Anda di halaman 1dari 37

Aves (unggas)

A. Karakteristik aves
Aves adalah vertebrata dengan tubuh yang ditutupi oleh bulu sedangkan hewan lainya
tidak ada yang berbulu. Aves adalah vertebrarata yang dapat terbang, Karena mempunyai
sayap yang merupakan modifikasi anggota gerak anterior.sayap pada aves berasal dari
elemen-elemen tubuh tegah dan distal.kaki pada aves digunakan untuk berjalan , bertenger,
atau berenang ( dengan selaput inter digital )
Tubuh aves terbagi kedalam 3 bagian yaitu kepala leher dan tubuh. Pada bagian kepala
terdapat paruh yang berzat tanduk, tidak terdapat gigi ,mata berkembang baik dengan kelopak
mata dan membrane niktitans serta mempunyai kelenjar mata, lubang hidung langsung ke
rongga mulut, tidak terdapat daun telinga Dan kondil oksipetal tunggal
Tulang Leher aves heteroceol sehingga leher tinggi.pada bagian leher terdapat siring yang
berfungsi sebagai penghasil suara.
Pada bagian kaki ditutupi oleh sisik yangberwarna merah muda dengan jari-jari yang
bejumlah 2, 3, atau 4 ,
Pada bagian ekor terdapat kelenjar minyak yang berpungsi sebagai pelumas agar bulu
tidak basah.
Otak mempunyai serebrum dan lobus optikus yang berkembang baik. Respirasi dengan
paru-paru yang berhubungan dengan sejumlah kantung-kantung udara sebagai lat pernapasan
tambahan. Jantung terdiri dari 2 aurikel dan 2 ventrikel, saluran pencernaan meliputi
tembolok-lambung kelenjar dan lambung muskuler, dua buah secum, usus besar dan
kloaka.ginjal tipe metanefrosdan ekresinya semisoliddan fertilisasi internal. Semua burung
ovipar .

B. Pembagian kelas aves


Kelas aves terbagi kedalam begitu banyak bangsa ( ordo) yang di kenal baik karakteristiknya.
Berikut ini hanya dikenal karakteristik pada tingkat sub class
1. Sub kelas archaeornithes (burung bengkarung)
Cirri-cirinya yaitu :burung-burung bergigi, telah punah.hidup pada periode jurassik.meta
karpal terpisah, tidak ada pigostil. Vertebrata kaudal masing-masing dengan bulu-bulu
berpasangan.
Contoh: Archaeopterygiformes Archaeopteryx sp
2. Sub-kelas neornithes
Ada yang telah punah , tetapi ada yang termasuk burung modern.bergerigi tau tidak bergerigi,
metacarpal bersatu, vertebra kaudal tidakk ada yang mempunyai bulu berpasangan ,
kebanyakan mempunyai pigostil , sternum ada yang berlunas , ada pula yang rata. Mulai ada
sejak jaman kretaseus.
a. Super ordo odontognathae
b. Super ordo palaeognathae
Burung berjalan atau sedikit saja terbang .tulang sternum tidak berlunas, sayap direduksi
.tidak di pakai terbang , kaki massif dan berotot yang befungsi sebagai alat gerak, sternum
kecil dan tidak mempunyai karina, tidak ada gigig, vertebre kaudal bebas, tulang korakoid
dan scapula kecil.
1) Ordo struthioniformes.
Cirri-cirinya:
Ukuran tubuh besar, Kepala leher dan tungkai berbulu tipis, Kepala kecil, leher panjang,dan
teratur, Paruh pendek dan besar, Bulu tidak becabang, Kaki berjari-jari 2, Tulang dadatanpa
lunas, hidup bergerombol, omnivore, seekor jantan mempunyai 4-5 betina, berasal dari afrika
dan Arabia.Contoh:
 Struthio camelus (Burung unta)
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Animalia
Filum: Chordata
Kelas: Aves
Ordo: Struthioniformes
Famili: Struthionidae
Genus: Struthio
Spesies: S. Camelus

Ciri-ciri: Burung unta merupakan burung terbesar yang masih hidup. Dengan ketinggian
hingga 2,5 meter (8 kaki),
Burung unta berasal dari sabana dan bagian gurun Afrika di utara dan selatan zona hutan
khatulistiwa. Spesies yang terdapat di Timur Tengah, yakni S. c. syriacus, telah lenyap.
Burung unta adalah hewan berdarah panas, mempunyai sayap dan tubuh yang diselubungi
bulu. Bulu mereka tidak berfungsi sebagai kerajang udara, tetapi pernah populer sebagai
hiasan topi wanita dan sebagainya. Paruhnya tidak bergigi dan lancip.
Burung unta mempunyai leher yang panjang dan mampu beralri sehingga 65 km/jam.
Burung unta terkenal dengan sarang masyarakat, di mana beberapa ekor burung betina akan
bertelur dalam satu sarang, untuk dierami oleh betina pada waktu siang dan jantan pada
waktu malam. Telur burung unta adalah telur terbesar.
2) Ordo rheiformes
Cirri-cirinya :
Dapat berlari cepat , kepala, leher dan paha berbulu, bulu tak bercabang, sayap cukup besar,
kaki berjari3 dengan cakar yang kuat, tulang dada tanpa lunas, tidak dapat terbang, tinggi 1,2
m. berasal dari amerika latin.
Contoh :
 Rhea Americana (Burung rea)
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Animalia
Filum: Chordata
Kelas: Burung
Ordo: Struthioniformes
Famili: Rheidae
Genus: Rhea
Spesies: Rhea americana

Ciri-ciri: Rhea adalah spesies burung Ratite yang merupakan genus Rhea, burung ini berasal
dari Amerika Selatan. Saat ini hanya ada dua spesies: Rhea Amerika dan Rhea Darwin.
Nama genus rhea diberikan oleh Paul Mohring pada tahun 1752.
Rhea adalah burung besar yang tidak dapat terbang yang memiliki kaki dan leher panjang,
dan berwarna abu-abu kecokelatan. Burung ini bisa mencapai tinggi lima kaki (1.7 m). Sayap
rhea sangat besar dan akan membentang ketika berlari, berfungsi seperti layar pada kapal.
Tidak seperti burung lainnya, jari kaki rhea hanya berjumlah tiga, namun ini dapat membuat
mereka berlari lebih leluasa. Rhea adalah omnivora, umumnya daun pepohonan, namun rhea
juga memakan biji, akar, buah, serangga, vertebrata kecil, dan bangkai binatang.
3) Ordo casuariiformes
Cirri-cirinya :
Tidak dapat tetrbang, tidak berlunas, sayap kecil, tinggi 1,7 m , kepala dan leher tidak
berbulu, bulu bercabang hamper sama dengan induknya. banyak terdapat di Australia dan
irian.
Contoh :

 Casuarius casuarius (burung kasuari gelambir-gelambir)


Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Animalia
Filum: Chordata
Kelas: Aves
Ordo: Struthioniformes
Famili: Casuariidae
Genus: Casuarius
Spesies: C. Casuarius

Ciri-ciri: Kasuari Gelambir-ganda atau dalam nama ilmiahnya Casuarius


casuarius adalah salah satu burung dari tiga spesies Kasuari. Burung dewasa berukuran besar,
dengan ketinggian mencapai 170cm, dan memiliki bulu berwarna hitam yang keras dan kaku.
Kulit lehernya berwarna biru dan terdapat dua buah gelambir berwarna merah pada lehernya.
Di atas kepalanya terdapat tanduk yang tinggi berwarna kecoklatan. Burung betina serupa
dengan burung jantan, dan biasanya berukuran lebih besar dan lebih dominan.
Burung Kasuari mempunyai kaki yang besar dan kuat dengan tiga buah jari pada masing-
masing kakinya. Jari-jari kaki burung ini sangat berbahaya karena diperlengkapi dengan
cakar yang sangat tajam. Seperti umumnya spesies burung-burung yang berukuran besar,
burung Kasuari Gelambir-ganda tidak dapat terbang.
Populasi Kasuari Gelambir-ganda tersebar di hutan dataran rendah di Australia, pulau Irian
dan pulau Seram di provinsi Maluku. Spesies ini merupakan satu-satunya burung di marga
Casuarius yang terdapat di benua Australia. Pakan burung Kasuari Gelambir-ganda terdiri
dari aneka buah-buahan yang terjatuh di dasar hutan.
Burung Kasuari biasanya hidup sendiri, berpasangan hanya pada waktu musim berbiak. Anak
burung dierami dan dibesarkan oleh burung jantan

Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Animalia
Filum: Chordata
Kelas: Aves
Ordo: Struthioniformes
Famili: Casuariidae
Genus: Casuarius
Spesies: casuarius bennetti

 Casuarius unappendiculatus (Kasuari Gelambir-tunggal)


Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Animalia
Filum: Chordata
Kelas: Aves
Ordo: Struthioniformes
Famili: Casuariidae
Genus: Casuarius
Spesies:casuariusunappendiculatus

4) Ordo apterygiformes
Ciri-cirinya :
Paruh panjang, lubang hidung di ujung paruh, sayap berdegenerasi (humerus vestigial, hanya
ada satu jari , tidak mempunyai bulu plumae), tidak berlunas, bulu filoplum seperti rambut.
Sayap kecil, leher dan tungkai relative pendek sayap kecil.jari-jari kaki belakang 4, hidup di
permukaan tanah, nocturnal, makanan cacing atau serangga.telurnya berjumlah 1 atau 2 butir
, terdapat di selandia baru.
Contoh :

 Apteryx australia (Burung kiwi)


Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Animalia
Filum: Chordata
Kelas: Aves
Ordo: Struthioniformes
Genus: Apteryx
Spesies:Apteryxaustralis
Apteryx mantelli
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Animalia
Filum: Chordata
Kelas: Aves
Ordo: Struthioniformes
Genus: Apteryx
Spesies: Apteryx mantell

 Apteryx haastii
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Animalia
Filum: Chordata
Kelas: Aves
Ordo: Struthioniformes
Genus: Apteryx
Spesies: Apteryx haastii

5) Ordo tinamiformes
Cirri-cirinya:
Sayap dapat digunakan untuk terbang, berlunas, pigostil tereduksi, biasanya berlari, sedikit
terbang.sayap kecil dan bulat, burung kecil, terrestrial, tak pandai terbang, pemakan
tumbuhan, telur mengkilatterdapat di amerika latin, Contoh :
 Tinamus major
Kingdom: Animalia
Phylum: Chordata
Class: Aves
Order: Tinamiformes
Family: Tinamidae
Subfamily: Tinaminae
Genus: Tinamus
Species: T. major
 Tinamus solitaries
Kingdom: Animalia
Phylum: Chordata
Class: Aves
Order: Tinamiformes
Family: Tinamidae
Subfamily: Tinaminae
Genus: Tinamus
Species: T. solitaries

