Anda di halaman 1dari 17

D

I
S
U
S
U
N
OLEH :
ROBBI PENGESTUNING GUSTI
SILVI MUTIARANI TANJUNG
SONDANG MARIETHA SIDABUTAR

DIBIMBING OLEH: FITRA DEWI WARTI LUBIS,S.Hut


TAHUN AJARAN 2020/2021
REPTILIA
PENGERTIAN REPTILIA
Kata Reptilia berasal dari kata reptum yang berarti melata. Reptilia merupakan kelompok
hewan darat pertama yang sepanjang hidupnya bernafas dengan paru-paru.Reptilia termasuk
dalam vertebrata yang pada umumnya tetrapoda, akan tetapi pada beberapa diantaranya
tungkainya mengalami reduksi atau hilang sama sekali seperti pada serpentes dan sebagian
lacertilia. Reptilia yang tidak mengalami reduksi tungkai umumnya memiliki 5 jari atau
pentadactylus dan setiap jarinya bercakar. Rangkanya pada reptilia mengalami osifikasi
sempurna dan bernafas dengan paru-paru.
Reptil yaitu jenis hewan vertebrata atau hewan yang memiliki tulang belakang berdarah
dingin dan memiliki sisik di semua bagian tubuhnya. Hewan jenis yang satu ini juga termasuk
tetrapoda, yakni hewan yang memiliki empat kaki. Pada umumnya reptil ini berkembang biak
dengan cara bertelur, yang dimana telurnya akan diselubungi oleh suatu membran amniotik.
Keberadaan hewan reptil ini sangatlah mudah di temui, disetiap benua pasti terdapat hewan reptil
kecuali di benua atlantik.
CIRI UMUM REPTILIA
Setelah mengetahui beberapa jenis reptil yang sudah disebutkan di atas, berikut ini adalah
ciri khusus yang dimiliki oleh hampir seluruh hewan raptil.
1. Semua reptil memiliki tulang belakang, yang artinya mereka adalah vertebrata.
2. Semua reptil adalah ovipar (bertelur). Kebanyakan reptilia bertelur, tetapi beberapa spesies
squamata melahirkan.
3. Semua reptil memiliki sisik (Scales). Sisik-sisik kecil, lempengan keras yang terbuat dari
protein yang disebut keratin. Scute adalah cangkang kura-kura dan Kulit buaya dan sangat mirip
dengan sisik. Berbeda dengan sisik (Scales), Scute adalah struktur tulang dan berkembang pada
tingkat kulit yang lebih dalam daripada sisik. Baik sisik dan Scute memberikan perlindungan
fisik dan membantu mencegah kehilangan air melalui kulit.
4. Reptil adalah ektotermik atau berdarah dingin, yang berarti mereka tidak dapat mengontrol
suhu tubuh mereka sendiri. Hewan berdarah dingin harus bekerja dengan lingkungan untuk
meningkatkan atau menurunkan suhu tubuh mereka. Berjemur di bawah sinar matahari bertujuan
untuk menaikkan suhu tubuh mereka, dan mereka bergerak lebih cepat ketika suhu tubuh hangat.
Selain itu
hewanberdarah dingin akan ke daerah-daerah yang teduh ketika mereka panas untuk
menurunkan suhu tubuh mereka.
KARAKTERISTIK KELAS REPTILIA
Adapun karakteristik yang dimiliki oleh hewan yang termasuk dalam kelas Reptilia
adalah sebagai berikut:
1. Bentuk tubuh bervariasi, ada yang sangat pendek dan ada yang memanjang. Tubuh ditutupi
oleh tonjolan epidermal berupa sisik dengan penambahan lempeng tulang dari lapisan dermal.
2. Tungkai berpasangan, biasanya dengan lima jari dan teradaptasi untuk memanjatberlari atau
berenang, kecuali pada ular dan beberapa kadal
3. Skeletonnya tersusun atas keras, tulang rusuk dilengkapi sternum ( kecuali pada ular)
membentuk rongga/ keranjang dada yang lengkap, tengkorak memiliki satu kondilus oksipital
4. Bernapas dengan paru-paru, tidak ada insang, kloaka digunakan untuk respirasi pada beberapa
hewan, adanya lengkung branchi pada fase embrio
5. Peredaran darah tertutup dan ganda. Jantung dengan 3 ruang (2 atrium, 1 ventrikel), khusus
pada ordo Crocodilia 4 ruang dan terdapat foramen panizzae. Memiliki satu pasang lengkung
aorta
6. Alat ekskresi berupa sepasang ginjal metanephros, hasil ekskresinya berupa asam urat
terutama sisa nitrogen
7. Sistem saraf dilengkapi dengan lobus optik pada bagian dorsal otak, 12 pasang saraf cranial
pada tambahan saraf terminalis
8. Alat kelamin terpisah, fertilisasi internal
9. Telur ditutupi oleh cangkang kapur atau keras, selaput ekstraembrionik (amnion, korion dan
allantois) , tidak ada fase larva yang hidup di air
10. Hewan ektothermal, memiliki beberapa kebiasaan untuk menjaga suhu tubuhnya
11. Dua lubang hidung pada moncongnya. Mata besar lateral, mempunyai kelopak mata atas dan
bawah. Membrane niktitans tembus cahaya. Lubang telinga tetutup oleh lipatan kulit.
SISTEM PERNAFASAN REPTILIA
Secara umum reptilia bernapas menggunakan paru-paru. Tetapi pada beberapa reptilia,
pengambilan oksigen dibantu oleh lapisan kulit disekitar kloaka. Pada reptilia umumnya udara
luar masuk melalui lubang hidung, trakea, bronkus, dan akhirnya ke paru-paru. Sistem
pernafasan pada reptilia lebih maju dari Amphibi.
Paru-paru Reptil berada dalam rongga dada dan dilindungi oleh tulang rusuk. Paru paru
Reptil hanya terdiri dari beberapa lipatan dinding yang berfungsi memperbesar permukaan
pertukaran gas. Paru paru kadal, kura-kura, dan buaya lebih kompleks, dengan beberapa belahan-
belahan yang membuat paru-parunya bertekstur seperti spon. Paru-paru pada beberapa jenis
kadal, misalnya bunglon Afrika, mempunyai pundi-pundi hawa atau kantung udara cadangan
sehingga memungkinkan hewan tersebut melayang di udara.
SISTEM PENCERNAAN REPTILIA
Sistem pencernaan pada reptile terdiri atas saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan.
Reptile pada umumnya terdiri atas saluran pencernaan dan kelnejar pencernaan. Pada umumnya
reptile adalah karnivora (pemakan daging). Saluran pencernaannya terdiri dari mulut,
kerongkongan, lambung, usus dan kloaka. Dan kelenjar pencernaannya terdiri atas kelenjar
ludah, pancreas dan hati.

