Anda di halaman 1dari 39

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM ANATOMI HEWAN

CHORDATA
AVES

Disusun oleh:
Nama

: Mutiara Ramadhan

NIM

: K4313047

Kelas

:A

Kelompok

:2

PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2014

Laporan Resmi Praktikum Anatomi Hewan Chordata


I.

Judul

: Aves

II.

Tujuan

1. Mengetahui sistem organ-organ pada aves.


2. Mengetahui fungsi organ pada aves.
3. Mengetahui topografi organ pada aves.
III.

Dasar Teori
Kata aves berasal dari kata Latin dipakai sebagai nama kelas, sedang
Ornis dari kata Yunani dipakai dalam Ornithology berarti ilmu-ilmu yang
mempelajari burung-burung (Jasin, 1984).
Aves berasal dari kata dalam bahasa Latin, yaitu avis yang berarti
burung. Kekhasan dari Kelas Aves yaitu adanya bulu yang menutupi tubuh.
Terdiri atas >9600 spesies yang kosmopolitan di seluruh permukaan bumi.
Jumlah ini melampaui jumlah Vertebrata lainnya, kecuali Chondrichthyes
dan Osteichthyes (Jasin, 1992).
Karakteristik Aves
Menurut Jasin (1996) kelas aves memiliki ciri-ciri khusus yaitu :
a.

Tubuh terbungkus oleh bulu.

b.

Tubuh dibedakan atas caput (kepala), cervix (leher) yang biasanya


panjang, truncus (badan) dan cauda (ekor).

c.

Mempunyai dua pasang ekstremitas, anggota depan (anterior)


mengalami modifikasi menjadi sayap (ala), sedangkan sepasang
anggota posterior (belakang) disesuaikan untuk hinggap dan
berenang.

d.

Mulut mempunyai rostrum (paruh).

e.

Organon visus relatif besar dan terletak sebelah lateral pada


kepala dengan kelopak mata yang berbulu.

f.

Sekeleton kecil dan baik, kuat dan penulangannya sempurna.

g.

Cor (Jantung) terdiri dari 4 ruang yakni dua auricular dan 2


ventricula, hanya arcus anterioeus kanan yang masih ada.

h.

Respirasi dilakukan dengan paru-paru yang kompak yang


menempel pada Costae dan berhubungan dengan kantung udara
(saccus pnematicus) yang meluas pada alat-alat dalam, memiliki
kotak suara atau syrinx pada dasar tracea.

i.

Tidak memiliki vesica urinaria. Pada hewan betina biasanya


hanya memiliki ovarium kiri dan oviduct kiri.

j.

Suhu tubuh tetap (homoiothermis)

k.

Fertilisasi terjadi di dalam tubuh.

Penutup Tubuh
Menurut Jasin (1984), berdasarkan susunan anatomis bulu dibagi
menjadi:
a.

Filoplumae, bulu-bulu kecil mirip rambut tersebar di seluruh


tubuh. Ujungnya bercabang-cabang pendek dan halus.

b.

Plumulae, berbentuk berbentuk hampir sama dengan filoplumae


dengan perbedaan detail.

c.

Plumae, Bulu yang sempurna.

Menurut Jasin (1984), susunan plumae terdiri dari :


1)

Shaff (tangkai), yaitu poros utama bulu.

2)

Calamus, yaitu tangkai pangkal bulu.

3)

Rachis, yaitu lanjutan calamus yang merupakan sumbu bulu yang


tidak berongga di dalamnya. Rachis dipenuhi sumsum dan
memiliki jaringan.

4)

Vexillum, yaitu bendera yang tersusun atas barbae yang


merupakan cabang-cabang lateral dari rachis.

Menurut Jasin (1984), menurut letaknya, bulu aves dibedakan menjadi:


a.

Tectrices, bulu yang menutupi badan.

b.

Rectrices, bulu yang berada pada pangkal ekor, vexilumnya


simetris dan berfungsi sebagai kemudi.

c.

Remiges, bulu pada sayap yang dibagi lagi menjadi: remiges


primarie yang melekatnya secara digital pada digiti dan secara
metacarpal pada metacarpalia dan Remiges secundarien yang
melekatnya secara cubital pada radial ulna.

d.

Parapterum, bulu yang menutupi daerah bahu.

e.

Ala spuria, bulu kecil yang menempel pada ibu jari.

Sistem Pernafasan
Alat respirasi terdiri atas nostril yang terletak pada paruh, cavum
nasalis, cavum oris, larynx yang tersusun atas tulang rawan, terhubungkan
denga cavum oris oleh rima glottis. Bagian daripada larynx yang bercelah
disebut glottis (Jasin, 1992).
Sistem pernafasan burung sangat efisien sehingga lebih rumit daripada
vertebrata lain. Larynx burung bukan merupakan organ penghasil suara,
tetapi untuk memodulasi nada-nada yang dihasilkan dalan sirink yang
terletak di ujung bawah trachea. Larink membagi menjadi dua membentuk
cabang tenggorokan (bronkhus) kanan dan kiri (Sukiya, 2001).

Gambar 1. Proses inspirasi dan ekspirasi dari burung


(Sumber: Mayakapu, 2013)

Sistem Pencernaan
Tractus digestivus terdiri atas paruh, covum oris; yang di dalamnya
terdapat lingua kecil runcing yang dibungkus oleh lapisan zat tanduk.

