Acc2: 07/03/2024
Acc3: 07/03/2024
ACC+: 07/03/2024
PEMBAHASAN
Klasifikasi
Kingdom: Animalia
Phlyum: Echinordemata
Class: Asteroidea
Ordo: Valvatida
Family: Oriasteridae
Genus: Protoreaster
Spesies: Protoreaster nodosus (Fajri, 2021).
Ciri - Ciri
Ciri pada spesimen Protoreaster nodosus adalah memiliki warna putih, terdapat warna hitam pada
ujung lengan dan duri-duri tajam (spikula) pada bagian dorsal yang berfungsi untuk pertahan diri dari
ancaman spesies lain, warna putih akan memudar ketika dikeringkan menjadi oranye. tubuh berbentuk
simetri radial, lebar dan keras, kaki tabung (tube feet) berwana oranye, anus terdapat pada bagian dorsal.
terdapat 1 madreporit berada pada bagian dorsal berbentuk lingkaran dan berlubang, lingkar kanal pusat
pada bagian ventral. memiliki lima jumlah lengan. spesimen ini ditemukan pada habitat padang lamun (Fajri,
2021).
Hal ini sesuai dengan (Mappetahang et al., 2018) menyatakan bentuk tubuhnya simetri radial,
memiliki lima lengan dengan ukuran 17-20 cm. pada bagian dorsal terdapat duri atau tanduk yang berwarna
hitam dan ujung lengannya yang berwarna hitam. Pada Protoreaster nodosus terdapat 1 madreporit berada
pada bagian dorsal dengan rataan diameter ukuran 2,9 mm berbentuk lingkaran dan berlubang, lingkar kanal
pusat dengan diameter 4,7 mm, duri (spikula) pada bagian ventral dengan rata-rata panjang duri 1.4 cm.
Memiliki lima jumlah lengan dengan panjang rata rata 5,88 (Mappetahang et al., 2018).
Pengamatan
Berdasarkan pengamatan yang telah di lakukan di laboratorium zoologi laut adalah Asteroidea
memiliki lengan sebanyak 5 berbentuk bintang, memiliki panjang 20 cm juga terdapat duri – duri kecil tumpul
dan permukaan kulit berwarna coklat selanjutnya anus dari bintang laut terdapat di tengah dan mulut yang
berada dibawah.
Adapun setelah di gambar pada bintang laut bagian tubuh terbagi menjadi dua dorsal dan ventral
pada bagian tengah tubuh terdapat madreporit, yaitu lempeng berpori yang berfungsi sebagai sistem
penyaringan air. Di bagian bawah tubuh terdapat mulut yang dikelilingi oleh lempeng ambulakral. Kaki tabung
berwarna putih terlihat jelas di antara lempeng ambulakral.
Klasifikasi
Kingdom: Animalia
Phlyum: Chordata
Class: Reptilia
Ordo: Testudinata
Family:Cheloniidae
Genus: Eretmochelys
Spesies: Eretmochelyd imbricts (Richayasa, 2015).
Ciri – Ciri
Penyu sisik dikenal di beberapa tempat dengan nama penyu genteng, penyu kembang, penyu
katungkara, wau atau kadang-kadang disebut sisik saja. Dalam istilah Inggris dikenal dengan sebutan
"hawksbill turtle" yang artinya penyu berparuh elang (Richayasa, 2015). Ciri – ciri Penyu Sisik (Eretmochelys
imbricata) yang dapat dilihat dari Karapasnya yang menumpuk seperti sisik selain itu penyu sisik memiliki ciri
khas moncong berbentuk paruh, rahang atas melengkung ke bawah dan relatif tajam seperti burung elang
(Nanda 2022).
Penyu sisik dapat ditemukan di beberapa tempat yang umumnya berada di daerah tropis Samudra
Hindia, Pasifik, dan Atlantik.karena memiliki nilai ekonomis sangat tinggi, seperti untuk membuat hiasan,
maka penyu sisik sering diburu dan dieksploitasi sehingga statusnya kini terancam punah dan dilindungi
Acc1: 05/03/2024
Acc2: 07/03/2024
Acc3: 07/03/2024
ACC+: 07/03/2024
Penyu jenis ini adalah pemakan terumbu karang yang tidak sehat sehingga terumbu karang menjadi sehat
kembali (Afifah 2019).
