PENDAHULUAN
mengingatkan kita tentang masa lalu. Dalam Sejarah kehidupan di bumi, terdapat
suatu pembuktian yaitu fosil dan artefak-artefak. Fosil sendiri merupakan sisa
kehidupan di masa lalu lampau yang telah tertimbun, membatu, dan terawetkan
secara alamiah. Fosil sendiri memiliki peran yang sangat besar dalam bidang geologi.
Fosil penting untuk memahami sejarah batuan sedimen bumi. Subdivisi dari waktu
digunakan untuk menandai periode waktu. Sebagai contoh, batuan yang mengandung
fosil graptolit harus diberi tanggal dari era Paleozoikum. Persebaran geografi fosil
memungkinkan para ahli geologi untuk mencocokan susunan batuan dari bagian-
bagian lain di dunia. Penting bagi setiap mahasiswa untuk mempelajari tentang
sejarah terutama tentang fosil untuk mengetahui usia atau umur dari suatu kehidupan
sehingga kita dapat mengetahui sejarah kehidupan masa lampau. Sehingga dapat
bermanfaat bagi perkembangan di masa depan baik itu pada bidang pengetahuan,
fosil disebut paleontologi. Paleontologi sendiri adalah suatu ilmu yang mempelajari
semua proses yang melibatkan penimbunan hewan atau tumbuhan dalam sedimen,
Pada praktikum kali ini akan diteliti tentang filum Arthropoda melalui
identifikasi melalui fosil sehingga dapat diketahui bagaimana kehidupan dari filum
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Arthropoda berasal dari bahasa Yunani, arthos yang artinya segmen/ruas dan
podos yang artinya kaki. Jadi, Arthropoda adalah hewan berkaki ruas. Semua jenis
hewan yang termasuk filum arthropoda memiliki tubuh dan kaki yang berruas-ruas.
dapat bergerak dan menggenggam makanan dengan baik. Selain itu, mereka juga
memiliki eksoskeleton (rangka luar) keras yang terbuat dari zat kitin, eksoskeleton
ini melindunginya dari gangguan lingkungan dan hewan lain. Kupu-kupu, semut,
jenis arthropoda lebih banyak dibandingkan jumlah total seluruh jenis dari filum
hewan yang lain. Mereka hidup di darat, air tawar, juga lautan di semua wilayah di
yang sangat berguna dalam kehidupan, selain karena daya reproduksinya yang juga
tinggi.
Karakteristik yang membedakan artropoda dengan filum yang lain yaitu: tubuh
bersegmen, segmen biasanya bersatu menjadi dua atau tiga daerah yang jelas,
pertumbuhan hewan, kanal alimentari seperti pipa dengan mulut dan anus, sistem
sirkulasi terbuka, hanya pembuluh darah yang biasanya berwujud sebuah struktur
dorsal seperti pipa menuju kanal alimentar dengan bukaan lateral di daerah abdomen,
rongga tubuh; sebuah rongga darah atau hemosol dan selom tereduksi.
2. Memiliki rangka luar yang terbuat dari zat kitin sehingga bagian tubuh
4. Hidup secara bebas namun ada juga yang menjadi parasit pada hewan, manusia
maupun tumbuhan.
Invertebrate.
6. Alat pernafasan ada yang menggunakan insang, paru paru, trakea
12. Hidup di beberapa tempat, mulai dari air tawar, laut dan juga darat.
13. Memiliki alat pernafasan berupa insang, paru-paru dan juga trakea.
18. Memiliki perbedaan yang jelas antara caput, thorak, dan abdomen.
Tubuhnya dapat dibedakan atas kepala (caput), dada (toraks) dan perut
(abdomen). Jika dipotong menjadi dua, maka bersifat simetri bilateral. Mulutnya
terdapat pada bagian ujung anterior dan anus terdapat pada ujung posterior.
