Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PRAKTIKUM

Zoologi invertebrata

Oleh

Nama : Jun Febriani Romroma

Nim : 202240072

JURUSAN PENDIDIKKAN BIOLOGI

JURUSNA PENDIDIKAN MATEMATIA DAN IPA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PATTIMURA

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas semua kehendaknya, SAYA berhasil
menyelesaikan LAPORAN PRAKTIKUM dengan tepat waktu.

Dalam penyusunan laporan ini, semua isi ditulis bedasarkan hasil praktikum. Apabila dalam isi laporan
ditemukan kekeliruan atau informasi yang kurang valid, saya sangat terbuka dengan kritik dan saran
yang membangun untuk diperbaiki selanjutnya.

Akhir kata, saya mengucapkan terima kasih

Ambon 2023

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................................................2
DAFTAR ISI...................................................................................................................................................3
PENDAHULUAN...........................................................................................................................................4
TUJUAN.......................................................................................................................................................4
Dasar Teori..................................................................................................................................................4
Hasil Pembahasan.......................................................................................................................................5
1. P0RIFERA.............................................................................................................................................5
2. COELENTERATA....................................................................................................................................6
3.PLALTYHELMINTHES.............................................................................................................................7
4. NEMATHELMINTHES............................................................................................................................8
5. ANELIDA...............................................................................................................................................9
6.MOLLUSCA..........................................................................................................................................10
7. ARTHOPRODA....................................................................................................................................11
8. ECHINODERMATA..............................................................................................................................12
Simpulan dan Saran...................................................................................................................................13

3
PENDAHULUAN
Zoologi berasal dari dua kata Yunani diantaranya zoion, yang artinya adalah “hewan” sedangkan logos,
yang artinya “studi tentang”. Jadi dapat disimpulkan bahwa defenisi zoologi ini ialah salah satu ilmu yang
mempelajari mengenai hewan, seperti perkembangan embrio, evolusi, distribusi ekologi, prilaku, serta
klasifikasi hewan. Pada Invertebrata membahas tentang ciri-ciri morfologi, anatomi, fisologi, perilaku,
habitat, klasifikasi, dan peranan dari hewan yang digolongkan dalam invertebrata. Selanjutnya ciri-ciri
tersebut digunakan sebagai dasar pengklasifikasian ke dalam tingkatan takson yaitu filum, kelas, ordo,
famili, genus dan spesies.

Zoologi Invertebrata menuntut mahasiswa untuk dapat menggolong-golongkan hewan berdasarkan


persamaan dan perbedaan ciri-cirinya sehingga dapat menyusun klasifikasi dari invertebrata. Oleh
karena itu Zoologi Invertebrata mengarahkan agar mahasiswa dapat megidentifikasi hewan hingga
mampu mengklasifikasikannya. Selain itu dipelajari pula peranan dari hewan - hewan invertebrata
tersebut bagi manusia, lingkungan atau peranannya bagi hewan lain.

TUJUAN
1. Mengetahui dan memahami tentang filum porifera, coelenterata, platyhelmintes,
nemamthelmintes,anelida, molusca, arthoproda dan enchinodermata
2. Menempatan kedelapan filum sesuai kedudukan taksonomi
3. Memahami dan menganalisis habitat filum dan peranannya dalam kehidupan

Dasar Teori
Zoologi Invertebrata mempelajari mengenai hewan-hewan invertebrata, yaitu hewan-hewan yang
tidak memiliki tulang belakang. Invertebrata terbagi menjadi 3 golongan yaitu aselomata, pseudoselomata
dan selomata yang dibagi menjadi 10 filum yaitu filum porifera, coelenterata, ctenophora,
platyhelminthes, nemathelminthes, bryozoa, mollusca, annelida, arthropoda dan echinodermata. Pada
Zoologi Invertebrata membahas tentang ciri-ciri morfologi, anatomi, fisologi, perilaku, habitat dan
peranan dari hewan yang digolongkan dalam invertebrata. Selanjutnya ciri-ciri tersebut digunakan
sebagai dasar pengklasifikasian ke dalam tingkatan takson yaitu filum, kelas, ordo, famili, genus dan
spesies

