Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN PRAKTIKUM TAKSONOMI HEWAN

REPTIL

OLEH :

NAMA NIM KELOMPOK ASISTEN

: DARWIN AZIS : 08101004060 : VI (ENAM) : MUHAMMAD AGUS

LABORATORIUM ZOOLOGI JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SRIWIJAYA INDRALAYA 2012

ABSTRAK

Praktikum dengan judul Reptil ini bertujuan untuk mempelajari struktur morfologis dari anggota kelas. Praktikum ini dilaksanakan Praktikum ini dilaksanakan pada hari Rabu, 28 Maret 2012. Pukul 08.00 sampai dengan 10.00 WIB, bertempat di Laboratorium Zoologi, Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Sriwijaya Indralaya. Alat yang digunakan adalah kertas alat tulis, baki, dan kertas catatan. Sedangkan bahan yang dibutuhkan adalah beberapa jenis reptil antara lain, Chelonia mydas, Gecko gecko, Hemydactylus frenatus, Mabouya multifasciata dan ular (preparet). Hasil yang didapat dari praktikum ini berupa gambar morfologi tubuh reptil. Kesimpulan yang di dapat bahwa bagian morfologi reptil terdiri dari empat bagian, yaitu caput, cerviks, truncus, dan caudal. Untuk mengidentifikasi reptil dapat diperhatikan dari morfologinya, gigi, sisik, warna tubuh, dan bentuk kepala. Fungsi foramen panizzae ini adalah memungkinkan pemberian oksigen ke alat pencernaan dan juga untuk menjaga keseimbangan tekanan air waktu binatang menyelam.

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Reptil adalah hewan vertebrata sejenis dengan amphibi, berkulit licin, bernapas dengan paru-paru, dan hidupnya sebagian besar berada di daratan. Reptil merupakan hewan vertebrata yang memiliki amniotik pada telurnya. Reptil termasuk kedalam ordo squamata yang dapat dibagi kedalam tiga sub ordo, yaitu sub ordo sauria (contohnya adalah kadal), sub ordo serpentis (contohnya ular), sub ordo amphisbaenia (contohnya adalah kadal ular). Ketiga macam sub ordo ini memiliki kekhasan dan karakteristik yang berbeda dan memiliki jumlah spesies yang beragam, dimulai dengan ordo sauria yang diketahui memiliki spesies sekitar 3.300 spesies (Anonima 2012: 1). Perkembangan dari reptil ini selanjutnya dapat dipisahkan berdiri atau mengapung di air. Sejumlah besar dari anggota ini kehidupannya beradaptasi di darat. Hewan bangsa reptil yang sering digunakan untuk penelitian adalah dari sub ordo sauria dan sub ordo serpentis, dimana anggotanya adalah kadal dan ular. Penggunaan kedua jenis hewan reptil ini disebabkan karena anggota ordo ini mudah didapatkan dan jenis atau spesiesnya juga beragam dan tersebar di seluruh penjuru dunia, misalnya ular (Radiopoetro 2000: 98). Secara singkat dapat dijelaskan dan disebutkan karakteristik dari ordo ini yaitu, dilihat dari struktur tubuhnya, hewan reptil seperti kadal dapat dibedakan bagian-bagian dari tubuhnya antara kepala, leher, badan, dan ekor. Anggota badanbadan ini dapat dengan mudah dibedakan. Akan tetapi, pada sub ordo reptil yang lain seperti ular, sulit dan tidak dapat dibedakan bagian-bagian tubuhnya, akan tetapi sangat jelas terlihat batas antara kepala dan anggota badan

(Radiopoetro 2000: 98). Kehidupan dari anggota kelas reptil adalah buaya, kura-kura, kadal, dan ular. Karakteristik reptil adalah tengkorak kepalanya, dan pengapuran tulang yang terjadi pada leher vertebrata yang pertama. Hewan ini bernapas dengan paru-paru, fertilasi atau pembuahannya terjadi secara internal didalam amniotik telur. Reptil memiliki kulit yang kering dan kasar, tetapi ada juga yang memiliki kulit yang licin, misalnya

pada ular yang permukaan kulitnya dilapisi oleh lendir sehingga memudahkannya untuk bergerak. Kulit yang kering pada reptil dengan epidermisnya yang tersusun atas keratin yang teratur. Keratin merupakan suatu protein yang ditemukan pada atau di dalam struktur turunan dari epidermis dari amnion yang berfungsi untuk melindungi. Keratin mengandung ikatan kimia polipeptida yang memiliki fungsi untuk mencegah kehilangan air berlebih melalui permukaan tubuh

