Anda di halaman 1dari 43

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Indonesia merupakan Negara yang memiliki keragaman hayati yang melimpah baik flora
maupun fauna. Ada sekitar 50.000 jenis hewan bertulang belakang (vertebrata) yang diketahui
sampai saat ini. Mereka hidup pada semua lingkungan biologi baik di daratan, air laut, air tawar,
maupun udara. Walaupun bentuk dan ukuran tubuhnya beragam tetapi mempunyai struktur dasar
tubuh yang sama. Sehubungan dengan itu kami terusik untuk memilih karya tulis yang berjudul
“HewanVertebrata”.

B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian dari Vertebrata ?
2. Bagaimana Ciri-ciri Tubuh Hewan Vertebrata ?
3. Apa peranan Hewan Vertebrata dalam kehidupan kita ?

C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui Pengertian dari Vertebrata
2. Menjelaskan Ciri-ciri Tubuh Hewan Vertebrata
3. Mengetahui Klasifikasi Hewan Vertebrata
4. Mengetahui Peranan Hewan Vertebrata dalam kehidupan kita

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian
Hewan vertebrata yaitu hewan yang bertulang belakang atau punggung. Memiliki struktur
tubuh yang jauh lebih sempurna dibandingkan dengan hewan Invertebrata. Hewan vertebrata
memiliki tali yang merupakan susunan tempat terkumpulnya sel-sel saraf dan memiliki
perpanjangan kumpulan saraf dari otak. Tali ini tidak di memiliki oleh yang tidak bertulang
punggung. Dalam memenuhi kebutuhannya, hewan vertebrata telah memiliki system kerja
sempurna peredaran darah berpusat organ jantung dengan pembuluh-pembuluh menjadi
salurannya.
Vertebrata adalah golongan hewan yang memiliki tulang belakang. Tulang belakang berasal
dari perkembangan sumbu penyokong tubuh primer atau notokorda (korda dorsalis). Notokorda
vertebrata hanya ada pada masa embrionik, setelah dewasa akan mengalami penulangan menjadi
sistem penyokong tubuh sekunder, yaitu tulang belakang (vertebrae). ubuh vertebrata
mempunyai tipe simetri bilateral dan bagian organ dalam dilindungi oleh rangka dalam atau
endoskeleton, khusus bagian otak dilindungi oleh tulang-tulang tengkorak (kranium). Bagian
terluar tubuh vertebrata berupa kulit yang tersusun atas epidermis (lapisan luar) dan dermis
(lapisan dalam). Kulit vertebrata ada yang tertutup dengan bulu ada juga yang tertutup dengan
rambut.
Organ dalam, seperti organ pencernaan, jantung, dan pernapasan terdapat didalam suatu
rongga tubuh atau selom. Vertebrata memiliki alat tubuh yang lengkap, yang menyusun sistem
organ tubuhnya meliputi sistem pencernaan yang memanjang dari mulut hingga anus, sistem
peredaran darah tertutup (darah mengalir di dalam pembuluh darah), alat ekskresi berupa ginjal,
alat pernapasan berupa paru-paru atau insang, sepasang alat reproduksi (kanan dan kiri) serta
sistem endokrin yang berfungsi menghasilkan hormon.

2
B. Ciri-ciri Hewan Vertebrata
1. Mempunyai tulang yang terentang dari balakang kepala sampai bagian ekor.
2.Mempunyai otak yang dilindungi oleh tulang-tulang tengkorak.
3.Tubuh berbentuk simetris bilateral.
4. Mempunyai kepala, leher, badan dan ekor walaupun ekor dan leher tidak mutlak ada
contohnya pada katak.
 Ciri alat tubuh hewan yang bertulang belakang sebagai berikut:
1. Mempunyai kelenjar bundar, endoksin yang menghasilkan hormon untuk pengendalian.
Pertumbuhan dan proses fisiologis atau faal tubuh
2. Susunan saraf terdiri atas otak dan sumsum tulang belakang
3. Bersuhu tubuh panas dan tetap (homoiternal) dan bersuhu tubuh dingin sesuai dengan kondisi
lingkungan (poikiloternal)
4. Sistem pernapasan/terpirasi dengan paru-paru (pulmonosum) kulit dan insang operculum
5. Alat pencernaan memanjang mulai dari mulut sampai ke anus yang terletak di sebelah vertran
(depan) dan tulang belakang
6. Kulit terdiri atas epidermis (bagian luar) dan endodermis (bagian dalam)
7. Alat reproduksi berpasangan kecuali pada burung, kedua kelenjar kelamin berupa ovalium
dan testis menghasilkan sel tubuh dan sel sperma.

Hewan bertulang belakang (vertebrata) ini terdiri atas lima kelas yaitu:
1. Kelas Pisces (Ikan)
2. Kelas Amphibia (Latin amphi = dua, bia = hidup)
3. Kelas Reftilia (Bahasa latin repare = merangkak/merayap)
4. Kelas Aves (Burung)
5. Kelas mamalia (Bahasa latin mamae artinya kelenjar buah dada, mamalia artinya hewan
menyusui).

3
C. Klasifikasi Vertebrata

1. Pisces (Ikan)

a. Pengertian
Pisces (ikan) adalah hewan yang hidup didalam air, mereka dapat bernafas didalam air
karena insang yang mereka miliki. Pisces dapat ditemukan di air tawar (danau dan sungai)
maupun air asin (laut dan samudra). Pisces merupakan hewan berdarah dingin (poikiloterm),
artinya suhu tubuhnya berubah-ubah sesuai dengan suhu air ditempat dia hidup.
Ikan merupakan kelompok vertebrata yang paling beraneka ragam, dengan jumlah
spesies lebih dari 27.000 spesies di seluruh dunia. Struktur tubuh ikan sebagian besar dibentuk
oleh rangkanya, tulang penyusun tubuhnya ada tulang rawan, dan adapula tulang sejati. Insang
dan ekor yang mereka miliki membantu mereka untuk bergerak dengan cepat didalam air.

b. Ciri-ciri Pisces (Ikan)

 Tubuh terdiri atas kepala, badan. Tubuh ditutupi kulit yang umumnya berlendir dan
bersisik. Sisik juga berfungsi sebagai rangka luar (eksoskeleton)
 Pisces hidup di air, ada yang hidup di air tawar, ada juga yang hidup di air asin, yang
mana pengaturan pertukaran air dan garam didalam tubuh ikan di atur oleh insang.
 Pisces bernafas dengan insang. Pada beberapa spesies, insang memiliki penutupnya yang
disebut dengan operkulum
 Pisces bersifat poikiloterm (berdarah dingin). Jadi suhu tubuhnya dipengaruhi oleh
lingkungan.
 Alat kelamin hemafrodit (terpisah). Fertilisasi terjadi didalam atau diluar tubuh, ada yang
ovipar (bertelur).
 Pisces memiliki sirip yang memudahkannya untuk berenang. Sirip terdapat dikiri dan
kanan tubuhnya, juga di bagian ekornya.
 Pisces ada yang bertulang rawan, ada pula yang bertulang sejati.
 Tidak semua ikan termasuk dalam golongan pisces (paus dan lumba-lumba), akan tetapi
semua pisces merupakan ikan.

4
 Pisces memiliki vertebra (tulang belakang) yang membentuk rangka tubuhnya, dan juga
sebagai tempat lewatnya saraf-saraf yang mempersarafi organ didalam tubuhnya.

c. Klasifikasi Pisces (Ikan)


Pisces termasuk kedalam kelompok vertebrata atau bertulang belakang. Pisces terbagi menjadi 3
kelas, yaitu :

1. Agnatha
Agnatha merupakan ikan yang tidak berahang, memiliki mulut berbentuk bulat yang
berada di ujung depan. Tanpa sirip, namun beberapa jenis Agnatha memiliki sirip ekor dan sirip
punggung. Terdapat notokorda (serabut saraf) dibagian dorsal (belakang) tulang belakang, dan
diselubungi kartilago atau tulang rawan. Jenis kelamin terpisah (hemaprodit) dan mendapatkan
makanan dengan mengisap tubuh ikan lain dengan mulutnya. Contoh ikan pada golongan ini
adalah : Myxine sp (ikan hantu), Petromyzon sp (belut laut).

2. Chondrichthyes (ikan bertulang rawan)


Chondrichthyes adalah ikan bertulang rawan yang memiliki rahang mulut pada bagian
depannya. Kulit tertutup sisik. Sirip berpasangan, serta sirip ekor yang tidak seimbang. Sebagian
notokorda nya diganti oleh vertebrae yang lengkap. Ginjalnya berupa mesonefros.
Jantung beruang dua, rangkanya bertulang rawan, sehingga notokorda yang ada pada ikan
muda pun lambat laun tergantikan oleh tulang rawan. Mereka tidak memiliki tulang rusuk, maka
jika keluar dari air, berat tubuh spesies besar dapat menghancurkan organ dalam mereka. Ikan ini
tidak memiliki sumsum tulang, sehingga sel darah mereah di produksi di limpa dan jaringan
khusus di kelaminnya, yaitu organ leydig (penghasil sel darah merah). Organ unik lainnya adalah
epigonal yang berperan sebagai sistem kekebalan. Subkelas dari ikan ini adalah Elasmobranchii
(hiu, pari dan skate) dan Holochepali (kimera atau hiu hantu).

