Disusun Oleh: Aliffia Pratiwi 442180085 Suryani nim Dian Mughni Pertiwi nim Astikaria nim • Produk makanan dan minuman hasil fermentasi dari berbagai bahan telah lama dibuat dan dikenal manusia. Salah satu produk fermentasi adalah yoghurt. Yoghurt merupakan minuman fermentasi dari susu sapi murni. Mengkonsumsi yoghurt secara teratur akan merangsang pertumbuhan dan aktivitas bakteri bersahabat (friendly bacteria) di dalam usus (Firman, dkk.2011). • Probiotik adalah suplemen dalam makanan yang mengandung bakteri yang sangat menguntungkan. Beberapa probiotik terdapat secara alami, contohnya seperti Lactobacillus dalam yogurt. Probiotik umumnya diketahui dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh . Banyak penelitian yang membuktikan bahwa probiotik akan membentuk koloni sementara yang dapat membantu aktivitas tubuh dengan fungsi yang sama dengan mikroflora alami dalam saluran pencernaan (Firman, dkk.2011). • Meskipun penggunaan formula probiotik dapat meningkatkan aktivitas mikroflora dalam usus, namun akan lebih efektif jika dibantu juga dengan prebiotik seperti inulin, oat, dan gandum. Hal itu akan menyebabkan mekanismenya menjadi lebih baik karena tanpa sumber makanan yang tepat dalam pencernaan, maka mikroorganisme probiotik akan mati (Firman, dkk.2011). • Beberapa jenis probiotik yang sering digunakan yaitu Bifidobacterium bifidus, Bifidobacterium brevis, Bifidobacterium infantis, Bifidobacterium longum, Lactobacillus acidophilus, Lactobacillus bulgaricus, Lactobacillus plantarum, Lactobacillus rhamnosus, dan Streptococcus thermophilus. Bentuk umum untuk probiotik adalah produk dairy (susu) dan makanan yang difortifikasi dengan probiotik (seperti yogurt) (Šárka, 2015). • Fermentasi
• Fermentasi adalah proses produksi energi dalam sel dalam
keadaan anaerobik, tanpa oksigen. Secara umum, fermentasi adalah salah satu bentuk respirasi anaerobik, akan tetapi, terdapat definisi yang lebih jelas yang mendefinisikan fermentasi sebagai respirasi dalam lingkungan anaerobik dengan tanpa akseptor elektron eksternal. Gula adalah bahan yang umum dalam fermentasi. Beberapa contoh hasil fermentasi adalah etanol, asam laktat, dan hidrogen. Akan tetapi beberapa komponen lain dapat juga dihasilkan dari fermentasi seperti asam butirat dan aseton. Ragi dikenal sebagai bahan yang umum digunakan dalam fermentasi untuk menghasilkan etanol dalam bir, anggur dan minuman beralkohol lainnya (Rukmana, 2001). Bakteri Asam Laktat
• Bakteri asam laktat (BAL) adalah kelompok bakterigram positif yang
tidak membentuk spora dan dapat memfermentasikan karbohidrat untuk menghasilkan asam laktat. Berdasarkan taksonomi, terdapat sekitar 20 genus bakteri yang termasuk BAL. Beberapa BAL yang sering digunakan dalam pengolahan pangan adalah Aerococcus, Bifidobacterium, Carnobacterium, Enterococcus, Lactobacillus, Lactococcus, Leuconostoc, Oenococcus, Pediococcus, Streptococcus, Tetragenococcus, Vagococcus, dan Weissella. Contoh produk makanan yang dibuat menggunakan bantuan BAL adalah yogurt, keju, mentega, sour cream (susu asam), dan produk fermentasi lainnya. Dalam pengolahan makanan, BAL dapat melindungi dari pencemaran bakteri patogen, meningkatkan nutrisi, dan berpotensi memberikan dampa positif bagi kesehatan manusia.Sebagian besar BAL dapat tumbuh sama baiknya di lingkungan yang memiliki dan tidak memiliki O2 artinya tidak sensitif terhadap O2, sehingga termasuk anaerob aerotoleran (Šárka, 2015). Tujuan
• Mengetahui proses pembuatan pada yoghurt.
