Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI UMUM

“ PENGENALAN MIKROBA (JAMUR) ”


Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mata Kuliah Mikrobiologi Umum

Nama : Aliffia Pratiwi


NIM : 4442180085
Kelas : II C

JURUSAN AGROEKOTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas segala limpahan rahmat, nikmat
serta karunia-Nya yang tak ternilai dan tak dapat dihitung sehingga saya bisa
menulis dan menyelesaikan laporan ini. Laporan Praktikum Mikrobiologi Umum
yang berjudul “Pengenalan Mikroba (Jamur)” ini tepat pada waktu yang telah
ditentukan ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat mata kuliah
Mikrobiologi Umum. Dan saya ucapkan terimakasih kepada :
1. Bapak Julio Eiffelt Rossaffelt Rumbiak., SP., M.P.
2. Asisten Laboratorim Elfrisda Miami.
3. Asisten Laboratorium Dwiki Radinal.
Adapun, penulisan laporan praktikum ini kiranya masih jauh dari kata
sempurna. Untuk itu saya menghaturkan permohonan maaf apabila terdapat
kesalahan dalam laporan praktikum ini. Saya pun berharap pembaca laporan ini
dapat memberikan kritik dan sarannya kepada saya agar di kemudian hari saya
bisa membuat laporan yang lebih sempurna lagi.
Akhir kata, saya ucapkan terima kasih kepada segala pihak yang tidak bisa
disebutkan satu-persatu atas bantuannya dalam penulisan laporan praktikum ini.

Serang, April 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang...................................................................................1
1.2.Tujuan................................................................................................1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1.Pengertian Jamur...............................................................................2
2.2.Klasifikasi Jamur...............................................................................2
2.3.Bentuk dan Struktur Jamur................................................................5
BAB III METODOLOGI PRAKTIKUM
3.1.Waktu dan Tempat.............................................................................7
3.2.Alat dan Bahan..................................................................................7
3.3.Cara Kerja....................................................................................... 7
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1.Hasil...................................................................................................8
4.2.Pembahasan.......................................................................................9
BAB V PENUTUP
5.1.Simpulan..........................................................................................11
5.2.Saran................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................12
LAMPIRAN...................................................................................................13

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Jamur adalah organisme yang tidak berklorofil sehingga jamur tidak dapat
menyediakan makanan sendiri dengan cara fotosintesis seperti pada tanaman yang
berklorofil. Oleh karena itu, jamur mengambil zat-zat makanan dari organisme
lain untuk kebutuhan hidupnya. Pada umumnya jamur hidup pada sisa makhluk
lain yang sudah mati, misalnya pada tumpukan sampah, serbuk gergaji kayu, atau
pada batang kayu yang sudah lapuk (Syamsuri,2004).
Lebih dari 70.000 jenis jamur yang sudah dikenal sejak lama umumnya
masih hidup liar di hutan, kebun atau pekarangan rumah. Walaupun jenis jamur
yang memiliki nilai ekonomi masih sedikit, tetapi potensi jamur di bidang
pertanian, industri, lingkungan, bahan makanan dan bahan obat sangat tinggi.
Beberapa jenis jamur yang telah dibudidayakan dan memiliki nilai bisnis besar
diantaranya adalah jamur merang, jamur kuping, shitake, champingnon, lingzi dan
jamur tiram (Sudjadi,dkk,2006).

1.2.Tujuan
Adapun tujuan praktikum pengenalan mikroba (jamur) agar mahasiswa
mengetahui bentuk mikroba secara mikroskopis dan makroskopis.

