ARTHOROPODA
Kata Arthropoda dari bahasa Yunani yaitu Arthros berarti sendi (ruas atau kuku) dan podos
berarti kaki. Jadi Arthropoda adalah hewan yang mempunyai kaki bersendi-sendi (beruas-ruas).
Hewan ini banyak ditemukan di darat, air tawar, dan laut, serta di dalam tanah. Hewan ini juga
merupakan hewan yang paling banyak jenis atau macam spesiesnya, lebih kurang 75% dari
jumlah keseluruhan spesies hewan di dunia yang telah diketahui (Syamsuri. 2000).
Tubuh Arthropoda terdiri dari kepala, dada, dan abdomen yang keseluruhan dibungkus
oleh zat kitin dan kerangka luar (eksoskeleton). Umumnya diantara ruas-ruas terdapat bagian
yang tidak memiliki zat kitin sehingga ruas-ruas tersebut mudah untuk digerakkan. Di waktu
tertentu kulit dan tubuh Arthropoda mengalami pergantian kulit (Kurniawan. 2011).
Karakteristik utamanya ialah memiliki tubuh beruas-ruas dengan sepasang kaki disetiap
ruas tubuhnya, ruas-ruas tersebut biasanya dikelompokkan menjadi dua atau tiga daerah yang
agak jelas3 (gambar 2.1). Bentuk tubuh arthropoda adalah simetri bilateral dan memiliki rangka
luar berkitin yang mengelupas dan diperbaharui secara periodic(Boror. 1996).
Arthropoda memiliki sistem peredaran darah terbuka dengan pembuluh darah berbentuk
tabung yang terletak di sebelah dorsal saluran pencernaan dengan lubang-lubang lateral di
daerah abdomen. Untuk sistem eksresinya, berupa pembuluh malphigi dimana bahan-bahan yang
diekskresikan dikeluarkan dari tubuh melalui anus. Sistem sarafnya terdiri dari ganglion anterior
atau otak, sepasang penghubung dan saraf-saraf berganglion yang saling berpasangan
(Gracemetarini. 2003).
A. Cirri-Ciri Arthopoda
1. Mempunyai 3 bagian tubuh utama yakni tubuh bersegmen (ruas), rangka luar
(eksoskeleton) keras, dan ekor.
2. Tubuh yang terdiri dari caput (kepala), toraks (dada), dan abdomen (perut) yang
bersegmen-segmen
3. Tubuh terbungkus kutikula sebagai kerangka luar yang terbuat dari zat protein dan zat
kitin
4. Memiliki ukuran tubuh yang beragam
5. Bentuk tubuh simteris bilateral
6. Sifat hidup arthropoda adalah parasit, hetertropik, dan hidup dengan bebas
7. Memiliki alat pernapasan yang berupa trakea, insang, dan paru-paru (berbuku)
8. Bereproduksi secara aseksual dan seksual
9. Alat pencernaan yang sempurna atau lengkap mulai adri mulut, kerongkongan, usus, dan
anus
10. Arthropoda hidup di air tawar, darat, laut, dan udara
11. Sistem peredaran darah arthropoda adalah terbuka dengan darah yang tidak mengandung
hemoglobin melainkan hemosianin
B. Klasifikasi Arthopoda
Berdasarkan struktur tubuhnya, Arthropoda dibedakan dalam 4 kelas antara lain sebagai
berikut
1. Crustacea (Udang-Udangan)
Crustacea merupakan hewan akuatif (air) yang terdapat di air laut dan air tawar. Crustacea
memiliki tubuh yang bersegmen (beruas) dan terdiri dari sefalotoraks (kepala dan dada menjadi
satu) serta abdomen (perut). Di bagian anterior (ujung depan) tubuh besar dan lebih lebar,
sedangkan pada posteriornya (ujung belakangnya) sempit Di bagian kepala Crustacea terdapat
beberapa alat mulut yang berupa sepasang antena, pasang mandibula (untuk mengigit
mangsanya), pasang maksilia, pasang maksilibed. Alat gerak Crustacea berupa kaki (kaki satu
pasang dalam setipa ruas di abdomen) dan berfungsi untuk berenang, merangkak dan menempel
di dasar perairan (Susilawati. 2012).
