Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH KINGDOM ANIMALIA 2

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Alam semesta terdiri dari komponen biotik dan abiotik. Komponen biotik
(makhluk hidup) jumlahnya sangat banyak dan sangat beraneka ragam. Mulai
dari laut, dataran rendah, sampai di pegunungan, terdapat makhluk hidup yang
jumlahnya banyak dan sangat beraneka ragam. Karena jumlahnya banyak dan
beraneka ragam, maka kita akan mengalami kesulitan dalam mengenali dan
mempelajari makhluk hidup. Untuk mempermudah dalam mengenali dan
mempelajari makhluk hidup maka diperlukan cara. Cara untuk mempermudah
kita dalam mengenali dan mempelajari makhluk hidup disebut Sistem
Klasifikasi (penggolongan/pengelompokan).
Klasifikasi hewan adalah pengelompokan berdasarkan kesamaan bentuk
dan fungsi pada tubuh hewan. Tujuan klasifikasi itu sendiri adalah untuk
memudahkan mengenali jenis-jenis hewan serta memudahkan komunikasi di
dalam biologi. Klasifikasi hewan bersifat dinamis. Hal itu disebabkan beberapa
kemungkinan seperti adanya perkembangan pengetahuan tentang hewan,
penggunaan karakter yang berbeda dalam klasifikasi. Klasifikasi hewan
didasarkan atas persamaan dan perbedaan karakter tertentu pada hewan yang
bersangkutan.
Kajian Kingdom Animalia merupakan salah satu materi yang penting
dipelajari karena dapat membantu dalam mengenali jenis-jenis hewan dalam
Kingdom Animalia, karakteristiknya, peranannya, serta hal-hal lain yang terkait
dengan Animalia. Kingdom Animalia ialah klasifikasi taksonomi organisme
yang tidak mempunyai dinding sel dan kloroplas dan disesuaikan pada
organisme lain untuk makanan mereka. Kingdom Animalia terdiri dari
organisme multiseluler, eukariota heterotrofik yang memproduksi makanan di
luar sel dan nutrisi yang dicerna dan diserap ke dalam tubuh. Organisme-
organisme yang berada dalam kingdom animalia ini semua eukariota. Mereka
semua kingdom animalia termasuk organisme multiseluler dalam bentuk dewasa
dan mempunyai rancangan tubuh yang paling kompleks dari semua organisme di
Bumi. Beberapa ada yang lebih kompleks daripada yang lain, namun mereka
semua mempunyai sel mereka diatur dan bekerja sama dalam jaringan, yang
bekerja sama untuk menciptakan organ, yang bekerja dengan organ dan jaringan
lain untuk menciptakan sistem organ. Dari uraian tersebut diatas maka penulis
tertarik untuk membuat suatu makalah yang bertemakan tentang Animalia yang
juga merupakan salah satu tugas yang diberikan oleh Guru Pembimbing kepada
penulis.

B. Rumusan Masalah
Pembahasan dalam makalah ini bertitik tolak dalam rumusan masalah
yang dibuat agar materi yang disajikan seseuai dengan apa yang telah
dirumuskan. Adapun rumusan masalah dalam makalah ini sebagai berikut:
1. Apa pengertian dan ciri-ciri umum Animalia?
2. Bagaimana ciri-ciri dan klasifikasi Invertebrata?
3. Bagaimana ciri-ciri dan klasifikasi Vertebrata?
4. Apa peranan Animalia dalam kehidupan?

C. Tujuan
1. Memahami dan mengerti apa yang dimaksud dengan Animalia dan ciri-ciri
umum Animalia.
2. Mengetahu ciri-ciri dan klasifikasi Invertebrata.
3. Mengetahui ciri-ciri dan klasifikasi Vertebrata.
4. Memahami dan mengerti peranan Animalia dalam kehidupan.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian dan Ciri-Ciri Umum Animalia