1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1.Pengertian Jamur
Kata Jamur Berasal Dari Kata Latin Yakni Fungi. Jamur (Fungi) Adalah Yang
Sifatnya Eukariotik Dan Tidak Berklorofil. Jamur (Fungi) Ini Reproduksi Dengan
Secara Aseksual Yang Menghasilkan Spora, Kuncup, Dan Fragmentasi.
Sedangkan Dengan Secara Seksual Dengan Zigospora, Askospora, Dan
Basidiospora. Jamur (Fungi) Ini Hidupnya Ditempat-Tempat Yang Berlembap,
Air Laut, Air Tawar, Ditempat Yang Asam Dan Bersimbosis Dengan Ganggang
Yang Membentuk Lumut (Lichenes) (Bitar, 2019).
Ciri-Ciri Jamur Menurut (Bitar, 2019).
1) Jamur Tidak Mempunyai Klorofil, Yang Sehingga Jamur Adalah
Tumbuhan Heterotrof Yang Hidup Sebagai Parasit.
2) Jamur Mempunyai Inti Sejati
3) Tubuh Dari Jamur Terdiri Atas Satu Sel Atau Banyak Sel
4) Tubuhnya Ada Berapa Benang-Benang Halus Yang Disebut Dengan Hifa.
5) Tubuhnya Belum Bisa Dibedakan Antara Akar, Batang, Dan Daun
(Thallus).
6) Menyimpan Makanannya Dalam Berbentuk Glikogen.
7) Pada Dinding Sel Tersusun Oleh Zat Kitin.
8) Jamur Ini Berkembang Biak Dengan Membentuk Spora, Membelah Diri,
Dan Fragmentasi.
2.2.Klasifikasi Jamur
Klasifikasi jamur Menurut (Bitar, 2019).
1. Zygomycota
Jamur Zygomycota Mempunyai Ciri-Ciri , Yakni :
 Jenis Jamur Ini Hidup Sebagai Saprofit
 Tubuhnya Yang Bersel Banyak, Hifa Nya Membentuk Anyaman
(Miselium) Yang Tidak Bersekat.

2
 Reproduksi Aseksual Nya Dengan Membentuk Spora, Sedangkan Pada
Reproduksi Seksual Nya Dengan Konjungsi Antara Dua Hifa Yang
Menghasilkan Zigospora
 Hampir Semua Anggotanya Hidup Nya Didarat.
Contoh Spesies Zygomycota :
 Rhizopus Stoloniferus, Jenis Jamur Ini Yang Untuk Membuat Tempe.
 Rhizopus Nigricans, Jenis Jamur Ini Biasa Nya Ditemukan Di Roti
Penghasil Asam Fumarat.
2. Ascomycota
Ascomycota Memiliki Ciri-Ciri :
 Jamur Ini Memiliki Struktur Khusus Yang Disebut Dengan Askus
(Kantong)
 Tubuh Nya Ada Yang Uniseluler Dan Ada Juga Yang Multiseluler
 Hifanya Bersekat Dan Berinti Banyak.
 Kehidupannya Ada Yang Parasit, Saporfit, Dan Ada Juga Yang
Bersimbosis Dengan Ganggang Yang Membentuk Lichenes (Lumut
Kerak).
 Reproduksi Secara Vegetatif Yaitu Dengan Membentuk Tunas-Tunas,
Pada Multiseluler Ini Membentuk Spora Dari Konidia. Secara Generatif
Dengan Membentuk Askus Yang Akan Menghasilkan Askospora.
Contoh Spesies Ascomycota :
 Sacharomyces Cerevisae (Ragi) Jenis Jamur Ini Biasa Untuk Membuat
Bir, Roti Ataupun Alkohol.
 Penicillium Notatumndan, Penicellium Chrysogenum, Jenis Jamur Yang
Satu Ini Yang Menghasilkan Antibiotik Penisilin.
 Aspergillus Wentii Ini Untuk Membuat Kecap
3. Basidiomycota
Basidiomycota Memiliki Ciri-Ciri :
 Jenis Jamur Ini Mempunyai Miselium Yang Bersekat-Sekat, Dari
Miselium Ini Tumbuh Tubuh Buah (Basidokrap) Yang Beraneka Ragam
Bentuknya.

