Zoologi Laut
FATMA S, KEL. M, SI
PROGRAM STUDI ILMU KELAUTAN
INSTITUT TEKNOLOGI DAN BISNIS MARITIM
BALIK DIWA
MAKASSAR
Nama: Fatma S.Kel, M.Si
Email: fatma.rezka@gmail.com
Bobot Tugas : 25 %
Bobot Final : 25 %
Pengertian Zoologi
1. Zoologi ini berasal dari dua kata Yunani diantaranya zoion, yang artinya adalah
“hewan” sedangkan logos, yang artinya “studi tentang”. Jadi dapat atau bisa
disimpulkan bahwa defenisi zoologi ini ialah salah satu ilmu yang mempelajari
mengenai hewan, baik itu seperti perkembangan embrio, evolusi, distribusi
ekologi, perilaku, serta klasifikasi hewan.
2. Zoologi ini adalah salah satu cabang biologi yang mempelajari mengenai
struktur, fungsi, perilaku, dan juga evolusi hewan. Ilmu ini antara lain melingkupi
biologi molekular, anatomi perbandingan,etologi,psikologi hewan, biologi
evolusioner, ekologi perilaku, paleontologi serta taksonomi . Kajian dari ilmiah
zoologi ini juga dimulai sejak sekitar abad ke-16.
Pengertian Zoologi
Laut
1. Zoologi laut merupakan cabang biologi yang
mempelajari tentang spesies hewan yang ada di
laut.
2. zoologi laut kita tidak hanya mempelajari
spesies hewan yang ada dilautan namun dari
segi morfologi, tingkah laku, habitat, dan cara
kinerja tubuh makhluk hidup tersebut.
3. Dalam praktikum zoologi laut kita akan
dibantu memahami berbagai filum dari hewan
laut antara lain Porifera, Molusca, Arthropoda,
Cnidaria, Echinodermata.
Spesialisasi Ilmu Zoologi Laut
1. Ahli zoologi laut bekerja dengan hewan di semua jenis lingkungan air, dari
lautan hingga muara air tawar. mempelajari biologi hewan serta perilaku mereka
2. Beberapa ahli zoologi laut bekerja dengan perikanan untuk membantu
menjaga keanekaragaman hayati dan sumber makanan laut
berkelanjutan. mempelajari hewan tawanan dan sampel makhluk liar; mencari
cara untuk menyelamatkan spesies yang terancam punah; atau mengukur
dampak aktivitas manusia pada populasi hewan.
3. pengetahuan mendalam tentang dinamika populasi, reproduksi, dan perilaku
populasi. Beberapa bekerja di ekologi laut dalam, mempelajari bagaimana
hewan hidup dalam kegelapan, dingin, dan tekanan laut yang ekstrem. Yang lain
lagi bekerja di akuarium.
Contoh Spesialisasi di dalam
Zoologi
1. Anatomi, merupakan suatu ilmu yang mempelajari tentang struktur dari
seluruh organisme dan bagian-bagian tubuh yang dikenal dengan anatominya.
2. Sitologi, merupakan proses studi tentang fungsi dan struktur dari sel
3. Ekologi, merupakan suatu ilmu yang mempelajari sebuah interaksi organisme
dengan lingkungan hidupnya.
4. Embriologi, merupakan proses studi tentang suatu perkembangan hewan dari
tahap telur yang dibuahi hingga tahap menetas atau lahirnya.
5. Genetika, merupakan proses studi meengenai mekanisme penularan sifat-
sifat waris dari orangtua ke anaknya.
Contoh Spesialisasi di dalam
Zoologi
6. Histologi, merupakan suatu ilmu yang mempelajari tentang suatu
jaringan.
7. Biologi molekuler, merupakan proses studi mengenai rincian sub-
seluler dari suatu struktur dan fungsi dari hewan.
8. Parasitologi, merupakan proses studi mengenai hewan yang hidup
didalam organisme yang lain dengan cara mengorbankan inangnya.
9. Fisiologi, merupakan suatu ilmu yang mempelajari tentang fungsi
dari bagian-bagian suatu organisme.
Tujuan Zoologi
Cabang zoologi ini sangat dibutuhkan
untuk para penggiat atau aktivitas
alam bebas. Mereka itu memerlukan
hal ini untuk dapat menambahkan
bahan makanan serta juga bisa
dijadikan sebagai penanda untuk
sumber air. Adapun tujuan ini ialah
untuk mengetahui manfaat dari
hewan baik itu sebagai sumber
makanan atau juga pengendali hama.
