FILUM CHORDATA
Oleh :
LEONTIUS A. SIMANUNGKALIT,
S.Pd
Chordata (Yunani : Chorde = dawai/senar/tali), hewan ini memiliki notokord (korda dorsalis)
memanjan sepanjang sumbu tubuh. Jadi, kingdom Animalia yang menempati tingkat tertinggi
dalam kerajaan makhluk hidup karena perkembangan yang tinggi dan memiliki sistem organ
yang kompleks.
a. Ciri-ciri :
Organisme multiseluler dan eukariotik
Tubuh simetri bilateral dan triploblastik selolomata
Memiliki notokord pada masa embrionik, yaitu sumbu penyokong tubuh primer dan memiliki
celah faring/celah insang pada beberapa tahap selama masa perkembangannya
Pusat saraf berupa pembuluh yang terdapat pada notokorda
Terdapat segmentasi tubuh, terutama pada susunan otot dan sarafnya
Habitat di air dan di darat
Pada skeleton terdapat otot/daging yang berfungsi untuk pergerakann atau berpindah
tempat.
b. Struktur Tubuh dan Sistem Organ
1). Struktur Tubuh Chordata
Struktur tubuh mengalami perkembangan dari tingkat rendah ke tingkat
kompleks. Berdasarkan ada tidaknya tengkorak, chordata dibagi menjadi
dua, yaitu :
a. Acarina (Prochordata/hewan tidak bertengkorak), misalnya Subfilum
Hemichordata, Subfilum Urochordata dan Subfilum Cephalochordata
b. Craniata (Euchordata/hewan bertengkorak dan memiliki otak),
misalnya Subfilum Vertebrata. SubfilumVertebrata dibagi menjadi :
1) Super Kelas Pisces, misalnya Agnatha, Chondrichthyes, dan
Oesteichthyes
2) Super Keles Tetrapoda, misalnya Amphibia, Reptil, Aves dan
Mamalia
2). Struktur Organ
a) Sistem gerak; Alat gerak berjumlah 2 pasang, merupakan koordinasi dari alat gerak aktif berupa otot
lurik dan alat gerak pasif berupa tulang dan sendi.
b) Sistem peredaran darah; Sistem peredaran darah tertutup yang diatur oleh jantung yang beruang 2-
4, dan memiliki pembuluh arteri, vena, dan kapiler
c) Sistem pernapasan; Alat pernapasan berupa insang bagi yang hidup di air, dan paru-paru bagi yang
hidup di darat, juga ada yang menggunakan kulit.
d) Sistem pencernaan; Alat pencernaan lengkap mulai dari mulut, esofagus, faring, lambung, usus halus,
usus besar, rectum, dan anus. Mulut memiliki rahang, gigi dan lidah, dilengkapi dengan hati,
pankreas, dan kelenjar pencernaan lainnya.
e) Sistem ekskresi; Alat ekskresi berupa ginjal (sepasang pronefron atau mesonefron), dilengkapi
dengan kandung kemih
f) Sistem saraf; Sistem saraf terdiri dari sistem saraf pusat (otak) dan sistem saraf kranial yang
berjumlah 10-12
g) Sistem indra; Alat indranya berupa alat peraba (kulit), penglihatan (mata), pendengaran (telinga),
pembau (hidung), dan perasa (lidah), dilengkapi kelenjar hormon.
h) Sistem reproduksi; Alat reproduksi gonadnya berpasangan, bersifat gonokoris, fertilisasi internal atau
eksternal, dan secara seksual. Alat kelamin jantan berupa penis, dan alat kelamin betina berupa
vagina.
c. Klasifikasi Filum Chordata
1. Subfilum Hemichordata
Ciri-ciri:
Bentuk tubuh seperti cacing, dibagian ujung
tubuh terdapat belalai (proboscis) berfungsi
untuk melubangi lumpur
Notokorda hanya ditemukan pada bagaian
anterior/depan saja
Tubuh terdiri atas tiga bagian, yaitu belalai,
leher, dan badan yang dilengkapi dengan
celah insang
Hidup di laut
Contoh : Balanoglossus sp.(cacing acorn)
2. Subfilum Urochordata/Tunicata
Ciri-ciri:
Tubuh pendek tebal mirip tumbuhan
Notokorda terdapat pada bagian posterior
Hidup di laut dan larva berenang bebas
Sistem saraf menghilang pada masa
perkembangannya
Molgula sp.