 Tinamus tao
Kingdom: Animalia
Phylum: Chordata
Class: Aves
Order: Tinamiformes
Family: Tinamidae
Subfamily: Tinaminae
Genus: Tinamus
Species: T. tao

c. Super ordo neognathae


Cirri-cirinya:
Burung-burung modern.berlunas, metatarsus bersatu, vomer kecil dan tidak
membentuk jembatan pada langit-langit.sayap umumnya berkembang baik untuk terbang,
jika sedang istirahat melipat pada badan, sternum mempunyai karina tempat melekat otot
dada untuk terbang, sususnan bulu dengan pola teratur ( pterylae) dan susunannya
berbeda untuk setiap ordo, perkembangan kaki bervariasi, kebanyakan melarikan diri,
dengan cara terbang.gelang bahu mempunyai clavikula yang bergabung membentuk purcula
seperti hurup U atau Y. korakoid dan scapula berhubungaan saling tegak lurus.
1) Ordo gaviiformes
Cirinya :
Kaki pendek pada ujung tubuh. Jari-jari penuh dengan membrane kulit, patella kecil, terbang
cepat melayang laying, dan menukik , makanan ikan,habitat di belahan bumi utara
Contoh :

 Gavia arctica (Loon berleher hitam)

Ciri-ciri Burung loon (amerika), atau diver (inggris) adalah kelompok burung akuatik yang
ditemukan di berbagai tempat di Amerika Utara dan selatan Eurasia. Seluruh spesies loon
yang hidup adalah anggota dari genus Gavia, famili Gaviidae, dan ordo Gaviiformes yang
semuanya hanya mendeskripsikan tentang mereka.
Loon seukuran bebek besar atau angsa kecil, yang terkadang terlihat mirip dengan kedua
jenis binatang itu ketika mereka berenang. Bulu mereka terutama berwarna putih dan hitam,
dengan warna abu-abu pada kepala dan leher pada beberapa spesies, dan bulu bagian perut
yang berwarna putih. Seluruh spesies dari genus ini memiliki paruh berbentuk tombak.
Nama inggris, diver, datang dari kebiasaan burung tersebut menangkap ikan secara berenang
dengan tenang di permukaan lalu menyelam masuk ke air. Nama amerika, loon, datang dari
suara burung tersebut yang bernada tinggi.
Loon adalah perenang yang baik. Menggunakan kaki mereka untuk mendayung dan
sayap sebagai bantuan dalam gerakan mereka. Karena kaki mereka berada jauh di belakang,
loon tidak mampu beradaptasi dengan baik di daratan karena sulit berjalan dengan kaki
demikian. Mereka umumnya menghindari daratan, kecuali untuk bersarang.
Semua loon adalah penerbang yang baik, meski spesies yang lebih besar mengalami kesulitan
untuk lepas landas dan harus berenang untuk mencapai kelajuan terbang. Hanya loon berleher
merah yang mampu lepas landas dari daratan. Sekali berada di udara, stamina mereka dapat
bertahan untuk penerbangan jauh ke selatan selama musim dingin. Loon dapat hidup hingga
usia 30 tahun.
Loon mencari mangsa mereka dengan penglihatan. Mereka memakan ikan, amfibi, dan
crustacea. Secara khusus mereka memakan lobster air tawar, katak, siput, salamander, dan
lintah. Mereka memilih danau yang jernih umtuk memudahkan mereka melihat ke bawah air
untuk mencari mangsa. Loon umumnya menggunakan paruh mereka untuk menombak
mangsa mereka. Mereka menelan bagian kepala dulu sebelum seluruh tubuh.
Untuk membantu pencernaan, loon menelan kerikil kecil dari dasar danau. Mirip dengan
yang dilakukan ayam, "batu saluran pencernaan" (gastrolith) ini membantu tembolok
menghancurkan bagian keras dari makanan loon seperti [[[eksoskeleton]] crustacea atau
tulang katak. Batu saluran pencernaan mungkin juga terlibat dalam pembersihan lambung
sebagai bantuan proses pemuntahan (regurgitation) bagian makanan yang tidak bisa dicerna.
Selama musim panas, loon membangun sarang mereka di atas danau air tawar atau kolam
besar. Perairan kecil (berukuran hingga 0,5 km2) umumnya memiliki satu pasang loon.
Danau yang lebih besar biasanya memiliki lebih dari satu pasang loon, dengan satu pasang
menempati celah atau bagian dari danau tersebut.
Loon membangun sarang mereka dekat dengan air, dan utamanya mereka lebih memilih
tempat yang dikelilingi air. Biasanya mereka memilih tempat yang sama setiap tahunnya.
Loon akan menggunakan berbagai material yang ditemukan di sekitar mereka untuk
membangun sarang mereka, termasuk daun jarum pohon pinus, rumput, daun, lumut, dan
terkadang lumpur. Kedua induk, jantan dan betina, bersama-sama melakukan pembangunan
sarang dan inkubasi, yang biasanya berlangsung selama 26-31 hari. Jika telur mereka hilang,
mereka akan bersarang kembali, dan biasanya memakai tempat yang sama.
Biasanya dua telur dikeluarkan pada bulan Juni. Bayi loon adalah hewan precocial, yang
artinya mereka mampu bergerak dan berenang segera setelah menetas, namun terkadang
mereka juga terlihat sedang berada di punggung induk mereka. Perilaku ini membuat bayi
loon beristirahat, mempertahankan panas, dan menghindari predator seperti ikan karnivora
besar, kura-kura, gull, elang, dan gagak.
bayi loon akan tetap diasuh oleh induknya hingga usia 8 minggu. Setelah 8 minggu, mereka
akan mampu menyelam untuk mencari makanan mereka sendiri. Di usia 11-12 minggu,
mereka akan terlepas dari asuhan induk mereka dan mulai terbang.
Sepasang loon akan setia seumur hidup mereka, meski ada perilaku mengganti pasangan
ketika proses bersarang mengalami kegagalan.
 Gavia immer (Loon besar utara)
 Gavia adamsii (Loon paruh kuning)

2) Ordo procellariiformes
Cirri-cirinya
Lubang hidung tubular, paruh berlapis beberapa papan, didalam hidung terdapat beberapa
kelenjar, jari kaki vestigial,bulu filoplum,hidup dilaut, bert elur di pulau-pulau.sayap 3m ,

Contoh :
 Diomedea exulans
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Animalia
Filum: Chordata
Kelas: Aves
Ordo: Procellariiformes
Famili: Diomedeidae
Genus : Diomedea
Spesies: Diomedea exulans

Albatros, dari familia Diomedeidae, adalah burung laut besar dalam ordo Procellariiformes.
Burung ini ditemukan secara luas di Samudra Antartika dan Pasifik Utara. Burung ini tidak
terdapat di Atlantik Utara, tetapi temuan fosil membuktikan bahwa burung ini dahulu pernah
ada di sana. Burung albatros termasuk burung terbang yang paling besar, dan burung albatros
hebat (genus Diomedea) memiliki panjang sayap yang paling besar melebihi burung lainnya.
Burung albatros sangat efisien di udara, dengan menggunakan teknik melayang dinamis dan
melayang bukit untuk dapat terbang pada jarak yang sangat jauh. Burung ini memakan cumi-
cumi, ikan, dan udang, dengan cara memakan hewan yang terdampar, berburu di permukaan
air, dan menyelam.
Para ilmuwan telah menemukan 24 spesies albatros, yang semuanya berbadan pendek gemuk,
kaki berselaput, sayap yang panjang, dan paruh bengkok.
 Oceanodroma sp

 Thalassarche melanophris) Albatros pundak biru


Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Animalia
Filum: Chordata
Kelas: Aves
Ordo: Procellariiformes
Famili: Diomedeidae
Genus : Thalassarche
Spesies: Thalassarche melanophris
3) Ordo pelecaniformes
Cirri-cirinya
Merupakan burung besar sampai sangat besar yang hidup di air dan makanan nya ikan,
warna bulu berpariasi tapi condong warna hitam, ke 4 jari dalam satu membrane kulit ,
lubang hidung vestigial, paruh besar untuk menyerok ikan di laut, banyak terdapat di daerah
tropis.
Contoh:
 P occidentalis,
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Animalia
Filum: Chordata
Kelas: Aves
Ordo: Pelecaniformes
Famili:
Genus:
Spesies:
Pelikan terkecil adalah Pelikan Coklat (Pelecanus occidentalis) dengan massa hanya 2,75 kg
dan panjang 106 cm dan lebar bentangan sayap maksimum 1,83 m.
Makanan pelikan biasanya adalah ikan, namun mereka juga memakan amfibi, crustacea, dan
dalam beberapa kasus, burung kecil. Mereka menangkap mangsa dengan memperbesar
kantung paruh mereka. Lalu mereka harus mengeringkan kantung tersebut sebelum menelan.
Hal ini memakan waktu satu menit, dan burung laut lainnya dapat mencuri ikan tersebut di
waktu kritis itu. Pelikan terkadang mencuri mangsa dari burung laut lain.
Pelikan bersarang secara koloni. Pelikan memiliki kehidupan sosial yang rumit, sekelompok
pelikan jantan mengejar satu pelikan betina di udara, di darat, atau di air dengan saling
menunjuk atau menyentuhkan paruh mereka satu sama lain. Proses ini dapat diselesaikan
dalam satu hari. Spesies yang bersarang di pepohonan memiliki cara yang lebih simpel,
pelikan jantan mempromosikan diri mereka untuk pelikan betina.

Kopulasi berlangsung segera setelah mendapatkan pasangan dan berlanjut selama 3 hingga
10 hari sebelum telur dikeluarkan. Pelikan jantan membawakan material pembuat sarang, lalu
pelikan betina membentuk struktur sarang yang simpel dari material tersebut.