Dalam bahasa Inggris, “hewan” disebut animal, dari bahasa Latin yaitu
“animalis”, yang berarti "memiliki napas". Dalam penggunaan nonformal sehari-
hari, kata tersebut biasanya mengacu pada hewan bukan manusia. Kadang-
kadang, kerabat dekat manusia seperti mamalia dan vertebrata lainnya ditujukan
dalam penggunaan nonformal. Definisi biologis dari kata tersebut mengacu pada
semua anggota kingdom Animalia, meliputi makhluk yang beragam seperti
spons, ubur-ubur, serangga dan manusia. Hewan mempunyai daya gerak, cepat
tanggap terhadap rangsangan eksternal, tumbuh mencapai besar tertentu,
memerlukan makanan bentuk kompleks dan jaringan tubuhnya lunak. Perbedaan
itu berlaku secara umum, tentu saja ada kelainan-kelainannya. Tiap individu,
baik pada hewan uniselular maupun pada hewan multiselular, merupakan satu
unit. Hewan itu berorganisasi, berarti tiap bagian dari tubuhnya merupakan
subordinat dari individu sebagai keseluruhan baik sebagai bagian suatu sel
maupun seluruh sel. Inilah yang disebut konsep organismal, suatu konsep yang
penting dalam biologi.
Secara umum berikut ini adalah ciri-ciri Animalia:
1. Hewan merupakan organisme eukariota, multiseluler, heterotrofik. Berbeda
dengan nutrisi autotrofik pada tumbuhan, hewan memasukkan bahan
organik yang sudah jadi, ke dalam tubuhnya dengan cara menelan
(ingestion) atau memakan organisme lain, atau memakan bahan organik
yang terurai.
2. Sel-sel hewan tidak memiliki dinding sel yang menyokong tubuh dengan
kuat, seperti pada tumbuhan atau jamur. Komponen terbesar sel-sel hewan
terdiri atas protein struktural kolagen.
3. Keunikan hewan yang lain adalah adanya dua jaringan yang
bertanggungjawab atas penghantaran impuls dan pergerakan, yaitu jaringan
saraf dan jaringan otot sehingga dapat bergerak secara aktif
4. Sebagian besar hewan bereproduksi secara seksual, dengan tahapan diploid
yang mendominasi siklus hidupnya.
5. Alat pernapasan pada hewan bermacam-macam tergantung pada tempat
hidupnya, ada yang bernapas dengan paru-paru seperti kucing, insang
seperti ikan, kulit seperti cacing, trakea seperti serangga.
6. Memerlukan makanan untuk tumbuh dan bertahan hidup.
Bentuk tubuh hewan dapat dibedakan berdasarkan simetri tubuh dan
lapisan penyusunan tubuh. Berdasarkan simetri tubuh, hewan dibedakan menjadi
simetri radial dan simetri bilateral sebagai berikut :
1. Simetri radial ialah bagian bentuk tubuh hewan yang tersusun melingkar.
Hewan dengan simetri radial memiliki sisi oral dan aboral. Hewan dengan
bentuk tubuh radial sering disebut hewan radiata. Hewan radiata meliputi
Porifera, Coelenterata, dan Enchiodermata.
2. Simetri Bilateral ialah bagian bentuk tubuh hewan yang tersusun
bersebelahan dengan bagian yang lainnya. Hewan bilateral mempunyai sisi
dorsal, ventral, sisianterior, dan posterior.
Berdasarkan Lapisan Penyusunan Tubuh hewan dibedakan menjadi
diploblastik dan triploblastic sebagai berikut :
1. Hewan diploblastik merupakan hewan yang memiliki lapisan ektoderm
(epidermis) dan endoderm (gastrodermis). Hewan yang termasuk
displobatik meliputi hewan kelompok coelenterata.
2. Hewan triploblatik merupakan hewan yang memiliki lapisan ektoderm,
mesoderm, dan endoderm. Hewan triploblastik dapat dibedakan menjadi
tiga kelompok, yaitu:
a. Triploblastik Aselomata, merupakan hewan triploblastik yang tidak
memiliki rongga di antara saluran pencernaan dan dinding tubuh.
Contohnya Platyhelminthes (cacing pipih).
b. Triploblastik Pseudoselomata, merupakan hewan triploblastik yang
memiliki rongga tubuh yang tidak sepenuhnya dilapisi jaringan dari
mesoderm. Contohnya Nematoda (cacing gilik).
