Anda di halaman 1dari 56

9.

FILUM CHORDATA
Oleh :
LEONTIUS A. SIMANUNGKALIT,
S.Pd
Chordata (Yunani : Chorde = dawai/senar/tali), hewan ini memiliki notokord (korda dorsalis)
memanjan sepanjang sumbu tubuh. Jadi, kingdom Animalia yang menempati tingkat tertinggi
dalam kerajaan makhluk hidup karena perkembangan yang tinggi dan memiliki sistem organ
yang kompleks.
a. Ciri-ciri :
 Organisme multiseluler dan eukariotik
 Tubuh simetri bilateral dan triploblastik selolomata
 Memiliki notokord pada masa embrionik, yaitu sumbu penyokong tubuh primer dan memiliki
celah faring/celah insang pada beberapa tahap selama masa perkembangannya
 Pusat saraf berupa pembuluh yang terdapat pada notokorda
 Terdapat segmentasi tubuh, terutama pada susunan otot dan sarafnya
 Habitat di air dan di darat
 Pada skeleton terdapat otot/daging yang berfungsi untuk pergerakann atau berpindah
tempat.
b. Struktur Tubuh dan Sistem Organ
1). Struktur Tubuh Chordata
Struktur tubuh mengalami perkembangan dari tingkat rendah ke tingkat
kompleks. Berdasarkan ada tidaknya tengkorak, chordata dibagi menjadi
dua, yaitu :
a. Acarina (Prochordata/hewan tidak bertengkorak), misalnya Subfilum
Hemichordata, Subfilum Urochordata dan Subfilum Cephalochordata
b. Craniata (Euchordata/hewan bertengkorak dan memiliki otak),
misalnya Subfilum Vertebrata. SubfilumVertebrata dibagi menjadi :
1) Super Kelas Pisces, misalnya Agnatha, Chondrichthyes, dan
Oesteichthyes
2) Super Keles Tetrapoda, misalnya Amphibia, Reptil, Aves dan
Mamalia
2). Struktur Organ
a) Sistem gerak; Alat gerak berjumlah 2 pasang, merupakan koordinasi dari alat gerak aktif berupa otot
lurik dan alat gerak pasif berupa tulang dan sendi.
b) Sistem peredaran darah; Sistem peredaran darah tertutup yang diatur oleh jantung yang beruang 2-
4, dan memiliki pembuluh arteri, vena, dan kapiler
c) Sistem pernapasan; Alat pernapasan berupa insang bagi yang hidup di air, dan paru-paru bagi yang
hidup di darat, juga ada yang menggunakan kulit.
d) Sistem pencernaan; Alat pencernaan lengkap mulai dari mulut, esofagus, faring, lambung, usus halus,
usus besar, rectum, dan anus. Mulut memiliki rahang, gigi dan lidah, dilengkapi dengan hati,
pankreas, dan kelenjar pencernaan lainnya.
e) Sistem ekskresi; Alat ekskresi berupa ginjal (sepasang pronefron atau mesonefron), dilengkapi
dengan kandung kemih
f) Sistem saraf; Sistem saraf terdiri dari sistem saraf pusat (otak) dan sistem saraf kranial yang
berjumlah 10-12
g) Sistem indra; Alat indranya berupa alat peraba (kulit), penglihatan (mata), pendengaran (telinga),
pembau (hidung), dan perasa (lidah), dilengkapi kelenjar hormon.
h) Sistem reproduksi; Alat reproduksi gonadnya berpasangan, bersifat gonokoris, fertilisasi internal atau
eksternal, dan secara seksual. Alat kelamin jantan berupa penis, dan alat kelamin betina berupa
vagina.
c. Klasifikasi Filum Chordata

1. Subfilum Hemichordata
Ciri-ciri:
 Bentuk tubuh seperti cacing, dibagian ujung
tubuh terdapat belalai (proboscis) berfungsi
untuk melubangi lumpur
 Notokorda hanya ditemukan pada bagaian
anterior/depan saja
 Tubuh terdiri atas tiga bagian, yaitu belalai,
leher, dan badan yang dilengkapi dengan
celah insang
 Hidup di laut
Contoh : Balanoglossus sp.(cacing acorn)
2. Subfilum Urochordata/Tunicata
Ciri-ciri:
 Tubuh pendek tebal mirip tumbuhan
 Notokorda terdapat pada bagian posterior
 Hidup di laut dan larva berenang bebas
 Sistem saraf menghilang pada masa
perkembangannya
Molgula sp.
 Memiliki pelindung tubuh yang dihasilkan
oleh sekret pada sel-sel ektodermnya
 Kebanyakan hidup berkoloni dan sesil
 Reproduksi seksual (hermaprodit) dan
aseksual (tunas/budding)
Contoh : Molgula sp.
3. Subfilum Cephalochordata
Ciri-Ciri:
 Tubuh bening, tembus cahaya bentuk seperti ikan
tanpa sirip, pipih memanjang
 Notokorda disepanjang tubuh dan jelas hingga dewasa
 Terdapat faring pada kanan-kiri celah insang
 Tidak memiliki kepala sejati
 Dibagian belakang terdapat alat peraba disebut sirus
 Reproduksi secara seksual (gonorchis)
 Habitat air laut (terkubur di bawah pasir/perairan
dangkal)
Contoh : Branchiostoma sp. (Amphioxus sp.) ikan lanset)
Peranan Acarina bagi Kehidupan Manusia
1. Beberapa spesies, misalnya Amphioxus sebagai sumber protein
2. Dibidang sians, sebagai filogeni Avertebrata karena dapat menjadi
penghubung perkembangan sifat khas Chordata
3. Banyak digunakan sebagai bahan praktikum
4. Sebagai komponen biotik di laut, berperan positif dalam ekosistem akuatik,
siklus energi, rantai makanan dan jaring-jaring makanan
4. Subfilum Vertebrata
a. Ciri-ciri:
 Notokord terletak di bagian belakang (posterior) dan berkembang menjadi tulang belakang yang
beruas-ruas (kolumna vertebralis)
 Memiliki tulang tengkorak (kranium) yang berfungsi melindungi otak
 Alat ekskresi berupa ginjal
 Sistem saraf terdiri dari sistem saraf pusat dan saraf tepi
 Memiliki alat kelamin terpisah (diesus). Beberapa bertelur (ovipar) seperti ikan, melahirkan (vivivar)
misalnya mamalia kecuali Platipus, dan bertelur –melahirkan (ovovivipar), misalnya kuda laut, hiu
putih, kadal, platipus dan beberapa jenis ular

 Alat pernapasan sesuai dengan habitat

 Memiliki dua rahang (rahang atas dan rahang bawah), kecuali Agnatha/Cyclostomata .