Kedua induk, jantan dan betina, mengerami telur di atas atau di bawah kaki mereka. Semua
spesies menelurkan setidaknya dua telur.
 (Phalacrocorax melanoleucos)
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Animalia
Filum: Chordata
Kelas: Aves
Ordo: Pelecaniformes
Famili: Phalacrocoracidae
Genus: Phalacrocorax
Spesies:Phalacrocorax melanoleucos
Ciri-ciri
Kormoran adalah jenis burung dari famili Phalacrocoracidae bersama dengan Shag. Saat ini
telah dibuat beberapa usulan klasifikasi, dan banyak yang dipertentangkan.
Kormoran dan Shag adalah burung laut berukuran medium hingga besar. Ukuran mereka
bervariasi, dari 45 cm dengan berat 340 gram (Kormoran Pigmi, Phalacrororax pygmaeus)
hingga yang berukuran 1 meter dengan berat 5 kg (Kormoran Galapagos, Phalacrocorax
harrisi). Kormoran yang diketahui telah punah, Kormoran Spectacled (Phalacrocorax
perspicillatus) memiliki massa 6,3 kg. Mayoritas kormoran memiliki bulu berwarna gelap,
namun di belahan bumi bagian selatan, warnanya hitam dan putih, dan beberapa memiliki
banyak warna (Shag Selandia Baru).
Mereka lebih sering berkeliaran di bibir pantai dari pada di atas laut, dan beberapa
berkoloni di atas karang laut. Nenek moyang mereka adalah burung yang menetap di perairan
air tawar. Mereka berada di seluruh dunia kecuali di kepulauan di tengah-tengah samudra
Pasifik.
Seluruh spesies kormoran adalah pemakan ikan, belut kecil, bahkan ular laut. Mereka
menyelam dari permukaan. Mereka mendayung dengan kaki mereka untuk menyelam di air
laut untuk mencari makan. Beberapa spesies diketahui mampu menyelam hingga 45 meter.
Setelah menangkap ikan, mereka kembali ke pantai, dan seringkali terlihat sedang menjemur
sayapnya di bawah sinar matahari. Seluruh spesies kormoran memiliki kelenjar khusus yang
mempu menjaga bulu mereka tahan air, meski ada juga yang mengatakan bahwa bulu mereka
memang tahan air tanpa adanya kelenjar tersebut. Ada juga yang mengatakan bahwa bulu
mereka menyerap air namun tidak membasahi lapisan bulu dan kulit mereka. Kegiatan
mengeringkan sayap ini sering terlihat, bahkan bagi Kormoran Galapagos yang tidak
memiliki kemampuan lagi untuk terbang. Fungsi lainnya mengenai perilaku melebarkan
sayap mereka pasca menangkap ikan adalah untuk pengaturan termal/panas tubuh dan
membantu pencernaan.
Kormoran adalah burung yang bersarang secara koloni, menggunakan pepohonan, bebatuan,
atau tebing jurang. Telur mereka berwarna biru, dan umumnya hanya berjumlah satu setiap
tahunnya. Kormoran muda diberi makan dari muntahan induk mereka.
 (Pelecanus crispus) Pelikan Dalmatian
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Animalia
Filum: Chordata
Kelas: Aves
Ordo: Pelecaniformes
Famili:
Genus: Pelecanus
Spesies: Pelecanus crispus

4) Ordo ciconiiformes
Cirri-cirinya
Burung ukuran besar ( 25-140), hidup di rawa atau tepi perairan, bulu bervariasi mempunyai
tekstur longgar, paruh selalu besar, kaki panjang dengan tiga jari panjang, jari ke 4 di reduksi,
sayap besar dan terbangnya tenang, hidup berkoloni, bulu dekoratif,tidak ada membrane kulit
sel jari,

 Kuntul Kerbau (Bubulcus ibis)

Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Animalia
Filum: Chordata
Kelas: Aves
Ordo: Ciconiiformes
Famili: Ardeidae
Genus: Bubulcus
Spesies: B. Ibis

Ciri-ciri
Kuntul Kerbau (Bubulcus ibis) merupakan burung terkecil dari bangsa Kuntul-kuntulan (sekitar 50
cm). Burung ini suka mencari makanan di dekat kerbau atau sapi yang merumput. Bentuk tubuhnya
lebih ramping daripada Blekok Sawah (Ardeola speciosa), meskipun tidak seramping kuntul-kuntul
yang lebih besar. Seluruh bulunya berwarna putih, tetapi selama musim kawin, bulu-bulu pada kepala,
leher dan punggungnya berwarna kuning kerbau. Paruhnya kuning dan lebih tebal daripada kuntul
lain. Burung ini tersebar dari India, Sulawesi, sampai Nusa Tenggar
 Flamingo Amerika (Phoenicopterus ruber)

Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Animalia
Filum: Chordata
Kelas: Aves
Ordo: Phoenicopteriformes
Famili: Phoenicopteridae
Genus: Phoenicopterus
spesies:Phoenicopterus ruber

 Kuntul putih besar, Kuntul besar (Ardea alba


Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Animalia
Filum: Chordata
Kelas: Aves
Ordo: Ciconiiformes
Famili: Ardeidae
Genera: Ardea
Spesies: Ardea alba

5) Ordo anseriformes
Paruh lebar dengan ditutupi dengan lapisan yang banyak mengandung organ sensorik,kaki
pendek, jari dengan membrane kulit, ekor pendek, hewan muda berbulu kapas, tersebar di
seluruh dunia.

Contoh
 Cygnus olor (angasa)
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Animalia
Filum: Chordata
Kelas: Aves
Ordo: Anseriformes
Famili: Anatidae
Genera: Cygnus
Spesie: Cygnus olor

Ciri-ciri
Angsa adalah burung air berukuran besar dari genus Cygnus famili Anatidae. Bebek dan
Angsa berleher pendek juga terdapat di famili Anatidae. Angsa bersama angsa berleher
pendek masuk ke dalam subfamili Anserinae namun Angsa memiliki suku sendiri, yaitu suku
Cygnini. Terdapat tujuh spesies dalam genus Cygnus. Angsa adalah hewan monogami,
'perceraian' terkadang terjadi jika proses bersarang mengalami kegagalan.
Angsa adalah anggota terbesar dari famili Anatidae, dan merupakan salah satu burung air
terbesar yang dapat terbang. Spesies terbesar dari angsa, yaitu Angsa Putih, Angsa Trompet,
dan Angsa Whooper dapat mencapai panjang 60 inci dan berat 50 pound. Bentangan sayap
mereka dapat mencapai panjang tiga meter. Dibandingkan dengan saudaranya, angsa berleher
pendek, angsa berukuran lebih besar dalam ukuran dan secara proporsional memiliki kaki dan
leher yang lebih besar. Pada angsa dewasa, mereka mempunyai tanda berupa kulit yang tidak
ditutupi bulu di antara mata dan paruh. Angsa jantan dan betina mirip, tidak menunjukkan
sifat dimorfisme seksual. Namun ukuran angsa jantan umumnya lebih besar dan lebih berat.
Spesies di belahan bumi utara memiliki warna bulu yang putih bersih, namun angsa di
belahan bumi selatan campuran warna hitam dan putih. Angsa Hitam Australia (Cygnus
atratus) berwarna hitam secara keseluruhan kecuali bulu yang dugunakan untuk terbang pada
bagian sayapnya. Angsa hitam muda berwarna abu-abu cerah. Di Amerika Selatan, Angsa
Berleher Hitam memiliki leher berwarna hitam sesuai namanya. Kaki angsa umumnya
berwarna abu-abu gelap, kecuali dua spesies yang berasal dari Amerika Selatan yang
memiliki kaki berwarna merah muda. Warna paruh bervariasi; spesies subartik memiliki
paruh berwarna hitam dengan campuran warna kuning. Yang lainnya berwarna merah dan
hitam.

Angsa umumnya terdapat di daerah beriklim sedang, jarang terdapat di daerah tropis. Lima
spesies terdapat di belahan bumi utara, satu spesies ditemukan di Australia dan Selandia
Baru, sisanya tersebar di Amerika Selatan. Angsa tidak terdapat di Asia tropis, Amerika
Tengah, bagian utara Amerika Selatan, dan seluruh Afrika.
Angsa makan di daratan dan di air. Mereka hampir selalu bersifat herbivora, meski sejumlah
kecil hewan akuatik kecil menjadi mangsa mereka. Di perairan, makanan mereka dapatkan
dengan menyaring air, dan makanan mereka terdiri dari akar-akaran, batang, dan daun
tanaman akuatik dan tanaman dalam air.
 Cairina moschata (mentok)
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Animalia
Filum: Chordata
Kelas: Aves
Ordo: Anseriformes
Famili: Anatidae
Genus: Cairina
Spesies: Cairina moschata
Ciri-ciri
Burung yang berukuran sedang sampai agak besar. Mentok jantan liar dapat mencapai 86 cm,
dari ujung paruh hingga ke ujung ekor. Dan beratnya bisa sampai 3 kg. Mentok betina lebih
kecil, sampai sekitar 64 cm dan 1,3 kg. Mentok peliharaan biasanya lebih gemuk, di mana
jantan bisa mencapai 7 kg dan betina mencapai 5 kg.Berwarna dominan hitam dan putih,
mentok memiliki kulit atau tonjolan kulit berwarna merah dan hitam di sekitar mata dan
wajah. Paruh gemuk pendek khas bebe
k, putih kemerahan; kaki gemuk pendek berselaput renang, abu-abu kehitaman. Ekor
memipih datar agak lebar. Meskipun pandai terbang, mentok peliharaan hampir tak pernah
terbang jauh. Unggas ini sering terlihat berjalan bersama kelompoknya, perlahan-lahan dan
tak pernah tergesa-gesa, dengan ekor bergoyang ke kanan dan ke kiri untuk mengimbangi
tubuh (Jw., megal-megol) sehingga berkesan lucu.
Mentok jantan alias basurMentok liar di alamnya tidur di atas cabang-cabang pohon. Akan
tetapi mentok peliharaan biasanya tidur di atas tanah. Di pedesaan di Jawa, mentok jarang
dikandangkan. Dibiarkan bebas berkeliaran mencari makanannya sendiri, terutama di sekitar
saluran air, sungai dan sawah. Mentok memakan aneka siput, cacing, serangga air, yuyu kecil
dan pucuk-pucuk tumbuhan. Oleh pemiliknya, mentok kerap diberi makan dedak bercampur
air dan sisa-sisa makanan. Unggas ini tidak berisik, tidak seperti itik petelur. Mentok betina
mengeluarkan desisan dan desahan sambil berjalan. Mentok jantan terkadang mengeluarkan
desis keras sambil menggerakkan kepala maju mundur (Jw., nyosor), untuk memperingatkan
atau mengusir pengganggu. Mentok bertelur hingga kurang-lebih 10 butir, yang dierami oleh
betinanya selama sekitar 5 minggu.
 Anas platyrhynchos (bebek)
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Animalia
Filum: Chordata
Kelas: Aves
Ordo: Anseriformes
Famili: Anatidae
Genus: Anas
Spesies: Anas platyrhynchos
Cciri-ciri
Secara keseluruhan tubuh bebek berlekuk dan lebar, dan memiliki leher yang relatif panjang,
meski tidak sepanjang angsa dan angsa berleher pendek. Bentuk tubuh bebek bervariasi dan
umumnya membulat. Paruhnya berbentuk lebar dan mengandung lamellae yang berguna
sebagai penyaring makanan. Pada spesies penangkap ikan, paruhnya berbentuk lebih panjang
dan lebih kuat. Kakinya yang bersisik kuat dan terbentuk dengan baik, dan umumnya berada
jauh di belakang tubuh, yang umum terdapat pada burung akuatik. Sayapnya sangat kuat dan
umumnya pendek. Penerbangan bebek membutuhkan kepakan berkelanjutan sehingga
membutuhkan otot sayap yang kuat. Tiga spesies bebek steamer tidak dapat terbang.Bebek
jantan dari spesies di belahan bumi utara terkadang memiliki warna bulu yang menarik.
Spesies dari belahan bumi selatan tidak menunjukkan dimorfisme seksual kecuali Paradise
Shelduck di Selandia Baru yang warna bebek betina lebih cerah dari pada bebek jantan.
Warna bebek muda, entah itu jantan atau betina, umumnya lebih mirip bebek betina dewasa.