5
3. Osteichthyes (ikan bertulang sejati)
Osteochthyes merupakan ikan bertulang keras. Mulutnya memiliki rahang. Sisiknya
bertipe ganoid, sikloid, atau stenoid yang semuanya berasal dari mesodermal. Bernafas dengan
insang yang ditutupi oleh operkulum (penutup insang). Notokorda-nya ditempati vertebrae
(tulang belakang) yang padat, memiliki gelembung renang yang terletak dekat dengan faring.
Celah-celah faringnya tertutup (tidak tampak dari luar). Jantung beruang dua. Ventrikel
dan atrium. Darah berwarna pucat, mengandung eritrosit yang berinti dan leukosit. Ikan ini juga
memilik sistem limpa dan porta renalis. Mempunyai hati yang berkantong empedu. Lambung
dipisahkan dari usus oleh dua katup. Memiliki tiga canalis semi-sircularis (organ keseimbangan)
yang mengatur keseimbangan ikan melalui gerakan kepalanya. Contoh ikan pada golongan ini
adalah Ameiurus melas (ikan lele), Anquilla sp (belut), Scomber scombrus (ikan tuna),
Sardinops coerulea (ikan sarden).
Berikut gambaran klasifikasi pisces :

KLASIFIKASI PISCES (IKAN)

6
d. Struktur Tubuh Pisces (Ikan)

Struktur tubuh ikan terdiri atas kepala,badan dan ekor. Kepalanya terbentuk dari struktur
tulang tengkoraknya, pada beberapa ikan juga terdapat rahang yang cukup kuat dan besar yang
membentuk kepalanya. Otak pada ikan terlindungi di dalam tengkorak dan juga tulang rawan
yang berada didalamnya, otak tersebut merupakan sistem saraf pada ikan yang pada gilirannya
akan mengalir melalui tulang belakang (vertebrae) ikan. Ketika kita melihat langsung pada
tulang ikan, akan tampak bagian teratasnya tulangnya seperti sumbu berwarna gelap.
Ikan mempunyai sisik yang sesuai dengan gaya dan adaptasi hidupnya. Macam-macam
bentuk sisik pada ikan yaitu sisik sikloid, yang merupakan sisik berbentuk tipis dan bulat serta
bergaris menjari-jari dan juga melingkar, sisik ini terdapat pada ikan bertulang sejati. Kemudian
ada sisik stenoid, yang berbentuk hampir sama dengan sikloid, akan tetapi pada bagian
belakangnya terdapat duri-duri halus, sisik ini juga terdapat pada ikan bertulang sejati.
Selanjutnya ada sisik plakoid yang merupakan kerangka luar yang masih sederhana, contohnya
pada ikan bertulang rawn seperti ikan cucut, sisik ini menyerupai gigi dan berbentuk belah
ketupat. Yang terakhir adalah sisik ganoid yang terdapat pada tulang rawan, sisik ini terdiri dari
dua lapisan yaitu lapisan dentin dan ganoin.
Ikan mempunyai sirip disamping sisi tubuhnya dan juga pada bagian belakang yang
berupa ekor, sirip ini membantu ikan untuk berenang. Pada beberapa jenis ikan tertentu terdapat
gelembung renang (vesica natatoria) atau yang biasa disebut dengan pneumatocyst. Gelembung
renang ini berfungsi sebagai alat hidrostatik yang menentukan tekanan air sehubungan dengan
kedalaman perairan yang di diami oleh ikan tersebut. Pneumatocyst terletak di bagian belakang
(dorsal) tubuh ikan. Gelembung renang dihubungkan dengan esofagus oleh ductus pneumaticus
yang berfungsi sebagai jalan keluar masuknya udara kedalam pneumatocyst.

7
Ikan memiliki insang yang digunakannya untuk bernafas didalam air, insang ini juga
membantu ikan untuk mengekskresikan atau mengeluarkan sisa metabolisme seperti nitrogen
dan amonia.
Berikut struktur ikan pada umumnya.

STRUKTUR TUBUH PISCES (IKAN)


Secara jelas, struktur tubuh ikan yaitu :

 Integumen (kulit)
 Mulut
 Terdapat cekung hidung (fovea nasalis)
 Terdapat rongga mulut (cavum oris)
 Mata tidak memiliki kelopak
 Insang
 Memiliki jantung terdiri dari 2 ruang (atrium dan ventrikel)
 Memiliki ekor

8
e. Sistem Organ Pisces (Ikan)
Organ-organ ikan terdiri atas kandung kemih, jantung, insang, kelenjar kelamin,
lambung, usus, hati, kantong empedu, limpa serta ginjal. Organ yang berperan penting dalam
sistem pernafasan ikan adalah insang. Sistem pernafasan ikan bertujuan untuk terjadinya
pertukaran oksigen. Pertukaran ini lebih sulit dilakukan di dalam air karena air 800 kali lebih
pada daripada udara. Pertukaran oksigen pada ikan juga lebih sulit untuk dilakukan, karena
ukuran insang yang relatif kecil, bahkan jauh lebih kecil dibandingkan dengan paru-paru pada
mamalia. Pernafasan pada ikan juga dibantu dengan aliran air yang mengalir terus menerus
melalui insang, agar tetap menjaga respirasi efektif.
Selain sebagai organ pernafasan, insang juga merupakan organ sekretori (pengeluaran).
Insang mengeluarkan sisa sisa limbah yang terdapat pada ikan, seperti mayoritas amonia, yang
sisanya dikeluarkan melalui ginjal. Insang juga mengeluarkan nitrogen sisa metabolisme, dan
mengatur pertukaran air dan garam didalam tubuh ikan.
Jantung ikan terdiri dari dua bagian, yaitu atrium dan ventrikel, jantung. Jantung terdiri
dari 4 bilik, yaitu sinus venosus, atrium, ventrikel, dan elastic bulbus arteriosus. Sirkulasi darah
pada ikan mengalir dari jantung ke bagian depan aorta, kemudian mengarah ke insang untuk
oksigenasi jaringan kemudian kembali lagi melalui bagian belakang aorta.
Jaringan hematopoetic (pembentuk sel darah) pada ikan yang utama terdiri dari ginjal,
akan tetapi juga mencakup limpa dan hati. Akan tetapi sifat dari darah ikan memiliki kemiripan
dengan darah reptil. Leukosit pada ikan normalnya hanya 10%, ikan juga mengandung Hb
(hemoglobin) yang rendah sehingga darahnya tampak pucat.

f. Reproduksi Pisces (Ikan)


Reproduksi pisces terjadi secara seksual, memiliki organ kelamin jantan dan betina.
Fertilisasinya bisa terjadi secara eksternal maupun internal. Fertilisasi eksternal yaitu dilakukan
dengan cara gamet-gametnya dikeluarkan dari dalam tubuhnya sebelum fertilisasi. Fertilisasi ini
dilakukan oleh hewan-hewan akuatik. Fertilisasi internal yaitu dilakukan dengan cara sperma
dimasukkan ke dalam alat reproduksi betina, selanjutnya terjadi fertilisasi, setelah pembuahan
telur membentuk membrane fertilisasi yang menghalangi pemasukan sperma lainnya. Kadanng
sperma itu hanya untuk mengaktivasi telur. Fertilisasi ini dilakukan untuk adaptasi dengan
kehidupan darat. Sebagian besar betina dan jantan merupakan individu terpisah. Akan tetapi,

9
pada beberapa family jantan dan betinanya bisa terdapat pada satu individu sehingga mereka
dapat melakukan pembuahan sendiri (hemafrodit).

ALAT REPRODUKSI JANTAN DAN BETINA


Terdapat 3 (tiga) macam proses reproduksi pada kelas pisces yaitu ovipar, vivipar dan
ovovivipar. Sebagian besar ikan melakukan reproduksi ovipar yaitu pembuahan di luar tubuh
ikan betina dengan cara mengeluarkan telur dari dalam tubuh ikan betina dan akan dibuahi oleh
ikan jantan. Saat dibuahi, sel sperma akan masuk ke sel telur (oosit) melalui lubang yang disebut
mikrofil. Biasanya satu sel telur hanya dapat dimasuki oleh satu selsperma. Oosit yang telah
dibuahi disebut zigot. Contoh ikan yang bereproduksi dengan cara ovipar adalah salmon, belut,
ikan tuna, ikan mas.
Pada reproduksi secara vivipar, pembuahan terjadi di dalam tubuh ikan betina.
Perkembangan embroil di dalam tubuh betina dibantu oleh plasenta yang memberikan nutrisi
pada embrio.

