I
S
U
S
U
N
OLEH :
ROBBI PENGESTUNING GUSTI
SILVI MUTIARANI TANJUNG
SONDANG MARIETHA SIDABUTAR
Rongga Mulut. Disokong oleh rahang atas dan rahang bawah. Pada masing-masing
rahang terdapat gigi-gigi yang berbentuk kerucut. Gigi menempel pada gusi dan sedikit
melengkung kea rah rongga mulut. Dan khusus pada ular berbisa akan tumbuh gigi yang
dapat menghasilkan racun yang terdapat pada rongga mulut. Pada buaya giginya bisa
mnegalami 50 kali pergantian. Pada umumnya retil tidak mengunyah makanannya jadi
giginya berfungsi sebagai penangkap mangsa.
Pada rongga mulut terdapat lidah yang melekat pada tulang lidah dengan ujung bercabang
dua. Pada reptilian pemakan insekta memiliki lidah yang dapat dijulurkan, sedangkan pada buaya
dan kura-kura lidahnya relative kecil dan tidak dapat dijulurkan. Lidah ular berbentuk pembuluh
yang terbungkus oleh selaput dan terletak di bagian rahang bawah. Memiliki kelenjar mukoid
yang sekretnya berfungsi agar rongga mulut tetap basah dan dapat dengan mudah menelan
mangsanya.Pada ular Kelenjar labia bermodifikasi menjadi kelenjar poison yang bermuara di
kantung yang terletak di daerah gigi taring dan dikeluarkan melalui gigi tersebut.
Intestinum terdiri dari usus halus dan usus tebal yang bermuara pada anus. Dalam usus
halus terjadi proses penyerapan dan sisanya menuju ke rectum, kemudian diteruskan ke
kloaka untuk dibuang. Ukuran usus disesuaikan dengan bentuk tubuhnya.
Kelenjar pencernaan, terdiri atas hati dan pancreas. Empedu yang dihasilkan oleh hati
ditampung di dalam kantong yang disebut vesica fellea. Hati tediri dari dua lobus yaitu
sinister dan dexter yang berwarna coklat kemerahan. Kantong empedu terletak pada tepi
sebelah kanan hati. Pancreas pada reptile terletak diantara lambung dan duodenum.
Pancreas berbentuk pipih dan berwarna kekuning-kuningan.
Kelompok reptil seperti kadal, ular dan kura-kura merupakan hewan-hewan yang
fertilisasinya terjadi di dalam tubuh (fertilisasi internal). Umumnya reptil bersifat ovipar, namun
ada juga reptil yang bersifat ovovivipar, seperti ular garter dan kadal. Telur ular garter atau kadal
akan menetas di dalam tubuh induk betinanya. Namun makanannya diperoleh dari cadangan
makanan yang ada dalam telur.
SISTEM INDERA REPTILIA
Reptil memiliki alat indera dengan kepekaan yang berbeda- beda, bergantung pada
spesiesnya. Beberapa reptil juga memiliki indera khas yang tidak dimiliki oleh reptil lainnya.
Namun, secara umum indera yang dimiliki oleh reptil adalah indera penglihatan, pendengaran
dan kemoreseptor khusus.
1.Indera Penglihatan
Secara umum, reptil memiliki struktur mata yang sama dengan vertebrata lainnya. Ada
yang memiliki kelopak mata, ada pula yang tidak. Akomodasi pada semua reptil kecuali ular
diatur oleh lensa yang dikelilingi dengan cincin otot sehingga lensa dapat memipih dan
membesar. Sementara pada ular, untuk akomodasi lensa mata dapat diarahkan maju- mundur.
Mata pada ular tidak memiliki kelopak mata, tapi dilindungi oleh selaput transparan.
Penglihatan ular tidak sejelas penglihatan manusia. Sensor yang ditangkap adalah bayangan dan
sensitif terhadap cahaya dan panas.Sebagian besar ular juga memiliki mata median yang berada
di atas kepalanya. Mata median merupakan hasil envaginasi dari dienchephalon. Mata median ini
tidak membentuk gambaran retina. Fungsinya adalah untuk mengamati durasi dari
fotoperiodisme lingkungan dan memasukkan pengaruhnya terhadap ritme biologis. Mata median
ini diduga juga berguna untuk menakar kadar radiasi sinar matahari yang memapar tubuh
ular.Pada bunglon, mata lateralnya dapat berputar 360o. Selain itu, kedua mata lateralnya dapat
bergerak ke arah yang berbeda. Sehingga, hewan ini dapat melihat ke dua arah sekaligus.