 Rongga Mulut. Disokong oleh rahang atas dan rahang bawah. Pada masing-masing
rahang terdapat gigi-gigi yang berbentuk kerucut. Gigi menempel pada gusi dan sedikit
melengkung kea rah rongga mulut. Dan khusus pada ular berbisa akan tumbuh gigi yang
dapat menghasilkan racun yang terdapat pada rongga mulut. Pada buaya giginya bisa
mnegalami 50 kali pergantian. Pada umumnya retil tidak mengunyah makanannya jadi
giginya berfungsi sebagai penangkap mangsa.
Pada rongga mulut terdapat lidah yang melekat pada tulang lidah dengan ujung bercabang
dua. Pada reptilian pemakan insekta memiliki lidah yang dapat dijulurkan, sedangkan pada buaya
dan kura-kura lidahnya relative kecil dan tidak dapat dijulurkan. Lidah ular berbentuk pembuluh
yang terbungkus oleh selaput dan terletak di bagian rahang bawah. Memiliki kelenjar mukoid
yang sekretnya berfungsi agar rongga mulut tetap basah dan dapat dengan mudah menelan
mangsanya.Pada ular Kelenjar labia bermodifikasi menjadi kelenjar poison yang bermuara di
kantung yang terletak di daerah gigi taring dan dikeluarkan melalui gigi tersebut.

 Kerongkongan (esophagus) merupakan saluran di belakang rongga mulut yang


menyalurkan makanan dari rongga mulut ke lambung. Di dalam esophagus tidak terjadi
proses pencernaan.

