Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Katak sawah merupakan hewan kosmopolitan, habitat katak sawab
biasanya di area persawahan yang tergolong lembab. Kondisi tersebut
berpotensi terpaparnya katak sawah oleh bakteri, jamur, dan virus pathogen.
Katak memiliki mekanisme pertahanan diri dalam melawan berbagai
mikroorganisme patogen tersebut yaitu dengan sekresi lendir pada permukaan
kulitnya, ekstrak lendir kulit katak mengandung substansi antifungi yang
mampu menghambat pertumbuhan (Hayati, 2020).
Istilah vertebrata berasal dari kata latinnya Vertebrtaus (Plimy), yang
berarti gabungan dari tulang belakang. Karakteristik dan definisi vertebrata
adalah tulang punggung. Vertebrata adalah sub filum dari chordata, mencakup
semua hewan yang memiliki tulang belakang yang tersusun dari vertebrata
yang merupakan sub filum terbesar dari chordata (Saputri, 2022).
Vertebrata memiliki sistem otot yang banyak terdiri dari pasangan
massa, dan juga sistem saraf pusat yang biasanya terletak di dalam tulang
belakang. Darah yang dimiliki hewan vertebrata terdiri dari sel-sel darah yang
tersuspensi di dalam plasma yang kemudian beredar menuju organ-organ
tubuh. Unsur seluler atau sel darah pada hewan vertebrata terbagi menjadi tiga
yaitu sel darah merah, sel darah putih dan keping darah (Isnaeni, 2019).
Katak sawah didefinisikan sebagai hewan bertulang belakang
(vertebrata) yang hidup di dua alam yakni di air dan di daratan contoh amfibia
yang terdapat di Indonesia adalah bangsa sesiha (Caecilia), serta bangsa
kodok dan katak. Sesilia adalah semacam amfibia tidak berkaki yang
badannya serupa cacing besar atau belut Satu lagi bangsa amfibia, yang tidak
terdapat secara alami di Indonesia, adalah salamander (Hayati, 2020).
Dengan adanya pratikum "Anatomi Vertebrata" kita dapat mengetahui
bagian-bagian dari katak baik secara morfologi maupun anatoms. Secara
morfologi dapat dilihat bagian mata, membran, tulang punggung, selaput jan
tangan, kulit, dan selaput jari kakı. Adapun secara anotomi dapat dilihat
bagianmulut, otak, mata, jantung, paru-paru, hati, usus kecil, usus besar,
ginjal, anus, loaka, kantong kencing, pankreas, lambung, dan telinga
B. Tujuan Praktikum
Adapun tujuan praktikum ini adalah untuk mengetahui anatomi dari
hewan vertebrata melalui kegiatan pembedahan pada katak sawah (rana
cancarivora).
C. Manfaat Praktikum
Manfaat praktikum ini dapat mengetahui anatomi dari hewan
vertebrata melalui kegiatan pembedahan pada katak sawah (rana
cancarivora).
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Dasar Teori
Anatomi adalah ilmu mengenai struktur tubuh, pada anatomi tubuh akan
terlihat bahwa tubuh memiliki banyak sekali elemen-elemen yang menyusun
satu tubuh. Elemen tersebut adalah organ tubuh yang terdiri atas jaringan dan
tersusun lagi dari sel. Hal yang paling utama adalah sistem respirası atau
pernapasan, sistem peredaran darah, dan sistem pencernaan (Annisa, 2021).
Anatomi hewan juga disebut sebagai anatomi perbandingan atau
morfologi hewan jika mempelajari struktur berbagai hewan, dan disebut
anatomi khusus aka hanya mempelajari satu jenis hewan saja, anatomi hewan
juga mempelajari tentang berbagai sistem organ tubuh, yang meliputi sistem
integumentum (kulit), sistem rangka, sistem otot, sistem pencernaan, sistem
pernapasan (respirasi), sistem sirkulasi darah, sistem ekrest, sistem
reproduksi, sistem hormon dan sistem indera. Hewan avertebrata adalah
hewan yang tidak mempunyai tulang belakang atau tulang punggung. Dan
memiliki Struktur morfologi, sistem pernapasan, sistem pencernaan dan
sistem peredaraan darah yang lebih sederhana dibandingkan dengan hewan
vertebrata (Ardian, 2021).
Sistem peredaran darah semua hewan vertebrata mempunyai pola umum
vang sama, namun tiap-tiap kelompok mempunyai peredaran darah tertentu
yang mempunyai anotomi organ peredaran darah. Darah pada ikan
mempunyai dua komponen utama yaitu sel-sel darah dan plasma darah, darah
dalam tubuh memiliki fungsi sebagai pengangkut bagı berbagai macam
senyawa dan zat-zat yang diperlukan tubuh, mengatur jaringan tubuh, alat
pertahanan tubuh terhadam ancaman dari luar dan menjaga kestabilan suhu
Sel darah merah cenderung untuk mengalir dengan lancar dalam pembuluh
darah. Tidak demikian halnya dengan sel darah putih, banyak sel darah putih
yang menempel pada dinding pembuluh darah atau bahkan menembus dinding
untuk masuk ke jaringan yang lain (Isnaeni, 2019).
Setiap jenis hewan vertebrata memiliki bentuk, ukuran, dan persentase
Jumlah sel darah merah dan sel darah putih yang berbeda, vertebrata termasuk
kolompok hewan jenis ovivipar, vivipar dan ovovivipar, kelompok hewan
vertebrata masih dapat digolongkan menjadi kelompok-kelompok lebih kecil
berdasarkan karakteristiknya. Ikan (pisces) termasuk hewan bertulang
belakang terus dan pertama yang pernah muncul dibumi Ikan adalah hewan
bertulang belakang bersirip, bernafas menggunakan insang dan hidup di air,
dan memiliki sistem peredaran darah yang tertutup, pisces dibagi tiga
kelompok ikan yaitu agnatha, chondrichthyes, dan osteochthyes (Nisa, 2019).
Reptil atau binatang melata adalah kelompok hewan yang bertulang
belakang yang berdarh dingin dan memiliki kulit bersisik. Reptil memiliki
ciri- an karakteristik yaitu tubuh yang dibungkus oleh kulit kering yang
bersisik atau menanduk, jantung tidak sempurna yang terdiri dari 4 ruang,
bernafas melalui paru-paru, dan memiliki ukuran tubuh yang bervariasi.
Reptilia merupakan hewan poikiloterm, mayoritas spesies reptil
berkembangbiak secara ovivar, namun ada juga yang secara ovovivipar seperti
pada golongan squamata, yaitu beberapa jenis kadal (Ardian, 2021)
Burung (aves) adalah vertebrata yang seluruh tubuhnya ditutupi bulu,
dan merupakan salah satu filum dari kingdom anımalia yang sangat berbeda
dengan mamalia, ikan dan reptil. Bulu burung berasal dari epidermis kulit dan
merupakan varian dari skala reptil. Bulu burung beradaptasi dengan
lingkungan dan membentuk bulu, memungkinkan burung untuk terbang (Nisa,
2019).
Hewan menyusui (mamalia), yaitu hewan yang memiliki kelenjar susu
(betina) yang berfungsi untuk menghasilkan susu sebagai sumber makanan
anaknya, hewan mamalia pada umumnya adalah hewan yang berdarah panas
dan bereproduksi secara kawin. Hewan menyusui atau mammalia ini ada yang
hidup di darat dan ada juga hidup di air. Contoh hewan mammalia yang hidup
di darat seperti sapı, domba, monyet, rusa, kuda dan gajah sedangkan hewan
mamalia yang habitatnya di air seperti paus, lumba-lumba dan duyung
(Saputri, 2022).