3
 Dalam Basidiokarp Ini Terdapat Jalinan-Jalinan Benang Hifa. Jika Pada
Benang Hifa Yang Bermuatan Positif Akan Bertemu Dengan Basidium
Yang Bermuatan Negatif, Maka Akan Terjadi Plasmogami Dan Akan
Membentuk Miselium Dikariotik.
 Ujung Miselium Ini Menggelembung Dan Akan Membentuk Basidium
Untuk Memproduksi Empat Spora Bertangkai.
 Jenis Ini Berkembang Biak Dengan Secara Seksual Dengan Basidiospora
Dan Aseksual Dengan Konidispora.
 Jenis Jamur Ini Kebanyakan Berukuran Makroskopis, Hidup Sebagai
Parasit Dan Saprofit
Contoh Spesies Basidiomycota :
 Volvariela Volvacae (Jamur Merang), Jenis Jamur Yang Satu Ini Bisa
Dimakan Dan Sudah Dibudidayakan, Menjadi Mata Pencarian.
 Auricularia Polytricha (Jamur Kuping) Dapat Dikonsumsi Dan Bisa
Dibudidayakan.
 Amanita Phalloides Dan Amanita Muscaria (Jamur Beracun), Jenis Jamur
Ini Mempunyai Racun, Habitatnya Didaerah Subtropis.
 Ustilago Maydis (Jamur Api), Jenis Jamur Ini Kebanyakan Terdapat Di
Batang Kayu.
4. Deuteromycota
Jamur Deuteromycota Memiliki Ciri-Ciri :
 Jenis Jamur Yang Tak Sempurna Fungi (Imferfecti), Karena Belum Bisa
Diketahui Cara Reproduksi Generatifnya. Pada Perkembangbiakan
Aseksual Nya Dengan Konidia.
 Hifanya Yang Bersekat
 Hidupnya Sebagai Saprofit Dan Parasit
 Tubuhnya Yang Berukuran Mikroskopis
Contoh Spesies Deuteromycota
 Monillia Sitophila (Jamur Oncom), Jenis Jamur Ini Yang Biasa Membuat
Oncom
 Ephidermophyton Floocosum, Jenis Jamur Ini Yang Menyebabkan
Penyakit Pada Kaki Atlet.

4
 Curvularia Sp, Jenis Jamur Ini Hidup Parasit Pada Tumbuhan
 Microsporum Sp, Dan
 Trighophyton Sp, Yang Menyebabkan Penyakit Kurap.
2.3.Bentuk dan Struktur Jamur
Jamur pada umumnya mempunyai ukuran lebih besar dari bakteri. Sel jamur
mempunyai diameter antara 1-30mm. Berdasarkan bentuk sel dan struktur yang
menyusun "tubuh"nya. Jamur dibedakan menjadi 3 (tiga), yaitu sebagai berikut :
 Khamir (Yeast atau Gist); Khamir ini merupakan jamur yang mempunyai
sel tunggal (uniseluler). Contoh dari jamur tipe ini adalah Saccharomyces
cerevisiae, yaitu jamur yang berperan dalam pembuatan minuman
beralkohol (Ahmad,2005).
 Kapang (Mold); Kapang merupakan jamur yang mempunyai sel berbentuk
filamen. Filamen yang merupakan sel vegetatif tersebut dinamakan hifa.
Hifa dari koloni kapang akan tumbuh bercabang-cabang dan membentuk
jalinan massa yang sering disebut miselium. Contoh dari jamur tipe ini
adalah Rhizopus oryzae, yaitu jamur yang berperan dalam fermentasi
tempe (Waluyo,2005).
 Cendawan (Mushroom); Cendawan merupakan jamur yang mempunyai
filamen dan tubuh buah yang besar dan dapat terlihat mata walaupun
dengan mata telanjang tanpa menggunakan bantuan alat. Contoh dari
jamur tipe ini adalah Volvariella volvaceae atau yang sering disebut
dengan jamur merang (Dedi,2015).
Namun pada beberapa jamur, selnya dapat memperlihatkan dua bentuk yang
berbeda (dimorfisme), yaitu bentuk sel tunggal (khamir) dan bentuk filamen
(kapang). Perubahan bentuk sel tersebut disebabkan oleh pengaruh komposisi
medium, temperatur, atau konsentrasi karbondioksida (Sanjaya,2010).
Sebagai contoh, Hitoplasma duboisii yang habitat alamiahnya berbentuk
filamen, namun spora kapang dapat masuk ke saluran pernapasan dan
berkecambah di paru-paru atau bronkhiolus kemudian membentuk sel khamir
(Mardalena,2014).
 Hifa pada Jamur Menurut (Dwidjoseputro,2005).

