Anda di halaman 1dari 62

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Dasar Teori

Arthorpoda berasal dari Bahasa Yunani, yaitu Artho yang

berarti mas dan Poda yang berarti kaki. Arthorpoda berarti hewan

yang kakinya beruas ruas, organisme yang tergolong Phylym

Arthropoda memiliki kaki yang berkuku- kuku.Hewan ini memiliki

jumlah species yang saat ini telah diketahui sekitar 900.000

species.Hewan yang tergolong Arthorpoda hidup di darat sampai

ketinggian 6.000 m, sedangkan yang hidup di air dapat ditemukan

sampai kedalaman 10.000 meter (Iskandar, 2002).

Arthorpoda adalah Phylum terbesar dalam keradom Animalia

dan kelompok terbesar dalam Phylum itu adalah Incesta.Di perkirakan

dari Jenis hewan yang sudah di kenal. Menurut Suin (2001),

Arthorpoda tanah merupakan salah satu kelompok hewan tanah yang

dikelompokkan atas Arthorpoda 2 dalam tanah dan Arthorpoda

permukaan tanah. Arthorpoda tuna berperan penting dalam

peningkatan kesuburan tanah dan penghancuran serasah serta sisa

sisa bahan organic (Suin, 2001).

Arthorpoda merupakan Arthorpoda tanah sebagai komponen

biotik pada ekosistem tanah sangat tergantung pada factor

lingkungan.Perubahan lingkungan atau terpengaruh terhadap

kepadatan hewan tanah.Keanekaragaman hewan tanah lebih rendah

1
pada daerah yang terganggu dari pada daerah yang tidak terganggu

(Mukayat, 2009).

Perubahan komunitas dari komposisi Begetasi tertentu pada

suatau ekosistem secara tidak langsung menunjukkan pada adanya

perubahan komunitas hewan dan sebaliknya Cnustacea adalah hewan

yang tubuhnya beruas ruas memiliki kulit luar yang keras.Udang

dan kepiting termasuk dalam hewan kelompok tersebut.Hewan air ini

meliputi beberapa species yang bernilai ekonomis tinggi, misalnya

udang madu, udang gajah dan kepiting bakau (Nolan, 2001).

Ukuran tubuh Arthorpoda sangat beragam diantaranya memiliki

panjang lebih 60 cm, namun kebanyakan berukuran kecil.Begitu pula

dengan bentuk Arthorpoda.Hewan Arthorpoda berukuran kecil.Begitu

pula dengan bentuk Arthorpoda.Hewan Arthorpoda memiliki bentuk

tubuh simetri bilateral triploblostik, dan tubuhnya bersegmen. Tubuh

ditutupi lapisan kutikulang merupakan rangka luar (Eksosketatan)

(Pracaya, 2004)

Ciri ciri umum dari Arthorpoda antara lain mempunyai

anggota yang beruas ruas, tubuhnya bilateral simetris terdiri atas

sejumlah ruas ruas, tubuh di bungkus oleh zat kitin sehingga

merupakan rangka luar, biasanya ruas ruas, terdapat bagian bagian

yang tidak berkitin sehingga rua s- ruas tersebut mudah di gerakkan,

system saraf berupa system saraf tangga tali, coelom pada hewan

dewasa adalah kecil dan merupakan satu setangga berisi darah dan

disebut haemocoel, klasifikasi arthorpoda terdiri dari klas Crustae,

2
contoh: klas diplopoda contoh: kelelawar; klas mesea, contoh:

belalang; klas anachnordae, contoh: laba laba; klas Pawopoda,

contoh: panropus: klas Symp contoh : Scacigerella (Mukayat, 2001).

Cara hidup dan habitat Arthorpoda sangat beragam, ada yang

hidup bebas, parasite, kamsosat, atay simbiotik, dilingkungan kita,

sering di jumpai kelompok hewan ini, misalnya nyamuk, lalat, semut,

kupu-kupu, capung, belalang dan laba laba. Habitat penyebaran

Arthorpoda sangat luas. Ada yang dilaut, perairan tawar, gurun pasir

dan padang rumput. Serangga adalah hewan hewan yang bersegmen

dengan ekseskeleton berkitin, dan alat alat tambahan

bersegmen.Segmentasi dapat jeks secara eksternal.Jumlah jenis dalam

Phylum ini lebih banyak dari jumlah jenis dari semua phylum

lainnya.Baik laut, air tawar maupun habitat terrestrial didiami otok

serangga.Jenis kelamin terpisah namun demikian pada jenis jenis

tertentu reproduksi patagenesis merupakan karakteristikinya.Sirkulasi

terjadi karena gerakan pulsasi jantung dewasa.Pernopsan dengan

frakoa selalu di cirikan dengan adanya perut berpasangan pada tiap

segmen (Jumar, 2000).

Semua anggota filum ini mempunyai tubuh bersegmen yang

terbungkus dalam suatu ekseskeleton (rangka luar) bersegmen yang

kuat terdiri atas kitin, suatu polimer dari N-lukaimin.Simetrinya

bilateral dan jelas di tandai sumbu tubuh tengah.Pada semua anggota

Arthorpoda yang hidup, anggota tubuh berbagai species

memperlihatkan struktur dan fungsinya yang sangat beraneka ragam,

3
Disamping untuk lokomosi, anggota itu membantu dan mendapatkan

makanan, dalam penginderaan, senjata menyerang dan

mempertahankan diri (John W. Kimbal, 2001).

Arthropoda merupakan phylum terbesar dalam animilium

kindam; jumlah specimen dalam arthropoda lebih banyak daripada

species dari Phylum yang lain. Arthropoda merupakan hewan yang

dominan dalam dunia ini (Makoeri Josin, 2001).

Pernapasan dengan tratea selalu dicirikan dengan adanya penuh

berpasangan pada tiap segmen (Aduan Rusyana, 2011)

4
BAB II

METODE KERJA

2.1 Tujuan Praktikum


Mengenal tubuh Arthorpoda sevara umum dan bagian - bagiannya
2.2 Alat, bahan dan objek
a. Alat
Alat yang digunakan pada praktikum ini antara lain
1. Mikroskop Binokuler 3. Pinset
2. Cavan Petridise 4. Botol Koleksi
b. Bahan
Bahan yang digunakan pada praktikum ini antara lain:
1) Alkohol 80%
2) Kloroform
3) Kapas
c. Objeck
Objek yang baru disiapkan antara lain:
1) Laba laba
2) Kelabang / lipan
3) Kutu
4) Udang
5) Semut

2.3 Prosedur Kerja


Ambil hewan yang lebih dikoleksi (mati) dan amati langsung

bagian bagian tubuhnya dengan mikroskop dan gambaran serta beri

keterangan.

5
BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil
Adapun hasil pengamatan yang telah dilakukan ialah sebagai

berikut:

6
3.2 Pembahasan

7
a. Tubuh udang terdiri atas sefalotoraks dan abdomen, sefalotoraks

dan abdomen, Sefalotoraks (Kepala dada) merupakan penyatuan

bagian kepala dan dada. Udang memilliki rangka luar dari kitin

yang keras ini karena mengandung zat kapur. Di bagian kepala

terdapat sepasang mandi bula dan 2 pasang maksila. Pada setiap

segmen abdomen terdapat kaki daun (Uropod) (Anonim, 2010).


Uropad terletak diantara sisi ekor mendatar

(telson).Udang merupakan organisme akuatik asli pantai pasifik

Meksiko, Amerika Tengah dan Amerika Selaran. Bagian tubuh

udang kanemei terdiri dari kepala yang bergabung dengan dada

dan perut kepala udang penemei juga dilengkapi dengan 5 pasang

kaki, kaki jalan terdiri dari 2 pasang matille dan 3 pasang matili

ped dan perut udang terdiri dari 6 pasang ruas juga terdapat

pasang kaki renang serta sepasang ekor yang membentuk kipas

bersama sama felson. Sifi udang aktif pada kondisi gelap dan

dapat hidup pada kisaran seminitas lebar dan suka memangsa

sesame jenis (kanibal) Pranoto, 2007).


Struktur tubuh, tubuh udang bersegmen (beruas) dan

terdiri atas sefalatorak (kepala dand ada menjadi satu) serta perut

bagian tubuh besar dan lebih lebar sedangkan Posteriorna sempit.