(Campbell 2000: 112). Anggota dari sub ordo serpentis adalah ular, sedangkan anggota dari sub ordo amphisbaenis adalah kadal ular. Berbeda dengna ular yang tidak memiliki kaki, kadal ular ini biasanya memiliki dua pasang kaki sebagai alat pergerakannya. Panjang tubuh kadal bervariasi dari hanya beberapa centimeter sampai mencapai panjang tiga meter. Kebanyakan pada kadal, reproduksinya terjadi secara internal dan akan menghasilkan telur yang akan dikubur di dalam tanah atau lubang yang dijaga oleh sang induk, bila telah tiba waktunya untuk menetas maka telur-telur tersebut akan pecah dan lahirlah generasi yang baru dari kadal (Anonima 2012: 2). Sama halnya dengan buaya, telur yang sudah dikeluarkan akan disimpan di dalam tanah sampai menetas, setelah itu baru dibawa oleh sang induk ke air untuk beradaptasi dan memulai kehidupannya di dalam air, dari sekian banyak telur yang menetas menjadi anak, hanya sedikit saja yang dapat bertahan melewati proses seleksi alam dan tumbuh dewasa untuk selanjutnya meneruskan kehidupan generasi sebelumnya (Radiopoetro 2000: 98). Hewan reptil ini bersifat poikilotermal. Fertilisasi pada hewan reptil terjadi di dalam saluran reproduksi, artinya mereka bereproduksi secara internal. Karena sudah memiliki alat capolatio, berupa sepasang hemipemis, beberapa contoh dari beberapa yang tergolong dari anggota kelas ini adalah testudo (kura-kura), alligator atau sejenis dengan buaya, chameleon (bunglon), dan varanus (komodo) (Brotowidjoyo 1996: 15).

1.2. Tujuan Praktikum Praktikum ini bertujuan untuk mempelajari ciri-ciri Reptilia yang penting untuk identifikasi, dan untuk identifikasi dan mengenal beberapa jenis anggota Reptilia.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Secara umum tubuh reptilia dibagi menjadi empat bagian, yaitu caput, cerviks (collum), truncus, dan caudal. Caputnya dapat berbentuk agak piramidal meruncing ke arah klanial dan memipih dalam arah dorsoventral. Pada caput didapati rima oris, labium superius dan inferius, organon visus, membrane niktitans, nares anteriores, dan lubang telinga atau membran timpani. Cerviks (collum) pada reptilia berbentuk poanjang dan melanjutkan diri sebagai truncus. Truncus reptilian berbentuk memanjang, conveks dalam arah dorsal lateral dan datar dibagian ventral (Campbell 2000: 112). Di dalam dunia hewan ada anggota dari kelas amphibian, aves, reptilian, mamalia dan pisces. Setiap kelas memiliki bahasan yang menarik untuk dipelajari. Seperti halnya anggota dari reptil, misalnya cicak, disekitar kita hewan ini mudah sekali untuk dijumpai, dan kadangkala kita abaikan. Cicak adalah hewan yang habitatnya ada di daratan. Hewan ini memiliki karakteristik yang unik dalam hal perlindungan diri dari bahaya, yaitu dengan cara memutuskan ekornya. Ekor yang diputuskan ini akan terus bergerak selama beberapa detik, bergeraknya ekor ini disebabkan karena masih ada dartah yang masih yang tersisa dalam ekor tersebut. (Radiopoetro 2000: 99). Reptilia merupakan hewan berdarah sejuk yang dibahagi kepada empat ordo yang masih hidup. Reptilia boleh di dapati diseluruh dunia dari kawasan padang pasir yang kering, di pusat bandar, sehingga beratus meter di dalam laut. Bagaimanapun reptilia tidak terdapat di kawasan kutub dan puncak gunung. Disebabkan reptilia berdarah sejuk, mereka tidak dapat mengawal suhu badan mereka. Hewan reptilia mempunyai kulit yang bersisik atau berketul yang terdiri daripada selaput bertulang atau bergading, mempunyai kaki yang pendek atau tidak mempunyai kaki langsung. Kebanyakan reptilia bertelur (oviparous), walaupun sesetengahnya adalah (ovoviviparous), menyimpan telur di dalam perut ibu sehingga menetas (Campbell 2000: 110) Anggota selanjutnya adalah tokek atau nama latinnya adalah Gecko gecko, merupakan hewan yang sama dengan cicak. Tokek biasanya dapat mengeluarkan