Invertebrata golongan phylum Echinodermata dan Artrophoda (class Crustacea) ditemukan pada
malam hari. family Rhynchocinetidae ditemukan di setiap transek. Family Rhynchocinetidae merupakan
kelompok Crustacea yang termasuk dalam invertebrata yang mobil dan tidak begitu suka dengan sinar.
Family Rhynchocinetidae merupakan jenis udang yang tidak suka terhadap sinar, karena merupakan
hewan nocturnal yang melakukan aktifitasnya pada malam hari dan pada umumnya hidup secara
berkelompok dalam gua-gua, batuan dan di sepanjang pantai karang pada kedalaman lebih dari 5 m

4
Invertebrata mencakup 95% dari semua jenis hewan yang telah diidentifikasi, merupakan hewan
yang persebarannya paling luas dengan keunikan setiap ekosistem . Invertebrata digunakan sebagai
bioindikator
karena mempunyai sifat hidup yang relatif menetap dalam jangka waktu yang lama, sifat
infertebrata tersebut yang memungkinkan untuk merekam kualitas suatu perairan. Invertebrata terbagi
kedalam beberapa filum yaitu: Arthropoda; Mollusca; Echinodermata; Annelida; Polifera; Coelenterata;
Nemathelminthes; dan Platyhelminthes

Hewan invertebrata yang diamati dalam penelitian ini merupakan kelompok makrobentos
(makrofauna) yang memiliki ukuran lebih dari 1 mm. Jenis-jenis siput/keong (Kelompok Gastropoda)
merupakan spesies-spesies yang banyak ditemukan pada petak sawah organik di kecamatan Lawang,
invertebrata jenis ini banyak ditemukan di dasar perairan atau menempel pada batu-batuan di perairan.
Terdapat pula jenis insekta yang hidup di permukaan air maupun di permukaan substrat dasar perairan.

Hasil Pembahasan
Lebih dari sejuta spesies hewan masih hidup saat ini, dan terdapat kemungkinan bahwa setidaknya
sejuta organisme baru akan diidentifikasi oleh generasi ahli biologi masa depan. Hewan dikelompokkan
sekitar 35 filum, namun jumlah sebenarnya bergantung pada perbedaan pandangan para ahli sistematika.
Hewan menempati hampir semua lingkungan di bumi, tetapi anggota terbanyak sebagian besar filum
adalah spesies akuatik. Lautan, yang kemungkinan merupakan rumah bagi sejumlah besar filum hewan.
Fauna air tawar sangatlah banyak, tetapi tidak sekaya keanekaragaman fauna laut.
Kebanyakan istilah dalam Zoologi itu berasal dari bahasa Latin atau Yunani. Contoh analisis asal
kata adalah sebagai berikut : proto (Yunani) artinya ‘pertama’ dikombinasikan dengan zoa (Yunani)
artinya ‘hewan’ , jadi protozoa adalah nama untuk hewan-hewan yang paling primitif.
Zoologi merupakan sebagian dari ilmu pengetahuan yang disebut biologi (bios = hidup), ialah ilmu
pengetahuan yang mempelajari jasad-jasad makhluk hidup, seperti dapat dibedakan dari benda-benda
yang tidak hidup seperti batu.