2.Indera Pendengaran
Reptil tidak memiliki daun telinga. Pada kadal, gendang telinganya nampak jelas terlihat
dari luar, berada tepat di belakang rahang. Buaya memiliki gendang telinga yang berada di dalam
lubang telinga, tepatnya berada di ujung saluran telinga. Gendang telinga ini berfungsi untuk
menggetarkan tulang- tulang pendengaran. Akan tetapi, hampir semua jenis ular tidak memiliki
gendang telinga. Sehingga, sinyal- sinyal getaran diterima dari lingkungan melalui rahang
bawah.
3.Kemoreseptor Khusus
Organ Vomeronasal
Organ ini fungsinya ekuiivalen dengan indera pembau pada manusia. Karena hidung ular hanya
memiliki epitel respirasi, maka fungsi penciumannya digantikan oleh organ ini. Organ
vomeronasal atau organ Jacobson berhubungan dengan bulbus olfaktorius dan berfungsi sebagai
pendeteksi kimia adanya mangsa maupun pemangsa. Lidah berfungsi sebagai poembawa sinyal
kimia berupa gas dari lingkungan ke dalam organ ini.
Organ perasa
Lidah pada reptil memiliki sedikit kuncup kecap. Sehingga, ia bisa merasakan mangsanya.
Pit Organ
Pit organ merupakan detektor panas pada ular. pit organ ini berupa lubang- lubang di depan
wajah ular yang di dalamnya terdapat membran thermoreseptor. Pada gambar berikut, organ pit
ditunjukkan dengan panah warna merah. Sementara, panah berwarna hitam menunjukkan lubang
hidungnya.
Ordo testudinata
1. Famili Chelydridae
1. Kingdom : Animalia
2. Filum : Vertebrata
3. Class : Reptilia
4. Ordo : Testudinata
5. Family : Chelydridae
6. Genus : Chelydra
7. Spesies : C.serpentin
Ciri-ciri: a) Ekor panjang
b)Berkepala besar
Penyebaran - Di Amerika.
Habitat : Di air tawar.
2. Famili Testudinidae
1. Kingdom : Animalia
2. Filum : Vertebrata
3. Class : Reptilia
4. Ordo : Testudinata
5. Family : Testudinidae
6. Genus : Testudo
7. Spesies : T.hermanii
Ciri-ciri : a) Cangkang yang keras
b) Cakar dan tubuh berwarna gelap
3. Famili Emydidae
1. Kingdom : Animalia
2. Filum : Vertebrata
3. Class : Reptilia
4. Ordo : Testudinata
5. Family : Emydidae
6. Genus : Trachemys
7. Spesies : T.scripta
Ciri-ciri :a) Cangkang yang keras
b) Memiliki cakar.
Habitat : Hidup di air tawar di Eropa, Asia dan di Amerika.
4. Famili Dermochelyidae
1. Kingdom : Animalia
2. Filum : Vertebrata
3. Class : Reptilia
4. Ordo : Testudinata
5. Family : Dermochelyidae
6. Genus : Dermochelys
7. Spesies : D.coriacea
Ciri-ciri : a) Panjang tubuh (panjang karapas) 3 m
b) Berat mendekati 1 ton
c) Warna tubuh hitam sampai abu–abu kehijauan
d) Kaki tidak bercakar dan perisai ditutupi oleh kulit sebanyak tujuh lipatan
memanjang dan berbintik putih tanpa keping yang jelas.
Habitat : Di lautan-lautan besar, daerah dingin
5. Famili Carettochelydae
1. Kingdom : Animalia
2. Filum : Vertebrata
3. Class : Reptilia
4. Ordo : Testudinata
5. Family : Carettochelyidae
6. Genus : Lepidochelys
7. Spesies : L.olivacea
Ciri-ciri : a) Dapat menarik leher ke samping
b) Kaki berselaput
Habitat : Di perairan, biasa di tepi pantai.
Subordo Pleurodira
Ciri-ciri : a. Leher panjang.
b. Kepala dapat dilipat ke samping badan, namun tidak dapat ditarik ke dalam
tempurung.
c. Karapaks biasa berbentuk oval dan berwarna gelap
d. Memiliki 13 sisik plastral dan 9-11 tulang plastral.
e. Pelvis bersatu dengan tempurung/cangkang.
Ordo Squamata
a. Ciri-ciri : 1) Memiliki sisik yang terbuat dari zat tanduk.