 Rangka berupa eksoskeleton (rangka luar) dan endoskeleton (rangka dalam) yang tersusun atas
tulang keras, tulang rawan, dan ligamen
b. Klasifikasi Subfilum Vertebrata
Subfilum Vertebrata dibagi menjadi :
1) Super Kelas Pisces, misalnya Agnatha, Chondrichthyes, dan Oesteichthyes
2) Super Kelas Tetrapoda (berkaki empat), misalnya Amphibia, Reptil, Aves
dan Mamalia

Untuk mempermudah klasifikasi Vertebrata boleh disingkat “PARAM”, yaitu


- Pisces (ikan), misalnya ikan air tawar, ikan air laut
- Amfibi (hewan di dua alam), misalnya katak, kodok, salamander
- Reptil (hewan melata), misalnya ular, kura-kura, penyu, kadal
- Aves (unggas), misalnya ayam, burung, angsa
- Mamalia (memiliki kelenjar susu), misalnya kuda, sapi, unta, manusia
1. SUPER KELAS PISCES (IKAN)
a. Ciri-ciri :
 Tubuh terdiri dari kepala (caput), badan (truncus) dan ekor (caudal). Pada kepala terdapat cekung hidung
(fovea nasalis) yang tidak digunakan untuk bernapas dan terdapat banyak ujung saraf pembau
 Tubuh bersisik (zat kapur) dan berlendir. Kulit (cutis) terdiri atas dermis dan epidermis
 Berdah dingin (poikilotermik) atau ektotermik yakni berubah-ubah sesuai dengan suhu lingkungan
 Reproduksi eksternal, bertelur (ovipar), vivipar (hiu/blue shark), ovovivipar (kuda laut)
 Jantung 2 ruang (serambi dan bilik)
 Sistem peredaran darah tertutup dan tunggal
 Bernapas dengan insang dan terdapat gelembung udara
 Alat gerak berupa sirip dan ekor
 Alat ekskresi berupa ginjal (tipe protonefron)
b. Tipe-tipe sisik
ikan
1. Stenoid, memiliki bentuk sisir dan terdapat gigi kecil,
sisik ini saling tumpang tindih pada antara anterior dan
posterior. Contoh ikan tulang sejati ordo Teleostei,
misalnya ikan bass (kakap laut)
2. Sikloid, memiliki bentuk seperti lingkaran, tipis
transparan dan bergerigi. Contoh ikan tulang sejati
ordo Teleostei, misalnya ikan salmon, ikan karper, ikan
salem
3. Ganoid, memiliki bentuk seperti belah ketupat keras
dan mengkilat serta saling bersambungan secara
songklet dengan tujuan untuk saling menguatkan.
Contoh ikan jenis Lepidosteus (Holestei)
4. Plakoid, sisik berasal dari tonjolan kulit berbentuk
seperti duri mawar (duri halus) dan dasarnya
membulat atau bujur sangkar. Contoh ikan hiu dan
ikan pari
c. Sistem Organ Ikan 1) Sistem gerak; alat gerak aktif berupa
otot disebut miotom. Memiliki sirip
sebagai alat kemudi. Pada sirip terdapat
tulang-tulang rawan atau tulang keras
disebut radialia (jari-jari sirip). Jenis
sirip berupa homoserkus (bagian atas
dan bawah), heteroserkus (bagian atas
lebih besar dari bagian bawah), dan
difiserkus (bagian atas dan bawah
simetris, menyatu ke satu titik).
Beberapa jenis ikan terdapat titik perasa
disepanjang sisi tubuh disebut gurat sisi
yang berfungsi untuk mengetahui arus
dan tekanan dalam air. Gurat sisi ini
misalnya terlihat jelas pada ikan mas
2) Sistem pencernaan; pencernaan makanan sempurna : makanan-mulut-faring-esofagus-usus-
anus. Di dalam mulut terdapat gigi dan rahang (kecuali Agnatha), memiliki hati. Lambung
merupakan perbesaran dari usus, dan di usus terdapat katup-katup spiral
3) Sistem pernapasan; menggunakan insang yang ditutupi oleh operkulum (penutup insang) dan
celah insang sebanyak 4,5,67 atau lebih. Gelembung renang terapat O2, N2 dan CO2 yang
berfungsi sebagai alat hidrostatis dan alat bantu pernapasan. Pada Dipnoi (ikan paru-paru),
terdapat pneumasista yang berfungsi sebagai paru-paru jika ikan hidup di lumpur yang
mengandung sedikit air, serta terdapat labirin untuk ikan air tawar yang berada di lumpur
4) Sistem ekskresi; memiliki tipe ginjal protonefron dan mesonefron. Pada Agnatha tidak ada porta
ginjal
5) Sistem peredaran darah; peredaran darah tunggal tertutup dan tunggal dengan 2 ruang jantung
(1 bilik dan 1 serambi) dan sinus venosus (penghubung/rongga penerima darah dari vena)
6) Sistem saraf dan indra; memiliki lekuk hidung dengan saraf pembau, telinga dalam untuk
keseimbangan, dan mata. Beberapa menghasilkan hormon. Otak terdiri atas 5-10 saraf kranial
7) Sistem reproduksi; bersifat hermaprodit atau gonorchis. Fertilisasai secara eksternal dan
internal. Ikan betina memiliki sepasang ovarium dan sepasang oviduk dan bersifat ovipar, vivipar
atau ovovivipar
d. Klasifikasi Super Kelas Pisces
1). Kelas Agnatha/Cyclostomata (Ikan tanpa Rahang)
Ciri-ciri :
 Tidak memiliki rahang (gnathos = rahang) => ikan primitif
 Bentuk tubuh seperti ikan tapi tidak bersisik
 Celah insang 5-14 pasang
Ikan Lamprey
 Sirip tidak berpasangan
 2 ruang jantung (serambi dan bilik)
 Bersifat parasit pada hewan lain