Memiliki pelindung tubuh yang dihasilkan
oleh sekret pada sel-sel ektodermnya
Kebanyakan hidup berkoloni dan sesil
Reproduksi seksual (hermaprodit) dan
aseksual (tunas/budding)
Contoh : Molgula sp.
3. Subfilum Cephalochordata
Ciri-Ciri:
Tubuh bening, tembus cahaya bentuk seperti ikan
tanpa sirip, pipih memanjang
Notokorda disepanjang tubuh dan jelas hingga dewasa
Terdapat faring pada kanan-kiri celah insang
Tidak memiliki kepala sejati
Dibagian belakang terdapat alat peraba disebut sirus
Reproduksi secara seksual (gonorchis)
Habitat air laut (terkubur di bawah pasir/perairan
dangkal)
Contoh : Branchiostoma sp. (Amphioxus sp.) ikan lanset)
Peranan Acarina bagi Kehidupan Manusia
1. Beberapa spesies, misalnya Amphioxus sebagai sumber protein
2. Dibidang sians, sebagai filogeni Avertebrata karena dapat menjadi
penghubung perkembangan sifat khas Chordata
3. Banyak digunakan sebagai bahan praktikum
4. Sebagai komponen biotik di laut, berperan positif dalam ekosistem akuatik,
siklus energi, rantai makanan dan jaring-jaring makanan
4. Subfilum Vertebrata
a. Ciri-ciri:
Notokord terletak di bagian belakang (posterior) dan berkembang menjadi tulang belakang yang
beruas-ruas (kolumna vertebralis)
Memiliki tulang tengkorak (kranium) yang berfungsi melindungi otak
Alat ekskresi berupa ginjal
Sistem saraf terdiri dari sistem saraf pusat dan saraf tepi
Memiliki alat kelamin terpisah (diesus). Beberapa bertelur (ovipar) seperti ikan, melahirkan (vivivar)
misalnya mamalia kecuali Platipus, dan bertelur –melahirkan (ovovivipar), misalnya kuda laut, hiu
putih, kadal, platipus dan beberapa jenis ular
Memiliki dua rahang (rahang atas dan rahang bawah), kecuali Agnatha/Cyclostomata .
Rangka berupa eksoskeleton (rangka luar) dan endoskeleton (rangka dalam) yang tersusun atas
tulang keras, tulang rawan, dan ligamen
b. Klasifikasi Subfilum Vertebrata
Subfilum Vertebrata dibagi menjadi :
1) Super Kelas Pisces, misalnya Agnatha, Chondrichthyes, dan Oesteichthyes
2) Super Kelas Tetrapoda (berkaki empat), misalnya Amphibia, Reptil, Aves
dan Mamalia
Contoh : ikan Lamprey (Petromyzon marinus ) dan ikan hantu (Myxine sp.)
2). Kelas Chondrichthyes (ikan tulang rawan) Jenis hiu berkembangbiak dengan 3 cara :
Chondrichrhyes (Yunani, chondros = a. Bertelur (vivipar)
rawan, ichthyes = ikan)
- Masa bertelur 6-9 bulan (menetas)
Ciri-ciri :
Memiliki lidah dan rahang - Contoh : hiu karpet, hiu bambu, swell shark, horn shark
Rangka dalam dan memiliki sirip berpasangan
b. Bertelur dan Beranak (Ovovivipar)
Memiliki tulang rawan
Memiliki 5-7 pasang insang di sisi ventral Contoh hiu putih (great white shark), hiu buaya, hiu
greenland, hiu gergaji, hiu macan pasir, hiu harimau
Memiliki kloaka tanpa pneumatosista
- Selama bertelur, telur tidak dikeluarkan ke air tetapi tetap
Tipe sisik plakoid, beberapa ganoid
di dalam tubuh, setelah menjadi anak (dilahirkan) tetap di
Alat kelamin hiu disebut klasper (penjepit) dalam rahim dan makanannya berupa telur yang tidak
dibuahi dikenal dengan istilah oophagy. Beberapa
Contoh : Squalus acanthias (ikan hiu), Sphyrna lawini
memakan spesies yang sama sebelum dilahirkan dinekal
(ikan cucut ronggeng), Narcina sp. mengeluarkan
dengan istilah kanibalisme intrauterin
lecutan listrik penerang di laut gelap, Mantha hamiltoni
(ikan pari) c. Melahirkan (vivipar)
Contoh blue shark dan hammerhead shark.
