Disusun oleh:
Kelompok 1
Offering G
JURUSAN BIOLOGI
November 2016
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik
walaupun masih banyak kekurangan di dalamnya. Makalah yang diberi judul
“REGENERASI” ini disusun untuk melengkapi tugas mata kuliah Sistem Perkembangan
Hewan II, penulis berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca.
Penyusunan makalah ini tidak lepas dari bantuan yang diberikan oleh beberapa
pihak, maka dalam kesempatan ini penulis mengucapkan rasa terimakasih kepada :
1. Ibu Umie Lestari selaku dosen pengampu mata kuliah Sistem Perkembangan Hewan II
2. Teman-teman yang telah membantu selama penyusunan dari awal hingga selesainya
makalah ini.
Penulis menyadari bahwa tulisan ini masih banyak kekurangan dan jauh dari
sempurna, sehingga kritik dan saran diharapkan dari pembaca. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi pembaca, khususnya penulis.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Regenerasi merupakan proses yang begitu penting artinya bagi kehidupan makhluk
hidup. Tanpa regenerasi maka tubuh organisme tak akan ada yang sempurna. Dalam tubuh
makhluk hidup terdapat kemampuan untuk melakukan regenerasi pada tingkat sel atau
jaringan sedangkan pada hewan tertentu mampu melakukan regenerasi pada tingkat organ.
Proses regenerasi yang efektif adalah pada masa embrio hingga masa bayi, setelah dewasa
kemampuan regenerasi ini terbatas pada sel atau jaringan tertentu saja. Namun tidak
demikian dengan bangsa avertebrata dan reptilia tertentu, kemampuan untuk memperbaiki
dirinya sangat menakjubkan hingga dia mencapai dewasa.
Daya regenerasi tak sama pada berbagai organisme. Ada yang tinggi dan ada yang
rendah sekali dayanya. Tak jelas hubungan linier antara kedudukan sistematik hewan dengan
daya regenerasi. Yang terkenal tinggi dayanya adalah Coelenterata, Platyhelminthes,
Annelida, Crustacea, dan Urodela. Aves dan Mammalia paling rendah dayanya, biasanya
terbatas kepada penyembuhan luka, bagian tubuh yang terlepas tak dapat ditumbuhkan
kembali. Dalam melakukan regenerasi banyak faktor yang mempengaruhi, salah satu
diantaranya yaitu enzimatis dalam tubuh. Semakin baik dan fertile kondisi enzim dalam
tubuh makkhluk hidup maka semakin besar pula melakukan proses regenerasi. Regenerasi
bila ditinjau lebih lanjut, ternyata terdiri dari berbagai kegiatan, mulai dari pemulihan
kerusakan yang parah akibat hilangnya bagian tubuh utama. Misalnya penggantin anggota
bagian badan sampai pada penggantian kerusakankecil yang terjadi dalam proses biasa,
misalnya rontoknya rambut. Regenerasi dapat juga berbentuk sebagai poliferasi dan
diferensiasi sel-sel lapisan marginal.