Pad abagian kepala terdapat beberapa alat mulut. Yaitu: 2 pasang

antara, satu pasang mandibulla untuk menggigit mansganya: 1

pasang maksina; satu pasang maksiniped (Cherian dan Sim, 1994)


b. Laba laba tubuhnya terdiri dari dua bagian, yaitu sefalatoraks

(kepala dada) pada bagian anterior dan abdomen pada bagian

posterior. Sefalotoraks adalah penyatuan tubuh bagian sefal atau

8
kuput (Kepala) dan bagian toraks (dada). Pada setalotoraks

terdapat sepasang kolisora (alat sengat), sepasang pedi palpus

(capit) dan enam pasang kaki untuk berjalan. Kalisera dan pendi

palpus merupakan alat tambaha pada mulut. Pada bagian abdomen

laba laba terdiri dari mesosonia dan metosoma. Pada bagian

posterior abdomen terdapat spenerul yang merupakan organ

berbentuk kerucut dan dapat berputar bebas. Didalam spinoret

terdapat banyak spigot yang merupakan lubang pengeluaran

kelenjar beulang halus. Kelenjar benang halus mensekresikan

cairan yang mengandung ekstik. Protein ekstik tersebut akan

mengeras di udara membentuk benang halus yang digunakan

untuk menjebak mangsa (Buwono, 1993).


c. Kelabang/ Lipan
Tubuhnya bulat panjang.Mulutnya terdiri 2 pasang maksika dan

bibir bawah.Pada setiap segmen tubuhnya terdapat 2 pasang kaki

dan 2 pasang spirakel/ Di ploda tidak memiliki cakar beracun

karenanya hewan ini bersifat hervora atau sisi pemakan

organisme.Gerakan hewan ini lambat dengan kaki yang bergerak

seperti gelombang. Bila terganggu hewan ini akan

menggulungkan tubuhnya dan pura pura mati.

d. Kepiting
Kepiting sejati mempunyai 6 pasang kaki; sepasang kaki yang

pertama di modifikasi menjadi sepasang capit dan tidak digunakan

untuk bergerak. Di hampir semua jenis kepiting, keculai beberapa

saja, (misalnya Raninoida), Perutnya terdapat dibawah

cephelothoraks. Bagian mulut kepiting di tutupi oleh

9
matillipedcarapace tidak membentuk sebuah rostrum yang

panjang. Insang kepiting terbentuk dari pelat pelat yang pipih

mirip dengan insang udang, namun dengan struktur yang berbeda

(Wikipedia, 2010)
e. Semut
Semut merupakan jenis serangga dengan jumlah species dan

individual yang sangat besar. Jumlah semut dipermukaan bumi

terdiri 12.000 Species, semut memiliki tubuh yang lebih besar dari

anggota koloni yang lain, Panjangnya sekitar 4,9 Milimeter,

komponen komponen mata berkembang dengan sempurna, dan

memiliki mekanisme terbang dan tidak. Semut jantan ukuran

tubuhnya lebih kecil dari pada ratu berwarna kehitam hitaman

memiliki antenna dan sayap seperti ratu dan komponen

komponen mata telah berkembang sempurna, Semut jantan

jumlahnya lebih banyak dari betina akan tetapi masa hidupnya

singkat, semut jantan hanya di produksi banyak pada saat tertentu

dalam satu tahun, yaitu pada musim kawin dan setelah melakukan

perkawinan dengan semut betina/ ratu, semut jantan biasanya

akan mati (Anomin, 1988).

10
BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

Dari hasil praktikum disimpulkan bahwa Arthorpoda berarti

ruas dan podos yang berarti kaki terdiri atas caput (kepala, toraks

( dada ), dan abdomen (perut) yang bersegmen, maka kami dapat

mengetahui bagian bagian tubuh dsari: semut, udang, lipan, laba

laba dank utu busuk dengan baik dan benar.

11
4.2 Saran

Adapun saran dari praktikan, yaitu agar praktikan lebih teliti

dalam mengamati bagian morfologi serta anatomi dari laba-laba,

kelabang, kutu, udang, dan semut agar tujuan dari praktikum dapat

tercapai serta bahan yang dibawa dalam keadaan segar atau hidup.

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Dasar Teori


Serangga adalah kelompok utama dari hewan beruas ruas

yang bertungkai enam ( tiga pasang ) karena itulah mereka disebut

pula Hexapoda (dari bahasa Yunani yang berarti Berkaki Enam )

serangga termasuk ke dalam kelas insekta yang dibagi lagi menjadi 29

ordo, antara lain diptera (missal lalat), Colooptera (missal kumbang),

Himenoptera (missal semut), lebah, dan tumbuhan) dan memiliki

sayap. Serangga merupakan hewan beruas dengan tingkat adaptasi

12
yang sangat tinggi, ukuran serangga relative kecil dan pertama kali

suskes berkolonisasi di bumi ( Pracaya, 2004).


Salah satu alasan mengapa serangga memiliki

keanekaragaman dan kelimpahan yang sangat tinggi adalah

kemampuan reproduksinya yang tinggi, serangga bereproduksi dalam

jumlah yang sangat besar dan pada beberapa jenis SP bahkan mampu

menghasilkan beberapa generasi dala satu tahun.Kemampuan

serangga yang lainya yang telah di percaya mampu menjaga

eksistensi serangga hingga kini adalah kemampuan terbangnya.

Hewan yang dapat terbang dapat menghindari banyak predator,

menemukan makanan dan pasangan kawin yang menyebar ke habitat

baru jauh lebih cepat di bandingkan hewan lain yang harus bergerak

di atas permukaan tanah (Khairul, 2007).


Ordo Orthoptera (bangsa belalang) sebagian anggotanya di

kenal sebagai [pemakan tumbuhan. Namun ada beberapa diantaranya

yang bertindak sebagai predator pada serangga lain. Anggota dari

ordo ini umumnya memiliki sayap dua pasang.; sayap depan lebih

sempit dari pada sayap belakang dengan vena vena menebal/

mengeras dan disebut tegminan sayap belakang membranus dan

melebar dengan vena vena yang teratur. Pada waktu istirahat sayap

belakang melipat di bawah sayap depan. Alat alat tambahan lain

pada caput antara lain: dua buah (sepasang) mata facet, sepasang

antenna, serta tiga buah mata sederhana (occeli). Dua pasang sayap

serta tiga pasang kaki terdapat pada thorax.Pada segmen (ruas)

pertama abdomen terdapat suatu membrane alat pendengar yang

13
disebut tympanum.Spiralukum yang merupakan alat pernapasan luar

terdapat sepedo, Anus dan genetika luar di jumpai pada ujung

abdomen ada mulutnya bertipe menggigit dan mengunyah yang

memiliki bagian bagian labrum, sepasang mandibular sepasang

maxilla dengan masing masing terdapat palpus matinarinya, dan

labium dengan palpus labialisnya (Jumar, 2000).


Pada umumnya antenna serangga terbagi menjadi tiga/ 3 ruas

utama yaitu: 1. Scape yang melekat pada kepala. 2. Pedisel dan

Flagellum. Bentuk dan ukuran antenna pada setiap tersebut adalah:

Filifroom yaitu bentuknya menyerupai benang dan pada setiap ruas

mempunyai ukuran bentuk sendiri yang sama sama (Yosua, 2000).


Fungsi antenna pada setiap jenis serangga sangat beragam,

namun pada umumnya fungsi utama dari antena tersebut adalah

sebagai alat peraba dan pendcium (Jumar, 2000). Bagian bagian

mulut serangga dilaksifikasikan menjadi dua type yaitu: 1. Mandi

Bulata (Pengunyah) dan haustelata (menghisap) 2. Tipe alat mulut

pengunyah dan 3.Mandible bergerak secara tranversal dari sisi ke sisi

(Subyanto, 2006).
Serangga tersebut biasanya mampu menggigit dan mengunyah

makanannya.Tipe mulut penghisap memiliki bagian bagian dengan

bentuk seperti Probosis yang memanjang atau paruh dan melalui alat

itu makanan cair di hisap.Tipe mulut menggigit yaitu mulut tipe

penggigit di lengkapi dengan rahang atas dan bawah yang sangat

kuat, contohnya mulut belalang dan jangkrik.tipe mulut penusuk,

penghisap mempunyai rahang yang panjang runcing. Contohnya

nyamuk.Mulut penghisap yaitu mulut tipe penusuk.Penghisap di

14
lengkapi dengan alat seperti belali panjang yang dpaat digulung,

contohnya mulut kupu kupu dan mulut penjilat yaitu tipe penjilat di

lengkapi dengan alat untuk menjilat contohnya mulut lebah, madu dan

lalat (Djuhanda, 2005).


Toruks adalah bagian yang menghubungkan antara capung dan

Abdomen pada dasarnya tiap ruas toraks pada serangga dapat dibagi

menjadi tiga bagian yaitu: prothorak bagian depan dari toraks bagian

tengah dari toraks dan sebagai tempat atau dudukan bagai sepasang

tungkai tengah sepasang sayap depan; Methorax: bagian belakang

dari toraks dan sebagai tempat atau dudukan bagi sepasang tungkai

belakang dan sepasang sayap belakang (Levin, 2003).


Ciri ciri umum dari antropoda antara lain mempunyai

anggota tubuh yang beruas, tubuhnya bilateral simetris terdiri atas

sejumlah ruas ruas, tubuh di bungkus oleh zat kitin sehingga

merupakan rangka luar, biasanya rua s- ruas terdapat mudah di

gerakkan, system berupa system saraf tangga tali, coelom pada hewan

dewasa adalah kecil dan merupakan satu serangga berisi darah dan

disebut haemocoel, klasifikasi antropoda terdiri dari kelas crastao,

contoh: udang, klas chilopada contoh kelabang,: klas insect,

contohnya belalang (Austin, 2013).


Arthropoda bernapas dengan insang, trakea, atau paru paru

buku, sisa metabolism berupa cairan di keluarkan oleh organ eksresi

yang disebut saluran/ tabula malpiahi, kelenjar eksreasi, atay

keduanya.Sistem sirkulasi arthropoda bersifat terbuka.Sirkulasi terdiri

dari jantung, pembuluh darah pendek, dan ruang di sekitar organ

15
tubuh yang disebut sinas atau hemosol darah artropoda disebut

hemolimfa (Dall, 2012).