Mempunyai alat-alat tubuh yang sudah lengkap meliputi alat pencernaan, yaitu
mulut, kerongkongan, usus, dan anus. Respirasi dengan insang, trakea, permukaan
tubuh, atau dengan paru-paru buku. Hewan ini sudah mempunyai sistem saraf,
peredaran darah, ekskresi, serta indra. Filum ini dianggap berkerabat dekat dengan
ganglion saraf pada bagian ventral tubuhnya, namun pusat saraf arthropoda terletak
pada ganglion sarafnya. Apabila kepala arthropoda di ambil (dipotong), mereka
masih dapat hidup seperti biasa hanya saja mereka tidak bisa makan dan minum.
Seperti kecoa yang dipotong kepalanya, mereka masih dapat hidup namun akhirnya
Arthropoda memiliki 2 jenis mata yaitu mata majemuk dan mata tunggal. Mata
majemuk adalah gabungan dari banyak unit mata yang disebut omatidium. Ratusan
bahkan ribuan omatidium akan saling menempal dan membangun struktur mata
majemuk. Arthropoda yang memiliki mata majemuk antara lain kupu-kupu dan
capung. Mata tunggal pada arthropoda memiliki nama oseli, arthropoda yang
memiliki kedua jenis mata tersebut (kompleks dan tunggal) dalam satu individu.
Garis evolusi artropoda dapat ditelusuri dari periode Kambrium. Kelompok ini
hubungan dasar Metazoa belum diketahui secara pasti. Begitu pula hubungan di
1. Pada umumnya hidup di air laut, mulai dari pantai hingga di laut dalam.
Namun, ada juga yang hidup di air tawar dan di darat terutama di tempat-
anterior.
4. Abdomen mempunyai segmentasi yang jelas dan terdapat telson pada
abdomen, membentuk ekor kipas. Ada yang menganggap bahwa telson adalah
segmen terakhir dari tagma abdomen, tetapi ada pula yang menganggap bahwa
Tubuh hewan ini mempunyai rangka luar keras karena mengandung zat kitin
dan kapur, sehingga disebut sebagai hewan bercangkang. Antenanya berjumlah dua
pasang, mempunyai kaki satu pasang pada tiap ruas tubuh, sedangkan pada udang
atau kepiting mempunyai 5 pasang kaki jalan. Kepala dan dada menyatu disebut
sefalotoraks. Bagian kepala dan dada dilindungi oleh tameng, yaitu kulit keras yang
disebut karapas. Kakinya dapat digunakan untuk berjalan, berenang, atau menempel
di perairan.
ini sering disebut kutu air dan merupakan salah satu penyusun zooplankton.
dan laut sebagai plankton, tubuh kecil dan dapat bergerak dengan antena.
3) Copecoda, Contoh: Argulus indicus, Cyclops. Hidup di air laut dan air
dan dada ditutupi karapaks berbentuk cakram dan hidup di laut melekat
pada batu atau benda lain. Cirripediaada yang bersifat parasit. Cara
yang terdapat pada dasar kapal, perahu dan tiang-tiang yang terpancang di
Hewan ini kebanyakan hidup di laut, adapula yang hidup di air tawar.
Tubuhnya terdiri atas sefalotoraks yaitu kepala dan dada yang bersatu serta perut
bentuk tubuh mirip belalang sembah dan mempunyai warna yang mencolok.
3) Decapoda (si kaki sepuluh), yang termasuk ordo ini adalah udang dan ketam.
Hewan ini mempunyai sepuluh kaki dan merupakan kelompok udang yang
adalah udang, kepiting, ketam dan rajungan. Kepala dada menjadi satu
kaki atau sepuluh kaki sehingga disebut juga hewan si kaki sepuluh. Hidup di
antenna serta dua pasang maksila. Kelas dari subfilum ini adalah Kelas Chilopoda,
Discopoda, dan Insekta. Pada Chilopoda tubunya beruas-ruas dan disetiap ruasnya
ada kaki. Pada Discopoda sendiri mirip Chilopoda tapi memiliki dua pasang kaki
disetiap segmennya. Pada kelompok Insekta atau serangga mempunyai spesies sangat
banyak, hidupnya di darat dan air. Ukuran tubuhnya relatif kecil. Insekta sering
disebut juga sebagai heksapoda, yaitu mempunyai kaki enam (3 pasang). Tubuh
dibedakan atas kepala, dada, dan perut. Pada kepala terdapat sepasang antena yang
dapat digunakan untuk membau dan meraba. Terdapat juga mulut, mata majemuk
(mata faset) ada yang bermata tunggal (oselus). Mulut insekta menurut fungsinya
dibedakan menjadi empat tipe, yaitu tipe penjilat dan pengisap (lalat rumah), tipe
pengisap (kupu-kupu), tipe penusuk dan pengisap (nyamuk), dan tipe penggigit
(belalang).