Susilawati (2012) mengemukakan beberapa system organ Cruataceae sebagai berukut :
a. Sistem Organ Crustacea
Sistem Pencernaan Crustacea:
Crustacea memiliki alat pencernaan berupa mulut yang berada di bagian anterior
tubuhnya, sedangkan esofagus, lambung, usus dan anus berada di bagian posterior.
Crustacea mempunya kelenjar pencernaan atau hati yang berada di kepala-dadad di
kedua sisi dari abdomen. Sedangkan untuk sisa pencernaan dibuang di anus, selain itu
dibuang melalui alat ekskresi yang disebut kelenjar hijau yang berada di dalam kepala.
Crustacea memakan hewan-hewan kecil.
Sistem Peredaran Darah Crustacea:
Crustacea disebut dengan peredaran darah terbuka. Peredaran darah terbuka
adalah darah yang beredar tanpa dengan melalui pembuluh darah. Darah tidak
mengandung hemoglobin, melainkan dengan hemosianin dengan daya ikatnya terhadap
O2 (Oksigen) renda.
Sistem Saraf Crustacea:
Susunan crustacea berupa tangga tali. Ganglion otak berhubungan pada alat indera
ialah antena sebagai alat peraba, statocyst sebagai alat keseimbangan dan mata majemuk
(facet) yang bertangkai
Sistem Pernapasan Crustacea:
Crustacea bernafas dengan insang. Kecuali dengan Crustacea yang bertubuh
sangat kecil bernapas di seluruh permukaan tubuhnya.
Sistem Reproduksi Crustacea:
Alat reproduksi crustacea umumnya terpisah, kecuali pada sebagian crustacea
rendah. Alat kelamin betina terletak di pasangan kaki ketiga. Sedangkan pada alat
kelamin jantan terletak di pasangan kaki kelima. Pembuahan terjadi secara ekskternal
(diluar tubuh).
b. Ciri-Ciri Crustacea
Mempunyai dua pasang antena
Memiliki kepala yang menyatu dengan dada (sefalotoraks)
c. Klasifikasi Crustacea
Berdasarkan dari ukuran tubuhnya, Crustacea dikelompokkan dalam beberapa
macam antara lain sebagai berikut...
1) Entomostraca (Udang Tingkat Rendah)
Umumnya kelompok Entomostraca adalah penyusun zooplankton, yang melayang-
layang di dalam air dan sebagai makanan ikan. Adapun pembagian ordo yang termasuk
dalam Entomostraca adalah sebagai berikut...
Branchiopoda, Contohnya adalah Daphnia pulex dan Asellus aquaticus yang disebut
dengan kutu air dan salah satu penyusun zooplankton, dengan perkembangbiakan secara
parthenogenesis
Ostracoda, Contoh adalah Cypris candida, codona suburdana, yang hidup di air tawar
dan laut sebagai plankton, dengan tubuh kecil dan dapat bergerak dengan antena.
Copepoda, Contohnya adalah Argulus indicus, Cylops, hidup di air laut dan air tawar, dan
merupakan hewan planton dan parasit dengan segmentasi tubuh yang jelas.
Cirripedia, Contohnya adalah lepas atau bernake, Sacculina yang dengan kepala dan
dada yang ditutupi oleh karapaks yang berbentuk cakram dan hidup di laut dengan
melekat pada batu atau benda lain.
Decapoda, Contohnya adalah udang dan ketam. Hewan yang mempunyai kaki
sepuluh dan merupakan kelompok dari udang yang memiliki peranan yang penting
bagi kehidupan manusia yang digunakan sebagai sumber makanan kaya akan protein.
Contohnya adalah udang, kepiting, ketam dan rajungan.
Dalam bidang ekologi, hewan yang tergolong dengan zooplankton menjadi sumber
bagi makanan ikan, seperti anggota Branchiopoda, Ostracoda dan Copepoda.
Sebagai parasit ikan, kura-kura, seperti pada anggota Cirripedia dan Copepoda
Myriapoda adalah gabungan dari kelas Chilopoda dan Diplopoda yang tubuh beruas-ruas
dari setiap ruasnya memiliki satu pasang atau dua pasang kaki. Tubuh yang dibagi-bagi menjadi
dua bagian yaitu kepala dan abdomen (perut). Hewan yang dijumpai berada di daerah tropis yang
berhabitat di darat khususnya yang banyak mengandung sampah seperti kebun dan dibawah
batu-batuan.
a. Sistem Organ Myriapoda
Sistem Saraf Myriapoda: Sistem saraf myriapoda disebut dengan tangga tali dengan alat
penerima rangsang yang berupa satu pasang mata tunggal dan satu pasang antena
digunakan sebagai alat peraba.