Cara hidup dan habitat Arthropoda sangat beragam, ada yang

hidup bebas, parasite, komensal dan simbiotik. Dilingkungan kita,

sering di jumpai kelompok hewan ini, misalnya: nyamuk. Lalat,

semut, kupu kupu, capung, belalang dn lebah. Habitat penyebaran

Arthropoda sangat luas ada yang dilaut, perairan tawar, gurun pasir,

dan padang rumput. Sistem reproduksi Arthropoda umumnya terjadi

secara seksual.Namun ada juga yang secara individu baru tanpa

melalui fertilisasi (Pembuahan).Individu yang dihasilkan bersifat

steril.Organ reproduksi jantung dan betina pada Arthropoda terpisah,

masing masing menghasilkan gamet pada individu yang berbeda

sehingga bersifat diosul (berumah dua).Hasil Fertilisasi berupa telur

(Mhyers, 2008).

16
BAB II

METODE KERJA

2.1 Tujuan Praktikum


Mengenal tubuh serangga secara umum dan bagian

bagiannya
2.2 Objek yang harus disiapkan
1. Belalang 5. Lebah
2. Kecoak 6. Nyamuk
3. Capung 7. Kumbang
4. Lalat 8. Kupu- Kupu
2.3 Alat dan Bahan
1. Kloroform 5. Pinset
2. Alkohol 80% 6. Cawan Petri
3. Botol Koleksi 7. Mikroskop
4. Kapas

2.4 Prosedur Kerja


Ambil serangga yang telah dikoleksi (mati) dan amati

langsung bagian bagian tubuhnya dengan mikroskop dan gambarkan

serta beri keterangan.

BAB III

17
HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil

18
3.2 Pembahasan
1. Belalang (Valanga Nigri Cornis)

19
Morfologi Tubuh serangga dewasa dapat di bedakan

menjadi tiga bagian utama, sementara bentuk pendewasa biasanya

menyerupai moyangnya, hewan lunak beruas mirip cacing.Ketiga

bagian tubuh serangga dewasa adalah kepala (Caput), dada (tbrat)

dan perut (abdomen).Caput merupakan sebuah kontruksi yang

padat dank eras yhang terdapat beberapa struktur yang menurut

teori evolusi caput terdiri dari empat ruas yang mengalami

penyatuan.Firax, terdiri dari tiga ruas yang jelas terlihat sedangkan

abdomen terdiri dari 9 ruas.Antenna terdapat dua berupa alat

tambahan yang berfungsi sebagai alat sensorik.Belalang memiliki

kepala. Bagian bagian yaitu Occollus merpakan belalang

sederhana yang bertugas mendeteksi perbedaan benda berdasarkan

intensitas cahaya. Compound eye merupakan mata

majemuk.Sbuah mata yang terdiri titik titik mata.Antena

merupakan sungut beruas ruas di bagian kepala di bagian atas

mulut.Terdiri dari fungsi fungsi seperti sensor menyentuh,

memlalui dan kadang di gunakan untuk sedikit mendengar.Gena

bagian kepala dibawah mata majemuk dan mulut.Belalang tidak

mempunyai telinga.
Sistem reproduksi pada saat berproduksi belalang jantan

akan meletakkan sperma pada vagina belalang betina. Sperma di

telakkan melalui bantuan aedeagus.Sperma di letakkan pada

ovipositor betina. Sperma akan masuk jalur lewat jalan yang

disebut Micropyles dan memiliki system pencernaan terdiri dari

20
mulut. Kerongkongan, tembok, lambung, kelenjar usus besar,

rectum dan anus.


a. Klasifikasi
Adapun klasifikasi pada belalang adalah sebagai berikut:
a) Kingdom : Animaia
b) Filum : Artropoda
c) Kelas : Insectra
d) Ordo : Caelifora
e) Famili : Frydactyliodea
f) Grenus : Valangga
g) Spesies : Valangga Nigri Cornis

2. Kecoak (Peiplaneta Orientalis)


Morfologi kecoak memiliki tubuh yang berbentuk bulat

telur dan pipih dorsovontal (gepeng) kepala agak tersembunyi di

lengkapi sepasang antenna panjang yang berbentuk filifrom yang

bersegmen dan mulut tipe mengunyah (Choving). Bagian dada

terdapat 3 kaki dan 2 pasng sayap, bagian luar table dan bagian

dalam membentuk membrane, catut melengkung ke ventral caudal

dibawah sehingga mulut menonjol di antara dasar kaki pertama.

Biasanya bersayap dua pasang jenis Blatta Orientalis betina

memiliki sayap yang lebih pendek dari pada jantan ( Tidak

menutupi Abdomen). Kaki disesuaikan untuk berlari.


Kecoak memiliki hati, tetapi lambung hanya merupakan

pembesaran dari usus.Pada usus terdapat katup katub

spiralis.Kecoak memiliki caput (kepala) terdapat mulut ada

sepasang antenna mayomuk, dan terdapat antenna di kepalanya,

kecoak memiliki lambung, usus dan anus. Kecoak akan

mengandung telur telurnya sampai telur telurnya menetas.

Apabila kecoak merasakan gangguan pada certi maka kaki-

kakinya akan bergerak lari sebelum otak menerima tanda atau

21
sinyal. Dan kecoak melakukan system pencernaan pada dasarnya

meliputi usus depan, usus tengah, susu belakang. System

pernapasan pada kecoak tersebar diseluruh tubuh dan diatur

sepanjang tubuh. Kecoak dapat reproduksi dengan cara bertelur

tanpa kawin, kecoak mula mula mematangkan telur (Cosit)

dalam ovariumnya sebelum kawin. Telur bervolusi dan

berkembang dalam ovarium ketika siap untuk evulusi ootheca

yang menutupi telur seringnya sangat tipis.


Habitat kecoak adalah ditempat tempat kotor dan kecoa

lebih suka hidup di daerah tropis. Adapun klasifikasi pada kecoak

adalah sebagai berikut:


a. Klasifikasi
a) Kingdom : Animalia
b) Filum : Arthropoda
c) Kelas : Insectra
d) Ordo : Blattodoa
e) Famili : Balatthellidae
f) Genas : Peipianeta
g) Species : Peiplaneta
3. Capung ( Sympetrum Internum):
Capung termasuk dalam ordo adonata.Capung dewasa

bersifat sebagai predator.Capung biasanya memakan serangga

yang berukuran lebih kecil seperti lalat, wereng dan

ngrengat.Habitat capung jarang berada jauh jauh dari air, yakni

tempat mereka bertelur.Capung menyebar luas di hutan- hutan,

kebun, sawah, sungai, danau hingga pekarangan rumah.Capung

biasanya terbang lemah jarang menjelajah sampau jauh.

Berkembang biak dengan mengalami metamorphosis sebagian,

telur telur biasanya diletakkan pada tanaman air. Nimfa Capung

disebut Naiad yang hidup di dalam air dan bernafas menggunakan

22
insang.Nimfa capung ini memakan ikan ikan kecil atau

kecebong. Nimfa kemudian akan berubah menjadi capung dewasa

capung selalu melakukan reproduksi di udara.


Adapun klasifikasi pada capung adalah sebagai berikut:
a. Klasifikasi
a) Kingdom : Animalia
b) Filum : Insecta
c) Ordo : Adonata
d) Family : Epiprocta
e) Ganus : Anisoprocta
f) Species : Anicopctra
4. Kumbang (Orycos Rhynocerosi)
Kumbang termasuk serangga dalam ordo coleopteran yang

berarti memiliki sayap yang terselubung.Serangga dalam ordo ini

dikenal tidak dilihat dalam terbang. Mereka terbang menggunakan

sayap belakag, sedangkan sayap depan digunakan untuk

mendorong tubuh yang berat. Sayap depan kumbang disebut

elystra. Sayap ini keras dan kaku.Sayap belakang merupakan

sayap membrane yang transparan.Kumbang memiliki ciri khusus

yang sangat terlihat, yaitu bagian tanduknya yang

menonjol.Kumbang yang bertanduk adalah kumbang kumbang

jantan.Habitatnya pada ujung pohon kelapa (daun) kumbang ini

menyebabkan gejala segitiga pada sekumpulan daun kelapa.


Berkembang biak: mengalami metamorphosis sempurna,

Telur telur yang dihasilkan di letakkan pada pangkal batang

kelapa setelah cukup waktu bagi Marva untuk berkembang, larva

akan menggali tanah tempat untuk kepompong,dst.


Larva tersebut kemudian mereka berubah menjadi

kepomong.Kepompong yang telah bermetamorfosis sempurna

ditandai dengan terlihatnya bagian bagian tungkainya, tanduk,

23
alat mulut, mata dan bagian bagian lainya seperti yang terdapat

pada kumbang dewasa.


Adapun klasifikasi pada kumbang adalah sebagai berikut:
a. Klasifikasi
a) Kindom : Animalia
b) Filum : Arthropoda
c) Kelas : Insecta
d) Ordo : Coledptera
e) Family : Arciddae
f) Genus : Valanga
g) Spesies : Valanga
5. Kupu Kupu (papilo Crephontes)

Dalam klasifikasi kupu kupu termasuk ordo Lepidoptora.