 Lambung (ventrikulus) merupakan tempat penampungan makanan dan pencernaan


makanan berupa saluran pencernaan yang membesar dibelakang esophagus. Disini
makanan baru mengalami proses pencernaan. Pada bagian fundus pylorus makanan
dicerna secara mekanik dan kimia.

 Intestinum terdiri dari usus halus dan usus tebal yang bermuara pada anus. Dalam usus
halus terjadi proses penyerapan dan sisanya menuju ke rectum, kemudian diteruskan ke
kloaka untuk dibuang. Ukuran usus disesuaikan dengan bentuk tubuhnya.

 Kelenjar pencernaan, terdiri atas hati dan pancreas. Empedu yang dihasilkan oleh hati
ditampung di dalam kantong yang disebut vesica fellea. Hati tediri dari dua lobus yaitu
sinister dan dexter yang berwarna coklat kemerahan. Kantong empedu terletak pada tepi
sebelah kanan hati. Pancreas pada reptile terletak diantara lambung dan duodenum.
Pancreas berbentuk pipih dan berwarna kekuning-kuningan.

SISTEM EKSKRESI REPTILIA


Sistem ekskresi pada reptil berupa ginjal, paru-paru,kulit dan kloaka. Kloaka merupakan
satu-satunya lubang untuk mengeluarkan zat-zat hasil metabolisme.Reptil yang hidup di darat
sisa hasil metabolismenya berupa asam urat yang dikeluarkan dalam bentuk bahan setengah
padat berwarna putih.

SISTEM PEREDARAN DARAH REPTILIA


Sistem sirkulasi reptil lebih maju dibandingkan dengan katak. Perhatikan Gambar 5.20.
Jantung terdiri dari empat ruangan yaitu ventrikel kanan, ventrikel kiri, atrium kanan, dan atrium
kiri serta sebuah sinus venosus. Antara ventrikel kanan dan kiri terdapat sekat yang belum
sempurna sehingga terjadi percampuran darah yang kaya O2 dalam ventrikel kiri dengan darah
yang kaya CO2 dalam ventrikel kanan.Khusus pada jantung buaya, pada sekat antar ventrikel
terdapat lubang kecil yang disebut foramen panizzae yang berfungsi sebagai berikut.
1) Memungkinkan distribusi oksigen yang cukup ke alat pencernaan.
2) Memelihara keseimbangan tekanan cairan di dalam jantung pada waktu menyelam.
Sistem sirkulasi darah pada reptil termasuk sistem sirkulasi darah ganda. Darah dari vena
yang kaya CO2 masuk ke jantung melalui sinus venosus ke bagian atrium kanan lalu ke ventrikel
kanan. Kemudian, darah dipompa menuju paru-paru. Darah dari paru-paru yang kaya O2 masuk
ke atrium kiri, dilanjutkan ke ventrikel kiri. Darah dari ventrikel kiri dipompa keluar melalui
aorta menuju ke seluruh tubuh.

SISTEM REPRODUKSI REPTILIA


Jantan: 1.Memiliki alat kelamin khusus : hemipenis
2.Sepasang testis
3.Memiliki epididimis
4.Memiliki vas deferens
Betina: 1.Memiliki sepasang ovarium
2.Memiliki saluran telur (oviduk)
3.Berakhir pada saluran kloaka