 Pencernaan berupa pipa lurus, memiliki anus tanpa kloaka

Contoh : ikan Lamprey (Petromyzon marinus ) dan ikan hantu (Myxine sp.)
2). Kelas Chondrichthyes (ikan tulang rawan)  Jenis hiu berkembangbiak dengan 3 cara :
Chondrichrhyes (Yunani, chondros = a. Bertelur (vivipar)
rawan, ichthyes = ikan)
- Masa bertelur 6-9 bulan (menetas)
Ciri-ciri :
 Memiliki lidah dan rahang - Contoh : hiu karpet, hiu bambu, swell shark, horn shark
 Rangka dalam dan memiliki sirip berpasangan
b. Bertelur dan Beranak (Ovovivipar)
 Memiliki tulang rawan
 Memiliki 5-7 pasang insang di sisi ventral Contoh hiu putih (great white shark), hiu buaya, hiu
greenland, hiu gergaji, hiu macan pasir, hiu harimau
 Memiliki kloaka tanpa pneumatosista
- Selama bertelur, telur tidak dikeluarkan ke air tetapi tetap
 Tipe sisik plakoid, beberapa ganoid
di dalam tubuh, setelah menjadi anak (dilahirkan) tetap di
 Alat kelamin hiu disebut klasper (penjepit) dalam rahim dan makanannya berupa telur yang tidak
dibuahi dikenal dengan istilah oophagy. Beberapa
Contoh : Squalus acanthias (ikan hiu), Sphyrna lawini
memakan spesies yang sama sebelum dilahirkan dinekal
(ikan cucut ronggeng), Narcina sp. mengeluarkan
dengan istilah kanibalisme intrauterin
lecutan listrik penerang di laut gelap, Mantha hamiltoni
(ikan pari) c. Melahirkan (vivipar)
Contoh blue shark dan hammerhead shark.
Perkembangannya hampir sama dengan mamalia, hanya
saja begitu anak lahir harus mandiri
3. Kelas Osteichthyes (ikan tulang sejati)
Osteichthyes (Yunani, osteon = tulang, ichthys = ikan) 
Ciri-ciri:
 Memiliki rangka sejati
 Mulut berahang, bergigi, dan berlidah
 Memiliki sirip yang berpasangan
 Memiliki gurat sisi, tipe sisik ganoid, sikloid, dan stenoid
 Habitat di air tawar dan air laut
 Memiliki gelembung renang, indra mata dan alat keseimbangan
Klasifikasi ikan tulang sejati:
1). Ordo Ganoidea
Ikan ini bertulang rawan dan bertulang sejati. Contoh ikan buaya dari Amerika Selatan, ikan senuk rumbai-rumbai dari
Sungai Nil, dan ikan steur dari Rusia
2). Ordo Dipnoi Manfaat ikan :
• Ikan ini memiliki alat tambahan berupa pulmolis selain
insang. Contoh ikan bramudi (Neoceratos forster) dan ikan
1) Sebagai bahan makanan yang bergizi karena
paru-paru dari Afrika (Protopterus bannecants) mengandung omega 3, contohnya ikan salmon
3). Ordo Teleostei 2) Dijadikan sebagai hewan peliharaan, contoh
- Ikan ini termasuk ikan tulang sejati. Misaknya ikan mas, ikan arwana, ikan guppy, ikan koi, dll
ikan kakap, ikan sarden, dll. 3) Berperan sebagai indikator air tercemar, contoh
- Beberapa jenis ikan memiliki labirin sebagai alat tambahan ikan mas, ikan saput kaca
pernapasan.
- Berfungsi untuk mencukupi oksigen pada saat dilumpur. 4) Sumber protein dan vitamin A
- Contoh ikan mas (Cyprinus carpio), ikan lele (Clarias 5) Sebagai tempat rekreasi dan pempat
batrachus), ikan nila (Oreochromis niloticus), ikan mujair pemancingan
(Oreochromis mozambicus), ikan gabus, ikan salmon
(Onchorhynchus sp.), ikan sarden (Sardinops sp.), kuda 6) Sumber maya pencarian, misalnya budi daya
laut (Perca sp.), ikan belut (Anguilla sp.), ikan tuna ikan di kolam, tambak atau pemijahan ikan hias
(Scomber scombrus), ikan terbang (Cypselurus sp.)
7) Tulang ikan dijadikan bahan perekat/lem
8) Dijadikan bahan kerajinan (sepatu, tas, sampul
buku) atau bahan amplas dari kulir ikan cucut
yang telah dimasak
2. KELAS AMPHIBIA (AMFIBI)
• Merupakan hewan yang dihup di dua alam, yaitu lingkungan darat dan lingkungan air.

a. Ciri-ciri :
 Memiliki dua pasang anggota gerak (kaki) berupa dua pasang kaki yang tidak bercakar kecuali ordo Apoda tidak
berkaki
 Kulit licin karena memiliki banyak kelenjar lendir
 Memiliki koane sebagai penghubung hidung dengan rongga mulut
 Terdapat eustachius sebagai penghubung rongga mulut dengan rongga telinga
 Bernapas dengan insang (saat berudu) kulit dan paru-paru (saat dewasa)
 Berdarah dingin (poikilotermik) atau hewan ektotermik
 Mengalami metamorfosis dengan tahapan metamorfosis : telur beruduberudu berkakikatak berekorkatak
kecilkatak dewasa
 Memiliki peredaran darah tertutup serta terdapat 3 ruangan jantung (2 serambi dan 1 bilik)
b. Sistem Organ Amfibia
1) Sistem gerak; memili dua pasang anggota gerak. Anggota gerak belakang relatif besar berfungsi
untuk melompat. Terdapat selaput renang berupa kulit tipis diantara sela jari-jari. Anggota gerak
depan memiliki 4 ruas jari, sedangkan anggota gerak belakang terdapat 5 ruas jari
2) Sistem pencernaan; penceranaan sempurna, memiliki rahang dan kloaka, di dalam mulut terdapat
lidah dan gigi dan gigi vomer di langit-langit
3) Sistem pernapasan; pertukaran gas terjadi pada kulit, paru-paru dan insang (saat berudu)
4) Sistem peredaran darah; peredaran darah ganda tertutup, memili 3 ruang jantung (2 serambi dan 1
bilik), memiliki 3 buah pembuluh balik berupa vena cava, vena porta dan pulmokutanues. Pada
katak terdapat dua pirta yaitu sistem porta renalis (membawa darah dari tungkai belakang ke
ginjal/ren) dan sistem porta hepatika (membawa darah hasil pencernaan ke hati)
5) Sistem ekskresi; tipe ginjal mesonefron, saluran urin (saluran Wolf) urin keluar dari kloaka
6) Sistem saraf dan indra; katak jantan memiliki lubang kanan-kiri di lidahnya dan memiliki kantung
suara. Mata lebar dan terdapat selaput niktitans (selaput tidur) pelindung mata saat di air. Tidak
memiliki telinga luar, lubang hidung ada dua dan satu koane. Kulit mudah dikelupas dari tubuh
karena antara kulit dan otot terdapat rongga berisi limfa. Kulit berwarna-warni karena adanya
pigmen lipofora, guanofora dan melanofora. Otak terbagi menjadi 5 bagian dan 10 saraf kranial.
Memimiliki kelenjar endokrin berupa pituitari dan kelenjar tiroid (perangsang metamorfosis)
7) Sistem reproduksi; kelamin tepisah, fertilisasi eksternal. Telur dibungkus oleh gelatin, diletakkan
di air menetas menjadi larva (berudu) dan mengalami metamorfosis sempurna dengan
tahapan : telur beruduberudu berkakikatak berekorkatak kecilkatak dewasa.
Perilaku kawin yang disebut amplexus dan pemilihan pasangan. Hilangnya ekor pada katak
berekor menuju katak dewasa dilakukan oleh organelas sel berupa lisosom

amplexus
c. Klasifikasi Amphibia 2) Ordo Urodella (Caudata)
Ciri-ciri :
- Tubuh terdiri dari kepala, badan, ekor dan kaki sama besar
1) Ordo Apoda (Gymnophyona)
Ciri-ciri: - Bentuk larva sama dengan hewan dewasa

- Tidak berkaki - Larva bernapas dengan isang, hewan dewasa dengan paru-
paru
- Tubuh mirip cacing dengan ekor pendek
- Contoh :
- Kulit lunak menghasilkan cairan
 salamander raksasa (Megalobatrachus japonicus) di China
- Sisik terpendam dalam kulit
dan Jepang
- Habitat di dalam lubang atau tempat gelap dan basah
 Ranodon sp. (hidup di Asia)
Contoh salamander cacing di Asia (Ichthyosis glutinous)
 Axolotl mexicanum di Meksiko
3) Ordo Anura
Ciri-ciri:
- Tubuh terdiri atas kepala, badan dan ekor
- Kaki depan pendek, kaki belakang panjang dan kuat untuk
melompat
- Fertilisasi eksternal dan mengalami metamorfosis
sempurna dalam siklus hidupnya. Terjadi perubahan alat Perbedaan katak dengan kodok
pernapasan, dimana saat berudu bernapas dengan
insang, katak berekor hingga dewasa bernapas dengan
kulit dan paru-paru
- Katak dan kodok sama-sama berganti kulit secara berkala
dan kemudian memakannya. Hal ini bertujuan untuk
menghilangkan jejak keberadaan mereka di area tersebut.
Perilaku ini disebut dermatofagi.
- Contoh katak hijau (Rana pipiens), katak rawa (Rana
limnocharis), katak macan (Rana tigrina), katak hijau
besar (Rana macradon), kodok bangkok (Bufo terrestris,
Bufo boreas), dan kodok bencok/bancet (Bufo esculenta)
Fakta Menarik dari Katak dan kodok

a. Fakta Katak : b. Fakta Kodok :


