Anda di halaman 1dari 2

Isnanda Feby Nur Aini

22020116120011 LAPORAN PENDAHULUAN POST PARTUM


A16 1
Pengertian POST PARTUM
Adaptasi fisiologis
Postpartum adalah masa sesudah persalinan dan
kelahiran bayi, plasenta, serta selaput yang Perkemihan Reproduksi
diperlukan untuk memulihkan kembali organ Tanda-tanda vital Adaptasi psikologis Saluran kencing kembali normal Involusi
kandungan seperti sebelum hamil dengan waktu 1. Riwayat dalam waktu 2-8 minggu,
Suhu : meningkat menjadi 38ºC, akibat 1. Fase taking in yaitu periode ketergantungan Proses kembalinya uterus ke keadaan sebelum hamil
kurang lebih 6 minggu kesehatan tergantung pada keadaan/status
meningkatnya kerja otot, dehidrasi dan berlangsung dari hari ke-1 sampai ke-2 setelah yang berlangsung segera setelah plasenta keluar akibat
sebelumnya sebelum persalinan, lamanya kontraksi otot-otot polos uterus. Seminggu setelah
Tanda bahaya selama masa nifas perubahan hormonal. melahirkan. Pada fase ini, ibu fokus pada
2. Tanda-tanda partus kala II yang dilalui, dan
Nadi : Dalam periode waktu 6-7 jam sesudah dirinya sendiri. Ibu akan berulang kali melahirkan uterus berada di dalam panggul dengan
besarnya tekanan kepala yang
1. Demam tinggi hingga melebihi 38°C. melahirkan, terjadivitalbradikardia 50-70 kali menceritakan proses persalinan yang berat 500gr.
2. Perdarahan vagina yang luar biasa atau tiba- 3. Mamae: menekan pada saat persalinan..
permenit dialaminya dari awal sampai akhir. Kontraksi
tiba bertambah banyak (lebih dari perdarahan Tekanan darah :gumpalan,
Beberapa jam setelah 2. Fase taking hold yaitu periode yang Intensitas kontraksi uterus meningkat segera setelah
haid biasa atau bila memerlukan penggantian Pencernaan
melahirkan, terjadikemerahan,
penurunan 20 mmHg berlangsung antara 3-10 hari setelah bayi lahir. Selama 1-2 jam pertama pasca partum
pembalut 2 kali dalam setengah jam), disertai yang ditandai dengannyeri,adanya pusing segera Setelah kelahiran plasenta,
gumpalan darah yang besar-besar dan berbau melahirkan. Pada fase ini ibu timbul rasa intensitas kontraksi uterus berkurang dan menjadi
perawatan
setelah berdiri, yang dapat terjadi hingga 46 produksi ekstrogen dan
busuk. khawatir akan ketidakmampuan dan rasa progestern menurun sehingga tidak teratur maka diperlukan oksitosin untuk
jam pertama. payudara,
3. Nyeri perut hebat/rasa sakit dibagian bawah tanggung jawabnya dalam merawat bayi. Ibu menyebabkan nyeri ulu hati mempertahankan kontraksi uterus.
management
abdomen atau punggung, serta nyeri ulu hati. mempunyai perasaan sangat sensitif sehingga (Beartburn) dan konstipasi, Lokia
Diagnosa keperawatan engorgement
4. Payudara membengkak, kemerahan, lunak mudah tersinggung dan gampang marah. terutama pada hari pertama. Lokia keluar dari uterus setelah bayi lahir sampai
, kondisi
disertai demam dan lain-lainya. 1. Nyeri akut berhubungan dengan agen 3. Fase letting go yaitu periode menerima dengan 3 atau 4 minggu setelah post partum,
putting, Kardiovaskuler
injury fisik. pengeluaran tanggung jawab akan peran barunya. Fase ini perubahan lokia terjadi dalam 3 tahap: lokia rubra,
Pengkajian 2. Ketidakefektifan berlangsung 10 hari setelah melahirkan. Ibu Setelah persalinan, shunt akan
Pengkajian Fisik ASI. pemberian ASI serosa dan alba.
berhubungan sudah mulai menyesuaikan diri dengan hilang tiba-tiba. Volume darah
1. Riwayat kesehatan sebelumnya 4. dengan
Abdomen: ketidakadekuatan
bertambah, sehingga akan
Tempat plasenta
suplai ASI. ketergantungan bayinya. Ibu akan percaya diri
2. Tanda-tanda vital palpasi RDA, menimbulkan dekompensasi Segera setelah plasenta dan ketuban dikeluarkan,
3. Defisiensi pengetahuan dalam menjalani peran barunya.
3. Mamae: gumpalan, kemerahan, nyeri, tinggi fundusberhubungan kordis pada penderita vitum kontraksi vaskular dan trombus menurunkan tempat
dengan kurangnya uteri,terpaparnya informasi plasenta ke suatu area yang meninggi dan bernodul
perawatan payudara, management NIC Nyeri akut cordia. Hal ini dapat diatasi
tentang ASI Eksklusif.
kontraksi tidak teratur.
engorgement, kondisi putting, pengeluaran dengan mekanisme kompensasi