Sebagai lanjutannya adalah pharynx yang pendek, kemudian sophagus


yang panjang dan beberapa burung terjadi perluasan yang disebut crop,
sebagai tempat penimbunan bahan makanan sementara dan pelunakan. Dari
crop

masuk

saluran

yang

sering

disebut

gizard.

Proventriculus

menghasilkan cairan lambung (asam) sedangkan ventriculus berdinding


tebal berlapis jaringan epitel yang keras sebelah dalam yang menghasilkan
sekresi. Di dalam gizard sering terdapat batu kerikil yang berfungsi
membantu penggilingan makanan. Oleh karena itu beberapa jenis burung
sengaja menelan batu kerikil, sebagai pengganti tugas gigi yang tidak
dimiliki oleh burung. Dari lambung akan dilanjutkan oleh intestinum yang
terbagi atas bagian halus dan bagian akhir adalah rectum dan kemudian
cloaca dan yang terakhir adalah anus. Pada intestinum terdapat rumbairumbai sebagai caecum yang merupakan saluran buntu. Di sebelah dorsal
cloaca terdapat suatu bursa fabricii pada hewan yang masih muda. Fungsi
yang sebenarnya belum diketahui, hanya yang jelas penting untuk
determinasi. Hepar sebagai salah satu kelenjar pencernaan relatif besar,
bewarna merah coklat dengan beberapa lobi. Pada beberapa aves memiliki
vesica fellea sebagai penampung billus. Pada burung merpati vesica fellea
tidak ada. Glandul pancreaticus biasanya memiliki tiga saluran yang
menyalurkan sekresinya ke intestinum. Sehubungan dengan makanan,
terjadi adaptasi paruh (Jasin, 1992).
Sistem Sirkulasi
Ada pemisahan sempurna antara pembuluh darah vena dan arteri.
Jantung memiliki 4 ruang. Sistem aorta meninggalkna bilik kiri dan
membawa darah ke kepala dan seluruh tubuh melalui arkus aortikus kanan
ke empat. Variasi jumlah terjadi pada arteri karotis, walaupun umumnya
burung mempunyai 2 karotisnya menyatu membentuk saluran tunggal,
sedangkan pada golongan lain mungkin ukurannya mengecil sebelum
menyatu dan pada burung Passerine hanya karotis memiliki serambi kiri
saja mamalia (Sukiya, 2001).

Sistem Eksresi
Alat ekskresi berupa ren yang relatif besar, bewarna merah coklat,
tertutup oleh peritonium (retroperitonial). Tiap-tiap ren terbagi atas 4 lobi.
Dari dataran ren adalah ventral keluar ureter yang sempit menuju ke cauda
dan berakhir pada cloaca. Daeah yang berasal dari arteri renalis akan
disaring secara filtratis. Zat-zat yang tidak berguna dalam darah terutama
berupa ureum akan dibuang dalam proses filtrasi ini (Jasin,1992).

IV.

Alat dan Bahan


Alat:
1. Papan parafin (1 buah)
2. Gunting bedah (1 buah)
3. Jarum pentul (1 buah)
4. Lup

(1 buah)

5. Pisau

(1 buah)

Bahan
1. Ayam (Gallus sp) (1ekor)
2. Burung Merpati (Columba livia) (1 ekor)

V.

Cara Kerja
1. Menyiapkan alat dan bahan yang digunakan.
2. Mengamati morfologi pada Gallus sp dan Columba livia.
3. Menyembelih burung dan ayam, kemudian meletakkan pada papan
parafin.
4. Mengamati berbagai macam bentuk bulu pada ayam dan burung.
5. Membedah burung dan ayam dimulai dari leher hingga kloaka.
6. Mengamati tiap organ dan sistem organ yang ada pada burung dan ayam.
7. Mendokumentasikan jalannya praktikum.

VI.

Data Pengamatan
MORFOLOGI

Gambar : Morfologi Columba livia

Keterangan :
A. Caput
B. Cerviks
C. Truncus
D. Ekstremitas
1. Rostrum
2. Nares
3. Cera
4. Organon visus
5. Porus

acusticus

externus
6. Extremitas superior
(sayap)
7. Ekor
8. Femur (paha)
9. Tarso metatarsus
10. Falcula (cakar)
11. Digiti
12. Extremitas inferior
Deskripsi :
Ciri morfologi yang diamati yaitu tubuh dibedakan menjadi empat bagian: caput, truncus, dan
cauda, adapun bagian-bagiannya sebagai berikut:
1.

Caput
Pada bagian ini organ-organ yang terlihat yaitu:
a. Rostrum(paruh), dibentuk oleh maxilla (rahang atas) dan mandibula (rahang
bawah).

b. Nares (lubang hidung) terdapat sepasang pada bagian lateral dari rostrum bagian
atas.
c. Cera, suatu tonjolan kulit yang lemah pada basis rostrum bagian atas.
d. Organon visus(alat penglihatan), yang dikelilingi oleh kulit yang berbulu, iris berwarna
kuning atau jingga kemerah-merahan, pupil jika dibandingkan dengan besarnya mata
relative besar, membrana nictitans terdapat pada sudut medial mata.
e. Porus acusticus externus (lubang telinga luar), terdapat sebelah dorso-caudal mata,
membrana tympani terdapat disebelah dalamnya, berguna untuk menangkap getaran suara.
2. Cerviks(leher)
3. Truncus
Ditutupi oleh bulu, pada bagian uropygium terdapat bulu-bulu ekor. Bulu berfungsi
melindungi kulit terhadap cuaca yang kurang sesuai, berguna untuk terbang.
4. Cauda
Cauda tersusun dari bulu-bulu yang lebih panjang dibandingkan degan bulu pada
badannya.
5. Extremitas (Anggota Gerak), terdiri dari :
- Extremitas Superior :

Berupa sayap (ala).