5
Berdasarkan fungsinya, hifa pada jamur dapat dibedakan menjadi dua macam,
yaitu sebagai berikut :
 Hifa vegetatif atau yang sering disebut hifa substrat, yaitu hifa yang
tumbuh di permukaan substrat. Hifa ini menghasilkan enzim ekstraseluler
dan berfungsi pada penyerapan nutrien.
 Hifa generatif atau yang sering disebut hifa udara (aerial hifa),
dikarenakan tumbuh tegaknya ke atas. Pada umumnya, pada ujung hifa
akan terbentuk struktur yang mempunyai fungsi sebagai alat generatif
yaitu spora atau konidia.
 Hifa kapang dapat tersusun atas beberapa kompartemen sel yang
dipisahkan melalui septa. Kebanyakan hifa memiliki lubang kecil (pore)
yang memungkinkan terjadinya aliran plasma dan organel dengan
kompartemen sel tetangganya. Hifa pada beberapa kapang lain tidak
memiliki septa sehingga intinya dapat berkumpul menjadi lebih dari satu.
Hifa dengan banyak inti tersebut dinamakan senositik.

6
BAB III
METODE PRAKTIKUM

3.1. Waktu dan Tempat


Praktikum Pengenalan Mikroba (Jamur) dilaksanakan pada hari Rabu tanggal
20 Maret 2019 pukul 09.10–10.50 WIB. Bertempat di Laboratorium Bioteknologi,
Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

3.2. Alat dan Bahan


Alat – alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah Mikroskop cahaya,
Luv, Pipet tetes, Spatula, Jarum ose, dan Kaca preparat. Sedangkan Bahan yang
digunakan pada praktikum kali ini adalah Roti (yang telah kadaluarsa), Jamur
oncom, Tempe, Ragi, Minyak emersi dan aquadest.

3.3. Cara Kerja


Adapun cara kerja pada praktikum kali ini adalah sebagai berikut:
1. Dituangkan minyak emersi sebanyak 1 tetes pada kaca preparat.
2. Diambil jamur yang berada pada sampel tersebut dengan menggunakan
jarum, kemudian tutup dengan cover glass.
3. Diamati dengan menggunakan mikroskop dengan perbesaran yang sesuai
sehingga jamur terlihat jelas.
4. Digambar dan warnai bagian-bagian jamur.

7
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil
Tabel 1. Hasil Pengamatan Pengenalan Mikroba (Jamur)
No Nama & Gambar Keterangan
.
1.  Kelas : Ascomycota
 Bentuk jamur : Yeast
 Cirri-ciri lainnya : warnanya
cream / putih kusam
 Perbesaran : 4 x 10

Jamur Ragi (Saccaromyces


cereviciae)
1.  Kelas : Deuteromycota
 Bentuk jamur : Mold
 Cirri-ciri lainnya : warnanya
jingga
 Perbesaran :4 x 10

Jamur Oncom (Neurosphora


sitophila)
2.  Kelas : Zygomycota
 Bentuk jamur : Mold
 Cirri-ciri lainnya : warnanya
putih
 Perbesaran : 4 x 10

Jamur Tempe (Rhizopus

8
oligospora)
3.  Kelas : Zygomycota
 Bentuk jamur : Mold
 Cirri-ciri lainnya : warnanya
abu- abu
 Perbesaran : 4 x 10

Jamur Roti (Rhizopus


stolonifer)