Kupu kupu adalah serangga yang aktif siang hari ( Di Unal).

Makanan kupu kupu adalah nectar bunga.Alat mulut kupu

kupu berbentuk seperti sedotan yang tergulung disebut proboscis.

Berdasarkan familynya, kupu kupu terdiri banyak family, yakni

sebagai berikut: Nymphalidae; Lysaenidaer dan papilionidae,

Habitatnya: Kupu kupu banyak ditemukan hinggap di tanaman

yang memiliki bunga. Selain itu kupu kupu juga banyak

ditemukan di semak dan pepohonan, berkembang biak dengan

cara metamorphosis sempurna.

Adapun klasifikasi pada kupu kupu adalah sebagai

berikut:

a. Klasifikasi
a) Kingdom : Animalia
b) Filmu : Arthropoda
c) Kelas : Insocta
d) Ordo : Lapidotera
e) Family : Nymplalidae
f) Genus : Hidripomna bolina linmatus
g) Species : Hiyphdimas Bolina
6. Lalat (Musca Domestical)

24
Serangga ini sering disebut dengan nama lalat rumah.

Termasuk dalam ordo diptera, yang artinya memiliki 2 sayap

(sepasang sayap) serangga ini hanya memiliki satu pasang sayap

yang terlihat. Yaitu sayap depan yang biasa digunakan untuk

terbang. Sementara sayap belakang termodifikasi menjadi

berukuran kecil yang letaknya tepat di belakang sayap depan dan

disebut halter yang berfungsi untuk menjaga keseimbangan tubuh

lalat saat terbang. Lalat tidak menggigit tapi menularkan penyakit

melalui makanan, nama penyakit yang disebabkan lembap dan

tempat tempat yang kotor. Berkembang biakan berlangsung

secara metamorphosis sempurna.Lalat betina biasanya meletakkan

telur dalam kotoran ataupun sampah.Telur menetas menjadi larva

yang berbentuk seperti korma. Larva larvanya tersebut biasanya

disebut belatung belatung kepompong lalat dewasa yang siap

berkembang biak kembali (Yuke, 2008).

7. Nyamuk Malaria ( Anopholes SP)


Berdasarkan klasifikasinya, nyamuk termasuk dalam ordo

diptera nyamuk bersifat parasite karena merupakan pembawah

serangga pembawa penyakit Anopheles SP adalah Malaria hanya

nyamuk nyamuk betina yang menghisap darah.Sedangkan

nyamuk jantan hanya menghisap caiaran yang dihasilkan

tumbuhan. Habitatnya: Nyamuk banyak ditemukan disetiap

tempat. Biasanya ditempat tempat yang dengan genangan

air.Nyamuk mengalami metamorphosis sempurna.Telur telur

25
yang di letakkan nyamuk betina mentas menjadi larva yang hidup

di air. Larva larva nyamuk di kenal sebagai gentik nyamuk.

Jentik akan berkembang menjadi kepompong menjadi nyamuk

dewasa yang siap berkembang kembali (Yuke, 2008).

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1. Kesimpulan
Dalam pembahasan diatas kami dapat disimpulkan bahwa:
1) Serangga dibedakan menjadi 2 yaitu insect memiliki tubuh beruas

ruas dan berkaki enam


2) Masing masing serangga memiliki ciri khas dan kelebihan

masing masing.
3) Bagian utama pada serangga hanya da 3 yaitu kepala, dada dan

perut.

26
4) Kami dapat mengetahui ciri ciri dari serangga itu sendiri dengan

benar dan baik.

4.2. Saran
Sebaiknnya dalam praktikan kali ini agar lebih detail

menjelaskan tentang morfologi serangga, karna saya rasa terlalu

singkat penjelasannya sehingga praktikan kurang dapat memahami

materi

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Dasar Teori


Serangga adalah kelompok hewan yang paling sukses

sekarang meskipun mereka berukuran kecil, maka telah menghuni

setiap jenis habitat dan jumlah mereka lebih banyak (baik dalam

jumlah (Species Maupun Jumlah Individual) dari pada jumlah semua

species hewan lain bersama sama. Sebagian besar dari kesukesan

mereka ini disebabkan evolusi sayap mereka dan mekanisme makan

berkisar dari bagian mulut untuk menggigit seperti terlihat pada

belalang sampai ke bagian- bagian mulut penghisap yang

memungkinkannya untuk memakan getah tanaman dan darah dari

sejumlah hewan hewan (Djuhanda, 2002).

27
Serangga memiliki daya merusak yang terdiri berbagai macam

cara, yaitu: menghisap; menggigit; mengorek, dan merusak titik

tumbuh. Serangga juga terbagi dalam beberapa yang mana masing

masing ordo memiliki ciri khas yang berbeda satu sama lain yang

secara sederhana dapat digunakan untuk mengenai atau menentukan

kelompok serangga tersebut. Identifikasi serangga dilakukan untuk

mengetahui jenis serangga dalam sebuah ekosistem (Dinarwika,

2014).
Beberapa jenis serangga juga berguna bagi kehidupan manusia

seperti: lebah madu, ulat sutra, kutu lak, serangga penyerbuk,

serangga perusak tanaman, pemakan detritas dan sampah bahkan

sebagai makanan bagi makhluk lain termasuk manusia. Tetapi sehari

hari kita mengenal serangga dari aspek merugikan kehidupan

manusia karena banyak diantaranya menjadi hama perusak dan

pemakan tanaman pertama yang membawa (Vektor) bagi berbagai

penyakit seperti malaria dan demam berdarah . Walaupun demikian

serangga perusak kurang dari 1% dari semua jenis serangga

(Romoser, 2009).
Ordo Othopetera termasuk herbivore, namun ada beberapa

spesies sebagai predator, mulut dari ordo uni adalah tipe pengunyah,

Ciri khas yang dapat dijumpai yaitu sayap depan lebih keras dari

sayap belakang. Beberapa family yang penting dan banyak dijumpai

adalah tettighimidao, Arcrididae, Grilidae dan lain lain ( Bungguido,

2009).
Pada kepala ditemukan sepasang antenna yang sipenya yang

bermacam macam seperti, Filiform, moniliform, setaceous, clavato,

28
capitato, dan serate.Semua serangga mempunyai sepasang antenna

umumnya sebagai, alat perasa dan alat pencium dan perasa. Pada

serangga yang lain fungsinya: Mandu Jalan, mendeteksi Bahaya.

Mengetahui tempat sumber makanannya bagian mulut serangga

susunannya tipe mulut serangga antara lain: mengunyah, memotong/

menjilat, menusuk/ menghisap menyedot dan mengunyah/ menghisap

dan metomorfosis sempurna dan tidak sempurna (Sumangun, 2000).


Dada (Thorat) merupakan bagian tengah dari tubuh serangga

yang berfungsi untuk menggerak dan pada bagian dada pula tempat

melekatnya kaki dan sayap. Thorax tersusun atas tiga segmen, yang

tidap segmennya terdapat sepasang tungkai untuk berjalan dan

berpegangan. Dua pasang sayap terdapat pada Mezonarat dan

metathorat yaitu bagian kedua dan ketiga dari segmen dada.Pada

beberapa jenis kupu kupu seyap belakang mempunyai terurus

(Ekor) (Purnomo, 2010).


Pada kepala ditemukan sepasang antenna yang tipenya

bermacam macam seperti, filiform, moniliform, setaeous, clavate,

capitate, dan serute. Fungsi antenna umumnya sebagai, alat perasa

dan alat pencium pada serangga yang lain fungsinya: memadu jalan,

mendeketksi bahaya, mengetahui tempat sumber makanan/ mangsa,

menemui betinanya, alat pendengar, untuk komunikasi. Bagian mulut

serangga susunannya bermacam macam sesuai dengan tipe

makanannya. Beberapa tipe mulut serangga antara lain: ( Hewing

Type, Catting Sphonging type, sphonging type, pekking secking

29
type, sphoning type, type dan chewing lapping type) ( Gaungker,

2006)
Hama adalah hewan pengganggu tanaman yang secara fisik

masih dapat dilihat denga secara kasat mata tanpa bantuan mikroskop

dan terdapat di lingkungan tanaman yang dapat menyebabkan

kerusakan tanaman secara kualitas/ kuantitas sehingga merugi

ekonomis. Segala serangga yang diakibatkan oleh serangga hama

khususnya morfologi alat mulut serangga hama. Dengan tipe alat

mulut tertentu (Agus dan Enceng, 2003).


Orthoptera berasal dari bahasa Yunani Orthos yang berarti

lurus dan phetrom yang berarti sayap. Sebagian anggotanya dikenal

sebagai pemakan tumbuhan. Namun ada beberapa diantaranya

bertindak sebagai predator pada serangga lain. Anggota dari ordo ini

memiliki sayap 2 pasang. Sayap serangga didepan lebih sempit dari

pada sayap belakang dengan pena pena mengerus dan disebut

tegmina.Sayap belakang membrane dan melebar dengan kena kena

yang teratur.Tipe alat mulut menggigit dan mengunyah yang terdiri

dari labrum, sepasang mandibular, sepasang matilla dengan masing

masing terdapat palpus Maxillaris dengan labium dengan palpus

labialisnya.Mempunyai tipe tipe tungkai saltatorial yang

mempunyai temur yang besar yang digunakan untuk

meloncat.Metamorfosis sederhana dengan perkembangan melalui 3

hal yaitu telur Nimfa dewasa (imago). Bentuk Nimfa dan dewasa

terutama di bendahkan pada bentuk dan ukuran sayap serta ukuran

tubuhnya ( Rioardi, 2009).