c) Ordo Isoptera, contohnya, Reticuli termes sp. yang hidup di dalam tanah dan
tropis.
g) Ordo Lepidoptera, contohnya, kupu tomat (Protoparce sexta, Aegeria sp., dan
Papilia polyxetes), serta kupu ulat sutra (Attacus sp. dan Bombyx mori) yang
dipelihara di Indonesia.
h) Ordo Diptera, contohnya, nyamuk (Culex sp., Aedes sp. dan Anopeles sp.),
capitata, dan Dacus dorcalis), lalat kandang (Stomoxys sp.), lalat kuda
kucing (Ctenocephalus felis), pinjal manusia (Pulex irritans), dan pinjal tikus
(Xenopsylla cheopis).
(Endelomya).
kelas Arachnida dan Merostomata. Chelicerata memiliki badan tambahan yang mirip
cakar disebut dengan chelicerae atau bibir lengan. Tidak memiliki antenna juga
Pada Merostomata memiliki tubuh yang dilindungi oleh karapaks dan bernapas
dada disebut kepala dada) dan perut. Pada kepala terdapat sepasang kelisera,
bentuknya meruncing dan ujungnya berlubang sebagai alat sengat berisi kelenjar
racun, sepasang pedipalpus sebagai alat capit berbentuk seperti gunting, dan empat
pasang kaki; tidak mempunyai antena, bernapas dengan paru-paru buku, trakea, atau
kedua-duanya.
A. Ordo Scorpionida
Ordo Scorpionida merupakan anggota Arthropoda darat yang paling tua.
Contohnya Ordo Scorpionida adalah Scorpio sp. Ciri-ciri Ordo Scorpionida antara
lain memiliki pedipalpus yang berbentuk seperti catut yang besar, memiliki chelisera
B. Ordo Araneida
organ yang terdapat di depan anus. Araneida juga memiliki karapaks dibagian
C. Ordo Acarina
Ordo Acarina adalah anggota Arthropoda yang ukuran tubuhnya kecil dan tidak
tubuhnya terdiri dari caput (kepala) yang memiliki sepasang antena, sepasang mata,
dan 2 atau 3 pasang rahang, badannya terbagi ke dalam ruas-ruas dengan ukuran
A. Subkelas Diplopoda
Subkelas Diplopoda adalah hewan dari Kelas Myriapoda yang sering disebut
sebagai si kaki seribu (millipedes), karena memiliki jumlah kaki yang sangat banyak.
Ciri-ciri Subkelas Diplopoda antara lain umumnya memiliki 30 pasang kaki atau
lebih, tubuhnya bulat memanjang (silindir), beberapa segmen menyatu, pada setiap
bawah serasah, bebatuan, atau di dalam tanah, dan selalu menghindar dari cahaya,
gerakannya sangat lambat dan jika ada getaran, tubuhnya akan melingkar membentuk
spiral atau bola, pada kepalanya terdapat sepasang antena, dua pasang mata tunggal,
dan alat mulut tanpa taring bisa. Contoh hewan dari Subkelas Diplopoda
B. Subkelas Chilopoda
Subkelas Chilopoda adalah hewan dari Kelas Myriapoda yang sering disebut
tubuhnya terdiri atas kepala (caput) dan badan (abdomen), berbentuk pipih dengan 15
pasang kaki atau lebih, dan beruas-ruas, tiap ruas badan terdapat satu pasang kaki,
pada kepala terdapat 5 pasang antena yang panjang dan 2 pasang mata tunggal, mulut
dilengkapi sepasang taring bisa, yaitu modifikasi alat gerak dari segmen tubuh yang
pertama (kaki depan). Contoh hewan dari Subkelas Chilopoda adalah kelabang atau
Trilobita terdiri dari tiga bagian (three lobes), yaitu cephalon (bagian kepala),
thorax (bagian badan dari dada atau perut), pygidium (bagian ekor). Subfilum ini
sudah punah sekitar 250 juta tahun lalu dan memiliki habitat di laut dangkal.