c. Triploblastik Selomata, merupakan hewan triplolastik yang memiliki
rongga tubuh (selom) sejati dan dilapisi oleh jaringan yang berasal dari
mesoderm. Contohnya Annelida, Mollusca, Arthropoda,
Echinodermata, dan Vertebrata.
B. Ciri-Ciri dan Klasifikasi Invertebrata
Invertebrata dalam Bahasa latin berasal dari kata in yang berarti tanpa
dan vertebraeyang berarti tulang belakang. Invertebrata adalah hewan yang tidak
memiliki tulang belakang. Hewan invertebrata dikelompokkan ke dalam
beberapa filum sebagai berikut :
1. Filum Porifera (Hewan Spons)
Porifera berasal dari Bahasa Latinporus (lubang kecil) dan
ferre (membawa). Porifera adalah hewan yang mempunyai tubuh berpori
dan juga disebut sebagai hewan spons. Porifera merupakan anggota
Animalia yang paling primitif. Sebagian besar porifera hidup di laut dan
sebagian kecil di air tawar. Porifera hidup secara heterotrof, serta tersusun
dari pinakosit dan koanosit. Porifera memiliki saluran air yang unik.
Berdasarkan tipe saluran air, bentuk tubuh porifera dapat di bedakan
menjadi tiga tipe, yaitu :
a. Tipe Askonoid
Askonoid merupakan tipe yang paling sederhana dimana lubang-lubang
langsung di hubungkan dengan saluran lurus menuju spongosol.
Contohnya Leucosolenia sp.
b. Tipe Sikonoid
Sikonoid merupakan tipe saluran dimana lubang-lubang ostiumnya
dihubungkan dengan saluran yang bercabang-cabang ke rongga-rongga
yang berhubungan langsung dengan spongosol. Contohnya Sycon
ciliatum.
c. Tipe Leukonoid atau Rhagon
Leukonoid merupakan tipe saluran dimana lubang-lubang ostiumnya
dihubungkan dengan saluran yang bercabang-cabang ke rongga yang
sudah tidak berhubungan langsung dengan spongosol. Contohnya
Spongia sp.
Berdasarkan karakteristiknya filum Porifera terbagi menjadi tiga
kelas yaitu:
a. Calcarea (Calcispongiae)
Calcarea berwarna pucat, tinggi kurang dari 15 cm, permukaan tubuh
berbulu, serta rangka tubuh bersifat kalkareus. Spikula berbentuk
monaxon dan triaxon. Calcarea banyak tersebar di laut dangkal seluruh
dunia. Contohnya Sypha sp., Cerantia sp., Sycon sp., Leucon sp.,
Chathrina sp.
b. Hexactinellida (Hyalospongiae)
Hexactinellida memiliki tinggi tubuh 90 cm, spikula mengandung
banyak benang silikat dan berbentuk triaxon dengan enam cabang, dan
bentuk hewan menyerupai gelas, silinder, atau corong.
Contohnya Euplectella aspergilium, Pheronema, Hyalonema sp.
c. Demospongiae
Demospongiae bertulang lunak dan tidak mempunyai rangka. Apabila
ada yang memiliki rangka, rangkanya tersusun dari serabut-serabut
spongin dengan spikula dari zat silikat dan spikula berbentuk monaxon
atau tetraxon. Contohnya Euspongia sp.,Callyspongia sp., Clionia sp.
2. Filum Coelenterata/Cnidaria
Coelenterata berasal dari kata coelos yang berarti rongga dan
enteron yang berarti usus. Coelentera adalah hewan invertebrata yang
memiliki rongga tubuh sebagai alat pencernaan makanan (gastrovaskuler).
Coelenterata merupakan hewan diploblastik atau tersusun dari dua lapis sel,
yaitu ektoderma dan endoderma. Coelenterata/Cnidaria sebagain besar
hidup di air laut dan hanya beberapa spesies yang hidup di air tawar.
Mereka hidup di perairan dangkal dan berkoloni, serta heterotrof sebagai
karnivora.
Filum Coelenterata dikelompokkan menjadi tiga kelas, yaitu :
a. Kelas Hydrozoa
Sebagian besar hidup di air laut serta beberapa di air tawar, hidup
berkoloni dan ada pula soliter. Anggota hydrozoa yang hidup berkoloni
bentuk tubuh polip dan medusa, contohnya Obelia. Sedangkan
hydrozoa yang hidup solider hanya mempunyai bentuk tubuh polip,
contohnya Hydra.
b. Kelas Scyphozoa
Merupakan hewan yang memiliki bentuk tubuh seperti mangkuk,
