Anda di halaman 1dari 6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Amfibi
Amfibi merupakan sekelompok hewan yang dapat hidup di darat dan di air.

Amfibi yang hidup di dunia terdiri dari tiga bangsa yaitu Caudata, Gymnophiona dan

Anura. Amfibi yang dikenal di Indonesia terdirir dari dua genus yaitu Gymnophiona

(cacing berkepala) dan Anura (katak). Amfibi menghuni habitat yang sangat

bervariasi dan tergenang di bawah permukaan air sampai yang hidup di puncak pohon

yang tinggi. Kebanyakan amfibi hidup di kawasan hutan karena membutuhkan

kelembaban yang cukup untuk melindungi tubuhnya dari kekeringan. Beberapa jenis

amfibi hidup di sekitar sungai dan lainnya tidak pernah meningalkan air. Jenis yang

hidup di luar air biasanya datang mengunjungi air untuk beberapa periode, paling

sedikit dalam musim berbiak dan selama perkembangbiakan (Ario, 2010: 29-30).

Ciri ordo Gymnophiona adalah bentuknya menyerupai cacing, tubuhnya

berlendir, tinggal di dalam lubang dan memiliki mata yang sangat kecil

(Astuti, 2007: 39). Terdapat suatu alat pengindra di depan matanya yang dapat
terjulurkan. Badannya terbagi-bagi oleh sejumlah lipatan kulit dan bersisik sehingga

kelihatan seperti cincin dan beruas-ruas (Bambang dan Ristiyanto, 2017: 70).

Gambar 2.1 Gymnophiona


(sumber : shutterstock.com)

3
4

Caudata mirip kadal tetapi tidak bersisik. Beberapa amfibi dari ordo Caudata

memiliki trakhea pendek, disokong oleh kartilago yang terbagi dalam dua cabang

yang membuka ke arah paru-paru. Ujung dari trakhea satu atas diperluas, khususnya

pada katak dan kodok, untuk membentuk larink atau voicebox (sakus vocalis = kotak

suara), dimana pita suara berada. Pertemuan antara farink dan larink disebut glotis.

Pada umumnya udara dipompa ke dalam paru-paru melalui proses yang sederhana.

Sebagian besar amfibi bernafas melalui kulit, tetapi salamander ketika dewasa

mendapatkan oksigen melalui kulit dan epitelium oral. Oleh sebab itu berarti kulit

harus dijaga kelembabannya (Huda, 2017: 43-44)

Kodok dan katak termasuk ke dalam kelompok Anura. Kodok dan katak hidup

menyebar luas terutama di daerah tropis yang berhawa panas. Karena kodok termasuk

hewan berdarah dingin yang membutuhkan panas dari lingkungannya untuk

mempertahankan hidupnya dan menjaga metabolisme tubuhnya, maka makin dingin

tempatnya seperti di atas gunungatau di daerah bermusim empat, jumlah jenis kodok

cenderung semakin sedikit (Bambang dan Ristiyanto, 2017: 53)

Gambar 2.2 Caudata Gambar 2.3 Anura


(sumber : brittanica.com) (sumber : brittanica.com)
5

Menurut Bambang dan Ristiyanto (2017: 63) amfibi mempunyai ciri-ciri

sebagai berikut:

1. Tubuh diselubungi kulit yang berlendir.

2. Binatang berdarah dingin (poikiloterm).

3. Jantung terdiri dari tiga ruangan yaitu dua serambi dan satu bilik.

4. Memiliki dua pasang kaki, setiap kakinya terdapat selaput renang yang

terdapat di antara sela jari-jari kakinya.

5. Kakinya berfungsi untuk melompat dan berenang.

6. Matanya mempunyai selaput tambahan yang disebut membrane niktitans yang

berfungsi saat menyelam.

Amfibi dapat dikelompokkan menurut pemisahan habitatnya. Habitat pertama

selalu berkaitan dengan kegiatan manusia, seperti dekat pemukiman, persawahan,

ladang, sungai, kolam dan danau. Kategori kedua adalah jenis yang hidup di atas

pepohonan. Kelompok ini terutama termasuk dalam suku katak pohon,

Rhacophoridae. Jenis ini yang umum dijumpai di dekat aliran sungai yang mengalir

lambat maupun yang deras (Ario, 2010: 30).

B. Katak

Katak mudah dikenal dari tubuhnya yang khas dengan memiliki empat kaki,

leher yang tidak jelas, matanya cenderung besar, dan tidak memiliki ekor. Kaki

belakang katak lebih panjang daripada kaki depan, hal ini berfungsi untuk melompat

dan sangat efektif dalam menghindarkan diri dari pemangsa. Pada jari-jari katak

umumnya berbentuk piringan yang pipih, dan kadang-kadang mempunyai lipatan

kulit lateral lebar. Pada kelompok lainnya, ujung jari tersebut berbentuk ganda. Kaki

depan terdiri dari empat jari, namun kaki belakang memiliki lima jari. Selaput kulit
6

tumbuh di antara jari-jari, ada yang menutup hampir keseluruhan jari, namun ada

yang hanya setengahnya saja. Selaput ini bervariasi dari tiap jenis. Kulitnya bervariasi

dari halus pada beberapa katak sampai kasar (Ario: 2010: 29).