30
Ordo Orthoptora (Bangsa belalang) sebagian anggotanya

dikenal sebagai permukaan tumbuhan namun ada beberapa

diantaranya bertindak sebaghai predator pada serangga lain. Anggota

dari ordo ini umumnya memiliki 2 sayap pasang. Sayap depan lebih

sempit dari pada sayap di berikan dengan vena vena menebal dan

disebut tegimina. Alat alat tambahan lain caput antara lain: 2 buah

mati; sapasang antranasc serta tiga buah mata sederhana: 1 pasang

sayap serta 2 pasang kaki terdapat pada taraf. Pada segmen pertama

abdomen terdapat suatu membrane alat pendengar yang disebut

lympanum.Spirakulum yang merupakan lalat pernapasan luar terdapat

pada ujung abdomen.Ada mulut yang bertipe menggigit dan

mengunyah yang memiliki bagian bagian labrum. Sepasang

madidula matila dengan masing terdapat palpus makilarisnya dan

labaiarisnya (Jumar, 2000).

31
BAB II

METODE

2.1. Tujuan Praktikum


Adapun tujuan praktikum adalah sebagai berikut:
- Mengenal bentuk kepala dan bagian bagiannya
- Membandingkan tipe antara beberapa kelompok serangga
- Membandingkan tgipe mulut beberapa kelompok serangga

2.2 Objek yang harus disimpan


1. Belalang 5. Nyamuk
2. Kecoak 6. Kumbang
3. Lalat 7. Kupu kupu
4. Lebah 8. dll
2.3 Alat dan bahan yang disiapkan
1) Kloroform 5). Pinset
2) Alkohol 80% 6). Cawan Petridise
3) Botol Koleksi 7). Mikroskop
4) Kapas
5)
2.2. Cara Kerja
Adapun teknik/ cara kerja adalah sebagai berikut:
1) Postikan Alat dan bahan dalam keadaan sesuai dengan SOP.
2) Ambil serangga yang telah dikoleksi (mati) dan amati langsung

bagian bagian pada kepala, tipe mulut/ antenna dengan

mikroskop dan gambaran serta beri keterangan.

32
BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil

33
Adapun hasil yang diperoleh dan diamati adalah sebagai

berikut:

3.2 Pembahasan
Dari kegiatan praktikum yang dilakukan maka kami

mengetahui morfologi serangga secara umum. Serangga memiliki tiga

bagian struktur, yaitu Caputt (kepala), thorat (dada) dan abdomen

( Perut). Pada bagian struktur memiliki fungsi yang berbeda beda.

34
Bagian caput adalah bagian terdepan yang ada pada tubuh

serangga.Bagian ini biasanya terdapat mata, alat pengunyah,

antenna.Pada serangga terdapat 2 jenis yaitu mata tunggal dan mata

majemuk.Mata tunggal dan antenna merupakan 2 organ yang

berfungsi sebagai penerima pasangan.Selain itu penerima antena juga

berfungsi sebagai alat pencium.Alat mulut dari serangga terdiri atas

bibir atas, gerakan pertama, gerakan ke2 bibir bawah dan lidah. Ada

beebrapa tipe alat mulut diantaranya: type mulut pengunyah,

penghisap dan lain lain.


Bagian torax merupakan bagian yang berada diantara caput

dan abdomen (tengah) thorax memiliki tiga ruas yaitu protukma

masothorax dan meta thorax, pada bagian torax memiliki sepasang

tungkaui sedangkan pada bagian moso thorax dan mesa thorax

masing masing memiliki sayap. Sayap dapat diklasifikasikan

menjadi beberapa kepemilikan sayap, yaitu kempok serangga

bersayap ( Ptherygota/ dan serangga dan tidak bersayap (aptery gota).

Dan permukaan atas dan bawah sayap terbuat dari bahan kitin tipis.
Siklus metamorphosis serangga secara sempurna di mulai dari:

telur larva- pupa- image sedangkan siklus metamor[phosis tidak

sempurna dimulai dari: telur- nimfa- imago. Tiap ordo pada serangga

ada yang mengalami secara sempurna da nada pula yang mengalami

secara tidak sempurna.Fase morfosesis yang dialami kupu kupu

adalah tipe mulut menghisap. Kupu kupu dapat tumbuh

berkembang di tempat yang banyak terdapat bunga kumbang

memiliki tipe mulut yang pengunyah daun belalang juga tipe mulut

35
pengunyah, sayap yang dimiliki belalang sayap depanya lebih keras di

bandingkan dengan sayap bagian belakang, lebah memiliki tipe mulut

penghisap dan penusuk.


Capung memiliki tipe mulut pengunyah. Pada umumnya

termasuk ke dalam karnivora yang memakan serangga kecil bahkan

yang termasuk kedalam ordo yang sama seperti capung bersifat

kanibal atau suka memakan sesame jenis. Secara kasat mata orang

tidak dapat membedakan antara lebah dan tawon berbeda, meski

mereka berbentuk sama. Lebah dan tawon memiliki 3 bagian struktur

tubuh yaitu: (Kepala Thorak Abdomen). Uniknya dari kedua

hewan ini adalah terletak pada jarak thorak dan abdomen thorak dan

abdomen seperti memiliki yang kecil sehingga terlihat terpisah

ternyata tidak terpisah.Kedua hewan ini pun memiliki sepasang

antena di kepalanya.
Belalang banyak orang menyebut dengan cengcorang memiliki

tubuh yang cukup panjang.Belalang ini memiliki tiga pasang kaki.

Kaki yang depan terlihat seperti orang yang sedang menyembah.

Belalang ini memiliki tipe mulut pengunyah dan memiliki sayap dan

antena.
Kumbang memiliki tipe maut pengunyah dan memiliki sayap

dan antenna.Kumbang memiliki tiga bagian struktur mulai dari

kepala, thorakx dan abdomen.Sayap kumbang sangat indah.


Lalat buah hampir sama seperti lalat rumah, warnanya yang

dimiliki lalat buah lebih menyala dibandingkan lalat rumah. Lalat

buah memiliki dua pasang sayap. Lalat buaah selain itu merugikan

para petani mereka juga merugikan kesehatan manusia, lalat buah

36
yang hinggap pada buah bila termakan oleh manusia maka akan

terpengaruh bagi pemakan tersebut dalam alat pencernaan.

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang diambil adalah:
1. Kami dapat mengenal dan mengetahui tipe mulut dan antena dari

serangga serangga tersebut.


2. Kami dapat membedakan serangga yang menguntungkan bagi

manusia dan tidak.


3. Kami dapat mengetahui bentuk atau ciri khas dari mulut dan

antena pada serangga.

37
4.1 Saran

Sebaiknya pelaksana praktikum sebaiknyapraktikan

mendengarkan dengan lebih serius pengarahan dari dosen pengampu

atau asistennya karna itu semua adalah ilmu yang sangat penting

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Dasar Teori


Secara Morfologi, tubuh serangga dewasa dapat dibedakan

menjadi tiga bagian utama, sementara bentuk pada dewasa biasanya

menyerupai, moyangnya, hewan lunak beruas ruas. Ketiga bagian

tubuh serangga dewasa adalah: kepala (Caput), dada (thorax), dan

perut ( Abdomen). Peran serangga yang bermanfaat bagi kehidupan

manusia, diantarannya sebagai organisme pembusuk dan pengurai

termasuk pengurai limbah, sebagai objek statika dan wisata seperti

kupu-kupu, kumbang yang berwarna warni, bermanfaat pada prosdes

penyerbukan (Nable, 2002).

38
Thoraks adalah bagian yang menghubungkan antara caput dan

abdomen pada dasarnya tiap ruas thoraks pada serangga dapat di bagi

menjadi tiga bagian yaitu:


a. Protharaks : Bagian depan dari thoraks dan sebagai tempat

atau dudukan bagi sepasang tungkai depan.


b. Mesothorax : Bagian tengah dari thoraksdan sebagai tempat

atau dudukan bagi sepasang tungkai tengah dan

sepotong sayap depan.


c. Metathorax : Bagian belakang dari thoraks dan sebagai tempat

atau dudukan bagi sepasang tungkai belakang dan

sepasang sayap belakang (Pracaya, 2004).

Abdomen serangga merupakan bagian tubuh yang membuat

alat pencernaan, ekskresi, dan reproduksi.Abdomen serangga terdiri

dari beberapa ruas, rata rata 9-10 ruas.Bagian dasar dan vertical

mengalami sklerotisasi sedangkan bagian yang menghubungkannya

berupa membrane.Bagian dorsal yang mengalami seklerodisasi

sedangkan bagian yang ventral disebut sternit, dan bagian ventral

berupa membrane disebut Pleura.Perkembangan evolusi menuju

kepengurangan banyaknya ruas abdomen.Serangga betina dewasa

yang tergolong apterygota, seperti thysanura, memiliki ovipositor

yang prinitife dimana bentuknya terdiri dari dua pasang embelan yang

terdapat pada bagian bawah ruas abdomen ke delapan dan

kesembilan.Beberapa species serangga dapat memanfaatkan

abdomennya yang menyerupai teleskop sewaktu meletakkan telur

telurnya dalam tempatnya (Jumar, 2000).