Perkembangannya hampir sama dengan mamalia, hanya
saja begitu anak lahir harus mandiri
3. Kelas Osteichthyes (ikan tulang sejati)
Osteichthyes (Yunani, osteon = tulang, ichthys = ikan)
Ciri-ciri:
Memiliki rangka sejati
Mulut berahang, bergigi, dan berlidah
Memiliki sirip yang berpasangan
Memiliki gurat sisi, tipe sisik ganoid, sikloid, dan stenoid
Habitat di air tawar dan air laut
Memiliki gelembung renang, indra mata dan alat keseimbangan
Klasifikasi ikan tulang sejati:
1). Ordo Ganoidea
Ikan ini bertulang rawan dan bertulang sejati. Contoh ikan buaya dari Amerika Selatan, ikan senuk rumbai-rumbai dari
Sungai Nil, dan ikan steur dari Rusia
2). Ordo Dipnoi Manfaat ikan :
• Ikan ini memiliki alat tambahan berupa pulmolis selain
insang. Contoh ikan bramudi (Neoceratos forster) dan ikan
1) Sebagai bahan makanan yang bergizi karena
paru-paru dari Afrika (Protopterus bannecants) mengandung omega 3, contohnya ikan salmon
3). Ordo Teleostei 2) Dijadikan sebagai hewan peliharaan, contoh
- Ikan ini termasuk ikan tulang sejati. Misaknya ikan mas, ikan arwana, ikan guppy, ikan koi, dll
ikan kakap, ikan sarden, dll. 3) Berperan sebagai indikator air tercemar, contoh
- Beberapa jenis ikan memiliki labirin sebagai alat tambahan ikan mas, ikan saput kaca
pernapasan.
- Berfungsi untuk mencukupi oksigen pada saat dilumpur. 4) Sumber protein dan vitamin A
- Contoh ikan mas (Cyprinus carpio), ikan lele (Clarias 5) Sebagai tempat rekreasi dan pempat
batrachus), ikan nila (Oreochromis niloticus), ikan mujair pemancingan
(Oreochromis mozambicus), ikan gabus, ikan salmon
(Onchorhynchus sp.), ikan sarden (Sardinops sp.), kuda 6) Sumber maya pencarian, misalnya budi daya
laut (Perca sp.), ikan belut (Anguilla sp.), ikan tuna ikan di kolam, tambak atau pemijahan ikan hias
(Scomber scombrus), ikan terbang (Cypselurus sp.)
7) Tulang ikan dijadikan bahan perekat/lem
8) Dijadikan bahan kerajinan (sepatu, tas, sampul
buku) atau bahan amplas dari kulir ikan cucut
yang telah dimasak
2. KELAS AMPHIBIA (AMFIBI)
• Merupakan hewan yang dihup di dua alam, yaitu lingkungan darat dan lingkungan air.