Pada reproduksi ovovivipar, perbedaanya adalah, embrio tidak memperoleh nutrisi secara
langsung dari induknya melainkan dari kuning telurnya dan tubuh induknya berfungsi sebagai

10
tempat perlindungan. Setiap embrio berkembang di dalam telurnya masing-masing. Setelah
cukup umur, telur akan pecaj di dalam tubuh induknya dan anak akan keluar dari vagina
indukbetinanya. Contoh ikan yang mengalami reproduksi vivipar dan ovovivipar adalah ordo
Lamniformes (ikan hiu). Anak yang dihasilkan lebih sedikit dari yang bereproduksi secara
ovipar.

Organ reproduksi ikan ada dua yaitu alat kelamin luar ( lubang pengeluaran sel telur) dan
alat kelamin dalam (oviduk, ovarium).
Pada ikan pembuahan secara eksternal, betina tidak mengeluarkan telur yang
bercangkang, namun ovum yang tidak akan berkembang jika tidak dibuahi lebih lanjut. Ovum
tersebut dikeluarkan melalui kloka, sehingga terjadi fertilisasi di dalam air. Telur yang telah
dibuahi tampak seperti bulatan-bulatan kecil berwarna putih yang akan menetas dalam kurun
waktu 24-40 jam. Sedangkan pada ikan yang pembuahannya secara internal, seperti hiu dan pari,
sel telur tetap dihasilkan oleh ovarium kemudian menuju oviduk untuk dibuahi dan selanjutnya
akan melekat pada uterus hewan betina.

2. Amfibi
a. Pengertian
Istilah amfibi berasal dari bahasa yunani yaitu Amphi yang berarti dua dan bios yang
artinya hidup. Jadi, amfibi merupakan hewan vertebrata (bertulang belakang) yang dapat hidup
di dua alam, yaitu di air dan di darat.
Menurut para ahli, amfibi merupakan organism vertebrata pertama yang menempati
daratan. Amfibi hidup di tempat yang lembab, untuk mengantisipasi hilangnya air dari kulit
karena belum memiliki system pengaturan tubuh yang baik. Amfibi juga bersifat poikiloterm
yaitu hewan yang berdarah dingin.

b. Struktur dan Fungsi Tubuh Amfibi


Struktur tubuh amfibi terdiri atas kepala dan badan untuk katak. Sedangkan kepala, badan
dan ekor untuk salamander. Pada kepala katak terdiri atas kelopak mata dan membrane niktitan.
Membrana niktitan yaitu suatu selaput atau membran yang fungsinya melindungi mata katak
sewaktu berada di air.

11
STRUKTUR DAN FUNGSI TUBUH AMFIBI
Pada rongga mulut katak, terdapat lidah yang panjang dan dapat dijulurkan keluar yang
fungsinya untuk menangkap mangsa. Di bagian samping kepala katak terdapat mebrana timpani
berfungsi sebagai penerima suara dan kemudian diteruska oleh saluran eustachii. Nah, saluran
eustachii ini terhubung dengan rongga mulut dan telinga pada katak.
Pada badan katak, terdapat kaki depan yang terdiri atas lengan atas, lengan bawah,
telapak tangan dan jari yang berjumlah 4 buah. Sedangkan pada kaki belakang, terdiri atas paha,
betis, telapak kaki, jari-jari kaki serta selaput renang yang berada di antara jari-jari kaki. Fungsi
dari selaput renang ini yaitu membantu kata berenang sewaktu dalam air.

c. Ciri-ciri Amfibi
Selain memiliki struktur dan fungsi tubuh yang berbeda dengan kelas vertebrata yang
lainnya. Amfibi juga memiliki cirri-ciri khusus. Adapun ciri-ciri dari amfibi yaitu:

 Tubuh terdiri atas kepala dan badan pada katak dan kepala, badan dan ekor pada
salamander.
 Tubuh amfibi dilapisi oleh kulit yang basah dan berlendir.
 Amfibi merupakan hewan berdarah dingin (poikiloterm)
 Jantung amfibi terdiri atas 3 ruangan yaitu 2 atrium dan 1 ventrikel.
 System pernapasan pada amfibi ketika masih tahap larva (kecebong) menggunakan
insang, sedangkan ketika dewasa menggunakan kulit.
 Mata amfibi memiliki selaput yang disebut dengan membrane niktitan

12
 Amfibi berkembang biak dengan bertelur dan fertilisasi secara eksternal.
 Pertumbuhan amfibi melalui metamorphosis sempurna. Metamorfosis merupakan
peristiwan perubahan bentuk tubuh secara bertahap yang dimulai dari tahap larva hingga
dewasa.

PERTUMBUHAN AMFIBI
d. Klasifikasi Amfibi
1. Ordo Anura
Istilah “Anura” mempunyai arti tidak memiliki ekor yang artinya spesies dari ordo ini
memiliki cirri umum tidak memiliki ekor. Ciri lainnya yaitu kepala yang bersatu dengan badan
sehingga spesies dari ordo ini tidak memiliki leher. Spesies dari ordo ini, memiliki kaki yang
lebih besar dan panjang yang fungsinya untuk melompat dan memanjat.

Spesies dari ordo Anura umumnya melakukan fertilisasi ekternal yaitu pembuahan yang
dilakukan di luar tubuh induk. Contoh spesies dari ordo ini yaitu Katak dan Kodok. Nah,
walaupun bentuk dari katak dan kodok itu sama tapi kedua spesies ini memiliki perbedaan.

13
Katak memiliki kulit yang halus dan lembab. Katak memiliki paru-paru untuk bernapas.
Akan tetapi katak juga dapat menggunakan kulitnya untuk bernapas. Perbedaan lainnya yaitu
katak memiliki mata yang menonjol dan dapat ditarik ke dalam. Katak juga lebih banyak
menghabiskan waktunya di Air. Contoh yaitu Rana esculenta

2. Ordo Caudata
Istilah caudate berasal dari bahasa latin yang memiliki arti ekor. Spesies dari ordo ini
hampir semuanya memiliki ekor. Spesies dari ordo caudate memiliki ekor yang hampir sama
panjang dengan tubuhnya bahkan beberapa spesies memiliki ekor yang melebihi panjang
tubuhnya, contoh yaitu Oedipina.
Ekor yang berkembang dengan baik memungkinkan bagi ordo ini untuk berenang dengan
baik pula. Berbeda dengan sepupunya anura, caudata memiliki empat buah kaki yang berfungsi
untuk berjalan.
Spesies dari ordo caudate memiliki ukuran tubuh yang bervariasi. Bahkan salah satu
spesies dari ordo ini memiliki ukuran mencapai 1,8 meter dan merupakan amfibi terbesar.
Contoh spesies dari ordo ini yaitu Salamander.

SALAMANDER
3. Ordo Gymnophiona
Menurut para ahli Ordo Gymnophiona atau sesilia dicirikan dengan bentuk tubuh
memanjang mirip cacing dan kebanyakan ditemukan di Amerika Selatan, Afrika dan Asia
Selatan. Bentuk tubuh dari ordo ini berbeda dengan jenis amfibi lainnya. Sesilia memiliki bentuk
tubuh mirip dengan belut atau cacing tanah.
Sesilia hidup di bawah tanah dan di air dan memiliki tengkorak yang kuat sehingga
memungkinkan ordo spesies ini untuk menggali hingga jauh ke dalam tanah.

14
Karena sesilia lebih banyak menghabiskan waktu di bawah tanah sehingga sesilia jarang terlihat
oleh manusia. Sesilia juga memiliki mata yang hampir tidak berfungsi yang bentuknya seperti
titik di kepala.

SESILIA
e. Sistem Organ Amfibi
Agar dapat tumbuh dan berkembang dengan baik, amfibi membutuhkan system organ
yang baik pula. Sistem organ tersebut terdiri atas system sirkulasi, system pernapasan, system
pencernaan, system ekskresi dan system reproduksi yang akan dibahas berikut ini.

1. Sistem sirkulasi

SISTEM SIRKULASI AMFIBI


Sistem sirkulasi pada katak terdiri atas system sirkulasi ganda dan tertutup. Pada sistem
sirkulasi ganda darah yang kaya akan Karbon Dioksia dari berbagai jaringan dan organ tubuh
mengalir ke sinus venosus menuju atrium kanan. Darah dari atrium kanan mengalir ke ventrikel,
kemudian menuju ke arteri pulmonalis dan masuk ke paru-paru. Di paru-paru, karbon dioksida
dilepaskan dan oksigen diikat dan darah mengalir ke vena pulmonalis, kemudian menuju atrium

15
kiri. Lalu, dari atrium kiri darah mengalir ke ventrikel. Di dalam ventrikel terjadi pencampuran
darah yang mengandung oksigen dengan darah yang mengandung karbon dioksida. Dari
ventrikel, darah keluar melalui traktus arteriosus (batang nadi) ke aorta yang bercabang ke kiri
dan ke kanan. Masing-masing aorta ini bercabang-cabang menjadi tiga arteri pokok, yaitu
arterior (karotis) mengalirkan darah ke kepala dan ke otak, lengkung aorta mengalirkan darah ke
jaringan internal dan organ dalam tubuh, dan arteri posterior mengalirkan darah ke kulit dan
paru-paru.