39
Sistematika belalang kayu ( valanga Nigricronis) yaitu kindim:

Animalia, Filum: Arthoropoda, Class: Insecta, Order: Orthopterm,

Family: Acridoidea, Genus: Valanga, Species: Valanga nigri cornis.

Morfologi belalang kayu ( Valanga Nigri Cronis) ( bangsa Belalang),

dikenal sebagai pemakan tumbuhan, namun ada beebrapa diantaranya

yang bertindak sebagai predator pada serangga lain. Anggota dari

ordo ini umumnya memiliki 2 sayap depan lebih sempit daripada

sayap belakang dengan vena vena menebal/ mengeras dan disebut

tegmina, sayap belakang membranus dan disebut vena vena yang

teratur. Pada waktu istirahat sayap belakang melipat di bawah sayap

depan. Alat alat tambahan lain pada Caput antara lain: dua buah

(sepasang) mata facet, sepasang antenna, serta tiga buah mata

sederhana (occeli). 2 pasang sayap serta 3 pasang kaki terdapat pada

thorax.Pada segmen (ruas) pertama abdomen terdapat suatu

membrane alat pendengar yang disebut tympanum.Spiralukum yang

yang merupakan alat pernapasan luar terdapat pada tiap tiap segmen

abdomen maupun thorac.Anus dan alat genetalia bertipe penggigit

dan pengunyah yang memiliki bagian kebrum, sepasang mandibular,

sepasang maxilla dengan masing masing terdapat pilpus

maxilarisnya, dan labium dengan palpus labialisnya (Jumar, 2000).

Toraks adalah bagian yang menghubungkan antara caput dan

abdomen pada dasarnya tiap ruas toraks pada serangga dapat dibagi

menjadi tiga bagian, yaitu: Prothoraxs bagian depan dari thorax dan

sebagai tempat atau dudukan belakang sepasang tungkai tengah dan

40
sepasang sayap depan. Metathorax: bagian belakang dari thorax dan

sebagai tempat atau dudukan bagi sepasang tungkai daerah dan

sepasang sayap belakang. Thoraks juga merupakan daerah lokowotor

pada serangga dewasa karena pada toraks terdapat 3 pasang kaki dan

2/1 pasang sayap,.Thoraks bagian corsal disebut notum (Riardi,

2009).

Ordo otopthera termasuk herbivore, namun ada beberapa

spesies sebagai predators, mulut dari ordo ini adalah tipe pengunyah

Ciri khas yang dapat dijumpai yaitu sayap depan lebih keras dari

sayap belakang. Orthoptera kebanyakan hanya bernyanyi pada malam

hari. Beberapa family yang penting dan banyak di jumpai adalah

tettiginnidae, Acrididae, Grilydidak (Bungguide, 2009).

Ordo Coleoptera merupakan bangsa kumbang beberapa jenis

kumbang ada yang bertindak sebagai hama tanaman da nada juga

sebagai predator (pemangsa) bagi serangga lain, sayap belakang

membrane dan jika sedang istirahat melipat di bawah sayap depan

(Djuhanda, 2000).

Jangkrik adalah serangga yang berkombat dekat dengan

belalang, memiliki tubuh rata dan antena panjang.Jangkrik adalah

omnivore, yang dikenal dengan suarannya yang hanya dihasilkan oleh

jangkrik gantung.Suara ini di gunakan untuk menarik betina dan

menolak jantan lainnya.Suara jangkri ini semakin keras dengan

naiknya suhu sekitar jangkrik telah di pelihara sejak lama, dan di Asia

dianggap sebagai pembawa keberuntungan (Agus, 2003).

41
Kecoa adalah serangga dengan bentuk tubuh oval, pipih

dorsal-vental.Kepalanya tersembunyi di bawah pronotum, dilengkapi

dengan sepasang mata majemuk dan satu mata tunggal, antena

panjang, sayap 2 pasang, dan tgiga pasang kaki.Pronotum dan sayap

licin, tidak berambut dan tidak bersisik, berwarna coklat sampai

coklat tua. Kecoa memiliki 3 bagian tubuh utama yaitu: kepala

(caput), thorax (dada), abdomen (perut). Pada segmen thorax terdapat

3 pasang kaki dengan tipe alat kaki ini berfungsi untuk berlari tipe

alat mulut kecoa adalah menggigit dan mengunyah (Wibawanti,

2011).

Mematoda Entomo pathogen hanya menginfeksi

serangga.Mereka menginfeksi berbagai serangga tanah, larva

epidoptera, kumbang dan lalat. Serta jangkrik dewasa dan belalang,

Genera yang paling sering di pelajari adalah yang berguna dalam

pengendalian hayati serangga hama, yaitu stoinemematidoe dan

heterohabditidae (Zahroin, 2010).

Sistem Organ insect serangga bermanfaatnya berupa trakea

berspirakel yang terletak di kanan dan kiri pada tiap ruas, sebagauin

larva bermanfaat dengan insang trakea pada bagian perutnya. Sistem

pencernaaan padaq beberapa jenis serangga terjadi dimulut,

kerongkongan, lambung depan lambung otot, lambung kelenjar, usus

dan anus (dubur). Makanan dicerna secara mekanis dilambung otot

dan secara kimiawi di lambung kolenser. Sistem peredaran darahnya

adalah terbuka ( Lakunari), tidak mempunyai pembuluh balik ( vena).

42
Darah tak mengandung Hb sehingga tidak mengangkut oksigen atau

karbondioksida tetapi hanya berfungsi mengangkut makanan. Sistem

saraf disebut tangga tali dengan penerima rangsangan berupa: a. mata

fapet (majemuk). B. antena .c. alat pembuat suara dan alat pendengar,

d. alat yang menimbulkan cahaya. System ekskreasi mengeluarkan zat

sisa melalui pembuluh Malpighi. Reproduksi kadang kadang

mengalami parthenogenesis ialah perkembangan embrio tanpa

dibuahi oleh Spermatozoid, missal lebah dan sedangkan Paedo

genesis ilah partengenesrs yang berlangsung di tubuh larva, missal:

Diptemi (Uhan, 2005).

BAB II

METODE

2.1 Tujuan Praktikum


Adapun tujuan praktikum adalah sebagai berikut:
Mengenal dan membandingkan thoraks, bentuk kaki pada beberapa

kelompok serangga.
2.2 Objek yang harus disiapkan
Adapun objek yang harus disiapkan adalah sebagai berikut:
1) Belalang 5. Anjing Tanah
2) Kecoak 6. Kumbang
3) Belalang Sembah 7. Kupu kupu
4) Jangkrik 8. Lebah

2.3 Alat dan Bahan


Adapun alas dan bahan yang digunakan adalah sebagai

berikut:
a. Alat b. Bahan
1. Botol Koleksi 1. Kloroform
2. Cawan Petri 2. Alkohol 80%
3. Mikroskop 3. Kapas
4. Pinset

43
2.4 Cara kerja
Ambil serangga yang telah dikoleksi (mati) dan amati

langsung bagian bagian pada dada dan kaki dengan mikroskop dan

gambar serta beri keterangan.

BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil
Adapun hasil yang telah di peroleh dan diamati, adalah sebagai

berikut:

44
45
3.1 Pembahasan
Belalang (Orthoptera) sembah penggolongan serangga

metamorphose sederhana dengan perkembangan melalui 3 stadia yaitu

Telur Nimfa Dewasa Imago. Bentuk uninfa deasa terutama

46
dibedakan pada bentuk dan ukuran sayap serangga ini berkembang

dengan cara paurometabola dengan Lie alat mulut menggigit,

pengunyah, serangga ini juga termasuk dalam serangga predator yang

mana mangsanya dari serangga ini yaitu walang sangit. Pada siklus

hidupnya telur diletakkan pada tanaman dalam semacam bungkus

khusus. Bungkus di keluarkan dari ekor betina dalam bentuk

campuran telur dan cairan khusus yang kemudian menjadi kering

dank eras.Telur di lindungi dalam bungkus itu hingga menetas masing

masing bungkus dapat berisi 200 telur. Nimfa keluar keluar dari

bungkus telur secara beruntun dari lubang yang sama. Nimfa keluar

dari bungkus telur secara berurutan dari lubang yang sama. Nimfa

keluar dari bungkus dan kelihatan seperti dewasa kecuali ukurannya

yang lebih kecil dan sayap yang belum sempurna.Nimfa berganti kulit

beberapa kali pada waktu kawin, biasanya betina dewasa memakan

guntang dari kepalanya kemudian betina mengeluarkan bungkus telur.


a. Klasifikasi:
a) Pylum = Arthopoda
b) filum: mandibulata
c) Kelas: insect
d) Phaygoto
e) Sub Reks : mandibulata
a) Kelas : Insect
b) S.kelas : Ortytoptem
c) Famyli : Mantidae
d) Gunes : Hictrodula
e) Species : Hierodula Vitea
Kumbang ( Manocikus Sexmaxalutur) sesuai dengan hasil

pengamatan serangga dengan tipe Ordo Coleopteran yakni kumbang,

serangga ini berkembang dengan holometabola dengan tipe alat mulut

menggigit, mengunyah, serangga sering disebut juga sebagai serangga

47
predator, mangsa dari serangga ini yaitu kutu loncat. Siklus hidup

serangga inilah yaitu setelah keluar dari telur, larva sangat aktif,

mencari mangsa seperti ulat dan serangga lain pada tanah dan

tanaman, klasifikasi:
a) Kindom : Animalia
b) Phyllum : Arthropoda
c) Keks : Insecta
d) Ordo : Coculdopdoe
e) Famili : Monochilius
f) Granus : Monochillus; Spesies: Scymoculatus
Dada terdiri dari tiga segmen atau ruas yang terlihat jelas,

yaitu dari depan prothoraks, mesothoraks, dan metathoraks dan pada

setiap segmen terdapat sepasang kaki, sayapnya terdapat mesothoraks

dan mesathoraks. Pada insekta yang bersayap sepasang, sayap

belakangnya mereduksi, mengecil dan disebut halter yang bergungsi

sebagai alat keseimbangan.Tubuh insekta diperkuat dengan rangka

luar atau eksoskelet dari Chifine.


