Leher dan ekor tidak ada pada katak. Kulit katak memiliki lendir yang membuat
kulit lembab, halus dan licin. Kulit katak memiliki kemampuan menyerap air. Warnanya hijau tua
dengan bintik-bintik tidak beraturan di sisi punggung, sedangkan di sisi perut; warnanya kuning
pucat. Kepala katak berbentuk segitiga dengan moncong tumpul. Mata katak memiliki membran
pengelip yang memberi perlindungan saat katak berada di dalam air. Di sisi mata, terdapat membran
timpani (telinga) yang menerima sinyal suara. Seekor katak memiliki dua kaki depan dan dua kaki
belakang. Mereka membantu dalam berjalan, berenang, melompat serta menggali. Dimorfisme
seksual terlihat pada katak, dengan spesies jantan memiliki kantung vokal dan bantalan kopulasi. Ini
tidak ada pada katak betina.

4.2.2. Anatomi Tubuh Katak

Di dalam rongga tubuh katak terdapat banyak sistem organ seperti sistem peredaran darah, sistem
pencernaan, sistem pernapasan, sistem saraf , sistem ekskresi, dan sistem reproduksi. Semua organ
dan sistem organ berkembang dengan baik dengan fungsi spesifik.

4.2.3. Sistem pencernaan

Ini berkembang dengan baik dan memiliki saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan. Saluran
pencernaan katak tidak panjang, tetapi pendek. Mulut yang ada di kepala membuka ke dalam rongga
bukal yang memiliki lidah lengket yang bercuping dua. Mulut terbuka ke faring dan esofagus.
Kerongkongan seperti tabung ini membuka ke perut. Ini mengarah ke usus dan rektum. Rektum
terbuka melalui lubang yang disebut kloaka. Organ hati dan kandung empedu juga hadir bersama
dengan pankreas. Hati mengeluarkan empedu dan pankreas mengeluarkan cairan pankreas. Makanan
dicerna di lambung oleh aksi HCL dan cairan lambung lainnya yang dikeluarkan. Makanan dipecah
menjadi zat yang lebih sederhana dan di usus, diserap dan diasimilasi. Sisa makanan yang tidak
tercerna masuk ke rektum dan dikeluarkan melalui kloaka. Dalam banyak hal, fungsi sistem
pencernaan katak mirip dengan sistem pencernaan manusia .

4.2.4. Sistem Pembuluh Darah

Sistem peredaran darah katak berkembang sangat baik. Nyatanya, sama seperti manusia, katak
juga memiliki sistem limfatik. Sistem peredaran darah tertutup terlihat pada katak. Berbagai organ
yang ada dalam sistem organ ini adalah jantung, pembuluh darah, dan darah. Getah bening , kelenjar
getah bening dan saluran membentuk sistem limfatik. Jantung memiliki tiga ruang dan terdiri dari
jaringan otot. Itu hadir di bagian atas tubuh. Tiga ruang jantung terdiri dari dua atrium dan satu
ventrikel. Perikardium menutupi jantung. Darah buram dan lengket dan berwarna merah karena
adanya hemoglobin. Ia memiliki sel darah dan plasma. Dari jantung, darah mengalir ke seluruh bagian
tubuh arteri, yang membentuk sistem arteri.

4.2.5 Anatomi, Fisiologi, dan Morfologi Cacing Tanah

Cacing merupakan hewan yang memiliki ruas tubuh. Bagian ujung anterior cacing tanah memiliki
tonjolan yang disebut prostomium dan setelah itu terdapat mulut. Pada ruas ke 31 atau ke 32 hingga
ruas ke 37 mengalami pembesaran menjadi seperti bentuk sadel yang disebut Clitellum yang
digunakan untuk reproduksi. Pada bagian masing-masing kecuali pada ruas yang pertama dan ruas
yang terakhir memiliki empat pasang bulu sikat yang terbentuk dari bahan kitin yang disebut setae.
Setae adalah bagian tubuh cacing yang dapat bergerak karena adanya otot retractor dan protaktor.
Setae dapat tumbuh lagi jika hilang atau putus. Setae yang terdapat di ruas ke 36 mengalami
modifikasi untuk prosesreproduksi. Cacing memiliki tubuh yang terbungkus oleh kutikula yang
trannsparan dengan tujuan untuk melindungi tubuh dari gangguan fisik atau kimia. Secara fisiologi,
kutikula cacing tanah memiliki kantung-kantung kelenjar yang dapat mengeluarkan cairan sehingga
tubuh akan kelihatan mengkilat.