Berikut ini akan dibahas tentang beberapa filum disertai dengan klasifikasinya:

1. P0RIFERA

5
Porifera merupakan salah satu hewan primitif yang hidup menetap (sedentaire) dan bersifat non
selective filter feeder (menyaring apa yang ada). Spons tampak sebagai hewan sederhana, tidak memiliki
jaringan, sedikit otot maupun jaringan saraf serta organ dalam. Hewan tersebut memberikan sumbangan
yang penting terhadap komunitas benthik laut dan sangat umum dijumpai di perairan tropik dan sub
tropik. Persebaran mulai dari zona intertidal hingga zona subtidal suatu perairan (Iwenda, 3013, p.160).
Porifera berasal dari kata orous yang berarti pori-pori dan ferre yang berarti membawa. Jadi, prifera
adalah hewan yang memiliki pori. Porifera merupakan filum hewan invertebrata yang bersel banyak
( multiseluler) yang paling sederhana. Tidak memiliki jaringan atau organ yang sejati namun masing-
masing sel memperlihatkan kebebasannya sampai batatas-batas tertentu. Umumnya hewan porifera
dijumpai hidup dilaut , melekat pada substrat dan hanya bergerak sedikit sekali. Hanya famili spongilidae
yang hidup diair tawar pada porifera yang hidup dilaut berkisar 10.000 species. Umumnya pada air
dangkal, namun dad pula pada bagian yang dalam.
Spongia sp memiliki banyak pori pada permukaan tubuhnya yang merupakan awal dari sistem
kanal (saluran air) yang menghubungkan daerah eksternal dan daerah internal. Tubuhnya dilengkapi
dengan apendiks dan bagian yang dapat digerakkan . Bentuk tubuh menyerupai batang dengan ada
beberapa cabang yang bentuknya lebih kecil dari batang utamanya. Warna tubuhnya putih keruh coklat .
Hewan ini memiliki spikula yang bersifat monoaxon dan dengan serabut spongia. Pada ujung cabangnya
terdapat oskulum dan di daerah badannya terdapat ostium.

Klasifikasi:
Kingdom : Animalia

Filum : Porifera

Kelas : Demospongiae

Ordo : Halichondrida

Famili : Axinellidae

Genus : Dragmacidon

Spesies : Dragmacidon coccineum

6
2. COELENTERATA

Coelenterata berasal dari kata Yunani: koilos + enteron ; Koilos = rongga , enteron = usus, sering
disebut hewan berongga. Coelenterata ,merupakan hewan yang tidak mempunyai usus yang
sesungguhnya, tetapi pemberian nama dengan istilah “ Hewan Berongga “ itupun masih belum tepat,
mengingat coelentrata adalah hewan yang tidak mempunyai rongga tubuh yang sebenarnya ( coelom ),
yang dimiliki hanyalah sebuah rongga sentral yang ada di dalam tubuh yang disebut coelenterata. Dalam
kenyataan coelenteron tersebut merupakan alat yang berfungsi ganda, yaitu sebagai alat pencernan
makanan dan sebagai alat pendengar sari-sari makanan keseluruh bagian tubuh. Coelenterata Filum
Coelenterata dalam bahasa yunani adalah invertebrata yang memiliki rongga tubuh dan juga dikenal
sebagai Cnidaria yang dalam bahasa yunani cnide adalah sengat (Hengky, 2013, p.6).
Coelenterata seluruhnya hidup di air, baik itu air laut ataupun air tawar. Sebagian besar hidup
berkoloni atau soliter. Coelenterata yang berbentuk polip hidup soliter atau berkoloni di dasar air. Polip
tidak dapat berpindah tempat. Sedangkan coelenterata yang berbentuk medusa dapat melayang bebas di
dalam air

Ubur-ubur adalah sejenis binatang laut tak bertulang belakang yang termasuk dalam filum
Cnidaria, ubur-ubur yang dimaksud di sini adalah hewan dari kelas Schypozoa, sehingga sering
disebut ubur-ubur sejati agar tidak dibingungkan dengan hewan lain yang juga disebut ubur-ubur
seperti: Ctenophora (ubur-ubur sisir) dan Cubozoa (ubur-ubur kotak). Sebagai anggota Cnidaria,

7
mereka memiliki dua bentuk tubuh yaitu polip yang menempel di dasar laut dan medusa yang
dapat berenang bebas dan berbentuk cangkir terbalik

Klasifikasi lebih tinggi: Aurelia

Kerajaan: Animalia

Kelas: Scyphozoa

Filum: Cnidaria

3.PLALTYHELMINTHES

Platyhelminthes adalah filum dalam Kerajaan Animalia (hewan). Filum ini mencakup semua cacing
pipih kecuali Nemertea, yang dulu merupakan salah satu kelas pada Platyhelminthes, yang telah
dipisahkan.