1. Telur katak berlendir dan tidak bercangkang, jika air 1. Suara asli kodok bukanlah “ribbit, ribbit”
tercemar maka telur tidak berkembang sehingga 2. Kodok beracun terletak di kepala belakang yang
dapat dijadikan polusi air menghasilkan dua kelenjar parotid. Tekstur racun
2. Memiliki gelembung (saccus vocalis/vocal sac) seperti susu berfungsi untuk membuat tubuhnya
disepanjang leher yang dapat membesar hinga 3x tidak enak saat dimangsa hewan. Racun tidaklah
lipat. Umumnya vocal sac pada jantan lebih besar terlalu mematikan.
dan digunakan untuk memanggil betina untuk 3. Kodok mengalami pengelupasan kulit sebanyak 4
melangsungkan proses kawin di musim hujan atau kali setahun, kemudian kulitnya dimakan
malam hari. Udara yang dihirup masuk ke dalam 4. Kodok tidak memiliki gigi sama sekali. Kodok
vocal sac mampu menghantarkan bunyi sejauh 1 mil menangkap mangsa dengan lidah panjangnya
(1.609 km) 5. Kodok berada diseluruh benua kecuali Antartika
3. Katak hanya memiliki gigi di rahang atas disebut
vomerine teeth dan maxilary teeth berfungsi untuk
menekan mangsa. Makanan ditelan bulat-bulat
4. Memiliki liang telinga disebut tympanum di
belakang mata. Katak jantan memiliki telinga lebih
besar dari mata, sedangkan telinga katak betina
lebih kecil dari matanya
5. Katak dapat dikonsumsi kaya protein
d. Peranan Amphibia
1) Sebagai bahan makanan (katak) dengan nama swiekee pada rumah makan Thionghoa
2) Dikedokteran sebagai bahan obat, yakni racunnya sebagai penguat denyut jantung
seperti racun Bufotalin (C119H117O25) dan racun Bufotenin (C6H9NO) dari spesies Bufo
marinus
3) Sebagai bahan praktikum di sekolah dan universitas
4) Untuk tes kehamilan, contoh Bufo melanostictus
5) Keperluan praktikum zoologi bagi pelajar dan mahasiswa
6) Dibidang pertanian dan peternakan, Katak berperan sebagai natural biological control
(pengendali hayati alamiah), terutama terhadap populasi serngga (nyamuk) di alam
atau serangga yang berpotensi sebagai hama
3. KELAS REPTIL
Reptil (Latin : Reptialis = merangkak/melata)
a. Ciri-ciri :
 Kulit kering daan bersisik dari zat tanduk
 Tidak memiliki kelenjar lendir
 Memiliki dua pasang kaki yang memiliki kuku pada jari-jari
 Peredaran darah tertutup dengan 4 ruang jantung (2 serambi dan 2 bilik)
 Berdarah dingin (hidup di air) dan berdarah panas (hidup di darat)
 Bernapas dengan paru-paru
 Reproduksi internal dengan bertelur (ovivar) dan ovovivipar
 Alat kelamin jantan berupa hemipenis
 Mampu melakukan adaptasi
b. Sistem Organ Reptil
1) Sistem gerak; memiliki dua pasang kaki untuk merayap, memanjat atau menggali tanah, kecuali pada ular tanpa kaki. Ular bergerak
dengan cara menggerakkan sisik perut bergantian atau gerakan otot yang bersegmen-segmen. Kaki pada buaya memiliki jari dengan
cakar kuat dan berselaput untuk berenang
2) Sistem pencernaan; mulut (gigi dan lidah)– faring-esofagus-usus halus-usus besar-anus (kloaka) dan memliki kelenjar pencernaan
(hati dan pankreas)
3) Sistem pernapasan; alat paru-paru dan trakea yang panjang berupa rulang rawan. Pada reptil air, misalnya kura-kura dibantu
menggunakan kloaka sebagai alat pernapasan di air
4) Sistem peredaran darah; peredaran darah ganda tertutup dengan 4 ruang jatung, yaitu dua serambi (atrium) dan 2 bilik (ventrikel),
tetapi sekat diantara kedua bilik belum sempurna, kecuali pada buaya sekat kedua bilik sudah hampir sempurna dihubungkan oleh
foramen panizzae. Sel darah merah memiliki inti.
5) Sistem ekskresi; sepasang ginjal, ureter bermuara ke kloaka
6) Sistem saraf dan sistem indra; memiliki sistem saraf pusat berupa otak dan 12 pasang saraf kranial
- Lidak tidak dapat dijulurkan.
- Mata dilindungi oleh kelopak bawah (dapat digerakkan) dan membran niktitans (selaput tidur). Pada penyu (Chelonia) terdapat
kelopak atas dan bawah.
- Tidak memiliki telinga luar, bagian telinga dalam terdapat saluran eustachius dan membran timpani
- Hidung dilengkapi saraf olfakroti (indra pembau).
- Kulit keras dan bersisik bermanfaat bertahan hidup di lingkungan kasar dan kering
7) Sistem reproduksi; gonorchis, fertilisasi internal dengan alat kelamin jantan (hemipenis) yang dapat ditonjolkan keluar. Telur
memiliki cangkang dan dieramkan pada daun-daun atau dibenamkan di dalam pasir. Kebanyakan bersifat ovivar (bertelur) dan
beberapa ovovivipar
c. Klasifikasi Reptil 2) Ordo Rhynchocephalia/Spenodontia (Reptil primitif/reptil
tua)
1) Ordo Crocodilya (Loricata)  Hidup di air atau daratan
Ciri-ciri:  Pembiakan secara ovipar
 Kulit bersisik tebal  Hewan nokturnal dan bersifat karnivora
 Lidah tidak dapat dijulurkan  Tubuh bersisik dan terdapat duri pendek sepanjang di punggung
 Terdapat lipatan transversal di lidah sebagai atau tulang belakang
penutup faring sewaktu membuka mulut di air  Contoh Tuatara (Sphenodon punctatus) di Selandia Baru.
 Tidak memiliki kandung kemih 3) Ordo Squamata (reptilia Bersisik)
Contoh buaya dan aligator. Buaya di Indonesia Dibagi menjadi 2 famili, yaitu :
buaya siam (Crocodylus siamensis), buaya muara a. Famili Lacertilia (Sauria); gigi melekat pada rahang, lidah
(Crocodylus porosus), buaya irian (Crocodylus dapat dijulurkan dan kelopak mata dapat dipejamkan.
novaeguineae), buaya senyulong (Tomistoma Contoh di Indonesia: komodo (Varanus komodoensis), tokek
schlegelii), dan buaya kalimantan (Crocodylus dan cicak (famili Gekkonidae), kadal, bunglon, dan biawak
raninus).