transparan, dan melayang-layang di laut. Pada siklus hidupnya, bentuk
tubuh medusa merupakan fase dominan. Contohnya Aurelia Aurita.
c. Kelas Anthozoa
Merupakan hewan laut yang memiliki bentuk tubuh mirip bunga.
Anggota kelas ini hidup di laut sebagai polip soliter maupun koloni dan
tidak memiliki bentuk medusa. Contohnya Metridium senile dan Giant
green anemone.
3. Filum Platyhelminthes
Platyhelminthes dalam Bahasa yunani platy yang berarti pipih
dan helminthesberarti cacing. Platyhelminthes adalah cacing yang berbentuk
pipih dan memiliki tiga lapisan yaitu ektoderma, mesoderma, dan
endoderma, serta hidup secara parasit dan ada juga yang hidup bebas di
perairan. Platyhelmintes dibagi menjadi tiga kelas yaitu :
a. Kelas Turbellaria (Cacing berambut getar)
Memiliki bentuk tubuh seperti tongkat. Kelompok cacing ini hidup di
perairan, genangan air, kolam, atau sungai. Contohnya Planaria sp.
b. Kelas Trematoda (Cacing isap)
Hidup sebagai parasit pada manusia dan hewan. Cacing ini umumnya
hidup di dalam hati, paru-paru dan usus. Contohnya Fasciola hepatica.
c. Kelas Cestoda (Cacing pita)
Kelompok cacing ini memiliki tubuh berbentuk pipih panjang
menyerupai pita, serta merupakan endoparasit dalam saluran
pencernaan vertebrata dan bersifat hermafrodit. Contohnya Taenia
solium.
4. Filum Nemathelminthes
Nemathelminthes (cacing gilig) adalah filum mempunyai bentuk
tubuh silindris, permukaan tubuh ditutupi oleh kutikula, tubuh tersusun
triploblastik pseudoselomata dan hidup secara parasit. Contohnya Ascaris
lumbricoides, Wuchereria bancrofti dan Oxyuris vermicularis.
5. Filum Annelida
Annelida dalam Bahasa latin berasal dari kata annelus yang berarti
cincin kecil dan eidos yang berarti bentuk. Annelida adalah cacing yang
memiliki bentuk seperti sejumlah cincin kecil yang diuntai, bersifat
triploblastik, dan selomata. Berdasarkan jumlah parapodia, setae, dan
rambut annelida dibagi menjadi tiga kelas yaitu :
a. Kelas Polychaeta (Cacing Berambut Banyak)
Merupakan annelida yang hidup dalam pasir atau menggali batu-batu
di daerah pasang surut air laut, memiliki banyak seta, tubuh dilapisi
kutikula dan bergerak dengan parapodia. Contohnya Eunice
viridis (cacing wawo), Lysidice oele (cacing palolo), Neris
virens (kelabang laut).
b. Kelas Oligochaeta (Cacing Berambut Sedikit)
Merupakan annelida yang memiliki sedikit seta, sebagian hidup di air
tawar, namun ada pula di air laut, air payau, dan darat (tanah yang
lembab). Contohnya Lumbricus terrestris, Pheretima
musica, Pheretima posturna.
c. Kelas Hirudinea (Lintah)
Merupakan cacing yang hidup sebagai ektoparasit pada permukaan
tubuh inang, bentuk tubuh agak pipih, memiliki segmentasi di luar
tubuh, serta tidak mempunyai rambut, parapodia, dan setae.
Contohnya Hirudo medicinalis dan Haemadipsa zeylanica.
6. Filum Mollusca
Mollusca dalam Bahasa latin molluscus yang berarti lunak. Mollusca
adalah hewan bertubuh lunak, tidak beruas-ruas, triploblastic, selomata dan
ada yang bercangkang serta tidak bercangkang. Mollusca hidup di laut, air
tawar dan darat. Berdasarkan simetri tubuh, bentuk kaki, cangkang, dan
mantelnya Mollusca dibedakan menjadi lima kelas sebagai berikut :
a. Kelas Amphineura (Kiton)
Merupakan hewan yang bentuk tubuhnya bulat telur, pipih dan simetri
bilateral, kaki vertal memanjang, mempunyai ruang mantel yang
mengandung insang dan hidup di laut yang umumnya melekat di dasar
perairan. Contohnya Chiton sp. dan Cryptochiton sp.
b. Kelas Gastropoda
Merupakan kelompok hewan lunak yang bergerak menggunakan otot
perutnya, memiliki cangkang berbentuk spiral dan bentuk tubuhnya
sesuai dengan bentuk cangkangnya. Contohnya Achatina fulica dan