6) Ordo falconiformes
Cirri-cirinya :
Paruh kuat sekali dengan kait pada ujung nya, kaki digunakan untuk menerkam
mangsa,dengan kuku kuat dan tajam,predator, aktif di waktu siang, sayap kuat, terbang cepat,
Contoh :
 Ictinaetus malayensis elang hitam
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Animalia
Filum: Chordata
Kelas: Aves
Ordo: Accipitriformes
Famili: Accipitridae
Genus: Ictinaetus
Blyth, 1843
Spesies: I. Malayensis
Ciri-ciri
Burung yang berukuran besar, dengan panjang (dari paruh hingga ujung ekor) sekitar 70 cm.
Sayap dan ekornya panjang, sehingga burung ini tampak sangat besar bilamana terbang.
Seluruh tubuh berwarna hitam, kecuali kaki dan sera (pangkal paruh) yang berwarna kuning.
Sebetulnya terdapat pola pucat di pangkal bulu-bulu primer pada sayap dan garis-garis samar
di ekor yang bisa terlihat ketika burung ini terbang melayang, namun umumnya tak begitu
mudah teramati.[1] Jantan dan betina berwarna dan berukuran sama. Sayap terbentang lurus,
sedikit membentuk huruf V, dengan pangkal sayap lebih sempit daripada di tengahnya, serta
bulu primer yang terdalam membengkok khas, membedakannya dari elang brontok
(Spizaetus cirrhatus) bentuk yang hitam. Elang hitam juga sering terbang perlahan, rendah
dekat kanopi (atap tajuk) hutan.Bulu Primar lebih menjari. Terdapat 2 pose terbang, saat
gliding (meluncur) dan soaring (mengintai). Saat gliding bulu paling ujung menekuk
kedalam, dan saat soaring bulu ini terbentang dan terlihat menyamping. Burung remaja
berwarna pucat, dengan coret-coret kuning pucat di sisi bawah tubuh dan sayap.
 Spizaetus bartelsi elang jawa
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Animalia
Filum: Chordata
Kelas: Aves
Ordo: Falconiformes
Famili: Accipitridae
Genus: Spizaetus
Spesies: S. Bartelsi

Ciri-ciri
Elang yang bertubuh sedang sampai besar, langsing, dengan panjang tubuh antara 60-70 cm
(dari ujung paruh hingga ujung ekor). Kepala berwarna coklat kemerahan (kadru), dengan
jambul yang tinggi menonjol (2-4 bulu, panjang hingga 12 cm) dan tengkuk yang coklat
kekuningan (kadang nampak keemasan bila terkena sinar matahari). Jambul hitam dengan
ujung putih; mahkota dan kumis berwarna hitam, sedangkan punggung dan sayap coklat
gelap. Kerongkongan keputihan dengan garis (sebetulnya garis-garis) hitam membujur di
tengahnya. Ke bawah, ke arah dada, coret-coret hitam menyebar di atas warna kuning
kecoklatan pucat, yang pada akhirnya di sebelah bawah lagi berubah menjadi pola garis
(coret-coret) rapat melintang merah sawomatang sampai kecoklatan di atas warna pucat
keputihan bulu-bulu perut dan kaki. Bulu pada kaki menutup tungkai hingga dekat ke pangkal
jari. Ekor kecoklatan dengan empat garis gelap dan lebar melintang yang nampak jelas di sisi
bawah, ujung ekor bergaris putih tipis. Betina berwarna serupa, sedikit lebih besar.Iris mata
kuning atau kecoklatan; paruh kehitaman; sera (daging di pangkal paruh) kekuningan; kaki
(jari) kekuningan. Burung muda dengan kepala, leher dan sisi bawah tubuh berwarna coklat
kayu manis terang, tanpa coretan atau garis-garis. Ketika terbang, elang Jawa serupa dengan
elang brontok (Spizaetus cirrhatus) bentuk terang, namun cenderung nampak lebih
kecoklatan, dengan perut terlihat lebih gelap, serta berukuran sedikit lebih kecil. Bunyi
nyaring tinggi, berulang-ulang, klii-iiw atau ii-iiiw, bervariasi antara satu hingga tiga suku
kata. Atau bunyi bernada tinggi dan cepat kli-kli-kli-kli-kli. Sedikit banyak, suaranya ini
mirip dengan suara elang brontok meski perbedaannya cukup jelas dalam nadanya
 Kondor Andes.
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Animalia
Filum: Chordata
Kelas: Aves
Ordo: Ciconiiformes
Famili: Cathartidae
Genera:kondor
Spesies: kondor andres

7) Ordo galliformes
Cirri-cirinya :
Kaki untuk berlari , paruh tidak kuat, dan sedikit melengkung,
Contoh:
8) Ordo gruiformes
Ciricirinya,
Bulu dan warnanya sangat variable, tapi berciri khas kriptik, paruh variable ramping dan
runcing ujung nya, kaki kuat dan panjang dan sebagian lagi pendek. Sarang diatas tanah atau
dekat dengan permukaan tanah,
Contoh :
 Gallus gallus domesticus ayam
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Animalia
Filum: Chordata
Kelas: Aves
Ordo: Galliformes
Famili: Phasianidae
Genus: Gallus
Spesies: Gallus gallus domesticus
Ayam peliharaan berasal dari domestikasi ayam hutan merah (ayam bangkiwa,
Gallus gallus) yang hidup di India. Namun demikian, pengujian molekular menunjukkan
kemungkinan sumbangan plasma nutfah dari G. sonneratii, karena ayam hutan merah tidak
memiliki sifat kulit warna kuning yang menjadi salah satu ciri ayam peliharaan.Ayam
menunjukkan perbedaan morfologi di antara kedua tipe kelamin (dimorfisme seksual). Ayam
jantan (jago, rooster) lebih atraktif, berukuran lebih besar, memiliki jalu panjang, berjengger
lebih besar, dan bulu ekornya panjang menjuntai. Ayam betina (babon, hen) relatif kecil,
berukuran kecil, jalu pendek atau nyaris tidak kelihatan, berjengger kecil, dan bulu ekor
pendek. Ayam berukuran kecil kadang-kadang dimangsa oleh unggas pemangsa, seperti
elang.
 M. Gallopavo (kalkun)
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Animalia
Filum: Chordata
Kelas: Aves
Ordo: Galliformes
Famili: Phasianidae
Genus: Meleagris
Spesies: M. Gallopavo
Kalkun diketahui mempunyai kemampuan unik dalam melakukan reproduksi aseksual.
Walaupun tidak ada kalkun pejantan, kalkun betina bisa menghasilkan telur yang fertil. Anak
kalkun yang dihasilkan sering sakit-sakitan dan hampir selalu jantan. Perilaku ini bisa
mengganggu proses inkubasi telur di peternakan kalkun
 Merak India, Pavo cristatus
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Animalia
Filum: Chordata
Kelas: Aves
Ordo: Galliformes
Famili: Phasianidae
Genus: Pavo, Afropavo
Spesies: P. Cristatus

Merak Biru atau Merak India, yang dalam nama ilmiahnya Pavo cristatus adalah salah satu
burung dari tiga spesies burung merak. Merak Biru mempunyai bulu berwarna biru gelap
mengilap. Burung jantan dewasa berukuran besar, panjangnya dapat mencapai 230cm,
dengan penutup ekor yang sangat panjang berwarna hijau metalik. Di atas kepalanya terdapat
jambul tegak biru membentuk kipas. Burung betina berukuran lebih kecil dari burung jantan.
Bulu-bulunya tidak mengilap, berwarna coklat kehijauan dengan garis-garis hitam dan tanpa
dihiasi bulu penutup ekor. Burung muda seperti betina. Populasi Merak Biru tersebar di hutan
terbuka dengan padang rumput di India, Pakistan, Sri Lanka, Nepal dan Bhutan. Sebelumnya
spesies ini ditemukan juga di Bangladesh, namun sekarang kemungkinan besar telah punah di
sana. Merak jantan adalah poligami spesies, mempunyai pasangan lebih dari satu. Pada
musim berbiak, burung jantan memamerkan bulu ekornya di depan burung betina. Bulu-bulu
penutup ekor dibuka membentuk kipas dengan bintik berbentuk mata berwarna biru. Burung
betina biasanya menetaskan tiga sampai enam butir telurPakan burung Merak Biru terdiri dari
aneka biji-bijian, pucuk rumput dan dedaunan, aneka serangga, serta berbagai jenis hewan
kecil seperti cacing, laba-laba dan kadal kecil.

9) Ordo charadriiformes
Ciri-cirinya
10) Ordo columbiformes
Cirri-cirinya :
Paruh pendek dan ramping, dengan sera pada pangkal paruhnya,tarsus lebih pendek dari pada
jari, tembolok besar dan berlapis-lapis sel yang mudah mengelupas dan membentuk susu
merpati
Contoh :
 Columba livia merpati
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Animalia
Filum: Chordata
Kelas: Aves
Ordo: Columbiformes
Famili: Columbidae
Genus: Columba
Spesies: C. Livia
 Geopelia striata
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Animalia
Filum: Chordata
Kelas: Aves
Ordo: Columbiformes
Famili: Columbidae
Genus: Geopelia
Spesies: G. Strata

Burung perkutut bertubuh kecil.Panjangnya berkisar antara 20-25 cm. Kepalanya membulat
kecil,berwarna abu-abu. Paruhnya panjang meruncing dengan berwarna biru keabu-
abuan. Mata burung perkutut bulat dengan iris berwarna abu-abu kebiru-biruan.Lehernya
agak panjang dan ditumbuhi bulu-bulu halus.Bulu disekitar dada dan leher membentuk pola
garis melintang berwarna hitam dan putih. Bulu yang menutupi badan perkutut berwarna
kecokelatan. Pada bulu sayap terdapat garis melintang berwarna cokelat tua. Bulu ekornya
yang juga berwarna cokelat agak panjang. Jari-jari perkutut berjumlah 8 dengan kuku-kuku
yang runcing.Jadi jumlah jari sebelah kaki adalah 4. Tiga dari empat jarinya ada di depan dan
sebuah jari di belakang. Jari-jari perkutut berguna untuk bertengger.
11) Ordo psittaciformes
Cirri-cirinya
Paruh pendek kuat,pinggiran tajam, dan berkait pada ujungnya, mandibula dapat bergerak
bebasdari tulang kepala,bulu filoplum dan berwarna hijau,biru, kuning, atau merah, hidup di
hutan , makan buah buahan ,
Contohnya :
 Poicephalus senegalus (betet)
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Animalia
Filum: Chordata
Kelas: Aves
Ordo: Psittaciformes
Famili: Psittacidae
Genus :Poicephalus
Spesies:Poicephalus senegalus

Bayan adalah burung yang terdiri dari 350 spesies dalam ordo Psittaciformes, yang sering
dijumpai di wilayah hangat dan tropis. Bayan juga dikenal sebagai psittacines (pengucapan
mereka secara umum dikelompokkan dalam dua familia: Psittacidae (Bayan sejati) dan
Cacatuidae (kakatua). Macam karakteristik Bayan terdiri dari paruh bengkok kuat, tubuh
tegak, lengan kuat, dan jari kaki zygodactyl. Bayan pada umumnya berwarna dasar hijau,
dengan warna cerah lain, namun ada beberapa spesies yang multi warna. Spesies kakatua
umumnya berwarna dari putih hingga hitam, dan memiliki jambul berbulu yang aktif di ujung
kepala. Bayan pada umumnya memiliki monomorfis atau dimorfis seksual minimal .
 Cacatua sulphurea

Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Animalia
Filum: Chordata
Kelas: Aves
Ordo: Psittaciformes
Famili: Cacatuidae
Genus: Cacatua
Spesies:Cacatua sulphurea

Berukuran besar (33 cm), ribut, mencolok, berwarna putih. Jambul kuning, panjang-tegak,
pipi kuning. Iris coklat gelap, paruh hitam, kaki abu-abu gelap.Teriakan keras dan kasar:
"kerk-kerk-kerk" serta siulan-siulan.
Hidup berpasangan atau berkelompok dalam jumlah kecil. Sangat mencolok ketika terbang,
dengan kepakan sayap yang cepat dan kuat diselingi gerakan melayang serta saling
meneriaki. Bila sedang bersuara dari tempat bertengger, jambul ditegakkan lalu diturunkan.
Jenis ini tertekan dengan ledakan populasi yang mengejutkan selama 10-15 tahun terakhir,
akibat penangkapan yang berlebihan untuk perdagangan burung dalam sangkar, dan sekarang
langka akibat kegiatan ini. Menghuni hutan primer dan sekunder yang tinggi dan tepi hutan;
juga hutan monsun (Nusa Tenggara), hutan yang tinggi bersemak, semak yang pohonnya
jarang dan lahan budidaya yang pohonnya jarang. Dari permukaan laut sampai ketinggian
900 m (Sulawesi), 1520 m (Lombok), 1000 m (Sumbawa), 700 m (Flores), 950+ m
(Sumba) dan 500+ m (Timor).

 Cacatua moluccensis

46-52 cm. Jambul merah-jambu bangbang tua. Bagian bawah dan bulu terbang berwarna
merah-jambu bangbang tua; ekor bawah jingga kuning dan merah-jambu bangbang tua.
Dapat segera diidentifikasi sebagai suara kakatua, tapi tidak keras, bernada tinggi, atau parau
seperti kebanyakan jenis kakatua.
Sendiri, berpasangan dan kelompok kecil; dahulu di pohon tidur berkelompok hingga 16
ekor. Umumnya tidak mencolok, kecuali pada saat terbang ke dan dari lokasi pohon tidur
ketika petang dan menjelang fajar. Walaupun terlihat terbang di atas kanopi tapi kebanyakan
terbang di bawah batas kanopi. Mencari makan dengan tenang di kanopi dan lapisan tengah
kanopi.
12) Ordo podicitiformes
Cirri-cirinya
Ekor berbulu kapas, kaki jauh di bagian belakang tubuh,dapat menyelam dengan cepat,hidup
di air tawar atau pantai laut.omnivora,
Contoh :

 Podicipes auritus
Kingdom: Animalia
Phylum: Chordata
Subphylum: Vertebrata
Superclasse: Tetrapoda
Classe: Aves
Ordine: Podicipediformes
Famiglia: Podicipedidae
Genere: Podicipes
Species: P. auritus

panjang 33 cm dalam warna pengantin singkatan dari dada dan leher cokelat, kepala
hitam dan dua jumbai kuning-oro.Parti di atas coklat tua, sisi musim dingin castani.In
mirip dengan Grebe berleher hitam yang singkatan paruh lebih solid dan lurus, hitam
bulu kepala tidak melebihi garis mata. Kaum muda memiliki bulu musim dingin
dengan bintik-bintik putih dan hitam.
 Podilymbus. Gigas
Kingdom: Animalia
Phylum: Chordata
Class: Aves
Order: Podicipediformes
Family: Podicipedidae
Genus: Podilymbus
Species: P. gigas

Grebe Atitlan mencapai panjang sekitar 46-50 cm. Panggilan dan penampilan yang mirip
dengan Pied-Grebe. bulu tersebut terutama coklat gelap dengan sisi-sisi putih-flecked. Para
hamster abu-abu gelap flecked dengan putih. Kepala hampir hitam dan leher itu flecked
dengan coklat tua di musim semi dan putih di musim dingin. Kaki adalah abu-abu abu kebiru-
biruan. RUU itu band vertikal tebal hitam di tengah. Warna bervariasi dari putih pada musim
semi untuk coklat di musim lain. iris cokelat. Sayap kecil dan terbang.
 Rollandia microptera
Kingdom: Animalia
Phylum: Chordata
Class: Aves
Order: Podicipediformes
Family: Podicipedidae
Genus: Rollandia
Species: R. microptera

13) Ordo cuculiformes


Cirri-cirinya
Burung pelari, cakar di unakan untuk menangkap korban, paruh sedikit melengkung kebawah
,dan sering berwarna cerah, kaki pendek, sayap medium sampai panjangatau pendek dan
membulat,anak yang baru menetas tanpa bulu,
Contoh :
 Centropus bengalensis Bubut Alang-alang

Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Animalia
Filum: Chordata
Kelas: Aves
Ordo:Cuculiformes
Famili: Cuculidae
Genus: Centropus
Spesies: C. bengalensis

 Centropus sinensis(Bubut Besar)


Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Animalia
Filum: Chordata
Kelas: Aves
Ordo: Cuculiformes
Famili: Cuculidae
Genus: Centropus
Spesies: C. sinensis

 Cacomantis sonneratii (Wiwik Lurik)

Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Animalia
Filum: Chordata
Kelas: Aves
Ordo: Cuculiformes
Famili: Cuculidae
Genus: Cacomantis
Spesies: C. sonneratti

14) Ordo strigiformes


Cirri-cirinya
Kepala besar, mata besar, lubang telinga besar kadang mempunyai lembaran penutup, paruh
pendek, aktif di waktu malam, makanannya burung kecil dan anttropoda.
Contoh

 Otus lempiji
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Animalia
Filum: Chordata
Kelas: Aves
Ordo: Strigiformes
Famili: Strigidae
Genus: Otus
Spesies: O. lempiji

Bertubuh kecil, panjang tubuh total (diukur dari ujung paruh hingga ujung ekor) sekitar 20-21
cm. Panjang sayap sekitar 15 cm, dan berat sekitar 100 gram.Seperti umumnya burung hantu,
celepuk ini berwarna burik. Sisi atas tubuh (dorsal) coklat kehitaman atau keabu-abuan
berbintik-bintik hitam, kuning dan putih, sisi bawah (ventral) kuning tua kecoklatan bercoret-
coret hitam. Jumbai telinga menonjol, keputihan; dengan tengkuk dan kerah kuning abu-abu
pucat. Iris mata berwarna coklat gelap atau kekuningan, paruh kuning, dan kaki kuning kotor.
Banyak jenis celepuk yang warnanya bermiripan, sehingga identifikasi harus dilakukan
dengan hati-hati. Bantuan lainnya ialah dengan menggunakan suaranya. Jantan bersuara
lembut, wuuup.. sedikit meninggi. Betina bernada lebih tinggi, bergetar berubah menurun:
whiio atau pwok.., sekitar lima kali per menit. Terkadang juga mengeluarkan cicitan lembut.
Pasangan sering melakukan duet.
Celepuk yang umum didapati di wilayah berpohon, sampai dengan ketinggian 1.600 m dpl.
Di tepi hutan, perkebunan, pekarangan, hingga taman-taman di kota besar.Sering bertengger
rendah di tajuk pohon atau perdu, berbunyi-bunyi dengan memilukan, atau bersahutan
dengan pasangannya. Sewaktu-waktu terjun menyambar mangsanya di permukaan tanah atau
vegetasi yang lebih rendah. Sering pula berburu bersama dengan anak-anaknya.Celepuk
reban memangsa aneka serangga malam, seperti ngengat dan belalang; kodok; dan juga
burung kecil.Telur sekitar 2-3 butir, putih, hampir bulat; diletakkan dalam sarangnya di
lubang pohon, di sela pelepah kelapa, atau di rumpun bambu.
 Strix nebulosa(Burung hantu kelabu besar)

Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Animalia
Filum: Chordata
Kelas: Aves
Ordo: Strigiformes
Famili: Strigidae
Genus: Strix
Spesies: Strix nebulosa

Burung hantu kelabu besar (Great Gray Owl atau Strix nebulosa) adalah salah satu spesies
burung hantu yang pertama kali dideskripsikan oleh Johann Reinhold Forster (seorang
naturalis yang mengikuti perjalanan Kapten James Cook pada pelayaran keliling dunia yang
kedua) pada 1772.
Nama nebulosa itu diadaptasi dari kata nebulosus yang berarti berkabut (foggy). Burung ini
memiliki julukan lain yang cukup banyak: Great Gray Ghost (hantu kelabu besar), Phantom
of the north, cinerous owl, spectral owl, lapland owl, spruce owl, bearded owl dan sooty owl.
Ia menjadi logo provinsi Manitoba di Kanada .Burung yang berukuran panjang 61 – 84 cm
dan berat 790 – 1454 gram ini aktif di malam hari, termasuk kala senja dan sebelum fajar
menyingsing. Ia juga aktif di siang hari, ketika masa bertelur.Kala musim dingin, burung ini
membutuhkan pengerat kecil itu sebanyak sepertiga berat tubuhnya per hari. Sang betina
wajib menumpuk cadangan makanan untuk bertahan hidup melampaui bulan-bulan musim
panas yang jauh lebih sulit. Bagi burung hantu kelabu besar yang hidup di wilayah Alaska
dan Kanada, pengerat kecil – vole – menjadi santapan utamanya, namun yang tinggal di
California, Amerika Serikat, melahap pocket gopher (keluarga Geomyidae) sebagai santapan
penting. Burung hantu kelabu besar dapat mencapai umur 40 tahun, dalam penangkaran. Di
habitat alaminya, si burung mati lantaran disebabkan kelaparan. Musuh alaminya, ketika si
burung masih remaja, adalah serigala, marten dan Great Horned Owl. Ia tersebar dari Alaska
hingga seluruh Kanada, di Pegunungan Rocky bagian utara dan Minnesota bagian utara. Ia
juga ditemukan di Eropa dan Asia bagian utara
15) Ordo caprimulgiformes
Cirri-cirinya
Paruh kecil tapi mulut lebar, kaki dan tarsus lembek dan kecil,aktif di waktu malam , makan
isecta malam,
Contoh :
 Eurostopodus temminckii(Taktarau Melayu)

Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Animalia
Filum: Chordata
Kelas: Aves
Ordo: Caprimulgiformes
Famili: Caprimulgidae
Genus: Eurostopodus
Spesies: Eurostopodus temminckii

 Batrachostomus stellatus Paruh-kodok Bintang


Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Animalia
Filum: Chordata
Kelas: Aves
Ordo: Caprimulgiformes
Famili: Podargidae
Genus: Batrachostomus
Spesies: Batrachostomus stellatus

Paruh kecil tapi mulut lebar, kaki dan tarsus lembek dan kecil,aktif di waktu malam , makan
isecta malam,buru berwarna coklat.
 Aegotheles bennettii Atoku Kalung

Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Animalia
Filum: Chordata
Kelas: Aves
Ordo: Caprimulgiformes
Famili: Aegothelidae
Genus: Aegotheles
Spesies: Aegotheles bennettii
16) Ordo Micropodiformes
Ciri-cirinya
Tubuh kecil, kaki dan jari kecil, paruh kecil, lembek atau panjang dengan lidah bentuk
tabung, sarang di buat dari secret ludah,
Contoh :
 Collocalia esculenta(Walet Sapi)

Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Animalia
Filum: Chordata
Kelas: Aves
Ordo: Apodiformes
Famili: Apodidae
Genus: Collocalia
Spesies: C. esculenta

walet sapi (collocalia esculenta) walet ini berbulu hitam ke biru-biruan dengan warna mengilap.Bulu
bagian bawah kelabu gelap dan bagian perut agak putih.Ekornya sedikit bercelah.Walet sapi
merupakan jenis walet yang berukuran paling kecil.Panjang tubuhnya hanya sekitar 10 cm.Matanya
berwaran cokelat gelap,paruh hitam.Suaranya melengking tinggi.Walet sapi banyak terdpat di
Asia,Himalaya,China,Asia tenggara,Papua Nugini, san Australia.Di Indonesia,walet jenis ini banyak
di temukan di Jawa dan Bali.Habitatnya meliputi semua ketinggian permukaan,baik di padang rumput
berpohon terbuka maupun hutan.

Walet sapi terbang berkelompok,tidak beraturan.Walet ini tidak kuat terbang jauh.Biasanya terbang
rendah hanya berputar-putar di dekat permukaan tanah atau sungai untuk mandi dan minum.Jika
mencari makan,sering mengitari pohon-pohon besar dan tinggi yang banyak serangganya,terutama
tawon kecil.sarang berbentuk tidak beraturan,terdiri dari campuran lumut dan rumput yang direkatkan
dengan air liurnya.Pada celah gua yang terang,celah batu,atau sudut bangunan,walet sapi dapat
bersarang.Jika bertelur biasanya hanya 2 butir.Telurnya berwarna putih dan agak lonjong.Walet sapi
bersarang tidak tergantung pada musim kawin sehingga bisa bersarang sepanjang tahun.
 Colibri thalassinus
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Animalia
Filum: Chordata
Kelas: Aves
Ordo: Apodiformes
Famili: Trochilidae
Genus :Colibri
Spesies: Colibri thalassinus
Kolibri adalah burung kecil dengan panjang 6,4 cm dan berwarna cerah yang sebagian besar
hidup di Amerika Utara dan Amerika Selatan. Seekor kolibri mempunyai sekitar seribu bulu
yang bergemerlapan sehingga dapat memantulkan dan memencarkan sinar warna - warni
yang dapat berubah ketika burung bergerak seperti minyak pada air.
Ada lebih dari 300 spesies burung kolibri hidup di dalam wilayah hutan Amazon, Amerika
Selatan. Sedangkan kolibri jenis Sword Billed, ensifera ensifera hidup di bagian barat hutan
pegunungan Andes
Karena kolibri terbang sangat cepat, maka ia membutuhkan tenaga yang cukup besar dan
untuk mendapatkan energi yang besar, seekor kolibri membutuhkan asupan makanan yang
berkalori tinggi seperti nektar atau bagian dari inti sari bunga yang dihisap dengan paruhnya
yang kecil dan panjangVarietas kolibri berparuh panjang mendapatkan makanannya dengan
cara menghisap madu seperti biasa, namun untuk varietas lain, kolibri akan mengebor sebuah
lubang menembus pangkal bunga ke dalam madu lalu menyisipkan paruhnya dalam lubang
tersebut
Cara kolibri yang seperti itu juga dapat membantu bunga untuk penyerbukan silang, karena
biasanya serbuk sari akan terbawa pada kepala atau paruh kolibri dan kemudain berpindah
dari satu bunga ke bunga yang lain.
17) Ordo coliiformes
Cirri-cirinyaseperti burung gereja .kecil,dan panjang.
Contoh:
18) Ordo trogoniformes
Cirri-cirinya
Paruh pendek dan kuat, dengan bulu pada pangkalnya, kaki kecil dan lemah bulu berwarna
hijau, lemas, termasuk bulu yang berbulu indah.
Contoh :
 Trogon elegans
klasifikasi
Kingdom: Animalia
Phylum: Chordata
Class: Aves
Order: Trogoniformes
Family: Trogonidae
Genus: Trogon
Species: T. elegans

gak dan bergerak. The Elegant Trogon, elegans Trogon (dahulu "tembaga-ekor" Trogon), merupakan
burung berkenaan dgn burung gereja dekat dalam keluarga Trogon. Ini breeds dari Arizona tenggara
di Amerika Serikat untuk barat laut Kosta Rika. Hal ini terkadang ditemukan sebagai gelandangan di
Texas tenggara dan barat.

Ini merupakan penduduk dari tingkat yang lebih rendah dari hutan terbuka semi-kering dan hutan. Hal
2-6 m tinggi dalam rongga dangkal tak bergaris sarang, biasanya memilih lubang burung pelatuk tua,
dengan kopling khas dari 2-3 telur.

Trogons telah plumages laki-laki dan perempuan yang berbeda, dengan lembut, sering berwarna-
warni, bulu-bulu. Spesies ini 28-30 cm dan berat 65-67 g. Kedua jenis kelamin memiliki undertail
putih dengan halus pembatas hitam horizontal. undertail juga memiliki tips putih besar ditempatkan
secara merata berakhir di terminal band hitam. Keduanya memiliki tagihan kuning, bulu undertail
oranye-merah dan perut lebih rendah, dan payudara garis horizontal putih.
Perempuan
The Elegant Trogon laki-laki memiliki kepala hijau metalik dalam, payudara dan punggung bagian
atas, wajah hitam dan tenggorokan, dan payudara merah-oranye lebih rendah dan perut. Dia
menunjukkan upperwing bulu abu-abu. perempuan memiliki logam perunggu kepala, dada bagian
atas, punggung, ekor atas dan bulu upperwing. Dia menunjukkan perut atas putih kusam, dan garis
kecil vertikal putih di belakang mata.
Elegan Trogons memakan serangga dan buah-buahan, kaki mereka lemah mencerminkan kebiasaan.
Meskipun penerbangan mereka cepat, mereka enggan untuk terbang jarak. Mereka biasanya
bertengger
 Pharomachrus mocinno

Kingdom: Animalia
Phylum: Chordata
Class: Aves
Order: Trogoniformes
Family: Trogonidae
Genus: Pharomachrus
Species: P. mocinno

Spesies ini adalah 36 cm (14 in) lama, ditambah sampai dengan 64 cm (25) dari pita ekor
untuk laki-laki, dan berat sekitar 210 g (7 oz). Ini adalah wakil terbesar urutan Trogon.
Gemerlapan Quetzals memiliki tubuh hijau (menunjukkan Permainan warna dari hijau-emas
menjadi biru-violet) dan payudara merah. bulu ekor hijau mereka atas mereka dan
menyembunyikan ekor di peternakan laki-laki sangat indah, menjadi lebih lama daripada
bagian tubuh lainnya. The bulu sayap primer juga luar biasa panjang dan memberikan
penampilan berpohon. laki-laki ini memiliki puncak-seperti helm. paruh yang laki-laki
dewasa adalah kuning dan betina berwarna hitam.
Quetzal kulit sangat tipis dan mudah robek, sehingga telah berkembang bulu tebal untuk
melindungi kulit yang [rujukan?] Seperti anggota lain dari keluarga Trogon., Ia memiliki
mata besar yang mudah beradaptasi dengan cahaya redup rumah hutannya . [rujukan?]
19) Ordo Coraciiformes
Cirri-cirinya
Jari ketiga dank e 4 bersatu pada dasarnya , paruh kuat, pemakan kupu-kupu kecil, lebah,
kumbang, banyak terdapat di daerah tropis. Juga makan ikan dan katak sambil menyelam
dalam air.
Contoh :
 Pelargopsis capensis(Pekaka Emas)

Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Animalia
Filum: Chordata
Kelas: Aves
Ordo: Coraciiformes
Famili: Halcyonidae
Genus: Pelargopsis
Spesies: P. capensis

 Halcyon smyrnensis Cekakak Belukar

Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Animalia
Filum: Chordata
Kelas: Aves
Ordo: Coraciiformes
Famili: Halcyonidae
Genus: Halcyon
Spesies: H. smyrnensis
Burung yang berukuran sedang, panjang tubuh total (diukur dari ujung paruh hingga ujung
ekor) sekitar 27 cm. Dominan berwarna coklat dan biru, dengan dagu, kerongkongan dan
dada berwarna putih.Kepala, leher dan perut hingga pantat coklat merah. Sayap, mantel dan
ekor biru menyala. Penutup sayap bagian atas dan ujung sayap coklat gelap atau kehitaman.
Ketika terbang, sisi bawah sayap nampak biru dengan bulatan putih besar di tengahnya.Iris
mata coklat, paruh dan kaki merah. Dari segi penampilan dan perilaku, sepintas burung ini
mirip kerabatnya: Cekakak Jawa (Halcyon cyanoventris) yang menyebar terbatas di Jawa dan
Bali.
 Eurystomus orientalis(Tiong-lampu Biasa)

Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Animalia
Filum: Chordata
Kelas: Aves
Ordo: Coraciiformes
Famili: Coraciidae
Genus: Eurystomus
Spesies: E. orientalis

Tiong-lampu Biasa adalah burung yang mempunyai paruh, berdarah panas, dan bereproduksi
dengan cara bertelur. Ia mempunyai tompok bulat pada sayapnya. Tiong-lampu Biasa
memiliki panjang 30 cm, dan dapat ditemukan di Asia Timur, dari Australia Utara hingga
kepulauan Jepang. Burung ini memakan serangga dan sering menyambar mangsanya di
udara.
20) Ordo piciformes
Cirri-cirinya
Bulu ekor kaku, paruh kuat, lidah kasar, hidup di hutan , membuat lubang dalam kayu untuk
mencari insekta dan larva, memakan cambium batang pohon. Menimbun kakanan dalam
lubang kayu,
Contoh :
 Dryocopus javensis Pelatuk Ayam
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Animalia
Filum: Chordata
Kelas: Aves
Ordo: Piciformes
Famili: Picidae
Genus: Dryocopus
Spesies: Dryocopus javensis

 Meiglyptes tristis Caladi Batu


klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Animalia
Filum: Chordata
Kelas: Aves
Ordo: Piciformes
Famili: Picidae
Genus: Meiglyptes
Spesies: Meiglyptes tristis
 Blythipicus rubiginosus(Pelatuk Pangkas)Klasifikasi ilmiah

Kerajaan: Animalia
Filum: Chordata
Kelas: Aves
Ordo: Piciformes
Famili: Picidae
Genus: Blythipicus
Spesies: B. rubiginosus

21) Ordo Passeriformes


Ciri-cirinya
Ada 5100 spesies banyak yang pandai bernyanyi karena mempunyai pita suara.sebagian
hidup di darat , membuat sarang di dalam pohon , telur berwarna warni , ketika menetas anak
burung ini buta , yang kecil makan insect dan biji-bijian.
Contoh:
 Corvus corax
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Animalia
Filum: Chordata
Kelas: Aves
Ordo: Passeriformes
Famili: Corvidae
Genus: Corvus
Spesies: Corvus corax

Hampir semua jenis burung ini berukuran relatif besar dan berwarna bulu dominan hitam. Daerah
sebarannya ada di seluruh benua dan kepulauan, dengan perkecualian di Amerika Selatan.Di antara
jenis-jenis unggas, gagak diketahui mempunyai tingkat kecerdasan yang relatif tinggiKualitas ini
sudah sejak lama diketahui manusia, khususnya dalam keterampilannya mencuri berbagai alat bantu
manusia. Hewan ini mempunyai kemampuan belajar dan dapat memecahkan permasalahan dengan
memanfaatkan sumber daya yang ada di sekitarnya..
 Cenderawasih Kuning Kecil(Paradisaea minor)
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Animalia
Filum: Chordata
Kelas: Aves
Ordo: Passeriformes
Family: Paradisaeidae
Genus: Paradisaea
Spesies: Paradisaea minor
Burung anggota keluarga ini dikenal karena bulu burung jantan pada banyak jenisnya,
terutama bulu yang sangat memanjang dan rumit yang tumbuh dari paruh, sayap atau
kepalanya. Ukuran burung cendrawasih mulai dari Cendrawasih Raja pada 50 gram dan 15
cm hingga Cendrawasih Paruh-sabit Hitam pada 110 cm dan Cendrawasih Manukod Jambul-
bergulung pada 430 gram.
 Cicinnurus magnificus
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Animalia
Filum: Chordata
Kelas: Aves
Ordo: Passeriformes
Famili: Paradisaeidae
Genus: Cicinnurus
Spesies: Cicinnurus magnificus

Populasi Kasuari Gelambir-ganda tersebar di hutan dataran rendah di Australia, pulau Irian
dan pulau Seram di provinsi Maluku. Spesies ini merupakan satu-satunya burung di marga
Casuarius yang terdapat di benua Australia. Pakan burung Kasuari Gelambir-ganda terdiri
dari aneka buah-buahan yang terjatuh di dasar hutan.
Burung Kasuari biasanya hidup sendiri, berpasangan hanya pada waktu musim berbiak. Anak
burung dierami dan dibesarkan oleh burung jantan.
http://kelasaves.blogspot.com/

a. Ordo Galliformes
Ordo Galliformes meliputi burung berparuh pendek, pemakan padi-padian.
Paruh pendek, kaki untuk berlari dan mengais. Contoh: Gallus varius (ayam
hutan), Gallus gallus (ayam kampung), Pavo cristatus (merak), Melleagris
gallopavo (kalkun).

b. Ordo Psittaciformes
Ordo Psittaciiformes mempunyai ciri-ciri paruh pendek, kuat, bagian pinggir
tajam dengan kait pada ujungnya. Suaranya keras, tempat hidup di hutan, dan
pemakan buah buahan. Contoh burung Kakatua, betet

c. Ordo Passeriformes
Ordo Passerioformes mempunyai cirri, tiga jari kaki (belakang) menunjuk ke
muka, satu jari menunjuk ke belakang; berguna untuk bertengger, kebanyakan
dapat berkicau dengan indah, mereka yang memakan biji-bijian mempunyai
paruh yang berbentuk conus, mereka yang memakan insecta, mempunyai paruh
yang runcing. Contohnya burung laying-layang dan kutilang.
d. Ordo Columbiformes
Ordo Columbifomes mempunyai ciri-ciri paruh pendek, ramping dengan kulit
lunak (sera) pada pangkal paruhnya. Tembolok Columbifomes besar dan dapat
memuntahkan isinya untuk memberi makan anaknya. Keberadaan
Columbifomes tersebar di seluruh dunia. Contoh: Columba livia, Columba
fasciata (merpati), Zenaidura macroura (perkutut).

e. Ordo Strigiformes
Ordo Strigiformus meliputi burung nocturnal, kepala besar, mata besar.
Lubang telinganya besar, kadang-kadang mempunyai lembaran penutup.
Makanannya burung kecil dan Arthropoda. Contoh: Tyto alba, Bubo sp (burung
hantu).

f. Ordo Piciformes
Ordo Piciformes mempunyai ciri paruh yang kuat, bulu ekor kaku dan ujungnya
runcing, dan lidah dengan ujung yang kasar atau di lengkapi dengan bayangan
seperti bulu. Contohnya burung pelatuk.

g. Ordo Falconiformes
Falconiformes merupakan burung karnivor, paruh kuat sekali dengan kait di
ujungnya, kaki dengan kuku-kuku tajam untuk menerkam mangsanya. Sayapnya
kuat, mampu terbang dengan cepat dan melakukan manuver.
Ordo Falconiformes meliputi elang, garuda, burung pemakan bangkai.
Contoh: Cathartes aura (kepala merah), Gymnogyps sp(burung kondor), Falcon
sp (elang), Buteo borealis (ekor merah).

h. Ordo Casuariformes
Contoh Ordo Casuariiformes adalah Dromiceius sp (burung kasuari); tidak
dapat terbang, sayap kecil, kepala dan leher tidak berbulu, tinggi mencapai 1,7
m, banyak terdapat di Australia dan Papua.

i. Ordo Struthioniformes
Contoh hewan Struthioniformes adalah Struthio camelus (burung unta) dan
omnivora. Burung unta tergolong pemakan hewan dan tumbuhan tinggi dapat
mencapai 2,5 m, merupakan pelari ulung, tidak dapat terbang.

2. Reproduksi Aves
Kelompok burung merupakan hewan ovipar. Walaupun kelompok burung
tidak memiliki alat kelamin luar, fertilisasi tetap terjadi di dalam tubuh. Hal ini
dilakukan dengan cara saling menempelkan kloaka.

Pada burung betina hanya ada satu ovarium, yaitu ovarium kiri. Ovarium
kanan tidak tumbuh sempurna dan tetap kecil yang disebut rudimenter.
Ovarium dilekati oleh suatu corong penerima ovum yang dilanjutkan oleh
oviduk. Ujung oviduk membesar menjadi uterus yang bermuara pada kloaka.
Pada burung jantan terdapat sepasang testis yang berhimpit dengan ureter dan
bermuara di kloaka.

Fertilisasi akan berlangsung di daerah ujung oviduk pada saat sperma


masuk ke dalam oviduk. Ovum yang telah dibuahi akan bergerak mendekati
kloaka. Saat perjalanan menuju kloaka di daerah oviduk, ovum yang telah
dibuahi sperma akan dikelilingi oleh materi cangkang berupa zat kapur.