a. Ciri-ciri :
Memiliki dua pasang anggota gerak (kaki) berupa dua pasang kaki yang tidak bercakar kecuali ordo Apoda tidak
berkaki
Kulit licin karena memiliki banyak kelenjar lendir
Memiliki koane sebagai penghubung hidung dengan rongga mulut
Terdapat eustachius sebagai penghubung rongga mulut dengan rongga telinga
Bernapas dengan insang (saat berudu) kulit dan paru-paru (saat dewasa)
Berdarah dingin (poikilotermik) atau hewan ektotermik
Mengalami metamorfosis dengan tahapan metamorfosis : telur beruduberudu berkakikatak berekorkatak
kecilkatak dewasa
Memiliki peredaran darah tertutup serta terdapat 3 ruangan jantung (2 serambi dan 1 bilik)
b. Sistem Organ Amfibia
1) Sistem gerak; memili dua pasang anggota gerak. Anggota gerak belakang relatif besar berfungsi
untuk melompat. Terdapat selaput renang berupa kulit tipis diantara sela jari-jari. Anggota gerak
depan memiliki 4 ruas jari, sedangkan anggota gerak belakang terdapat 5 ruas jari
2) Sistem pencernaan; penceranaan sempurna, memiliki rahang dan kloaka, di dalam mulut terdapat
lidah dan gigi dan gigi vomer di langit-langit
3) Sistem pernapasan; pertukaran gas terjadi pada kulit, paru-paru dan insang (saat berudu)
4) Sistem peredaran darah; peredaran darah ganda tertutup, memili 3 ruang jantung (2 serambi dan 1
bilik), memiliki 3 buah pembuluh balik berupa vena cava, vena porta dan pulmokutanues. Pada
katak terdapat dua pirta yaitu sistem porta renalis (membawa darah dari tungkai belakang ke
ginjal/ren) dan sistem porta hepatika (membawa darah hasil pencernaan ke hati)
5) Sistem ekskresi; tipe ginjal mesonefron, saluran urin (saluran Wolf) urin keluar dari kloaka
6) Sistem saraf dan indra; katak jantan memiliki lubang kanan-kiri di lidahnya dan memiliki kantung
suara. Mata lebar dan terdapat selaput niktitans (selaput tidur) pelindung mata saat di air. Tidak
memiliki telinga luar, lubang hidung ada dua dan satu koane. Kulit mudah dikelupas dari tubuh
karena antara kulit dan otot terdapat rongga berisi limfa. Kulit berwarna-warni karena adanya
pigmen lipofora, guanofora dan melanofora. Otak terbagi menjadi 5 bagian dan 10 saraf kranial.
Memimiliki kelenjar endokrin berupa pituitari dan kelenjar tiroid (perangsang metamorfosis)
7) Sistem reproduksi; kelamin tepisah, fertilisasi eksternal. Telur dibungkus oleh gelatin, diletakkan
di air menetas menjadi larva (berudu) dan mengalami metamorfosis sempurna dengan
tahapan : telur beruduberudu berkakikatak berekorkatak kecilkatak dewasa.
Perilaku kawin yang disebut amplexus dan pemilihan pasangan. Hilangnya ekor pada katak
berekor menuju katak dewasa dilakukan oleh organelas sel berupa lisosom
amplexus
c. Klasifikasi Amphibia 2) Ordo Urodella (Caudata)
Ciri-ciri :
- Tubuh terdiri dari kepala, badan, ekor dan kaki sama besar
1) Ordo Apoda (Gymnophyona)
Ciri-ciri: - Bentuk larva sama dengan hewan dewasa
- Tidak berkaki - Larva bernapas dengan isang, hewan dewasa dengan paru-
paru
- Tubuh mirip cacing dengan ekor pendek
- Contoh :
- Kulit lunak menghasilkan cairan
salamander raksasa (Megalobatrachus japonicus) di China
- Sisik terpendam dalam kulit
dan Jepang
- Habitat di dalam lubang atau tempat gelap dan basah
Ranodon sp. (hidup di Asia)
Contoh salamander cacing di Asia (Ichthyosis glutinous)
Axolotl mexicanum di Meksiko
3) Ordo Anura
Ciri-ciri:
- Tubuh terdiri atas kepala, badan dan ekor
- Kaki depan pendek, kaki belakang panjang dan kuat untuk
melompat
- Fertilisasi eksternal dan mengalami metamorfosis
sempurna dalam siklus hidupnya. Terjadi perubahan alat Perbedaan katak dengan kodok
pernapasan, dimana saat berudu bernapas dengan
insang, katak berekor hingga dewasa bernapas dengan
kulit dan paru-paru
- Katak dan kodok sama-sama berganti kulit secara berkala
dan kemudian memakannya. Hal ini bertujuan untuk
menghilangkan jejak keberadaan mereka di area tersebut.