Mulut merupakan bentuk sabit, terletak dibelakang ventral dari prostomium. Letak anus di bagian
ruas yang terakhir. Pada ruas ke 35 terdapat muara saluran vas defern (saluran sperma). Di muara
tersebut membentuk bibir, sedangkan lubang oviduct lebih kecil dan terdapat pada ruas ke 14 yang
mana dari lubang oviduct tersebut akan keluar telur. Dua ekor cacing tanah yang saling berlekatan
(melekatkan diri) akan saling membuahi.

4.2.6 Sistem Pencernaan Cacing Tanah

Alat pencernaan pada cacing tanah terdiri atas rongga mulut pada ruas 1-3, pharynx pada ruas ke
4-6, oesophagus pada ruas 6-14, crop (provenriculus) pada ruas 15-16, ventrculus pada ruas ke 1718,
Intestinum terletak pada ruas ke 19, dan berakhir di anus. Bentuk usus adalah saluran yang berbentuk
silindris. Sekitar saluran pencernaan pada bagian dorsal yakni antara pembuluh darah memiliki sel-
sel Chloracogen yang membantu proses penghancuran makanan dan membantu ekskresi.

4.2.7 Sistem Peredaran Cacing Tanah

Darah pada cacing terdiri atas plasma darah sehingga warna merah pada cacing tanah dikarenakan
oleh adanya hemoglobin yang larut dalam plasma darah. Adapun saluran-saluran darah yang penting
pada cacing tanah yaitu :

1. Saluran darah dorsal.


2. Saluran darah ventral.
3. Dua saluran integumen.
4. Saluran darah dibawah batang saraf.
5. Lima pasang jantung pada ruas ke 7-11.
6. Sepasang saluran darah lateral batang saraf.
7. Saluran cabang dari saluran darah dorsal ke usus.
8. Saluran cabang dari darah ventral ke nefridia dan dinding tubuh.
9. Saluran darah typhlosole yang menghubungkan diri dengan saluran darah dorsal.
10. Saluran parietal menghubungkan saluran darah dorsal ke saluran darah dibawah

batang saraf. 4.2.8 Sistem Respirasi Cacing Tanah

Cacing tanah tidak memilki alat respirasi yang khusus untuk mengambil O2 dan membuang CO2.
Fungsi respirasi dilakukan pada membran seluruh permukaan tubuhnya. Dengan demikian, di bawah
kutikula terdapat banyak pembuluh kapiler yang berfungsi untuk mempermudah pertukaran gas CO2
dan O2.

4.2.9 Sistem Ekskresi Cacing Tanah dan system kordinasi cacing tanah

Alat ekskresi cacing tanah berupa suatu alat yang disebut nephridia terdapat pada tiap-tiap ruas,
kecuali ruas 1-3 dan ruas terakhir. Tempat nephridia yakni dua ruas yang berbatasan. Setiap ruas
terdapat nephridia. Saluran nephridium yang bersilia disebut nephrostome pada ruas sebelah muka.
Sedangkan saluran-saluran lainnya berbelit-belit pada bagian ruas yang belakang. Bentuk silia pada
nephrostome menyebabkan cairan akan tergiring ke dalam coelom serta akan masuk ke saluran yang
membelit yang kemudian dibuang ke muara pada permukaan tubuh. Pada Sistem Koordinasi Cacing
Tanah, Sistem saraf terdiri dari sentral yang terdiri dari dua bagian, pada bagian dorsal disebut otak
atau ganglion supra pharyngeal. Ganglion tersebut dihubungkan oleh sepasang alat penghubung
dengan sepasang ganglion sub-pharyngeal yang posisinya terletak di bawah pharynx dan terdapat
saraf afferent dan efferent. Disamping itu juga terdapat alat perasa yang peka terhapap sinar dan
rangsang lain.