2. Sistem Pernapasan
Sistem pernapasan pada katak terdiri atas insang, paru-paru dan kulit. Ketika katak masih
pada tahap larva (kecebong) katak bernapas menggunakan insang. Nah, saat katak masuk tahap
dewasa, katak bernapas menggunakan kulit dan paru-paru. Kulit katak yang selalu dalam
keadaan basah mengandung banyak kapiler sehingga oksigen mudah berdifusi melalui kulit.

3. Sistem Pencernaan
Sistem pencernaan pada amfibi terdiri atas beberapa saluran. Saluran tersebut terdiri atas
mulut, kerongkongan, lambung, usus dan kloaka. Makanan dari mulut masuk ke lambung
melalui kerongkongan. Di lambung makanan tersebut dicerna dan kemudia masuk ke usus untuk
diserap nutrisinya. Sisa makanan tersebut dikeluarkan melalui kloaka dengan proses defekasi.

4. Sistem Ekskresi
Sistem ekskresi pada amfibi memiliki organ ekresi utama yaitu ginjal. Fungsi ginjal pada
amfibi yaitu untuk menyaring darah dan zat zat sisa seperti garam, mineral dan lainnya yang
tidak dibutuhkan oleh tubuh. Setelah difiltrasi oleh ginjal, maka zat-zat tersebut akan keluar
melalui kloaka dalam bentuk urine dengan proses urinasi.

5. Sistem Reproduksi
Sistem reproduksi pada amfibi terjadi di luar tubuh induk. Maksudnya fertilisasi terjadi di
luar tubuh. Ketika katak jantan dan betina kawin, keduanya akan melakukan ampleksus yaitu
katak jantan akan melekat pada tubuh katak betina dan menekan perut katak betina. Lalu katak
betina akan mengeluarkan ovum ke dalam air melalui kloaka. Setelah katak betina mengeluarkan

16
ovum, katak jantan pun mengeluarkan sperma melalui kloaka. Setelah terjadi fertilisasi eksternal,
ovum akan diselimuti oleh cairan kental sehingga berbentuk gumpalan telur.

3. Reptil
a. Pengertian
Istilah reptile berasal dari kata Reptum yang artinya melata. Reptile juga termasuk
tetrapoda yaitu hewan berkaki empat. Jadi, Reptil merupakan organism vertebrata (bertulang
belakang) yang melata dan sebagian berkaki empat, memiliki sisik yang menutupi seluruh
permukaan tubuhnya dan bersifat poikiloterm (berdarah dingin). Menurut para ahli, reptile
merupakan organism pertama yang dapat bertahan hidup di lingkungan yang kering.

b. Struktur dan Fungsi Tubuh Reptil


Sekujur tubuh reptile terdapat sisik yang menutupi seluruh tubuh yang memiliki fungsi
untuk melindungi diri dari kekeringan. Selain memiliki sisik di sekujur tubuhnya, reptil juga
memiliki kaki-kaki yang pendek disertai ekor yang panjang. Pada setiap kakinya terdapat kuku
jari yang tajam yang fungsinya sebagai perlindungan dan pertahanan diri.
Pada bangsa ular, tidak terdapat kaki dan cakar sehingga untuk alat geraknya ular
mengerutkan otot di kedua sisi tulang belakangnya. Sebagai alat pertahanan diri sebagian ular
dilengkapi bisa contohnya pada King Cobra dan sebagiannya lagi dilengkapi dengan otot yang
kuat sehingga dapat melilitkan tubuhnya pada mangsa hingga mangsa tersebut tidak dapat
bergerak hingga mati contohnya yaitu pada Phyton.

Nah, yang membuat ular sangat unik dari spesies lainnya yaitu ular dapat menelan mangsanya
bulat-bulat yang 2x lebih besar dari besar tubuhnya. Luar biasa bukan? Menurut para ahli,
struktur anatomis dari rahang ular melekat dengan longgar sehingga dapat membuka hingga
1500 . Karena itulah bangsa ular, terutama dari kelas piton, anaconda dan sejenisnya dapat
memangsa seekor anak sapi.

17
STRUKTUR MULUT ULAR
Pada bangsa kadal, sebagai alat pertahanan diri mereka dilengkapi system pertahanan diri
secara autotomi. Autotomi yaitu suatu system pertahanan diri dengan cara melepaskan bagian
tubuhnya jika dalam bahaya contohnya yaitu cecak yang dapat melepaskan ekornya ketika
bahaya. Selain itu, ada pula jenis kadal yang dapat merubah warna tubuhnya menjadi warna yang
sama dengan lingkungan sekitar Contohnya yaitu pada bunglon yang dapat berganti warna kulit
sebagai kamuflase.

c. Ciri-ciri Reptil
Selain memiliki struktur dan fungsi tubuh yang unik dengan kelas vertebrata yang lainnya.
Reptil juga memiliki cirri-ciri khusus. Adapun ciri-cirinya yaitu:

 Reptil memiliki kulit bersisik dan kering yang terbuat dari zat tanduk yang fungsinya
untuk melindungi dari kekeringan.
 Reptil berjalan dengan melata dimana seluruh tubuh menelungkup ke tanah, sedangkan
pada bangsa ular bergerak dengan mengerutkan otot di kedua sisi tulang belakang secara
bergantian.

18
 Reptil memiliki dua pasang kaki dan pada tiap kaki memiliki cakar. Sedangkan pada
penyu kakinya memipih berbentuk kayuh untuk membantu ketika berenang.
 Reptil berkembang biak dengan cara bertelur (ovipar) pada penyu dan bertelur
melahirkan (ovovivipar) pada ular boa. Fertilisasi secara internal, alat kelamin jantan
disebut sebagai hemipenis.

d. Klasifikasi Reptil

1. Ordo Squamata

ORDO SQUAMATA
Squmata merupakan hewan reptil yang umumnya memiliki kulit bersisik. Ordo Squamata
merupakan ordo terbesar dari kelas reptil. Sebagian hewan reptil termasuk kedalam ordo
squamata. Contohnya yaitu pada bangsa ular dan kadal. Ordo ini terbagi atas 3 subordo,
diantaranya yaitu:
a. Subordo Lacertilia
Hewan yang termasuk kedalam subordo ini umumnya memiliki sisik yang bervariasi,
bercakar dan bersifat pentadactylus yaitu kaki belakang yang terdiri atas 5 jari dan terdapat
selaput renang diantara jari-jari kaki tsb.
Hewan yang termasuk kedalam subordo ini memiliki kelopak mata dan lubang telinga.
Selain itu, mereka juga memiliki lidah yang panjang dan dapat dilontarkan untuk menangkap
mangsa, contohnya yaitu Bunglon. Adapun kebanyakan hewan dari subordo ini juga bersifat
autotomi yaitu dapat melepaskan ekornya ketika ada bahaya contohnya Cecak.

19
b. Subordo Serpentes
Bangsa ular merupakan jenis hewan yang termasuk ke dalam subordo ini. Subordo ini
dikenal dengan keunikannya yaitu tidak memiliki kaki. Cirri lainnya yaitu mereka tidak memiliki
kelopak mata sehingga kelopak mata tsb digantikan oleh selaput transparan yang fungsinya
untuk melindungi mata.
Keunikan lain dari subordo ini yaitu mereka memiliki thermosensor, organ perasa (tactile
organ) dan organ Jacobson sebagai reseptornya sehingga bangsa ular memiliki penciuman tajam
yang peka terhadap rangsangan kimia di rongga hidungnya.
Sebagian dari bangsa ular memiliki taring bisa yang fungsinya sebagai pertahanan dan
melumpuhkan mangsa.

c. Subordo Amphisbaenia
Subordo Amphisbaenia tidak berkaki namum memiliki kenampakan seperti cacing
karena warnanya yang agak merah muda dan sisiknya yang tersusun seperti cincin. Karena kerap
menghabiskan waktu di bawah tanah, sehingga sedikit sekali informasi yang bisa di dapat dari
hewan reptil ini.
Kepalanya bersatu dengan lehernya, tengkorak terbuat dari tulang keras, memiliki gigi
median di bagian rahang atasnya tidak memiliki telinga luar dan matanya tersembunyi oleh sisik
dan kulit. Tubuhnya memanjang dan bagian ekornya hampir menyerupai kepalanya, contoh dari
hewan ini yaitu wormlizards

2. Ordo Crocodilia

ORDO CROCODILIA

20
Bangsa buaya merupakan termasuk dari ordo ini. Ordo crocodilian memiliki sisik yang
tebal dan terbuat dari keratin yang diperkuat dengan lempengan tulang yang disebut skuta
sebagai pelindung. Berbeda dengan ular, sisik pada buaya rontoh satu persatu. Buaya juga
memiliki otot yang kuat pada ekornya. Kepala pada ordo crocodilian berbentuk piramida, keras
dan kuat disertai dengan gigi yang runcing untuk mencabik-cabik mangsanya. Contoh dari ordo
ini yaitu Buaya Air Tawar, Buaya Air Asin dan berbagai jenis bangsa buaya lainnya.