suara yang keras, hewan ini hidup didarat, biasanya sering dijumpai padsa atap-atap rumah. Matanya besar, kulitnya kasar dan pada permukaan kulitnya terdapat bercakbarcak kekuningan dan kehijauan. Hewan ini diketahui berkhasiat untuk menyembuhkan penyakit kulit, misalnya exim. Pupilnya menyempit pada siang hari dan akan membesar pada malam hari (Radiopoetro 2000: 99). Adapun karakteristik dari kelas reptil ini adalah badan atau permukaan tubuh dari reptil ini dari kulit yang menanduk, kasdang-kadang sebagai sisik , misalnya pada ular. Kulitnya berlendir. Memiliki dua pasang pasang kaki yang terdiri dari lima digiti atau jari yang berfalkula. Akan tetapi ada beberapa golongan yang mengalami reduksi dan tidak terdapat extrimitasnya (alat geraknya) contohnya pada ular yang menggunakan kulit atau permukaan tubuh untuk bergerak. Gerakan pada ular merupakan gerak meluncur. Jantung atau cornya terdirinya dua atrium, dimana sektum ventrikularisnya kurang sempurna. Respirasinya dengan menggunakan pulmo atau paru-paru. Pada aquatik misalnya testudo didapati respirasi dengan menggunakan kloaka. Memiliki 12 pasang nervi cranidale (Anonima 2012: 3). Hewan reptil ini bersifat pioikilotermal. Fertilisasi pada hewan reptil terjadi di dalam saluran reproduksi, artinya mereka bereproduksi secara internal. Karena sudah memiliki alat capolatio, berupa sepasang hemipenis, beberapa contoh dari beberapa yang tergolong dari anggota kelas ini adalah testudo atau kura-kura, alligator atau sejenis dengan buaya, chamelion atau bunglon, dan varanus atau komodo (Radiopoetro 2000: 99). Kadal (Mabouya mulcifafascilata) memiliki karakteristik yaitu tubuhnya yang memenjang, tertekan lateral, kakinya ada empat, kuat dapat digunakan untuk memanjat. Mandibulanya bersatu dengan anterior. Kadal memiliki jantung yang terdiri atas empat ruangan. Atrium kanan dan kiri dipisahkan oleh suatu sekat yang disebut ddengan sekat serambi. Sekat yang membatasi ventrikel (bilik) kanan dan kiri yang belum sempurna. Sehingga dapat terjadi percampuran darah yang berasal dari kedua bilik tersebut. Derajat pemisahan ventrikel ini makin menuju kesempurnaan pada reptil tingkat tinggi. Pada reptil alat sekresinya dari ginjal dan bermuara pada kloaka. Kelenjar kulit menghasilkan asam urin dan berguna untuk mengusir musuh (Brotowidjoyo 1996: 15).

Tulang pterigoid pada kadal berkontak dengan tilang kuadran, kelopak matanya dapat digerakkan dan sabuk pektoralnya berkembang dengan baik, mulutnya lengkap. Mempunyai kandung kemih untuk penyimpanan urin yang akan dikeluarkan melalui saluran kemih. Gendang telinganya telihat dari luar. Ekornya digunakan untuk menjaga keseimbangan gerak ketika lari, atau memanjat. Kulit kasar menanduk, tertutup sisik yang tersusun seperti susun genting, sisik ini lunak. Ada sekitar 3000 jenis spesies dari kadal yang tersebar diseluruh biosfer (Anonimb 2012: 1). Iguana adalah salah satu dari anggota kelas reptil, iguana memiliki tubuh yang tegap, lehernya pendek, dan jenis pemisahannya atau batasnya dengan bagian tubuh yang lain. Jari-jarinya tidak memiliki perekat untuk melekat pada pohon dan dinding. Kelompok lain dari iguana adalah chamelion. Hewan ini banyak terdapat di Afrika dan India. Memiliki lidah yang panjang digunakan untuk menangkap mangsa, pada lidahnya mengandung zat lekat dan menempel pada lidahnya (Brotowidjoyo 1996: 15). Beberapa tanda umum/karakteristik dari reptilian dari badannya tertutup kulit yang menunduk, kadang-kadang sebagai sisik, sdan tidak berlendir. Adanya dua pasang kaki dengan lima jari yang berfalcula. Tetapi ada beberapa golongan yang mengalami reduksi/ tidak ada extrimitas, misalnya ular. Cor terdiri dari dua atrium dan 2 ventrikel, dimana septum ventrikulumnya kurang sempurna. Eritrosit masih bernukleus. Respiroratio secara cloacal. Mempunyai 12 pasang nervi craniales. Temperatur badannya bervariasi tergantung temperature disekelilingnya, karena sudah mempunyai alat capulatio, berupa sepasang hemipenis (Anonimb 2012: 2). Untuk mewakili reptilia, diambil contoh system pencernaan kadal yang terdiri atas saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan. Saluran pencernaan terdiri atas mulut, kerongkongan kemudian lambung, usus dan kloaka. Di mulut terdapat gigi dan lidah. Selain itu juga terdapat kelenjar ludah yang menghasilkan lendir untuk memudahkan menelan makanan. Di bagian usus bermuara dua saluran dari kelenjar pencernaan, yaitu hati dan pankreas. Di usus ini terjadi penyerapan sisa makanan sedangkan makanan yang tidak tercerna keluar melalui kloaka. Intergumen reptilia umumnya tidak mengandung adanya kelenjar keringat. Beberapa jenis reptilia dapat mengabsobpsi melalui seluruh permukaan kulitnya (Radiopoetro 2000: 99).