4.2.10 Sistem Reproduksi Cacing Tanah

Alat reproduksi terdiri atas jantan dan betina pada seekor cacing (hermaprodit). Namun pembuahan
sendiri tidak mungkin terjadi pembuahan yang terjadi selalu bersilang. Saat dua cacing melakukan
kopulasi, dua cacing akan bersatu dengan membuat serbuk coccon yang berupa zat perekat yang
dikeluarkan oleh kelenjar pada daerah clitellum.
BAB V
PENUTUP
5.1 KESIMPULAN
Pada hewan vertebrata memiliki eksoskeleton sedangkan invertebrata tidak Perbedaan
mencolok selanjutnya adalah mengenai kerangka. Mengenai ini, ada dua istilah yang disebut
sebagai eksoskeleton dan endoskeleton, Ma. Keduanya sama-sama bertugas untuk
memberikan dukungan struktural pada hewan. Namun, ada sejumlah perbedaan. Eksoskeleton
merupakan kerangka eksternal (luar), umumnya tersusun atas zat kitin, yang melapisi seluruh
bagian tubuh hewan. Berbeda dengan endoskeleton yang merujuk kepada kerangka internal
(dalam) yang berada di dalam tubuh. Singkatnya, eksoskeleton berarti “tulang” yang melapisi
daging, sedangkan endoskeleton adalah tulang yang dilapisi daging. Nah, sebagian besar
kelompok invertebrata umumnya punya eksoskeleton. Untuk hewan bertulang belakang,
tubuh mereka dibangun oleh endoskeleton alias kerangka internal.
Perbedaan hewan vertebrata dan invertebrata berdasarkan cara reproduksinya
Yang terakhir adalah cara reproduksi hewan vertebrata dan invertebrata. Keduanya dibedakan
dengan ada tidaknya peleburan sel kelamin dalam proses reproduksi. Untuk hewan
invertebrata, kebanyakan dari mereka mengalami sistem reproduksi aseksual, yakni tanpa
adanya penyatuan sel sperma dan sel telur. Mereka Membelah diri seperti yang dilakukan
golongan Protozoa Fragmentasi atau membagi tubuh menjadi beberapa potongan. Cara ini
dilakukan oleh cacing planaria; Pembentukan tunas seperti yang dialami Hydra dan kelompok
Porifera; Partenogenesis atau cara reproduksi di mana telur tidak perlu dibuahi, seperti pada
semut, lebah, kutu, ataupun tawon; Sporulasi atau pembelahan diri secara ganda yang
menghasilkan spora. Contohnya adalah Plasmodium sp. Hal ini tidak berlaku bagi hewan
bertulang belakang. Perlu ada pertemuan antar sel jantan (sperma) dan sel betina (ovum)
supaya tercipta keturunan. Cara reproduksi seksual hewan vertebrata ada 3, yakni: Vivipar
atau dengan melahirkan, seperti pada kelompok mamalia; Ovipar atau dengan bertelur, seperti
pada kelompok Aves; Ovovivipar atau dengan bertelur-melahirkan. Contohnya adalah ular
sanca, platypus, ataupun ikan pari

5.2 SARAN
Melakukan penelitian lanjutan: Meskipun penelitian ini telah memberikan bukti
prbedaan morfologi serta sistem pencernaan yang ada pada katak dan cacing tanah agar
penelitian lanjutan dapat dilakukan untuk menggali lebih dalam mengenai perbedaan dari
hewan invertebrata dan vertebrata dari segi lainnya.
DAFTAR PUSTAKA

D, B. (2016). Ensiklopedia Biologi Dunia Hewan Jilid 3. Jakarta

L, S. (2016). Zoologi vertebrata. Bandung.

Rusmendo, H. 2. (2009). perbandingan keanekaragaman pada hewan invertebrata dan hewan


invertebrata. Jakarta.

Sukiya. (20011). Biologi vertebrata . Yogyakartawelty, j. c. (n.d.). The life of bird . saunders college
publishing philadelphia.

widodo, w. 2. (2016). bentuk morfologi dari hewan invertebrate dan hewan vertebrata. Jakarta.

Yuliyanto, T. (2009). Invertebrata dan vertebrata di indonesia . semarang

Anda mungkin juga menyukai