Skeletonnya dari bagian proximal ke distal terdiri atas :


1. Humerus : tulang lengan bagian atas, bersendi pada cavital glenoidalis.
2. Radius : tulang pengumpil.
3. Ulna : tulang hasta.
4. Ossacarpalia : tulang pergelangan tangan, pada aves tinggal dua buah yaitu : os
scaphoideum (menempel pada radius), os cuneiforme (menempel pada ulna).
5. Carpo-metacarpus (persatuan antara ossacarpalia atau tulang pergelangan tangan
dengan ossametacarpalia atau tulang telapak tangan).
6. Digiti : pada aaves tinggal tiga jari saja, yang ada jari I, II, dan III. Nomor-nomor
digiti sesuai dengan banyaknya ruas jari (phalanges) yang ada.

- Extremitas Inferior (tungkai)

Skeletonnya dari proximal ke distal adalah :


1. Femur (tulang paha), panjang.
2. Patella (tulang lutut), kecil.
3. Tibio-tarsus (persatuan dua tulang) yaitu tulang kering (tibia) dengan tarsalia
(tulang pergelangan kaki).
4. Fibula (tulang betis), biasanya kecil sekali dan pendek.
5. Tarso-metatarsus adalah persatuan antara dua tulang : tarsalia (tulang pergelangan
kaki) dengan metatarsalia (tulang telapak kaki).
6. Phalanges (tulang-tulang jari), disini jari-jarinya sebanyak empat buah. Jari yang
masih ada yaitu jari I, II, III, dan IV.
Jari ke-1 dengan satu buah phalanges, jari II dua buah, jari III tiga buah, jari IV
empat buah. Masing-masing jari mempunyai falcula.

TOPOGRAFI
Gambar : Topografi Columba livia

Keterangan :
1. Esophagus
2. Ingluvies
3. Proventriculus
4. Ventriculus
5. Intestinum
6. Cloaca
7. Trachea
8. Pulmo
9. Cor
10. Hepar
11. Ovarium
12. Ren
13. Pancreas

Deskripsi :
1. Esophagus
2. Ingluvies (tembolok) merupakan pelebaran dari oesophagus yang digunakan sebagai
reservoir makanan yang dapat diisi dengan cepat.
3. Proventriculus disebut dengan lambung kelenjar dimana banyak mengandung kelenjar
dan dinding ototnya tipis.
4. Ventriculus

disebut

dengan

lambung

pengunyah

menghasilkan sekret dan dinding ototnya tebal.


5. Intestinum

dimana

kelenjar

pilorusnya

6. Cloaca merupakan suatu ruangan yang tunggal dimana bermuara saluran kencing,
kelamin, dan makanan.
7. Trachea merupakan lanjutan dari larynx, yang terdapat di sebelah ventral dari collum.
8. Pulmo, terdapat sepasang dan menempel didinding dada bagian dalam. Paru-paru
berukuran relatif kecil dibandingkan dengan ukuran tubuhnya. Paru-paru tersusun oleh :
bronkus primer yang berhubungan dengan mesobronkus , dan mesobronkus adalah
bronkiolus yang paling besar
9. Cor terletak di linea mediana, bentuknya seperti kerucut dan dibungkus oleh pericardium.
10. Hepar berwarna kemerah-merahan, terdiri dari dua lobus yaitu lobus dexter dan lobus
sinister.
11. Ovarium, hanya sebelah kiri saja, alat penggantungnya disebut mesovarium.
12. Ren (metanephros) terdapat sepasang, masing-masing terdiri atas 3 lobus.
13. Pancreas terletak antara pars ascendens dan pars descendens doudeni.

SISTEM RESPIRASI
Gambar : Sistem Respirasi Columba livia

Keterangan :

Deskripsi :
Sistem respirasi (sistem pernapasan) pada Columba livia, terdiri atas :
1. Nares (lubang hidung)
2. Nares posterior (lubang pada palatum)
3. Larynx dihubungkan dengan rongga mulut dengan perantaraan celah yang disebut rima
glotidis

4. Trachea mempunyai cincin tulang yang disebut annulus trachealis


5. Syrinx (alat suara) terdapat pada bifurcation trachea, tersusun dari beberapa annulus
trachealis yang paling caudal dan annulus bronchialis yang paling ranial. Otot-otot yang
berguna menimbulkan suara adalah musculus sterno trachealis (dari sternum ke trachea),
musculus syringialis (dari dinding trachea ke sebelah dalam syrinx)
6. Bronchus
7. Pulmo (paru-paru) : di bungkus oleh selaput yang disebut pleura, mempunyai hubungan
dengan kantong-kantong hawa yang disebut saccus pneumaticus. Saccus pneumaticus yang
terdapat pada burung merpati adalah :
Saccus cervicalis : terdapat pada pangkal leher
Saccus interclavicularis : terdapat pada coracoid
Saccus thoracalis anterior : terdapat pada ruang dada sebelah muka
Saccus thoracalis superior : terdapat pada ruang dada sebelah belakang
Sacuus abdominalis : dikelilingi oleh lingkaran intestinum
Saccus juga berhubungan dengan tulang panjang. Saccus pneumaticus berfungsi :
Membantu pernapasan (terutama pada waktu terbang)
Membungkus alat-alat dalam ruangan udara sehingga dapat menghindari
kedinginan
Mencegah hilangnya panas terlalu banyak
Pada burung yang berenang dapat mempengaruhi berat jenis badan dengan
mengembangkan atau mengempiskan saccusnya
Membantu memperkeras suara