Belalang yang masuk ke dalam subordo caelifera ini memiliki

ciri fisik antenannya yang lebih pendek dari tubuhnya. Suara yang

dihasilkan dari kepakan sayapnya.Adapun hewan herbivoira ini dapat

di konsumsi sebagai protein howani bagi manusia.Banyak di beberapa

Negara menggunakan belalang sebagai menu andalanya. Missal:

China, pasar malam donghuamen, menjadikan belalang sebagai sajian

utama dan disajikan menggunakan tusuk sate. Belalang adalah

serangga yang termasuk dalam Mantodea.


a. Klasifikasi ilmiah
a) Kerajaan : Animalia
b) Filum : Arthropoda
c) Kelas : Insecta
d) Ordo : Mantodea

48
Kecoak atau coro adalah insekta dari ordo Blattodea yang

kurang lebih terdiri dari 3.500 Species dalam 6 familia. Kecoak

terdapat hampir diseluruh belahan bumi kecuali di wilayah

kutub.Kecoa Asia termasuk hewan nocturnal, yakni aktif pada malam

hari. Kegiatan memangsa telur telur hama serangga Lepidoptera

berlangsung pada waktu malam. Pada waktu siang, kecoa

bersembunyi di sampah dedaunan.Kecoak Asia adalah keerabat dekat

kecoa jerman. Kecoa Asia dalah hama rumahan yang oleh masyarakat

dinilai tidak berguna bahkan menjijikkan. Tetapi hasil penelitian

kecoak Asia berguna bagi masyarakat.


a. Klasifikasi ilmiah:
a) Kerajaan : Animalia
b) Filum : Arthropoda
c) Kelas : Insecta
d) Upakelas : Pterygota
e) Ordosuper : Dictyoptera
f) Ordo : Blattodea

49
BAB IV

KESIMUPLAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan
Setelah dilakukan praktikum maka kami dapat mengenal dan

membandingkan thoraks, bentuk kaki beberapa kelompok serangga

dengan baik.

4.2 Saran
Saran pada praktikan kali ini kami dapat mengenal tipe dada

(thoraks) dan kaki yaitu memberikan penjelasan yang lebih jelas

mengenai tipe thoraks dan kaki pada serangga dan kami dapat

mengetahui bagaimana cara penanggulangannya

50
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Dasar Teori


Abdomen Serangga merupakan bagian tubuh yang memuat

alat pencernaan, eksresi, dan reproduksi.Abdomen serangga terdiri

dari beberapa ruas, rata rata 9-10 ruas jumlah.Segmen Abdomen

embrio insekta adalah 11 dan masing masing segmen membawa

sepasang apendiks rudimeter (Jumar, 2000).


Abdomen serangga merupakan bagian tubuh yang memuat alat

pencernaan, eksresi dan reproduksi.Abdomen serangga terdiri dari

beberapa ruas, rata rata 9-10 ruas.Bagian dorsal dan kampung

mengalami sklerotisasi sedangkan bagian yang menghubungkannya

berupa membrane.Bagian dorsal yang mengalami sklerotisasi disebut

forgit bagian ventral disebut sternit, dan bagian membrane berupa

disebut ploura (Nolar, 2000).


Sayap serangga terdiri dari dua atau satu pasang, serangga

bersayap pada fase dewasa dan pra dewasa khusus pada

Ephomeroptera yang biasa disebut fase subimago/ preimago.Sayap

serangga secara umum berupa lembaran yang bervena berfungsi

untuk terbang.Venasi sayap ini penting untuk diketahui sebagai dasar

untuk menentukan spesies serangga tertentu, khususnya bangsa lalat

dan tawon.Sayap serangga bentuknya bervariasi, oleh karena itu

51
entomologis memisahkan bentuk bentuk sayap ini sebagai dasar

untuk menentukan Ordo (Souisby, 2002).


Sayap depan kumbang sangat tebal dan kuat yang digunakan

sebagai pelindung tubuhnya disebut @ ytm; sayap depan kepik yang

separuh bagian basal tebal disebut corium dan selebihnya membrane,

sayap depan kepik disebut hemelytra; sayap depan kecoa disebut

tegmina; sayap belakang lalat yang disebut halter yang berukuran

sangat kecil berujung membulat berfungsi sebagai alat penyeimbang

seketika handuk terbang (Jumar, 2000).


Bentuk kaki serangga juga sangat bervariasi berdasarkan pada

fungsinya.Kaki yang digunakan untuk meloncat disebut saltafial,

menggali disebut fosorial, berlari disebut kursial, berjalan disebut

otosarial, menangkap mangsa disebut raptorial, dan berenang disebut

natatorial (Price, 2004).


Pada dada (Abdomen) serangga dari golongan serangga yang

bersayap terdapat satu pesaing sayap atau dua pasang dan tiga pasang

kaki.Abdomen tidak mempunyai alat gerak tetapi kadang kadang

pada bagian ujung abdomen mempunyai embelan embelan.Sebagian

besar embelan pada serangga beruas ruas (Sakura, 2012).


Capung ketika terbang sayap depan di tandai dengan bintik

merah, pengamatan lebih dekat memperlihatkan bahwa pasangan

sayap depan dan belakang di tepakkan dengan irama yang berbeda,

yang memberi sang serangga cara terbang luar biasa. Gerakan sayap

tersebut di mungkinkan oleh otot otot khusus yang bekerja dengan

selaras.Bagian tubuh yang paling penting dari capung adalah

sayapnya (Ridwan, 2014).

52
Sayap pada lalat bergetar menurut siknal listrik yang

diantarakan oleh saraf.Contohnya, pada belalang setiap satu signal

saraf menghasilkan satu pengerasan otot yang akibatnya mengerutkan

otot yang akibatnya menggerakkan sayap. Dua kelompok otot yang

berlawanan, yang dikenal sebagai pengangkat dan perodam

menjadikan sayap bergerak naik dan turun dengan menarik dalam

arah yang berlawanan, lalat yang mengepakkan sayapnya 200 kali per

detik memiliki hubungan saraf otot yang berbeda dengan yang

terdapat pada belalang (Subyanto, 2004).


Abdomen pada lebah merupakan bagian yang lunak

dibandingkan kepala dan dada perut 10 segmen namun hanya 7/8

yang muda terlihat.Segmen ujung merupakan alat kelamin dari kupu

kupu (Marsito, 2012).


Belalang terdiri dari tiga bagian utama yaitu: kepala dada dan

perut dan juga belalang juga memiliki 6 kaki bersendi, 2 pasang sayap

dan 2 antena. Kaki belakang yang panjang di gunakan untuk

melompat sedangkan kaki depan yang pendek di gunakan untuk

berjalan. Memiliki telinga belalang dapat mendengar.Alat pendengar

pada belalang disebut dengan Tympanum (Maurice, 2010).

BAB II

53
METHODE

2.1 Tujuan Praktikum


Adapun tujuan praktikum adalah sebagai berikut:

Mengenal dan membandingkan bentuk abdomen dan sayap beberapa

kelompok serangga.

2.2 Objek yang harus disiapkan


1) Belalang 5) Lebah
2) Kecoak 6) Nyamuk
3) Capung 7) Kumbang
4) Lalat 8) Kupu-Kupu

2.3 Alat dan bahan


Adapun alat dan bahan yang digunakan adalah sebagai berikut:
a. Alat b. Bahan:
1) Botol Koleksi 1) Kloroform
2) Cawan Petri 2) Alkohol 80%
3) Mikroskop 3) Kapas
4) Pinset

2.4 Prosedur Kerja


Adapun prosedur kerja adalh sebagai berikut:
Ambil serangga yang telah di koleksi (mati) dan amati langsung

bagian bagian pada perut dengan mikrokop dan gambarkan serta

beri keterangan

54
BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil
Adapun hasil pengamatan adalah ada sebagai berikut:

55
3.2 Pembahasan
Belalang yang masuk kedalam Subardo Caeliform ini

memiliki ciri fisik antena yang lebih pendek dari tubuhnya.Suara yang

dihasilkan umumnya berasal dari kepakkan sayapnya. Kaki belalang

panjang di gunakan untuk melompat, kaki depan pendek di gunakan

untuk menahan mangsa dan berjalan. Abdomen, daerah ekor

56
tersegmentasi dari belalang yang berisi jantung, organ reproduksi, dan

sebagain besar system pencernaan.