Vivara savanica. Namun terdapat juga vaginula (siput telanjang),
contohnya Deroceras reticulatum dan Milax gagtes.
c. Kelas Scaphopoda
Merupakan kelas yang memiliki cangkang berbentuk kerucut atau
tanduk yang terbuka di kedua ujungnya. Contohnya Dentalium vulgare.
d. Kelas Cephalopoda
Merupakan hewan yang mempunyai kaki di kepala dan tubuhnya
simetris bilateral, sebagian besar tidak memiliki cangkang, kulit tubuh
dapat berubah warna, serta terdapat kantong tinta untuk perlindungan
diri. Contohnya Loligo pealii, Octopus sp., Sepia officinalis
dan Nautilus pompilius.
e. Kelas Pelecypoda (Lamellibranchiata atau Bivalvia)
Merupakan hewan yang mempunyai bentuk tubuh simetri bilateral,
sepasang cangkang, berkaki pipih, dan mempunyai insang berlapis-
lapis. Cangkang tersusun dari lapisan periostrakum, prismatic dan
nakreas. Contohnya Anotoda dan Pinctada mertensi.
7. Filum Enchinodermata
Merupakan kelompok hewan berkulit duri, triploblatik, rangka tubuh
tersusun atas zat kapur, bergerak dengan kaki ambulakral. Sistem pembuluh
air berfungsi untuk bergerak, bernafas, dan untuk membuka cangkang
mangsa. Sistem pembuluh air tersusun dari madreporit, madreporikus,
sirkomolaris, saluran radialis, saluran lateral dan ampula. Berdasarkan
bentuk tubuhnya enchinodermata dibedakan menjadi lima kelas sebagai
berikut :
a. Kelas Asteroidea
Memiliki bentuk seperti bintang dan di lengkapi pediselaria, seluruh
permukaan tubuh ditutupi duri yang tersusun dari zat kapur, serta hidup
di daerah pantai atau dasar laut yang tidak terlalu dalam.
Contohnya Astropecten duplicatus, Crossaster papposus danOreaster
occidentalis.
b. Kelas Echinoidea
Memiliki bentuk tubuh bulat dan termasuk simetri radial, seluruh tubuh
berkulit duri yang digerakkan oleh otot dan digunakan untuk berjalan,
serta hidup di derah pantai, di atas batu karang, dasar laut, dalam
lumpur, atau muara sungai. Contohnya Echinos esculenta, Diadema
saxtile, Strongylocentrotus sp.
c. Kelas Ophiuroidea
Mempunyai bentuk tubuh seperti bintang dengan lima lengan yang
panjang dan beruas. Contohnya Ophiothrix fragilis.
d. Kelas Crinoidea
Mempunyai bentuk tubuh seperti bunga lili dan simetri bilateral.
Umumya hidup di laut dalam dengan menempel di dasar laut, barisan
koral, atau membentuk tanaman laut. Contohnya Holopus dan Antedon.
e. Kelas Holothuroidea
Mempunyai bentuk tubuh simetri radial dan sering disebut teripang atau
mentimun laut. Contohnya Holothuria sp.
8. Filum Arthropoda
Arthropoda berasal dari kata arthros yang berarti sendi atau ruas
dan podos yang berarti kaki. Arthropoda adalah hewan yang mempunyai
kaki dan tubuh beruas-ruas, tripoblastik selomata, serta bentuk tubuh simetri
radial. Rangka tubuh dibagi menjadi caput, toraks dan abdomen.
Berdasarkan klasifikasinya arthropoda dibagi menjadi empat kelas yaitu :
a. Kelas Crustacea (Udang-udangan)
Crustacea umumnya hidup di perairan, memiliki lima pasang kaki jalan
dan lima pasang kaki renang pada abdomen. Berdasarkan ukuran
tubuhnya Crustacea dapat dikelompokkan menjadi dua subkelas yaitu:
b. Kelas Arachnida
Tubuh arachnida terdiri atas sefalotoraks dan abdomen yang tidak
beruas-ruas. Arachnida di bagi menjadi tiga ordo sebagai berikut:
c. Kelas Myriapoda
Myriapoda merupakan hewan arthropoda yang memiliki kaki berjumlah
banyak. Myriapoda dibagi menjadi dua ordo yaitu :
d. Kelas Insekta (serangga)
Insekta merupakan golongan hewan yang mempunyai enam buah kaki
dan tubuh beruas-ruas yang terdiri dari caput, toraks, dan abdomen.
Insekta memiliki rangka luar dari zat kitin, serta ada pula yang
mempunyai satu atau dua sayap dan ada juga yang tidak.