Mekanisme pernapasan pada burung merpati


1. Pernapasan waktu istirahat
Pars sternalis costa dan pars vertebralis costa dihubungkan secara persendian. Jadi ada
kemungkinan untuk digerakkan
Fase inspiratio : costa bergerak kearah cranio-ventral. Akibatnya cavum thorachis
membesar

pulmo mengembang

udara masuk kedalam pulmo. Untuk inspirasi,

dibutuhkan musculus intercostalis externus


Fase expiratio : otot-otot yang bekerja musculus intercostalis internus. Costa kembali
seperti semula. Gerakan-gerakan ini juga dibantu oleh otot-otot perut seperti : musculus
obliquus abdominis internus, musculus rectus abdominis, dan musculus transversus
abdominis
2. Pernapasan waktu terbang : pergerakan aktif dari thorax tidak mungkin dikerjakan waktu
terbang karena sternum dan costa merupakan punctum fixum dari otot-otot yang
dipergunakan untuk terbang. Sayap ikut pula membantu jalannya pernapasan. Waktu sayap
diturunkan, saccus axilaris terjepit, sedang saccus cervicalis menjadi longgar, dan
sebaliknya jika sayap diangkat. Dengan jalan demikian, ada pergantian udara dalam paruparu. Makin tinggi burung terbang, makin cepat menggerak-gerakkan sayapnya supay
mendapat oksigen cukup.

(Dewi Puspita, 2014)

SISTEM DIGESTORIA

Gambar : Sistem Digestoria Columba livia

Keterangan :
1. Esophagus
2. Ingluvies
3. Proventriculus
4. Ventriculus
5. Pars

descendena

duodenum
6. Pars ascendena duodenum
7. Intestinum tenue
8. Coecum
9. Rectum
10. Hepar

Deskripsi :
Sistem digestive (sistem pencernaan) pada burung merpati, terdiri atas :
A. Tractus digestivus (organ pencernaan)
1. Rostrum (paruh)
2. Cavum oris atau rongga mulut : memiliki maxilla (rahang atas) dan mandibula
(rahang bawah), serta tidak ada gigi. Lingua (lidah) sempit tapi panjang dan
dilapisi oleh lapisan tanduk

3. Pharynx pendek
4. Oesophagus (kerongkongan)
5. Ingluvies (tembolok). Pada burung merpati yang memakan biji-bijian berupa
tonjolan dari oesophagus di sebelah ventral. Tembolok pada merpati lebih kecil
dari ayam
6. Proventriculus (lambung kelenjar) banyak mengandung kelenjar dan dinding
ototnya tipis
7. Ventriculus (lambung pengunyah) dimana kelenjar pilorusnya menghasilkan
sekret dan berdinding otot tebal
8. Intestinum tenue dimulai dengan duodenum yang berbentuk huruf U
9. Intestinum crassum berupa rectum yang bermuara pada cloaca
10. Cloaca : lubang/saluran pembuangan akhir
B. Glandula digestoria
1. Glandula salivales (kelenjar ludah), kelenjar ini tidak terdapat pada burung yang
hidup di rawa-rawa
2. Hepar berwarna kemerah-merahan dan terdiri dari lobus
3. Vesica fellea : penampung empedu
4. Pranceas terletak antara pars ascendens dan pars descendens duodeni

Mekanisme pencernaan :
Mulut / paruh Kerongkongan Tembolok Lambung kelenjarLambung
pengunyah Hati Pankreas Usus halusUsusbesarUsus buntu Poros usus
(rectum) Kloaka. (Dewi Puspita, 2014)

SISTEM CARDIOVASCULAR
Gambar : Sistem Cardiovaskular Columba livia

Keterangan :
1. Cor
2. Arteri
3. Vena
4. Pulmo

Deskripsi :
Sistem cardiovascular (sistem peredaran darah) pada Columba livia, terdiri atas :
1. Cor (jantung) : beerukuran relatif besar, berbentuk seperti kerucut, dan dibungkus
oleh pericardium

Terdiri atas 4 ruang : 2 atrium (sinister & dexter) dan 2 ventrikel (sinister &
dexter)

Atrium sinistrum dan dextrum dipisahkan oleh septum atriorum. Ventrikel


sinisteer dan dexter dipisahkan oleh septum ventriculorum

Sinus venosus pada burung merpati sudah tidak ada lagi

2. Arteriae

Dari ventrikel dexter keluar arteri pulmonalis, bercabang 2 menjadi ramus dexter
(menuju pulmo kanan) dan ramus sinister (menuju pulmo kiri)

Dari ventrikel sinister keluar 3 arteriae

Aorta, hanya ada satu arcus aortae menuju sebelah kanan (yang sebelah kiri
sudah tidak ada). Arcus aortae setelah melingkari bronchus dexter kemudian
membelok ke caudal menjadi aorta dorsalis.
Anonyma dextra (menuju kekanan)
Anonyma sinistra (nenuju kekiri)
Tiap-tiap anonyma bercabang menjadi :
Anonyma carotis communis (menuju ke daerah kepala)
Anonyma subclavia (menuju ke daerah ketiak menjadi anonyma axillaris
kemudian terus ke anggota muka sebagai arteeria branchialis)
Anonyma pectoralis (menuju musculus pectoralis major)