Buaya (Crocodylus sp.) Alligator sp.


b) Famili Ophidia (Serpentes);
Ciri-ciri:
 tidak berkaki, lidah dapat dijulurkan, lidah bercabang atau tidak
bercabang, gigi melengkung ke dalam sebagai alat pencengkram
mangsa,
 kelenjar parotis mengeluarkan racun yang keluar dari lubang
gigi taring,
Ular karung Ular tanah
 mulut mampu membuka sekitar 180○ dan dapat memakan
(Acrochordus javanicus) (Calloselasma rhodostoma)
mangsa secara utuh karena terdapat tulang kuadarat bebas dari
tulang kepala dan mandibula, tulang langit-langit bergerak bebas
dan adanya pertautan ujung dua mandibula oleh ligamentum
yang leastis.
 Penciuman tajam karena mempunyai organ Jacobson yang peka
terhadap zat kimia di rongga hidung, memiliki satu paru-paru, Ular weling
yaitu paru-paru kiri. Hewan jantan memiliki sepasang (Bungarus candidus) Ular king kobra
hemipenis. (Ophiophagus hannah)
 Contoh ular karung (Acrochordus javanicus), ular king kobra
(Ophiophagus hannah), ular kepala-dua (Cylindrophis ruffus),
ular sanca bodo (Python molurus), ular tanah (Calloselasma
rhodostoma), ular tikus (Ptyas korros), ular weling (Bungarus Ular Viper
candidus).
Perbedaan Ular Berbisa dengan Ular Tidak Berbisa
Indikator Ular Berbisa Ular Tidak Berbisa
(Venomous) (Unvenomous)
Gigi taring Ada di rahang atas Tidak ada
Warna tubuh Kontras/mencolok Polos tak
bercorak/gelap
Mata dan pupil Mata lonjong, pupil Mata dan pupil
elips dan tajam membulat
Pola sisik di ekor Pola sisik satu baris Pola sisik dua baris
Lubang dekat hidung Ada Tidak ada
Bentuk kepala Oval atau bulat segi tiga
lonjong
Saat berenang Ekor atau kepala Tubuh mengapung
muncul ke permukaan
Bekas gigitan Bentuk huruf U Terdapat dua titik
Waktu berburu Umumnya malam hari Umumnya siang hari
Cara berburu Mematok mangsa Membelit mangsa
hingga mati hingga mati
Pergerakan Lambat dan tenang Cepat dan agresif
Pertolongan akibat gigitan ular :
1) Tetap tenang dan segera pergi atau bawa korban ke fasilitas
kesehatan terdekat untuk mendapatkan bantuan.
2) Ingatlah bentuk, warna dan ukuran ular yang menggigit.
3) Jika Anda adalah orang yang sedang bersama dengan orang
yang digigit ular, jangan tinggalkan korban sendirian.
4) Jangan sekali-sekali mengisap bisa ular dari anggota tubuh
korban. Selain itu, jangan mengoleskan apa pun pada area
yang digigit ular, termasuk bahan kimia, es, maupun benda
hangat.
5) Untuk mencegah penyebaran bisa ke area lain tubuh,
usahakan agar area yang digigit ular tidak bergerak.
6) Longgarkan pakaian jika memungkinkan.
7) Bebaskan area bekas gigitan dari benda-benda seperti
perhiasan atau sepatu.
8) Hindari konsumsi minuman beralkohol atau berkafein.
Keduanya berisiko meningkatkan penyerapan racun ular oleh
tubuh.
9) Menggunakan dua bilah kayu, bambu atau kardus serta
bahan-bahan lain yang bersifat rigid atau kaku, dilakukan
dalam kurun waktu 24 jam sampai 48 jam. Teknik ini disebut
“Imobilisasi”
4) Ordo Testudines /Chelonia (reptil bercangkang)
• Ciri-ciri: tubuh pendek dan lebar dan dilindungi
oleh cangkang atas (karapas) dan cangkang bawah
(plastron). Tidak bergigi dan lidah tidak dapat
dijulurkan. Telur bercangkang lunak. Contoh jenis
penyu, labi-labi, kura-kura, dan terapin. Beberapa
di Indonesia kura-kura hutan Sulawesi
(Leucocephalon yuwonoi), berbagai jenis kura-kura
berleher ular, penyu belimbing (Dermochelys
coriacea), penyu sisik (Eretmochelys imbricata),
tuntong (Batagur baska), tuntong laut (Batagus
borneoensis), dan lain-lain.
Perbedaan Klasifikasi Reptil

Indikator Ordo Rhynchocehalia Ordo Sqamata


Ordo Chelonia Ordo Crocodilia
/Testudines Lacertilia/Sauria Ophidia/Serpentes

Kulit/sisik Kulit keras bersisik Kulit keras tanpa sisik Kulit keras bersisik Kulit bersisik halus Kulit bersisik halus
Lidah Tidak dapat Tidak dapat Dapat dijulurkan, Dapat dijulurkan,
dijulurkan dijulurkan lidah tidak bercabang lidah bercabang/tidak
bercabang
Gigi Tidak ada Tajam melekat ke Tajam melekat ke Melengkung ke dalam
rahang rahang
Kelopak mata Dapat dipejamkan
Alat gerak (kaki) Dua pasang kaki Dua pasang kaki Dua pasang kaki Dua pasang kaki Perut, tanpa kaki
Alat kopulasi Sepasang hemipenis
Kandung kemih Tidak ada
Ciri Khas Reptil primitif, Tubuh dilindungi Membuka mulut saat Pemutusan ekor Pengelupasan kulit
ditemukan dalam cangkang keras di darat (berjemur) (autotomi) (eksklufikasi)
fosil berupa karapas dan
plastron
Contoh Tuatara Penyu, kura-kura, Buaya, aligator Kadal, tokek, cicak, Ular sanca, ular piton,
labi-labi bunglon, komodo, king kobra, dll
d. Peranan Reptil
1) Daging kura-kura dan telur penyu sering dijadikan bahan makanan
2) Penyu sisik (Erectmochelys imbricata), diburu orang untuk diambil sisiknya dan dijadikan
sebagai bahan hiasan dinding
3) Ular kobra dan ular berbisa lainnya sering dijadikan sebagai bahan pertunjukan-pertunjukan
keberanian
4) Empedu, darah, dan daging beberapa jenis ular dianggap sebagai obat berkhasiat di Cina dan
negara Timur lainnya
5) Kulit beberapa ular dan buaya dijadikan bahan tas, sepatu dan jaket
6) Ular membantu manusia mengontrol populasi tikus di sawah atau di ladang (predator alamiah)
7) Minyak ular atau racun ular dijadikan sebagai obat-obatan
Selain bermanfaat, Reptil juga dapat merugikan, misalnya ular memangsa ternak dan racun ular
dapat membunuh manusia
4. KELAS AVES
a. Ciri-ciri : Bulu tumbuh di daerah tertentu dalam deretan
yang rapi disebut pterylae dan darah tanpa bulu
 Tubuh terdiri atas kepala, leher, badan dan ekor
disebut apteria. Jenis bulu antar lain:
 Umumnya badan ditutupi oleh bulu, dan bersayap - Bulu terbang
- Bulu kontur
 Paruh panjang, langsing, pada ujungnya terdapat lubang hidung. - Bulu semipluma
 Mata kecil, leher dan tungkai relatif pendek. - Bulu kejur (bristle)
- Bulu filopluma
 Jari-jari kaki belakang 4.
 Tulang dada tanpa lunas.
 Reproduksi internal dengan cara bertelur (ovipar)
 Telurnya paling besar diantara burung-burung yang masih hidup.
 Aktif di malam hari (nokturnal) misalnya elang dan sisanya di siang
hari.
 Makanannya berupa cacing atau serangga. 
 Habitat : Hidup di semak-semak, padang rumput
1. Bulu lengkap (plumae), bulu ini tersusun atas: batang bulu dan
lembaran bulu. Susunan batang bulu terdiri
atas: calamus dan rachis. Lembaran bulu, tersusun atas
deretan barbae, diantara barbae terdapat barbulae berkait. 
2. Bulu tak lengkap dibedakan atas :
a) Plumulae, dengan bagian-
bagian: calamus (pendek), barbae (tidak membentuk
lembaran bulu), barbulae (tak berkait).
b) Filoplumae, dengan bagian-bagian: calamus dan rachis (batas
tak jelas), berbae (pada bagian ujung). Pada bulu ini tidak
dijumpai adanya barbulae. 