C. Ciri-Ciri dan Klasifikasi Vertebrata


Vertebrata adalah hewan yang mempunyai tulang belakang. Dalam
sistem klasifikasi vertebrata merupakan subfilum dari filum Chordata yang
mempunyai ciri khusus yaitu memiliki korda dorsalis (notochord) pada tahap
perkembangan. Berdasarkan kompleksitas organnya, vertebrata dapat
dikelompokkan menjadi lima kelas sebagai berikut:
1. Kelas Pisces (Ikan)
Hewan tergolong Pisces hidup di air, bernafas dengan insang, berdarah
dingin, memiliki sirip dan ekor, memiliki gelembung renang, memiliki gurat
sisi, dan berkembang biak dengan bertelur. Pisces dibagi menjadi dua
subkelas yaitu :
a. Subkelas Chondrchthyes (Ikan Bertulang Rawan)
Mempunyai rangka yang tersusun dari tulang rawan dan tidak memiliki
penutup insang, berkembangbiak secara ovipar dan mengalami
fertilisasi internal, serta hidup di luat dan sedikit di air tawar.
Contohnya ikan hiu, ikan cucut, dan ikan pari.
b. Subkelas Osteichthyes (Ikan Bertulang Sejati)
Memiliki rangka yang tersusun dari tulang sejati dan penutup insang,
berkembangbiak secara bertelur dan mengalami fertilisasi eksternal,
serta berhabitat di air tawar dan laut. Contohnya ikan barakuda, ikan
tongkol, ikan mas, ikan lele dan ikan salem.
2. Kelas Amfibi
Hewan tergolong amfibi hidup di air dan di darat, bernafas menggunakan
insang saat fase larva dan paru-paru saat fase dewasa, berdarah dingin,
terdapat membrananictitans pada mata, berkembang biak secara bertelur,
pembuahan di luar tubuh betina, mengalami metamorphosis sempurna.
Contoh hewan amfibi adalah salamander pualam dan katak hijau.
3. Kelas Reptilia
Hewan reptilia tubuh dilindungi oleh kulit bersisik dari zat tanduk, bernafas
dengan paru-paru, berdarah dingin, berkembang biak secara ovipar dan ada
yang ovovivipar, pembuahan didalam tubuh betina, ada yang memiliki kaki
dan ada yang tidak, serta bergerak secara melata. Reptilia dibedakan
menjadi empat ordo sebagai berikut:
a. Ordo Squamata
Terbagi menjadi dua subordo sebagai berikut :
1) Lacertilia (bangsa kadal) mempunyai empat tungkai. Contohnya
kadal, bunglon dan komodo.
2) Ophidia (bangsa ular) tidak mempunyai tungkai serta rahang atas
dan bawah tidak mempunyai sendi. Contohnya piton, kobra dan
ular sanca hijau.
b. Testudinata (bangsa kura-kura dan penyu)
Tubuh terlindungi oleh karapaks di bagian atas dan plastron di bagian
bawah, tidak mempunyai gigi, dan rahang dilapisi tnaduk. Contohnya
kura-kura air tawar dan penyu hijau.
c. Crocodilia (bangsa buaya)
Mempunyai kulit tebal, rahang kuat, serta terdapat klep pada lubang
hidung dan telingga. Contohnya buaya muara.
d. Rynchocephalia
Merupakan ordo yang paling primitif. Contohnya tuatara.
4. Kelas Aves
Hewan aves memiliki tubuh berbulu, tulang berongga, berdarah panas,
berkembangbiak secara bertelur, pembuahan di dalam tubuh betina, serta
umumnya dapat terbang tetapi ada juga yang tidak dapat terbang. Aves
dibedakan menjadi dua subkelas sebagai berikut:
a. Archaeornithes
Memiliki gigi di kedua rahang serta ekornya berbulu dan berukuran
panjang, dan telah punah. Contohnya Archaeopteryx dan Archaeornis.
b. Neornithes
Yang terbagi menjadi dua kelompok yaitu :
1) Kelompok Palaeognathae merupakan kelompok burung yang tidak
dapat terbang. Kelompok ini di bagi menjadi tiga ordo sebagai
berikut:
Ordo Spheniscifiormes, contohnya penguin.
a) Ordo Casuariiformes, contohnya burung kasuari.
b) Ordo Apterygiformes, contohnya burung kiwi.
2) Neognathae merupakan kelompok burung yang dapat terbang.
Kelompok ini di bagi menjadi lima ordo sebagai berikut :
a) Ordo Galliformes, merupakan burung yang mempunyai kaki
untuk mengais dan berlari. Contohnya ayam.
b) Ordo Passeriformes, merupakan burung yang bersuara merdu.
Contohnya burung kutilang dan burung cendrawasih.
c) Ordo Anseriformes, merupakan burung yang dapat berenang,
kakinya pendek dan terdapat selabut di antara jari-jari kaki.
Contohnya itik.
d) Ordo Coraciiformes, merupakan burung berparuh besar,
tungkai pendek, serta pemakan ikan, katak, dan lebah.
Contohnya rangkong badak.
e) Ordo Columbiformes, merupakan burung berparuh pendek,
tembolok besar, dan sel epitelnya mudah mengelupas.
Contohnya burung merpati dan burung perkutut.
5. Kelas Mamalia
Hewan mamalia memiliki grandula mammae, bernafas dengan paru-paru,
berdarah panas, berkembangbiak secara vivipar dan ada juga ovipar,
permukaan tubuh terdapat rambut, umumnya hidup di darat tetapi ada juga
di air. Mamalia dibagi menjadi sepuluh ordo sebagai berikut :
a. Ordo Monotremata
Merupakan satu-satunya mamalia yang bertelur. Contohnya Platypus.
b. Ordo Insectivora
Merupakan mamalia kecil pemakan serangga. Contohnya celurut dan
tupai cokelat kecil
c. Ordo Marsupialia
Merupakan mamalia berkantong. Contohnya kanggura, koala dan kuskus.
d. Ordo Rodentia
Merupakan mamalia pengerat. Contohnya tikus, marmot, landak dan
bajing.
e. Ordo Chiroptera
Merupakan mamalia yang dapat terbang. Contohnya kelelawar.
f. Ordo Pholidota
Merupakan mamalia tidak bergigi, tubuh terbungkus sisik dan rambut,
serta memiliki lidah kecil dan panjang. Contohnya trenggiling.
g. Ordo Carnivora
Merupakan mamalia pemakan daging. Contohnya anjing, kucing,
harimau, singa, dan anjing laut.
h. Ordo Cetacea
Merupakan mamalia yang bentuk tubuhnya seperti ikan dan hidup di
laut. Contohnya lumba-lumba hidung botol, paus biru, dan paus
pembunuh.
i. Ordo Proboscidea
Merupakan mamalia berbelalai. Contohnya gajah.
j. Ordo Sirenia
Merupakan mamalia herbivora akuatik yang memiliki tungkai depan
mirip sirip. Contohnya dugong.
k. Ordo Ungulata
Merupakan hewan berkuku. Ungulata dibagi menjadi dua, yaitu :
1) Artiodactyla
Merupakan hewan berkuku genap. Contohnya domba, babi, rusa
sambar dan jerapah.
2) Perissodactyla
Merupakan hewan berkuku ganjil. Contohnya kuda, tapir, badak
dan kuda nil.
l. Ordo Primata
Merupakan mamalia makalia yang matanya menghadap ke depan.
Contohnya beruk, orang utan, dan lutung jawa.