Kelompok reptil seperti kadal, ular dan kura-kura merupakan hewan-hewan yang
fertilisasinya terjadi di dalam tubuh (fertilisasi internal). Umumnya reptil bersifat ovipar, namun
ada juga reptil yang bersifat ovovivipar, seperti ular garter dan kadal. Telur ular garter atau kadal
akan menetas di dalam tubuh induk betinanya. Namun makanannya diperoleh dari cadangan
makanan yang ada dalam telur.
SISTEM INDERA REPTILIA
Reptil memiliki alat indera dengan kepekaan yang berbeda- beda, bergantung pada
spesiesnya. Beberapa reptil juga memiliki indera khas yang tidak dimiliki oleh reptil lainnya.
Namun, secara umum indera yang dimiliki oleh reptil adalah indera penglihatan, pendengaran
dan kemoreseptor khusus.
1.Indera Penglihatan
Secara umum, reptil memiliki struktur mata yang sama dengan vertebrata lainnya. Ada
yang memiliki kelopak mata, ada pula yang tidak. Akomodasi pada semua reptil kecuali ular
diatur oleh lensa yang dikelilingi dengan cincin otot sehingga lensa dapat memipih dan
membesar. Sementara pada ular, untuk akomodasi lensa mata dapat diarahkan maju- mundur.
Mata pada ular tidak memiliki kelopak mata, tapi dilindungi oleh selaput transparan.
Penglihatan ular tidak sejelas penglihatan manusia. Sensor yang ditangkap adalah bayangan dan
sensitif terhadap cahaya dan panas.Sebagian besar ular juga memiliki mata median yang berada
di atas kepalanya. Mata median merupakan hasil envaginasi dari dienchephalon. Mata median ini
tidak membentuk gambaran retina. Fungsinya adalah untuk mengamati durasi dari
fotoperiodisme lingkungan dan memasukkan pengaruhnya terhadap ritme biologis. Mata median
ini diduga juga berguna untuk menakar kadar radiasi sinar matahari yang memapar tubuh
ular.Pada bunglon, mata lateralnya dapat berputar 360o. Selain itu, kedua mata lateralnya dapat
bergerak ke arah yang berbeda. Sehingga, hewan ini dapat melihat ke dua arah sekaligus.
2.Indera Pendengaran
Reptil tidak memiliki daun telinga. Pada kadal, gendang telinganya nampak jelas terlihat
dari luar, berada tepat di belakang rahang. Buaya memiliki gendang telinga yang berada di dalam
lubang telinga, tepatnya berada di ujung saluran telinga. Gendang telinga ini berfungsi untuk
menggetarkan tulang- tulang pendengaran. Akan tetapi, hampir semua jenis ular tidak memiliki
gendang telinga. Sehingga, sinyal- sinyal getaran diterima dari lingkungan melalui rahang
bawah.
3.Kemoreseptor Khusus
Organ Vomeronasal
Organ ini fungsinya ekuiivalen dengan indera pembau pada manusia. Karena hidung ular hanya
memiliki epitel respirasi, maka fungsi penciumannya digantikan oleh organ ini. Organ
vomeronasal atau organ Jacobson berhubungan dengan bulbus olfaktorius dan berfungsi sebagai
pendeteksi kimia adanya mangsa maupun pemangsa. Lidah berfungsi sebagai poembawa sinyal
kimia berupa gas dari lingkungan ke dalam organ ini.
Organ perasa
Lidah pada reptil memiliki sedikit kuncup kecap. Sehingga, ia bisa merasakan mangsanya.
Pit Organ
Pit organ merupakan detektor panas pada ular. pit organ ini berupa lubang- lubang di depan
wajah ular yang di dalamnya terdapat membran thermoreseptor. Pada gambar berikut, organ pit
ditunjukkan dengan panah warna merah. Sementara, panah berwarna hitam menunjukkan lubang
hidungnya.

SISTEM INTEGUMENT REPTILIA


Reptil memiliki kulit yang ditutupi oleh sisik yang keras, kering sebagai proteksi atau
pelindung dari serangan yang bisa melukai tubuhnya. Kulitnya tersusun atas epidermis yang tipis
yang dapat mengelupas secara periodik dan lapisan dermis yang sangat tebal dan berkembang
baik. Pada lapisan dermis terdapat kromatofor, sel-sel yang memberi warna sehingga beberapa
kadal dan ular bisa memiliki warna yang menarik. Karakteristik sisik pada reptil adalah sebagian
besar dibentuk oleh keratin. Sisik-sisik tersebut merupakan derivat atau modifikasi dari lapisan
epidermis sehingga sisik pada reptil berbeda dengan sisik pada ikan yang merupakan struktur
dari lapisan dermis.
Pada beberapa reptil seperti aligator, sisik bertahan selama hidupnya, tumbuh secara
bertahap. Sedangkan pada beberapa hewan yang lain seperti ular dan kadal, sisik baru tumbuh di
bawah sisik yang lama, yang kemudian akan lepas sewaktu-waktu. Pada kura-kura lapisan baru
dari keratin di bawah lapisan yang lama memipih, ini merupakan bentuk modifikasi dari sisik.
Pada ular, kulit lama (epidermis dan sisik) dilepas secara terbalik; kadal membagi kulit lama dan
masih meninggalkan sebagian besar kulitnya tersebut di sebelah kanan tubuhnya. Buaya dan
kadal pada umumnya memiliki lempengan tulang yang disebut osteoderm yang ada dibawah
sisik keratin
KLASIFIKASI REPTILIA
Reptilia merupakan salah satu kelas dari vertebrata yang terdiri dari empat ordo dari 14
ordo yang telah diketahui namun hanya 4 ordo yang kami ketahui, yaitu ordo Testudinata
(Chelonia), Ordo squamata, ordo Crocodilia/Loricata dan ordo Rhynchocepholia/ Sphenodontia
Ordo testudinata terdiri dari 5 famili dan sub ordo Pleurodira yang dibagi menjadi 2 famili yaitu:

 Ordo testudinata
1. Famili Chelydridae
1. Kingdom : Animalia
2. Filum : Vertebrata
3. Class : Reptilia
4. Ordo : Testudinata
5. Family : Chelydridae
6. Genus : Chelydra
7. Spesies : C.serpentin
Ciri-ciri: a) Ekor panjang
b)Berkepala besar
Penyebaran - Di Amerika.
Habitat : Di air tawar.

2. Famili Testudinidae
1. Kingdom : Animalia
2. Filum : Vertebrata
3. Class : Reptilia
4. Ordo : Testudinata
5. Family : Testudinidae
6. Genus : Testudo
7. Spesies : T.hermanii
Ciri-ciri : a) Cangkang yang keras
b) Cakar dan tubuh berwarna gelap

3. Famili Emydidae
1. Kingdom : Animalia
2. Filum : Vertebrata
3. Class : Reptilia
4. Ordo : Testudinata
5. Family : Emydidae
6. Genus : Trachemys
7. Spesies : T.scripta
Ciri-ciri :a) Cangkang yang keras
b) Memiliki cakar.
Habitat : Hidup di air tawar di Eropa, Asia dan di Amerika.

4. Famili Dermochelyidae
1. Kingdom : Animalia
2. Filum : Vertebrata
3. Class : Reptilia
4. Ordo : Testudinata
5. Family : Dermochelyidae
6. Genus : Dermochelys
7. Spesies : D.coriacea
Ciri-ciri : a) Panjang tubuh (panjang karapas) 3 m
b) Berat mendekati 1 ton
c) Warna tubuh hitam sampai abu–abu kehijauan
d) Kaki tidak bercakar dan perisai ditutupi oleh kulit sebanyak tujuh lipatan
memanjang dan berbintik putih tanpa keping yang jelas.
Habitat : Di lautan-lautan besar, daerah dingin

5. Famili Carettochelydae
1. Kingdom : Animalia
2. Filum : Vertebrata
3. Class : Reptilia
4. Ordo : Testudinata
5. Family : Carettochelyidae
6. Genus : Lepidochelys
7. Spesies : L.olivacea
Ciri-ciri : a) Dapat menarik leher ke samping
b) Kaki berselaput
Habitat : Di perairan, biasa di tepi pantai.
 Subordo Pleurodira
Ciri-ciri : a. Leher panjang.
b. Kepala dapat dilipat ke samping badan, namun tidak dapat ditarik ke dalam
tempurung.
c. Karapaks biasa berbentuk oval dan berwarna gelap
d. Memiliki 13 sisik plastral dan 9-11 tulang plastral.
e. Pelvis bersatu dengan tempurung/cangkang.

 Terbagi menjadi 2 famili yaitu:


1. Famili Chelidae
1. Kingdom : Animalia
2. Filum : Vertebrata
3. Class : Reptilia
4. Ordo : Testudinata
5. Family : Chelidae
6. Genus : Chelodina
7. Spesies : C.oblonga
Ciri-ciri :a) Leher tidak dapat dimasukkan ke dalam perisai
b) Mempunyai keping intergular.
c) Kaki depan dengan empat kuku
d) Keping intergular yang tidak berhubungan dengan tepi perisai yang relatif panjang.
2. Famili Pelomedusidae
1. Kingdom : Animalia
2. Filum : Vertebrata
3. Class : Reptilia
4. Ordo : Testudinata
5. Family : Pelomedusidae
6. Genus : Pelomedusa
7. Spesies : P.subrufa
Ciri-ciri : a) Tubuh bulat
b) Ukuran tubuh 12 cm – 45 cm
c) Makanan berupa serangga, moluska, dan cacing.
Habitat :Di air tawar
Keunikan :Saat musim kemarau,dapat mengubur diri di lumpur.

