Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM

PENGUKURAN SEL BAKTERI

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Mikrobiologi

Yang Dibimbing oleh Prof. Dr. Dra. Utami Sri Hastuti, M.Pd

Disusun oleh:

Kelompok 5

Ayu Maulidya (150342600319)

Ike Anggraini (150342601952)

Marelda Ariyadhiny (150342602118)

Nuurul Muchlishiin (150342607001)

Siti Afiyatus Sholihah (150342601809)

The Learning University

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
JURUSAN BIOLOGI
Februari 2017
PENGUKURAN SEL BAKTERI

A. Topik, Tujuan dan Tanggal Kegiatan


Topik : Pengukuran sel bakteri
Tujuan :1. Untuk memperoleh keterampilan menera skala mikrometer
okuler
2. Untuk mengukur sel bakteri

Tanggal Kegiatan : Jumat, 10 Februari 2017

B. Dasar teori
Bakteri adalah kelompok organisme yang tidak memiliki membran inti sel.
Organisme ini termasuk ke dalam domain prokariota dan berukuran sangat kecil
(mikroskopik), serta memiliki peran besar dalam kehidupan di bumi. Beberapa
kelompok bakteri dikenal sebagai agen penyebab infeksi dan penyakit, sedangkan
kelompok lainnya dapat memberikan manfaat dibidang pangan, pengobatan, dan
industri. Struktur sel bakteri relatif sederhana: tanpa nukleus/inti sel, kerangka sel,
dan organel-organel lain seperti mitokondria dan kloroplas. Hal inilah yang menjadi
dasar perbedaan antara sel prokariot dengan sel eukariot yang lebih kompleks
(Buchanan, 2003).
Diantara banyak variasi dari mikroorganisme yang telah diidentifikasi, bakteri
mungkin yang paling banyak dipelajari. Umumnya bacteria adalah organisme sel satu
dengan bentuk bola, batang atau tangkai, atau spiral, tetapi beberapanya ada yang
berbentuk filamen. Bakteri secara luas tersebar di alam, seperti, di lingkungan air dan
pada zat atau bahan yang busuk dan beberapanya dapat menyebabkan penyakit
(Black. 2012).
Bakteri yang paling umum dipelajari di dalam praktikum mikrobiologi
berukuran kira-kira 1,0 x 2,0-5,0 m. Bentuk batang yang berukuran rata-rata seperti
bakteri tifoid dan disentri mempunyai lebar 0,5 sampai 1 m dan panjang 2 sampai 3
m. Sel beberapa spesies bakteri amat panjang; panjangnya dapat melebihi 100 m
dan diameternya berkisar dari 0,1 sampai 0,2 m. Sekelompok bakteri yang dikenal
sebagai mikroplasma, ukurannya khas amat kecil-demikian kecilnya sehingga
hampir-hampir tak tampak di bawah mikroskon cahaya. Mereka juga pleomorfik;
yaitu morfologinya amat beragam. Ukurannya berkisar dari 0,1 sampai 0,3 m
(Pelczar dan Chan.1986).
Berbagai jenis bakteri mempunyai ukuran yang beragam, mulai dari 1m.
dimensi sel pada umumnya dinyatakan dalam satuan mikrometer (m), yaitu suatau
satuan ukuran yang besarnya 1/1000 mm. pengukuran yang tepat terhadap sel bakteri
dapat di lakukan menggunakan micrometer okuler. Namun demikian, sebelum
digunakan micrometer okuler ini harus ditera terlebih dahulu harga sekalanya dengan
memakai micrometer objektif yang telah memiliki harga skala yang pasti (Hastuti,
2012).

C. Alat dan bahan


Alat
1. Mikroskop
2. Micrometer meja (stage micrometer)
3. Micrometer okuler (occuler micrometer)
Bahan
1. Alckohol 70%
2. Kertas hisap
3. Kertas lensa
4. Lap
5. Lisol
6. Sabun cuci
7. Sediaan bakteri yang telah diwarnai
D. Cara kerja
a. Menera mikrometer okuler

Dipasang mikrometer okuler pada bagian mikroskop yang biasanya dipakai


sebagai tempat lensa okuler

Dipasang mikrometer meja pada meja benda pada mikroskop

Di atur posisi gerak skala mikrometer okuler dan mikrometer meja hingga titik
nol kedua mikrometer berada pada satu garis lurus.