Kecoa adalah serangga yang masuk dalam ordo Blattodea,

hampir seluruh belahan dunia kecuali kecoa dapat ditemukan. Secara

fisik kecoa memiliki panjang yang berbeda beda tergantung

daerahnya. Kecoa sering kita kelompokkan ke dalam serangga

penggangu. Karena kehadirannya yang dapat merusak hama dan

bahan bangunan.
Capung adalah jenis serangga yang masuk dalam

ordonata.Secara umum capung bertubuh relative besar, hinggap dan

nyasar terbuka dan terbentang kesamping.Kepala capung memiliki

sepasang mata yang cukup besar.Bagian dada/ thorax dilengkapi

dengan empat sayap dan 3 kaki, lalu perut / abdomen memiliki 10

segmen.Meskipun capung memiliki kaki, namun kaki capung tidak

digunakan untuk berjalan.


Lalat merupakan yang tergolong ke dalam genas glossina dan

masuk kedalam family glossinidae.Lalat mengandung penyakit

tripanosomiasis yang bisa menyerang mamalia dan binatang

ternak.Penyakit yang ditimbulkan bisa berdampak pada system saraf

dan disebabkan oleh mikroba Trypanusomiasis, karena serangga ini

tergolong berbaya maka dilakukan pemberantasan mencakup

penyemprotan insektisida.
Lebah adalah madu, manfaat yang dimiliki serangga ini.

Serangga penghasil madu ini memiliki empat tahap proses

perkembangbiakan. Dimulai dari telur kemudian larva berubah

57
menjadi rupa dan menjadi dewasa.Fungsi perut lebah sebagai pompa

untuk mensirkulasikan dan darah dan oksigen ke seluruh tubuh.


Kupu-kupu merupakan jenis species yang masuk kedalam

ordo lepidoptorn.Secara singkat kupu kupu dibedakan berdasarkan

waktu aktif dan ciri cirinya yaitu bersayap lebar dan memiliki warna

yang cemerlang.

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang diambil dari praktikum ini adalah

sebagai berikut:
1. Setelah dilakukan praktikum maka kami dapat mengenal dan

membandingkan bentuk abdomen dan sayap beberapa kelompok

serangga, yakni: belalang, kecoak, capung, lalat, lebah, nyamuk,

kumbang, dan kupu kupu.

4.2 Saran
Adapun saran yang diambil pada praktikum ini adalah sebagai

berikut:
Agar mendapatkan hasil yang sesuai dengan apa yang

diharapkan,maka sebaiknya praktikan harus teliti dalam pengamatan

58
dan dihrapkan juga kerja sama yang baik antara praktikan dengan

asisten maupun dosen pengampu praktikum

DAFTAR PUSTAKA

Adong Iskandar. 2008. Pemberatasan Serangga dan Binatang Penggangu.

Depkes RI : Jakarta.

Agus, laksono, Dr. Diktat Parsitologi. 2003. Fakultas Kedokteran

Universitas Hasanuddin : Makassar.

Agus, R. 2003. Pengenalan dan Pengendalian Hama Oryctes SP.

http://ditbur.depton.go.id. Diakses 7 Mei 2017.

Amad, 1. 2009. Adaptasi dan dampaknya terhadap kehidupan manusia

http://bapelkescikarang.or.id. Diakses 14 Mei 2017.

Austin, Mukayat. 2008. Zoologi Dasar. Erlangga : Jakarta.

Brotowidjojo, makayat Djaribito.2009. Zoologi Dasar. Erlangga : Jakarta.

Bungguido, N. 2008. Hama dan Penyakit Tanaman. KANISIUS :

Yogyakarta.

Dally D. Riardi. 2000. Dasar-Dasar Perlindungan Tanaman Triganda

Karya : Bandung.

59
Depkes RI, Ditjen.PPM dan PLP, Petunjuk Teknis Tentang Pemberantasan

Lalat, Jakarta, 1992.

Djunanda, P.T. 2014. Identifikasi Morfologi Phyllotreta SPP. Pada Tanaman

Sayuran Di Trawas, Mojokerto. http://ditjembun.Deptain.go.id

diakses 7 Mei 2017.

Djunanda, 2008. Zoologi Avertebrata. Kanisius : Yogyakarta.

Djunanda, Adun. 2000. Zoologi Invertabrata. ALFABETA : Bandung.

Dinarwika. 2014. Pengendalian Oryctes Rhinocoros Yang Ramah

Lingkungan Menggunakan Ferowonas.http://www.docstoc.

Coon/docs/diatas 07 Mei 2017.

Gaugler, Donal J. 2006. Pengenalan Pengajaran Serangga. Gadjah Mada

University : Yogyakarta.

Hulaan, T.S. 2005. Penyakit- penyakit tanaman hortikultura di

Indonesi.http:// id Wikipedia.org/wiki/serangga.

Josin, Maskoeri. 2007. Sistematika hewan (Invertabrata dan Avertabrata).

Sinar Wijaya : Surabaya.

Jumar.2000.Entrom,ology Pertanian. Rineka Cipta : Jakarta.

Jumar, 2000. Enfomologi Pertanian. Rineka Cipta : Jakarta.

Jumar. 2000. Entomologi pertanian. Rineka Cipta : Jakarta.

Jumar. 2002. Entomologi Pertanian. Rineka Cipta : Jakarta.

Kevin. Subyanto. 2000. Kunci Determinasi Serangga. Penerbit. Kanisius :

Yogyakarta.

Kimball, John W. 1992. Biologi Jilid 3. Erlangga : Jakarta.

Maurice,P.2010. Teknik Aplikasi Pestisida pertanian. Kanisius : Yogyakarta.

60
Mhyers, Yuke. 2008. Ensiklopedia Serangga. Penerbit Swadaya : Jakarta.

Noble, Doral. 2002.Pengenalan pelajaran serangga Gadjah Mada Universitu

: Yogyakarta.

Nolan, R. 2002. Profesi kecoa America Perplaneta Americana (L). Biattaria:

blatitidae terhadap berbagai kambing umpan. http://pei-

pusat.otrg/jurnal/wp-content/upload. Diakses 14 Mei 2017.

Pracaya. 2004. Hama dan Penyakit Tanaman Penebar Swadaya : Jakarta.

Pracaya, S. 2004. Pengendalian Serangga Hama Kanisius : Yogyakarta.

Pracaya, Mulyo. 2008. Binatang Serangga. UIP : Jakarta.

Prico, S. 2004. Lalat Sebagai Penyebar Penyakit.

http://bapalkescikarang.cr.id:39kesehatan dan hamid.Diakses 14

Mei 2017.

Prijono, D. 2012. Pengujian insektisida jurusan Hama dan Penyakit

Tumbuhan. Fakultas Pertanian IPB : Bogor.

Pusyana, Adun. 2011. Zoologi Invertabrata. ALFABETA : Bandung.

Ridwan. 2014. Global waming.http://dynamicinfors.comhtml.diakses 14

Mei 2017.

Rioldi. 2009. Dasar dasar Perlindungan Tanaman Triganda Karya,

Bandung.

Romajer, W.S. 2010. The Scencence Of Entomology. Mcgraww Hill

Company Singapore.

Riardi. 2009. Dasar Dasar Perlindungan Tanaman. Tri ganda karya :

Bandung.

Sakura.w.2012.Entomologi kedokteran.Kedokteran.EGC.Jakarta.

61
Shino, C. 2009. Kupu kupu.http:// chandrashino. infors.com// kecoahtml.

Diakses 14 Mei 2017.

Simoes, N. 2000. Pathogenecty And hast specifity Of Entomopathogenic.

http:ropasitory.usu.ac.id diakses 07 Mei 2017

Subyanto.1997. Kunci Determinasi Serangga Penerbit Kanisius Yogyakarta.

Subyanto, Setiati.1997. Arthropoda. Jakarta: Lusdha.

Sugiyanto, Jasin.2008. Zoologi invertabrata. Surabaya: Sinar Wijaya.

Sumangun M. 2000. Steinernoma SPP, Agen Hayati Pengendali Urat Tebu.

http://ditjenbun.deptan.go.id diakses 06 Mei 2017.

Triordi, Agnestika. Kartika: 2009. Perum Arthropoda dalam Ekosistem

(http://ac.id.Diakses tanggal 28 April 2017.

Umbers.K.D.L.Tatamic. 2000.Flocious Fahtim between male

grasshoppers.Diakses tanggal 12 Mei 2017.

Untung.K.1996. Pengantar pengelolaan Hama terpadu.Gadjah Mada

University Press.Yogyakarta.

Wibawanti, R. 2011. Sternema SPP, Agen hayati Pengendali Hama Uret

Tebu. http://ditjenbum.deptan.go.id diakses 12 Mei 2017.

Winarno,F.G.2001. Hama Gudang dan Teknik Pemberantasanya. M.Brio

Press.Bogor.

Zahroin.2011.Kentifikasi Morfologi Phniotera SPP pada tanaman,

http://id.Wikipedia.org/wiki/capung diakses 12 Mei 2017.

62

Anda mungkin juga menyukai