4.2. Pembahasan
Pada praktikum kali ini kami membahas tentang jamur. Menurut Bitar, 2019.
Kata Jamur Berasal Dari Kata Latin Yakni Fungi. Jamur (Fungi) Adalah Yang
Sifatnya Eukariotik Dan Tidak Berklorofil. Jamur (Fungi) Ini Reproduksi Dengan
Secara Aseksual Yang Menghasilkan Spora, Kuncup, Dan Fragmentasi.
Sedangkan Dengan Secara Seksual Dengan Zigospora, Askospora, Dan
Basidiospora. Jamur (Fungi) Ini Hidupnya Ditempat-Tempat Yang Berlembap,
Air Laut, Air Tawar, Ditempat Yang Asam Dan Bersimbosis Dengan Ganggang
Yang Membentuk Lumut (Lichenes)
Menurut beberapa buku bentuk jamur ada 3 yaitu Yeast, Mold dan
Mushroom. Menurut Bitar, 2019 Klasifikasi jamur terbagi menjadi 4 yaitu
Zygomycota, Ascomycota, Basidiomycota dan Deuteronmycota. Ciri-Ciri Jamur:
Jamur Tidak Mempunyai Klorofil, Yang Sehingga Jamur Adalah Tumbuhan
Heterotrof Yang Hidup Sebagai Parasit, Jamur Mempunyai Inti Sejati, Tubuh
Dari Jamur Terdiri Atas Satu Sel Atau Banyak Sel, Tubuhnya Ada Berapa
Benang-Benang Halus Yang Disebut Dengan Hifa, Tubuhnya Belum Bisa
Dibedakan Antara Akar, Batang, Dan Daun (Thallus), Menyimpan Makanannya
Dalam Berbentuk Glikogen, Pada Dinding Sel Tersusun Oleh Zat Kitin, Jamur Ini
Berkembang Biak Dengan Membentuk Spora, Membelah Diri, Dan Fragmentasi.
Praktikum pengenalan mikroba (jamur) ada 4 bahan yang berjamur yang
sudah kami amati yaitu jamur roti, jamur tempe, jamur oncom dan jamur ragi.

9
Yang pertama akan kita bahas yaitu Jamur Ragi (Saccaromyces cereviciae) Kelas
Ascomycota (karena memiliki ciri-ciri jamur ascomycota), bentuknya Yeast
karena merupakan jamur yang mempunyai sel tunggal (uniseluler). Warnanya
cream / putih kusam (bisa dilihat langsung pada ragi), dan diamati dengan
Perbesaran 4 x 10. Hal ini diperkuat oleh pernyataan Bitar, 2019.
Yang kedua yaitu Jamur Oncom (Neurosphora sitophila). Kelas
Deuteromycota (karena memiliki ciri-ciri jamur Deuteromycota), bentuknya
Mold karena merupakan jamur yang mempunyai sel berbentuk filamen. Filamen
yang merupakan sel vegetatif tersebut dinamakan hifa. Hifa dari koloni kapang
akan tumbuh bercabang-cabang dan membentuk jalinan massa yang sering disebut
miselium. Warnanya jingga (bisa dilihat langsung pada oncom), dan diamati
dengan Perbesaran 4 x 10. Hal ini diperkuat oleh pernyataan Bitar, 2019.
Yang ketiga yaitu Jamur Tempe (Rhizopus oligospora). Kelas
Zygomycota Jamur (karena memiliki ciri-ciri jamur Zygomycota), bentuknya
Mold karena merupakan jamur yang mempunyai sel berbentuk filamen. Filamen
yang merupakan sel vegetatif tersebut dinamakan hifa. Hifa dari koloni kapang
akan tumbuh bercabang-cabang dan membentuk jalinan massa yang sering disebut
miselium. Warnanya putih (bisa dilihat langsung pada tempe), dan diamati dengan
Perbesaran 4 x 10. Hal ini diperkuat oleh pernyataan Bitar, 2019.
Yang keempat yaitu Jamur Roti (Rhizopus stolonifer). Kelas Zygomycota
Jamur (karena memiliki ciri-ciri jamur Zygomycota), bentuknya Mold karena
merupakan jamur yang mempunyai sel berbentuk filamen. Filamen yang
merupakan sel vegetatif tersebut dinamakan hifa. Hifa dari koloni kapang akan
tumbuh bercabang-cabang dan membentuk jalinan massa yang sering disebut
miselium. Warnanya abu- abu (bisa dilihat langsung pada roti yang telah
kadaluarsa), dan diamati dengan Perbesaran 4 x 10. Hal ini diperkuat oleh
pernyataan Bitar, 2019.