Perilaku ini disebut dermatofagi.
- Contoh katak hijau (Rana pipiens), katak rawa (Rana
limnocharis), katak macan (Rana tigrina), katak hijau
besar (Rana macradon), kodok bangkok (Bufo terrestris,
Bufo boreas), dan kodok bencok/bancet (Bufo esculenta)
Fakta Menarik dari Katak dan kodok
Kulit/sisik Kulit keras bersisik Kulit keras tanpa sisik Kulit keras bersisik Kulit bersisik halus Kulit bersisik halus
Lidah Tidak dapat Tidak dapat Dapat dijulurkan, Dapat dijulurkan,
dijulurkan dijulurkan lidah tidak bercabang lidah bercabang/tidak
bercabang
Gigi Tidak ada Tajam melekat ke Tajam melekat ke Melengkung ke dalam
rahang rahang
Kelopak mata Dapat dipejamkan
Alat gerak (kaki) Dua pasang kaki Dua pasang kaki Dua pasang kaki Dua pasang kaki Perut, tanpa kaki
Alat kopulasi Sepasang hemipenis
Kandung kemih Tidak ada
Ciri Khas Reptil primitif, Tubuh dilindungi Membuka mulut saat Pemutusan ekor Pengelupasan kulit
ditemukan dalam cangkang keras di darat (berjemur) (autotomi) (eksklufikasi)
fosil berupa karapas dan
plastron
Contoh Tuatara Penyu, kura-kura, Buaya, aligator Kadal, tokek, cicak, Ular sanca, ular piton,
labi-labi bunglon, komodo, king kobra, dll
d. Peranan Reptil
1) Daging kura-kura dan telur penyu sering dijadikan bahan makanan
2) Penyu sisik (Erectmochelys imbricata), diburu orang untuk diambil sisiknya dan dijadikan
sebagai bahan hiasan dinding
3) Ular kobra dan ular berbisa lainnya sering dijadikan sebagai bahan pertunjukan-pertunjukan
keberanian
4) Empedu, darah, dan daging beberapa jenis ular dianggap sebagai obat berkhasiat di Cina dan
negara Timur lainnya
5) Kulit beberapa ular dan buaya dijadikan bahan tas, sepatu dan jaket
6) Ular membantu manusia mengontrol populasi tikus di sawah atau di ladang (predator alamiah)
7) Minyak ular atau racun ular dijadikan sebagai obat-obatan
Selain bermanfaat, Reptil juga dapat merugikan, misalnya ular memangsa ternak dan racun ular
dapat membunuh manusia
4. KELAS AVES
a. Ciri-ciri : Bulu tumbuh di daerah tertentu dalam deretan
yang rapi disebut pterylae dan darah tanpa bulu
Tubuh terdiri atas kepala, leher, badan dan ekor
disebut apteria. Jenis bulu antar lain:
Umumnya badan ditutupi oleh bulu, dan bersayap - Bulu terbang
- Bulu kontur
Paruh panjang, langsing, pada ujungnya terdapat lubang hidung. - Bulu semipluma
Mata kecil, leher dan tungkai relatif pendek. - Bulu kejur (bristle)
- Bulu filopluma
Jari-jari kaki belakang 4.
Tulang dada tanpa lunas.
Reproduksi internal dengan cara bertelur (ovipar)
Telurnya paling besar diantara burung-burung yang masih hidup.
Aktif di malam hari (nokturnal) misalnya elang dan sisanya di siang
hari.
Makanannya berupa cacing atau serangga.
Habitat : Hidup di semak-semak, padang rumput
1. Bulu lengkap (plumae), bulu ini tersusun atas: batang bulu dan
lembaran bulu. Susunan batang bulu terdiri
atas: calamus dan rachis. Lembaran bulu, tersusun atas
deretan barbae, diantara barbae terdapat barbulae berkait.