3. Ordo Chelonia

ORDO CHELONIA
Ordo chelonian merupakan hewan reptilian yang memiliki cangkang, tubuh yang pendek
dan lebar dilindungi karapas dan plaston, tidak bergigi dan lidah tidak dapat menjulur. Cangkang
pada ordo ini merupakan bagian dari tulang belakang dan modifikasi dari tulang rusuk yang
memiliki fungsi untuk pertahanan serta perlindungan dari predator. Nah, cangkang bagian atas
dari chelonian disebut dengan karapaks sedangkan bagian bawahnya disebut dengan plaston.
Contoh hewannya yaitu Kura-kura dan penyu.

4. Ordo Rynchochephalia
. Hewan yang termasuk ke dalam ordo ini yaitu Tuatara dan satu satunya spesies yang termasuk
ke dalam ordo ini. Dikabarkan bahwa tuatara ini telah hidup sejak zaman dinosaurus. Tuatara ini
berasal dari pulau lepas pantai di Selandia Baru. Cirri-ciri dari tuatara sendiri yaitu memiliki duri
yang berderet di sepanjang tulang belakang dan memiliki mata ketiga yang berfungsi untuk
mengenali perbedaan antara gelap dan terang.

21
e. Sistem Organ Reptil
Untuk dapat mencari mangsa dan bertahan hidup reptilian membutuhkan system organ yang
baik. Apa saja system organ tersebut? System organ tersebut terdiri atas system sirkulasi, sistem
pernapasan, sistem pencernaan, sistem ekskresi dan yang terakhir sistem reproduksi untuk
melanjutkan keturunannya. Sistem organ tersebut akan dibahas berikut ini.

1. Sistem Sirkulasi
Kelas reptilian memiliki sistem sirkulasi yang lebih maju dari kelas amfibi. Jantung
reptilian terbagi atas empat ruangan yaitu atrium kanan, atrium kiri, ventrikel kanan dan
ventrikel kiri serta sebuah sinus venosus. Sistem sirkulasi pada reptil termasuk sistem sirkulasi
ganda yang artinya darah yang miskin akan oksigen masuk ke jantung melalui sinus venosus ke
atrium kanan lalu ke ventrikel kanan. Lalu darah tersebut dipompa ke paru-paru. Nah, darah
yang kaya akan oksigen yang berasal dari paru-paru masuk ke atrium kiri dan kemudian masuk
ke ventrikel kiri. Darah dari ventrikel kiri dipompa keluar melalui aorta menuju seluruh tubuh.

2. Sistem pernapasan
Selain memiliki sistem sirkulasi yang lebih maju dari amfibi, reptil juga memiliki sistem
pernapasan yang lebih maju juga dari reptil. Umumnya amfibi bernapas menggunakan paru-paru.
Udara dari luar masuk melalui lubang hidung-trakea-bronkus dan terakhir ke paru-paru.
Anatomis paru-paru dari setiap reptil berbeda-beda. Pada paru-paru buaya, kadal dan kura-kura
lebih kompleks dengan beberapa belahan yang membuat paru-paru tsb terlihat seperti spons.
Pada beberapa jenis kadal seperti bunglon afrika, mempunyai kantung hawa sehingga hewan
tersebut dapat melayang di udara.

3. Sistem pencernaan
Sistem pencernaan pada reptil terdiri atas beberapa saluran dan kelenjar pencernaan. Nah,
saluran tersebut terdiri atas mulut, kerongkongan, lambung, usus dan kloaka. Sedangkan
kelenjarnya terdiri atas kelenjar ludah, pancreas dan hati. Makanan dari mulut yang telah
dilumasi oleh kelenjar ludah masuk ke kerongkongan dan kemudian masuk ke lambung. Di
lambung makanan ini dicerna dan kemudian menuju usus untuk diserap nutrisinya. Nah, sisa sisa
dari makanan tersebut dibuang melalui kloaka dalam bentuk feses (tinja) dengan proses defekasi.

22
4. Sistem ekskresi
Sistem eksresi pada reptil berupa ginjal, paru-paru dan kulit dan kloaka. Fungsi ginjal
yaitu untuk menyaring zat-zat yang tidak dibutuhkan sisa hasil metabolisme tubuh dan
mengeluarkannya dalam bentuk urine melalui kloaka. Reptil yang hidup di darat sisa hasil
metabolismenya berupa asam urat yang dikeluarkan dalam bentuk setengah padat yang berwarna
putih.

5. Sistem Reproduksi
Sistem reproduksi pada reptil tergolong unik. Mengapa? Karena ada beberapa jenis reptil
yang bersifat ovipar (bertelur) dan ovovivipar (bertelur-beranak). Contoh dari hewan yang
bersifat ovovivipar yaitu pada ular dan beberapa jenis kadal. Telur-telur ular dan kadal tersebut
menetas dalam tubuh induknya. Akan tetapi makanan mereka diperoleh dari cadangan makanan
yang ada dalam telur, berupa kuning telur. Perbedaan dengan amfibi yaitu fertilisasi terjadi
secara internal atau terjadi dalam tubuh betina.
Pada saat musim kawin, penis dari jantan dimasukkan ke dalam saluran kelamin betina.
Ovum yang telah dibuahi akan melalui oviduct dan akan dikelilingi oleh cangkang yang tahan
air. Pada kebanyakan jenis reptil telur tersebut akan ditinggalkan di tempat yang hangat oleh
induknya., sedangkan induknya menjaga telur tsb dari jauh. Dalam telur terdapat persediaan
kuning telur yang melimpah sebagai cadangan makanan.

4. Aves ( Burung )
a. Pengertian Aves (Burung)
Aves (burung) adalah kelompok hewan bertulang belakang (vertebrata) yang unik, karena
sebagian besar aves merupakan binatang yang beradaptasi dengan kehidupan secara sempurna.
Walaupun semua aves ditutupi bulu, akan tetapi jenis tertentu seperti burung unta, burung emu
atau kiwi tidak dapat terbang. Bahkan ada jenis burung tertentu yang tidak memiliki sayap. Aves
adalah hewan berdarah panas sama seperti mamalia, aves berkembang biak dengan ovipar
(bertelur). Sebagian mereka hidup menetap, dan ada juga yang hidup berpindah tempat (migrasi).

23
b. Ciri-ciri Aves (Burung)
Tubuh utama dari aves terdiri atas kepala, leher, badan dan ekor. Ciri-ciri utama dari aves
adalah tubuhnya berbulu, memiliki paruh yang sesuai dengan makanannya. Pemakan daging
seperti elang dan burung hantu memiliki paruh yang bengkok dan sangat tajam untuk merobek.
Paruh yang kuat membantu burung yang memakan biji-bijian. Bebek dan angsa memiliki paruh
yang luas, untuk membantu beradaptasi di air dan karena bebek dan angsa hanya memakan
makanan yang lunak. Hampir semua aves mempunyai sayap, dan kebanyakan dari mereka juga
dapat terbang. Alat gerak seperti kaki pada aves terdiri dari 4 jari, yang digunakan untuk
berjalan, bertengger, mencengkram mangsa.
Aves termasuk hewan berdarah panas, suhu tubuhnya mencapai 40 derajat celsius.
Hewan ini berkembang biak dengan cara bertelur. Telurnya ada yang berwarna dan juga
berbintik-bintik. Mereka melindungi telurnya dengan cara membuat sarang.
Sebagian besar burung memiliki kerangka ringan dan tulang keropos, hal ini membuat mereka
dengan cukup ringan untuk terbang. Pinguin tidak bisa terbang dikarenakan mempunyai tulang
yang berat yang berisi sumsum tulang yang cukup memadai untuk membantu mereka menjaga
suhu tubuuhnya untuk bertahan disuhu yang sangat dingin. Burung unta memiliki tulang yang
berat dan juga kuat pada kakinya, ini membantu mereka untuk berjalan dan berlari dalam
melakukan kehidupan sehari-harinya.
d. Struktur Tubuh Aves (Burung)

STRUKTUR TUBUH AVES (BURUNG)