Diamati garis skala dari mikrometer okuler yang berada pada satu garis dengan
garis skala mikrometer meja (selain titik nol).

b.Mengukur sel bakteri

Dilepaskan mikrometer meja dari meja benda mikroskop

Dipasang sediaan bakteri yang telah diwarnai

Di atur posisi sel-sel bakteri sehingga berada pada bidang skala mikrometer
okuler dengan memutar mikrometer okuler

Dipilih 3 sel untuk diukur

Diukur panjang sel atau diameter sel dalam milimeter (mm)

Dihitung rerata dari sel bakteri yang telah diukur


E. Data pengamatan
Tabel 1. Pengukuran panjang sel bakteri koloni 1 dengan perbesaran mikroskop 10 X
40
Ulangan Panjang Diameter
Ke-
1 6 mm X 2,5 m =15m 1 mm X 2,5 m =2,5m
2 4 mm X 2,5 m =10m 1 mm X 2,5 m =2,5m
3 6 mm X 2,5 m =15m 1 mm X 2,5 m =2,5m
Jumlah 40 m 7,5 m
Rata-rata 33,3 m 2,5 m

Tabel 2. Pengukuran panjang sel bakteri koloni 2 dengan perbesaran mikroskop 10 X


40
Ulangan Panjang Diameter
Ke-
1 3 mm X 2,5 m =7,5m 1 mm X 2,5 m =2,5m
2 5 mm X 2,5 m =12,5m 1 mm X 2,5 m =2,5m
3 5 mm X 2,5 m =12,5m 1 mm X 2,5 m =2,5m
Jumlah 32,5 m 7,5 m
Rata-rata 10,83 m 2,5 m

F. Analisis Data
Pada praktikum mikrobiologi pengukuran sel bakteri yang ditumbuhakan pada
medium lempeng selama 1x24 jam setelah diambil 2 jenis koloni yang berbeda dan
dilakukan pengukuran 2 koloni sel bakteri yang dilakukan sebanyak 3 kali ulangan
pada setiap koloni bakteri. Namun, sebelum dilakukan pengukuran kami melakukan
peneraan mikrometer okuler karena setiap mikroskop memiliki harga skala yang
berbeda. Peneraan mikrometer okuler dengan perbesaran 10 X 40 dan didapatkan
harga skala sebagai berikut :
4 skala okuler X x Okuler = 1 skala objektif X 0,01 mm
4x Okuler = 0,01 mm
0,01
x Okuler = 4

x Okluer = 0,0025 mm
x Okuler = 2,5 m
Jadi, harga setiap satu skala mikrometer okuler pada mikroskop sebesar 2,5 m
Peneraan mikrometer okuler dengan perbesaran 10 X 100 dan didapatkan harga
skala sebagai berikut :
10 skala okuler X x Okuler = 1 skala objektif X 0,01 mm
4x Okuler = 0,01 mm
0,01
x Okuler = 10

x Okluer = 0,001 mm
x Okuler = 1 m
Jadi, harga setiap satu skala mikrometer okuler pada mikroskop sebesar 1m
Setelah peneraan harga skala mikrometer okuler dilanjutkan dengan pengukuran
sel bakteri, koloni bakteri 1 yang dilakukan sebanyak 3 kali ulangan dengan sel
bakteri yang berbeda, berdasarkan hasil pengamatan dan harga skala mikrometer
okuler didapatkan panjang dan diameter sel bakteri, pada ulangan 1 diperoleh panjang
bakteri= 6 mm, ulangan 2= 4 mm, dan ulangan 3= 6 mm, sehingga diperoleh rata-rata
panjang sel bakteri sebesar 33,3 m. Pada pengamatan diameter sel bakeri pada
ulangan 1,2,dan 3 memiliki diameter yang sama yaitu 1 mm, sehingga diperoleh rata-
rata nilai diameter sel bakteri berdasarkan harga skala pada mikrometer okuler
sebesar 2,5 m.
Pengukuran sel bakteri kedua dilakukan pada pengukuran koloni bakteri 2 yang
dilakukan dengan 3 kali ulangan dengan sel bakteri yang berbeda, berdasarkan hasil
pengamatan dan harga skala mikrometer okuler didapatkan panjang dan diameter sel
bakteri, pada ulangan 1 diperoleh panjang bakteri= 3 mm, ulangan 2= 5 mm, dan
ulangan 3= 5 mm, sehingga diperoleh rata-rata nilai panjang sel bakteri berdasarkan
harga skala pada mikrometer okuler sebesar 10,83 m. Pada pengamatan diameter sel
bakeri pada ulangan 1,2,dan 3 memiliki diameter yang sama yaitu 1 mm, sehingga
diperoleh nilai diameter sel bakteri berdasarkan harga skala pada mikrometer okuler
sebesar 2,5 m.