2) Sisik mengalami pergantian secara periodik (molting)
b. Dibagi atas 3 sub ordo
1. Sub-ordo Lacertilia (Sauria)
Ciri-ciri : a) Tubuh panjang
b) Mandibula bersatu di bagian anterior.
c) Tulang kuadrat berkontrak dengan pterigoid
d) Kelopak mata biasa dapat digerakkan.
e) Sabuk pectoral tumbuh baik atau tinggal sebagai sisa (vastigum).
f) Bentuk lidah bercabang.
g) Mempunyai kandung kemih
3. Famili Agamidae
1. Kingdom : Animalia
2. Filum : Vertebrata
3. Class : Reptilia
4. Ordo : Squamata
5. Family : Agamidae
6. Genus : Sitana
7. Spesies : Sitana ponticeriana
Ciri-ciri : a) Kaki kuat.
b) Ekor tidak dapat beregenerasi
c) Kaki belakang relative lebih panjang dari kaki depan
Keunikan : Mampu mengubah warna tubuh untuk mengatur suhu tubuh
4. Famili Chameleonidae
1. Kingdom : Animalia
2. Filum : Vertebrata
3. Class : Reptilia
4. Ordo : Squamata
5. Family : Chameleonidae
6. Genus : Uromastyx
7. Spesies : Uromastyx acanthinuru
Ciri-ciri : a) Ukuran tubuh relatif besar
b) Kulit yang keras dan warna tubuh gelap.
Habitat : Didalam gua-gua
5. Famili Iguanidae
1. Kingdom : Animalia
2. Filum : Vertebrata
3. Class : Reptilia
4. Ordo : Squamata
5. Family : Iguanidae
6. Genus : Ctenosaura
7. Spesies : Ctenosaura similis
Ciri-ciri : a) Ukuran tubuh bervariasi
b) Mempunyai sisik yang keras dan berwarna hijau
c) Mempunyai cakar.
Habitat : Di daratan dan di bebatuan.
3. Family Viperidae
1. Kingdom : Animalia
2. Filum : Vertebrata
3. Class : Reptilia
4. Ordo : Squamata
5. Family : Viperidae
6. Genus : Vipera
7. Spesies : Vipera aspis
Ciri-ciri :
a) Panjang tubuh 28 cm sampai 3,6 m ( Lachesis sesuai , Crotalinae )
b) Kepala berbentuk segitiga.
4. Family Boidae
1. Kingdom : Animalia
2. Filum : Vertebrata
3. Class : Reptilia
4. Ordo : Squamata
5. Family : Boidae
6. Genus : Boidus
7. Spesies : Boidus sp
Ciri-ciri :
a) Rahang bawah yang relatif kaku dengan elemen koronoideus, sisa korset panggul
dengan anggota belakang yang sebagian terlihat sebagai sepasang taji , satu di kedua
sisi lubang .
b) Jantan dubur taji lebih besar dan lebih mencolok dari betina.
5. Famili Pythonidae
1. Kingdom : Animalia
2. Filum : Vertebrata
3. Class : Reptilia
4. Ordo : Squamata
5. Family : Pythonidae
6. Genus : Python
7. Spesies : Python molurus
Ciri-ciri : a) Tidak menyerang manusia kecuali terkejut atau terprovokasi.
b) Mangsa dibunuh oleh proses penyempitan
3. Subordo Amphisbaenia
Ciri-ciri :
a) Tidak berkaki
b) Memiliki kenampakan seperti cacing karena warna yang semu merah muda dan sisik yang
tersusun seperti cincin.
c) Kepala tidak memisah dari leher
d) Tengkorak terbuat dari tulang keras
e) Memiliki gigi median di bagian rahang atas tidak memiliki telinga luar dan mata tersembunyi
oleh sisik dan kulit.
f) Tubuh memanjang dan bagian ekor hampir menyerupai kepala.
1. Kerajaan : Animalia
2. Filum : Chordata
3. Kelas : Reptilia
4. Ordo : Squamata
5. Famili : Amphisbaenia
6. Genus : Amphisbaena
7. Spesies : Amphisbaena sp
Ordo Crocodilia
a. Ciri Umum:1)Tubuh menjadi kepala, leher, badan, ekor.
2) Kaki dengan jari yang bercakar kuat.
3) Mulut panjang.
4) Dua lubang hidung pada moncong.
5) Mata besar lateral, mempunyai kelopak mata atas dan bawah.
6) Membrane niktitans tembus cahaya.
7) Lubang telinga tetutup oleh lipatan
8) Anus merupakan celah longitudinal dibelakang pangkal kaki belakang.
Kulit dengan lempeng-lempeng berzat tanduk, tersusun membujur tubuh.
Beberapa reptilia juga merugikan, misalnya ular memangsa hewan ternak dan ular berbisa dapat
membunuh manusia.