sebagai fosil indeks untuk menunjukkan bagaimana kehidupan filum ini di masa
lampau berikut ciri-ciri dan klasifikasinya yang telah punah seperti Trilobita.
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
bluemenbachi. Proses pemfosilan dari fosil ini adalah cast yaitu proses pemfosilan
dimana rongga cetakan yang dibentuk oleh proses mold terisikan oleh zat atau
mineral lain yang lebih resisten, sedangkan cangkang dari fosilnya sendiri telah
hilang. Fosil ini memiliki bentuk conical atau berbentuk menyerupai kerucut.
lingkungan pengendapan berada pada laut dalam. Umur dari spesies ini adalah Silur
Mucrosperifer mucronalus (COMRAC). Proses pemfosilan dari fosil ini adalah cast
yaitu proses pemfosilan dimana rongga cetakan yang dibentuk oleh proses mold
terisikan oleh zat atau mineral lain yang lebih resisten, sedangkan cangkang dari
fosilnya sendiri telah hilang. Fosil ini memiliki bentuk conical atau berbentuk
kimianya, diketahui lingkungan pengendapan berada pada laut dalam. Umur dari
spesies ini adalah Devon Tengah yaitu sekitar 370-360 Juta Tahun Yang Lalu.
Peraga 170 ini termaksud dalam Filum Arthropoda, Kelas Trilobita, Ordo
brunidensis ESKER. Proses pemfosilan dari fosil ini adalah cast yaitu proses
pemfosilan dimana rongga cetakan yang dibentuk oleh proses mold terisikan oleh zat
atau mineral lain yang lebih resisten, sedangkan cangkang dari fosilnya sendiri telah
hilang. Fosil ini memiliki bentuk conical atau berbentuk menyerupai kerucut.
lingkungan pengendapan berada pada laut dalam. Umur dari spesies ini adalah
GOLDF. Proses pemfosilan dari fosil ini adalah cast yaitu proses pemfosilan dimana
rongga cetakan yang dibentuk oleh proses mold terisikan oleh zat atau mineral lain
yang lebih resisten, sedangkan cangkang dari fosilnya sendiri telah hilang. Fosil ini
pengendapan berada pada laut dalam. Umur dari spesies ini adalah Devon Tengah
(WAHLENBERC). Proses pemfosilan dari fosil ini adalah cast yaitu proses
pemfosilan dimana rongga cetakan yang dibentuk oleh proses mold terisikan oleh zat
atau mineral lain yang lebih resisten, sedangkan cangkang dari fosilnya sendiri telah
hilang. Fosil ini memiliki bentuk globular atau berbentuk menyerupai bola.
lingkungan pengendapan berada pada laut dalam. Umur dari spesies ini adalah
sekitar Ordovisium Bawah atau sekitar 500-450 Juta Tahun Yang Lalu.
ruas dengan tubuh yang dibagi menjadi 3 bagian yaitu kepala, badan, dan bagian
ekor.
2. Klasifikasi dari Filum Arthropoda antara lain Subfilum Crustacea, Umirania,
4.2 Saran
Sebaiknya pendingin ruangan jangan terlalu dingin namun jangan juga tidak
tempat lain saja jika tidak digunakan karena hanya mempersempit ruangan.
Sebaiknya asisten pemegang acara lebih murah hati dalam memberikan nilai
respond dan sebaiknya asisten dapat lebih menghimbau para praktikan untuk
membersihkan laboratorium.
DAFTAR PUSTAKA
Ani
ndya, D. 2009. Filum Arthropoda. https://dhewhy.wordpress.com. Diakses pada 15
April 2016 pukul 23:06 WITA.