D. Peranan Animalia dalam Kehidupan


1. Peran Invertebrata dalam Kehidupan
Porifera dapat bersimbiosis dengan bakteri membetuk bioaktif yang
berguna sebagai bahan baku obat. Selain itu, rangka demospongia juga
dimanfaatkan sebagai alat penggosok badan dan pembersih kaca.
Lingkungan terumbu karang yang merupakan habitat dari berbagai hewan
dan satwa air lain terbentuk oleh anggota coelenterate. Jelly fish
dimanfaatkan manusia sebagai sumber makanan karena mengandung
protein tinggi dan sebagai bahan pembuatan kosmetik. Cacing tanah yang
merupakan anggota annelida bermanfaat sebagai penghancur
sampah sebelum di uraikan serta dapat membantu menggemburkan tanah.
Beberapa jenis annelida dapat di konsumsi oleh manusia sebagai sumber
protein seperti cacing palolo dan cacing wawo. Selain itu lintah juga banyak
di manfaatkan dalam bidang pengobatan.
Beberapa Mollusca seperti siput, kerang, sotong, dan cumi-cumi
merupakan sumber protein sehingga banyak dikonsumsi manusia. Selain
sebagai bahan makanan, Mollusca juga menghasilan bahan periasan yang
bernilai ekonomi tinggi. Teripang banyak dimanfaatkan manusia sebagai
sumber nutrisi yang menyehatkan. Anggota crustaceae yang berupa
zooplankton merupakan penyusun mata rantai di ekosistem laut serta
merupakan sumber makanan yang mengandung protein tinggi. Serangga
merupakan penyusun mata rantai yang turut membantuk terbentuknya
keseimbangan ekosistem seperti lebah dan kupu-kupu yang membantu
penyerbukan bunga. Selain itu, serangga banyak dimanfaatkan oleh manusia
sebagai makanan. Selain menguntungkan, beberapa jenis invertebrata yang
dapat merugikan kehidupan manusia. Seperti cacing Wuchereria
bancrofti yang menyebabkan penyakit kaki gajah. Selain itu anggota
Mollusca seperti bekicot dan jenis Arthopoda isopoda dan acharina dapat
merugikan manusia.

2. Peran Vertebrata dalam Kehidupan


Beberapa filum dari kelompok invertebrata dapat menjadi sumber
makanan bagi manusia dan juga hewan lainnya. Anggota kelompok
Mollusca (seperti kerang hijau, cumi, gurita), Crustacea (udang-udangan),
dan beberapa Insekta (serangga) menjadi sumber makanan yang kaya
protein khususnya bagi manusia. Tidak hanya itu, faktor jumlahnya yang
melimpah di alam menjadikan banyak anggota invertebrata sebagai sumber
makanan bagi kelompok vertebrata ataupun invertebrata itu sendiri. Selain
itu peranan vertebrata dalam lingkungan berupa:
a. Membentuk keanekaragaman (biodiversitas) dalam skala biosfer.
Jumlah spesies anggota invertebrata sangatlah banyak sehingga turut
memberikan keragaman terutama dalam kingdom animalia.
b. Dapat bersimbiosis dengan organisme lain, seperti memberikan
perlindungan bagi organisme lain, contohnya populasi karang, spons,
dan anemon laut dapat bertindak sebagai rumah/sarang ikan dan hewan
laut lain.
c. Ikut berperan dalam mata rantai makanan. Tidak hanya sebagai
konsumen, terdapat spesies yang juga bertindak sebagai dekomposer.
Beberapa anggota Annelida seperti Lumbricus sp. adalah dekomposer
dalam rantai makanan. Sedangkan di ekosistem laut, beberapa spesies
Echinodermata juga bisa bertindak sebagai dekomposer dalam air.
d. Daya tarik ekowisata, misalnya ekosistem terumbu karang dengan
keragaman koral, anemon, dan invertebrata lain sebagai tempat
berlindung hewan invertebrata sehingga bisa menjadi daya tarik para
wisatawan. Selain itu, beberapa taman nasional juga dapat menyediakan
kekayaan jenis invertebrata seperti misalnya populasi beberapa jenis
kupu-kupu di TN. Bantimurung yang dijuluki sebagai kingdom of
butterfly. Di Indonesia juga terdapat tempat wisata yang mempunyai
ubur-ubur yang tidak menyengat.
Selain hal di atas, beberapa spesies yang termasuk kelompok
invertebrata dapat memenuhi kebutuhan manusia selain kebutuhan primer,
misalnya terdapat spesies dalam filum Mollusca dapat menghasilkan
mutiara. Mutiara dijadikan sebagai perhiasan bagi manusia dan bahan baku
kosmetik. Cangkang beberapa anggota Mollusca juga banyak dijadikan
sebagai hiasan. Beberapa serangga (Insecta) yang mempunyai morfologi
yang indah dapat diawetkan sebagai cendramata. Beberapa spesies spons
dapat dijadikan sebagai alat untuk menggosok badan dan perkakas.
Sebenarnya masih banyak lagi peranan hewan invertebrata dalam
kehidupan. Contoh di atas hanya sebagian kecil peranan dari kelompok ini.
Jumlahnya yang berlimpah di alam, masih saja menyimpan banyak misteri
dan masih membutuhkan penelitian untuk mengungkap peranannya.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat penulis tarik dari pembahasan yang telah di
uraikan pada Bab II, yaitu:
1. Bentuk tubuh hewan dapat dibedakan berdasarkan simetri tubuh dan lapisan
penyusun tubuh hewan. Berdasarkan simetri tubuh hewan dibedakan
menjadi simteri radial dan bilateral. Sedangkan berdasarkan lapisan
penyusun tubuh hewan dibedakan menjadi hewan diploblastik dan
triploblastik.
2. Animalia dikelompokkan berdasarkan ada tidaknya tulang belakang menjadi
invertebrata (tidak bertulang belakang) dan vertebrata (bertulang belakang).
Invertebrata di kelompokkan menjadi delapan filum yaitu porifera,
Coelenterata, Platyhelminthes, Nemathelminthes, Annelida, Mollusca,
Echinodermata dan Arthopoda. Sedangkan vertebrata dibagi menjadi lima
kelas yaitu Pisces, Aves, Amfibi, Reptilia, dan Mamalia.
3. Animalia sangat berperan penting bagi kehidupan baik kelompok
invertebrata maupun vertebrata. Kelompok invertebrata dan vertebrata
memiliki kandungan protein tinggi. Kelompok invertebrate sangat berperan
penting dalam ekosistem laut, terutama dalam terbentuknya terumbu karang
yang merupakan habitat dari berbagai hewan dan satwa air lainnya, serta
dapat menghasilkan perhiasan yang bernilai ekonomi tinggi. Sedangkan
kelompok vertebrata juga dimanfaatkan sebagai sarana hiburan dan
pariwisata.

