Anda di halaman 1dari 2

A.

Kalibrasi

Kalibrasi adalah kegiatan untuk menentukan kebenaran konvensional nilai penunjukkan alat
ukur dan bahan ukur dengan cara membandingkan terhadap standar ukur yang mampu telusur
(traceable) ke standar nasional maupun internasional untuk satuan ukuran dan/atau
internasional dan bahan-bahan acuan tersertifikasi.

Tujuan Kalibrasi

Mencapai ketertelusuran pengukuran. Hasil pengukuran dapat dikaitkan/ditelusur


sampai ke standar yang lebih tinggi/teliti (standar primer nasional dan / internasional),
melalui rangkaian perbandingan yang tak terputus.
Menentukan deviasi (penyimpangan) kebenaran nilai konvensional penunjukan suatu
instrument ukur.
Menjamin hasil-hasil pengukuran sesuai dengan standar Nasional maupun
Internasional.

Manfaat Kalibrasi

Menjaga kondisi instrumen ukur dan bahan ukur agar tetap sesuai dengan
spesefikasinya
Untuk mendukung sistem mutu yang diterapkan di berbagai industri pada peralatan
laboratorium dan produksi yang dimiliki.
Bisa mengetahui perbedaan (penyimpangan) antara harga benar dengan harga yang
ditunjukkan oleh alat ukur.

Prinsip dari kalibrasi mikrometer okuler yaitu kalibrasi dengan menggunakan


mikrometer objektif.Kalibrasi dilakukan dengan cara menghimpitkan skala mikrometer
objektif dan okuler pada perbesaran yang diinginkan.Skala ke nol (garis pertama) dari
kedua mikrometer tersebut disimpulkan menjadi satu garis.Kemudian dilihat pada skala
ke berapa kedua mikrometer tersebut berhimpit kembali.Dari hasil tersebut dapat
diketahui satu satuan panjang pada skala mikrometer okuler itu berdasarkan jumlah skala
mikrometer objektif yang berada pada garis berhimpit.
Mikrometer okuler perlu dikalibrasi karena jika tidak dilakukan kalibrasi, maka
skala pada mikrometer okuler liner maupun ukuran kotak-kotak kecil yang terdapat pada
mikrometer okuler kuadran tidak dapat diketahui.Sehingga perlu dilakukan kalibrasi
untuk mengetahui skala dan ukuran dari kotak-kotak tersebut.Skala pada mikrometer
okuler linier tersebut kemudian dapat digunakan untuk mengukur panjang suatu objek,
sedangakan ukuran dari kotak-kotak pada mikrometer okuler kuadran dapat digunakan
untuk mengukur luas permukaan suatu objek mikroskopis.Selain itu mikrometer okuler
perlu dikalibrasi agar memiliki nilai nilai dari perbandingan skala objektif dengan skala
okuler disetiap perbesaran.
Kalibrasi yang dilakukan pada mikrometer okuler merupakan kalibrasi dengan
menggunakan bantuan mikrometer obyektif.Ujung kiri dari mikrometer obyektif harus
berhimpitan dengan mikrometer okuler hal itu dilakukan agar nilai pertama dari
mikrometer okuler sama dengan nilai mikrometer obyektif.Skala dari mikrometer
obyektif adalah 0,01mm, ketika ujung kiri dari mikrometer obyektif berhimpit dengan
mikrometer okuler maka kalibrasi dapat dilakukan.Proses kalibrasi yang dilakukan yaitu
dengan menghimpitkan mikrometer obyektif dengan mikrometer okuler, dilihat pada
anak skala ke berapa kedua mikrometer tersebut berhimpit.Nilai anak skala dari
mikrometer okuler kemudian dibagi dengan nilai anak skala dari mikrometer obyektif
dan dikalikan dengan skala dari mikrometer obyektif yaitu 0,01mm.Sehingga pada
akhirnya diperoleh nilai kalibrasi dari mikrometer obyektif.Apabila pada ujung kiri
mikrometer okuler tidak berhimpit dengan mikrometer obyektif, maka tidak dapat
dilakukan perhitungan nilai kalibrasi karena nilai awal dari kedua mikrometer tidak
sama.
Pada pengkalibrasian yang sudah dilakukan diperoleh skala okuler X dan skala
objektif Y. Jadi, 1 skala okuler dalam satuan um didapatkan G. Hal ini sesuai dengan
(pengarang buku petunjuk praktikum) yang mengatakan bahwa:
1 skala okuler = 10 x skala objektif/okuler (um)
Berikut penghitungan 1 skala okuler pada praktikum ini.
1 skala okuler = 10 x skala objektif/okuler (um) [TULIS BAGIAN PENGHITUNGAN]

B. Pengukuran sel bakteri


Ukuran sel-sel mikroorganisme sangat kecil sekali dan tidak dapat diamati dengan mata
tanpa memakai atau menggunakan alat pembesar (Tarigan, 1988). Untuk itu saat pengamatan
bakteri ini kami menggunakan alat bantu berupa mikroskop. Mikroskop yang digunakan berupa
mikroskop cahaya. Pada saat pengukuran sel bakteri di laboratorium, mikroskop yang kami
gunakan adalah mikroskop nomor 10 yang telah kami tera sebelumnya.
Alasan mengukur panjang dan lebar bakteri. Sel bakteri berbentuk basil harus
diukur panjang dan diameter selnya sedangkan sel bakteri yang berbentuk kokus hanya
diukur diameter sel saja karena pada sel bakteri dengan bentuk basil atau batang
memiliki ukuran yang berbeda antara panjang dan lebarnya. Sedangkan pada kokus dari
semua bidang pengukuran menunjukkan diameter yang sama sehingga cukup dilakukan
pengukuran pada diameternya saja.

Anda mungkin juga menyukai