• Mengetahui peran bakteri Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermopillus dalam yoghurt. • Mengetahui manfaat yoghurt bagi manusia. proses pembuatan yoghurt • Standarisasi susu (lemak dan kadar protein) • Standardisasi susu sering dicampur dengan susu bubuk skim (MSK) untuk standarisasi kandungan lemak ke tingkat yang diinginkan. Susu ini memiliki padatan total berkisar 96,81%, protein 34,11%, kadar lemak 1,33% dan kadar air 3,19% (Hadiwiyoto, 2004). • Homogenisasi • Homogenisasi dasar susu penting dalam pengolahan yoghurt yang mengandung lemak. Penggunaan homogenisasi dapat mencegah pemisahan lemak selama fermentasi atau penyimpanan, mengurangi pemisahan air dadih atau gumpalan susu, meningkatkan keputihan dan meningkatkan konsistensi yoghurt (Vedamuthu, 1991). • Pemanasan susu • Pemanasan ini dilakukan pada suhu 800C selama 10 menit. Pemanasan ini dilakukan untuk untuk menghancurkan mikroorganisme yang tidak diinginkan. • Pendinginan susu yang telah dipanaskan sampai 420C. • Inokulasi biakan atau starter • Pada tahap ini akan diinokulasi bakteri Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophillus sebanyak 2-3% dari jumlah susu yang akan difermentasikan. • Pemrosesan starter dalam Rheometer tabung U • Setelah diinokulasi susu dimasukkan dalam Rheometer tabung U. Pada tahap ini ditambahkan asam untuk menghambat pertumbuhan mikroba yang tidak berperan dalam pembuatan yoghurt sehingga yoghurt dapat awet. Rheometer tabung U didasarkan pada modulus kekakuan gel yang dapat ditentukan dengan menerapkan tekanan sampel dan mengukur deformasi. • Pada interval waktu yang teratur (5 menit) pengukuran penyimpanan modulus • G, kehilangan modulus G”, tanδ, suhu inkubasi dan pH diukur serta dicatat secara otomatis melalui Rheometer ini. Modulus G tersebut merupakan variable tekanan yang mempengaruhi proses gelasi pada yoghurt. • Inkubasi • Susu yang telah diinokulasi disimpan dalam ruangan yang bersuhu sekitar 450C selama tiga jam atau sampai tercapai keasaman sebesar 0,85-0,90% asam laktat dengan pH 4. • Pendinginan • Yoghurt yang telah jadi disimpan dalam lemari pendingin dengan suhu berkisar antara 5-100C agar yoghurt tahan lama. peran bakteri Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermopillus dalam yoghurt. • Menurut Buchanan (1975), LacyBulgaricus dikelompokkan ke dalam dunia Prokariota, divisi Bacteria, dan filum Firmicutes. Kelas yang dimiliki oleh Lactobacillus bulgaricus adalah Bacilli, ordo Lactobacilles, famili Lactobacillaceae, genus Lactobacillus dan spesies Lactobacillus delbrueckii subs bulgaricus. Pada pembuatan yoghurt, Lactobacillus bulgaricus berperan dalam penurunan pH sampai sekitar 4. Selain itu, Lactobacillus bulgaricus juga memberi kontribusi terhadap flavor yoghurt melalui produksi asam laktat, asetaldehid, asam asetat, dan diasetil (Winarno, 2003). • Lactobacillus bulgaricus di dalam susu lebih bersifat proteolitik yang berkontribusi pada tekstur dan aroma produk susu fermentasi, yaitu dengan membebaskan valin, histidin, dan glisin yang diperlukan oleh Steptococcus thermophillus selama pertumbuhannya. Bakteri penghasil asam laktat seperti Lactobacillus bulgaricus ini dapat ditumbuhkan dalam media umum, seperti Media Ragosa Sharped (MRS), Tripton Glukosa Yeast Ekstrak (TGE), dan Pepton Glukosa Yeast Ekstrak (PGY) (Winarno, 2003). • Streptococcus thermophillus • Bakteri Steptococcus thermophillus dapat membentuk asam sehingga menurunkan pH dan mensintesis asam format yang dapat menstimulasi pertumbuhan Lactobacillus Bulgaricus. Spesies Steptococcus thermophillus yang merupakan bakteri penghasil asam laktat dapat ditumbuhkan pada medium umum yang sama seperti Lactobacillus bulgaricus (Helferich dan Westhoff, 1980). Manfaat yoghurt
• Manfaat yoghurt bagi kesehatan tubuh telah
banyak dibuktikan oleh para peneliti di dunia, karena kandungan nilai gizi yang baik dan mudah dicerna oleh tubuh. Selain untuk tujuan kesehatan, yoghurt juga sering dikonsumsi untuk tujuan diet. Yoghurt yang dikonsumsi secara teratur dapat menyeimbangkan mikroflora usus sehingga bakteri-bakteri yang merugikan dapat ditekan jumlahnya dan sebaliknya usus akan didominasi oleh bakteri yang menguntungkan (Silvia, 2002). • Yoghurt pada umumnya digunakan sebagai bahan pencegah penyakit saluran pencernaan sepeti diare. Khususnya pada bayi yang mengalami lactose intolerance, gastroenteritis, dan pengobatan konstipasi. Bagi penderita lactose intolerance, yoghurt sangat bermanfaat karena bakteri asam laktat akan mengubah laktosa menjadi asam laktat (Deeth dan Tamime, 1981). • Begitu pula penderita lactose maldigestion dapat mengkonsumsi yoghurt dengan aman (Gillian dan Kim, 1984). Menurut Salji (1991), yoghurt dapat memiliki fungsi sebagai antimikroba, antikanker, dan meningkatkan sistem imunitas atau ketahanan tubuh.