G. Pembahasan
a. Peneraan mikrometer okuler
Pada praktikum pengukuran sel bakteri sebelum melakukan pengukuran sel
bakteri perlu dilakukan peneraan mikrometer okuler. Berdasarkan analisis data yang
telah dijelaskan pada peneraan mikrometer okuler dengan mikroskop perbesaran 10 X
40 didapatkan hasil harga setiap skala mikrometer okuler sebesar 2,5 m, sedangkan
apabila ditera dengan mikroskop pada perbesaran 10 X 100 didapatkan hasil harga
setiap skala mikrometer okuler sebesar 1 m. Dilakukannya peneraan skala
mikrometer okuler tersebut bertujuan untuk mempermudah dalam penggunaan
mikroskop yang melibatkan pengukuran baik panjang maupun diameter suatu bakteri
karena setiap mikroskop memiliki harga setiap skala micrometer okuler yang
berbeda. Pada saat menera, diharuskan angka nol pada skala mikroskop okuler dan
skala mikroskop objektif berhimpit sehingga hasil yang didapat valid.
b. Pengukuran sel bakteri
Berdasarkan hasil analisis data yang telah dipaparkan pada pengukuran sel
bakteri yang dilakukan dengan mengambil 2 koloni bakteri yang berbeda yang
kemudian setiap koloni diambil 3 sel bakteri berbeda yang diukur panjang serta
diameternya. Pengukuran panjang dan diameter sel bakteri menggunakan mikroskop
dengan perbesaran 10 X 40. Pada koloni bakteri 1 setelah dilakukan 3 kali ulangan
pengukuran didapatkan hasil panjang sel bakteri setiap skala micrometer okuler
senilai 33,3 m, dengan diameter 2,5 m. Pada koloni bakteri 2 yang kemudian
diambil 3 sel bakteri berbeda yang diukur panjang serta diameternya. Pengukuran
panjang dan diameter sel bakteri menggunakan mikroskop dengan perbesaran 10 X
40. Pada koloni bakteri 1 setelah dilakukan 3 kali ulangan pengukuran didapatkan
hasil panjang sel bakteri setiap skala micrometer okuler senilai 10,83 m, dengan
diameter 2,5 m. Pada pengukuran panjang sel bakteri koloni 1 tidak sesuai dengan
teori yang dijelaskan oleh Pelczar dan Chan (1986) yang menjalskan bahwa bakteri
yang paling umum dipelajari di dalam praktikum mikrobiologi berukuran kira-kira
1,0 x 2,0-5,0 m. Bentuk batang yang berukuran rata-rata seperti bakteri tifoid dan
disentri mempunyai lebar 0,5 sampai 1 m dan panjang 2 sampai 3 m. Sel beberapa
spesies bakteri amat panjang; panjangnya dapat melebihi 100 m dan diameternya
berkisar dari 0,1 sampai 0,2 m, maupun teori Tarigan (1988). Hal ini disebabkan
ketidak telitian praktikan dalam membaca skala pada mikrometer okuler. Namun,
pada pengukuran sel bakteri koloni 2 yang didapatkan dalam praktikum kali ini sesuai
dengan teori yang Tarigan (1988) yang menjalaskan bahwa ukuran besar bacteria
bervariasi, tergantung dari spesiesnya. Rata-rata ukuran diameter dan panjang bakteri
pathogen yang berbentuk batang kira-kira 0,5 m dan 2 m, sedangkan bakteri non
pathogen yang berbentuk batang dapat mencapai diameter 4 m dan panjangnya 20
m. Sedangkan menurut Kusnadi (2003), bentuk dan ukuran sel bakteri bervariasi,
ukurannya berkisr 0,4-2,0 mm. Bentuk sel bakteri dapat terllihat dengan mikroskop
cahaya, dapat berbentuk kokus (bulat), basil (batang), dan spiral. Pada pengamatan ini
sel bakteri yang didapatkan pada medium agar lempeng berbentuk basil.