Sistem Pencernaan Myriapoda: Pencernaan Myriapoda adalah lengkap dan memiliki
kelenjar ludah. Chilopoda bersifat karnivor dengan gigi yang beracun pada segmen
pertama, sedangkan pada Diplopoda bersifat herbivor dengan pemakan sampah dan daun-
daunan.
Sistem Pernapasan Myriapoda: Organ pernapasan berupa satu pasang trakea berspirakel
yang berada di kanan kiri di setiap ruas, kecuali di Diplopoda yang terdapat dua pasang di
tiap ruasnya.
Sistem Ekskresi Myriapoda: Organ ekskresi berupa dua pasang pembuluh Malpighi
yang berugas dengan mengeluarkan cairan yang mengandung unsur Nitrogen (N).
b. Ciri-Ciri Myriapoda
Di bagian kepala terdapat satu pasang antena sebagai alat peraba dan sepasang mata
tunggal (ocellus)
Terdapat penambahan jumlah segmen yang terjadi di setiap pergantian kulit
Setiap segmen tersebut terdapat lubang respirasi yang disebut dengan tentakel
Memiliki alat gerak pada kelompok hewan Chilopoda dengan satu sepasang kaki disetiap
segmen perut kaki, sedangkan pada Diplopoda memiliki dua sepasang kaki di setiap
segmen perut, kecuali pada segmen terakhirnya
b. Klasifikasi Myriapoda
Myriapoda dibedakan dalam dua sub kelas antara lain sebagai berikut :
1) Kelas Chilopoda: Contoh dari kelas Chilopoda adalah Scolopendra morsitans, dan Lithobius
forticatus atau yang mencakup berbagai macam jenis lipan (kelabang). Ciri-ciri Chilopoda
adalah sebagai berikut :
Tubuh agak gepeng
Terdiri dari kepala dan badan yang beruas-ruas dari 15-73 ruas. dari setiap ruas memiliki
satu pasanng kaki, kecuali ruas (segmen) di bagian belakang kepala dan dua segmen
terakhirnya.
Pada segmen di belakang kepala terdapat satu pasang "taring bisa" (masiliped) yang
berfungsi untuk membutuh mangsanya.
Pada kepala terdapat sepasang antena yang terdiri dari 12 segmen, dengan dua kelompok
mata tunggal dan mulut.
Hewan yang memangsa hewan kecil yang berupa insecta, mollusca, cacing dan binatang
kecil lainnya
Bersifat karnivora
2) Kelas Diplopoda: Contohnya pada kaki seribu (julus nomerensi). Ciri-ciri diplopodia adalah
sebagai berikut :
Pada umumnya mempunyai 30 pasang kaki atau lebih
Memiliki bentuk tubuh yang siinder (bulan memanjang),
Terdapat sebagian segmen yang menyatu dengan di setiap segmen terdapat 2 pasang kaki
Banyak dijumpai dibawah serasah, bebatuan, atau dalam tanah dan selalu menghindar
dari cahaya
Memiliki gerakan yang lambat dan jika terdapat getaran, tubuhnya akan membentuk
melingkar dengan bentuk spiral atau bola
Di bagian kepala terdapat sepasang antena, dua pasang mata tunggal, dan alat mulut
tanpa taring bisa
3. Arachnoidea
Kata Arachnoidea berasal dalam bahasa Yunani dari kata arachno yang berarti laba-laba
yang disebut dengan kelompok laba-laba. Arachnoidea meliputi kalajengking, laba-laba,
tungau atua caplak. Umumnya Arachnoidea bersifat parasit yang merugikan manusia, hewan
dan tumbuhan. Ciri-ciri Arachnoidea adalah sebagai berikut :
Di bagian kepala-dada tidak terdapat antena, namun memiliki sebagian pasang mata
tunggal, mulut kelisera dan pedipalpus
d. Klasifikasi Arachnoidea
Arachnoidea diklasifikasi dalam 3 ordo antara lain sebagai berikut :
1) Scorpionida: Scorpionida merupakan kelompok hewan kala dan tertua dari seluruh
anggota Arthropoda darat. Contoh jenis Scorpionida adalah kalajengking (Vejovis sp,
Hadrurus sp, Centrurus sp) dan Ketonggeng (Buthus). Ciri-ciri ordo Scorpionida adalah
sebagai berikut :
Memiliki perut yangberuas-ruas dan ruas terakhir berupa menjadi alat pembela diri
Mempunyai pedipalpus yang berbentuk mirip catut yang besar
Memiliki sengat
Memiliki spineret
3) Acarina: Acarina merupakan kelompok caplak/tungau yang memiliki tubuh yang tidak
berbuku-buku yang pada umumnya parasit pada burung dan mamalia termasuk manusia.