BAB V
PENUTUP

10
5.1. Simpulan
Jamur adalah organisme yang tidak berklorofil sehingga jamur tidak dapat
menyediakan makanan sendiri dengan cara fotosintesis seperti pada tanaman yang
berklorofil. Ciri-Ciri Jamur: Jamur Tidak Mempunyai Klorofil, Yang Sehingga
Jamur Adalah Tumbuhan Heterotrof Yang Hidup Sebagai Parasit, Jamur
Mempunyai Inti Sejati, Tubuh Dari Jamur Terdiri Atas Satu Sel Atau Banyak Sel,
Tubuhnya Ada Berapa Benang-Benang Halus Yang Disebut Dengan Hifa,
Tubuhnya Belum Bisa Dibedakan Antara Akar, Batang, Dan Daun (Thallus),
Menyimpan Makanannya Dalam Berbentuk Glikogen, Pada Dinding Sel Tersusun
Oleh Zat Kitin, Jamur Ini Berkembang Biak Dengan Membentuk Spora,
Membelah Diri, Dan Fragmentasi. Klasifikasi jamur ada 4 yaitu, Zygomycota,
Ascomycota, Basidiomycota dan Deuteromycota.

5.2. Saran
Sebaiknya praktikan melakukan percobaan dengan teliti saat mengambil
suspensi jamur, sehingga jamur yang akan dipindahkan kemedia terambil dengan
baik.

DAFTAR PUSTAKA

11
Ahmad, Riza Z. 2005. Pemanfaatan Khamir Saccharomyces cerevisiae Untuk
Ternak. Bogor : Balai Penelitian Veteriner.
Bitar. 2019, Pengertian, Klasifikasi Dan Ciri-Ciri Jamur (Fungi) Beserta
Contohnya Secara Lengkap. https://www.gurupendidikan.co.id/. Diakses
pada tanggal 4 April 2019, pada pukul 22:16.
Dedi, Natawijaya, dkk. 2015. Kecepatan Pertumbuhan Jamur Rhizopus stolonifer
dan Aspergillus niger yang Diinokulasikan Pada Beberapa Jenis Buah
Lokal.
Jurnal Siliwangi Vol. 1. No.1. Hal.1-20.
Dwidjoseputro,D.2005. Dasar – Dasar Mikrobiologi.Jakarta : Djambatan.
Mardalena, Kenyamu. 2014. Kajian Waktu Simpan Karoten Kapang Oncom
Merah (Neurospora sp) Yang Diproduksi Pada Media Tongkol Jagung
Online Jurnal of Natural Science, Vol.3. No . 2. Hal. 62-69.
Sanjaya, dkk. 2010. Isolasi, Identifikasi, dan Karakterisasi, Jamur
Euntomopatogen Dari Larva Spodoptera Litura (Fabricius).
Bionatura-Jurnal Ilmu-ilmu Hayati dan Fisik Vol. 12, No. 3, Hal 136 – 141
Sudjadi, Bagod., dan S. Laila. 2006. Biologi : Sains Dalam Kehidupan. Jakarta :
Yudhistira.
Syamsuri, Istamar. 2004. Biologi. Jakarta : Erlangga.
Waluyo, Lud.2005. Mikrobiologi Umum. Malang : UMM Press.

LAMPIRAN

12
Gambar 1. Beaker Gambar 2. Pipet tetes Gambar 3. Jarum ose
glass

Gambar 4. Kaca Gambar 5. Tempe


Gambar 6. Lup
preparat.

Gambar 7. Minyak Gambar 8. Oncom. Gambar 9. Diamati


imersi jamur dibawah
mikroskop

Gambar 10. Roti


kadaluarsa

13

Anda mungkin juga menyukai