Salah satu contoh spesies kelas trematoda adalah Fasciola hepatica. Cacing ini berbentuk pipih
seperti daun, ukurannya berkisar 8 sampai 13 milimeter, dan memiliki susunan tubuh triploblastik.
Sistem perncernaan makanan dari spesies ini sederhana. Terdiri atas mulut, faring, esofagus, serta
usus yang memiliki dua cabang. Fasciola hepatica bersifat hermafrodit dan hidup secara parasit.

Kelas cestoda

Contoh spesies kelas cestoda, antara lain Taenia saginata, Taenia solium, dan Taenia pisiformis.
Cacing ini hidup sebagai parasit pada usus makhluk hidup. Bagian tubuhnya terdiri dari kepala,
leher, dan segmen-segmen. Cacing ini tidak memiliki mulut dan saluran pencernaan makanan.
Mereka menyerap makanan dari usus inangnya lewat saluran di permukaan tubuhnya. Kelas
cestoda disebut juga sebagai cacing pita.

Kerajaan : Animalia

8
Superfilum : Spiralia

Filum : Platyhelminthes

Kelas : Cestoda

4. NEMATHELMINTHES

Nemathelminthes memiliki tubuh berbentuk bulat panjang seperti benang dengan ujung-ujung
yang meruncing. Cacing ini memiliki rongga tubuh semu, sehingga disebut sebagai hewan
pseudoselomata.

Nemathelminthes umumnya memiliki ukuran tubuh yang mikroskopis, namun ada pula yang
mencapai panjang 1 meter. Individu betina berukuran lebih besar daripada individu jantan.

Permukaan tubuh Nemathelminthes dilapisi kutikula untuk melindungi diri dari enzim pencernaan
yang berasal dari inangnya. Kutikula ini akan semakin menguat apabila cacing ini hidup parasit
pada usus inang daripada hidup bebas.

Sistem pencernaan cacing ini telah lengkap, terdiri dari mulut, faring, usus, dan anus. Mulut
terdapat pada ujung anterior, sedangkan anus terdapat pada ujung posterior. Beberapa jenis ada
yang memiliki kait pada mulutnya. Nemathelminthes tidak memiliki pembuluh darah dan sistem
respirasi. Cairan pseudoselom yang akan mengalirkan makanan ke seluruh tubuh dan pernapasan
akan berlangsung secara difusi melalui permukaan tubuh.

Kingdom : Animalia

Filum : Nematoda

Kelas : Secernetea

Ordo : ascaridida

Famili : ascarididae

9
Genus : ascaris

Spesies : Ascaris lumbricoides

5. ANELIDA

Annelida berasal dari bahasa latin (kata annulus yang berarti cincin dan oidos yang berarti bentuk),
dari namanya Annelida dapat disebut sebagai cacing yang bentuk tubuhnya bergelang-gelang atau disebut
juga cacing gelang. Pada Annelida terdapat selom yang oleh septum-septum dibagi menjadi beberapa
kompartemen. Annelida merupakan hewan simetris bilateral, mempunyai sistem peredaran darah yang
tertutup dan sistem saraf yang tersusun seperti tangga tali. Pembuluh darah yang utama membujur
sepanjang bagian dorsal sedangkan sistem saraf terdapat pada bagian ventral. Annelida memiliki sistem
digesti, saraf, ekskresi dan reproduksi yang bersifat metamerik.
Cacing-cacing yang termasuk dalam Filum Annelida ini, tubuhnya bersegmen-segmen. Mereka
hidup di dalam tanah yang lembab, dalam laut, dan dalam air tawar, pada umumnya Annelida hidup
bebas, ada yang hidup dalam liang, beberapa bersifat komensal pada hewan-hewan aquatik, dan ada juga
yang bersifat parasit pada vertebrata (Nizar, 2018, p.108).
Cacing tanah adalah caing yang berbentuk tabung dan tersegmentasi dalam filum annelida. Mereka
umumnya ditemukan hidup ditanah, memakan bahan organic hidup dan mati. Sitem pencernaan berjalan
melalui panjang tubuhnya. Cacing tanah melakukan respirasi melalui kulitnya.