Acc1: 05/03/2024
Acc2: 07/03/2024
Acc3: 07/03/2024
ACC+: 07/03/2024
Pengamatan
Berdasarkan hasil pengamatan di laboratorium zoologi laut, ditemukan bahwa penyu sisik memiliki
cangkang yang mirip dengan sisik ikan dan memiliki warna kuning, hitam, dan kecoklatan. Selain itu, penyu
sisik juga memiliki paruh yang tajam dan meruncing dengan rahang agak besar. Paruh yang sangat runcing
ini memungkinkan penyu sisik untuk mencapai makanannya yang tersembunyi di celah-celah seperti spons.
Adapun cangkang yang keras sebagai pelindung penyu sisik selanjutnya terdapat tungkai depan
yang berfungsi sebagai alat dayung dan tungkai belakang berfungsi sebagai alat pengendali dan kemudi,
kemudian cangkang bawah sebagai penutup pada bagian dada dan perut. bagian kepala penyu sisik kecil
dan memanjang dengan paruh yang sempit dan runcing.
Acc1: 05/03/2024
Acc2: 07/03/2024
Acc3: 07/03/2024
ACC+: 07/03/2024
DAFTAR PUSTAKA
Afifah A.N., Sabila F., Hardi O.S., 2019. Analisis karakteristik habitat penyu sisik taman nasional kepulauan
seribu, pulau pramuka, kabupaten kepulauan seribu, provinsi dki Jakarta. Jurnal Siliwangi. Vol. 5.no
1: 23-24
Fajri M. D. 2021. Isolasi dan identifikasi molecular bakteri simbion bintang laut (protoreaster nodosus)
sebagai penghasil senyawa antibakteri. Tesis. Universitas Hsanuddin, Makasaar.
Khalid, A.M., Primawati S.P., Nofisulastri. 2021. Studi karakterisasi morfologi asteroidea di pesisir pantai gili
gede. Jurnal Pendidikan Biologi Fakultas Universitas Hamzanwadi. Vol. 6. no 2 : 68-75.
Luthfi, O. M., Dewi, C. S., Sasmitha, R. D., Alim, D. S., Putranto, D. B. D., & Yulianto, F. 2018. Kelimpahan
invertebrate di Pulau Sempu sebagai indeks bioindicator, ekonomis penting konsumsi, dan
komoditas koleksi akuarium. JFMR (Journal of Fisheries and Marine Research). Vol. 2. no, 3: 137-
148.
Maya, Nur. 2021. Sistem Vertebrata. Widina Persada Bandung, Provinsi Jawa Barat.
Maya, S., & Nurhidayah. 2020. Zoologi Invertebrata. Widina Bhakti Persada Bandung, Jawa Barat.
Nanda, Sutisna M., Yusidarta I., Sugara A., Johan Y., 2022. Teknik pelestarian penyu sisik (eretmochelys
imbricate) pulau kelapa balai taman nasional kepulauan seribu. Seminar Hasil Penelitian Kelautan
dan Perikanan Universitas Bengkulu.
Piter D., Angkouw D. S., Losung F. 2019 Potensi antibakteri bintang laut dari perairan pantai kelurahan
tongkaina manado. Jurnal Pesisir dan Laut Tropis. Vol. 7 no.3: 168-170.
Rachman D., Kusarthono E., W., Santosa W., G. 2019. Kecocokan habitat bertelur penyu sisik
eretmochelys imbricate, linnaeus, 1766 (reptilia: cheloniidae) di balai taman nasional laut kepulauan
seribu, jakarta. Journal of Marine Research. Vol. 8. no. 2: 168-176.
Richayasa A. 2015. Karakteristik habitat peneluran penyu sisik (eretmachelys imbricata) di pulau geleang,
karimunjawa. Skripsi. Universitas Negeri Malang. Semarang.
Suhendra, Putri R., M., S. 2020. Kajian asam amino dan asam lemak dari bintang laut (protoreaster
nodosus). Marinade. Vol.3 no. 1: 89-101.
Septina, B. 2021. Modul Taksonomi Vertebrata (Kelas Amphibia) (Doctoral Dissertation, UIN Raden Intan
Lampung)
Yumi A., Bulan E., D. 2022. Struktur komnunitas bintang laut pada ekosistem terumbu karang di perairan
tihi-tihi kota bontang. Tropical Aquatic Sciences. Vol. 1. no. 2: 67-74.