2. Bulu tak lengkap dibedakan atas :
a) Plumulae, dengan bagian-
bagian: calamus (pendek), barbae (tidak membentuk
lembaran bulu), barbulae (tak berkait).
b) Filoplumae, dengan bagian-bagian: calamus dan rachis (batas
tak jelas), berbae (pada bagian ujung). Pada bulu ini tidak
dijumpai adanya barbulae.
Buceros rhinoceros
Berenicornis comatus
(Rangkong Cula Badak)
(Rangkong Jambul)
4) Caradriiformes; tidak memiliki gigi, kaki
panjang dan langsing; jari kaki berselaput
renang; bulu tebal; paruh panjang dan
melengkung ke bawah/atas. Contoh :
Irediparra gallinacea (Burung sepatu
Gelambir Ganda Kasuari Kerdil
Jengger), Larus ridibundus (Camar Kepala-
hitam), dan Sterna hirundo (Dara laut) 5) Ciconiformes; leher dan tungkai panjang; jari-jari tidak
berselaput; paruh lurus atau bengkok; suka hidup di air;
penyebaran bulu di sebagian betis tidak terdapat bulu.
Contoh : Ardea cinerea (Cangak Abu), Ardeola
speciosa (Blekok Sawah). Leptoptilos javanicus (Bangau
Tongtong), dan Phoenicopterus sp. (Famingo)
Dara laut Burung sepatu Jengger
Gemak Totol Gemak Loreng Mandar Hitam Cucak Kutilang Cucak Rawa Anis Kembang Ceret
14) Pelecaniformes; ukuran nares (lubang hidung) kecil; 16) Psitaciformes; paruh pendek, sempit, tepinya tajam dan
memiliki kantung pada daerah leher; memiliki jari ujungnya berkait; paruh bagian atas memiliki sendi
kaki berselaput renang; paruh panjang dan besar dengan tengkorak sehingga dapat bergerak; memiliki
serta dapat membuka lebar; menyukai air. Contoh bulu berwarna hijau, kuning, atau biru; tipe kaki
Pelecanus onocrotalus (burung pelikan/undan putih) zygodactylus (dua jari kearah depan dan dua jari kearah
dan Phalacrocorax niger (Pecuk-padi Kecil) belakang); jari bagian luar bersifat irreversible (tidak
dapat dibalikkan ke depan). Contoh : Chalcopsitta
sintillata (Nuri Aru), Lorius lory (Kasturi Kepala-hitam),
Cacatua sulphurea (Kakatua Jambul-kuning), dan
Tanygnathus sumatranus (Betet-kelapa Punggung-biru)
Burung Hantu Burung Celepuk Burung Pungguk Burung Onta Burung Rhea
d. Peranan Aves bagi Kehidupan Manusia
1. Sebagai bahan makanan penghasil protein, baik dari telur atau dagingnya,
misalnya ayam, bebek, angsa, kalkun dll.
2. Dijadikan sebagai hewan peliharaan, misalnya beo, kakak tua, nuri, merpati
dll.
3. Bulu-bulu ayam dijadikan sebagai pembuatan kemoceng dan alat
permainan bulu tangkis
4. Tiruan kerangka ayam dibuat untuk desain pembuatan bangunan
5. Dijadikan sebagai bahan ritual di budaya tertentu, misalnya suku Batak
Toba untuk upa-upa (pengurapan)
6. Bahan makanan bagi hewan-hewan buas di kebun binatang
5. KELAS MAMALIA
a. Ciri-ciri :
Merupakan hewan yang memiliki kelenjar susu.