Berikut ini pembagian letak bulu menurut Maskoeri Jasin, dalam


buku Sistematika Hewan tahun 1984 :
 Tetrices, merupakan bulu yang menutupi seluruh tubuhnya.
 Rectrices, bulu yang terletak pada pangkal ekor.
 Remiges, bulu pada sayap.
 Parapterum, bulu yang terletak pada bahu.
 Ala spuria, bulu yang menempel pada ibu jari.
 Bulu aves berperan membungkus tubuh,
menjaga suhu badan dan untuk terbang.
Warna bulu disebabkan oleh adanya
substansi kimia dan elemen-elemen fisik.
 Warna bulu yang disebabkan oleh adanya
substansi kimia yakni karena adanya
pigmen biochrome yang menyerap dan
memantulkan cahaya dengan panjang
gelombang tertentu.
 Warna-warna yang nampak yakni: merah,
jingga, kuning, hitam, kelabu, coklat, hijau.
Warna-warna yang disebabkan oleh adanya
elemen-elemen fisik seperti warna putih,
biru, dan gemerlapan.
 Peranan warna-warna bulu sebagai adaptasi
tubuh dengan lingkungan untuk
mengelabuhi predator serta untuk menarik
pasangannya. 
b. Sistem Organ Aves
1) Sistem gerak; sepasang sayap
digunakan untuk terbang dan ekor
sebagai kemudi. Tipe kaki untuk
berjalan dan hinggap/berengger.
Jenis-jenis otot berupa :
 Otot-otot gerak : otot dada besar
(muskulus pektoralis minor) dan otot dada
kecil (muskulus pektoralis minor) yang
berguna untuk terbang
Otot paha : berlari, berjalan, bertengger
Otot keseimbangan (sayap) dan otot
kemudi (ekor)
Otot penggerak paruh
Otot penggerak mata
2) Sistem pencernaan; mulut-esofagus-
tembolok (pelebaran esofagus sebagai
penyimpan makanan sementara) –
lambung kelenjar (proventrikulus)-
lambung otot dan empedal
(ventrikulus) berdinding ebal – usus
halus (digantung oleh mesenterium) –
usus besar (terdapat usus buntu) –
kloaka. Kelenjar pencernaan (kelenjar
ludah, pankreas, hati)
3) Sistem pernapasan; alat paru-paru
(bertengger) dan pundi-pundi
udara/sakus pneumatikus saat
terbang. Fungsi kantung udara
mengatur berat badan (sat berenang),
mencegah kedinginan, memperkuat
suara
4) Sistem peredaran darah; peredaran darah ganda tertutup dengan 4 ruang jantung (2 serambi
dan 2 bilik) dengan sekat sempurna. Jantung dibungkus oleh selaput perikardium. Hanya
memiliki sistem porta hepatika
5) Sistem ekskresi; alat berupa ginjal (metanefron), tidak memiliki kantung kemih, tanpa
pembuluh kapiler di ginjal
6) Sistem saraf dan indra; sistem saraf pusar (otak dan 12 pasang saraf kranial) dan terdapat
kelenjar tiroid, kelenjar adrenal, dan pituitari (hipofisis).
 Lidah ; tidak dapat dijulurkan, lidah dan langit-langit peka terhadap zat kimia
 Mata, memiliki kelopak, selaput tidur (niktitans), dan kelenjar air mata
 Telinga; tanpa daun telinga
 Hidung; pemciuman kurang baik
 Kulit; ditutupi bulu (menjaga suhu tubuh)
7) Sistem reproduksi; gonorchis fertilisai internal. Hewan jantan tidak memiliki penis, hewan
betina memiliki satu ovarium (kiri), bersifat ovipar dengan cangkang telur keras, dierami dan
menetas dengan bantuan induk/menetas sendiri
c. Klasifikasi Aves 2) Apodiformes; ukuran tungkai sangat kecil; bentuk sayap
runcing; ukuran paruh kecil serta lunak dan ada yang
1) Anseriformes; tidak memiliki gigi pada langsing dengan lidah berbentuk bulu panjang. Contoh :
rahang; paruh besar, lebar dan tertutup Collocalia vanikorensis (Walet Polos) dan Hemiprocne
lapisan tanduk yang tipis; bagian tepi paruh longipennis (Tepekong Jambul)
memiliki lamela; lidah berdaging; tungkai
pendek dan berselaput renang; ekor pendek;
waktu muda memiliki bulu seperti kapas.
Contoh : Dendrocygna guttata (Belibis Totol),
Anas gracilis (Itik Kelabu), dan Cygnus atratus
(Angsa Hitam), angsa putih, dll
3) Bucerotiformes; paruh besar dan kokoh tulang
vertebrae bagian axis dan atlas menyatu; 18% jantan
lebih besar daripada betina; monogami. Contoh : 

Buceros rhinoceros 
Berenicornis comatus 
(Rangkong Cula Badak)
(Rangkong Jambul)
4) Caradriiformes; tidak memiliki gigi, kaki
panjang dan langsing; jari kaki berselaput
renang; bulu tebal; paruh panjang dan
melengkung ke bawah/atas. Contoh :
Irediparra gallinacea (Burung sepatu
Gelambir Ganda Kasuari Kerdil
Jengger), Larus ridibundus (Camar Kepala-
hitam), dan Sterna hirundo (Dara laut) 5) Ciconiformes; leher dan tungkai panjang; jari-jari tidak
berselaput; paruh lurus atau bengkok; suka hidup di air;
penyebaran bulu di sebagian betis tidak terdapat bulu.
Contoh : Ardea cinerea (Cangak Abu), Ardeola
speciosa (Blekok Sawah). Leptoptilos javanicus (Bangau
Tongtong), dan Phoenicopterus sp. (Famingo)
Dara laut Burung sepatu Jengger

5) Casuariformes; bentuk tubuh besar; tidak


bisa terbang; terestrial; kepala berbulu tipis;
bulu memiliki aftershaft yang panjang; bentuk
sayap kecil dan rudimenter; tungkai memiliki
tiga buah jari; Contoh: Casuarius
casuarius (Kasuari Gelambir Ganda) dan
Casuarius bennetti (Kasuari Kerdil)
Cangak Abu Blekok Sawah Bangau Tongtong Flaminggo
6) Columbiformes; aruh pendek dan langsing; pada 7) Cuculiformes; terdapat dua buah jari kaki kearah depan
umumnya tarsus lebih pendek daripada jari-jari; dan dua buah jari kaki yang lain ke belakang; jari bagian
kulit tebal dan halus; tembolok besar dan luar dapat dibalikan kearah depan; kaki tidak cocok
menghasilkan cairan pigeon milk untuk anaknya; untuk mencengkram; ekor panjang; ukuran paruh
graminivorous (pemakan biji) dan fragivorous sedang; sebagian besar kelompok familia ordo ini
(pemakan buah). Contoh : bersifat parasit yakni burung betina menitipkan telur-
 Treron capellei (Punai Besar) telurnya di sarang burung yang lain. Contoh
 Columba livia (Merpati Batu)  Cuculus crassirostris (Kangkok Sulawesi)
 Streptopelia chinensis (Tekukur)  Cacomantis sonneratii (Wiwik Lurik)
 Geopelia striata (Perkutut Jawa)  Chrysococcyx xanthorhynchus (Kedasi Ungu)
 Centropus rectunguis (Bubut Hutan)