24
Struktur tubuh (anatomi) aves meliputi :

 Hampir seluruhnya ditutupi bulu dan kakinya bersisik yang merupakan ciri mirip reptil.
 Leher fleksibel dan tengkoraknya berhubungan dengan condylus occipital tunggal.
 Otak relatif besar dengan corpora striata yang padat (bagian otak yang berfungsi sebagai
pengatur perilaku dan insting). Lobus opticus (bagian otak yang berfungsi sebagai
penglihatan) besar.
 Rahang bawah terdiri atas tulang-tulang yang kompleks. Terdapat auditory ossicle
(tulang pendengaran).
 Suara yang dihasilkan oleh syrinx yang terdapat pada dasar trakea. Larynx pada aves
tidak berkembang (rudimenter) dan tidak ada pita suara.
 Tidak mempunyai gigi, kecuali “gigi telur” yang diperlukan untuk membantu penetasan.
Mulut mempunyai rostum (paruh) yang terbentuk oleh maxilla pada ruang atas dan
mandibula pada ruang bawah dan terbuat dari zat tanduk. Pada atap paruh atas terdapat
lubang hidung (nares interna pada sebelah dalam dan nares externa sebelah luar)
 Tungkai muka bermodifikasi menjadi sayap, sehingga burung dapat terbang. Bagian
lengan bermodifikasi menjadi panjang, jari tengah memanjang untuk menyokong bulu
terbang. Sebuah jari depan terpisah untuk menyokong bulu alula yaitu bulu kecil yang
merupakan bulu penting untuk gerakan aerodinamika. Jari belakang menyokong jari
tengah. Tungkai belakang bermodifikasi secara beragam untuk berjalan dengan dua kaki
di tanah,atau burung berenang atau kedua-duanya. Umumnya mempunyai mempunyai
jari-jari,satu ke arah belakang (hallux), dan tiga ke arah depan.
 Tulang panjang maupun tulang vertebrae (tulang belakang) tidak mempunyai epiphisis.
Vertebrae cervical (tulang leher) berbentuk sadel di bagian tengah sehingga leher dapat
bergerak leluasa.
 Jantung beruang empat. Lengkung aorta kiri tidak ada, eritrosit berbentuk bulat dan
berinti.
 Tidak mempunyai diafragma. Sistem kantung udara yang berkembang dengan baik
sangat membantu paru-paru untuk mengedarkan udara ke seluruh tubuh
 Telur besar dengan kuning telur yang banyak dan dilindungi oleh cangkang kapur.
Pengeraman dilakukan oleh salah satu atau kedua induknya di dalam sarang.

25
 Suhu badan tetap, umumnya lebih tinggi dari pada mamalia yaitu diatas 40 derajat
Celcius.

e. Klasifikasi Aves (Burung)


Kelas aves digolongkan menjadi 2 subkelas, yaitu Subkelas Archaeornithes dan Subkelas
Neornithes.
1. Sub-kelas Archaeornithes (burung berkarung), semua burung jenis ini telah punah.
Burung jenis ini mempunyai ciri :
Mempunyai gigi di kedua rahangnya
Ekor berbulu
Metacarpal terpisah dan berukuran panjang
Hidup dalam periode jurassik.
Contoh : Archaeopterygiformes, Archaeopteryx sp. Fosilnya terdapat di Jerman
2. Sub-kelas Neornithes (burung sejati)
Ciri-ciri sub-kelas Neornithes antara lain :
Tulang metacarpalia bersatu membentuk carpometacarpus

Jari kaki keduanya merupakan jari terpanjang

Memiliki 13 vertebrae caudal atau kurang

Tulang dada (sternum) dengan atau tanpa carina, dan

Ekornya berbulu dan berukuran pendek.

Sub-kelas neornithes terbagi atas 2 super ordo :

1. Palaeognathae (burung berjalan), merupakan kelompok burung yang tidak dapat terbang,
karena tidak mempunyai gigi, sayap mengecil, Corscoid dan Scapula kecil.
a) Ordo Spheniscifiormes
Jenis burung yang tidak bisa terbang, kepala dan leher tidak berbulu. Missal penguin
(Aptenodytes sp)

26
b) Ordo Casuariiformes
Jenis burung ini tidak dapat terbang ,terstrial, tidak punya Carina Sterni, 3 jari pada tiap kaki
yang digunakan untuk menyerang musuh, sayap kecil, tidak punya gelambir ada yang ganda.
Hidup pada Zama Pliocene sampia sekarang.
Terdiri atas 2 family :
1) Family Casuariidea
Ciri-ciri: Hidup di Irian dan Australia tinggi 1,80m. Setiap bulu terdiri dari dua batang bulu
kembar. Kepala dihias oleh ketopong ( sirip pipih) mirip tanduk, setinggi 15 cm dari
tempurung ke kepala, bergelamir ganda. Contoh : Casuarius casurius
2) Family Dromaidea
Terdapat di Australia hanya satu spesies. Berwarna coklat dasar putih, setiap bulu
mempunyai dua batang bulu dan sangat panjang (melangkah 2-7m), dapat mengeluarkan
suara daram dan talu gendering. Contoh : Dromalus novae hollandiae = Emus

c) Ordo Apterygiformes
Ciri-ciri : sangat ganjil ,tidak bersayap dan tidak berekor,berwarna abu-abu coklat, bulu
berstruktur mirip rambut, paruh panjang bulat dan diujungnya terdapat hidung, jumlah jari 4 ,
makanan berupa cacing dan serangga, terdapat di New Zaeland. Contoh : Apterix australis.

2. Neognathae, merupakan kelompok burung yang dapat terbang.


a) Ordo Galliformes (burung unggas)
Yaitu burung yang mempunyai kaki untuk mengais dan berlari, paruh pendek ,bulu
aftersharft, pemakan biji dan terbang pendek. Contoh : Gallus gallus (ayam)
b) Ordo Passeriformes
Yaitu burung yang bersuara merdu. Contoh : burung ketilang (Pycnonotus moschata)
c) Ordo Coraciiformes
Yaitu burung berparuh besar, tungkai pendek, pemakan ikan, katak, dan lebah. Contoh :
burung rangkong (Buceros rhinoceros)

27
f. Sistem Organ Aves (Burung)
1. Sistem Pernapasan
Burung memiliki kebutuhan oksigen yang tinggi. Burung memiliki alveoulus (kantong
udara) yang berfungsi untuk pertukaran udara yang masuk dan keluar. Alveolus nya juga dapat
berfungsi untuk menyimpan cadangan udara.
Udara mengalir dari kantung udara belakang (posterior) ke depan (anterior). Udara di hirup
melalui hidung, masuk ke paru-paru melalui tenggorokan atau trakea. Setelah sampai diparu-
paru, oksigen tersebut masuk kedalam darah dan membawa oksigen keseluruh tubuh, kemudian
darah yang kembali keparu-paru membawa karbon dioksida, dan dikeluarkan kembali melalui
hidung atau mulut. Difusi atau pertukaran gas pada paru-paru aves lebih baik dibandingkan
mamalia.

2. Sistem peredaran darah


Burung memiliki empat ruang jantung, sama halnya dengan manusia. Hal ini
memungkinkan nutrisi mudah untuk sampai ke seluruh organ tubuh, juga transportasi oksigen ke
seluruh tubuh. energi ini digunakan oleh burung untuk banyak hal, terutama untuk terbang.

SISTEM SIRKULASI AVES (BURUNG)

3. Sistem pencernaan
Pencernaan pada burung dimulai dari rostrum (paruh), rongga mulut, pharynx,
esophagus, proventriculus, lambung, intestinum (usus) tenue dan crassum, dan terakhir adalah

28
pembuangan melalui kloaka. Hati, pankreas dan glandula salivales juga membantu pencernaan
melalui enzim dan zat yang dihasilkannya. Burung memiliki kantung otot sepanjang esofagus
yang disebut panen. Lambung pada burung terdiri dari empat otot yang memutar dan
menghancurkan.

4. Sistem urogenital
Terdiri atas organ kemih dan organa kelamin, yaitu :
Organ kemih terdiri atas :

 ren (ginjal) : berjumlah dua, berfungsi mengatur keseimbangan cairan dan elektrolit.
 ureter (saluran dari ginjal) : berjumlah dua, menuju ke bawah dan bermuara langsung
dalam kloaka.
 kloaka : adalah suatu ruangan yang tunggal, dimana bermuara saluran-saluran kelamin,
kencing dan feses

Organ kelamin, terdiri atas :

 ovarium : hanya yang sebelah kiri saja.


 oviduct (saluran telur) : merupakan saluran lurus yang bermuara pada kloaka.

5. Mammalia
a. Pengertian Mammalia
Mamalia adalah hewan yang menyusui anaknya. Umumnya mamalia ini berkembang
biak dengan melahirkan, dan tubuhnya tertutupi oleh rambut. Mamalia merupakan kelas tertinggi
dalam taksa hewan, bayangkan saja, ia dapat hidup diberbagai tipe habitat dibelahan bumi, mulai
dari kutub khatulistiwa, dari dasar laut sampai hutan lebat dan gurun pasir.
Ada 5.488 spesies mamalia yang tersebar diseluruh dunia, 32% diantaranya merupakan endemik
di Indonesia. Berdasarkan ukuran dan berat tubuh, mamalia dibagi kedalam mamalia besar dan
kecil. Mamalia kecil berat tubuh individu dewasanya berkisar antara 2g-5kg. Yang mana
mamalia kecil ini mempunyai tingkat metabolisme dan juga reproduksi yang tinggi, akan tetapi
rentang usia hidupnya lebih pendek.