Memiliki daun telinga
Anggota gerak berupa kaki dan tangan
Memiliki tulang sebagai alat gerak pasif dan otot sebagai alat gerak
aktif
Bernapas dengan paru-paru
Memiliki kelenjar keringat dan kelenjar minyak
1) Sistem gerak; anggota dua pasang yang beragam bentuk, biasanya berjalan,
memanjat, memegang, berenang, dll. Pada kelinci terdapat tungkai depan dengan 5
buah jari dan tungkai belaakang berjumlah 4 buah jari
2) Sistem pencernaan; arah : mulut-faring-kerongkongan-lambuung-usus halus-usus
besar-rektum-anus. Memiliki kelenjar pencernaan berupa kelenjar ludah, hati,
pankreas bermuara pada duodenum
3) Sistem pernapasan; alat berupa paru-paru yang dibungkus oleh pleura. Terdapat laring (anak tekak)
yang beratap epiglotis sebagai alat suara
4) Sistem peredaran darah; peredaran darah tertutup ganda dengan 4 ruang jantung (2 serambi dan 2
bilik) bersekat sempurna. Peredaran darah ganda berupa peredaran darah besar (sistemik) : jantung>-
seluruh tubuh->jantung, dan peredaran darah kecil (pulmolis) : jantung->paru-paru-> jantung. Sel
darah merah tidak berinti.
5) Sistem ekskresi; sepasang ginjal (metanefron). Pada kelinci tidak memiliki kloaka, urin keluar lewaat
lubang urogenitalis
6) Sistem saraf dan sistem indra; sistem saraf pusat (otak dan sumsum tulangbelakang) dan 12 pasang
saraf kranial. Alat indra :
- Mata : berjumlah sepasang yang dapat dipejamkan (memiliki kelopak mata)
- Hidung : terdapat saraf pembau (olfaktori)
- Telinga : berupa telinga luar, telinga tengah dan telinga dalam (pada kelinci daun telinga relatif
panjang)
- Kulit : menghasilkan keringat sebagai alat ekskresi
- Lidah : memiliki saraf pengecap berupa papila (tonjolan-tonjolan) kecil
7) Sistem reproduksi; gonorchis (fertilisasi internal). Alat kelamin hewan jantan berupa penis, dan betina
berupa vagina. Mamalia betina mengalami sistem estrus
c. Klasifikasi Kelas 3. Artiodactyla
Mamalia Mamalia yang memiliki kuku dengan jumlah jari kaki yang
genap pada masing-masing kaki, herbivora, misalnya :
1. Monotremata domba peliharaan (Ovis aries), rusa, babi, jerapah, unta, sapi
• Mamalia berparuh dan bertelur, tidak memiliki 4. Carnivora
puting susu, dan menyedot susu dari bulu Mamalia pemakan daging, memilki gigi tajam, runcing dan
geraham untuk merobek, misalnya : harimau (Panthera sp),
induknya, misalnya : platypus (Ornithorynchus
anjing, musang, singa, cheeta, leopard, dll
anatinus)/cungur bebek, echidna
5. Cetacea
Mamalia yang hidup di laut dengan badan berbentuk ikan,
kaki depan mirip dayung dan tidak ada tungkai belakang
serta lapisan tebal lemak sebagai insulasi, misalnya : paus
(Balaenoptera omurai), lumba-lumba.
18. Dermoptera
Mamalia bersayap kulit dengan sayap mirip pada
kelelawar, misalnya Lemur (Cyanocephalus volans)
14. Herbivora
• Mamalia pemakan tumbuhan, misalnya : sapi
(Bos taurus), kambing, domba, lembu.
d. Peranan Mamalia bagi Kehidupan
Manusia
1) Dapat digunakan dalam pertanian yaitu dengan membajak sawah dengan kerbau
2) Sebagai bahan wol misalnya dengan bulu hewan domba
3) Dikonsumsi sebagai sumber energi dan makanan, terutama dalam protein seperti susu
dan daging, misalnya, sapi, kambing dan kuda
4) Dapat digunakan baik sebagai pembantu rumah tangga dan sebagai alat pelacak,
misalnya anjing
5) Dapat digunakan sebagai alat transportasi misalnya, untuk kuda yang menarik soda,
gerobak sapi dan hewan unta
6) Dapat digunakan sebagai kerajinan tangan, misalnya sebagai tanduk yang terbuat dari
sendok atau sebagai gantungan kunci.
7) Sebagai Hiburan, ialah seperti permainan sirkus, contohnya seperti hewan kuda, singa,
gajah, harimau serta juga lumba-lumba.