Selain dari itu, dari zoologi juga bisa
atau dapat dikembangkan di dalam
ilmu pengobatan.
Manfaat dari
Zoologi
1. Sebagai dasar ilmu untuk ilmu
pengetahuan lain.
2. Mengetahui juga hewan yang bisa atau
dapat dibudidayakan.
3. Melestarikan hewan yang akan terancam
punah.
4. Membasmi hewan yang menjadi wabah
penyakit.
5. Untuk dapat mengetahui segala macam
hewan yang dapat dimakan
Kehidupan dapat dibagi menjadi 6 kingdom
1. Eubacteria
2. Archaebacteria
3. Protista
4. Fungi
5. Plantae
6. Animalia
Taxonomy
Taksonomi adalah cabang ilmu yang
mempelajari klasifikasi makhluk
hidup.
Dengan kata lain, taksonomi mempunyai manfaat besar karena menjadi dasar
untuk mengenal, mengelompokkan, dan memberi nama semua organisme yang
ada di Bumi ini.
Dasar-dasar Klasifikasi Makhluk Hidup
Jaringan tubuh :
Jaringan hewan merupakan
sekumpulan sel-sel yang
mempunyai bentuk serta
fungsi sama sehingga
membentuk jaringan.
1. Jaringan saraf
Jaringan saraf adalah jaringan
yang membentuk sistem saraf.
Hewan juga memiliki saraf untuk
keinginannya bergerak seperti
manusia.
Sistem saraf sangat peka akan
keadaan sekitar, sehingga saraf
akan mengendalikan otot gerak
hewan dalam sehari-hari.
2. Jaringan Ikat
Jaringan ikat adalah jaringan
berdasarkan bentuk, letak dan
strukturnya.
Jaringan ini berfungsi sebagai
penghubung antar jaringan,
penunjang tubuh, berperan
dalam suhu tubuh, dan
mekanisme pertahanan
regenerasi.
3. Jaringan otot
Sel dalam embrio disusun dalam Diploblastik adalah hewan yang hanya
lapisan yang disebut lapisan memiliki 2 lapisan embrionik yaitu
lapisan ectoderm dan endoderm.
embrionik atau lapisan lembaga. Contohnya, spons dan coelenterate.
Dari lapisan ini, jaringan dan
Triploblastik merupakan hewan yang
organ tubuh suatu organisme memiliki 3 lapisan embrionik yaitu
berkembang. Berdasarkan lapisan ektroderm, mesoderm dan
lapisan embrioniknya, hewan endoderm. Contoh : Platyhelminthes,
dikelompokan menjadi hewan Nemathelminthes, Annelida,
Mollusca, Arthropoda,
diploblastik dan triploblastik. Echinodermata, dan Chordata.
4. rongga tubuh (selom)
Klasifikasi hewan yang keenam berdasarkan cara pengaturan tubuhnya, dimana dalam
klasifikasi ini maka hewan dapat dikelompokan menjadi 2 jenis antara lain :
Poikiloterm, merupakan hewan yang suhu tubuhnya bervariasi dan dipengaruhi oleh
kondisi lingkungan. Contoh, Pisces, Amfibi dan Reptilia.
Ketika lingkungan bersuhu tinggi, maka suhu tubuhnya akan ikut tinggi. Sebaliknya, jika
suhu lingkungan rendah, maka suhu tubuhnya akan ikut turun. Poikilotem disebut juga
dengan hewan berdarah dingin. Contoh hewan yang termasuk hewan poikiloterm adalah
reptil, ikan, hewan amfibi, serangga, dan hewan-hewan invertebrata. Karena suhu tubuh
yang tidak menentu, hewan-hewan poikiloterm tidak bisa bertahan pada suhu yang
ekstrem. Contohnya, pada lingkungan dengan suhu yang terlalu panas atau terlalu dingin.
Untuk bertahan hidup pada suhu yang ekstrem, beberapa hewan harus melakukan
beberapa hal secara fisik. Misalnya, buaya yang banyak diam di dalam air ketika musim
panas agar tidak kepanasan.
6. Pengaturan Suhu
Tubuh