Klasifikasi:
Kingdom : Animalia

Filum : Annelida

Kelas : Polychaeta

Ordo : Errantia

10
Famili : Eunicidae

Genus : Eunice

Spesies : Eunice fucata

6.MOLLUSCA

Molusca adalah kelompok hewan invertebrata yang bertubuh lunak dan multiseluler, molusca
adalah hewan lunak baik yang mempunyai cangkang maupun tanpa cangkang (Jupri, 2019, p.72).
Molusca tersebar luas dalam habitat laut, air tawar, dan darat, tetapi lebih banyak terdapat dalam
lautan. Semua molusca mempunyai massa muscular yang disebut kaki yang bentuk dan fungsinya
bervariasi menurut kelasnya. Molusca mempunyai sistem digesti, respires, eksresi dan reproduksi yang
komplek. Beberapa jenis molusca mempunyai stadium larva trokofor serupa yang terdapat pada annelida.
Sistem sirkulasi terdiri dari jantung yang beruang-ruang. Sistem pembuluh darah tertutup, menyangkut
sistem kapiler special dalam organ-organ eksresi dan respirasi. Sistem sirkula pada molusca merupakan
sistem yang paling majemuk dari sistem sirkulasi pada invertebrate lainnya.
Kerang adalah jenis kelompok hewan air invertebrata yang juga termasuk hewan bertubuh lunak
(moluska). Semua kerang kerangan memiliki sepasang cangkang (disebut juga cangkok atau katup) yang
biasanya berbentuk simetri cermin yang terhubung dengan suatu ligamen (jaringan ikat), dimana terdapat
dua otot adduktor yang mengatur buka
tutupnya cangkang tersebut. Sistem

sirkulasinya terbuka, atau berarti ia tidak memiliki pembuluh darah. Pasokan oksigen berasal dari
darah yang sangat cair yang kaya akan nutrisi dan oksigen yang menyelubungi organ-organnya. Makanan
kerang adalah plankton-plankton kecil yang ia cerna dengan cara menyaringnya, dan kerang sendiri
merupakan mangsa bagi cumi-cumi juga hiu.

Klasifikasi:

Kingdom : Animalia

11
Filum : Molusca

Kelas : Pelecypoda

Ordo : Veneroida

Famili : Tridacnidae

Genus : Tridacna

Spesies : Tridacna crocea

7. ARTHOPRODA
Klasifikasi:
Kingdom : Animalia

Filum : Crustacea

Kelas : Malacostraca

Ordo : Decapoda

Famili : Palunuridae

Genus : Panulirus

Spesies : Panulirus versicollor

Crustacea adalah hewan akuatik (air) yang terdapat di air laut dan air tawar. Kata crustacean
berasal dari Bahasa latin yaitu kata crusta yang berarti cangkang yang keras.
Tubuh udang dibagi menjadi dua bagian yaitu kepala dan bagian badan. Bagian kepala menyatu
dengan bagian dada disebut cephalothorax yang terdiri 13 ruas, yaitu 5 ruas di bagian kepala dan 8 ruas di
bagian dada. Bagiian badan dan abdomen terdiri dari 6 ruas,