H. Diskusi
1. a. Peneraan mikrometer okuler dengan perbesaran 10 X 40 dan didapatkan
harga skala sebagai berikut :
4 skala okuler X x Okuler = 1 skala objektif X 0,01 mm
4x Okuler = 0,01 mm
0,01
x Okuler = 4

x Okluer = 0,0025 mm
x Okuler = 2,5 m
Jadi, harga setiap satu skala mikrometer okuler pada mikroskop sebesar 2,5 m
b. Peneraan mikrometer okuler dengan perbesaran 10 X 40 dan didapatkan
harga skala sebagai berikut :
10 skala okuler X x Okuler = 1 skala objektif X 0,01 mm
10x Okuler = 0,01 mm
0,01
x Okuler = 10

x Okluer = 0,001 mm
x Okuler = 1m
Jadi, harga setiap satu skala mikrometer okuler pada mikroskop sebesar 1m
Pada pengukuran sel bakteri perlu dilakukan peneraan skala mikrometer okuler
karena setiap mikroskop memiliki harga skala yang berbeda, jadi sebelum melakukan
pengukuran sel bakteri maka harus melakukan peneraan terlebih dahulu gua untuk
mendapatkan nilai panjang, lebar maupun diameter sel bakteri dalam skala
mikrometer okuler.
2. Pengukuran panjang dan sel bakteri koloni 1 dengan perbesaran mikroskop 10 X
40:
P1 : 6 mm X 2,5 m = 15 m D1 : 1 mm X 2,5 m = 2,5 m
P2 : 4 mm X 2,5 m = 10 m D2 : 1 mm X 2,5 m = 2,5 m
P3 : 6 mm X 2,5 m = 15 m D3 : 1 mm X 2,5 m = 2,5 m
Rata-rata P : 33,3 m Rata-rata D : 2,5 m
Jadi panjang sel bakteri pada medium agar lempeng berdasarkan skala
micrometer okuler sebesar, panjang sel bakteri 33,3 m , sedangkan ukuran diameter
sel bakteri pada medium agar lempeng sebesar 2,5 m.
Pengukuran panjang dan sel bakteri koloni 2 dengan perbesaran mikroskop 10 X
40:
P1 : 3 mm X 2,5 m = 7,5 m D1 : 1 mm X 2,5 m = 2,5 m
P2 : 5 mm X 2,5 m = 12,5 m D2 : 1 mm X 2,5 m = 2,5 m
P3 : 5 mm X 2,5 m = 12,5 m D3 : 1 mm X 2,5 m = 2,5 m
Rata-rata P : 10,83 m Rata-rata D : 2,5 m
Jadi panjang sel bakteri pada medium agar lempeng berdasarkan skala
micrometer okuler sebesar, panjang 10,83 m , sedangkan ukuran diameter sel
bakteri pada medium agar lempeng sebesar 2,5 m.
Sel bakteri berbentuk basil harus diukur panjang dan diameter selnya sedangkan
sel bakteri yang berbentuk kokus hanya diukur diameter sel saja karena pada sel
bakteri dengan bentuk basil atau batang memiliki ukuran yang berbeda antara panjang
dan lebarnya. Sedangkan pada kokus dari semua bidang pengukuran menunjukkan
diameter yang sama sehingga cukup dilakukan pengukuran pada diameternya saja.

I. Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari praktikum pengukuran sel bakteri yang telah
dilaksanakan adalah sebagai berikut :
1. Peneraan skala mikrometer okuler dengan mikroskop cahaya dengan perbesaran
10 X 40 diperoleh harga setiap satu skala mikrometer okuler sebesar 2,5 m,
sedangkan peneraan dengan perbesaran 10 X 100 diperoleh harga setiap satu
skala micrometer okuler sebesar 1 m.
2. Pengukuran sel bakteri pada koloni 1 dengan bentuk basil diperoleh rata-rata
panjang bakteri sebesar 33,3 m dengan rata-rata diameter sebesar 2,5 m. Pada
koloni bakteri 2 diperoleh rata-rata panjang bakteri sebesar 10,83 m, dengan
rata-rata diameter sel bekteri sebesar 2,5 m.
Daftar Pustaka
Black, Jacquelun G. 2012. Microbiology: Principles and Exploration Eight Edition.
USA: Unites States of America.
Buchanan, RE., & Gibbons,NE. 2003. Bergeys Manual of Determinative
Bacteriology. USA: The William & Wilkins Company Baltimore
Hastuti, Sri Utami. 2012. Petunjuk Praktikum Mikrobiologi. Malang: Universitas
Muhammadiyah Malang
Kusnadi, dkk. 2003. Common textbook (Edisi revisi) Mikrobiologi. Bandung:
Universitas Pendidikan Indonesia.
Tarigan, Jeneng. 1988. Pengantar mikrobiologi. Jakarta: Depertemen Pendidikan dan
Kebudayaan- Proyek pengembangan lembaga pendidikan tenaga
kependidikan.
Pelczar, Michael J. dan E.C.S. Chan. 1986. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Jakarta:
Universitas Indonesia Press.

Anda mungkin juga menyukai