Contoh jenis Acarina adalah Dermosentor andersoni (tungau), Sarcoptes scabei (cablak
kudis), Dermotex folicurum (caplak rambut pada manusia), Rhipicephalus sanguincus
(caplak anjing), Cermanyssus galinae (tungau ayam), Boophilus annulatus, Trombicula
deliensis (tungau), Tarsonemus transhicens (tungau kuning parasit pada tomat). Ciri-ciri
acarina adalah sebagai berikut :
Tubuh tidak bersegmen
Abdomen menyatu dengan sefalotoraks
Bersifat parasit
Mempunyai mulut yang dapat menusuk dan menghisap.
e. Peranan Arachnoidea
Arachnida bermanfaat dalam pengendalian populasi serangga terutama pada serangga
hama. Namun pada hewan-hewan, Arachnida lebih banyak merugikan teurtama hewan-
hewan acarina
4. Insecta/Hexapoda (Serangga)
Insecta berasal dari bahasa latin yang berarti Insecti yang berarti serangga. Insecta adalah
satu-satunya kelompok invertebrata yang dapat terbang. Penyebaran insecta sangat luas dengan
keanekaragaman tinggi di antara kelas-kelas yang lain dari perairan hingga puncak gunung dari
khatulistiwa hingga ke kutub. Jumlah spesies Insecta cukup banyak yang sedikitnya didunia
sekitar 750.000 spesies yang dikelompokkan ke dalam 100 suku dan 26 ordo. Cabang ilmu
biologi yang mempelajari serangga adalah Entomologi.
a. Sistem Organ Insecta
Sistem Pernapasan Insecta: Insecta memiliki organ pernapasan berupa trakea yang
berspirakel dengan terletak di kanan-kiri pada tiap ruas yang sebagian larva bernapas
dengan insang trakea pada bagian perutnya.
Sistem Pencernaan Insecta: Dibeberapa jenis serangga terjadi di mulut,
kerongkongan, lambung depan, lambung otot, lambung kelenjar, usus dan anus
(dubur). Makanan yang dicerna secara mekanis di lambung otot dan secara kimiawi di
lambung kelenjar.
Sistem Syaraf Insecta: Insecta memiliki sistem saraf yang berupa tangga tali dengan
penerima rangsangan berupa mata faset (majemuk, antena alat pembuat suara dan alat
pendengar.
Sistem Peredaran Darah Insecta: Insecta memiliki tipe sistem peredaran darah
terbuka yang tidak memiliki pembuluh balik (vena). Darah tidak mengandung
hemoglobin (Hb) sehingga tidak mengangkut oksigen atau karbondioksida tetapi
berfungsi sebagai pengangkut makanan.
Sistem Ekskresi: Insecta memiliki pengeluaran zat sisa melalui pembuluh malphigi.
Tubuh insecta beruas-ruas yang terdiri dari segmen: kepala (cephalo) yang ada
disepasang mata faset (majemuk), Dada (toraks) terdapat di sepasang kaki yang beruas-
ruas, Perut (abdomen) terdiri dari 11 ruas.
Tipe mulut penggigit-penghisap, Contoh hewan tipe mulut penggigit-penghisap yaitu ordo
hymenoptera, seperti lebah madu (apis mellifera)
d. Peranan Insecta
Ada pun Peran insecta yang menguntungkan diuraikan sebagai berikut :
Insecta merupakan golongan kupu-kupu dan lebah yang sangat membantu para petani
karena dapat membantu proses penyerbukan pada bunga
Insecta dibudidayakan karena dapat menghasilkan madu. Seperti lebah madu (Apis
mellifera).
Dalam bidang industri, kupu-kupu, ulat sutera membuat kepompong yang menghasilkan
sutra (contoh. Bombix mori).
Untuk obat-obatan tradisionl. seperti madu (apis dorsata, apis indica, apis melifera).