B. Saran
Dalam konteks kehidupan manusia, animalia banyak mengandung
protein dan bernilai ekonomi tinggi, dan sangat penting dalam ekosistem
kehidupan baik itu bagi kehidupan manusia maupun animalia sendiri. Animalia
banyak diburu sehingga menyebabkan jumlahnya berkurang di muka bumi ini.
Oleh karena itu kita sebagai generasi muda harus bisa menjaga keseimbangan
ekosistem Animalia dan memanfaatkannya sebaik mungkin, agar ekosistem di
muka bumi ini seimbang dan tidak rusak oleh ulah para oknum yang tidak
bertanggung jawab.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.utakatikotak.com/kongkow/detail/14041/Kingdom-Animalia-Sejarah-
Dan-Klasifikasinya

http://ilmupengetahuan-biologi.blogspot.com/2011/12/hewan-vertebrata-dan-
peranannya_18.html

https://materiipa.com/peranan-hewan-invertebrata-dalam-kehidupan

https://nanopdf.com/download/document-4938_pdf

https://www.gurupendidikan.co.id/hewan-vertebrata-dan-invertebrata/

https://rumus.co.id/kingdom-animalia/

https://repository.usd.ac.id/399/2/111434023_full.pdf

https://www.coursehero.com/file/p4rq3d1v/Animalia-Invertebrata-Ciri-ciri-umum-
Animalia-Invertebrata-Peranan-invertebrata/
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb
Alhamdulillah, puji dan syukur peneliti panjatkan ke hadirat ilahi Robbul
Izzati, yang berkat rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah
yang bertemakan tentang Animalia ini tepat pada waktunya. Tujuan penyusunan
Makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas yang diberikan Guru
Pembimbing dalam mengisi waktu liburan untuk tetap diam dirumah dari dampak
virus Pandemik Global yang kian menyebar di Indonesia.
Makalah ini berisikan tentang Animalia yang mengangkat tentang pengertian
animalia, ciri-ciri dan peranannya untuk manusia dalam kehidupan sehari-hari.
Mengingat keterbatasan pengetahuan, pengalaman dan kemampuan penulisan,
makalah ini tidak luput dari kekurangan dan belum sempurna, namun penulis
berharap semoga Makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya serta bagi
semua pihak yang berkenan memanfaatkannya. Pada proses penyusunan ini tidak
terlepas dari bantuan berbagai pihak dan penulis menyampaikan rasa hormat dan
terimakasih yang sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang telah membantu penulis
yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Akhir kata, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
para pembaca dalam pembuatan makalah selanjutnya, sehingga apa yang menjadi
kekurangan baik itu dalam tulisan ataupun kata-kata dapat penulis perbaiki dengan
seksama dan lebih teliti lagi. Semoga amal ibadah, dan dorongan serta do’a yang
diberikan kepada penulis dengan tulus dan iklas mendapatkan Rahmat dan karunia
dari Allah SWT, amien.
Wassalamua’laikum Wr.Wb

Bengkulu Tengah, Maret 2020

Penulis
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL ............................................................................................. i
KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .......................................................................... 2
C. Tujuan ............................................................................................ 2

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian dan Ciri-Ciri Umum Animalia ..................................... 3
B. Ciri-Ciri dan Klasifikasi Invertebrata ............................................. 5
C. Ciri-Ciri dan Klasifikasi Vertebrata ............................................... 11
D. Peranan Animalia dalam Kehidupan .............................................. 14

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan .................................................................................... 17
B. Saran ............................................................................................... 17

DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai