Anda di halaman 1dari 3

Tugas Biofarmasi tanggal 20 Desember 2019

NAMA : DINA SIMANJUNTAK


NPM : 1943057051

1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan sediaan sustained release, dan sebutkan 5
contoh bentuk sediaannya dan contoh obat yg ada dipasaran!
2. Jelaskan bagaimana nasip obat dalam tubuh jika obat diberikan dalam bentuk
sediaan sustained release!
3. Jelaskan apa yang dimaksud dengan sediaan enteric coated tablet atau tablet salut
enteric!
4. Jelaskan bagaimana nasip obat dalam tubuh jika obat diberikan dalam bentuk
sediaan enteric coated!

JAWABAN

1. Sediaan sustained release merupakan salah satu bentuk pengobatan yang efektif,
dimana efek terapeutik yang diberikan oleh obat tersebut memiliki waktu kerja yang
lebih lama dibanding tablet biasa. Waktu pelepasan obat dapat disesuaikan dengan
tujuan maupun efek terapinya. Kelebihan dari tablet sustained release adalah karena
pelepasan obatnya terkendali maka kadar obat dalam plasma lebih stabil dan dapat
meningkatkan kepatuhan pasien dimana pemberian obat sekali sehari, sehingga
menghasilkan terapi yang optimum.

Contoh bentuk sediaannya yaitu tablet matriks (kempa langsung atau granulasi
basah) dan sediaan partikel ganda (multiparticulate dosage form).

Contoh obat yang ada di pasaran yaitu Captopril, Propanolol HCL, Abbotic, Adalat,
Aggrenox, Aldisa SR, Ciproxin XR 500mg, Xatral xl 10mg, Voltaren SR (aksi ulang) dan
Tramal Retard.

2. Nasip obat dalam tubuh jika obat diberikan dalam bentuk sediaan sustained release
yaitu: contoh obatnya yaitu captopril, obat ini diberikan secara oral yaitu melalui
mulut, masuk ke lambung dan di dalam lambung obat tersebut dihancurkan kedalam
bentuk partikel-partikel kecil untuk di absorbsi di usus halus. Rata-rata minimal obat
yang di absorbsi adalah kira-kira 75% dan berkurang menjadi 30-40% dengan adanya
makanan serta 25-30% obat akan berikatan dengan protein. Captopril sebagai dosis
tunggal mempunyai durasi selama 6-12 jam dengan onset 1 jam dan waktu paruh
captopril dipengaruhi oleh fungi ginjal dan jantung yaitu kurang dari 3 jam,
bioavailability obat ini kira-kira 65% serta peak blood concentrations adalah 45
sampai 60 menit setelah di berikan secara oral. Proses distribusi captopril adalah
melewati plasenta dan dalam jumlah yang kecil masuk kedalam air susu, distribusi
obat ini tidak melewati blood brain barrier. Metabolisme captopril terjadi di hati
sekitar 50% dan diekskresikan melalui urin (95%) dalam waktu 24 jam. Proses yang
terakhir adalah proses eksresi yang terjadi di ginjal dimana lebih dari 95% dosis yang
di absorbsi dikeluarkan dalam urin.
3. Yang dimaksud dengan sediaan enteric coated tablet atau tablet salut enteric yaitu:
tablet yang dilapisi dengan bahan tertentu untuk tujuan khusus misalnya salut gula,
salut selaput dan salut enteric. Salut Enterik bertujuan untuk melindungi obat supaya
tidak hancur di dalam lambung akibat asam lambung. Dengan kata lain, Tablet Salut
Enterik bertujuan supaya obat tersebut bekerja di usus.
4. Nasip obat dalam tubuh jika obat diberikan dalam bentuk sediaan enteric coated
yaitu:
Obat tersebut terikat 99% pada protein plasma dan mengalami efek metabolisme
lintas pertama sebesar 40-50% dengan waktu paruh sekitar 1-3 jam. Pada kondisi
tersebut obat dapat menyebabkan masalah gastrointestinal sekitar 20% pada pasien
yang berupa nyeri epigastrik, mual, muntah dan diare. Pada beberapa orang juga
terjadi pengiritasian dinding lambung yang menyebabkan ulser pepti dan perdarahan
pada saluran cerna. Dalam penyusunan formula tablet enteric coating, perlu
diperhatikan fisiologi tubuh terutama lambung dan usus halus. Lambung mempunyai
pH 1-4. Dalam keadaan lapar, pH lambung sekitar 1,4 dan saat setelah makan pH
lambung meningkat sekitar 1-3. Sementara pH di duodenum pH nya 4,5-7 di jejunum
pH 6.5-7 sedangkan di ileum 7.5 / 8. Dari pH fisiologis itu dapat dicari penyalut yang
sesuai yang dapat larut dalam pH di tempat tujuan tersebut. Agar tablet tersebut
tidak terlalu lama di dalam lambung, kita harus memahami karakteristik
pengosongan lambung.
Tablet salut enteric tidak pecah saat di lambung. Namun apabila ada substansi yang
dapat menaikkan atau menetralkan pH asam lambung misalnya antasida atau
makanan. Oleh karena itu, penggunaan enteric coating tablet tidak boleh bersamaan
dengan antasida dan makanan. Farmasis dalam hal ini wajib memberikan konseling
saat memberikan tablet enteric coating bahwa penggunaannya harus saat perut
kosong. Ukuran partikel yang kurang dari 1,4 mm dan densitas <2.5 g/cm3 mudah
dikeluarkan dari lambung.

Anda mungkin juga menyukai