Amfibi atau amfibia (amphibia), umumnya didefinisikan sebagai hewan
bertulang belakang (vertebrata) yang hidup di dua alam yakni di air dan di
daratan. Contoh amfibia yang terdapat di Indonesia adalah bangsa sesilia
(caecilia), serta bangsa kodok dan katak. Sesilia adalah semacam amfibia
tidak berkaki yang badannya serupa cacing besar atau belut. Satu lagi bangsa
amfibia, yang tidak terdapat secara alami di Indonesia, adalah salamander
(Sandika, 2017).
Amfibi merupakan satu-satunya vertebrata yang mengalami
metamorfosis lengkap. Telurnya biasanya diletakkan di dalam air atau
lingkungan lembap dan dibuahi secara eksternal, memiliki kulit yang halus,
tipis, berbulu, berpori dan mengandung kelenjar lendir dan kelenjar racun.
Amfibi adalah hewan berdarah dingin yang mengatur suhu tubuh dari luar
tubuh mereka memiliki peredaran darah tertutup dan kakı memiliki selaput
(Rusdy, 2018).
Struktur tubuh katak sama seperti sebagian besar hewan mengandung
beberapa sistem organ, masing-masing memiliki struktur dan fungsi yang
terspesialisasi untuk melakukan beberapa proses fisiologis penting, misalnya
pencernaan makanan, sirkulasi dan lain-lain. Sistem ini terintegrasi untuk
bekerja secara harmonis. Setiap sistem tersusun atas beberapa organ untuk
melakukan beberapa bagian dari fungsi umum pada sistem pencernaan
makanan, mulut berfungsi untuk mengambil makanan, lambung untuk tempat
penyimpanan serta pencernaan makanan (Khusnah, 2021).
Sistem pencernaan adalah sistem organ dalam hewan multisel yang
menerima makanan dan mencernanya menjadi energi dan nutrien serta
mengeluarkan sisa proses. Saluran pencernaan memberi tubuh persendian
akan air, elektrolit, dan makanan yang terus menerus. Selama dalam proses
pencernaan, makanan dihancurkan menjadi zat-zat sederhana yang dapat
diserap dan digunakan sel jaringan tubuh, setiap jenis zat mempunyai tugas
khusus menyaring dan bekerja atas satu jenis makanan dan tidak mempunyai
pengaruh terhadap jenis lainnya (Rusdy, 2018).
Dalam kegiatan kehidupan sehari-hari respirasi sering disamakan
dengan pernapasan, pernapasan merupakan proses pertukaran udara. Di dalam
sistem pernapasan terjadi suatu proses pertukaran antara 02 yang dibawa darı
lingkungan luar dengan CO2 dari dalam tubuh, apabila pemapasan biasanya
dasosiasikan dengan penggunaan oksigen, respirasi tidak selalu melibatkan
oksigen Pada dasarnya, respirasi merupakan proses oksidasi dan proses ini
mengacu pada berpindahnya electron ke penerima elektron (Hayati, 2020).
Sistem peredaran darah katak termasuk sitem peredaran darah tertutup
dan ganda, sebab selama peredarannya darah selalu berada didalam pembuluh
darah dan sekali beredar darah melalui jantung sebanyak dua kali Sistem
peredaran darah katak terdiri atas jantung, smus venosus, konus arteriosus,
aorta, arteri, dan vena Jantung terdiri atas tiga ruangan yaitu atrium dan
ventrikel, antara antrium dan ventrikel terdapat katub (valvula) yang berfungsi
untuk mengatur aliran darah dari atrium ke ventrikel (Rusdy, 2018).
Sistem urogenital amfibi disebut sebagai suatu sistem gabungan karena
masing-masing sistem masih tergabung pada kloaka sebagai muara bersama
baik untuk sistem ekskresi maupun untuk sistem reproduksi, dan kecuali
untuk feses Lubang urogenital adalah lubang tempat bermuaranya saluran
kelamın dan saluran urin. Melalui lubang urogenital inilah spermatozoa akan
dikeluarkan, letak saluran urogenital berdekatan dengan anus (Ardian, 2021).

Anda mungkin juga menyukai