BAB III METODOLOGI PRAKTIKUM

3.1. Waktu dan Tempat Praktikum ini dilaksanakan pada hari Rabu, 28 Maret 2012. Pukul 08.0010.00 WIB. Bertempat di Laboratorium Zoologi, Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Sriwijaya Indralaya. 3.2. Alat dan Bahan Alat yang digunakan adalah kertas alat tulis, baki, dan kertas catatan. Sedangkan bahan yang dibutuhkan adalah beberapa jenis reptil antara lain Chelonia mydas, Gecko gecko, Hemydactylus frenatus, Mabouya multifasciata dan ular (preparet) 3.3. Cara Kerja Disiapkan bahan yang akan diamati dan diletakkan di atas baki. Diamati morfologi yang menjadi ciri khas dari masing-masing bahan. Digambar pada kertas kerja.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, didapatkan hasil sebagai berikut : Gecko gecko

Klasifikasi Kingdom Filum Kelas Ordo Famili Genus Spesies

: : Animalia : Chordata : Reptilia : Squamata : Geckoniidae : Gecko : Gecko gecko

Nama Umum : Tokek

Keterangan Gambar : 1. Caput 2. Cerviks 3. Truncus 4. Caudal 5. Nares anterior 6. Organo visus 7. Membran timpani 8. Falcula 9. Squama

Deskripsi : Gecko gecko merupakan golongan dari reptil yang mirip dengan cecak, hanya saja dari segi ukuran tubuh dan tingkah lakunya yang membedakannya. Menurut Radiopoetro (2000: 99), bahwa Gecko gecko atau tokek, tubuhnya terdiri dari caput, cerviks, truncus, dan caudal. Tubuh ditutupi oleh squamata yang direduksi dan bermodifikasi menjadi tuberculum atau granula kecil. Intergumennya tidak berkelenjar keringat. Tokek berukuran lebih besar dari cecak. Warna tubuhnya lebih gelap dari cecak. Bila dalam keadaan bahaya akan memutuskan ekornya. Setelah itu ekor baru berangsur-angsur akan tumbuh kembali, peristiwa ini disebut dengan autotomi.

Henidactylus frenatus Klasifikasi Kingdom Filum Kelas Ordo Famili Genus Spesies : : Animalia : Chordata : Reptilia : Squamata : Geckoniidae : Hemidactylus : Hemidactylus frenatus

Nama Umum : Cecak

Keterangan Gambar : 1. Caput 2. Cerviks 3. Truncus 4. Caudal 5. Nares anterior 6. Organo visus 7. Membran timpani 8. Squama

Deskripsi : Gambar diatas merupak spesies dari Hemidactylus frenatus atau biasa disebut dengan nama umum cicak. Menurut Radioputro (1991: 507), Hemidactylus frenatus biasanya hidup pada daerah tropis juga pada habitat di dinding rumah, pohon-pohon dan pada tumpukkan kayu. Tubuh cecak agak sedikit lebih kecil bila dibandingakan dengan kadal. Memiliki sisik seperti Gecko gecko tetapi lebih halus dan transparan. Cecak juga memiliki bagian tubuh yang sama dengan kadal. Akan tetapi tubuh cecak agak sedikit memipih. Dengan struktur yang pipih itulah, cecak dapat turun dengan lincah pada dinding rumah. Dalam keadaan bahaya, untuk menghindari diri dari pemangsa cecak dapat memutuskan ekornya, proses pemutusan ekor cicak ini dinamakan autotomi.