3. Vennae

Kedalam atrium dextrum masuk : vena cava seperior (sinister dan dexter). Tiaptiap vena cava superior sebelum maasuk ke atrium dextrum menerima 3 buah
vennae, yaitu :
Vena jugularis (dari daerah kepala)
Vena subclavia (dari anggota muka)

Vena pectoralis (dari musculus pectoralis)

Ke dalam atrium dextrum masuk juga : vena cava inferior (datang dari bagian
caudal badan). Ke dalam atrium sinistrum masuk : vena pulmonalis (ada 4 buah)
datang dari pulmo kanan dan kiri

Sistem portae pada burung merpati hanya sistem portae hepatis

Pada eritrosit burung meerpati berbentuk oval dan mempunyai nucleus


Burung merpati termasuk hewan berdarah panas
Sistem peredaran darah pada burung merpati termasuk sistem peredaran tertutup karena
melaui pembuluh darah dan merupakan sistem peredaran darah ganda karena dalam satu
kali mengalir, darah melewati jantung sebanyak dua kali

(Dewi Puspita, 2014)

SISTEM UROGENITAL

Gambar : Sistem Urogenital Columba livia

Keterangan :
1. Ovarium
2. Infundibulum
3. Oviduct
4. Uterus
5. Lubang muara uterus
6. Sisa oviduct
7. Ren
8. Ureter
9. Lubang muara ureter
10. Cloaca
11. Glandula adrenalis

Deskripsi :
A. Sistem Uropoeticum pada Columba livia terdiri atas :
1. Ren (metanephros) : ada sepasang, masing-masing terdiri atas 3 lobi
2. Ureter : sepasang, berwarna agak muda menuju ke caudal dan bermuara
langsung ke cloaca
3. Cloaca : suatu ruangan yang tunggal dimana bermuara saluran kelamin, kencing,
dan makanan. Cloaca terdiri dari 3 bagian, yaitu urodeum (tempat bermuara

saluran kencing dan kelamin), coprodaeum (tempat bermuara saluran makanan),


dan proktodaeum (lubang keluar)
4. Bursa fabricii : terletak pada dinding cloaca pada sebelah dorsal tunggal, pada
burung yang masih muda kelihatan nyata dan besar. Semakin tua, semakin
mengecil dan kemudian menghilang sama sekali. Fungsinya sampai sekarang
masih belum diketahui
B. Sistem Genitalia pada Columba livia terdiri atas :
1. Sistem Genitalia Masculina (Jantan)

Testes : sepasang, berbentuk oval, terletak disebelah ventral lobus renis yang
paling cranial, pada masa kelamin lebih membesar. Fungsinya sebagai
tempat pembuatan dan penyimpan spermatozoa. Alat penggantung testes
disebut mesorchium

Epididimis : sepasang, kecil, terletak di sisi dorsal testes, berupa suatu


saluran yang dilalui oleh sperma dalam perjalanannya ke caudal menuju
ductus deferens

Ductus deferens : sepasang, pada burung yang masih muda terlihat lurus,
pada burung yang sudah tua terlihat berkelok-kelok, berjalan ke caudal
menyilangi ureter lalu bermuara pada cloaca di sebelah lateral (urodaeum)

2. Sistem Genitalia Feminia (Betina)


Hanya sebelah kiri saja yang tumbuh dengan baik, sedang sebelah kanan
mengalami rudimeter

Ovarium : hanya disebelah kiri saja. Alat penggantungnya disebut


mesovarium

Oviduct : bermuara pada cloaca (urodaeum). Oviduct sebelah kanan tidak


ada, kadang-kadang ditemukan sebagai benang yang sangat halus. Alat
penggantungnya disebut mesosalphinx

Uterus : bagian tuba yang besar, mengandung kelenjar-kelenjar, membentuk


kulit telur

(Dewi Puspita, 2014)

MORFOLOGI
Gambar : Morfologi Gallus sp

Keterangan :

Deskripsi :
Tubuh ayam dapat dibedakan atas :
1. Caput (kepala). Pada caput terdapat alat-alat berikut :

Rostrum (paruh), terbentuk dari maxilla pada ruang atas dan mandibula pada
ruang bawah. Bagian dalam paruh dilapisi oleh lapisan yang disebut cera,
sedangkan sebelah luar dilapisi oleh pembungkus selaput zat tanduk.

Nares (lubang hidung), terdapat dibagian lateral dari paruh bagian atas, nares
interna pada sebelah dalam dan nares eksterna pada sebeleh luar.

Cera, merupakan suatu tonjolan kulit yang lemah dan terdapat pada rostum
bagian atas.

Organon visus (alat penglihat), pada ayam relatif besar dan terletak sebelah
lateral pada kepala dengan kelopak mata yang berbulu. Iris berwarna kuning
atau jingga kemerah-merahan, sedangkan pupil jika dibandingkan dengan
besarnya mata relatif besar. Pada sudut medila mata terdapat membrana nictitans

yang dapat ditarik untuk menutupi mata.

Porus acusticus externus (lubang telinga luar), terletak di sebeleh dorsocaudal mata, sedangkan membrana tymphani yang terdapat disebelah dalamnya
untuk menangkap getaran suara.