Kebanyakan amfibi melakukan pembuahan di luar tubuh. Telur-telur katak

akan menetas menjadi berudu dan menghabiskan waktu di air. Biasanya diperlukan

waktu sepuluh hari sampai satu bulan bagi telur untuk menyelesaikan tahap larva

sebelum muncul sebagai seekor katak kecil keluar dari air. Katak seperti hewan

lainnya memiliki kisaran kebutuhan akan faktor-faktor lingkungan yang spesifik

setiap jenisnya. Keberadaan jenis-jenis katak yang umum dijumpai pada habitat yang

terganggu merupakan indikasi awal bahwa suatu habitat mulai mengalami gangguan.

(Ario: 2010: 29).

Gambar 2.4 Katak


(sumber : sains.kompas.com)

C. Organ dan Sistem Organ


Organ tersusun dari beberapa jaringan yang bekerja sama melakukan fungsi

dan tugas tertentu. Organ pada manusia dan hewan juga tersusun dari berbagai

jaringan. Contoh organ utama pada manusia dan hewan adalah sebagai berikut

(Wardhani, 2019: 82).

1. Jantung: terbentuk dari jaringan saraf, jaringan otot, dan pembuluh darah.

2. Paru-paru; berfungsi sebagai organ pernafasan.

3. Usus; berfungsi untuk menyerap sari makanan.


7

Semua kehidupan ditandai dengan tingkat organisasi yang berhirarki. Sel

menempati tempat khusus dalam kehidupan karena merupakan tingkat organisai

terendah yang dapat hidup mandiri sebagai suatu organisme. Protista, misalnya

memiliki organel terspesialisasi melakukan pekerjaan tertentu sehingga mereka dapat

mencerna makanan, mendeteksi keadaan lingkungan, mengeksresikan hasil buangan,

bahkan bereproduksi yang semuanya dilakukan dalam sebuah sel tunggal. Protista

menggambarkan tingkat organisasi seluler, tingkat yang paling sederhana yang

mungkin yang dicapai oleh suatu organisme. Organisme multiseluler, termasuk

hewan memiliki sel-sel khusus yang mengelompok membentuk jaringan. Pada

sebagian besar hewan, kombinasi berbagai jaringan membentuk unit fungsional yang

disebut organ. Kumpulan organ yang bekerja sama membentuk sistem organ,

misalnya sistem pencernaan manusia terdiri atas lambung, usus halus, kantung

empedu dan berbagai organ lain yang masing-masing merupakan kumpulan dari

beberapa jaringan yang berbeda (Campbell, dkk., 2000: 5).

Beberapa organ, seperti kulit hewan vertebrata, jaringan tersusun atas lapisan-

lapisan. Lambung vertebrata terdiri atas empat lapisan jaringan utama yaitu mukosa,

submukosa, muskilaris dan serosa. Epithelium yang tebal melapisi lumen dan

mensekresi mucus dan getah pencernaan ke dalam lumen. Suatu zona jaringan ikat

yang dikelilingi oleh suatu lapisan tebal otot polos terdapat di bagian luar lapisan ini.

Keseluruhan lambung juga masih dibungkus lagi oleh selapis jaringan ikat

(Campbell, dkk., 2000: 9).

Sistem organ merupakan suatu tingkat organisasi yang lebih tinggi dari organ

melaksanakan fungsi utama tubuh sebagian hewan. Masing-masing sistem organ

terdiri atas beberapa organ dan memiliki fungsi spesifik, tetapi semua upaya sistem
8

organ tersebut harus dikoordinasikan supaya hewan itu dapat bertahan hidup.

Misalnya nutrien yang diserap dari saluran pencernaan disebarluaskan ke seluruh

tubuh melalui sistem sirkulasi. Akan tetapi, jantung yang memompa darah melalui

sistem sirkulasi bergantung pada nutrien yang diserap oleh saluran pencernaan dan

juga oksigen (O2) yang diperoleh dari udara atau air yang diperoleh dari sistem

repirasi. Setiap organisme, baik protista ataupun suatu kumpulan sistem organ

merupakan suatu kehidupan terkoordinasi yang utuh yang lebih besar dari jumlah

keseluruhan bagian-bagian penyusunnya (Campbell, dkk., 2000: 9-11).

D. Integrasi Ayat

Allah Subhaanahu wa ta’ala dalam Q.S Al-Furqan/ 25: 2 yang berbunyi

           

       

terjemahannya:
“Yang kepunyaan-Nya-lah kerajaan langit dan bumi, dan Dia tidak
mempunyai anak, dan tidak ada sekutu baginya dalam kekuasaan(Nya), dan
Dia telah menciptakan segala sesuatu, dan Dia menetapkan ukuran-ukurannya
dengan serapi-rapinya.”
Ayat tersebut membahas tentang susunan tubuh makhluk hidup yang

diciptakan oleh Allah serapi-rapinya. Tubuh hewan tersusun dari beberapa organ

yang saling bekerja sama membentuk suatu sistem. Sistem tersebut tersusun rapi dan

berkoordinasi sehingga suatu individu dapat menjalankan aktivitasnya.

Anda mungkin juga menyukai