Sebagai parasit pada manusia (mengisap darah). seperti nyamuk, kutu busuk, dan kutu
kepala
Dapat merusak bahan makanan yang disimpan seperti kedelai, dan tepung dari berbagai
coleoptera, seperti kepik, kumbang beras.
II. MOLLUSCA
Istilah “Mollusca” berasal dari bahasa latin molluscus yang berarti lunak. Jadi Mollusca
merupakan kelompok hewan invertebrata yang memiliki tubuh lunak dan multiseluler serta
dilindungi maupun tidak oleh cangkang. Mollusca merupakan filum terbesar kedua dari kerajaan
binatang (Kingdom Animalia) setelah filum Arthropoda. Anggota dalam filum Mollusca
mencapai 100.000 spesies, dimana 35.000 spesies diantaranya dalam bentuk posil. Ukuran tubuh
Mollusca sangat bervariasi. Mollusca dapat hidup di air laut, air tawar, air payau, maupun di
darat. Habitat mollusca paling dominan ialah di palung benua laut, pegunungan yang tinggi,
bahkan dapat ditemukan disekitar lingkungan tempat tinggal kita. Ilmu yang mempelajari tentang
Molluska disebut dengan Makalogi yang merupakan cabang ilmu Zoologi.
A. Karateristik Mulusca
Berikut ini merupakan karateristik filum molusca, yaitu :
Hewan multiseluler (memiliki banyak sel) yang tidak mempunyai tulang belakang
Habitatnya di air maupun di darat
Struktur tubuhnya simetris bilateral (tidak ditarik garis memotong yang membagi
tubuhnya dari depan ke belakang akan didapatkan dua sisi yang sama besar)
Berkembang biak secara seksual
Termasuk hewan hermafrodit (memiki dua kelamin dalam satu tubuh)
Hewan tripoblastik selomata (tidak memiliki rongga diantara saluran pencernaan dan
dinding tubuh
Tubuh terdiri dari kaki, massa visceral dan dan matel
Memiliki sistim saraf berupa cincin saraf
Memiliki radula (lidah bergeligi) yang berfungsi untuk melumatkan makanan
Organ eksresi berupa nefrida
Hidup secara heteretrof (tidak dapat membuat makanan sendiri)
1. Kaki
kaki merupakan perpanjangan/penjuluran dari bagian ventral tubuh yang berotot dan
berfungsi untuk bergerak, merayap atau menggali. Pada sebagian jenis mollusca, kaki
temodifikasi menjadi tentakel yang berfungsi untuk menagkap mangsa.
2. Massa Visceral
Massa visceral merupakan bagian lunak dari tubuh dan menjadi tempat melekatnya organ-
organ tubuh. Organ-organ tersebut dapat berupa organ pencernaan, eksresi, dan reproduksi.
Massa visceral ini di selubungi oleh jaringan tebal yaitu mantel.
3. Mantel
Mantel merupakan bagian yang menyelubungi dan melindungi massa visceral. Mantel
membentuk suatu organ yang disebut rongga mantel/cairan. Rongga ini merupakan tempat bagi
insang, anus dan cairan ekskresi. Selain itu, mantel dapat mensekresikan komponen yang
membentuk cangkang.
C. Klasifikasi Mollusca
Berdasarkan bentuk, kedudukan kaki, cangkang, mantel dan system sarafnya. filum
Mollusca terbagi menjadi lima kelas, meliputi :
1) Kelas Amphineura/Polyplacophora
Amphineura adalah kelas filum mollusca yang memiliki bentuk tubuh bulat telur, simtris
bilateral, mulutnya terletak dikepala atau anterior dengan lidah memiliki struktur parut
(Ranula) sehingga tidak dapat berkembang biak dengan baik serta anus terletak dibagian
posterior. Kemudian, hewan ini memiliki kaki berbentuk pipih, tidak memiliki tentakel dan
mata. Hewan ini memiliki cangkang yang berjumlah delapan yang tersusun seperti atap rumah
pada tubuhnya. Cangkang tersebut terbuat dari zat kapur. Habitat hewan ini dilaut dan
biasanya menempel di bebatuan insang. Sistim pencernaan berawal dari mulut dan berakhir
dengan anus. Mollusca kelas ini beranggotakan sekitar 700 spesies dan menghasilakn larva
dari hasil pembuahan secara seksual yang disebut trafoko. Contohnya: Chiton sp.