2. Cervix (leher). Pada ayam, leher ini biasanya panjang.


3. Truncus (badan)

Truncus pada ayam dibungkus oleh kulit yang seolah-olah tak melekat pada
otot. Dari kulit akan muncul bulu dari hasil pertumbuhan epidermis menjadi
bentuk ringan, fleksibel dan berguna sebagai pembungkus tubuh yang sangat
resisten. Pada uropygium berpangkal bulu-bulu ekor, sedangkan pada facies
dorsalis uropygium ada papilla yang mempunyai lubang sebagai muara kelenjar
minyak, minyak ini berguna untuk meminyaki bulu-bulunya dan kelenjar
minyak disebut glandula uropyglalis..

4. Caudal (ekor). Ayam mempunyai bulu-bulu ekor yang berpangkal di uropygium.


5. Extremitas / membran liberi.

Extremitas anterior.
Berupa ala (sayap) yang skeletonnya terdiri atas humerus (lengan atas),
radius (tulang pengumpil), ulna (tulang hasta) dan ossa carpalia (tulang
pergelangan tangan). Pada aves tinggal 2 buah, yaitu os scaphoideum yang
menempel pada radius dan os cunieforme menempel pada ulna. Persatuan antara
ossa carpalia (tulang pergelangan tangan) dengan ossa metacarpalia (tulang
telapak tangan) sebagai tempat melekatnya digiti yang ada 3 yaitu jari I, II, III
yang nomor-nomornya sesuai dengan banyaknya ruas jari (phalanges) yang ada.

Extremitas posterior.
Terdiri atas femur, patella, crus yang terdiri fibula yang pendek dan tibiotarsus yang merupakan persatuan dari tulang tibia dan tarsalia. Pes (tulang
cakar) terdiri atas meta-tarsus dan digiti yang mempunyai ruas phalanx (jarijari). Pada ujung jari terdapat falcula yaitu kuku untuk mencakar, 4 jari itu ada 3
yang mengarah ke muka dan 1 yang mengarah ke belakang.

TOPOGRAFI

Gambar : Topografi Gallus sp

Keterangan :

Deskripsi :
1. Ingluvies (tembolok) : pelebaran dari oesophagus yang digunakan sebagai reservoir
makanan yang dapat diisi dengan cepat. Tembolok pada merpati lebih kecil dari
ayam
2. Trachea : lanjutan dari larynx yang terdapat di sebelah ventral dari collum
3. Cor (jantung) : terletak di linea mediana, bentuknya seperti kerucut yang di bungkus
oleh pericardium, berfungsi dalam sistem peredaran darah
4. Pulmo (paru-paru) : dibungkus oleh pericardium
5. Hepar (hati) : terdiri dari dua lobus yaitu lobus dexter dan lobus sinister
6. Vesica felea : getah empedu
7. Ventriculus (lambung) : memiliki otot dinding yang tebal, berfungsi dalam proses

pencernaan
8. Proventriculus : lambung kelenjar, lambung yang dilalui sebelum ventriculus,
umumnya berupa tonjolan
9. Ren : terdapat sepasang
10. Intestinum tenue : terdiri dari dua bagian yaitu pars descenden dan pars ascenden.
Caecum merupakan batas dari intestinum tenue dengan intestinum crassum
11. Testes : sepasang berbentuk oval, berfungsi untuk tempat pembuatan dan
penyimpanan spermatozoa
12. Cloaca : suatu ruangan tunggal dimana bermuara saluran kencing, kelamin, dan
makanan.
(Dewi Puspita, 2014)

SISTEM RESPIRASI
Gambar : Sistem Respirasi Gallus sp

Keterangan :
1. Cavum oris
2. Celah glotis
3. Pulmo

Deskripsi :
Bagian-bagiannya adalah :

Nares (lubang hidung), berjumlah sepasang, terdapat pada pangkal rostrum bagian
dorsal.
Nares posteriores, meruapakan lubang pada palatum.
Larynx, terdiri atas tulang rawan, membatasi suatu ruangan yang disebut glottis,
dihubungkan dengan rongga mulut dengan perantaran celah yang disebut rima
glottidis.
Trachea, berupa suatu pipa, mempunyai cincin-cincin tulang yang disebut annulus
trachealis, tersusun sepanjang trachea tadi ke arah caudal lalu bercabang menjadi
bronchus dexter dan sinister dimana tempat percabangannya disebut bifurcatia
trachea.
Pulmo, berjumlah sepasang, relatif kecil, hanya dapat mengembang sedikit dan
melekat pada dinding dorsal thorax. Pulmo dibungkus oleh selaput yang disebut
pleura.
Syrinx (alat suara), terdapat pada bifurcation tracheae, tersusun dari beberapa
annulus trachealis yang paling caudal dan annulus branchialis yang paling cranial.

Mekanisme pernapasan pada ayam


Fase inspiratio : costa bergerak kearah cranio-ventral. Akibatnya cavum thorachis
membesar

pulmo mengembang

udara masuk kedalam pulmo. Untuk inspirasi,

dibutuhkan musculus intercostalis externus


Fase expiratio : otot-otot yang bekerja musculus intercostalis internus. Costa kembali
seperti semula. Gerakan-gerakan ini juga dibantu oleh otot-otot perut seperti : musculus
obliquus abdominis internus, musculus rectus abdominis, dan musculus transversus
abdominis. (Dewi Puspita, 2014)

SISTEM DIGESTORIA

Gambar : Sistem Digestoria Gallus sp

Keterangan :
1. Cavum oris
2. Pharynx
3. Oesophagus
4. Ventriculus
5. Intestinum
6. Kloaka
7. Hepar
8. Pranceas