 Ordo Squamata
a. Ciri-ciri : 1) Memiliki sisik yang terbuat dari zat tanduk.
2) Sisik mengalami pergantian secara periodik (molting)
b. Dibagi atas 3 sub ordo
1. Sub-ordo Lacertilia (Sauria)
Ciri-ciri : a) Tubuh panjang
b) Mandibula bersatu di bagian anterior.
c) Tulang kuadrat berkontrak dengan pterigoid
d) Kelopak mata biasa dapat digerakkan.
e) Sabuk pectoral tumbuh baik atau tinggal sebagai sisa (vastigum).
f) Bentuk lidah bercabang.
g) Mempunyai kandung kemih

 Terbagi menjadi 5 famili yaitu :


1. Famili Eublepharidae
1. Kingdom : Animalia
2. Filum : Vertebrata
3. Class : Reptilia
4. Ordo : Squamata
5. Family : Eublepharidae
6. Genus : Goniurosaurus
7. Spesies : G.araneus
Ciri-ciri : a) Memiliki kelopak mata yang dapat digerakkan .
b) Berwarna kuning dan memiliki empat garis coklat lebar di bagian belakang.
c) Mata gelap coklat kemerahan.
2. Famili Gekkonidae
1. Kingdom : Animalia
2. Filum : Vertebrata
3. Class : Reptilia
4. Ordo : Squamata
5. Family : Gekkonidae
6. Genus : Hoplodactylus
7. Spesies : Hoplodactylus sp
Ciri-ciri :
a. Jari-jari kaki yang memiliki adaptasi khusus yang memungkinkan untuk berada di bagian
permukaan tanpa menggunakan cairan atau tegangan permukaan.

3. Famili Agamidae
1. Kingdom : Animalia
2. Filum : Vertebrata
3. Class : Reptilia
4. Ordo : Squamata
5. Family : Agamidae
6. Genus : Sitana
7. Spesies : Sitana ponticeriana
Ciri-ciri : a) Kaki kuat.
b) Ekor tidak dapat beregenerasi
c) Kaki belakang relative lebih panjang dari kaki depan
Keunikan : Mampu mengubah warna tubuh untuk mengatur suhu tubuh
4. Famili Chameleonidae
1. Kingdom : Animalia
2. Filum : Vertebrata
3. Class : Reptilia
4. Ordo : Squamata
5. Family : Chameleonidae
6. Genus : Uromastyx
7. Spesies : Uromastyx acanthinuru
Ciri-ciri : a) Ukuran tubuh relatif besar
b) Kulit yang keras dan warna tubuh gelap.
Habitat : Didalam gua-gua
5. Famili Iguanidae
1. Kingdom : Animalia
2. Filum : Vertebrata
3. Class : Reptilia
4. Ordo : Squamata
5. Family : Iguanidae
6. Genus : Ctenosaura
7. Spesies : Ctenosaura similis
Ciri-ciri : a) Ukuran tubuh bervariasi
b) Mempunyai sisik yang keras dan berwarna hijau
c) Mempunyai cakar.
Habitat : Di daratan dan di bebatuan.

2. Sub-Ordo Ophidia (ular)


Ciri umum: a. Tidak mempunyai kaki ( tidak mempunyai telapak kaki ).
b. Lubang telinga, tulang dada (sternum), dan kandung kemih tidak ada.
c. Mandibula dihubungkan di bagian anterior oleh sebuah ligamentum.
d. Bola mata tidak dapat digerakkan, tertutup oleh sisi transparan.
e. Tidak mempunyai kelopak mata.
f. Lidah panjang, bercabang dua dapat dijulurkan keluar

 Terbagi menjadi 5 famili yaitu :