29
b. Ciri ciri Mammalia
Mamalia memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1. Kelenjar susu
Kelenjar susu pada mamalia sama dengan manusia, yang mana ketika niple dihisap, akan terjadi
peransangan terhadap susu yang terletak didalam payudara mamalia yang mana akan terjadi
kontraksi sel epitel otot. Hormon yang berpengaruh terhadap proses ini adalah oksitosin

2. Rambut
Mamalia memiliki rambut yang menutupi tubuhnya

3. Paru-paru
Mamalia bernafas dengan paru-paru. Oksigen yang dihirup akan sampai ke paru-paru kemudian
diedarkan ke seluruh jaringan dan sel di seluruh tubuh.

4. Otot diafragma
Otot diafragma adalah otot yang terletak dibawah paru paru. Otot ini akan bergerak ketika proses
bernafas terjadi. Hal ini akan membantu paru paru untuk mengembang sehingga oksigen masuk
kedalam paru paru dalam jumlah yang cukup. Begitu juga dengan pengeluaran karbondioksida.

5. Jantung beruang empat


Jantung pada mamalia terdiri atas dua bilik dan dua serambi. Ke empat ruang jantung ini bekerja
secara bersamaan dan continue untuk mengalirkan darah keseluruh tubuh.

6. Suhu tubuh tetap


Suhu tubuh pada mamalia umumnya diatur oleh hipotalamus. Sebuah bagian kecil pada otak
yang berfungsi untuk mengatur suhu. Contohnya pada beruang kutub, mereka tetap dapat
bertahan dalam keadaan dingin dikarenakan suhu tubuhnya yang disesuaikan secara otomatis.

7. Fertilisasi internal
Fertilisasi internal adalah pembuahan di dalam. Mamalia berkembang biak dengan cara
melahirkan.

30
8. Rangka
Mamalia memiliki rangka pembentuk tubuh. Rangka tersebut terdiri dari otot dan tulang. Tulang
ini juga berfungsi sebagai pelindung organ-organ penting yang terdapat di dalam tubuh mamalia.

c. Klasifikasi Mammalia
Mamalia di bagi menjadi 12 ordo, yaitu :
1. Ordo marsupialia (mamalia berkantung)

ORDO MARSUPIALIA
Ciri khasnya yaitu pada mamalia betina memiliki kantung dibagian depannya. Contohnya seperti
kanguru, kuskus, dan koala.

2. Ordo insektivora

ORDO INSEKTIVORA
Ciri khusus ordo ini adalah hewan yang suka memakan serangga, cacing, dan biji-bijian. Hewan
ini memiliki mata yang tertutup dan cakar yang besar dan telapak kaki depan lebih lebar.
Contohnya seperti tikus tanah.

31
3. Ordo dermoptera

ORDO DERMOPTERA
Ciri ordo ini adalah ia dapat terbang karena empat kaki yang ia miliki membentuk parasut
berbulu. Contohnya seperti monyet terbang

4. Ordo chiroptera

ORDO CHIROPTERA
Mamalia ini dapat terbang dikarenakan memiliki membran interdigital diantara kaki depan dan
belakang. Ukuran kaki belakang lebih kecil. Hewan ini mencari makan dimalam hari. Contohnya
seperti kelelawar

32
5. Ordo primata

ORDO PRIMATA
Mamalia yang termasuk di ordo ini adalah mamalia yang termasuk herbivora, karnivora, ataupun
omnivora. Jari pada bagian tangannya dapat lebih besar yang memudahkan untuk ia memanjat.
Contohnya seperti kera, monyet, orang utan, dan manusia

6. Ordo rodentia

ORDO RODENTIA
Ciri khususnya adalah tidak memiliki gigi taring untuk mengoyak makanan. Ia dapat hidup di
segala habitat. Contohnya seperti tupai, tikus, landak, dan mencit.

33
7. Ordo carnivora

ORDO CARNIVORA
Kelompok hewan ini adalah yang suka memangsa daging, sehingga ia juga memiliki gigi taring
dan cakar untuk memburu mangsanya. Contohnya seperti anjing, serigala, harimau, dan singa.
8. Ordo lagomorpha

ORDO LAGOMORPHA
Ciri-cirinya adalah memakan tumbuh-tumbuhan. Contohnya seperti kelinci
9. Ordo cetacea

ORDO CETACEA
Yang termasuk dalam ordo ini adalah mamalia yang hidup di laut. Contohnya seperti dolpin laut,
dan paus biru

34
10. Ordo proboscidea

ORDO PROBOSCIDEA
Yang termasuk ordo ini adalah semua jenis gajah yang ada di dunia. Contohnya seperti gajah
Afrika, gajah India, dan juga gajah yang terdapat di Indonesia

11. Ordo artiodactyla

ORDO ARTIODACTYLA
Ciri khusunya adalah memiliki jari kaki berjumlah genap. Contohnya seperti kijang, banteng,
kambing, jerapah, unta, dan sapi.

35
12. Ordo perissodactyla

ORDO PERISSODACTYLA
Ciri khususnya adalah mamalia yang memiliki jari kaki yang jumlahnya ganjil. Contohnya
seperti keledai, kuda, dan tapir.

d. Struktur Tubuh Mammalia


Struktur mamalia terdiri dari caput (kepala), cervical (leher), corpus (badan), cauda (ekor).

1. Kepala
Kepala pada mamalia terbentuk oleh tulang tengkorak. Pada kepala terdapat banyak organ
pengindera seperti mata, telinga, hidung, dan lidah. Organ pengindera ini berhubungan langsung
dengan otak. Yang mana terdapat sinyal sensoris (perasa) dari organ ke otak, dan sinyal motoris
(pergerakan) dari otak ke organ.

2. Leher
Leher adalah tempat berlalunya saluran pernafasan, yaitu disebut dengan trakea. Trakea hanya
tempat berlalu udara yang berawal dari hidung hingga sampai ke paru-paru nantinya. Di leher
juga terdapat tempat berlalunya makanan yang disebut dengan esofagus. Esofagus akan
bermuara ke dalam lambung untuk penyaluran makanan.
Di bagian belakang tulang leher merupakan tempat berlalunya saraf saraf penting. saraf ini akan
mempersarafi otot-otot pernafasan, sehingga ketika terjadinya gangguan pada tulang belakang di
leher, seseorang dapat meninggal diakibatkan oleh terjadinya gangguan pada saraf
pernafasannya.

36
3. Badan
Corpus mamalia terdapat organ organ penting seperti paru-paru, jantung, lambung, ginjal, juga
glandula mammae yaitu tempat mamalia menyusui. Corpus mamalia dibentuk oleh tulang rusuk
yang juga melindungi organ-organ penting di dalamnya. Ketika mamalia mengalami fertilisasi
internal dan kemudian hamil. Uterus (rahim) yang berisi calon bayi akan memenuhi lebih dari
setengah luas corpusnya.

4. Ekor
Struktur pembentuk tubuh mamalia lainnya adalah ekor. Pada mamalia yang memiliki dua kaki,
biasanya hanya terdapat tulang ekor. Akan tetapi pada mamalia yang memiliki empat kaki, ekor
akan tampak nyata seperti pada kuda, kucing, dan harimau.

e. Sistem Organ Mammalia


1. Sistem pencernaan
Terdiri dari saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan. Saluran pencernaan dimulai dari
rongga mulut, faring, esofagus, lambung, usus halus, usus besar, rektum, dan yang terakhir
adalah anus.
Kelenjar pencernaan adalah organ yang mempermudah proses pencernaan. Contohnya seperti
hati yang menghasilkan enzim yang menghasilkan asam empedu, kemudian di alirkan ke
kantong empedu. Asam empedu ini akan membantu pencernaan lemak
Kelenjar saliva akan menghasilkan enzim amilase yang membuat karbohidrat yang di konsumsi
akan terurai menjadi. Dilambung juga terdapat larutan asam yang berfungsi untuk melarutkan
makanan yang masuk, juga sebagai pertahanan tubuh ketika terdapat mikroorganisme atau benda
asing penyebab infeksi di dalam makanan.

2. Sistem Ekskresi
Sistem pengeluaran ini di atur oleh ginjal, yang fungsinya mengatur keseimbangan cairan
dan elektrolit. Yang mana ketika air masuk kedalam tubuh, ginjal akan menyaringnya, kemudian
mengalirkannya bersama zat-zat pembuangan lainnya seperti urea melewati ureter, kemudian
tersimpan sementara di vesica urinaria. Kemudian ketika seseorang berkemih, vesica urinaria

37
akan terbuka dan air di dalam nya mengalir ke dalam saluran uretra yang pada akhirnya air seni
tersebut keluar dari tubuh.
3. Sistem pernafasan
Saluran pernafasan terdiri dari hidung, faring, laring, trakea, bronkus, bronkiulus, dan
yang terakhir adalah alveolus. Di dalam saluran pernafasan ini terdapat mekanisme pertahanan
tubuh yang mana ketika masuk mikroorganisme maupun benda asing yang melewati saluran ini,
akan terjadi nya reflex dari tubuh untuk mengeluarkannya, seperti bersin dan batuk.
Oksigen yang dihirup akan sampai pada paru-paru kemudian dibawa oleh hemoglobin di dalam
darah hingga sampai ke seluruh sel dan organ ditubuh. Kemudian karbon dioksida dibawa
kembali melalui darah dan sampai di paru-paru. Pada akhirnya juga akan dikeluarkan dari tubuh
melalui hidung.