Deskripsi :
Terbagi atas :
Trachus digestivus.
Terdiri atas cavum oris yang di dalamnya ada lingua kecil runcing yang
dibungkus oleh lapisan zat tanduk, pharynx yang pendek, esophagus yang
panjang dan melebar menjadi ingluvies (tembolok) sebagai tempat penimbunan
bahan makanan sementara dan pelunakan. Dari ingluvies masuk dalam
proventriculus/ lambung kelenjar yang menghasilkan cairan lambung (asam),
ventriculus yang berdinding tebal berlapis jaringan epitel yang keras di sebelah

dalam dan menghasilkan sekresi, intestinum yang terbagi atas bagian halus dan
bagian akhir adalah rectum, lalu kloaka dan yang terakhir adalah anus.
Glandulae digestoria.
Terdiri atas glandulae buccalis/ glandulae salivales (kelenjar ludah). Hepar
sebagai salah satu kelenjar pencernaan yang relatif besar, berwarna merah coklat
dengan beberapa lobus, yaitu lobus dexter dan sinister, tiap lobus memiliki
satu ductus hepaticus yang bermuara pada duodenum, vesica fellea sebagai
penampung billus (empedu). Pancreas terletak antara pars ascendens dan pars
descendens doudeni. Biasanya mempunyai 3 saluran yang bermuara pada pars
ascendens doudeni.
Mekanisme pencernaan :
Mulut / paruh Kerongkongan Tembolok Lambung kelenjarLambung
pengunyah Hati Pankreas Usus halusUsusbesarUsus buntu
Poros usus (rectum) Kloaka. (Dewi Puspita, 2014)

SISTEM CARDIOVASCULAR
Gambar : Sistem Cardiovaskular Gallus sp

Keterangan :
1. Cor
2. Arteri kanan
3. Arteri kiri
4. Vena
5. Pulmo

Deskripsi
Sentralnya adalah cor yang ada di linea mediana, yang berbentuk kerucut, dibungkus
oleh oleh pericardium.
Pada aves tidak ada sinus venosus, pembuluh darahnya adalah venae dan arteriae
yang keluar dari ventriculum sebanyak 3 buah yaitu :
o arteri anonima sinistra menuju ke kiri.
o arteri anonima dextra menuju ke kanan. Masing-masing arteri anonima
bercabang menjadi arteri carotis communis yang menuju ke kepala, arteri

pectoralis yang besar menuju ke musculus pectoralis mayor, arteri sublavia


yang menuju ke ketiak menjadi arteri axillaris dan yang menuju ke anggota
muka menjadi arteri branchialis.
o aorta, merupakan sisa dari archus aorticus yang menuju ke kanan, sedangkan
archus aorticus yang menuju ke kiri telah hilang. Archus aortae itu melingkari
bronchus dextrum lalu membelok ke caudal menjadi aorta dorsalis. Dari
ventriculum dextrum yang keluar hanya sebuah arteri yaitu arteri pulmonalis yang
selanjutnya pecah menjadi ramus dextrum menuju ke pulmo kanan dan ramus
sinistrum menuju ke pulmo kiri.
Pada eritrosit ayam berbentuk oval dan mempunyai nucleus
Ayam termasuk hewan berdarah panas
Sistem peredaran darah pada ayam termasuk sistem peredaran tertutup karena
melaui pembuluh darah dan merupakan sistem peredaran darah ganda karena
dalam satu kali mengalir, darah melewati jantung sebanyak dua kali

(Dewi Puspita, 2014)

SISTEM UROGENITAL
Gambar : Sistem Urogenital Gallus sp

Keterangan :
1. Ren
2. Ureter
3. Kloaka
4. Bursa Fabricii
5. Ovarium
6. Oviduct

Deskripsi
Terdiri atas organa uropoetica dan organa genitalia, yaitu :
Organa uropoetica terdiri atas :
- ren (metanephros), berjumlah sepasang dan masing-masing terdiri atas 3 lobi.
- ureter, berjumlah sepasang, menuju ke caudal dan bermuara langsung dalam kloaka.
- kloaka adalah suatu ruangan yang tunggal, dimana bermuara saluran-saluran kelamin,

kencing dan makanan.


- bursa fabricii, terletak pada dinding kloaka sebelah dorsal, tunggal, besar dan makin
mengecil untuk kemudian manghilang sama sekali.
Organa genitalia (feminina), terdiri atas :
- ovarium, hanya yang sebelah kiri saja. Alat penggantungnya disebut mesovarium.
- oviduct (saluran telur), merupakan saluran lurus yang bermuara pada kloaka. Oviduct
sebelah kanan biasanya tidak ada, kadang-kadaang ditemukan sebgai benang yang sangat
halus. Alat penggantungnya disebut mesosalphinx.
- uterus, bagian tuba yang besar, mengandung kelenjar-kelenjar, membentuk kulit telur.

VII.