4. Resiko infeksiuterus, berhubungan
striae. dengan Manajemen Nyeri (1400)
ASI. dengan timbulnya Serviks
prosedur invasif.
5. Perineum: a. Lakukan pengkajian nyeri komprehensif hemokonsentrasi sehingga
4. Abdomen: palpasi DRA, tinggi fundus uteri, Serviks menjadi lunak segera setelah ibu melahirkan.
5. Gangguan pola lochea, tidur berhubungan yang meliputi lokasi, karakteristik, volume darah kembali seperti
kontraksi uterus, striae. 18 jam pasca partum, serviks memendek dan
dengan respon hormonal
tanda-tanda psikologis, post onset/durasi, frekuensi, kualitas, intensitas sediakala. Hal ini terjadi pada
5. Perineum: lochea, tanda-tanda REEDA. konsistensinya menjadi lebih padat dan kembali ke
MOW. REEDA. atau beratnya nyeri dan faktor pencetus hari ketiga sampai kelima
6. Ekstremitas: varices, tanda-tanda Homan. bentuk semula.
6. Konstipasi 6. Ekstremitas:
berhubungan dengan b. Berikan informasi tentang penyebab nyeri, postpartum.
7. Rektum: hemoroid, dll. Muskuloskeletal Vagina dan perineum
penurunan volume fases.
varices, berapa lama nyeri akan berakhir
8. Aktivitas sehari-hari. Otot-otot uterus berkontraksi
7. Gangguan pola eliminasi bowel c. Ajari klien teknik manajemen nyeri Vagina yang semula sangat teregang akan kembali
Pengkajian Psikologis tanda-tanda
berhubungan dengan adanya konstipasi. segera setelah partus, pembuluh secara bertahap ke ukuran sebelum hamil, 6-8 minggu
Homan. nonfarmakologis untuk mengurangi nyeri
1. Umum: status emosi,gambaran diri dan 8. Resiko tinggi kekurangan volume cairan darah yang berada di antara setelah bayi lahir.
7. Rektum: jahitan post partum yaitu dengan teknik
tingkat kepercayaan dan elektrolithemoroid,
berhubungan dengan anyaman otot-otot uterus akan
relaksasi tarik napas dalam Endokrin
2. Spesifik: depresi postpartum. terjepit, sehingga akan
kehilangan darah dll.dan intake ke oral. d. Kolaborasi dengan pemberian terapi
3. Seksualitas: siklus menstruasi,pengeluaran menghentikan perdarahan. Pada tahap ketiga persalinan, hormon oksitosin
9. Gangguan 8.pola tidur
Aktivitas berhubungan farmakologi
ASI dan penurunan libido. Ligamen, diafragma pelvis, serta berperan dalam pelepasan plasenta dan
dengan responsehari-hari.
hormonal psikologis,
fasia yang meregang secara mempertahankan kontraksi, sehingga mencegah
proses persalinan dan proses melelahkan. berangsur-angsur menjadi ciut
NIC Gangguan pola tidur Pengkajian perdarahan. Kadar esterogen dan progesteron menurun
NIC Resiko infeksi dan pulih kembali. Stabilisasi
Peningkatan tidur (1850) Psikologis secara mencolok setelah plasenta keluar, penurunan
Kontrol infeksi1.(6540)
Umum: Perawatan postpartum (6930) secara sempurna terjadi pada 6-8 kadar esterogen berkaitan dengan pembengkakan
a. Monitor pola tidur pasien minggu setelah persalinan.
b. Sesuaikan lingkungan untuk meningkatkan a. Monitor tanda-tandastatusvital a. Monitor lokia terkait warna, jumlah, bau, dan payudara dan diuresis cairan ekstra seluler berlebih
tidur b. Ajarkan pasien emosi,gamba
dan keluarga mengenai adanya gumpalan yang terakumulasi selama masa hamil.
Daftar pustaka
c. Anjurkan untuk tidur siang hari atau saat bayi tanda dan gejalaran diri dan
infeksi dan kapan harus b. Pantau perineum adanya kemerahan, edema,
tertidur tingkatpenyedia perawatan
melaporkannya kepada ekimosis, cairan/nanah dan perkiraan tepi luka Bobak,M.Irene.2004. Perawatan Maternitas dan Gynekologi.Bandung: VIA PKP
d. Mulai/terapkan langkah-langkah kenyamanan kesehatan kepercayaan c. Ajarkan pasien perawatan perineum untuk Mitayani. (2009). Asuhan Keperawatan Maternitas. Jakarta: EGC
saat tidur seperti pemberian posisi c. Ajarkan pasien 2. Spesifik:
dan keluarga bagaimana mencegah infeksi dan mengurangi Saleha,Siti.2009.Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas. Jakarta: Salemba Medika
e. Minta bantuan atau membagi tugas pada depresi
menghindari infeksi yaitu dengan 6 langkah ketidaknyamanan
Suherni. (2009). Perawatan Masa Nifas. Yogyakarta: Penerbit Fitramaya.
anggota keluarga dalam merawat anak cuci tangan postpartum.
3. Seksualitas:

Anda mungkin juga menyukai