1.Family Colubridae
1. Kingdom : Animalia
2. Filum : Vertebrata
3. Class : Reptilia
4. Ordo : Squamata
5. Family : Colubridae
6. Genus : Chrysopedia
7. Spesies : Chrysopedia ornata
Ciri-ciri : a) Tubuh hitam, ditutupi oleh sisik berwarna hijau
b) Kepala berbentuk segitiga.
c) Melilit di batang pohon.
d) Hidup dipepohonan
2.Family Elapidae
1. Kingdom : Animalia
2. Filum : Vertebrata
3. Class : Reptilia
4. Ordo : Squamata
5. Family : Elapidae
6. Genus : Naja
7. Spesies : Naja haje
Ciri-ciri : a) Memiliki sepasang taring yang digunakan untuk menyuntikkan racun dari kelenjar
yang terletak di bagian belakang rahang atas.
b) Tubuh panjang dan ramping dengan sisik halus, tubuh berwarna gelap.

3. Family Viperidae
1. Kingdom : Animalia
2. Filum : Vertebrata
3. Class : Reptilia
4. Ordo : Squamata
5. Family : Viperidae
6. Genus : Vipera
7. Spesies : Vipera aspis
Ciri-ciri :
a) Panjang tubuh 28 cm sampai 3,6 m ( Lachesis sesuai , Crotalinae )
b) Kepala berbentuk segitiga.
4. Family Boidae
1. Kingdom : Animalia
2. Filum : Vertebrata
3. Class : Reptilia
4. Ordo : Squamata
5. Family : Boidae
6. Genus : Boidus
7. Spesies : Boidus sp
Ciri-ciri :
a) Rahang bawah yang relatif kaku dengan elemen koronoideus, sisa korset panggul
dengan anggota belakang yang sebagian terlihat sebagai sepasang taji , satu di kedua
sisi lubang .
b) Jantan dubur taji lebih besar dan lebih mencolok dari betina.
5. Famili Pythonidae
1. Kingdom : Animalia
2. Filum : Vertebrata
3. Class : Reptilia
4. Ordo : Squamata
5. Family : Pythonidae
6. Genus : Python
7. Spesies : Python molurus
Ciri-ciri : a) Tidak menyerang manusia kecuali terkejut atau terprovokasi.
b) Mangsa dibunuh oleh proses penyempitan

3. Subordo Amphisbaenia
Ciri-ciri :
a) Tidak berkaki
b) Memiliki kenampakan seperti cacing karena warna yang semu merah muda dan sisik yang
tersusun seperti cincin.
c) Kepala tidak memisah dari leher
d) Tengkorak terbuat dari tulang keras
e) Memiliki gigi median di bagian rahang atas tidak memiliki telinga luar dan mata tersembunyi
oleh sisik dan kulit.
f) Tubuh memanjang dan bagian ekor hampir menyerupai kepala.

1. Kerajaan : Animalia
2. Filum : Chordata
3. Kelas : Reptilia
4. Ordo : Squamata
5. Famili : Amphisbaenia
6. Genus : Amphisbaena
7. Spesies : Amphisbaena sp
 Ordo Crocodilia
a. Ciri Umum:1)Tubuh menjadi kepala, leher, badan, ekor.
2) Kaki dengan jari yang bercakar kuat.
3) Mulut panjang.
4) Dua lubang hidung pada moncong.
5) Mata besar lateral, mempunyai kelopak mata atas dan bawah.
6) Membrane niktitans tembus cahaya.
7) Lubang telinga tetutup oleh lipatan
8) Anus merupakan celah longitudinal dibelakang pangkal kaki belakang.
Kulit dengan lempeng-lempeng berzat tanduk, tersusun membujur tubuh.

MANFAAT DAN KERUGIAN REPTILIA


Beberapa Reptlia bermanfaat dalam kehidupan manusia, antara lain sebagai berikut:
1. Sebagai predator alami, contohnya ular memekan tikus, bengkarung memakan serangga.
2. Sebagai bahan pangan, contohnya daging ular, daging kura-kura, dan telur penyu.
3. Minyak ular atau racun ular dimanfaatkan manusia sebagai bahan obat-obatan.

Beberapa reptilia juga merugikan, misalnya ular memangsa hewan ternak dan ular berbisa dapat
membunuh manusia.

Anda mungkin juga menyukai