Kesimpulan

Columba livia

Gallus sp

Morfologi

Morfologi

Terdiri dari 3 bagian yaitu caput

Terdiri dari 3 bagian yaitu caput

(kepala), cervik (leher), dan extremitas

(kepala), cervik (leher), dan extremitas

(anggota gerak)

(anggota gerak)

Memiliki bulu berwarna putih

kecoklatan, coklat

Memiliki bulu berwarna hitam


bercorak warna merah

Memiliki saccus paneumaticus

Tidak memiliki saccus pneumaticus

Alat extremitas atas berupa sayap yang

Alat extremitas atas berupa sayap

dapat digunakan untuk terbang

tetapi tidak dapat terbang, jika terbang


pasti sangat sebentar dan pendek

Topografi

Topografi

Terdiri dari pharynx, oesophagus,

Terdiri dari pharynx, oesophagus,

tembolok, cor, pulmo, hepar, pancreas,

tembolok, cor, pulmo, hepar, pancreas,

,proventriculus, ventriculus, vesica

,proventriculus, ventriculus, vesica

felea, ren, ovary, testes

felea, ren, ovary, testes

Memiliki organ yang lebih kecil dari

ayam

Memiliki organ yang lebih besar dari


burung merpati

Organnya berwarna kemerahan

Organnya berwarna merah pucat

Tembolok lebih kecil dari ayam

Tembolok lebih besar dari burung


merpati

Sistem Respirasi

Sistem Respirasi

Terdiri atas nares, larynx, trachea,


sirynx, pulmo, bronchus

Fase inspiratio : costa bergerak kearah


cranio-ventral. Akibatnya cavum

Terdiri atas nares, larynx, trachea,


sirynx, pulmo, bronchus

Fase inspiratio : costa bergerak kearah


cranio-ventral. Akibatnya cavum

thorachis membesar
mengembang

pulmo

thorachis membesar

udara masuk kedalam

mengembang

pulmo

udara masuk kedalam

pulmo. Untuk inspirasi, dibutuhkan

pulmo. Untuk inspirasi, dibutuhkan

musculus intercostalis externus

musculus intercostalis externus

Fase expiratio : otot-otot yang bekerja

Fase expiratio : otot-otot yang bekerja

musculus intercostalis internus. Costa

musculus intercostalis internus. Costa

kembali seperti semula. Gerakan-

kembali seperti semula. Gerakan-gerakan

gerakan ini juga dibantu oleh otot-otot

ini juga dibantu oleh otot-otot perut

perut .

Terjadi pernapasan burung saat terbang


yang berbeda dari pernapasan biasa

Sistem Digestorium

Sistem Digestorium

Tractus digestivus : esophagus,

Tractus digestivus : esophagus,

ingluvies, proventrikulus,ventriculus

ingluvies, proventrikulus,ventriculus

duodenum,ceca coli,

duodenum,ceca coli,

intestinum,rectum,dan kloaka.

intestinum,rectum,dan kloaka.

Glandula digestivus : hepar berwarna

Glandula digestivus : hepar berwarna

coklat, pangkreas terjepit di antara

coklat, pangkreas terjepit di antara

duodenum berwarna kuning.

duodenum berwarna kuning.

Mekanisme pencernaan :

Mekanisme pencernaan :

Mulut / paruh Kerongkongan

Mulut / paruh Kerongkongan

Tembolok Lambung

Tembolok Lambung

kelenjarLambung pengunyah Hati

kelenjarLambung pengunyah Hati

Pankreas Usus halus Usus besar

Pankreas Usus halus Usus besar

Usus buntu Poros usus (rectum)

Usus buntu Poros usus (rectum)

Kloaka.

Kloaka.

Memiliki ampela yang berfungsi


menyimpan makanan sementara

Sistem Cardiovaskular

Sistem Cardiovaskular

Terdiri atas Cor dengan bagian-bagian Terdiri atas Cor dengan bagian-bagian
ventrical

sinister

dan

dexter,

atrium ventrical

sinister

dan

dexter,

atrium

sisnister dan dexter serta pembuluh darah sisnister dan dexter serta pembuluh darah
(arteri dan vena).

(arteri dan vena).

Sistem Urogenitale

Sistem Urogenitale

Organ uropoeticum : ren, ureter, uretra,

Organ uropoeticum : ren, ureter,

vesica urinaria

uretra, vesica urinaria

Sistem urogenital
Organ genital betina:

Sistem urogenital
Organ genital betina:

ovarium,oviduct,,terus,aperture

ovarium,oviduct,,terus,aperture

cloacalis,ostium abdominalis,

cloacalis,ostium abdominalis,

mesovarium, infundibulum dan

mesovarium, infundibulum dan

sisa oviduct.

sisa oviduct.

Organ genital jantan; testis, ductus

Organ genital jantan; testis, ductus

epidermis, vas deferens, vesicula

epidermis, vas deferens, vesicula

seminalis

seminalis

VII.

Daftar Pustaka
Campbell.Neil A. 2008. Biologi jilid 2. Jakarta: Erlangga.
Hickman, C.P., L. S. Roberts dan A. Larson. 2003. Integrated principles of
zoology 7th edition. McGraw-Hill companies. New York.

Iskandar, D.T. 1998. Amphibi Jawa dan Bali, seri Panduan Lapangan.
Puslitbag Biologi-LIPI.
Jasin, Maskoeri. 1992. Zoologi Vertebrata. Jakarta: Sinar Wijaya.
Kimball, J,W. 1999. Biologi edisi kelima jilid 3. Jakarta: Erlangga.
Mukayat, Djarubito. 1989. Zoologi Dasar. Jakarta: Erlangga.
Suntoro, Susilo Handari. 2001. Anatomi dan Fisiologi Hewan. Jakarta:
Universitas Terbuka.

VIII. Lampiran
Lembar foto praktikum sementara

Surakarta,24 November 2014


Asisten

(Puji Hendarto)
NIM.K43120

Praktikan

(Mutiara Ramadhan)
NIM. K4313047

Anda mungkin juga menyukai