2) Cephalopoda
Cephalopoda merupakan hewan filum Mollusca yang memiliki dua kaki dibagian
kepalanya dan idak memiliki cangkang. Tubuhnya terdiri dari kepala, leher dan badan.
Bagian kepalanya relative besar dan terdiri dari dua mata. Selain itu, dikepalanya juga
terdapat sepiluh bagian memanjang dimana delapan diantaranya berfungsi sebagai lengan
berukuran panjang yang disebut sebagai tentakel. Tentakel ini juga digunakan layaknya
tungkai (kaki dan lengan) sebagai alat gerak.
Hewan ini memiliki rongga mantel yang ditutupi oleh mantel khas yang ada padanya.
Hewan ini memiliki system pencernaan yang lengkap dengan system peredaran darah
tertutup dan fertilisasi terjadi di air laut. Cephalopoda dapat berubah warna dengan cepat
karena mempunyai otot khusu dan zat kromotofora yang melakukan kombinasi perubahan
warna tubuhnya. Pada umumnya melarika diri dari mangsanya dengan menghasilka sejenis
cairan seperti tinta. Habitat hidupya dilaut dan bernfas dengan insang. Contoh hewan ini
adalah guruta dan cuni-cumi.
3) Gastropoda
Istilah gastropoda terdiri dari dua kata yaitu gaster yang berarti perut dan podos yang berarti
kaki. Sehingga tak heran jika gastropoda merupakan kelas Mollisca yang menggunakan perut
sebagai alat gerak. Untuk melindungi dan mempermudah bergerak, gastropoda ini
menghasilkan lender.
Bentuk tubuh hewan ini simetris bilateral dan tubuhnya memiliki cangkang. Pada bagian
kepala terdaoat dua buah tentakel yang berfungsi sebgai indra penglihatan dan penciuman.
System reproduksi gastropoda adalah evotestis yang menghasilkan sperma dan ovum,karena
hewan ini merupakan golongan hermafrodit. System pernafasan gastropoda adalah paru-paru dan
insang yang terletak didalam rongga mantel.. hewan ini memiliki mulut yang bergerigi dapat
dikatakan penuh gigi hal ini disebut sebagai radula. System pencernaan gastropoda lengkap dan
system sekresinya melalui nefrida yang bekerja seperti ginjal. Sumber makanan gastropoda ialah
tumbuhan dan memangsa hewan lainya. Contoh hewan gastropoda adalah semua jenis siput baik
yang telanjang dengan berbagai ukuran kecil maupun besar.
4. Schapoda
Schapoda merupakan kelompok hewan yang memiliki cangkang yang tajam seperti taring
atau terompet. Pada bagian ujung cangkang ini terdapat lubang yang berfungsi untuk beradaptasi
diri pada habitatnya. Adapun habitat hean ini di daerah berlumpur atau berpasir dan hidup
dengan cara menanamkan diri di daerah tersebut. Scaphoda mempunyai kaki kecil yang
digunakan untuk bergerak. Selain itu dibagian kepala terdapat beberapa tentakel dan tidak
mempunyai insang. Contoh : Dentalium vulgare.
5. Pelecypoda
Pelecypoda merupakan kelompok hewan mollusca yang berkaki pipih seperti katak. Hewan
ini mempunyai alat keseimbangan yang disebut dengan statocis dan terletak dekat ganglion
pedal. System reproduksi hewan ini berlangsung secara seksual dan hasilnya berupa larva yang
disebut dengan glosidium. System peredaran darah merupakan peredaran darah tertutup.
Mollusca kelas ini beranggotakan sekitar 300 spesies. Selain itu, pecycopoda merupakan hewan
yang memiliki cangkang dengan cangkang yang terdiri dari tiga lapisan yang meliputi :
Periostrakum yaitu lapisan yang paling luar dan terdiri dari zat kitin yang berfungsi
sebagai pelindung tubuh
Prismatic yaitu lapisan tengah yang terdiri dari Kristal CaCo3
Nakreas yaitu lapisan paling akhir dan terdiri dari CaCo3 halus yang berfungsi sebagai
penghasil secret lapisan mutiara.
Contoh pelecypoda meliputi semua jenis kerang-kerangan seperti kerang, kupang, remis,
kijing, lokan, simpin, kimia serta tiram.