4. Sistem peredaran darah


Darah akan dipompa oleh jantung. Jantung pada mamalia memiliki empat ruang, yaitu
atrium kanan dan kiri, dan ventrikel kanan dan kiri. Darah miskin oksigen masuk melalui vena
kedalam atrium kanan, kemudian dilanjutkan ke dalam ventrikel kanan. Ventrikel kanan
memompa darah tersebut sampai ke paru-paru, sehingga darah tersebutn yang mengandung
hemoglobin didalamnya dapat membawa oksigen sampai di seluruh tubuh. Kemudian darah
tersebut masuk ke atrium kiri, kemudian ke ventrikel kiri, dan darah tersebut keluar dari aorta
(arteri terbesar) dan dialirkan ke seluruh tubuh.

38
D. Peranan Hewan Vertebrata

1. Peranan Pisces ( Ikan )

Pada pisces memiliki manfaat yang sangat menguntungkan bagi kehidupan manusia. Peranan
pisces ( ikan ) yaitu:

 Yang pada daging ikan merupakan sumber protein tinggi dan mengandung asam lemak
yang tak jenuh.
 Kulit ikan tertentu dapat disamak untuk dibuat tas, dompet, sepatu dan juga jaket.
 Dapat dipelihara sebagai ikan hias di aquarium.
 Pemberantasan nyamuk yang secara biologi, sehingga dapat mencegah muncul dan
terjadinya wabah penyakit demam berdarah dan juga penyakit malaria.
 Pada tualng ikan bisa dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan lem.
 Sisa-sisa ikan bisa dimanfaatkan dengan dibuat tepung untuk campuran makanan ternak
atau dibuat pupuk tanaman.
 Jenis ikan yang ganas dapat menyerang dan juga membahayakan manusia terutama bagi
perenang, misalnya hiu, piranha, ikan macan di afrika, salem-karper dan juga ikan kumis
dari Amerika Selatan.

2. Peranan Amphibia

Amphibia memiliki banyak manfaat bagi manusia. Peranan amphibia atau manfaat amphibia
bagi kehidupan manusia ialah sebagi berikut:

 Katak diambil daging dan telurnya yang kemudian dikonsumsi.


 Kulit katak dapat dibuat jaket dan berang kerajinan lainnya jika diberi samak.
 Katak berfungsi sebagai pemberantas nyamuk yang dilakukan secara biologi dan juga
sebagai pengendali serangga hama pada pertanian.
 Katak dapat digunakan dalam tes kehamilan seperi bufo melanostictus, karena dapat
mengjhsilkan hormone perang gonad yang efeknya sama dengan hormon perangsang
gonad yang terdapat dalam urine wanita hamil.
 Dapat digunakan sebagai racun untuk anak panah yang biasa dilakukan oleh suku Indian.

39
 Racun bufotalin dan bufotenin dihasilkan oleh jenis kodok bufo marinus yang
dimanfaatkan sebagai penguat denyut jantung.

3. Peranan Reptilia

Ular dan buaya juga dapat dimanfaatkan manusia, terutama kulitnya untuk dijadikan tas atau
sepatu. Daging, empedu, dan bisa ular dipercaya dapat mengobati berbagai jenis penyakit. Di
beberapa daerah daging dan telur penyu digunakan sebagai makanan. Ular juga digunakan
sebagai hwan pengendali hama tikus.

4. Peranan Aves

 Sebagai bahan industry, misalnya bulu entok yang digunakan untuk membuat kok
(shuttlecock) dan pengisi bantal. Bulu ayam digunakan untuk kemoceng.
 Sebagai bahan membuat obat, misalnya sarang burung wallet dan telur itik.
 Sebagai hiburan, misalnya pada burung yang suaranya merdu dan burung yang dapat
dilatih dalam permainan sirkus.
 Telur dan dagingnya dapat dikonsumsi dan kaya akan protein. Sarang wallet dapat dibuat
sop sarang burung.
 Sebagai pengendali hama, misalnya burung hantu sebagai predator tikus.
 Daging ayam sering dimakan di Indonesia. Daging itik lebih jarang dimakan. Di daerah
lain selain daging itik juga daging angsa dan daging ayam Turki.
 Telur ayam dan telur itik di Indonesia sering dimakan. Kecuali telur-telur ini telur bebek
Manilla dipergunakan juga untuk membuat kue.
 Menjadi hama pada tumbuhan khususnya yang menghasilkan biji-
bijian, seperti padi,gandum,jagung, dll.
 Menimbulkan penyakit pada manusia yang disebabkan virus H5N1 dari unggas.
 Menimbulkan bau tidak sedap yang ditimbulkan oleh kotoran unggas.
 Menimbulkan penyakit yang diakibatkan oleh kotoran unggas, seperti:
 Histoplasmosis yaitu penyakit akibat dari jamur yang tumbuh di kotoran burung
yang kering.
 Kardiosis yaitu infeksi jamur yang disebabkan oleh merpati.

40
 Salmonellosis yaitu penyakit yang disebabkan oleh burung merpati, jalak, dan
pipit.
5. Peranan Mammalia

Mammalia memiliki banyak keuntungan yang sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia,
peranan mammalia ialah sebagai berikut :

 Bisa digunakan dalam pertanian yakni dengan membajak tanah sawah, contohnya kerbau.
 Sebagai bahan wol contohnya domba.
 Dapat memberantas serangga ( nyamuk ) contohnya kelelawar.
 Dikonsumsi sebagai sumber gizi yang banyak khususnya protein misalnya susu dan
daging , contohnya sapi, kambing dan kuda.
 Dapat dijadikan penjaga rumah dan pelacak jejak contohnya anjing.
 Sebagai alat transportasi contohnya kuda penarik soda, sapi penarik gerobak dan unta.
 Barang kerajinan, contohnya tanduk yang dibuat sendok, gantungan kunci, sisir dan tusuk
konde.
 Hiburan seperti permainan sirkus, contohnya pada kuda, singa, gajah, harimau dan
lumba-lumba.

41
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan di atas dapat disimpulkan, hewan vertebrata yaitu hewan yang
memiliki tulang belakang yang struktur tubuh yang lebih sempurna dari pada invertebrata.
Vertebrata memiliki tulang belakang yang membentuk sumbu rangka tubuhnya.Tulang belakang
disusun oleh serangkaian tulang silindris yang saling bersambungan dari ujung ke ujung.
Vertebrata memiliki tubuh simetri bilateral dengan kepala jelas yang berisi otak.

B. Saran
Bagi kita dan generasi akan datang sudah sepatutnya untuk memelihara menjaga dan
melestarikan kenanekaragaman hewan yang terdapat di Negara kita dan khususnya di lingkungan
kita. Kepada para pembaca kalau ingin lebih mengetahui tentang bahasan ini bisa membaca buku
atau majalah-majalah yang memuat tentang keanekaragaman hewan.

42
Daftar pustaka

http://www.softilmu.com/2015/11/Pengertian-Ciri-Klasifikasi-Struktur-Tubuh-Sistem-Organ-
Pisces-Ikan-Adalah.html
http://www.ilmudasar.com/2016/08/Pengertian-Ciri-Struktur-Tubuh-Klasifikasi-Sistem-Organ-
Pisces-Ikan-Adalah.html
http://www.softilmu.com/2015/10/Pengertian-Struktur-Tubuh-Ciri-Klasifikasi-Sistem-Organ-
Amfibi-Adalah.html
http://www.softilmu.com/2015/10/pengertian-struktur-tubuh-ciri-dan.html
http://www.softilmu.com/2015/10/Pengertian-Ciri-Struktur-Tubuh-Klasifikasi-Sistem-Organ-
Aves-Adalah.html
http://www.softilmu.com/2015/11/Pengertian-Ciri-Klasifikasi-Struktur-Tubuh-Sistem-Organ-
Mamalia-Adalah.html
http://www.dosenpendidikan.com/ciri-ciri-dan-peranan-pisces-ikan-beserta-penjelasannya/
http://www.dosenpendidikan.com/penjelasan-mammalia-beserta-ciri-klasifikasi-dan-peranannya/
http://www.dosenpendidikan.com/penjelasan-amphibia-beserta-ciri-klasifikasi-dan-peranannya/
http://wwwijayanto.blogspot.co.id/2015/08/normal-0-false-false-false-en-us-x-none.html

43

Anda mungkin juga menyukai