Mabouya multifasciata Klasifikasi Kingdom Filum Kelas Ordo Famili Genus Spesies : : Animalia : Chordata : Reptilia : Squamata : Scinciidae : Mabouya : Mabouya multifasciata

Nama Umum : Kadal

Keterangan Gambar : 1. Caput 2. Cerviks 3. Truncus 4. Caudal 5. Nares anterior 6. Organo visus 7. Membran timpani 8. Falcula 9. Squama

Deskripsi : Ciri- ciri morfologi dari Mabouya multifasciata yaitu tubuhnya terdiri dari caput, cerviks, truncus, dan caudal. Tubuh ditutupi oleh squamata yang direduksi dan bermodifikasi menjadi tuberculum atau granula kecil. Intergumennya tidak berkelenjar keringat. Menurut Radiopoetro (2000: 90), bahwa secara morfologi kadal memiliki kemiripan dengan ular, hanya saja ular tidak memiliki kaki. Warna tubuhnya relatif sama dengan ular, dengan susunan squamata yang mirip. Kebiasaan kadal juga mirip dengan ular yaitu sering menjulurkan lidahnya, hal ini dilakukan sebagai suatu cara dari kadal untuk merasakan adanya mangsa/predator yang mendekat. Kulit dan sisik-sisik kadal membantu mempertahankan kelembaban tubuhnya. Sisik-sisik pada tubuh bagian atas atau punggung dikenal sebagai sisik dorsal atau kostal (costal).

Chelonia mydas

Klasifikasi Kingdom Phylum Classis Ordo Family Genus Spesies Nama Umum Keterangan A. Caput B. Truncus C. Caudal 1. Caudal 2. Rima oris 3. Organon visus 4. Karapaks 5. Membran tympani 6. Femur 7. Web 8. Digiti Chelonia midas merupakan vertebrata yang termasuk golongan reptilian. Tubuhanya memiliki pelindung yang keras dan kaku yang juga berfungsi sebagai rumahnya. Tubuh bagian atas yang menutupi punggung disebut dengan karapaks dan bagian bawah disebut plastron. Hal ini sesuai dengan pendapat Anonimb (2012: 1) bahwa Chelonia midas, penyu dan penyu terapin juga reptilian. Ketiganya mempunyai perisai punggung yang kuat dan keras untuk melindunginya dari serangan musuh. Kurakura mempunyai perisai punggung yang tinggi dan bundar, Gerakannya sangat lambat. : Animalia : Chordata : Reptilia : Chelonians : Chelonidae : Chelonia : Chelonia midas : Kura-kura

BAB V KESIMPULAN

Dari praktikum yang telah dilakukan, didapatkan beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1. Gecko gecko atau tokek, tubuhnya terdiri dari caput, cerviks, truncus, dan caudal. Tubuh ditutupi oleh squamata yang direduksi dan bermodifikasi menjadi tuberculum atau granula kecil. Intergumennya tidak berkelenjar keringat. 2. Hemidactylus frenatus dan Gecko gecko dapat memutuskan ekornya, proses pemutusan ekor cicak ini dinamakan autotomi. 3. Chelonia midas Tubuhanya memiliki pelindung yang keras dan kaku yang juga berfungsi sebagai rumahnya. 4. Reptil dikatakan bersifat poikloterm dikarenakan reptil dapat menyesuaikan temperatur suhu tubuhnya tergantung suhu di sekelilingya. 5. Untuk mengidentifikasi reptil dapat diperhatikan dari morfologinya, gigi, sisik, warna tubuh, dan bentuk kepala.

DAFTAR PUSTAKA Anonima . 2012. Reptil. http://ksh.biologi.ugm.ac.id/. Diakses pada tanggal 26 Maret 2012. Anonimb. 2012. Reptil. http://id.wikipedia.org/wiki/reptil/. Diakses pada tanggal 26 Maret 2012. Brotowidjoyo. 1996. Zoologi Dasar. Jakarta. Erlangga: xii + 349 hlm. Campbell, et all. 2000. Biologi Edisi Kelima Jilid II. Jakarta. Erlangga: xxi + 404 hlm. Radiopoetro. 2000. Zoologi. Jakarta. Erlangga: ii + 265 hlm.

LAMPIRAN

Hemidactylus frenatus

Mabouya multifasciata

Chelonia mydas

Gecko gecko

Anda mungkin juga menyukai