Kangkok Sulawesi Wiwik Lurik Kedasi Ungu Bubut


Hutan
8) Curaciiformes, paruhnya kuat; jari ke-3 dan ke -4 10) Galliformes; paruh pendek; bulu bercabang; kaki
menyatu di bagian pangkal. Contoh : Alcedo atthis (Raja perjal untuk mengais/berlari; terestrial; terbang
udang), Ceyx erithaca (Udang Api), dan Lacedo pendek; graminivorous (pemakan
pulchella (Cekakak Batu) biji/rerumputan). Contoh : Talegalla
fuscirostris (Maleo Paruh-hitam), Melanoperdix
nigra (Puyuh Hitam), Gallus gallus (Ayam ras),
Gallus domestica (ayam kampung), burung Merak,
Ptilinopus cinctus (Walik Putih)

9) Falconiformes;  paruh pendek, melengkung, dan tepinya


tajam; kaki memiliki cakar yang tajam dan runcing untuk
memangsa. Mampu terbang dengan cepat serta dapat
melakukan manuver. Contoh : Microhierax
fringillarius (Alap-alap Capung), Falco cenchroides (Alap-
alap Layang), dan Falco severus (Alap-alap Macan) Maleo Puyuh Hitam Ayam Kampung

Alap-alap Capung Alap-alap Layang Alap-alap Macan


Ayam ras Burung Merak Walik Putih
11) Gaviformes;  tungkai pendek pada ujung 13) Passeriformes /burung berkicau; kaki yang memiliki empat jari
posterior badan; bulu kaku; jari kaki dengan tiga jari kearah depan dan satu kearah belakang; paruh
berselaput renang; sayap berkembang dapat digunakan untuk memotong. Contoh : Corydon
baik; dapat terbang; memiliki pygostylus. sumatranus (Madi Kelam), Mirafra javanica (Branjangan Jawa),
Contoh Gavia immer (burung Diver/burung Hirundo rustica (Layang-layang Asia), Coracina fortis (Kepudang
Gavia) sungu Buru), Pycnonotus zeylanicus (Cucak Rawa), Pycnonotus
aurigaster (Cucak Kutilang), Zoothera interpres (Anis Kembang),
dan Cettia vulcania (Ceret Gunung)

12) Gruiformes; paruh berukuran besar; tidak


pandai terbang; tungkai panjang. Contoh:
Turnix maculosa (Gemak Totol), Turnix
suscitator (Gemak Loreng), dan Fulica Madi Kelam Branjangan Jawa Layang-layang Asia Burung
atra (Mandar Hitam) Kepudang

Gemak Totol Gemak Loreng Mandar Hitam Cucak Kutilang Cucak Rawa Anis Kembang Ceret
14) Pelecaniformes; ukuran nares (lubang hidung) kecil; 16) Psitaciformes; paruh pendek, sempit, tepinya tajam dan
memiliki kantung pada daerah leher; memiliki jari ujungnya berkait; paruh bagian atas memiliki sendi
kaki berselaput renang; paruh panjang dan besar dengan tengkorak sehingga dapat bergerak; memiliki
serta dapat membuka lebar; menyukai air. Contoh bulu berwarna hijau, kuning, atau biru; tipe kaki
Pelecanus onocrotalus (burung pelikan/undan putih) zygodactylus (dua jari kearah depan dan dua jari kearah
dan Phalacrocorax niger (Pecuk-padi Kecil) belakang); jari bagian luar bersifat irreversible (tidak
dapat dibalikkan ke depan). Contoh : Chalcopsitta
sintillata (Nuri Aru), Lorius lory (Kasturi Kepala-hitam),
Cacatua sulphurea (Kakatua Jambul-kuning), dan
Tanygnathus sumatranus (Betet-kelapa Punggung-biru)

15) Piciformes; paruh kuat; bulu di bagian ekor kaku


dan ujungnya runcing; ujung lidah kasar serta dapat
dapat dijulurkan. Contoh : Psilopogon
pyrolophus (Takur Api), Megalaima
haemacephala (Takur Ungkut-ungkut), Picus
vittatus (Pelatuk)

Nuri Kasturi Kakak Tua Betet

Takur Api T akur Angkut Burung Pelatuk


17) Spheniciformes; tidak dapat terbang namun dapat 19) Struthioformes; tidak bisa terbang; bentuk tubuhnya
berenang; memiliki bulu kecil seperti sisik; sayap besar; terestrial; kepala, leher, dan tungkai memiliki
seperti dayung untuk berenang; tungkai memiliki bulu yang tipis; kepala bentuknya kecil; paruh pendek
selaput pada jari-jarinya; tungkai memiliki empat dan lebar; lehernya panjang dan fleksibel; bulu tidak
buah jari kaki yang menghadap ke depan. Contoh : memiliki aftershaft; tungkai berjari dua buah dan dapat
Spheniscus demersus (Pinguin) lari dengan cepat; tulang sternum tidak memiliki carina
18) Striggiformes; kepala besar dan bulat; memiliki mata sterni; memiliki simfisis pubis. Contoh : Struthio
besar serta menghadap ke depan, tubuh dikelilingi camelus (Burung onta)
oleh bulu-bulu yang tersusun secra radial (menjari); 20) Rheiformes; tidak bisa terbang; tidak memiliki gigi pada
memiliki lubang telinga yang lebar namun seringkali rahangnya; terestrial; kepala, leher, dan paha berbulu,
tertutupi oleh lipatan kulit; ukuran paruh pendek; bulu tidak memiliki aftershaft; tungkai memiliki tiga jari;
jari kaki memiliki cakar yang tajam untuk tulang sternum tidak memiliki carina sterni. Contoh
mengcengkeram; termasuk burung yang aktif pada Rhea americana (burung nandus)
waktu malam (nocturnal); bersifat predator. Contoh:
Tyto alba (Burung Hantu/Serak), Otus
sagittatus (Celepuk Besar), dan Ninox rufa (Pungguk
Merah)

Burung Hantu Burung Celepuk Burung Pungguk Burung Onta Burung Rhea
d. Peranan Aves bagi Kehidupan Manusia

1. Sebagai bahan makanan penghasil protein, baik dari telur atau dagingnya,
misalnya ayam, bebek, angsa, kalkun dll.
2. Dijadikan sebagai hewan peliharaan, misalnya beo, kakak tua, nuri, merpati
dll.
3. Bulu-bulu ayam dijadikan sebagai pembuatan kemoceng dan alat
permainan bulu tangkis
4. Tiruan kerangka ayam dibuat untuk desain pembuatan bangunan
5. Dijadikan sebagai bahan ritual di budaya tertentu, misalnya suku Batak
Toba untuk upa-upa (pengurapan)
6. Bahan makanan bagi hewan-hewan buas di kebun binatang
5. KELAS MAMALIA
a. Ciri-ciri :
 Merupakan hewan yang memiliki kelenjar susu.
 Memiliki daun telinga
 Anggota gerak berupa kaki dan tangan
 Memiliki tulang sebagai alat gerak pasif dan otot sebagai alat gerak
aktif
 Bernapas dengan paru-paru
 Memiliki kelenjar keringat dan kelenjar minyak