Telur dapat menetas apabila dierami oleh induknya. Suhu tubuh induk
akan membantu pertumbuhan embrio menjadi anak burung. Anak burung
menetas dengan memecah kulit telur dengan menggunakan paruhnya. Anak
burung yang baru menetas masih tertutup matanya dan belum dapat mencari
makan sendiri, serta perlu dibesarkan dalam sarang.

3. Sistem Pernapasan pada Aves


Pada burung, tempat berdifusinya udara pernapasan terjadi di paru-paru.
Paru-paru burung berjumlah sepasang dan terletak dalam rongga dada yang
dilindungi oleh tulang rusuk.
Jalur pernapasan (masuknya udara ke dalam tubuh) pada burung berturut-turut
sebagai berikut.
1. Dua pasang lubang hidung yang terdapat pada pangkal paruh sebelah atas dan
pada langit-langit rongga mulut.
2. Celah tekak yang terdapat pada dasar hulu kerongkongan atau faring yang
menghubungkan rongga mulut dengan trakea.
3. Trakea atau batang tenggorok yang panjang, berbentuk pipa, dan disokong oleh
cincintulang rawan.
4. Sepasang paru-paru berwarna merah muda yang terdapat dalam rongga dada.
Bagian ini meliputi bronkus kanan dan bronkus kiri yang merupakan cabang
bagian akhir dari trakea. Dalam bronkus pada pangkal trakea, terdapat sirink
(siring), yang pada bagian dalamnya terdapat lipatan-lipatan berupa selaput
yang dapat bergetar dan dapat menimbulkan suara. Bronkus bercabang lagi
menjadi mesobronkus, yang merupakan bronkus sekunder, dan dapat dibedakan
menjadi ventrobronkus (bagian ventral) dan dorsobronkus (bagian dorsal).
Ventrobronkus dihubungkan dengan dorsobronkus oleh banyak parabronkus (100
atau lebih). Parabronkus berupa tabung kecil. Di parabronkus bermuara banyak
kapiler, sehingga memungkinkan udara berdifusi.

Ø Alat Pernapasan Burung

Selain paru-paru, burung biasanya memiliki 4 pasang perluasan paru-paru


yang disebut pundi-pundi hawa atau kantung udara (saccus pneumaticus) yang
menyebar sampai ke perut, leher, dan sayap. Kantung-kantung udara ini
terdapat pada pangkal leher (saccus cervicalis), rongga dada (saccus thoracalis
anterior dan posterior), antara tulang selangka atau korakoid (saccus
interclavicularis), ketiak (saccus axillaris), dan di antara lipatan usus atau
rongga perut (saccus abdominalis). Kantung udara berhubungan dengan paru-
paru, berselaput tipis, tetapi tidak terjadi difusi udara pernapasan. Adanya
kantung udara mengakibatkan, pernapasan pada burung menjadi efisien.
Kantung udara memiliki beberapa fungsi berikut.
1. Membantu pernapasan, terutama pada waktu terbang, karena menyimpan
oksigen cadangan.
2. Membantu mempertahankan suhu badan dengan mencegah hilangnya panas
badan secara berlebihan.
3. Membantu memperkeras suara dengan memperbesar ruang siring.
4. Mengatur berat jenis (meringankan) tubuh pada saat burung terbang

Ø Mekanisme Pernapasan pada Burung


Mekanisme pernapasan pada burung dibedakan menjadi dua, yaitu
pernapasan waktu istirahat dan pernapasan waktu terbang.

1. Pada Waktu Istirahat

Pada waktu istirahat, tulang rusuk bergerak ke depan, rongga dada


membesar, paru-paru mengembang sehingga udara masuk dan mengalir lewat
bronkus ke kantung udara bagian belakang, bersamaan dengan itu udara yang
sudah ada di kantung udara belakang mengalir ke paru-paru dan menuju
kantung udara depan. Pada saat tulang rusuk kembali ke posisi semula, rongga
dada mengecil sehingga udara dari kantung udara masuk ke paru-paru.
Selanjutnya, saat di alveolus, O2 diikat oleh darah kapiler alveolus. Jadi,
pengikatan O2 berlangsung pada saat inspirasi maupun ekspirasi

2. Pada Waktu Terbang

Pada waktu terbang, inspirasi dan ekspirasi dilakukan oleh kantung-


kantung udara. Waktu sayap diangkat ke atas, kantung udara di ketiak
mengembang, sedang kantung udara di tulang korakoid terjepit, sehingga
terjadi inspirasi (O2 pada tempat itu masuk ke paru-paru). Bila sayap
diturunkan, kantung udara di ketiak terjepit, sedang kantung udara di tulang
korakoid mengembang, sehingga terjadi ekspirasi (O2 pada tempat itu keluar).
Makin tinggi burung terbang, makin cepat burung mengepakkan sayapnya untuk
mendapatkanoksigen yang cukup banyak. Udara luar yang masuk, sebagian kecil
tetap berada di paru-paru, dan sebagian besar akan diteruskan ke kantung
udara sebagai udara cadangan. Udara pada kantung udara dimanfaatkan hanya
pada saat udara (O2) di paru-paru berkurang, yakni saat burung sedang
mengepakkan sayapnya.

4. Pencernaan Aves
Paruh→Rongga mulut→kerongkongan→tembolok→lambung
kelenjar→empedal→usus halus→usus besar→kloaka

Burung, layaknya hewan lain, dalam hidupnya memiliki sistem pencernaan.


Sistem pencernaan adalah proses mengubah makanan dari bentuk kompleks
menjadi bentuk sederhana atau dari bentuk kasar ke dalam bentuk halus. Hal
ini bertujuan agar makanan yang masuk dapat diserap oleh tubuh untuk
metabolisme. Burung di sini meliputi hewan jenis burung dan juga unggas.
Uniknya, karena makanan burung berbeda-beda, paruh burung memiliki
bentuk yang berbeda sesuai makanannya. Baik burung pemakan biji-bijian, ikan
kecil, madu, serangga, maupun daging pada intinya memiliki
sistem pencernaan yang sama. Sistem pencernaan burung terdiri atas dua
bagian, yaitu saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan.
Saluran pencernaan yang ada tersusun atas mulut, kerongkongan,
tembolok, lambung kelenjar, lambung pengunyah atau biasa disebut empedal,
usus halus, usus besar, rektum, dan berakhir di kloaka. Sementara kelenjar
pencernaannya, berupa hati, empedu yang tidak berjantung, dan pankreas.
Ø Dari Mulut sampai Tembolok
Pada bagian depan mulut, burung memiliki paruh yang fungsinya untuk
mengambil makanan. Sementara itu, di mulut burung, terdapat lidah yang
berukuran kecil, kaku, tebal, dan runcing yang dilapisi zat kitin. Makanan
masuk ke dalam rongga mulut langsung melewati kerongkongan menuju bagian
tembolok.
Tembolok ini merupakan bagian ruangan hasil pelebaran dari kerongkongan
pada bagian yang berdekatan dengan lambung. Makanan dalam tembolok
disimpan terlebih dahulu selama beberapa waktu.
Ø Pencernaan di Lambung
Setelah makanan lepas dari tembolok, selanjutnya masuk ke lambung
kelenjar untuk dicerna secara enzimatis oleh enzim yang disekresikan oleh
lambung kelenjar. Makanan pun masuk ke lambung pengunyah untuk dicerna
secara mekanis oleh bagian otot-otot lambung yang dibantu kerikil yang juga
ditelan oleh burung atau unggas. Kerikil ini berfungsi membantu
menghancurkan biji-bijian yang dijadikan makanannya.
Ø Menghasilkan Sari Makanan
Dari lambung pengunyah, makanan masuk ke usus halus untuk dicerna
kembali secara enzimatis oleh enzim yang dihasilkan pankreas, empedu, dan
hati. Hasil dari pencernaan enzimatis ini yaitu sari-sari makanan yang diserap
pembuluh darah di dalam usus halus dan usus buntu. Usus buntu pada burung
ini terdiri dari dua macam. Keduanya terdapat di dalam permulaan usus besar
yang berfungsi memperluas bidang penyerapan sari-sari makanan.
Ø Pengeluaran Sisa Makanan
Akhirnya, pencernaan burung menghasilkan sisa-sisa makanan yang akan
masuk ke bagian usus besar burung (kolon). Lalu, ke begian rektum dan bagian
paling akhir masuk ke bagian pembuangan yang disebut kloaka.

5. Sistem Ekskresi Aves


Burung memiliki ginjal dengan tipe metanefros. Burung tidak memiliki
kandung kemih sehingga urine dan fesesnya bersatu dan keluar melalui lubang
kloaka. Urine pada burung diekskresikan dalam bentuk asam urat. Metabolisme
burung sangat cepat. Dengan demikian, sistem ekskresi juga harus memiliki
dinamika yang sangat tinggi. Peningkatan efektivitas ini terlihat pada jumlah
nefron yang dimiliki oleh ginjal burung. Setiap 1 mm3 ginjal burung, terdapat
100–500 nefron. Jumlah tersebut hampir 100 kali lipat jumlah nefron pada
manusia. Jenis burung laut juga memiliki kelenjar ekskresi garam yang
bermuara pada ujung matanya. Hal tersebut untuk mengimbangi pola makannya
yang memangsa ikan laut dengan kadar garam tinggi.

6. Sistem Peredaran Darah pada Aves


Burung mempunyai sistem peredaran darah tertutup dan ganda. Alat-alat
peredaran darah pada burung terdiri atas jantung serta pembuluh darah.
Jantungnya terdiri atas empat ruang, yaitu serambi kiri, serambi kanan, bilik
kiri, dan bilik kanan. Dalam Tiap ruang jantung burung dibatasi sekat yang jelas
sehingga darah yang mengandung oksigen yang berasal dari paru-paru tidak
bercampur dengan darah yang mengandung karbon dioksida yang berasal dari
seluruh tubuh.
Fahreza.blogspot

Peranan burung dalam kehidupan sehari – hari adalah :


1. Sebagai bahan makanan.
2. Berperan dalam penyerbukan.
3. Sebagai hewan peliharaan.
4. Kicau dan bulunya bisa dijadikan hiasan.

Peranan Aves
1. Daging dan telurnya menjadi sumber protein hewani.
2. Telur ayam dan itik untuk ramuan obat-obatan atau bahan membuat kue
3. Membuka lapangan kerja
4. Untuk kesenangan, misalnya untuk dinikmati suaranya
5. Sebagai predator alami
6. Untuk bahan praktikum para siswa dan mahasiswa
7. Sebagai bahan industri,misalnya untuk bulu tangkis
8. Burung dilatih dan dilombakan

Anda mungkin juga menyukai