12
Arthropoda merupakan kelompok hewan yang kaki dan tubuhnya beruas-ruas yang terdiri dari
bagian kepala, dada dan perut, memiliki rangka luar dari zat kitin yang menyebabkan tubuh arthropoda
kuat. Jenis Arthropoda yang terdapat di kawasan mangrove desa Pagatan Besar adalah Kupu-kupu
(Lepidoptera), Capung (Anisoptera), Jangkrik (Gryllus Sp), Belalang (Caelifera) dan Belangkas
(Carcinoscorpius rotundicauda) (Eny, 2019, p.72).
Kaki seribu adalah ordo dari anggota hewan tak bertulang belakang yang termasuk filum
Arthropoda, kelas Myriapoda

Klasifikasi:
Kingdom : Animalia

Filum : Arthropoda

Kelas : Dipolpoda

Ordo : Spirostreptida

Famili : Spirostreptida

Genus : Spirostreptidae

Spesies : Spirostrept

8. ECHINODERMATA

Echinodermata berasal dari kata Yunani, echinos = duri dan dermal = kulit. Jadi, echinodermata
berarti hewan yang memiliki kulit berduri. Echinodermata kebanyakan hidup di laut, kebanyakan bersifat
simetri radial. Tubuhnya terencanakan dengan 5 buah antimeter yang tersusun radial , dengan mulut
ditengah-tengahnya. Pada kulit terdapat papan-papan kapur dan sebagian besar mempunayi duri-duri
dermal. Hewan-hewan ini berselom. Sistem digesti lengkap, walaupun anus mungkin tidak berfungsi.
Bergerak lamban dengan telapak tabung. Gerakannya diatur oleh sistem tekakanan hidrostatis, yang
disebut sistem vaskular air. Sistem saraf terdiri dari cincin oral dan tali-tali saraf radier. Pad
echinodermata tidak terdapat sistem respirasi dan sistem eksresi secara khusus. Fungsi dilakukan oleh
proyeksi-proyeksi kulit yang disebut papula yang terdapat di antara papan-papan kapur pada kulit

13
Teripang merupakan hewan invertebrata yang memiliki tubuh yang lunak, berdaging dan berbentuk
silindris memanjang seperti ketimun (Ni Putu, 2014, p.159).
Teripang adalah salah satu anggota hewan berkulit duri (Echinodermata). Duri

pada teripang sebenarnya merupakan rangka atau skelet yang tersusun dari zat kapur itu tidak dapat
terlihat dengan mata telanjang karena sangat jecit sehingga perlu menggunakan mikroskop. Meski
demikian, tidak semua jenis tering mempunyai duri ada juga beberapa jenis tripang yang tidak
mempunyai duri. Secara morfologi dan anatomi, masing-masing jenis teripang memiliki perbedaan.
Perbedaan yang tampak secara nyata dapat dilihat langsung dari bentuk, warna dan corak warna yang
dimiliki oleh teripang (Dewi, 2012, p.141).

Klasifikasi:
Kingdom : Animalia

Filum : Echinodermata

Kelas : Holothuroidea

Ordo : Aspidochirotida

Famili : Holothuridae

Genus : Holothuria

Spesies : Holothuria edulis

Simpulan dan Saran

Berdasarkan hasil pengamatan dari praktikum ini, maka diperoleh beberapa kesimpulan. Hewan
vertebrata tersusun oleh banyak sel (multiseluler). Sel-selnya sering mengalami diferensiasi dan
spesialisasi membentuk jaringan dan organ tubuh dan aktivitasnya semakin kompleks. Hewan
Invertebrata adalah yang tidak bertulang belakang, serta memiliki struktur morfologi dan anatomi lebih
sederhana dibandingkan dengan kelompok hewan bertulang punggung/belakang, Filum-filum yang
terdapat pada kelas invertebrata ada banyak, seperti porifera, coelenterata, platyhelminthes,
nemathelminthes, annelida, mollusca, arthropoda, dan echinodermata.

14

Anda mungkin juga menyukai