 Berkembangbiak secara internal dengan beranak (vivipar), kecuali


Platiphus bertelur (ovipar)
b. Sistem Organ Mamalia

1) Sistem gerak; anggota dua pasang yang beragam bentuk, biasanya berjalan,
memanjat, memegang, berenang, dll. Pada kelinci terdapat tungkai depan dengan 5
buah jari dan tungkai belaakang berjumlah 4 buah jari
2) Sistem pencernaan; arah : mulut-faring-kerongkongan-lambuung-usus halus-usus
besar-rektum-anus. Memiliki kelenjar pencernaan berupa kelenjar ludah, hati,
pankreas bermuara pada duodenum
3) Sistem pernapasan; alat berupa paru-paru yang dibungkus oleh pleura. Terdapat laring (anak tekak)
yang beratap epiglotis sebagai alat suara
4) Sistem peredaran darah; peredaran darah tertutup ganda dengan 4 ruang jantung (2 serambi dan 2
bilik) bersekat sempurna. Peredaran darah ganda berupa peredaran darah besar (sistemik) : jantung>-
seluruh tubuh->jantung, dan peredaran darah kecil (pulmolis) : jantung->paru-paru-> jantung. Sel
darah merah tidak berinti.
5) Sistem ekskresi; sepasang ginjal (metanefron). Pada kelinci tidak memiliki kloaka, urin keluar lewaat
lubang urogenitalis
6) Sistem saraf dan sistem indra; sistem saraf pusat (otak dan sumsum tulangbelakang) dan 12 pasang
saraf kranial. Alat indra :
- Mata : berjumlah sepasang yang dapat dipejamkan (memiliki kelopak mata)
- Hidung : terdapat saraf pembau (olfaktori)
- Telinga : berupa telinga luar, telinga tengah dan telinga dalam (pada kelinci daun telinga relatif
panjang)
- Kulit : menghasilkan keringat sebagai alat ekskresi
- Lidah : memiliki saraf pengecap berupa papila (tonjolan-tonjolan) kecil
7) Sistem reproduksi; gonorchis (fertilisasi internal). Alat kelamin hewan jantan berupa penis, dan betina
berupa vagina. Mamalia betina mengalami sistem estrus
c. Klasifikasi Kelas 3. Artiodactyla

Mamalia Mamalia yang memiliki kuku dengan jumlah jari kaki yang
genap pada masing-masing kaki, herbivora, misalnya :
1. Monotremata domba peliharaan (Ovis aries), rusa, babi, jerapah, unta, sapi
• Mamalia berparuh dan bertelur, tidak memiliki 4. Carnivora
puting susu, dan menyedot susu dari bulu Mamalia pemakan daging, memilki gigi tajam, runcing dan
geraham untuk merobek, misalnya : harimau (Panthera sp),
induknya, misalnya : platypus (Ornithorynchus
anjing, musang, singa, cheeta, leopard, dll
anatinus)/cungur bebek, echidna
5. Cetacea
Mamalia yang hidup di laut dengan badan berbentuk ikan,
kaki depan mirip dayung dan tidak ada tungkai belakang
serta lapisan tebal lemak sebagai insulasi, misalnya : paus
(Balaenoptera omurai), lumba-lumba.

2. Marsupialia atau Diprotodontia


• Mamalia berkantung, perkembangan embrionik
diselesaikan dalam kantung marsupial karna
tanpa plasenta, misalnya : kanguru (Marcropus
sp)
9. Perissodactyla
6. Chiroptera
Mamalia berkuku dan berjari kaki ganjil, herbivora,
• Mamalia yang memiliki kaki seperti sayap atau misalnya : Kuda (Equus caballus), zebra, tapir.
bersayap tangan dengan selaput di antara ruas jari 10. Primata
sampai ke belakang hingga tungkai depan bagian Mamalia dengan ibu jari berhadapan dan yang
belakang,  misalnya : kelelawar (Pteropus memiliki anggota gerak yang panjang, mata yang
vampeirus). menghadap kedepan, korteks serebral yang
7. Insectivora atau Soricomorpha berkembang baik, omnivora,  misalnya : monyet
(Macaca mulatta), lemur, orang utan, siamang,
• Mamalia pemakan serangga, menghasilkan bau
bekantan, kuskus, beruk, simpanse, termasuk
tidak sedap, misalnya : tikus cerurut (Crocidura
manusia.
mutina) dan landak
8. Lagomorpha
• Mamalia yang memiliki gigi seri mamalia yang
mirip dengan ordo rodentia tetapi memiliki empat
gigi seri atau lebih mirip pahat, kaki belakang lebih
11. Proboscidea
panjang dibandingkan dengan kaki depan dan
diadaptasikan untuk berlari dan melompat, Mamalia berotot, badan panjang memiliki belalai dengan
misalnya : Kelinci (Lepuhnigri collis). dua lubang hidung, misalnya : Gajah (Elephantidae
elephas).
12. Rodentia 15. Omnivora atau  Artiodactyla
Mamalia pemakan segala, : babi hutan (Sus scrofa).
• Mamalia pengerat yang memiliki gigi seri
16. Scandentia
seperti pahat yang tumbuh terus-menerus, Mamalian ini dapat melompat jauh, misalnya : tupai
misalnya: berang-berang (Castor sp), tikus (Tupaia javanica).
mencit, kelinci. 17. Polidota
Mamalia berbisik dan tidak bergigi, misalnya :
13. Sirenia
Tringgiling (Manis javanica)
• Mamalia herbivora akuatik, memiliki tungkai
mirip sirip, dan tidak ada kaki belakang,
 misalnya : sapi laut/dugong (Dugong dugong).

18. Dermoptera
Mamalia bersayap kulit dengan sayap mirip pada
kelelawar, misalnya Lemur (Cyanocephalus volans)
14. Herbivora
• Mamalia pemakan tumbuhan, misalnya : sapi
(Bos taurus), kambing, domba, lembu.
 
d. Peranan Mamalia bagi Kehidupan
Manusia
1) Dapat digunakan dalam pertanian yaitu dengan membajak sawah dengan kerbau
2) Sebagai bahan wol misalnya dengan bulu hewan domba
3) Dikonsumsi sebagai sumber energi dan makanan, terutama dalam protein seperti susu
dan daging, misalnya, sapi, kambing dan kuda
4) Dapat digunakan baik sebagai pembantu rumah tangga dan sebagai alat pelacak,
misalnya anjing
5) Dapat digunakan sebagai alat transportasi misalnya, untuk kuda yang menarik soda,
gerobak sapi dan hewan unta
6) Dapat digunakan sebagai kerajinan tangan, misalnya sebagai tanduk yang terbuat dari
sendok atau sebagai gantungan kunci.
7) Sebagai Hiburan, ialah seperti permainan sirkus, contohnya seperti hewan kuda, singa,
gajah, harimau serta juga lumba-lumba.

Anda mungkin juga menyukai