System peredaran darah mollusca adalah system peredaran darah terbuka, kecuali pada
kelas cephalopoda. Maksud system peredaran darah terbuka adalah darah mengalir dari rongga
terbuka pada tubuh dan tidak ada arteri atau vena utam yang dapat meningkatkan tekanan darah
sehingga tekanan darah menjadi lambat dan organ akan tergenang oleh darah. System peredaran
mollusca terdiri dari jantung (satu atau dua atrium dan sati ventrikel) dan pembuluh darah.
2) System respirasi
3) System pencernaan
System pencernaa mollusca terdiri dari mulut, eksofagus, lambung, usus dan anus,
namau, pada jenis Mollusca tertentu dibagian mulutnya terdapat organ seperti rahang dan lidah
yang bergerigi yang dapat bergerak kedepan dan kebelakang.
4) System saraf
System saraf Mollusca terdiri dari cincin saraf. Cincin saraf ini akan mengelilingi
esophagus dan serabut saraf lainya dengan cara menyebar dari cincin tersebut untuk
mempersarafi berbagai organ
5) System ekskresi
System ekskresi Mollusca berupa nefrida yang berperan mirip dengan ginjal yaitu
mengeluarkan sisa metabolism dalam bentuk cairan.
6) Sistim reproduksi
Mollusca merupakn hewan hermafrodit yaitu memiliki alat kelamin jantan dan betina
dalam satu individu (berumah satu). Namun, pada beberapa jenis Mollusca alat kelaminya dapat
berpisah (berumah dua). Oleh sebab itu, cara reproduksi Mollusca dengan fertilisasi internal.
E. manfaat Mollusca
Mollusca sebagai hewan invertebrate member banyak manfaat dalam kehidupan. Adapun
manfaat Mollusca meliputi :
2. perhiasan seperti kerang dan perhiasan yang dimanfaatkan untuk pembuatan kalung
maupun gelang.
3. Obat-obatan seperti serbuk cangkang kerang laut yang dimanfaatkan sebagai obat maagh
KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa arthopoda merupakan hewan
yang memiliki kaki yang beruas(kuku) atau bersendi. Arthopoda juga banyak hidup di air laut,
air tawar dan di darat bahkan didalam tanah. Selain itu, juga terdiri dari tiga bagian organ tubuh
seperti kepala, dada dan perut (abdomen). Sedangkan hewan invertebrate jenis Mollusca
tubuhnya lunak dan multiseluler yang dilindungi oleh cangkang. Hewan jenis ini juga dapat
hidup di air laut, air tawar, air payau, maupun di darat. Habitat mollusca paling dominan ialah di
palung benua laut, pegunungan yang tinggi, bahkan dapat ditemukan disekitar lingkungan tempat
tinggal kita. Struktur tubuhnya terdiri dari kaki, massa visceral dan mantel.
Penyusun membutuhkan kritik dan saran yang bersifat membangun kepada pembaca
untuk meningkatkan kualitas karya kami di episode selanjutnya, untuk kami jadikan sebagai
bahan evaluasi dimassa mendatang. Semoga karya kami ini bermanfaat bagi pembaca. Sekian
dan terima kasih.
DAFTAR PUSTAKA
Boror. J.B., Triplehorn, N.F., Johnson. Pengenalan Pelajaran Serangga (edisi keenam),
Yogyakarta : Gadjah Mada University Press, 1996. h. 132.
Jumar (2000: 118), dikutip oleh : Susilawati Desy, “Keanekaragaman dan Kemelimpahan
Arthropoda Permukaan Tanah Pada Kebun Mentimun (Cucumis sativus L.) yang
dirawat dan tidak dirawat di Desa UPT Sawahan Kecamatan Cerbon Kabupaten Barito
Kuala”, Skripsi, Banjarmasin : STKIP-PGRI, 2012. h. 07.
Kurniawan, Fredi. 2011. Pengertian, Ciri-ciri dan Klasifikasi Arthopoda. Beragi Ilmu
Pengetahuan. http://fredikurniawan.com/pengertian-ciri-ciri-dan-klasifikasi-
arthropoda/. Diambil 01 April 2018.
Prihantoro, Taufan. 2014. Mollusca atau Hewan Bertubuh Lunak, Filum Terbesar Kedua Setelah
Artropoda. http://taufan-web.blogspot.co.id/2014/04/pengertian-mollusca.html
Syamsuri, Istamar, dkk. Biologi 2000, SMU Kelas 1. Jakarta : Erlangga, 2000